BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian 4.1.1
Visit Indonesia Year
Visit Indonesia Year merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kesiapan Indonesia sebagai destinasi pariwisata yang siap dikunjungi wisatawan. Selain itu dengan event ini akan menciptakan daya saing pariwisata Indonesia dalam peta persaingan di tingkat regional dan internasional serta menggerakan distribusi kunjungan wisatawan secara optimal sepanjang tahun di seluruh destinasi di Indonesia. Dengan adanya Visit Indonesia Year dihararapkan akan membangkitkan kembali dunia usaha dan masyarakat untuk mempersiapkan diri dalam menyambut kunjungan wisatawan ke Indonesia. Visit Indonesia Year pertama diadakan di tahun 2008 dengan memanfaatkan momentum Peringatan 100 Tahun Kebangkitan Nasional yang disemarakkan dengan kegiatan lebih dari 100 event di berbagai daerah, termasuk event akbar seperti World Culture Forum 2008. Acara Visit Indonesia Year ini berlanjut di tahun 2009. Pada kali pertama dilaksanakan Visit Indonesia Year pada tahun 2008 pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 153 miliar pada RAPBN 2008, sedangkan pada RAPBN-P 2007 diusulkan sebanyak Rp 100 miliar. "Dari anggaran RAPBN-P 2007 ini 80% akan digunakan untuk promosi dengan memasang iklan di media dalam dan luar negeri,". Diharapkan adanya Visit Indonesia Year akan mendorong arus wisatawan mancanegara (Wisman) ke Indonesia meningkat menjadi 7 juta wisman pada tahun 2008 dengan rata-rata lama tinggal sekitar 12-13 hari dan pengeluarannya mencapai US$ 10049
200/hari.Selain ituVisit Indonesia Year diharapkan akan mendorong pergerakan dan meningkatkan jumlah wisatawan nusantara (wisnus) yang pada tahun 2008 diperkirakan mencapai 116 juta wisnus.86
4.1.2 Deskripsi Logo visit Indonesia Year
Pemerintah telah menetapkan logo Visit Indonesia Year yang berbentuk siluet Burung Garuda. Dengan adanya logo baru itu, diharapkan program Visit Indonesia Year segera dapat diluncurkan ke masyarakat. Logo ini merupakan pilihan akhir dari 25 kreasi pilihan yang diajukan oleh 17 perusahaan.87Perusahaan yang dipilih oleh DEPBUDPAR adalah OCTOVATE group yang dipimpin oleh Benhad Subiakto. Logo visit Indonesia Year pertama kali di perkenalkan pada acara peringatan 100 tahun hari kebangkitan nasional. Logo ini dicanangkan oleh mentri kebudayaan dan pariwisata Jerowacik sebagai logo bagi acara Visit Indonesia Year yang bertujuan untuk promosi pariwisata Indonesia kepada khalayak di seluruh dunia untuk menigkatkan angka pariwisata Indonesia sebagai salah satu devisa negara.88 Adapun penjabaran dari konsep Logo Visit Indonesia Year adalah : Konsep Logo: 1) Bentuk Logo akan mengambil konsep Garuda Pancasila sebagai dasar Negara, tetapi dengan pengolahan yang modern. 2) 5 sila akan digambarkan berupa 5 Garis Warna yang berbeda dan merupakan simbol diversity Indonesia yang penuh dengan keanekaragaman.
86
http://www.indonesia.go.id/id/index.php?option=com_content&task=view&id=5039&Itemid=707 http://www.indonesia.go.id/id/index.php?option=com_content&task=view&id=5039&Itemid=707 88 http://www.budpar.go.id/page.php?ic=511&id=3112 87
50
3) Logo akan diolah menjadi bentuk dan warna yang dinamis sebagai perwujudan dari Dinamika Indonesia yang sedang berkembang. 4) Jenis Huruf dari Logo akan mengambil dari elemen otentik Indonesia yang disempurnakan dengan sentuhan modern.89
4.2 .
Analisis Logo Visit Indonesia Year Pada tahap analisis logo ini, penulis akan menggunakan teknik analisis semiologi
Roland Barthes. Teknik analisis tentang tatanan pertandaan yang akan memuat denotasi, konotasi dan mitos. Roland Barthes mengembangkan dua tingkatan pertandaan yang memungkinkan akan dihasilkannya makna yang bertingkat, yaitu tingkat denotasi dan konotasi. Dan pada tingkatan konotasi, Barthes juga melihat makna yang lebih mendalam dan bersifat konvensional, yaitu makna yang berkaitan dengan mitos. Tingkatan tanda dan makna Barthes ini dapat digambarkan sebagai berikut90:
Penulis akan menjabarkan makna yang terdapat di logo Visit Indonesia Year ini melalui tingkatan tanda dan makna menurut Barthes seperti di atas. Mulai dari tahap denotasi, konotasi hingga pada tahapan mitos. Penjabaran makna melalui teknik analisis signifikasi dua tahap Roland Barthes ini meliputi simbol-simbol verbal dan non verbal, seperti logotype (rangkaian huruf yang bisa dibaca) dan logogram (gambar) yang ada di tampilan Logo Visit Indonesia Year.
89 90
http ://www.my-indonesia.info
Yasraf Amir Piliang, Op.cit, Hal.262
51
4.3 .
Anlisa Denotasi logo Visit Indonesia Indon Denotasi adalah pertandaan yang menjelaskan hubungan antara penanda dan
petanda atau antara tanda dan rujukannya pada realitas, yang menghasilkan makna yang eksplisit, langsung dan pasti.91 Makna denotasi adalah makna yang paling nyata adanya hubungan an antara petanda dengan penanda.
Ini merupakan proses pemaknaan yang
dijelaskan oleh Saussure. Penanda adalah aspek material dari konsep mental (petanda).
]
Gambar 4.1
Pada proses signifikansi pertama ini, makna denotasi dari gambar yang mendominasi tampilan Logo Visit Indonesia Year, yaitu gambar siluet yang diwarnai dengan lima warna menyerupai Garuda Pancasila, Benhard Subiakto selaku kreator logo Visit Indonesia Year saat penulis melakukan wawancara dengan yang bersangkutan juga membenarkan keterangan terkait makna denotasi logo Visit Indonesia Year. P : Tolong jelaskan apa makna denotatif yg terdapat pada logo visit Indonesia? N : makna denotatif : burung garuda 91 Yasraf Amiri Piliang, Op.cit, Hal.263
52
P : Kenapa makna itu? N : karena memang bentuk tersebut solid, sudah terpenetrasi dengan baik di masyarakat, dan kami anggap memang dapat mewakili Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang berbeda beda namun tetap satu kesatuan
P : . Bagaimana prosesnya sampai bisa memaknai seperti itu? N : berdasarkan brainstorming tim yang mengambil kesimpulan bahwa Indonesia harus diwakili sebuah simbol yang memang mencerminkan Bangsa Indonesia yang berbeda-beda namun tetap satu kesatuan. Sehingga kami menghindari pemakaian simbol yang hanya mewakili suatu daerah atau suku tertentu. Diantara beberapa icon, antara lain garuda, Merah-putih, pulau-pulau nusantara, pilihan kami jatuh pada burung garuda yang solid bentuknya. Penyerupaan Garuda Pancasila ini merupakan logo Visit Indonesia Year, yang terinspirasi dari Garuda Pancasila. Hal ini dinyatakan langsung oleh kreator logo Visit Indonesia Year saat penulis melakukan wawancara dengan yang bersangkutan. P : Tolong jelaskan kenapa anda memilih garuda sebagai acuan untuk logo visit indonesia? N : karena kami menghindari pemakaian simbol yang mengacu pada daerah atau suku tertentu di Indonesia dan garuda merupakan salah satu simbol yang dapat menggambarkan Indonesia sebagai sebuah kesatuan dalam perbedaan.92
Di samping itu Nanang R Hidayat dalam menyelesaikan tesis pada program pasca sarjana di ISI Yogyakarta menulis tesis dengan judul “ Mencari Telur Garuda”
yang
kemudian diterbitkan menjadi buku oleh penerbit NALAR menerangkan bahwa logo yang berfungsi sebagai iklan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata untuk 92
Wawancara dengan Benhard Subiakto di ruangan kantornya di Belezza Arcadia shopping mall lantai 7, permata hijau, jakarta selatan tanggal 6 Agustus 2009.
53
mendatangkan wisatawan dari manca negara yang sering dimunculkan dalam siaran televisi secara animasi seakan-akan bahwa logo tersebut merupakan jelmaan dari Lambang Negara Garuda Pancasila. “ Tahun 2008 ditetapkan sebagai tahun kunjungan wisata atau VISIT INDONESIA YEAR 2008. sebagai penanda event ini diciptakanlah logo khusus yang bisa diaplikasikan pada berbagai media, yaitu berupa poster yang ditempel pada biro-biro perjalanan hingga berbagai tempat objek wisata. Di gerbong terbuka kereta api wisata di Ambarawa hinnga pada perut pesawat terbang berbagai maskapai. Sekilas logo tersebut hanya sekumpulan garis lengkung warna-warni. Namun, bila dicermati konfigurasi garis itu akan nampak menyerupai sosok seekor burung yang memiliki bulu panjang bergelung-gelung. Selama siaran langsung pertandingan Thomas dan Uber Cup di TRANS TV, logo ini sering dimunculkan secara animasi, seakan membuktikan ia adalah jelmaan dari lambang Negara Garuda Pancasila.”93
Jelmaan yang menurut Nanang R Hidayat penulis gunakan sebagai pertanyaan kepada konseptor Logo Visit Indonesia Year dengan kata modifikasi dibantah oleh konseptor bahwa jelmaan Garuda Pancasila bukanlah modifikasi namun benar-benar murni inspirasi.
P :Tolong jelaskan bagaimana proses modifikasi dari lambang garuda pancasila menjadi logo visit indonesia? N : kami tidak memodifikasi, namun terinspirasi. burung pada logo visit ini sangat berbeda dengan Garuda Pancasila yang sakral. bentuk burung garuda di logo ini mengacu pada Garuda Pancasila yang membentangkan sayapnya sambil menoleh ke
arah
kanan.
Burung
terbentuk
93
dari
goresan-goresan
5
warna.94
Nanang R Hidayat, Mencari Telur Garuda, (Jakarta 2008) hal 87 Wawancara dengan Benhard Subiakto di ruangan kantornya di Belezza Arcadia shopping mall lantai 7, permata hijau, jakarta selatan tanggal 6 Agustus 2009.
94
54
Penulis sendiri membenarkan bahwa desain logo iklan boleh terinspirasi dari berbagai hal. Hal ini juga penulis kutip dari pernyataan John Murphy dan Michael Rowe dalam bukunya “ How to Design Trademarks and Logo” Pada masa awal perkembangannya, pembagian jenis logo tidaklah serumit sekarang. Mula-mula logo hanya berupa bentuk yang tak terucapkan seperti gambar, yang dibuat oleh perajin untuk lambang kerajaan. Seiring dengan berkembangnya jaman, logo tidak hanya digunakan untuk kepentingan kerajaan saja, melainkan untuk memberi tanda pada barang-barang yang dijual di pasar. Pembagian jenis logo secara sederhana terbagi atas dua bagian yaitu Word Marks atau Brand Name yaitu logo yang tersusun dari bentuk terucapkan, serta Device Marks atau Brand Mark yang tersusun dari bentuk tak terucapkan. Bisa pula logo terdiri atas keduanya, yang merupakan kombinasi dari brand name dan brand mark. Sebagai contoh untuk brandname adalah logo Sony yang hanya tersusun dari kata sony, dan Shell logo untuk brand mark yang tersusun dari gambar kerang. Sedangkan paduan keduanya adalah seperti logo rokok Djarum, yang
terdiri
dari
tulisan
Djarum
dan
gambar
jarum.
Kemudian dengan semakin bertambahnya jumlah produk di pasar, serta semakin kompleknya karakteristik pasar muncul berbagai jenis logo, yang pada dasarnya merupakan paduan dari dua jenis logo diatas. Berikut kami sajikan beberapa jenis logo, yang penggolongannya berdasarkan pendapat John Murphy dan Michael Rowe * : Abstrak Logo merupakan logo yang dapat menimbulkan beraneka kesan, yang dipengaruhi oleh daya pemahaman konsumen. Ini terjadi karena bentuk visual logo ini sangat abstrak. Diantaranya mengambil suatu bentuk struktural yang dikreasikan dengan efek optis yang bervariasi. Sebagai contoh adalah logo Citroen. Logo jenis ini sangat disukai di Amerika, karena logo jenis ini mampu dibuat dengan bermacam variasi dan sangat orisinil sehingga terjadinya kemiripan sebuah logo dengan logo yang lainnya akibat dari banyaknya produk dan perusahaan yang tumbuh di Amerika bisa dihindari. Bentuk logo abstrak yang ada di Indonesia adalah seperti logo Bakrie Brothers. Abstract logo pertama kali digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar Jepang, yang kemudian perusahaan-perusahaan tersebut mengalami kesuksesan di negara barat, sehingga menjadi ide baru bagi perkembangan logo di dunia barat. Logo jenis ini sekarang menjadi standar disain logo kontemporer. Kelemahan dari jenis 55
logo ini adalah bentuknya yang abstrak, sehingga sukar dipahami dipahami oleh konsumen serta tidak memiliki pengertian yang benar-benar benar benar tepat seperti apa yang diinginkan.95 Dalam sebuah Inspirasi terdapat warna-warna warna warna yang merupakan rangsangan dari timbulnya inspirasi. Misalnya Corporate logo PT SUN TELEVISION NETWORK atau misalnya logo SCTV kedua perusahaan ini menggunakan warna oranye dan kuning sebagai pengejawantahan warna yang terdapat pada matahari.
Gambar 4.2
Demikian halnya dalam logo Visit Idonesia Year. Benhard menggunakan lima warna sebagai pengejawantahan lima sila dalam Pancasila. P : Tolong jelaskan apa makna dari 5 warna yg terdapat pada logo visit Indonesia Year ? N : 5 warna adalah simbolisasi dari 5 sila pancasila, sekaligus menggambarkan diversity dari indonesia.96 P : Jelaskan elaskan kapan anda mulai mendesign dengan 5 warna ? N : dari tahap awal mendevelop logo, karena penggunaan 5 warna sebagai simbolisasi 5 sila dan diversity adalah salah satu point penting yang memang ingin diangkat dalam logo visit ini.
95
http://belajardekavedua.blogspot.com/2006/05/tentang http://belajardekavedua.blogspot.com/2006/05/tentang-logo.html
96
Wawancara dengan Benhard Subiakto di ruangan kantornya di Belezza Arcadia Arcadia shopping mall lantai 7, permata hijau, jakarta selatan tanggal 6 Agustus 2009.
56
Penulis semakin terusik dengan penjelasan Benhard. Penasaran penulis tertuju pada warna yang didunakan benhard sebagai pengejawantahan lima sila dalam Pancasila. Saat melakukan wawancara sempat terbesit di benak penulis mengapa benhard tidak menggunakan Lambang atau image, simbol dan lain-lain sebagai pengejawantahan lima sila dalm Pancasila. Namun Benhard memilih warna sebagai pengejawantahan lima sila. Apa yang menginspirasi Benhard menggunakan warna sebagai pengejawantahan lima sila dalam Pancasila? Berikut petikan wawancara dengan benhard. P : . Tolong jelaskan siapa yang mneginspirasi anda untuk menggunakan warna pada logo visit indonesia sebagai pengganti 5 sila dalam pancasila ? N: Itu adalah hasil brainstorming tim kami dalam proses pembuatan logo visit ini. Hal ini menghasilkan kesimpulan makna positif dari setiap warna, sebagaimana teori warna yang disusun oleh Eko Nugroho dalam bukunya Pengenalan Teori Warna, memberikan makna tertentu yang sesuai dengan setiap sila pada pancasila.
57
warna
Makna positif Kepercayaan, awan, air, setia, damai, kesejukan, percaya diri, keamanan, laut, langit, harmoni, kelembutan, kehebatan, konservatisme, ,loyalitas, kebersihan, idealisme, kesentosaan, udara, kebijaksanaan, kekuatan, ketahanan, cahaya, kebenaran, kasih,.
Sila Makna positif disamping merujuk pada kesimpulan warna yang sesuai dengan sila pertama Pancasila, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa.
kreativitas, kemakmuran, sensual, upacara, kebijaksanaan, pencerahan, kecerahan, kebanggaan, kekayaan, Kekuatan, energi, kehangatan, cinta, persahabatan, api, kegairahan, kecepatan, kepemimpinan, darah, sosialisme, hormat.
Makna positif disamping merujuk pada kesimpulan warna yang sesuai dengan sila kedua Pancasila, yakni Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab.
58
Makna positif disamping merujuk pada kesimpulan warna yang sesuai dengan sila ketiga Pancasila, yakni Persatuan Indonesia
Stabil, alam, alami, muda, kemakmuran, bersemangat, hidup abadi, udara, bumi, ketulusan, pengharapan, pembaruan, kelimpahan, pertumbuhan, kesehatan, keseimbangan, harmoni, stabilitas. Kekayaan, sinar, kehidupan, matahari, keberuntungan, suka cita, kebahagiaan, optimisme, kecerdasan, idealisme, pengharapan, kecerian, persahabatan
Makna positif disamping merujuk pada kesimpulan warna yang sesuai dengan sila keempat Pancasila, yakni Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan. Makna positif disamping merujuk pada kesimpulan warna yang sesuai dengan sila kelima Pancasila,yakni Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Berdasarkan tabel diatas, sehingga semakin jelas penggunaan warna yang diplih oleh Benhard sebagai pengejawantahan sila-sila dalam Pancasila sejalan dengan makna positif pada teori warna buah karya Eko Nugroho. Ditemukan data yang tidak kalah pentingnya, yakni terkait keberadaan font dalm logo Visit Indonesia Year. Eksistensi font ini sesuai dengan pengertian bahwa logo secara sederhana terdiri dari dua jenis, yaitu
Logo
Keterangan 1. Word Marks atau Brand Name atau Logotype, yaitu logo yang tersusun dari bentuk terucapkan (rangkaian huruf yang dapat dibaca / diucapkan)
59
2. Device Marks atau Brand Mark atau Logogram, yang tersusun dari bentuk tak terucapkan (gambar).
Hal ini diperkuat dengan data dari situs resmi Departemen Kebudayaan dan Pariwisata yang isinya antara lain, Logo Visit Indonesia Year Konsep Logo: 1) Bentuk Logo akan mengambil konsep Garuda Pancasila sebagai dasar Negara, tetapi dengan pengolahan yang modern. 2) 5 sila akan digambarkan berupa 5 Garis Warna yang berbeda dan merupakan simbol diversity Indonesia yang penuh dengan keanekaragaman. 3) Logo akan diolah menjadi bentuk dan warna yang dinamis sebagai perwujudan dari Dinamika Indonesia yang sedang berkembang. 4) Jenis Huruf dari Logo akan mengambil dari elemen otentik Indonesia yang disempurnakan dengan sentuhan modern.97
Benhard sendiri khusus mengenai Logotype juga memberikan keterangan terkait penggunaan karakteristik font yang berasal dari elemen otentik Indonesia yang disempurnakan dengan sentuhan modern. 97
http ://www.my-indonesia.info
60
P : Kenapa menggunakan font tersebut? N : diharapkan dapat menggambarkan Indonesia yang modern namun tetap tidak melupakan akar budaya. selain itu lengkung-lengkung pada font dibuat agar logotype bisa senada dengan logogramnya dan menjadi satu kesatuan. P : Siapa yang menciptakan font tersebut? N : tim kami
Jadi dari keseluruhan data yang berhasil penulis kumpulkan, dengan teknik pengumpulan data studi kepustakaan penulis memperoleh data terkait pembenaran dari hasil tesis Nanang R Hidayat yang dibukukan dengan judul Mencari Telur Garuda yang menyatakan bahwa logo Visit Indonesia Year merupakan jelmaan dari Garuda Pancasila. Keterengan Eko Nugroho tentang makna positif warna dalam bukunya Teori Warna juga sesuai dengan warna-warna yang mewakili lima sila dalam Pancasila. Ditambah lagi situs resmi DEPBUDPAR. Disamping itu dengan teknik wawancara mendalam penulis memperoleh data dari Benhard Subiakto sebagai konseptor logo Visit Indonesia Year yang menerangkan bahwa benar dirinya menggunakan Garuda Pancasila sebagai Inspirasi, menggunakan lima warna sebagai pengejawantahan lima sila dalam Pancasila serta karakter huruf atau font yang merupakan elemen otentik Indonesia yang disempurnakan dengan sentuhan moderen. Terakhir dari sisi denotatif berdasarkan teknik pengumpulan data pengamatan non partisipatif dari penulis ditemukan penafsiran warna yang sesuai dengan lima sila dalam Pancasila, adanya kesesuaian antara desain paruh dan jambul serta kepala yang menoleh ke kanan pada Logo Visit Indonesia Year dengan paruh dan jambul serta kepala yang menoleh ke kanan dari Garuda Pancasila. 61
4.4 .
Analisa Konotasi Logo Visit Indonesia Setelah menganalisa Logo Visit Indonesia Year melalui tahapan denotasi,
tahap makna yang harfiah, penulis akan melakukan pembahasan Logo Visit Indonesia Year ini melalui tahap selanjutnya, yaitu tahap konotasi. Dalam istilah Barthes, konotasi dipakai untuk menjelaskan salah satu dari tiga cara kerja tanda dalam tatanan pertandaan kedua. Konotasi menggambarkan interaksi yang berlangsung tatkala tanda bertemu dengan perasaan atau emosi penggunanya dan nilai-nilai kulturalnya.98 Makna konotasi adalah makna tambahan dari denotasi, perluasan makna yang maknanya mengandung nilai-nilai emosional dan mengarah pada makna-makna kultural. Seperti pada tahap analisis denotasi, penulis akan menjabarkan makna pada setiap bagian Logo Visit Indonesia Year ini dan memberikan analisa makna konotasi secara keseluruhan dari keterkaitan tanda-tanda yang ada di logo ini. Dalam tahap analisa konotasi ini, penulis akan banyak menjabarkan makna-makna dibalik logo Visit Indonesia Year ini. Benhard sendiri menyatakan terkait dengan makna konotasi pada Logo Visit Indonesia Year adalah sebagai berikut :
P : Tolong jelaskan apa makna konotatif yg terdapat pada logo visit Indonesia ? N : makna konotatif: 5 warna
yaitu melambangkan 5 sila pancasila, perbedaan-
perbedaan yang terdapat dalam bangsa Indonesia ( suku, daerah, pulau, ras, agama, dll), bhineka tunggal ika.
98
John Fiske. Op.,Cit,. Hal 118
62
P : Kenapa makna itu? N : karena 5 sila pancasila sebagai dasar negara kami anggap penting dan harus diangkat dalam logo ini. sekaligus perbedaan-perbedaan warna yang membentuk sebuah simbol garuda yang solid diharapkan dapat menggambarkan bhineka tunggal ika. P : Bagaimana prosesnya sampai bisa memaknai seperti itu? N : berdasarkan brainstorming tim yang menginginkan ke-bhineka tunggal ika-an Indonesia dapat terangkat dalam logo ini sekaligus dapat mengeksekusi logo ini dengan look and feel modern, bersahabat, festive, dan tetap menarik secara visual.
Gambar 4.3 Berdasarkan hasil wawancara dengan benhard terkait warna yang mengejawantahkan bhineka tunggal ika maka jika dikorelasikan dengan teori warna Eko Nugroho dapat disimpulkan : 1. Warna biru dalam kacamata makna konotasi dengan perspektif bhineka tunggal ika maka maknanya ; damai, keamanan, , harmoni, loyalitas, idealisme, kesentosaan, kebijaksanaan, kekuatan, ketahanan, persahabatan, perdamaian, kasih.
63
2. Warna kuning dalam kacamata makna konotasi dengan perspektif bhineka tunggal ika maka maknanya ; Kekayaan, kehidupan, suka cita, kebahagiaan, optimisme, idealisme, pengharapan, liberalisme, kecerian, persahabatan. 3. Warna ungu dalam kacamata makna konotasi dengan perspektif bhineka tunggal ika maka maknanya ; kreaivitas, kemakmuran, kebijaksanaan, pencerahan, kecerahan, kebanggaan, kekayaan, kenikmatan. 4. Warna hijau dalam kacamata makna konotasi dengan perspektif bhineka tunggal ika maka maknanya ; Stabil, lingkungan, subur, kemakmuran, keberuntungan, bersemangat, ketulusan, pengharapan, pembaruan, kelimpahan, pertumbuhan, keseimbangan, harmoni, stabilitas. 5.
Warna merah dalam kacamata makna konotasi dengan perspektif bhineka tunggal ika maka maknanya ; Kekuatan, energi, kehangatan, cinta, persahabatan, kegairahan, sosialisme.
Sehingga penulis menyimpulkan sebagaimana gambar dan keterangan warna di atas serta hasil wawancara dengan benhard, maka semakin jelas makna konotasinya bahwa Logo Visit Indonesia Year dalam kacamata konotatif dengan menggunakan lima warna merupakan pengejawantahan dari bhineka tunggal ika. Sedangkan lima warna yang ada pada makna denotatif merupakan lima sila dalam Pancasila. Jadi konsep benhard menempatkan lima warna pada logo Visit Indonesia Year orientasinya multi makna.
64
4.5 .
Analisa Mitos Logo Visit Indonesia
Pada tahap pembahasan terakhir dari logo Visit Indonesia Year yang dianalisis melalui teknik analisa semiologi Roland Barthes, penulis akan membahas tampilan logo ini dengan pembahasan mengenai mitos. Barthes mengartikan mitos sebagai “ cara berpikir kebudayaan tentang sesuatu, sebuah cara mengkonseptualisasikan atau memahami suatu hal. Barthes menyebut mitos sebagai rangkaian konsep yang berkaitan” 99 Mitos adalah suatu sistem komunikasi, bahwa mitos adalah suatu pesan. Mitos tidak mungkin merupakan suatu objek, konsep, atau gagasan; mitos merupakan mode pertandaan (a made of signification), suatu bentuk (form). Dan segalanya dapat menjadi mitos asal hal itu disampaikan lewat wacana (discourse).100 Eksistensi burung Garuda telah menjadi mitos ribuan tahun yang lalu bahkan Nanang R Hidayat menjelaskan bahwa burung garuda hanyalah mitos belaka. Burung ini tidak dikenal di wilayah geografis Indonesia. Ia dikenal lewat peradaban India yang diambil alih ke dalam perdaban jawa. Ditemukan beberapa artefak peninggalan budaya lampau bermotif Garuda, seperti pada Candi Garuda di Candi Wisnu, kompleks Candi Prambanan yang menyimpan kisah mistik tentang manusia setengah burung bernama Garuda. Menurut mitologi Hindu, sosok ini berwarna emas, berwajah putih, berparuh dan bersayap berwarna merah. Konon, pencipta lambang Garuda Pancasila juga mencari inspirasi di candi ini.101 Hal ini sejalan dengan konsep mitos menurut Barthes, diterangkan dengan mengetengahkan konsep konotasi, yakni pengembangan segi signifi (petanda,” makna” ) oleh pemakai bahasa. Pada saat konotasi mejadi mantap, ia menjadi mitos, dan ketika 99
Alex Sobur, Op.cit, Hal 224 Roland Barthes. Op.cit, Hal 295-296 101 Nanang R Hidayat, Mencari Telur Garuda, (Jakarta 2008) hal 5 100
65
mitos menjadi mantap ia menjadi ideologi. Jadi, banyak sekali fenomena budaya dimaknai dengan konotasi, dan jika menjadi mantap makna fenomena itu menjadi mitos. Akibatnya, suatu makna tidak lagi dirasakan oleh masyarakat sebagai hasil konotasi. 102 Sehingga menjadi benar perubahan mitos burung Garuda yang berakulturasi ke bumi Nusantara melalui budaya agama Hindu berkembang secara terus menerus hingga menjadi ideologi bangsa Indonesia yaitu Garuda Pancasila. Kekuatan Garuda Pancasila yang berasal dari mitos telah merasuki pola pikir Founding Father Republik Indonesia. Bahkan founding father Republik Indonesia membuat produk perundang-undangan untuk memantapkan posisi Garuda Pancasila lambang dan ideologi negara melalui Peratura Pemerintah No. 66 Tahun 1951 tentang Lambang Negara dan Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 1958 tentang Penggunaan Lambang Negara.103 Hadirnya logo Visit Indonesia Year yang menurut Nanang R Hidayat merupakan penjelmaan dari Garuda Pancasila telah membuat Benhard ddiduga melanggar Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 1958 tentang Penggunaan Lambang Negara. Hal ini penulis tanyakan langsung kepada benhard terkait pelanggaran hukum yang diduga telah dilakukannya. Berikut petikan wawancara dengan benhard :
P : Apakahanda mengetahui tentang undang – undang yang mnegatur tentang lambang negara yang melarang modifikasi lambang negara menjadi lambang/ logo lain utk kepeneingan apapun, bagaimana tanggapan anda? N : . PENGGUNAAN LAMBANG NEGARA. Peraturan Pemerintah Nr. 43 tahun 1958 tentang Penggunaan Lambang Negara. (Penjelasan dalam Tambahan Republik Indonesia Nomor 1636). Pasal 12(1) Dengan tidak Mengurangi ketentuan-ketentuan dalam Peraturan Pemerintah tentang Pandji dan Bendera Djabatan, maka dilarang menggunakan Lambang Negara
102
Benny H. Hoed. Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya.(Depol:2008) Hal 153 Isi pasal dan ayat peraturan pemerintah no. 66 tahun 1951 tentang Lambang Negara dan Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 1958 tentang Penggunaan Lambang Negara.
103
66
bertentangan dengan Peraturan Pemerintah ini; (2) Pada lambang Negara dilarang menaruh huruf, kalimat, angka, gambar, atau tanda-tanda lain. (3) Dilarang menggunakan Lambang Negara sebagai perhiasan, tjap dagang, reklame perdagangan atau propaganda politik dengan tjara apapun juga. Pasal 13Lambang untuk perseroan, perkumpulan, organisasi partikelir atau perusahaan tidak boleh sama atau pada pokoknja menjerupai Lambang Negara Penjelasan:Pasal 12. (1). Menurut peraturan Pemerintah tentang Pandji dan Bendera Djabatan, maka Lambang Negara dapat digunakan dalam bendera djabatan. (2) Tjukup jelas. (3) Jang dimaksud dengan "menggunakan" dalam ajat ini ialah menggunakan Lambang Negara berbentuk Lambang itu sendiri, atau digambar, ditjetak atau disulam pada barang lain, djadi tidak boleh dipakai dengan tjara lain daripada ketentuan-ketentuan jang tersebut dalam pasal-pasal di atas. Pasal 13. Pasal ini untuk mendjaga agar chalajak ramai tidak salah-sangka dan menganggap benda-benda tersebut dalam pasal ini sebagai Lambang Negara. Istilah "pada pokoknja menjerupai Lambang Negara" berarti bahwa suatu lukisan pada chalajak ramai memberi kesan utama, bahwa lukisan tersebut seolah-olah Lambang Negara. perlu digaris bawahi kami tidak memodifikasi garuda sebagai lambang negara, namun terinspirasi oleh simbol garuda. lambang negara tidak berubah. Garuda Indonesia tetaplah garuda indonesia. dan logo visit indonesia terinspirasi icon garuda karena memang bentuk tersebut solid, sudah terpenetrasi dengan baik di masyarakat, dan kami anggap memang dapat mewakili Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang berbeda beda namun tetap satu kesatuan. Dan bila dilihat logogram visit Indonesia 2008 tidak memberi kesan utama, bahwa logogram tersebut seolah-olah Lambang Negara. Dan kami tidak menggunakan lambang Negara dan tidak menaruh huruf, kalimat, angka, gambar atau tanda-tanda lain Bahwa dalam kesimpulan ini, kekuatan mitos pada logo Visit Indonesia Year dipengaruhi oleh energi yang berada pada mitos burung Garuda. Burung Garuda yang merupakan mitos belaka dapat memperoleh kekuatan hukum dalam bentuk Garuda Pancasila. Inspirasi yang digunakan benhard untuk menciptakan logo Visit Indonesia Year adalah Garuda Pancasila yang merupakan Lambang Negara dan ideologi bangsa 67
Indonesia yang lahir dari mitos burung Garuda pada budaya agama Hindu. Jadi setelah logo Visit Indonesia Year dengan lima warna yang mengejawantahkan lima sila pada Pancasila dan bhineka tunggal ika ini dalam perspektif mitologi dapat disimpulkan kekuatan mitos yang berada pada burung Garuda telah menginspirasi pencipta Garuda Pancasila tanpa disadari kekuatan mitos dari Garuda Pancasila sangat mempengaruhi eksistensi logo Visit Indonesia Year sebagai icon program DEPBUDPAR dalam memperingati 100 tahun hari kebangkitan nasional.
68