BAB IV
ANALISIS STRATEGI GURU DALAM MELATIH KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI DI RA MUSLIMAT NU PAKISPUTIH A. Analisis Strategi Guru dalam Melatih Kemandirian Anak Usia Dini di RA Muslimat NU Pakisputih Berdasarkan hasil wawancara pada bab sebelumnya, beberapa strategi guru dalam melatih kemandirian anak usia dini di RA Muslimat NU Pakisputih sebagai berikut: 1. Proses Pembelajaran Guru merupakan orang yang menjadi pusat dalam pembelajaran. Peran guru dalam pembelajaran harus bisa membuat peserta didik memahami apa yang telah diajarkan di kelas. Adapun proses pembelajaran yang dilakukan di RA Muslimat NU Pakisputih diantaranya : Kegiatan awal : dimulai dengan berdoa secara bersama dan membaca Asmaul Husna, setelah itu siswa diajak bernyanyi sebagai penyemangat sebelum pembelajaran dimulai Kegiatan inti: dapat diisi dengan menyampaikan materi seperti menulis, membaca, menggambar, mewarnai atau dengan membuat ketrampilan. Kegiatan akhir: mengadakan permainan seperti menyanyi atau permainan tepuk tangan, atau memberikan tugas rumah.
55
56
Pada kelas A materi yang diajarkan belum terlalu berat yakni pembelajaran untuk anak usia dini menggunakan prinsip belajar, bermain, dan bernyanyi sehingga dapat membuat anak aktif, senang, bebas memilih. Anak belajar dengan bermain dalam suasana yang menyenangkan. Seperti penyampaian materi tentang ketrampilan menggambar dimana guru memberikan tema yang sudah ditentukan seperti menggambar petani atau siswa bebas berimajinasi. Selain itu membuat ketrampilan dari kertas ada yang membuat kapal, bunga dari kertas kemudian hasil ketrampilan tersebut boleh dibawa sekolah atau dipajang di kelas sehingga dapat menghargai karya siswa. Pada kelas B materi yang diajarkan pembelajaran yang berorentasi pada perkembangan dimana anak belajar membaca, menulis dan berhitung dan terkadang memberikan PR agar orang tua bisa ikut berperan dalam mengarahkan anaknya untuk bisa mengerjakan tugas sendiri. 1. Bentuk Kegiatan Kemandirian Anak di RA Muslimat NU Pakisputih a. Area bebas orang tua selama KBM Progam sekolah dalam mencapai keberhasilan pembelajaran salah satunya melarang orang tua yang masuk diruang kelas saat siswa sedang belajar dikarenakan siswa akan menjadi manja dan targantung orang tuanya. Progam ini mendapat tanggapan yang baik bagi guru-guru yang lain karena dapat membantu guru ketikan melakukan kegiatan untuk melatih kemandirian anak.
57
b. Kegiatan Makan Bersama Tiap sebulan sekali biasanya kami melakukan kegiatan makan bersama. menu makanan yang kami sediakan sangatlah sederhana. bisa mie, sekerat roti, atau bahkan jelly, atau apa saja yang kira-kira disukai oleh anak-anak. Kegiatan makan bersama mengajarkan pada anak-anak untuk mengenal apa-apa yang harus dipersiapkan sebelum makan, pada saat makan, atau sesudahnya. misalnya, sebelum makan mereka harus selalu mencuci tangan dan berdoa. pada saat makan, anak belajar untuk duduk diam dan menghabiskan makanannya. setelah makan biarkan mereka belajar untuk mengembalikan piring dan sendok ke tempat yang semestinya. Kegiatan ini sangat mengajarkan anak untuk bisa mandiri dalam makan dan agar siswa dapat terbiasa ketika dirumah. c. Kunjungan Karyawisata Anak-anak mempunyai rasa ingin tahu yang amat besar. Untuk memfasilitasi keingintahuan tersebut mengajak anak-anak berjalan-jalan menghirup udara segar amat sangat baik bagi anak. Hal tersebut berguna untuk menghilangkan kejenuhan pada anak setelah dari hari ke hari hanya dituntut untuk belajar dan hanya belajar saja. Misalnya dengan
mengajak anak-anak ke sawah untuk melihat
aktivitas para petani bercocok tanam atau bisa juga ke peternakan. Di tempat-tempat tersebut anak akan melihat secara langsung sehingga membantu anak memahami kehidupan nyata di lingkungan mereka.
58
d. Kegiatan Ekstrakulikuler Ekstrakulikuler ini memang menjadi salah satu kegiatan yang paling diminati anak dan orang tua. Selain melatih kemampuan memainkan alat musik, anak juga belajar konsep kerja sama dan sosialisasi dalam kelompok. Anak pun dilatih untuk bisa memahami instruksi. Komitmen juga adalah sebuah nilai yang diajarkan melalui ekskul ini karena setiap anak memiliki tanggung jawab terhadap alat musik yang dipilihnya untuk memberikan kualitas
penampilan
membutuhkan
satu
terbaik sama
untuk lain.
kelompok
Program
dan
ini
mereka
saling
bermanfaat
dalam
mengembangkan imajinasi dan kreativitas, serta melatih kemandirian. 2. Strategi Guru dalam Melatih Kemandirian Anak. Menjadi guru RA, dibutuhkan keseriusan dan kesabaran dalam menghadapi kenakalan, kebandelan, tangisan, dan hal-hal lain yang menyebalkan, yang hanya sanggup dilakukan oleh orang-orang dengan kepribadian luar biasa. Seorang guru juga harus memperhatikan masalah anak yang mengalami kesulitan dalam perkembangan. Selain itu, juga dituntut keterampilan dan pengetahuan dalam memjalankan peran menjadi guru RA. Adapun strategi guru yang diajarkan di RA Muslimat NU Pakisputih dalam melatih kemandirian anak usia dini diantaranya : a.
Guru mengajarkan kebiasaan yang baik pada siswa Ajarkan kebiasaan-kebiasaan baik pada anak dalam kehidupan seharihari, misalnya dengan makan sendiri dan menggosok gigi. Menggosok gigi
59
dapat menjadi salah satu cara mengajarkan anak kemandirian, guru dapat melatih kebiasaan baik tersebut setiap hari agar anak
terbiasa
melakukannya. Dapat juga dengan melatih anak untuk membereskan mainan setelah bermain, dengan begitu anak akan memiliki rasa tanggung jawab dan kemandirian untuk
membereskan
mainannya.u
harus
mengajarkan kebiasaan yang baik. b.
Memberikan respon terhadap yang dikerjakan siswa Guru harus memberikan tanggapan apa yang dikerjakan siswa misal dalam bentuk pujian atau nasehat agar anak merasa senang dan ingin melakukannya kembali. Seperti anak yang sedang mewarnai dengan rapi kemudian guru memberikan pujian kepadanya.
c.
Menciptakan pembelajaran yang menyenangkan Upaya guru dalam menciptakan pembelajaran yang menyenagkan bagi siswa harus didukung dengan model atau metode yang kreatif agar anak bisa ikut berinteraksi dengan guru ataupun temannya.
d.
Memberikan riward kepada siswa Dalam melaksanakan pengajaran seorang guru sebagai pendidik harus mampu memberikan perhatian yang intens terhadap anak didik salah satunya dengan memberikan riward. Menaruh perhatian khusus terhadap anak sejak usia dini dapat membantu mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan berbahasa, serta kemampuan awal membaca dan menulis dengan cara bermain dan bersenang-senang anak juga mulai dapat mengembangkan kemampuan dasar berhitung
60
2. Analisis
Faktor
Pendukung
dan
Penghambat
dalam
Melatih
Kemandirian Anak Usia Dini di RA Muslimat NU Pakisputih Berdasarkan pemaparan pada bab sebelumnya, dijelaskan bahwa faktor pendukung dalam penerapan strategi guru dalam melatih kemandirian anak usia dini di RA Muslimat NU Pakisputih diantaranya: 1) Kebijakan progam sekolah yang baik Progam sekolah merupakan hasil musyawarah dari guru dalam melaksanakan pembelajaran kedepan. Pembuatan progam harus mendapat dukungan dan perhatian dari semua guru. kebijakan progam sekolah yang baik tentu akan mencapai keberhasilan siswa seperti didalam kelas harus bebas dari orang tua demi tercapainya kemandirian anak, pelaksanaannya dapat berjalan lancar tentu siswa akan bisa lebih mandiri. 2) Kecerdasan kognitif pada siswa Kecerdasan atau kemampuan kognitif berpengaruh terhadap pencapaian kemandirian seseorang.
Kemampuan bertindak dan
mengambil keputusan tanpa bantuan orang lain hanya mungkin dimiliki oleh siswa yang mampu berpikir dengan seksama tentang tindakannya, demikian halnya dalam pemecahan masalah. Hal tersebut menunjukkan kemampuan kognitif yang dimiliki berpengaruh terhadap pencapaian kemandirian siswa.
61
3) Peran guru di sekolah Peran guru sebagai model atau contoh bagi anak. Setiap anak mengharapkan guru mereka dapat menjadi contoh atau model baginya. Oleh karena itu tingkah laku pendidik baik guru, orang tua atau tokohtokoh masyarakat harus sesuai dengan norma-norma yang dianut oleh masyarakat, bangsa dan negara. Dalam
melakukan
proses
pembelajaran
dikelas
maupun
membimbing anak-anak dan siswa guru harus memperhatikan segala aspek psikologi, perkembangan, ingatan, memori dan pola berpikir anak. Hal ini penting untuk menumbuhkan kepercayaan dan mengembangkan potensi yang ada pada siswa atau anak agar anak dan siswa mampu tumbuh dan berkembang sesuai dengan harapan orang tua, guru dan masyarakat. Sedangkan faktor penghambat penerapan strategi guru dalam melatih kemandirian anak usia dini di RA Muslimat NU Pakis diantaranya 1) Pola Asuh Orang Tua yang berlebihan Tanggung jawab dan peran orang tua sangat penting terhadap kemampuan anak untuk mandiri, maka dari itu orang tua harus mengetahui cara yang paling efektif digunakan untuk mendidik dan membentuk kemandirian anak. Namun dengan adanya pola asuh orang tua yang berlebihan tentu akan berdampak pada anak seperti ketika dirumah ada pembantu kemudian orang tua menyuruh semua pekerjaannya dikerjakan pembantu, hal ini menjadikan anak meniru
62
orang tuanya dan kadang siswa akan malas. Hal ini berdampak ketika disekolah dimana anak cenderung bergantung pada orang lain tidak mau mengerjakan tugas yang diberikan guru, hal ini dapat menghambat menjadikan sulit untuk melatih kemandirian pada anak karena dibiasakan manja terhadap apa yang dibutuhkan. 2) Faktor lingkungan masyarakat yang kurang mendukung anak yang kurang bergaul dengan teman sebayanya dirumah maka cenderung kurang aktif, anak jarang berinteraksi dan cenderung lebih suka menonton televisi serta main game. Sehingga ketika di kelas siswa kurang berinteraksi dan cenderung diam dan belum bisa bersikap mandiri. Manusia merupakan makluk sosial dan hidup di tengah-tengah masyarakat. Lingkungan masyarakat sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan pribadi seorang anak. 3) Perbedaan karakter dalam diri anak Guru berperan penting untuk mengarahkan siswa ke dalam pribadi yang mandiri untuk mencapai keberhasilan proses belajar mengajar. Anak yang cenderung pendiam atau malah hiperaktif akan sulit untuk diajak berkonsentrasi dalam proses belajar mengajar, untuk itu dibutuhkan kesabaran dan ketelatenan dari seorang guru untuk dapat membimbing untuk melatih agar anak tersebut lebih fokus dalam menerima pelajaran dan mampu melatih kemandiriannya.