BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Deskripsi Responden Penelitian Responden dari penelitian ini adalah nasabah KOPENA Pekalongan. Pada bagian ini dijelaskan mengenai identitas reponden berdasarkan jenis kelamin, umur dan pekerjaan. Hal tersebut diperoleh dari kuesioner yang dibagikan oleh peneliti kepada responden sebanyak 99 orang. Dari kuesioner tersebut seluruhnya diisi oleh responden dan dianalisis oleh peneliti. Penggolongan yang dilakukan terhadap responden dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara jelas mengenai gambaran responden sebagi objek penelitian. Gambaran umum objek penelitian tersebut satu per satu diuraikan sebagai berikut : a) Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan data primer yang telah diolah, maka hasil
persebaran
berdasarkan
jenis
kelamin
dalam
penelitiam ini dapat dilihat pada tabel 4.1 Tabel 4.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin
Jumlah (Orang)
Persentase (%)
Laki-laki
20
20
Perempuan
79
79
Total
99
99
Sumber : Data primer yang diolah, 2016
51
Berdasarkan tabel 4.1 dapat disimpulkan bahwa nasabah
KOPENA
Pekalongan
dari
99
responden
berdasarkan klasifikasi jenis kelamin adalah sebagian besar berjenis kelamin perempuan yaitu 79 orang (79%). b) Profil Responden Berdasarkan Umur Dari penelitian 99 responden dengan klasifikasi berdasarkan umur ditunjukkan pada Tabel 4.2 berikut ini : Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Umur Umur
Jumlah (Orang)
Persentase (%)
<20
2
2
20-30
18
18
30-40
44
44
>40
35
35
Total
99
99
Sumber : Data primer yang diolah, 2016
Berdasarkan Tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa nasabah
KOPENA
Pekalongan
dari
99
responden
berdasarkan klasifikasi umur adalah paling banyak berumur 30-40 tahun yaitu sebanyak 44 orang (44%). c) Profil Responden Berdasarkan Pekerjaan Dari penelitian 99 responden dengan klasifikasi berdasarkan pekerjaan ditunjukkan pada Tabel 4.3 berikut ini :
52
Tabel 4.3 Responden Berdasarkan Pekerjaan Jenis Pekerjaan
Jumlah (Orang)
Persentase (%)
Pelajar/Mahasiswa
3
3
Pegawai Swasta
17
17
PNS
1
1
Wiraswasta
34
34
Ibu Rumah Tangga Lainnya
41
41
3
3
Total
99
99
Sumber : Data primer yang diolah, 2016
Berdasarkan tabel 4.3 dapat disimpulkan bahwa nasabah
KOPENA
Pekalongan
dari
99
responden
berdasarkan klasifikasi pekerjaan adalah paling banyak sebagai ibu rumah tangga yaitu sebesar 41 orang (41%). B. Analisis Data 1. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengutur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Hasil uji validitas dalam penelitian ini sebagai berikut:
53
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Pelayanan Instrumen
r hitung
r tabel
Ket.
X1.1
0,681
0,198
Valid
X1.2
0,661
0,198
Valid
X1.3
0,634
0,198
Valid
X1.4
0,533
0,198
Valid
X1.5
0,591
0,198
Valid
X1.6
0,450
0,198
Valid
X1.7
0,466
0,198
Valid
X1.8
0,612
0,198
Valid
X1.9
0,648
0,198
Valid
X1.10
0,501
0,198
Valid
Sumber : Data primer yang diolah, 2016
Dari tabel di atas terlihat bahwa korelasi antara masing-masing skor pertanyaan (Item 1-10) terhadap skor butir-butir pertanyaan (Kualitas Pelayanan) menunjukkan hasil yang signifikan. Dari nilai rhitung juga menunjukkan lebih besar dari nilai rtabel sebesar 0,198, maka dapat disimpulkan bahwa masing-masing butir pertanyaan adalah valid.
54
Tabel 4.5 Uji Validitas Variabel Kualitas Produk Instrumen
Rhitung
Rtabel
Ket.
X2.1
0,683
0,198
Valid
X2.2
0,686
0,198
Valid
X2.3
0,605
0,198
Valid
X2.4
0,734
0,198
Valid
Sumber : Data primer yang diolah, 2016
Dari tabel di atas terlihat bahwa korelasi antara masing-masing skor pertanyaan (Item 1-4) terhadap skor butir-butir pertanyaan (Kualitas Produk) menunjukkan hasil yang signifikan. Dari nilai rhitung juga menunjukkan lebih besar dari nilai rtabel sebesar 0,198, maka dapat disimpulkan bahwa masing-masing butir pertanyaan adalah valid Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Variabel Promosi Instrumen
Rhitung
Rtabel
Ket.
X3.1
0,654
0,198
Valid
X3.2
0,774
0,198
Valid
X3.3
0,795
0,198
Valid
X3.4
0,661
0,198
Valid
Sumber : Data primer yang diolah, 2016
Dari tabel di atas terlihat bahwa korelasi antara masing-masing skor pertanyaan (Item 1-4) terhadap skor butir-butir pertanyaan (Promosi) menunjukkan hasil yang signifikan. Dari nilai rhitung juga
55
menunjukkan lebih besar dari nilai rtabel sebesar 0,198, maka dapat disimpulkan bahwa masing-masing butir pertanyaan adalah valid. Tabel 4.7 Uji Validitas Variabel Kepuasan Nasabah Instrumen
Rhitung
Rtabel
Ket.
Y.1
0,869
0,198
Valid
Y.2
0,854
0,198
Valid
Y.3
0,760
0,198
Valid
Y.4
0,867
0,198
Valid
Sumber : Data primer yang diolah, 2016
Dari tabel di atas terlihat bahwa korelasi antara masing-masing skor pertanyaan (Item 1-4) terhadap skor butir-butir pertanyaan (Kepuasan Nasabah) menunjukkan hasil yang signifikan. Dari nilai rhitung juga menunjukkan lebih besar dari nilai rtabel sebesar 0,198, maka dapat disimpulkan bahwa masing-masing butir pertanyaan adalah valid. 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui tingkat reliabilitas pertanyaan kuesioner dengan tujuan penelitian. Adapun hasil uji reliabilitas dalam penelitian ini sebagai berikut:
56
Tabel 4.8 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kualitas Pelayanan Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
.782
N of Items
.779
10
Sumber : Data primer yang diolah, 2016
Pertanyaan kuesioner yang diajukan kepada responden memiliki hasil Cronbach Alpha sebesar 0,782, dimana angka ini berada di atas 0,60. Jadi dapat disimpulkan bahwa kuesioner yang merupakan indikator dari konstruk atau variabel Kualitas Pelayanan adalah reliabel. Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kualitas Produk Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
.607
N of Items
.606
4
Sumber : Data primer yang diolah, 2016
Pertanyaan kuesioner yang diajukan kepada responden memiliki hasil Cronbach Alpha sebesar 0,607, dimana angka ini berada di atas 0,60. Jadi dapat disimpulkan bahwa kuesioner yang merupakan indikator dari konstruk atau variabel Kualitas Produk adalah reliabel.
57
Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Promosi Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
.693
N of Items
.693
4
Sumber : Data primer yang diolah, 2016
Pertanyaan kuesioner yang diajukan kepada responden memiliki hasil Cronbach Alpha sebesar 0,693, dimana angka ini berada di atas 0,60. Jadi dapat disimpulkan bahwa kuesioner yang merupakan indikator dari konstruk atau variabel Promosi adalah reliabel. Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kepuasan Nasabah Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
.855
N of Items
.858
4
Sumber : Data primer yang diolah, 2016
Pertanyaan kuesioner yang diajukan kepada responden memiliki hasil Cronbach Alpha sebesar 0,855, dimana angka ini berada di atas 0,60. Jadi dapat disimpulkan bahwa kuesioner yang merupakan indikator dari konstruk atau variabel Kepuasan Nasabah adalah reliabel. a. Uji Asumsi Klasik 1) Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam modal regresi, variabel terikat dan variabel bebas
58
keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah apabila distribusi normal atau mendekati normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan menggunakan analisis grafik dan uji statistik. a) Analisis Grafik Dilakukan dengan cara melihat probability plot yang
membandingkan
distribusi
kumulatif
dari
distribusi normal, distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan plotting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Grafik 4.1
59
Dengan melihat tampilan grafik histogram dapat disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang normal atau tidak menceng (skewness) ke kiri maupun ke kanan. Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas
Sedangkan pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal, serta penyebarannya merapat pada garis diagonal. Grafik normal plot menunjukkan bahwa pola distribusi yang normal. b) Analisis Stasistik Uji statistik lain yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-
60
parametrik
Kolmogorov-Smirnov
(K-S).
Uji
ini
dilakukan dengan membuat hipotesis. H0 : Data residual berdistribusi normal. Ha : Data residual tidak berdistribusi normal. Artinya kriteria berdistribusi normal apabila tampilan grafiknya menunjukkan pola penyebaran disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Tabel 4.12 Hasil Uji Statistik Non-parametrik KolmogorovSmirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N
99
Normal Parameters
a
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
.0000000 1.25364187
Absolute
.068
Positive
.068
Negative
-.060
Kolmogorov-Smirnov Z
.678
Asymp. Sig. (2-tailed)
.748
a. Test distribution is Normal. Sumber : Data primer yang diolah, 2016
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, diketahui besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 0,678 dimana nilai ini lebih besar dari 0,05 dan nilai signifikan pada 0,748 dimana nilai ini lebih besar dari 0,05 hal ini berarti H0 diterima yang berarti data residual terdistribusi normal. 61
2) Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada persamaan regresi. Jika terjadi korelasi, maka
dinamakan
ada
problem
autokorelasi.
Hasil
autokorelasi dengan menggunakan SPSS sebagai berikut. Tabel 4.13 Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb
Model 1
R
R Square
.712a
Adjusted R Square
.507
Std. Error of the Estimate
.491
Durbin-Watson
1.273
2.143
a. Predictors: (Constant), promosi, kualitas_produk, kualitas_pelayanan b. Dependent Variable: kepuasan_nasabah Sumber : Data sekunder diolah, 2016
Tabel 4.14 Pengambilan Keputusan Autokorelasi Hipotesis Nol
Keputusan
Jika
Tidak ada autokorelasi positif
Tolak
0 < d < dl
Tidak ada autokorelasi positif
No desicion
dl ≤ d ≤ du
Tidak ada korelasi negatif
Tolak
4 – dl < d < 4
Tidak ada korelasi negatif
No desicion
4- du ≤ d ≤ d – dl
Tidak ada autokorelasi, Tidak ditolak positif atau negatif
62
Du < d < 4 - du
Berdasarkan
hasil
analisis
pada
tabel
4.13
menunjukkan bahwa nilai DW sebesar 2.143. DW tabel untuk n = 99 dan k = 3 pada level 𝛼 = 5% diperoleh nilai dl = 1,6108 dan du = 1,7355. Karena nilai DW lebih besar dari batas atas (du) yaitu 1,7355 dan kurang dari (4−𝑑𝑢) yaitu 2,2645
sehingga
dapat
disimpulkan
tidak
terjadi
autokorelasi pada model regresi. 3) Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Hasil dan analisis uji multikolinieritas dapat dilihar pada tolerance value atau Variance Inflation Factors (VIF). Batas tolerance value adalah 0,10 dan Variance Inflation Factors (VIF) adalah lebih dari 10. Jika nilai tolerance value lebih dari 0,10 atau nilai Variance Inflation Factors (VIF) kurang dari 10 maka tidak terjadi multikolieniaritas. Hasil uji multikolinieritas dapat dilihat pada tabel berikut :
63
Tabel 4.15 Hasil Uji Multikolinieritas Coefficientsa
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model 1
Std. Error
B (Constant)
Beta
-1.984 2.014
Collinearity Statistics T
Sig.
-.985
.327
Tolerance
VIF
kualitas_pelayanan
.245
.061
.404 4.006
.000
.510
1.959
kualitas_produk
.364
.126
.288 2.887
.005
.522
1.916
Promosi
.153
.101
.129 1.516
.133
.712
1.404
a. Dependent Variable: kepuasan_nasabah Sumber : Data primer yang diolah, 2016
Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4.11 dapat diketahui bahwa nilai tolerance dan nilai VIF untuk variabel independen, yaitu variabel kualitas pelayanan (X1 ) sebesar 0,510 dan 1,959, kualitas produk (X2 ) sebesar 0,522 dan 1,916 dan promosi (X3 ) sebesar 0,712 dan 1,404. Keseluruhan variabel memiliki nilai tolerance lebih dari 0,10 dan nilai VIF kurang dari 10 yang berarti bahwa model regresi tidak mengandung multikolineritas. 4) Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
64
lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heroskedestisitas. Secara grafis dapat dilihat dari multivariate standardized Scatterplot. Dasar pengambilannya apabila sebaran nilai residual terstandar tidak membentuk pola tertentu namun tampak random dapat dikatakan bahwa model regresi bersifat
homogen
atau
tidak
mengandung
heteroskedastisitas. Lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut : Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Dari gambar 4.2 di atas dapat dilihat bahwa titiktitik (plot) pada gambar tersebut tidak membentuk pola-pola tertentu atau tersebar tidak beraturan di atas dan di bawah angka nol (0) pada sumbu Y. Jadi, dapat disimpulkan bahwa 65
dalam
model
regresi
penelitian
ini
tidak
terjadi
heteroskedastisitas. Tabel 4.16 Hasil Uji Glejser Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error
-1.729
1.241
kualitas_pelayanan
.018
.038
kualitas_produk
.112 -.002
Promosi
Standardized Coefficients Beta
T
Sig.
-1.392
.167
.065
.467
.641
.078
.198
1.439
.153
.062
-.005
-.038
.969
a. Dependent Variable: RES2 Sumber : Data primer yang diolah, 2016
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, diketahui nilai signifikansi variabel kualitas pelayanan (X1) sebesar 0,641, nilai signifikansi variabel kualitas produk (X2) sebesar 0,153 dan nilai signifikansi variabel promosi (X3) sebesar 0,969. Ketiga nilai tersebut lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas. 5) Uji Linearitas Uji linearitas digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak. Apakah fungsi yang digunakan dalam suatu studi empiris sebaiknya berbentuk linear, kuadrat atau kubik. Dengan uji linearitas akan diperoleh informasi apakah model empiris sebaiknya linear, kuadrat atau kubik. 66
Tabel 4.17 Hasil Uji Linearitas – Kualitas Pelayanan ANOVA Table Sum of Squares kepuasan_nasa Between bah * Groups kualitas_pelaya nan
(Combined)
Df
Mean Square
F
Sig.
146.582
12
12.215
6.338
.000
Linearity
136.687
1
136.687
70.924
.000
Deviation from Linearity
9.896
11
.900
.467
.919
Within Groups
165.741
86
1.927
Total
312.323
98
Sumber : Data primer yang diolah, 2016
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, diketahui nilai Fhitung pada linearity sebesar 70,924 dimana nilai ini lebih besar dari nilai Ftabel yaitu sebesar 2,70 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan linear secara signifikansi antara variabel kualitas pelayanan (X1) dan kepuasan nasabah (Y). Tabel 4.18 Hasil Uji Linearitas – Kualitas Produk ANOVA Table Sum of Squares kepuasan_nasabah Between * kualitas_produk Groups
Mean Square
df
F
Sig.
(Combined)
125.191
5
25.038 12.443
.000
Linearity
120.477
1
120.477 59.874
.000
Deviation from Linearity
455.715
4
1.179
Within Groups
187.132
93
2.012
Total
312.323
98
Sumber : Data primer yang diolah, 2016
67
.586
.674
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, diketahui nilai Fhitung pada linearity sebesar 59,874 dimana nilai ini lebih besar dari nilai Ftabel sebesar 2,70 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan linear secara signifikansi antara variabel kualitas produk (X2) dan kepuasan nasabah (Y). Tabel 4.19 Hasil Uji Linearitas – Promosi ANOVA Table Sum of Squares kepuasan_nasabah Between * promosi Groups
Mean Square
Df
F
Sig.
(Combined)
83.824
6
13.971
5.625
.000
Linearity
68.819
1
68.819 27.708
.000
Deviation from Linearity
15.005
5
3.001
Within Groups
228.499
92
2.484
Total
312.323
98
1.208
.312
Sumber : Data primer yang diolah, 2016
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, diketahui nilai Fhitung pada linearity sebesar 27,708 dimana nilai ini lebih besar dari nilai Ftabel sebesar 2,70 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan linear secara signifikansi antara variabel promosi (X3) dan kepuasan nasabah (Y). b. Analisis Regresi Berganda Besarnya perubahan pada faktor dependen (Y) akibat perubahan pada faktor independen (X) secara parsial dapat
68
dijelaskan melalui persamaan regresi yang diperoleh sebagai berikut : Tabel 4.20 Hasil Analisis Regresi Berganda Coefficientsa
Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error
-1.984
2.014
kualitas_pelayanan
.245
.061
kualitas_produk
.364
Promosi
.153
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
-.985
.327
.404
4.006
.000
.126
.288
2.887
.005
.101
.129
1.516
.133
a. Dependent Variable: kepuasan_nasabah Sumber : Data primer yang diolah, 2016
Berdasarkan pada hasil analisis yang telah dilakukan, maka persamaan regresi yang terbentuk adalah sebagai berikut : Y = 𝑎 + 𝑏1 𝑋1 + 𝑏2 𝑋2 + 𝑏3 𝑋3 + e Y = − 1.984 + 0,245X1 + 0,364X2 + 0,153X3 + e Keterangan : Y = Kepuasan Nasabah a, b1, b2 serta b3 = Konstanta X1 = Kualitas Pelayanan X2 = Kualitas Produk X3 = Promosi e = Error
69
Dari persamaan di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut :
a) Nilai konstanta sebesar -1,984, penjelasan tersebut dapat diartikan bahwa jika tidak dipengaruhi oleh variabel bebas, yaitu kualitas pelayanan, kualitas produk dan promosi, maka tingkat kepuasan nasabah tidak akan mengalami perubahan (konstan). b) Koefisien regresi pada variabel Kualitas Pelayanan (X1) sebesar 0,245 adalah positif. Artinya bila terjadi peningkatan 1 satuan terhadap variabel Kualitas Pelayanan dimana faktor-faktor lain konstan akan dapat meningkatkan Kepuasan Nasabah sebesar 0,245. c) Koefisien regresi pada variabel Kualitas Produk (X2) sebesar 0,364 adalah positif. Artinya bila terjadi peningkatan 1 satuan terhadap variabel Kualitas Pelayanan dimana faktor-faktor lain konstan akan dapat meningkatkan Kepuasan Nasabah sebesar 0,364. d) Koefisien regresi pada variabel Promosi (X3) sebesar 0,153 adalah positif. Artinya bila terjadi peningkatan 1 satuan terhadap variabel Kualitas Pelayanan dimana faktor-faktor lain konstan akan dapat meningkatkan Kepuasan Nasabah sebesar 0,153.
70
1) Uji t (Parsial) Uji t yaitu suatu uji untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel independen (Kualitas Pelayanan, Kualitas Produk, dan Promosi) secara parsial atau individual menerangkan variabel dependen (Kepuasan Nasabah). Tabel 4.21 Hasil Uji t atau Uji Parsial – Kepuasan Nasabah Coefficientsa
Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error
-1.984
2.014
kualitas_pelayanan
.245
.061
kualitas_produk
.364
Promosi
.153
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
-.985
.327
.404
4.006
.000
.126
.288
2.887
.005
.101
.129
1.516
.133
a. Dependent Variable: kepuasan_nasabah Sumber : Data primer yang diolah, 2016
Hasil analisis uji t adalah sebagai berikut : 1. Dari tabel 4.21 dapat dilihat bahwa variabel Kualitas Pelayanan memiliki nilai Thitung sebesar 4,006 dimana lebih besar dari nilai Ttabel yaitu sebesar 1,66 dan nilai signifikansinya 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya, bahwa variabel kualitas pelayanan memiliki pengaruh secara signifikan terhadap kepuasan nasabah pada KOPENA Pekalongan.
71
2. Dari tabel 4.21 dapat dilihat bahwa variabel Kualitas Produk memiliki nilai Thitung sebesar 2,887 dimana lebih besar dari nilai Ttabel yaitu sebesar 1,66 dan nilai signifikansinya 0,005 < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya, bahwa variabel kualitas produk memiliki pengaruh secara signifikan terhadap kepuasan nasabah pada KOPENA Pekalongan. 3. Dari tabel 4.21 dapat dilihat bahwa variabel Promosi memiliki nilai Thitung sebesar 1,516 dimana lebih besar dari nilai Ttabel yaitu sebesar 1,66 dan nilai signifikansinya 0,133 < 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak. Artinya, bahwa variabel promosi tidak memiliki pengaruh secara signifikan terhadap kepuasan nasabah pada KOPENA Pekalongan. 2) Uji F (Simultan) Uji
F
menunjukkan
apakah
semua
variabel
independen yang dimasukkan ke dalam model mempunyai pengaruh bersama-sama terhadap variabel dependen. Hasil perhitungan uji F adalah sebagai berikut :
72
Tabel 4.22 Hasil Uji F atau Simultan – Kepuasan Nasabah ANOVAb Sum of Squares
Model 1
Regression
Df
Mean Square
158.305
3
Residual
154.019
95
Total
312.323
98
F
52.768 32.548
Sig. .000a
1.621
a. Predictors: (Constant), promosi, kualitas_produk, kualitas_pelayanan b. Dependent Variable: kepuasan_nasabah Sumber : Data primer yang diolah, 2016
Berdasarkan uji ANOVA atau F test yang dapat dilihat pada tabel 4.22, maka dapat diperoleh F hitung sebesar 32.548 dengan tingkat signifikasnsi 0,000. Oleh karena probabilitas jauh lebih kecil daripada 0,05 (0,000 lebih kecil dari 0,05) dan F hitung lebih besar dari F tabel (32.548 lebih besar dari 2,70) maka dapat dinyatakan bahwa variabel independen yang meliputi kualitas pelayanan (X1), kualitas produk (X2) dan promosi (X3) secara simultan atau bersama-sama mempengaruhi variabel kepuasan nasabah (Y) secara signifikan. 3) Analisis Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar presentase perubahan atau variasi dari variabel dependen bisa dijelaskan oleh perubahan atau variasi dari variabel independen.
73
Dengan mengetahui nilai koefisien determinasi dapat dijelaskan kebaikan dari model regresi dalam memprediksi variabel dependen. Semakin tinggi nilai koefisien determinasi akan semakin baik kemampuan variabel independen dalam menjelaskan perilaku variabel dependen. Hasil pengujian koefisien determinasi dapat dilihat dari nilai adjusted R square pada analisis regresi berganda. Tabel 4.23 Hasil Uji Koefisien Determinasi – Kepuasan Nasabah Model Summary Model 1
R
R Square
.712a
Adjusted R Square
.507
.491
Std. Error of the Estimate 1.273
a. Predictors: (Constant), promosi, kualitas_produk, kualitas_pelayanan Sumber : Data primer yang diolah, 2016
Berdasarkan hasil analisis, koefisien determinasi memiliki adjusted R square sebesar 0,491. Hal ini berarti 49,1% kepuasan nasabah (Y) yang dapat dijelaskan oleh variabel-variabel independen yaitu kualitas pelayanan, kualitas produk dan promosi. Sedangkan sisanya sebesar 50,9% dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar model yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.
74
C. Pembahasan Pada bagian ini akan dipaparkan pembahasan mengenai hasil analisis yang telah dilakukan. Dapat diketahui bahwa seluruh variabel independen signifikan terhadap variabel dependen. Penjelasannya adalah sebagai berikut: 1. Pengaruh kualitas pelayanan (X1) terhadap kepuasan nasabah (Y) Berdasarkan perhitungan pada Uji t pada variabel Kualitas Pelayanan didapatkan nilai Thitung sebesar 4,006 dimana nilai ini lebih besar dari nilai Ttabel yaitu sebesar 1,66 yang artinya H0 ditolak dan Ha diterima. Maka, dapat disimpulkan bahwa variabel kualitas pelayanan memiliki pengaruh secara parsial atau individual terhadap kepuasan nasabah pada Kopena Pekalongan. Penelitian ini berhasil membuktikan penelitian yang dilakukan oleh Fairus Rosyida1 dan Muhammad Rif”an.2 2. Pengaruh kualitas produk (X2) terhadap kepuasan nasabah (Y) Berdasarkan perhitungan pada Uji t pada variabel Kualitas Pelayanan didapatkan nilai Thitung sebesar 2,887 dimana nilai ini lebih besar dari nilai Ttabel yaitu sebesar 1,66 yang artinya H0 ditolak dan Ha diterima. Maka, dapat disimpulkan bahwa variabel kualitas produk memiliki pengaruh secara parsial atau individual terhadap kepuasan nasabah pada Kopena Pekalongan. Penelitian ini berhasil 1
Fairus Rosyida (2010), “Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah (Studi Kasus di BMT Istiqlal Pekalongan)” (Skripsi di STAIN Pekalongan Tahun 2010) 2 Muhammad Rifan (2013), “Pengaruh Kualitas Pelayanan, Kepercayaan Nasabah, Dan Kepuasan Nasabah Terhadap Loyalitas Nasabah Pada KOSPIN Jasa Unit Syariah Pekalongan”, (Skripsi di STAIN Pekalongan Tahun 2013)
75
membuktikan penelitian yang dilakukan oleh Basrah Saidani dan Samsul Arifin.3 3. Pengaruh promosi (X3) terhadap kepuasan nasabah (Y) Berdasarkan perhitungan pada Uji t pada variabel Kualitas Pelayanan didapatkan nilai Thitung sebesar 1,516 dimana nilai ini lebih kecil dari nilai Ttabel yaitu sebesar 1,66 yang artinya H0 diterima dan Ha ditolak. Maka, dapat disimpulkan bahwa variabel promosi tidak memiliki pengaruh secara parsial atau individual terhadap kepuasan nasabah
pada
Kopena
Pekalongan.
Penelitian
ini
berhasil
membuktikan penelitian yang dilakukan oleh Ayu Putri Senja.4 4. Pengaruh kualitas pelayanan, kualitas produk dan promosi (X1, X2, X3) terhadap kepuasan nasabah (Y) Berdasarkan perhitungan analisis pada Uji F, diperoleh nilai Fhitung sebesar 32,584 dimana nilai ini lebih besar dari nilai Ftabel sebesar 2,70 dengan signifikansi 0,000 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel independen yang meliputi kualitas pelayanan (X1), kualitas produk (X2) dan promosi (X3) secara simultan atau bersama-sama mempengaruhi variabel kepuasan nasabah (Y) secara signifikan.
3
Basrah Saidani dan Samsul Arifin, Pengaruh Kualitas Produk Dan Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Konsumen Dan Minat Beli Pada Ranch Market, (Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia Vol.3, No.1, 2012), diakses pada 18 Januari 2016. 4 Ayu Putri Senja (2015), “Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan dan Promosi Terhadap Minat Menabung Siswa Tingkat SMA Swasta Kecamatan Buaran (Studi Kasus pada Produk SIMPEL BMT MATRA Cabang Pekalongan)” (Skripsi di STAIN Pekalongan Tahun 2015)
76