65
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.
Gambaran Umum Subyek Penelitian 4.1.1. Sejarah PT. Djarum. Tbk PT. Djarum adalah sebuah perusahaan rokok di Indonesia yang bermarkas di Kudus, Jawa Tengah. Djarum merupakan salah satu dari tiga perusahaan rokok terbesar di Indonesia (dua lainnya adalah Gudang Garam dan HM Sampoerna). Saat ini PT. Djarum merupakan peringkat ke 3 nasional dalam industry rokok jika di ukur dari market share nasional (Nielsen, 2009). Sampai dengan pada bulan Juni 2009, 4 pabrikan rokok yang menguasai market share teratas berdasarkan retail audit Nielsen adalah, HM. Sampoerna (Philiip Morris) dengan share 27.3%, Gudang Garam 22.2%, PT. Djarum 21.5%, British AmericanTobacco (BAT /Bentoel) 7,3%, sisanya terbagi oleh pabrik rokok lain termasuk Nojorono di dalamnya dengan share sebesar 6,1%. Djarum sendiri adalah perusahaan yang berdiri pada saat Indonesia telah merdeka pada tahun 1951 (tepatnya 21 April 1951). Pendiri Djarum adalah Oei Wie Gwan. Lambang jarum yang digunakan oleh perusahaan ini adalah jarum grama phone. Pada tahun 1983 Djarum menjadi perseroaan terbatas, PT Djarum.
65
66
Berawal dari Mr. Oei Wie Gwan membeli usaha kecil dalam bidang kretek bernama Djarum Gramophon pada tahun 1951 mengubah namanya menjadi Djarum. Oei mulai memasarkan kretek dengan merek "Djarum" yang ternyata sukses di pasaran. Setelah kebakaran hampir memusnahkan perusahaan pada tahun 1963 (Oei meninggal tak lama kemudian), Djarum kembali bangkit dan memodernisasikan peralatan di pabriknya. Pada tahun 1972 Djarum mulai mengeskpor produk rokoknya ke luar negeri. Tiga tahun kemudian Djarum memasarkan Djarum Filter, merek pertamanya yang diproduksi menggunakan mesin, diikuti merek Djarum Super yang diperkenalkan pada tahun 1981. Perusahaan pertama dari luar negeri yang memproduksi rokok ini adalah Nederland Indie Trade Bureau pada tahun 1908.
4.2.
Analisis Bauran Pemasaran Produk Djarum Djarum 76 Ditinjau dari segi bauran pemasaran yang terdiri dari elemen produk, harga, dan promosi. Bauran pemasaran rokok Djarum 76 dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Produk Djarum 76 merupakan sebuah merek rokok ternama di Indonesia diproduksi oleh PT. Djarum. Dinamai Djarum 76 karena merek rokok ini diperkenalkan pada tahun 1976. Produk ini dijual dalam kemasan yang direnggangkan, dua rokok lebar, dan sepuluh rokok panjang.
67
Sementara, batang rokoknya sendiri digulung dengan kertas berwarna putih, merek rokok ini memiliki kadar tar 38 mg dan nikotin 2.4 mg. 2. Harga Harga perpack dari rokok Djarum 76 yang dijual diberbagai toko, swalayan, mini market, dan warung tidak terlalu jauh berbeda. Harga rokok Djarum 76 untuk kemasan Djarum 76 isi 12 adalah Rp 6.900. 3. Distribusi Djarum 76 dipasarkan diseluruh wilayah Indonesia sama seperti produk – produk PT Djarum yang lain sehingga memungkinkan rokok Djarum 76 mudah didapat oleh konsumen baik itu melalui toko, swalayan, supermarket, mini market maupun
warung. Sistem
distribusi Djarum 76 adalah dengan membuka cabang – cabang pemasaran dihampir seluruh wilayah di Indonesia dengan agen atau distributor didaerah – daerah yang mempunyai sales yang siap memasarkan dan mempromosikan produk Djarum 76 langsung ke warung, toko, swalayan, ataupun mini market. 4. Promosi Kegiatan promosi rokok Djarum 76 yang paling menonjol adalah melalui periklanan baik melalui media televisi maupun media cetak. Pemasangan papan reklame, spanduk, dan poster – poster Djarum 76 dengan berbagai versi juga dilakukan.
68
4.3.
Deskripsi hasil penelitian 4.3.1 Karakteristik Responden Karakteristik responden pada penelitian ini dibasarkan faktor – faktor demografi yang meliputi : usia dan pekerjaan. Berikut adalah tabel selengkapnya mengenai karakteristik usia responden. a. Usia TABEL 4.1 KARAKTERISTIK RESPONDEN IKLAN ROKOK DJARUM 76 BERDASARKAN UMUR/USIA DI SURABAYA BARAT Usia
Frekuensi Persentase
17 - 19 tahun
30
30%
20 - 24 tahun
48
48%
25 - 29 tahun
14
14%
30 - 34 tahun
6
6%
35 - 39 tahun
2
2%
≥ 40 tahun
0
0%
Total
100
100%
Sumber : lampiran
Pada Tabel 4.1 menunjukkan bahwa sebanyak 30 orang (30%) responden adalah berusia 17 – 19 tahun, hasil ini yg menduduki presentase terbanyak kedua dikarenakan pada umur 17-19 rasa ingin tahu seseorang pemuda pada sesusatu yang dianggapnya menarik sangat besar dan tertarik untuk mencoba, responden yang berusia antara 20-24 tahun sebanyak 48 orang
69
hasil presentase ini menduduki peringkat pertama yaitu (48%) hal ini dikarenakan responden pada usia tersebut sudah memiliki pekerjaan dan penghasilan sendiri dan mampu membeli sesuatu yang mereka inginkan, sedangkan responden yang berusia antara 25-29 adalah sebanyak 14 orang, hasil presentase ini menurun menjadi 14% hal ini dikarenakan pada umur tersebut banyak respoden yang sudah menikah dan memiliki pengeluaran yg bertambah, jadi keinginan untuk merokok dibatasi, untuk responden yang berusia antara 30-34 tahun adalah 6 orang, presentase ini semakin menurun menjadi 6% hal ini dikarenakan banyak para responden sudah memiliki anak dan mengurangi keinginan untuk merokok untuk menjaga kesehatan pada lingkungan tempat tinggal mereka, lalu responden dengan usia antara 35-39 adalah sebanyak 2 orang penurunan presentase ini menjadi 2% dikarenakan para responden sudah mulai belajar mengenai bahaya merokok untuk kesehatan, dan responden yang berusia lebih atau sama dengan 40 tahun sebanyak 0 responden, penurunan responden ini terjadi karena pada umur tersebut masyarakat mulai sadar akan bahaya merokok untuk kesehatan mereka dan orang terdekat mereka.
70
b. Pekerjaan Berikut adalah tabel yang menampilkan karakteristik pekerjaan dari 100 orang responden : TABEL 4.2 KARAKTERISTIK RESPONDEN IKLAN ROKOK DJARUM 76 BERDASARKAN PEKERJAAN DI SURABAYA BARAT Pekerjaan
Frekuensi Persentase
Pegawai negeri / swasta
15
15%
Wiraswasta
24
24%
Guru / Dosen
0
0%
Pelajar / Mahasiswa
52
52%
Lain – lain
9
9%
100
100%
Total Sumber : lampiran
Dari Tabel 4.2 diketahui responden yang bekerja sebagai pegawai negeri / swasta sebanyak 15 orang (15%) hal ini dikarenakan diterapkannya larangan merokok pada kantor dan perusahaan tempat mereka bekerja jadi kebiasaan untuk merokok menurun, sedangkan responden yang bekerja sebagai wiraswasta adalah sebanyak 24 orang (24%) hal ini dkarenakan para wiraswasta memiliki banyak waktu luang untuk bebas merokok, responden yang statusnya masih pelajar/mahasiswa sebanyak 52
71
orang (52%) hal ini dikarenakan rasa antusiasme yang tinggi terhadap rokok pada generasi muda.
4.4.
Deskripsi Jawaban Responden Jawaban responden yang dikelompokkan menjadi variabel – variabel yang digunakan dalam penelitian, yaitu : (1)
Suara dalam
tayangan iklan, (2) Musik dalam tayangan iklan, (3) Kata atau tulisan yang terlihat dalam tayangan iklan, (4) Gambar dalam tayangan iklan, (5) Warna dalam tayangan iklan, (6) Gerakan dalam tayangan iklan dan variabel Y yaitu keputusan pembelian atas tayangan iklan. 4.4.1. Diskripsi Jawaban Responden Untuk Variabel Suara / Voice Berdasarkan dari hasil jawaban kuisioner mengenai Suara / Voice dapat disajikan dalam tabel 4.3, sebagai berikut : Tabel. 4.3. Rekapitulasi Jawaban Responden Untuk Variabel Suara / Voice No
Pertanyaan
Tanggapan 1
2
3
4
5
SUARA / VOICE
5 6
Intonasi Suara atau penekanan kata-kata. Kemudahan untuk “mengingat” pesan iklan. Total Mean
Sumber : Lampiran. 2
0
1
38
45
16
0%
1%
38%
45%
16%
0
1
41
42
16
0%
1%
41%
42%
16%
0
2
79
87
32
0
0,5
39,5
43,5
1,6
72
Berdasarkan dari tabel 4.3 di atas, Variabel kata yang didengar dalam tayangan iklan terdiri dari 2 indikator pendukung yaitu : (1) Intonasi suara atau penekanan kata-kata, (2) Kemudahan untuk mengingat pesan iklan Dari Tabel 4.3 didapatkan hasil frekuensi jawaban terbanyak adalah jawaban setuju sebesar 43,5 %. 4.4.2. Diskripsi Jawaban Responden Untuk Variabel Musik / Music Berdasarkan dari hasil jawaban kuisioner mengenai Musik / Music dapat disajikan dalam tabel 4.4, sebagai berikut : Tabel. 4.4. Rekapitulasi Jawaban Responden Untuk Variabel Musik / Music No
Pertanyaan
Tanggapan 1
2
3
4
5
1
4
29
56
10
1%
4%
29%
56%
10%
MUSIK / MUSIC 7
Kesesuaian iklan yang melatar belakangi iklan
8
Kejelasan ilustrasi musik yang didengar. Total Mean
0
2
47
42
9
0%
2%
47%
42%
9%
1
6
76
98
19
0,5
3
38
49
9,5
Sumber : Lampiran. 2 Berdasarkan dari tabel 4.4 di atas, Variabel music iklan dalam tayangan iklan terdiri dari 2 indikator pendukung yaitu : (1) Kesesuaian music yang melatar belakangi iklan, (2) Kejelasan Ilustrasi music yang didengar, Dari Tabel 4.4 didapatkan hasil frekuensi jawaban terbanyak adalah jawaban setuju sebesar 49 %.
73
4.4.3. Diskripsi Jawaban Responden Untuk Variabel Kata-kata atau Tulisan / Article Berdasarkan dari hasil jawaban kuisioner mengenai Kata kata atau Tulisan / Article dapat disajikan dalam tabel 4.5, sebagai berikut: Tabel. 4.5. Rekapitulasi Jawaban Responden Untuk Variabel Kata-kata atau Tulisan / Article No
Pertanyaan
Tanggapan 1
2
3
4
5
KATA - KATA / TULISAN / ARTICLE
9
Kejelasan tulisan dalam iklan
10
Kemudahan untuk mengingat tulisan dalam tayangan iklan. Total Mean
0
2
17
49
32
0%
2%
17%
49%
32%
0
1
11
68
20
0%
1%
11%
68%
20%
0 0
3 1,5
28 14
117 58,5
52 26
Sumber : Lampiran. 2 Berdasarkan dari tabel 4.5 di atas, Variabel kata yang didengar dalam tayangan iklan terdiri dari 2 indikator pendukung yaitu : (1) Kejelasan tulisan dalam iklan, (2) Kemudahan untuk mengingat tulisan dalam iklan Dari Tabel 4.5 didapatkan hasil frekuensi jawaban terbanyak adalah jawaban setuju sebesar 58,5%.
74
4.4.4. Diskripsi Jawaban Responden Untuk Variabel Gambar / Graphic. Berdasarkan dari hasil jawaban kuisioner mengenai Gambar / Graphic dapat disajikan dalam tabel 4.6, sebagai berikut:
Tabel. 4.6. Rekapitulasi Jawaban Responden Untuk Variabel Gambar / Graphic No
Pertanyaan
Tanggapan 1
2
3
4
5
0
2
17
49
32
0%
2%
0
0
0%
0%
0 0
2 1
GAMBAR / GRAFIC
11
Kemenarikan gambar dalam iklan
12
Kejelasan gambar dalam melukiskan atau menceritakan tema iklan Total Mean
17% 49% 32%
33
39
33% 39% 28%
50 25
88 44
Sumber : Lampiran. 2 Berdasarkan dari tabel 4.6 di atas, Variabel gambar iklan terdiri dari 2 indikator pendukung yaitu : (1) Kemenarikan gambar dalam iklan, (2) Kejelasan gambar dalam melukiskan atau menceritakan tema iklan Dari Tabel 4.6 didapatkan hasil frekuensi jawaban terbanyak adalah jawaban setuju sebesar 44%. 4.4.5. Diskripsi Jawaban Responden Untuk Variabel Warna / Colour Berdasarkan dari hasil jawaban kuisioner mengenai Warna / Colour dapat disajikan dalam tabel 4.7, sebagai berikut
Tabel. 4.7. Rekapitulasi Jawaban Responden
28 60 30
75
Untuk Variabel Warna / Colour No
Pertanyaan
Tanggapan 1
2
3
4
5
1
2
28
50
19
1%
2%
28%
50%
19%
1
7
41
41
10
0%
7%
41%
41%
10%
2
9
69
91
29
1
4,5
WARNA / COLOUR
13
Komposisi warna.
14
Keselarasan kombinasi warna dalam tayangan iklan. Total Mean
34,5 45,5 14,5
Sumber : Lampiran. 2 Berdasarkan dari tabel 4.7 di atas, Variabel kata warna iklan terdiri dari 2 indikator pendukung yaitu : (1) Komposisi warna, (2) Keselarasan kombinasi warna dalam tayangan iklan Dari Tabel 4.7 didapatkan hasil frekuensi jawaban terbanyak adalah jawaban Netral sebesar 45,5%. 4.4.6. Diskripsi Jawaban Responden Untuk Variabel Gerakan Berdasarkan dari hasil jawaban kuisioner mengenai Gerakan/ Movement dapat disajikan dalam tabel 4.8, sebagai berikut :
Tabel. 4.8. Rekapitulasi Jawaban Responden
76
Untuk Variabel Gerakan / Movement No
Tanggapan
Pertanyaan
1
2
3
4
5
3
4
16
63
14
3%
4%
16%
63%
14%
2
6
29
51
12
2%
6%
29%
51%
12%
5
10
45
114
26
2,5
5
22,5
57
13,5
GERAKAN / MOVEMENT
15
Ketepatan pemilihan karakter dalam iklan.
16
Kejelasan dan gerakan yang ditampilkan oleh pemeran. Total Mean
Sumber : Lampiran. 2
Berdasarkan dari tabel 4.8 di atas, Variabel gerak iklan terdiri dari 2 indikator pendukung yaitu : (1) Ketepatan pemiihan karakter dalam iklan, (2) Kejelasan dan gerakan yang ditampilkan oleh pemeran, Dari Tabel 4.8 didapatkan hasil frekuensi jawaban terbanyak adalah jawaban setuju sebesar 22,5%. 4.4.7. Diskripsi Jawaban Responden Untuk Variabel Keputusan Pembelian Berdasarkan
dari
hasil
jawaban
kuisioner
mengenai
Keputusan Pembelian dapat disajikan dalam tabel 4.9, sebagai berikut :
Tabel. 4.9. Rekapitulasi Jawaban Responden
77
Untuk Variabel Keputusan Pembelian No
Pertanyaan
Tanggapan 1
2
3
4
5
0
2
22
53
23
0%
2%
22%
53%
23%
0
2
19
53
26
0%
2%
19%
53%
26%
Keputusan Pembelian Iklan rokok Djarum 76 17
Saya membeli rokok Djarum 76 karena ingin mencoba?
18
Saya Membeli rokok Djarum 76 karena melihat iklan rokok Djarum 76?
19
Saya akan mengulangi membeli rokok Djarum 76? Total Mean
0
4
21
53
22
0%
4%
21%
53%
22%
0
8
62
159
71
0
4
31
79,5
35,5
Sumber: Lampiran. 2 Berdasarkan dari tabel 4.9 di atas, Variabel keputusan pembelian dalam
iklan terdiri dari 3 indikator pendukung yaitu : (1) Saya
membeli rokok Djarum 76 karena ingin mencoba, (2) Saya membeli rokok Djarum 76 karena melihat iklan rokok Djarum 76, (3) Saya akan mengulangi membeli rokok Djarum 76 Dari Tabel 4.9 didapatkan hasil frekuensi jawaban terbanyak adalah jawaban setuju sebesar 79,5%. 4.5.
Uji Kualitas Data 4.5.1. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana kuisioner mengukur apa yang diinginkan. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner tersebut tepat waktu (Up to date) artinya tidak kedaluwarsa dan ada hubungannya dengan permasalahan yang akan dipecahkan (Djarwanto, 2001 : 20).
78
Dasar analisis yang digunakan dalam mengambil keputusan apakah item pertanyaan tersebut valid atau tidak yaitu jika nilai r hitung
> r
tabel,
syarat minimum dianggap memenuhi syarat adalah
jika r = 0,3 (Sugiono, 2002 : 124). 1) Uji Validitas Untuk Variabel “Suara / Voice (X1)” Dari hasil Uji Validitas dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS.17.0, diperoleh hasil : Tabel. 4.10 : Hasil Uji Validitas : Suara / Voice (X1) Suara / Voice (X1) Item
Nilai r hitung
r tabel
Ket.
( Corrected Item - Total Correlation )
1
0,819
0,3
Valid
2
0,824
0,3
Valid
Sumber : Lampiran. 2 Berdasarkan pada tabel 4.10 di atas menunjukkan bahwa seluruh item pernyataan mengenai Suara / Voice yang berjumlah 3 item pernyataan, mempunyai nilai r
hit
lebih besar dari r
tabel ,
maka butir atau item pertanyaan tersebut valid dan dapat digunakan dalam penelitian. 2) Uji Validitas Untuk Variabel “Musik / Music (X2)” Dari hasil Uji Validitas dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS.17.0, diperoleh hasil :
Tabel. 4.11 : Hasil Uji Validitas : Musik / Music (X2) Musik / Music (X2)
r tabel
Ket.
79
Nilai r hitung
Item
( Corrected Item - Total Correlation )
1
0,874
0,3
Valid
2
0,848
0,3
Valid
Sumber : Lampiran. 2 Berdasarkan pada tabel 4.11 di atas menunjukkan bahwa seluruh item pernyataan mengenai Musik / Music yang berjumlah 2 item pernyataan, mempunyai nilai r dari r
tabel,
hit
lebih besar
maka butir atau item pertanyaan tersebut valid dan
dapat digunakan dalam penelitian. 3) Uji Validitas Untuk Variabel “Kata – Kata / Article (X3)” Dari hasil Uji Validitas dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS.17.0, diperoleh hasil : Tabel. 4.12 : Hasil Uji Validitas : Kata – Kata / Article (X3) Kata – Kata / Tulisan / Article (X3) Item
Nilai r hitung
r tabel
Ket.
( Corrected Item – Total Correlation )
1
0,880
0,3
Valid
2
0,797
0,3
Valid
Sumber : Lampiran. 2 Berdasarkan pada tabel 4.12 di atas menunjukkan bahwa seluruh item pernyataan mengenai Kata – Kata / Tulisan / Article yang berjumlah 3 item pernyataan, mempunyai nilai r hit lebih besar dari r tabel, maka butir atau item pertanyaan tersebut valid dan dapat digunakan dalam penelitian. 4) Uji Validitas Untuk Variabel “Gambar / Graphic (X4)”
80
Dari hasil Uji Validitas dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS.17.0, diperoleh hasil : Tabel. 4.13 : Hasil Uji Validitas : Gambar / Graphic (X4) Gambar / Graphic (X4) Item
Nilai r hitung
r tabel
Ket.
( Corrected Item – Total Correlation )
1
0,937
0,3
Valid
2
0,942
0,3
Valid
Sumber : Lampiran. 2 Berdasarkan pada tabel 4.14 di atas menunjukkan bahwa seluruh item pernyataan mengenai Gambar / Graphic yang berjumlah 3 item pernyataan, mempunyai nilai r besar dari r
tabel,
hit
lebih
maka butir atau item pertanyaan tersebut
valid dan dapat digunakan dalam penelitian. 5) Uji Validitas Untuk Variabel “Warna / Colour (X5)” Dari hasil Uji Validitas dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS.17.0, diperoleh hasil : Tabel. 4.14 : Hasil Uji Validitas : Warna / Colour (X5) Warna / Colour (X5) Item
Nilai r hitung
r tabel
Ket.
( Corrected Item – Total Correlation )
1
0,817
0,3
Valid
2
0,828
0,3
Valid
Sumber : Lampiran. 2 Berdasarkan pada tabel 4.14 di atas menunjukkan bahwa seluruh item pernyataan mengenai Warna / Colour yang berjumlah 2 item pernyataan, mempunyai nilai r
hit
lebih besar
81
dari r
tabel,
maka butir atau item pertanyaan tersebut valid dan
dapat digunakan dalam penelitian. 6) Uji Validitas Untuk Variabel “Gerakan / Movement (X6)” Dari hasil Uji Validitas dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS.17.0, diperoleh hasil : Tabel. 4.15 : Hasil Uji Validitas : Gerakan / Movement (X6) Gerakan / Movement (X6) Item
Nilai r hitung
r tabel
Ket.
( Corrected Item – Total Correlation )
1
0,845
0,3
Valid
3
0,848
0,3
Valid
Sumber : Lampiran. 2 Berdasarkan pada tabel 4.15 di atas menunjukkan bahwa seluruh item pernyataan mengenai Gerakan / Movement yang berjumlah 2 item pernyataan, mempunyai nilai r dari r
tabel,
hit
lebih besar
maka butir atau item pertanyaan tersebut valid dan
dapat digunakan dalam penelitian. 7) Uji Validitas Untuk Variabel “Keputusan Pembelian (Y)” Dari hasil Uji Validitas dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS.17.0, diperoleh hasil :
Tabel. 4.16 : Hasil Uji Validitas : Keputusan Pembelian (Y)
82
Keputusan Pembelian (Y) Item
Nilai r hitung
r tabel
Ket.
( Corrected Item – Total Correlation )
1
0,868
0,3
Valid
2
0,864
0,3
Valid
3
0,936
0,3
Valid
Sumber : Lampiran. 2 Berdasarkan pada tabel 4.16 di atas menunjukkan bahwa seluruh item pernyataan mengenai Keputusan Pembelian yang berjumlah 3 item pernyataan, mempunyai nilai r lebih besar dari r
tabel,
hit
maka butir atau item pertanyaan
tersebut valid dan dapat digunakan dalam penelitian. 4.5.2. Uji Reliabilitas Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pernyataan tersebut sesuai dengan keadaan sebenarannya atau sesuai dengan apa adanya (Djarwanto, 2001 : 20). Dasar analisis yang digunakan dalam mengambil keputusan apakah item pertanyaan tersebut reliabel atau tidak yaitu jika nilai Cronbach Alpha > 0,60, maka butir atau item pertanyaan tersebut reliabel (Ghozali, 2002 : 133). Berdasarkan hasil dari “Uji Reliabilitas” dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS.17.0, diperoleh hasil :
Tabel. 4. 17 : Hasil Uji Reliabilitas
83
Cronbach ‘s
Variabel
Keterangan
Alpha
Suara / Voice (X1)
518
0,6
Cukup Reliabel
Music / Music (X2)
650
0,6
Reliabel
Kata – kata / Tulisan / Article (X3)
575
0,6
Cukup Reliabel
Gambar / Graphic (X4)
867
0,6
Reliabel
Warna / Colour (X5)
522
0,6
Cukup Reliabel
Gerakan / Movement (X6)
604
0,6
Reliabel
Keputusan Pembelian (Y)
869
0,6
Reliabel
Sumber : Lampiran. 2 Berdasarkan pada tabel 4.17 di atas menunjukkan bahwa besarnya nilai Cronbach Alpha pada salah satu variabel diatas bahwa X2, X4, X6 dan Y lebih besar dari 0,60, maka butir atau item pertanyaan tersebut reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian.
4.5.3.
Uji Multikolinieritas Uji berikutnya bertujuan untuk mengetahui apakah antara variabel bebas memilki atau terdapat korelasi yang tinggi atau sempurna (terjadi multikolinieritas). Dimana jika nilai Tolerance atau VIF (Variance Inflation Factor) dari masing masing memiliki nilai toleransi < 0,10 atau VIF >5 maka terdapat multikoliniertias sehingga variabel tersebut harus dibuang.
TABEL 4.18
84
HASIL UJI MULTIKOLINIERITAS Variabel
Statistik Colinier
Keterangan
Toleransi VIF Suara / Voice (X1)
862
1.160
Non-Multikolinieritas
Music / Music (X2)
928
1.078
Non-Multikolinieritas
Kata – kata / Tulisan / Article (X3)
295
3.385
Non-Multikolinieritas
Gambar / Graphic (X4)
296
3.377
Non-Multikolinieritas
Warna / Colour (X5)
603
1.658
Non-Multikolinieritas
Gerakan / Movement (X6)
631
1.584
Non-Multikolinieritas
Sumber : Data Primer (diolah) Berdasarkan tabel dari hasil pengujian yang dilakukan terhadap multikolinieritas, maka diperoleh hasil bahwa nilai nilai toleransi lebih besar dari 0,10 dan VIF lebih kecil dari 5 maka tidak terdapat multikolinieritas dan variabel tersebut bisa untuk digunakan.
4.5.4.
Uji Autokorelasi Uji berikut adalah pengujian untuk mengetahui apakah sebuah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1. Jika terjadi korelasi berarti ada problem autokorelasi.
TABEL 4.19
85
UJI AUTOKORELASI b
Model Summary
Model 1
R
R Square a
.482
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.232
.182
Durbin-Watson
1.796
1.837
a. Predictors: (Constant), x6, x1, x2, x4, x5, x3 b. Dependent Variable: y
Pada gambar diatas menunjukkan nilai 1.837 mengacu pada pendapat Santoso, Singgih (2002), bila angka D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak terjadi autokorelasi.
4.5.5.
Uji Heterokedastisitas Uji heteroskedasitas oleh Ghozali (2005:105) bertujuan menguji
apakah
dalam
ketidaksamaan variance dari
model
residual
satu
regresi
terjadi
pengamatan
ke
pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedasitas dan jika berbeda disebut heteroskedasitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedasitas atau tidak terjadi heteroskedasitas.
86
GAMBAR 4.1
Setelah diuji, terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tidak membentuk pola tertentu atau tidak teratur. Hal ini mengindikasikan tidak terjadi heterokedasitas pada model regresi sehingga model regresi layak dipakai.
4.6.
Analisa Model Regresi Linier Berganda Berdasarkan rumusan permasalahan dan hipotesa yang telah diajukan untuk mengetahui pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat, maka dalam pengolahan data digunakan alat untuk menganalisis data yaitu dengan menggunakan model regresi linier berganda, dimana menggunakan perhitungan program SPSS ver.17 . Hasil tersebut ditunjukkan dalam tabel dibawah ini :
87
TABEL 4.20 HASIL ANALISA REGRESI LINIER BERGANDA PENGARUH FAKTOR-FAKTOR IKLAN ROKOK DJARUM 76 DI TELEVISI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KOEFISIEN
VARIABEL
REGRESI
Sig
KETERANGAN
Konstanta
4.491
X1 (Suara)
0.116
0,475
Tidak Signifikan
X2 (Musik)
0.146
0,338
Tidak Signifikan
X3 (kata-kata)
1.152
0,000
Signifikan
X4 (Gambar)
-0.513
0,028
Signifikan negatif
X5 (Warna)
-0.231
0,195
Tidak Signifikan
X6 (Gerakan)
0.257
0,111
Tidak Signifikan
R
0,482
R Square
0,232 2
Adjusted R
0,182
SEE
1,796
Sumber : Data Primer (diolah) Berdasarkan hasil perhitungan regresi pada tabel diatas, maka dapat diperoleh suatu persamaan regresi linier berganda yaitu sebagai berikut : Y=
b0+b1X1+b2X2+ b3X3+b4X4+ b5X5+b6X6+e1
Y=
4.491 + 0.116 X1 + 0.146 X2 + 1.157 X3 + (-0.513) X4 + (-0.231) X5 + 0.257 X6
Dari bentuk persamaan regresi linier berganda diatas, dapat diketahui bahwa ke 6 variabel diatas yaitu yang terdiri dari Suara, Musik, Kata-kata, Gambar, warna dan Gerakan mempunyai pengaruh yang positif terhadap keputusan pembelian. Nilai
88
konstanta sebesar 4.491 ini menyatakan bahwa tanpa adanya variabel bebas yang terdiri dari Suara, Musik, Kata-kata, Gambar, Warna dan Gerakan maka tidak ada keputusan pembelian oleh konsumen rokok Djarum 76. Variabel Suara (X1) mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan pembelian sebesar 0.116, Variabel Musik (X2) mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan pembelian sebesar 0.146, Variabel Kata-kata (X3) mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan pembelian sebesar 1.152, Variabel Gambar (X4) mempunyai pengaruh negatif terhadap keputusan pembelian
sebesar
(-0.513),
negatif
menunjukkan
adanya
hubungan yang berlawanan arah antara variabel gambar dengan keputusan pembelian yang artinya jika nilai variabel Gambar (X4) naik sebesar 1 satuan, maka besarnya nilai variabel keputusan pembelian (Y) akan turun sebesar 0,513 satuan dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya bersifat konstan. Variabel Warna (X5) mempunyai pengaruh negatif terhadap keputusan pembelian sebesar (-0.231) negatif menunjukkan adanya hubungan yang berlawanan arah antara variabel warna dengan keputusan pembelian yang artinya jika nilai variabel Warna (X5) naik sebesar 1 satuan, maka besarnya nilai variabel keputusan pembelian (Y) akan turun sebesar 0,231 satuan dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya bersifat konstan. Dan Variabel Gerakan (X6) mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan pembelian
89
sebesar 0.257. Besarnya nilai koefisien korelasi berganda R, menunjukkan keeratan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat serta untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel tersebut. Semakin tinggi nilai korelasi antara 6 buah variabel (mendekati 1), maka tingkat keeratan antara kedua variabel tersebut tinggi. Berdasarkan tabel 4.11 diatas, dapat diketahui nilai R yang erat antara variabel bebas yang terdiri dari Suara, Musik, Katakata, Gambar, Warna dan Gerakan dengan variabel terikat yaitu keputusan pembelian rokok Djarum 76 sebesar 0.482 sehingga secara simultan hubungan dikatakan kuat, karena R mendekati 1. Dan untuk nilai koefisien determinasi berganda atau R Square sebesar 0.232. Hal ini berarti bahwa nilai ini menunjukkan besarnya kontribusi pengaruh seluruh variabel bebas yang terdiri dari Suara, Musik, Kata-kata, Gambar, Warna dan Gerakan sebesar 0.232 atau 23,2 % sedangkan sisanya 76,8 % dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian atau tidak dimasukkan dalam model ini.
90
4.7.
Pembuktian hipotesis 1. Pengujian Hipotesis Pertama Pengujian hipotesis ini dilakukan untuk menguji pengaruh variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat. Pengujian ini menggunakan uji F dengan Nilai Fhitung yang diperoleh dari perhitungan dengan program SPSS ver 17 adalah sebagai berikut : TABEL 4.21 HASIL UJI F ANOVAb Sum of Squares
Model 1
Regression
Df
Mean Square
90.615
6
15.102
Residual
299.895
93
3.225
Total
390.510
99
F 4.683
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), x6, x1, x2, x4, x5, x3 b. Dependent Variable: y Berdasarkan tabel diatas, maka dapat diketahui bahwa nilai Fhitung yang di peroleh adalah 4.683 dengan taraf signifikan sebesar 0,000. Selanjutnya, untuk jumlah sampel 100 dan jumlah variabel bebas yang diteliti sebanyak 6 variabel, maka dapat diketahui bahwa besarnya F tabel 2,20. Dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa Fhitung > Ftabel yaitu 4,683 > 2,20 dan memiliki taraf signifikan sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05, yang berarti secara simultan variabel Suara (X1), Musik (X2) Kata-kata (X3) Gambar (X4), Warna (X5) dan Gerakan (X6) secara nyata mempengaruhi variabel keputusan pembelian rokok Djarum 76 (Y). Dengan demikian hipotesis pertama yang peneliti ajukan dapat
91
diterima kebenarannya, yaitu bahwa suara, music, kata-kata, gambar, warna dan gerakan
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
keputusan pembelian rokok Djarum 76.
2.
Pengujian Hipotesa Kedua Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Pengujian ini menggunakan uji t untuk masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat dengan analisis sebagai berikut : TABEL 4.22 t HITUNG
Model x1 x2 x3 x4 x5 x6
T
sig. 0.718 0.963 3.297 2.231 1.306 1.609
.475 .338 .000 .028 .195 .111
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa t hitung dari variable Suara (X1) adalah 0,718 dengan tingkat signifikansi 0,475, t hitung dari variable Musik (X2) adalah 0,963 dengan tingkat signifikansi 0,338, t hitung dari variable Kata-kata (X3) adalah 3,297 dengan tingkat signifikansi 0,000, t hitung dari variable Gambar (X4) adalah 2,231 dengan tingkat nilai signifikansi 0,028, thitung dari
92
variable Warna (X5) dengan tingkat signifikansi 0,195, t hitung dari variable Gerakan (X6) dengan nilai tingkat signifikansi 0,111, Sehingga dapat disimpulkan secara parsial variabel Suara (X1), Musik (X2), Kata-kata (X3), Gambar (X4), Warna (X5), dan Gerakan (X6) mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian (Y). Selanjutnya untuk mengetahui variabel bebas yang mempunyai
pengaruh
paling
besar
atau
dominan,
digunakan analisis koefisien determinasi parsial r 2 dari setiap variabel bebas. Nilai koefisien korelasi parsial (r) dan koefisien determinasi parsial (r2) dari setiap variabel bebas dapat dilihat pada tabel berikut : TABEL 4.23 DATA KORELASI PARSIAL DAN KOEFISIEN DETERMINASI PARSIAL Variabel Parsial Bebas (r) X1 0,074 X2 0,099 0,377 X3 -0,225 X4 -0,135 X5 0,165 X6
Koefisien Determinasi Parsial (r2) 0,005476 0,009801 0,142129 0,050625 0,018225 0,027225
93
Dari analisis nilai koefisien determinasi atau r 2 diketahui bahwa variabel bebas yang memiliki pengaruh paling dominan dari masing-masing
variabel bebas
terhadap keputusan pembelian adalah : 1. Variabel X1
Sebesar 0,54%
2. Variabel X2
Sebesar 0,98%
3. Variabel X3
Sebesar 14,21%
4. Variabel X4
Sebesar 5,06%
5. Variabel X5
Sebesar 1,82%
6. Variabel X6
Sebesar 2,72%
Berdasarkan perhitungan diatas, dapat diketahui bahwa variabel bebas yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap variabel terikat adalah variable Kata-kata (X3) sebesar 14,21 %.
94
4.8.
Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara Suara / Voice, Musik / Music, Kata – kata / Article, Gambar / Graphic, Warna / Colour, dan Gerakan / Movement terhadap Keputusan Pembelian rokok Djarum 76 di Surabaya Barat sebesar 0,232 atau sebesar 23,2 %, hal ini berarti perubahan yang terjadi pada Suara / Voice (X1), Music / Music (X2), Kata – kata / Tulisan / Article (X3), Gambar / Graphic (X4), Warna / Colour (X5), dan Gerakan / Movement (X6) akan berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian (Y), hal ini berarti semakin baik Suara / Voice (X1), Musik / Music (X2), Kata – kata / Article (X3), Gambar / Graphic (X4), Warna / Colour (X5), dan Gerakan / Movement (X6) maka Keputusan Pembelian (Y) akan semakin baik. Hal ini didukung oleh teori yang dikemukakan Rossister dan Percy (1997: 197), dalam Yuana Andrayani yaitu “Processing response are made to stimulus details (element) contained in the advertisement. The elemens or stimuli, depending on the advertising medium, can be picture, spoken words (sound), written words, music, colour, movement, that comprises the various details of ads”. Yang berarti bahwa proses tanggapan pada iklan dipengaruhi oleh stimulus yang berupa elemen-elemen tertentu dalam sebuah iklan. Elemen-elemen tersebut berbeda tergantung dari media iklan yang digunakan, yang dapat berupa gambar, kata-kata, musik dan efek-efek khusus dari sebuah iklan. Selain itu Pornpitakpan dan Tan (2000 : 11) dalam penelitiannya menambahkan bahwa “…humor is
95
positively related to liking for the advertisement and the brand, and the such liking is positively related to persuasion (in this case, purchase intention)”. Perasaan dan emosi inilah yang akan secara positif dihubungkan dengan kegemaran terhadap iklan dan merk, dan kegemaran itu secara positif dihubungkan dengan bujukan (dalam keputusan pembelian). Dari fenomena diatas mengindikasikan bahwa setiap produsen pasti akan berusaha untuk menciptakan atau membuat iklan yang menarik bagi produk yang dipasarkannya. Iklan tersebut diarahkan agar dapat menjual produk iklan tersebut, dalam benak konsumen yang melihat iklan tersebut. Untuk mendapatkan keputusan pembelian, produsen harus jeli dan peka terhadap minat konsumen dan konsumen sasarannya karena keputusan pembelian terdiri dari sekumpulan kepercayaan, gambaran dan perasaan tentang suatu produk atau merek. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Suara / Voice (X1), Musik/ Music (X2), Kata – kata / Article (X3), Gambar / Graphic (X4), Warna / Colour (X5), dan Gerakan / Movement (X6) dapat digunakan sebagai dasar untuk mengukur keputusan pembelian suatu produk. Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang kuat antara variabel bebas yaitu yang terdiri dari Suara (X1), Musik (X2), Kata-kata (X3), Gambar (X4), Warna (X5) dan Gerakan (X6) terhadap keputusan pembelian (Y). Hal ini ditandai dengan adanya nilai koefisien korelasi atau nilai R yang diperoleh sebesar 0,482 < 0,5 dan. Selanjutnya, berdasarkan nilai koefisien determinasi berganda R
96
Square sebesar 0,232, berarti bahwa besarnya kontribusi pengaruh seluruh variabel bebas yaitu yang terdiri dari suara, music, kata-kata, gambar, warna, dan gerakan terhadap keputusan pembelian adalah sebesar 23,2 % sedangkan sisanya 76,8 % dipengaruhi oleh variabel lainnya diluar model analisa.