BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1
Pengujian Resistansi Sensor Gas
4.1.1 Peralatan yang digunakan : 1. Minimum sistem mikrokontroler ATMega8535. 2. Catu daya 5V DC. 3. Sensor 4. Minuman/larutan yang mengandung Alkohol
4.1.2 Prosedur Pengujian : 1. Minuman/larutan yang memiliki kadar alkohol yang berbeda ( Anker Bir, bir Bali dan Anggur) Beserta Minimum Sistem disiapkan . 2. Koneksikan kabel ke dalam listrik 220V dan pasang sensor ke konektor. 3. Sensor dipanaskan dalam waktu 5 menit. 4. Siapkan Voltmeter dan ukur Resistansi sensor pada saat udara bersih. 5. Dekatkan sensor ke minuman yang mengandung alkohol. 6. Siapkan Voltmeter dan ukur Resistansi sensor pada saat ada uap alkohol. 7. Masukkan hasil pengukuran ke dalam tabel di bawah ini.
Tabel 4.1. Resistansi untuk Sensor Gas
Sampel Uji
Rs
Rs’
(kΩ)
(kΩ)
Anker Bir
8,54
6,50
Bir bali
8,54
4,92
Anggur
8,54
2,40
Ket : 31
32
Rs : Resistansi Sensor Gas pada saat udara bersih Rs’: Resistansi Sensor Gas pada saat ada uap alkohol
Resistansi udara bersih mula-mula adalah 8,54kΩ. Pada saat ada uap alkohol yang masuk ke dalam sensor, nilai resistansi sensor (Rs) akan turun sesuai dengan besarnya konsentrasi uap alkohol di udara pada saat itu.
4.2
Pengujian Sensor Gas Out pada ADC Untuk mengetahui beda tegangan dari beberapa minuman/larutan dengan
kadar yang berbeda. 4.2.1
Peralatan yang digunakan :
1. Minimum sistem mikrokontroler ATMega8535. 2. Catu daya 5V DC. 3.
Sensor
4.
Minuman/larutan yang mengandung Alkohol
4.2.2
Prosedur Pengujian :
1. Minuman/larutan yang memiliki kadar alkohol yang berbeda ( Anker Bir, bir Bali dan Anggur) Beserta Minimum Sistem disiapkan . 2. Koneksikan kabel ke dalam listrik 220V dan pasang sensor ke konektor. 3. Sensor dipanaskan dalam waktu 5 menit. 4. Dekatkan sensor ke minuman yang mengandung alkohol. 5. Siapkan Voltmeter dan ukur tegangan ADC pada IC ATMega 8535 pin nomor 40 untuk Vcc dan pin no. 31 untuk GND 6. Masukkan hasil pengukuran ke dalam tabel di bawah ini.
Dari percobaan diatas didapat hasilnya adalah sebagai berikut:
33
Tabel 4.2. Data Out ADC untuk Sensor Gas
Sampel Uji
ADC (V)
4.3
Anker Bir
3,77
Bir bali
3,65
Anggur
3,87
Pengujian LCD Untuk interfacing LCD dihubungkan dengan port0 pada mikrokontroler.
Pengujian rangkaian LCD dilakukan untuk dapat mengetahui kemampuan rangkaian tampilan yang sudah dibuat apakah dapat mendukung sistem yang direncanakan untuk menampilkan data pada layar LCD. Peralatan yang digunakan dalam pengujian rangkaian LCD adalah sebagai berikut: 1.
Catu daya 5V
2.
Rangkaian minimum sistem
3.
Rangkaian LCD
4. Personal computer Langkah-langkah dalam pengujian rangkaian LCD adalah sebagai berikut: 1. Menghubungkan rangkaian LCD dengan port0 pada minimum sistem. 2. Memberikan tegangan pencatu pada rangkaian LCD dan rangakian minimum sistem masingmasing sebesar 5V. 3. Menghubungkan personal computer dengan rangkaian yang telah dirangkai diatas, kemudian membuat program
yang digunakan dalam pengujian
rangkaian LCD. Program ini merupakan program untuk menampilkan tulisan “ TESTING KADAR AL ” pada baris satu dan “KOHOL DGNTGS2620” pada baris dua. Adapun listing program dalam pengujian LCD adalah sebagai berikut :
34
#include<Mega8535.h> #asm equ lcd_port = 0x15 ; PortC #endasm #include
void main(void) { lcd_init(16); lcd_gotoxy(0,0); lcd_putsf(' TESTING KADAR AL'); lcd_gotoxy(0,1); lcd_putsf(' KOHOL DGNTGS2620'); while(1); }
Pada program di atas pengiriman data yang digunakan adalah mode 4 bit, dimana data akan dikirim 2 kali. Prosedur untuk mengirim data dibagi menjadi dua yaitu prosedur untuk mengirim perintah/intruksi (contohnya menghapus layar) dan prosedur untuk mengirim karakter (contohnya menulis angka). Pada dasarnya kedua prosedur ini sama yang membedakan hanyalah pada prosedur pengiriman perintah/intruksi RS berlogika rendah sedangkan pada pengiriman karakter RS berlogika tinggi. Hasil tampilan dari rangkaian LCD dapat dilihat pada gambar 4:
Gambar 4.1 Tampilan rangkaian LCD
4.4
Pengujian Keseluruhan
4.4.1
PENETAPAN KADAR ETANOL
4.4.1.1 Alat Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
35
a. Kromatografi gas Shiamdzu model GC 17A yang dilengkapi detektor ionisasi nyala (FID), Kolom kapiler CBP-10
dengan panjang 50
meter,diameter dalam 0,25 mm b. Pemroses data Class GC Solution c. Integrator CBM 102 d. Mycrosyringe 10 µl (Hamilton Co.Nevada) e. Alat-alat gelas
4.4.1.2 Bahan a.
Etanol p.a (Merck)
b.
Aquadest
c.
Sampel etanol 70%
4.4.1.3 Cara Kerja a. Pembuatan standar Etanol Dipipet sebanyak 7,0 ml Etanol p.a, dimasukkan ke dalam labu ukur 10,0 ml dan dilarutkan dengan aquadest sampai batas. Diperoleh larutan etanol dengan konsentrasi 69,93 %. b. Pengukuran kadar standar etanol Sebanyak 1,0 µL larutan standar disuntikkan ke dalam gerbang suntik dengan kondisi analisis sebagai berikut : I.
Suhu injektor : 230°C
II.
Suhu detector : 250°C
III.
Suhu kolom
: 80°C
IV.
Laju alir
: 1,5 ml/menit
Waktu retensi dan area standar dicatat untuk dibandingkan dengan sampel. Pengukuran kadar sampel etanol 70% (sampel) Sebanyak 1,0 µL larutan sampel disuntikkan ke dalam gerbang suntik dengan kondisi analisis seperti pada pengukuran kadar standar etanol 70%.
36
Waktu retensi dan luas area sampel dicatat dan dibandingkan dengan sampel dengan rumus : Cs Cst = As Ast Cs 69,93 = 29110566,8 31947084
Cs =
69,93 × 29110566.8 31947084
Cs = 63,72%
Keterangan : Cs
= konsentrasi sampel
Cst
= konsentrasi standar
As
= luas area sampel
Ast
= luas area standar
Tabel 4.3 Data Hasil Baku : Konsentrasi 69,93% (Cst) Percobaan 1
Waktu Retensi (menit) 3,707
Area (Ast) 31947084
Sampel :
Percobaan
Waktu Retensi (menit)
Area (As)
1
3,706
29110566,8
2
3,704
28841778,1
37
3
3,370
29263877
4.4.2 Pengujian Dengan Sampel Uji Kadar Alkohol murni 70 % Tabel 4.4 Kalibrasi Alat pada Alkohol Murni No.
Sampel Alkohol
Pembacaan Kadar Alkohol
(%)
(%)
1
63,72
82,50
2
63,72
80,55
3
63,72
82,89
4
63,72
83,38
5
63,72
82,70
6
63,72
82,50
7
63,72
81,04
8
63,72
81,13
9
63,72
81,23
10
63,72
82,50
11
63,72
80,94
12
63,72
81,72
13
63,72
82,40
38
14
63,72
81,72
15
63,72
82,01
Ket : % : Banyaknya kadar alkohol terlarut dalam sejumlah larutan.
Sampel alkohol = 63,72% Pembacaan Kadar alkohol rata-rata 81,94% Dari tabel 3 di atas menunjukkan bahwa Kalibrasi Alat memiliki error rata-rata Error rata-rata =
Pembacaan − Sampelakohol 81,94 − 63,72 × 100% =28,6% = 63,72 sampelalkohol
nilai ini didapat dengan menjumlahkan semua nilai error dari setiap pengujian dibagi jumlah pengujian (5 kali). Tingkat ketelitian alat 71,4%. 4.4.3
Pengujian Keseluruhan
4.4.3.1 Peralatan yang digunakan : 1. Modul keseluruhan alat. 2. Sample ethanol murni bervariasi. 4.4.3.2 Prosedur Pengujian : 1. Minuman/larutan yang memiliki kadar alkohol yang berbeda ( Anker Bir, bir Bali dan Anggur) Beserta Minimum Sistem disiapkan . 2. Koneksikan kabel ke dalam listrik 220V dan pasang sensor ke konektor. 3. Sensor dipanaskan dalam waktu 5 menit. 4. Dekatkan sensor ke minuman yang mengandung alkohol. 5. Amati nilai pengukuran pada LCD dan catat hasilnya. 6. Masukkan nilai pengukuran yang sudah dicatat ke dalam tabel. 7. Hitung nilai error rata-rata dan ketelitian alatnya.
39
Tabel 4.5 Kalibrasi alat Sampel Uji
Pengukuran (%)
Anker Bir
73,22
Bir bali
75,27
Anggur
74,19
Pengukuran pada sampel uji Anker Bir 73,22%. Dengan ketelitian alat 71,4% maka nilai pengukuran sebenarnya Anker bir adalah
71,4 × 73,22% = 51,98%. 100