Bab IV :Analisis Data dan Pembahasan
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Uraian Umum Agregat yang digunakan untuk penelitian ini, untuk agregat halus diambil dari Cisauk, Malingping, Banten, dan untuk Agregat kasar (kerikil) diambil dari Cisauk, Serpong, Tangerang, untuk Semen Portland merek Gresik PPC (Portland Pozzolan Cement), untuk bahan tambah yaitu abu terbang (fly ash) berasal dari PLTU Suralaya dan zat aditif yang digunakan yaitu MEYCO FIX SLF 20 dari PT. BASF The Chemical Company.
4.2 Karakteristik Uji Material Agregat Pengujian karakteristik uji material agregat ini dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik material agregat yang digunakan untuk penelitian ini. Data pengujian agregat tersebut adalah kadar air agregat halus, berat jenis dan penyerapan agregat halus, berat isi agregat halus, analisa saringan agregat halus, kadar air agregat kasar, berat jenis dan penyerapan agregat kasar, keausan agregat kasar, berat isi agregat kasar dan analisa saringan agregat kasar, dari pengujian karakteristik agregat disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Data-data yang didapat dipergunakan sebagai acuan untuk perhitungan “Pengaruh penambahan zat aditif MEYCO FIX SLF 20 dan abu terbang (fly ash) terhadap kuat tekan beton ringan”.
IV-1
Bab IV :Analisis Data dan Pembahasan
4.2.1 Pengujian Kadar Air Agregat Halus Pegujian ini dimaksudkan untuk menentukan kadar air agregat halus dengan cara pengeringan. Kadar air agregat halus adalah perbandingan antara berat air yang dikandung agregat dengan berat agregat dalam keadaan kering, yang nantinya akan digunakan sebagai salah satu bahan campuran sample untuk beton ringan. Hasil yang diperoleh dari pengujian kadar air agregat halus dapat dilihat pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Hasil Pengujian Kadar Air Agregat Halus DATA
SATUAN
SAMPLE 1
SAMPLE 2
Berat Wadah
W1
gr
362.5
369.1
Berat Wadah + Benda Uji
W2
gr
862.5
869.1
Berat Benda Uji Berat Wadah + Benda Uji Kering
W3 = W2 - W1
gr
500
500
W4
gr
824.5
831.5
Berat Benda Uji Kering
W5 = W4 - W1
gr
462
462.4
Kadar Air
{(W 3 -W 5 )/W 5 )} x 100 %
%
7.60
7.52
Rata - rata
%
7.56
Sumber : Hasil Penelitian
4.2.2 Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Halus Pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan berat jenis (bulk), berat jenis permukaan jenuh (Saturated Surface Dry = SSD), berat jenis semu (apparent) dan penyerapan dari agregat halus. Pada pengujian ini agregat halus adalah agregat yang lolos saringan no. 4, yang nantinya digunakan sebagai salah satu bahan campuran sample untuk beton ringan. Agregat halus yang digunakan adalah agregat yang didapat dari Cisauk, Malingping, Banten. Hasil yang diperoleh dari pengujian berat jenis dan penyerapan agregat halus dapat dilihat pada tabel 4.2. IV-2
Bab IV :Analisis Data dan Pembahasan
Tabel 4.2 Hasil Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Halus No
Data
Benda Uji 1 Benda Uji 2
Rata-rata
Satuan
1
Berat benda uji kering permukaanjenuh (SSD) (B j )
500
500
500
gr
2
Berat benda uji kering oven (B k )
499
488
493.5
gr
737
742
739.5
gr
1036
1039.7
1037.85
gr
3 4
Berat piknometer + air (B) Berat piknometer + air + benda uji (B t )
ANALISIS 5
Berat Jenis (Bulk)
2.48
2.41
2.445
gr/cm3
6
Berat Jenis (SSD)
2.49
2.47
2.48
gr/cm3
7
Berat Jenis semu
2.50
2.56
2.53
gr/cm3
8
Penyerapan
0.2
2.46
1.33
%
Sumber : Hasil Penelitian
Dari hasil pengujian diatas, agregat halus disini memiliki tingkat penyerapan yang ideal yaitu sebesar 1,33 % < 3% (SNI 1970-2008), sehingga agregat dapat digunakan untuk campuran beton ringan dengan jumlah cukup yang nantinya akan memberikan daya ikat pada beton dengan agregat.
4.2.3 Berat Isi Agregat Halus Pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan berat isi agregat halus. Berat isi adalah perbandingan berat dan isi, yang nantinya akan digunakan sebagai salah satu bahan campuran yang akan digunakan dalam membuat sample untuk beton ringan. Rumus yang digunakan untuk menghitung berat isi agregat adalah sebagai berikut :
IV-3
Bab IV :Analisis Data dan Pembahasan
Berat isi agregat =
kg/dm3
Keterangan : W3 = Berat berat uji ( kg ) V
= Isi wadah (dm3)
Hasil yang diperoleh dari pengujian berat isi agregat halus dapat dilihat pada tabel 4.3. Tabel 4.3 Hasil Pengujian Berat Isi Agregat Halus No
Data
Benda Uji 1 Benda Uji 2 Satuan
1
Berat wadah silinder kapasitas 1 liter (w 1 )
305
305
gr
2
Berat wadah + benda uji SSD (w 2 )
1891
1880
gr
3
Berat benda uji (w 3 )
1586
1575
gr
4
Volume wadah = π x r2 x t
979.74
979.74
cm3
5
Berat isi agregat halus =
1.6188
1.608
gr/cm3
kg/dm3
Sumber : Hasil Penelitian
4.2.4 Pengujian Analisa Saringan Agregat Halus Pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan pembagian butir (gradasi) agregat halus dengan menggunakan saringan berbagai ukuran. Gradasi dari agregat halus harus memenuhi persyaratan, yang nantinya digunakan sebagai salah satu bahan campuran yang akan digunakan dalam membuat sample untuk beton ringan. Hasil yang diperoleh dari pengujian pengujian analisa saringan dapat dilihat pada tabel 4.4.
IV-4
Bab IV :Analisis Data dan Pembahasan
Tabel 4.4 Hasil Pengujian Analisa Saringan Agregat Halus
Berat Jumlah Persen Nomor Tertahan Tertahan Tertahan Ayakan (gram) (gram) (%)
Komulatif Berat Tertahan (%)
Persen Lewat (%)
4
6
6
0.16
0.16
99.84
8
37
43
1.15
1.31
98.85
16
209.5
252.5
6.76
8.07
93.24
30
178
430.5
11.53
19.6
88.47
50
217.5
648
17.35
36.96
82.65
100
123.5
771.5
20.66
57.62
79.34
200
18
789.5
21.14
78.77
78.86
Pan
3.3
792.8
21.23
100
78.77
Total
792.8
3733.8
100
302
Sumber : Hasil Penelitian
Perhitungan Modulus Halus butir (MHB) :
% Komulatif Berat Tertahan
302
MHB = ----------------------------------- = ---------- = 3,02 % % Berat Tertahan
100
Dari hasil pengujian modulus kehalusan untuk agregat halus didapat 3.2% < 7% dan telah memenuhi persyaratan (SNI 03-2461-2002). Tabel dibawah ini menjelaskan penggunaan untuk agregat halus yang memenuhi persyaratan gradasi. Untuk hasil pengujian persyaratan gradasi agregat halus dapat dilihat pada tabel 4.5.
IV-5
Bab IV :Analisis Data dan Pembahasan
Tabel 4.5 Persyaratan Gradasi Agregat Halus
Diameter Ayakan (mm)
Grading Zona 1
Grading Zona 2
Grading Zona 3
Grading Zona 4
yang lolos (%)
yang lolos (%)
yang lolos (%)
yang lolos (%)
9.5
100
100
100
100
4.75
90-100
90-100
90-100
95-100
2.36
60-95
75-100
85-100
95-100
1.18
30-70
55-90
75-100
90-100
0.6
15-34
39-59
60-79
80-100
0.3
5-20
8-30
12-40
15-50
0.15
0-10
0-10
0-10
0-15
Sumber : SNI 03-2834-1993
Keterangan : Zone 1 = Pasir Kasar, Zone 2 = Pasir Agak Kasar, Zone 3 = Pasir Halus, dan Zone 4 = Pasir Agak Halus.
Zona 1
100 Prosentase Lolos Komulatif (%)
90 80 70 60 50
Batas Atas
40
Batas Bawah
30
Hasil Pengujian
20 10 0 0.15
0.3
0.6
1.2
2.4
4.8
10
Diameter Lubang Ayakan (mm)
Gambar 4.1 Analisa Saringan Zona 1 IV-6
Bab IV :Analisis Data dan Pembahasan
Zona 2 100 Prosentase Lolos Komulatif (%)
90 80 70 60 50
Batas Atas
40
Batas Bawah
30
Hasil Pengujian
20 10 0 0.15
0.3
0.6
1.2
2.4
4.8
10
Diameter Ayakan (mm)
Gambar 4.2 Analisa Saringan Zona 2
Zona 3 Prosentase Lolos Komulatif (%)
100 90 80 70 60 50
Batas Atas
40
Batas Bawah
30
Hasil Pengujian
20 10 0 0.15
0.3
0.6
1.2
2.4
4.8
10
Diameter Ayakan (mm)
Gambar 4.3 Analisa Saringan Zona 3
IV-7
Bab IV :Analisis Data dan Pembahasan
Zona 4 100
Prosentase Lolos Komulatif (%)
90 80 70 60 50
Batas Atas
40
Batas Bawah
30
Hasil Pengujian
20 10 0 0.15
0.3
0.6
1.2
2.4
4.8
10
Diameter Ayakan (mm)
Gambar 4.4 Analisa Saringan Zona 4 Dari beberapa garfik diatas untuk agregat halus dengan ukuran maksimum agregat 10 mm, agregat halus yang didapat dari hasil pengujian analisa saringan masuk pada zona 3 yaitu pasir halus.
4.2.5 Pengujian Kadar Air Agregat Kasar Pegujian ini dimaksudkan untuk menentukan kadar air agregat kasar dengan cara pengeringan. Kadar air agregat halus adalah perbandingan antara berat air yang dikandung agregat dengan berat agregat dalam keadaan kering, yang nantinya digunakan sebagai salah satu bahan campuran sample untuk beton ringan. Hasil yang diperoleh dari pengujian kadar air agregat halus dapat dilihat pada tabel 4.6.
IV-8
Bab IV :Analisis Data dan Pembahasan
Tabel 4.6 Hasil Pengujian Kadar Air Agregat Kasar DATA Berat Wadah W1 Berat Wadah + Benda Uji W 2 Berat Benda Uji W3 = W2 - W1 Berat Wadah + Benda Uji W4 Kering Berat Benda Uji Kering W5 = W4 - W1 Kadar Air {(W 3 -W 5 )/W 5 )} x 100 % Rata - rata
SATUAN SAMPLE 1 gr 1248 gr 6248 gr 5000
SAMPLE 2 1311 6311 5000
gr
6184
6225
gr % %
4936 1.28
4914 1.72 1.50
Sumber : Hasil Penelitian
4.2.6 Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Kasar Pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan berat jenis (bulk), berat jenis permukaan jenuh (Saturated Surface Dry = SSD), berat jenis semu (apparent) dan penyerapan dari agregat kasar, pengujian ini nantinya digunakan sebagai salah satu bahan campuran sample untuk beton ringan. Hasil yang diperoleh dari pengujian berat jenis dan penyerapan agregat kasar dapat dilihat pada tabel 4.7. Tabel 4.7 Hasil Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Kasar No 1 2 3
Data Berat benda uji kering permukaan jenuh (SSD) (B j ) Berat benda uji kering oven (B k ) Berat benda uji dalam air (Ba)
Benda Uji 1
Bend Uji 2
Rata-rata
Satuan
5025
5028
5026.5
gr
4936
4914
4925
gr
3045
3023
3034
gr
ANALISIS 5
Berat Jenis (Bulk)
2.49
2.45
2.47
gr/cm3
6
Berat Jenis (SSD)
2.54
2.51
2.53
gr/cm3
7
Berat Jenis semu
2.61
2.60
2.60
gr/cm3
8
Penyerapan
1.80
2.32
2.06
%
x 100%
IV-9
Bab IV :Analisis Data dan Pembahasan
Dari hasil pengujian diatas, didapat berat jenis SSD agregat kasar sebesar 2,53 < 2,7 (SNI 1969-2008). Dan penyerapan agregat kasar sebesar 2,06 % < 3 % (SNI 1969-2008). 4.2.7 Berat Isi Agregat Kasar Pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan berat isi agregat kasar atau campuran. Berat isi adalah perbandingan berat dan isi. Rumus yang digunakan untuk menghitung berat isi agregat adalah sebagai berikut : kg/dm3
Berat isi agregat =
Keterangan : W 3 = Berat benda uji (kg) V
= Isi wadah (dm3)
Hasil yang diperoleh dari pengujian berat isi agregat kasar dapat dilihat pada tabel 4.8. Tabel 4.8 Hasil Pengujian Berat Isi Agregat Kasar No
Data
Benda Uji
Satuan
1
Berat wadah silinder kapasitas 1 liter (w 1 )
305
gr
2
Berat wadah + benda uji SSD (w 2 )
1830
gr
3
Berat benda uji (w 3 )
1525
gr
4
Volume wadah = π x r2 x t
979.74
cm3
5
Berat isi agregat kasar =
1.556
gr/cm3
kg/dm3
Sumber : Hasil Penelitian
4.2.8 Pengujian Analisa Saringan Agregat Kasar Pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan pembagian butir (gradasi) agregat
IV-10
Bab IV :Analisis Data dan Pembahasan
kasar dengan menggunakan saringan berbagai ukuran, yang nantinya digunakan sebagai salah satu bahan campuran benda uji untuk membuat beton ringan. Hasil yang diperoleh dari pengujian analisa saringan agregat kasar dapat dilihat pada tabel 4.9. Tabel 4.9 Hasil Pengujian Analisa Saringan Agregat Kasar Berat Jumlah Persen Nomor Tertahan Tertahan Tertahan Ayakan (gram) (gram) (%) 19 12.5 9.5 4.75 2.36 Pan Total
0 0 124.5 875 0.5 0 1000
0 0 124.5 999.5 1000 1000 3124
Komulatif Berat Tertahan (%)
Persen Lewat (%)
0 0 3.99 35.98 67.99 100 207.95
100 100 96.01 96.01 64.02 32.01
0 0 3.99 31.99 32.01 32.01 100
Sumber: Hasil penelitian
4.2.9 Keausan Agregat Kasar dengan Mesin Los Angeles Tujuan dari penelitian ini untuk menentukan ketahanan agregat kasar terhadap keausan dengan mengunakan mesin Los Angeles. Hasil yang diperoleh dari pengujian keausan agregat kasar dapat dilihat pada tabel 4.10. Tabel 4.10 Hasil Uji Keausan Agregat Kasar dengan Mesin Los Angeles Uraian
Satuan
Berat benda uji awal (a) Berat benda uji yang tertahan (b) Keausan agregat x 100% Keausan
(gram) (gram)
Benda Uji A B 5000 5000 3626.3 3597
(gram) (%)
1373.7 27.47 %
1403 28.06 %
Rata-Rata
27.77 %
Dari hasil pengujian diatas, didapat nilai keausan agregat kasar sebesar 27,77 % < 50 %. Dan telah memenuhi persyaratan (SNI 03-2494-2002).
IV-11
Bab IV :Analisis Data dan Pembahasan
4.3 Pengujian Semen Portland Pengujian semen portland meliputi berat jenis semen, waktu pengikatan semen portland, dan kosnsistensi semen portland. Data-data yang didapat dipergunakan sebagai acuan untuk perhitungan campuran beton ringan.
4.3.1 Berat Jenis Semen Portland Menurut (SNI-15-2531-1991) pengujian ini dimaksudkan untuk mendapatkan berat jenis semen portland. Berat jenis semen adalah perbandingan antara berat isi kering semen pada suhu ruangan dengan isi air suling pada suhu 4 C yang isinya sama dengan semen. Perhitungan: Berat Jenis = Keterangan:
X
d
W
= Berat semen
V1
= Pembacaan pertama pada skala botol
V2
= Pembacaan kedua pada skala botol
( V 1 -V 2 )
= Isi cairan yang dipindah oleh semen
d
= Berat isi air pada suhu 4° C.
Hasil yang diperoleh dari pengujian berat jenis semen dapat dilihat pada tabel 4.11. Tabel 4.11 Hasil Pengujian Berat Jenis Semen Portland No
Data
Benda Uji 1
Benda Uji 2
Rata-rata
Satuan
1
Berat semen (W)
64
64
64
gr
2
Volume cairan 1 (V 1 )
0.3
0.1
0.2
ml
3
Volume cairan 2 (V 2 )
21.1
20.8
20.9
ml
1.02
1.02
1.02
gr/cm3
3.13
3.15
3.14
gr/cm3
4 5
Berat isi air pada suhu 4°C Berat Jenis
w xd (v 2 − v1)
IV-12
Bab IV :Analisis Data dan Pembahasan
Dari hasil pengujian diatas, didapat nilai berat jenis semen sebesar 3.14 < 3.15. Selisih yang diijinkan 0.01. Dan telah memenuhi syarat ketentuan (Buku praktikum teknologi bahan konstruksi Universtas Mercu Buana).
4.3.2 Waktu Pengikatan Awal Semen Portland Pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan waktu pengikatan awal semen Portland dalam (menit). Waktu pengikatan awal adalah jangka waktu dari mulai pengukuran pasta pada konsistensi normal sampai pasta kelihatan sifat plastis (menjadi beku). Untuk semen Portland standar untuk waktu ikat awal adalah 45 menit paling lama 10 jam. Hasil yang diperoleh dari pengujian waktu pengikatan awal semen portland dengan penambahan foaming MEYCO FIX SLF 20 terjadi percepatan pengerasan (waktu ikat semen), dan untuk hasil pengujiannya seperti pada tabel 4.12. Tabel 4.12 Hasil Pengujian Waktu Pengikatan Semen Portland Dengan Fly Ash dan Foaming MEYCO FIX SLF 20
Waktu Penurunan (menit)
0 15 30 45 60 75 90
0% 40 40 40 40 40 40 19
1% 40 40 40 40 39 38 34
PENURUNAN VICAT MEYCO FIX SLF 20 (mm) Prosentase Foaming 3% 5% 40 40 40 39 40 39 40 38 40 33 39 23 39 19
IV-13
7% 39 24 20 17 8 5 3
9% 13 11 2 2 1 1 0
Bab IV :Analisis Data dan Pembahasan
Waktu Ikat Semen Fly Ash dan Foaming MEYCO FIX SLF 20 45
Penurunan (mm)
40 35
0% MEYCO
30
1% MEYCO
25
3% MEYCO
20
5% MEYCO
15
7% MEYCO
10
9% MEYCO
5
Batas Optimum
0 0
15
30
45
60
75
90
Waktu Penurunan (menit)
Gambar 4.5 Waktu Pengikatan Semen Portland Dengan Fly ash dan Foaming MEYCO FIX SLF 20 Dari pengujian diatas waktu vicat untuk semen normal (tanpa fly ash) 0%, terjadi penurunan dimenit 90 yaitu 19 mm, sedangkan pada kondisi campuran (semen portland dengan fly ash dan foaming MEYCO FIX SLF 20) untuk prosentase 1% dan 3% belum terjadi penurunan sampai menit 90, untuk prosentase 5% mulai terjadi penurunan di menit 75 yaitu 23 mm, untuk prosentase 7% mulai terjadi penurunan di menit 15 yaitu 24 mm, dan untuk prosentase 9% dari menit awal (0 menit) sudah terjadi penurunan yaitu 13 mm. Waktu pengikatan permukaan didapat pada penurunan 25 mm sesuai dengan ketentuan (Buku praktikum teknologi bahan konstruksi Universtas Mercu Buana).
4.3.3 Konsistensi Normal Semen Portland Pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan waktu konsistensi normal semen portland dengan alat vicat (yaitu dalam penurunan jarum dalam skala waktu
IV-14
Bab IV :Analisis Data dan Pembahasan
tertentu), untuk standar penurunan konsistensi normal adalah 10 ± 1 (mm). Konsistensi normal semen portland adalah suatu kondisi standar yang menunjukkan kebasahan pasta. Hasil yang diperoleh dari pengujian waktu konsistensi normal semen portland dapat dilihat pada tabel 4.13. Tabel 4.13 Hasil Pengujian Konsistensi Normal Semen Portland Dengan Fly Ash dan Foaming MEYCO FIX SLF 20 Waktu Penurunan (menit)
PENURUNAN KONSISTENSI MEYCO FIX SLF 20 (mm) Prosentase Foaming 1% 3% 5% 7% 27 25 2 1 13 10 0 0 6 8 0 0 3 5 0 0 1 4 0 0 0 3 0 0 0 1 0 0
0% 22 5 4 0 0 0 0
0 15 30 45 60 75 90
9% 0 0 0 0 0 0 0
Kosistensi Semen Fly Ash dan Foaming MEYCO FIX SLF 20 30
Penurunan (mm)
25
Batas Optimum
20
0% MEYCO
15
1% MEYCO 3% MEYCO
10
5% MEYCO 5
7% MEYCO
0
9% MEYCO 0
15
30
45
60
75
90
Waktu Penurunan (menit)
Gambar 4.6 Waktu Konsistensi Normal Semen Portland Dengan Fly ash dan Foaming MEYCO FIX SLF 20
IV-15
Bab IV :Analisis Data dan Pembahasan
Dari pengujian diatas waktu konsistensi untuk semen normal (tanpa fly ash) 0%, sudah terjadi penurunan di menit 15 yaitu 5 mm, sedangkan pada kondisi campuran (semen portland dengan fly ash dan foaming MEYCO FIX SLF 20) untuk prosentase 1% terjadi penurunan di menit 30 yaitu 6 mm, untuk prosentase 3% mulai terjadi penurunan di menit 15 yaitu 10 mm, dan untuk prosentase 5%, dan 7% sudah terjadi penurunan di menit awal (0 menit) yaitu 2 dan 1 mm, dan untuk prosentase 9% dari menit awal (0 menit) tidak terjadi penurunan karena campuran sudah mengeras akibat pengaruh dari foaming MEYCO FIX SLF 20. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan foaming MEYCO FIX SLF 20 sampai 9% terjadi percepatan pengerasan. Waktu konsistensi permukaan didapat pada penurunan10 ± 1 mm, sesuai dengan ketentuan (Buku praktikum teknologi bahan konstruksi Universitas Mercu Buana). Tabel 4.14 Konsistensi Normal Campuran Semen Portland Dengan Fly Ash dan Foaming MEYCO FIX SLF 20
No
MEYCO FIX SLF 20 (%)
Berat Semen Portland (gram)
Berat Fly Ash 16% (gram)
Berat MEYCO FIX SLF 20 (gram)
Berat Total (gram)
Jumlah Air (gram)
Penurunan Jarum Vicat (gram)
Konsistensi Normal (%)
1 2 3 4 5 6
0 1 3 5 7 9
300 300 300 300 300 300
0 48 48 48 48 48
0 0.84 2.52 4.2 5.88 7.56
300 252.84 254.52 256.2 257.88 259.56
84 83 81 80 78 76
10 10 10 10 10 10
28 33 32 31 30 29
Dari pengujian di atas dapat diketahui bahwa kondisi semen normal (tanpa fly ash) didapat nilai konsistensi normal sebesar 28%, sedangkan pada kondisi campuran (semen portland dengan fly ash dan foaming MEYCO FIX SLF 20)
IV-16
Bab IV :Analisis Data dan Pembahasan
menunjukkan bahwa bertambahnya prosentase foaming MEYCO FIX SLF 20, maka nilai konsistensinya semakin menurun sampai pada prosentase foaming MEYCO FIX SLF 20 (9%) didapat nilai konsistensi sebesar 29%. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan foaming MEYCO FIX SLF 20 sampai 9% mengurangi jumlah air campuran untuk konsistensi normal.
4.4 Rancangan Campuran Beton (Concrete Mix Design) Metode yang digunakan dalam rancangan campuran beton menggunakan metode ACI (American Concrete Institute) untuk perhitungan selengkapnya ada pada lampiran I. Kebutuhan bahan campuran 1m3 beton untuk satu adukan benda uji kubus, dan satu adukan untuk benda uji silinder beserta perincian kebutuhan bahan tambahan MEYCO FIX SLF 20. Untuk hasil pengujian karekteristik uji material hasil yang didapat adalah seperti pada tabel 4.15. Tabel 4.15 Hasil Pengujian Analisis Material Data Material
Agregat Halus
Agregat Kasar
Semen
Kadar Air
7.56
1.50
Berat Jenis (SSD)
2.48
2.53
3.14
Berat isi
1.62
1.556
-
Modulus Kehalusan
3.02
-
-
Penyerapan air
1.33
2.06
-
Sumber : Hasil Penelitian
Untuk perhitungan campuran beton dapat dilihat pada tabel 4.16, berikut ini akan ditampilkan analisa perhitungan campuran beton.
IV-17
Bab IV :Analisis Data dan Pembahasan
Tabel 4.16 Analisis Hasil Perhitungan Mix Design (ACI Methode) No.
Uraian
Data
1
Mutu beton yang diminta (umur 28 hari)
25 Mpa
2
Standar deviasi
50 kg/cm2
3
Slump yang dikehendaki
7.5 - 10 cm
4
Ukuran maksimum agregat kasar
5
W/C ratio
6
Jumlah semen yang diperlukan
7
Jumlah air yang diperlukan
8
Jumlah split yang diperlukan
681.53 kg
9
Jumlah pasir yang diperlukan
1017.79 kg
10
Jumlah Fly Ash yang diperlukan
10 mm 0.53 377.36 kg 200 lt
60.38 kg
Sumber : Hasil penelitian
Sebelum melakukan pencampuran perlu diketahui kebutuhan campuran beton untuk satu benda uji silinder dan untuk satu benda uji kubus, maka dari itu dilakukan perhitungan volume dari kedua benda uji tersebut. Agar didapat nilai kebutuhan campuran beton untuk satu benda uji silinder dan kubus, berikut ini hasil perhitungan volume benda uji dapat dilihat pada tabel 4.17. Tabel 4.17 Hasil Perhitungan Volume Benda Uji
No.
Benda uji
1
Silinder (D=15 cm, t= 30 cm)
2
Rumus ¼xπxDxt
Kubus ( s= 15 cm)
sxsxs
Sumber : Hasil penelitian
IV-18
Volume Cm3
M3
5301.44
0.005301
3375
0.003375
Bab IV :Analisis Data dan Pembahasan
Hasil perhitungan selanjutnya untuk kebutuhan campuran beton untuk berbagai komposisi dapat dilihat pada tabel 4.18 : Tabel 4.18 Kebutuhan Bahan Campuran Beton Untuk Berbagai Komposisi MEYCO FIX SLF 20
Benda Uji Silinder
Bahan Campuran
Benda Uji Kubus
1 m3 beton
1 adukan uji
1 m3 beton
1 adukan uji
377.36
2.00
377.36
1.27
1017.79
5.40
1017.79
3.44
Agregat Kasar (kg)
681.53
3.61
681.53
2.30
Fly Ash (kg)
60.38
0.32
78.05
0.20
200
1.06
200
0.68
Semen Portland (kg) Agregat Halus (kg)
Air (lt) Sumber : Hasil penelitian
4.4.1 Aditif M EYCO FIX SLF 20 Zat aditif MEYCO FIX SLF 20 adalah zat aditif yang di produksi oleh PT.BASF The Chemical Company yang bergerak di bidang chemical, zat ini berfungsi sebagai pengisi rongga dalam beton sehingga bobot beton dapat ringan. komponen yang utama dari aditif ini yaitu Alcohol dan Sulfuric Ester. Zat aditif ini sangat baik untuk pembuatan beton ringan. Dimana untuk perbandingan pemakaian airnya 1 : 20 s/d 1 : 40, berikan tekanan konstan sebesar 5 – 6 Bar ,untuk mendapatkan kepadatan busa (density foaming) yang berkisar antara 80 – 90 gram/ liter. Untuk kebutuhan air dan foaming MEYCO FIX SLF 20 untuk 1 adukan benda uji dapat dilihat pada tabel 4.19.
IV-19
Bab IV :Analisis Data dan Pembahasan
Tabel 4.19 Kebutuhan Air dan Foaming MEYCO FIX SLF 20 Untuk 1 Adukan Benda Uji
Foaming MEYCO FIX SLF 20 (%) 0 1 3 5 7 9
Air
Foaming
(ml)
(gr)
Silinder 1060 1049.4 1028.2 1007 985.8 964.6
Kubus 680 673.2 659.6 646 632.4 618.8
Silinder 0 10.6 31.8 53 74.2 95.4
Kubus 0 6.8 20.4 34 47.6 61.2
Sumber : Hasil penelitian
Bahan campuran beton dengan bahan tambah MEYCO FIX SLF 20 dapat didasarkan pada : 1. Penambahan foaming MEYCO FIX SLF 20 dihitung berdasarkan prosentase terhadap jumlah air yang digunakan dalam campuran beton. 2. Pada campuran dengan komposisi penambahan foaming MEYCO FIX SLF 20 sebesar 0%, 1%, 3%, 5%, 7%, dan 9%. Faktor air semen yang digunakan untuk semua komposisi campuran beton ditetapkan sebesar 0.53 (w/c = 0.53). Nilai W/C tersebut diperoleh dari perhitungan hubungan antara W/C dan kekuatan tekan hancur beton. 3. Agregat kasar yang digunakan adalah split (batu pecah) yang berasal dari Cisauk, Serpong, Banten. 4. Agregat halus yang dipergunakan adalah pasir yang dicuci, warna pasir putih, yang berasal dari Cisauk, Malingping, Banten. 5. Zat aditif MEYCO FIX SLF 20 adalah produk PT. BASF. The Chemical IV-20
Bab IV :Analisis Data dan Pembahasan
Company. 6. Air yang dipakai berasal dari Laboratorium Uji Bahan Bangunan, Universitas Mercu Buana. 7. Semen yang digunakan adalah jenis semen PPC (Portland Pozzolan Cement) Produksi PT.Semen Gresik, merek Semen Gresik, kemasan 50 kg/sak.
4.5 Pengujian Campuran Beton 4.5.1 Slump Beton Tujuan dari slump test adalah untuk mengetahui nilai slump dari adukan yang dibuat, sehingga dapat ditentukan sifat kekentalan dari adukan yang dibuat. Hasil pengujian slump untuk dari seluruh komposisi campuran beton dapat dilihat pada tabel 4.20. Tabel 4. 20 Hasil Uji Slump Beton
3
Nilai Slump Sebelum Penambahan MEYCO FIX SLF 20 (cm) 8.5 5.5 3
Nilai Slump Sesudah Pembahan MEYCO FIX SLF 20 (cm) 8.5 9.5 8
5
3.7
12.5
7
2
15.5
9
3
18
Prosentase MEYCO FIX SLF 20 (%) 0 1
Sumber : Hasil penelitian
IV-21
Bab IV :Analisis Data dan Pembahasan
Nilai Slump (cm)
Perbandingan Nilai Slump Akibat Penggunaan Foaming MEYCO FIX SLF 20 20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0
y = 0.455x2 - 1.187x + 9.25 R² = 0.936
y = 0.414x2 - 3.965x + 11.88 R² = 0.935 0%
1%
3%
5%
7%
9%
NORMAL
8.5
5.5
3
3.7
2
3
Aditif
8.5
9.5
8
12.5
15.5
18
Batas Atas
10
10
10
10
10
10
Batas Bawah
7.5
7.5
7.5
7.5
7.5
7.5
Gambar 4.7 Perbandingan Nilai Slump Akibat Penggunaan Foaming MEYCO FIX SLF 20 Keterangan : -- Garis warna merah menjelaskan grafik untuk nilai slump sebelum penambahan foaming MEYCO FIX SLF 20. • - - Garis warna hijau
menjelaskan grafik untuk nilai slump sesudah
penambahan foaming MEYCO FIX SLF 20. • — Garis warna biru menjelaskan grafik untuk ketentuan nilai slump 10 cm. — Garis warna ungu menjelaskan grafik untuk ketentuan nilai slump 7,5 cm.
4.5.2 Pengaruh Berat Isi Beton Terhadap Prosentase MEYCO FIX SLF 20 Berat isi beton adalah berat per satuan isi. Hasil pengujian dari berat isi untuk setiap penambahan prosentase foaming MEYCO FIX SLF 20 pada umur 3 hari, 7 hari, dan 28 hari dapat dilihat pada tabel 4.21.
IV-22
Bab IV :Analisis Data dan Pembahasan
Tabel 4.21 Berat Isi Beton Terhadap Prosentase MEYCO FIX SLF 20 Prosentase Aditif (%) 0 1 3 5 7 9
Berat Isi Beton (gr/cm³) 3 Hari 7 Hari 28 Hari 2.2 2.2 2.2 2.1 2.1 2.1 1.9 2.1 2 1.9 1.9 1.9 1.7 2 2 1.8 1.8 1.8
Berat Isi (gr/cm3)
Sumber: Hasil penelitian 2.5 2.4 2.3 2.2 2.1 2 1.9 1.8 1.7 1.6 1.5 1.4 1.3 1.2
Berat isi beton umur 3 hari Berat Isi Beton Umur 7 hari Berat Isi Beton Umur 28 hari Batas Atas Batas Bawah
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Prosentase Foaming MEYCO FIX SLF 20 (%)
Gambar 4.8 Hubungan Antara Berat Isi Beton Dengan Kadar foaming MEYCO FIX SLF 20 dan Fly Ash Dari grafik diatas pengaruh dari penambahan foaming MEYCO FIX SLF 20 terhadap berat isi beton terjadi pada kadar 9% foaming MEYCO FIX SLF 20 di umur 3 hari, 7 hari dan 28 hari didapat sebesar 1800 kg/m3, berat isi tersebut sudah memenuhi syarat beton ringan 1440 – 1850 kg/m3 sesuai (SNI 3402-2008), untuk nilai berat isi yang minimum pada kadar 7% di umur beton 3 hari dengan berat 1700 kg/m3 dan telah memenuhi syarat beton ringan 1440 – 1850 kg/m3
IV-23
Bab IV :Analisis Data dan Pembahasan
sesuai (SNI 3402-2008). Dari grafik di atas di dapat, bahwa semakin bertambahnya kadar foaming MEYCO FIX SLF 20 maka nilai beratnya akan semakin berkurang.
4.6 Kekuatan Tekan Beton Perhitungan kuat tekan beton ditentukan berdasarkan atas nilai kuat tekan yang didapat dari benda uji silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm, dan benda uji kubus dengan ukuran 15cm x 15cm x 15cm. Dalam pengujian kuat tekan umur pegujian telah ditetapkan antara lain pada umur 3 hari, 7 hari, dan 28 hari. Hasil kuat tekan rata-rata beton dengan bahan tambah MEYCO FIX SLF 20 dalam berbagai komposisi pengujian, untuk pengujian kuat tekan untuk umur 3 hari dapat dilihat pada tabel 4.22. Tabel 4.22 Pengujian Kuat Tekan Umur 3 Hari No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Berat Dial Kuat Tekan (Kg/cm2) Kg (gr) (kN) Benda Uji Rata-rata 11550 144 14400 81.487 0 11450 145 14500 82.053 86.958 7400 219 21900 97.333 11415 132 13200 74.697 1 11310 120 12000 67.906 72.423 7155 168 16800 74.667 10140 68 6800 38.480 3 10090 66 6600 37.348 37.276 6640 81 8100 36.000 9845 53 5300 29.992 5 9685 51 5100 28.860 29.691 6305 68 6800 30.222 9245 39 3900 22.069 7 9070 32 3200 18.108 20.059 5930 45 4500 20.000 9452 60 6000 33.953 9 9392 56 5600 31.690 31.066 6205 62 6200 27.556 Keterangan : 1 Mpa = 10.145 kg/cm2
MEYCO (%)
IV-24
Rata-rata Mpa 8.57
7.14
3.67
2.93
1.98
3.06
Berat Isi Beton (gr/cm3) Benda Uji Rata-rata 2.2 2.2 2.2 2.2 2.1 2.1 2.1 2.1 1.9 1.9 1.9 2.0 1.9 1.8 1.9 1.9 1.7 1.7 1.7 1.8 1.8 1.8 1.8 1.8
Bab IV :Analisis Data dan Pembahasan
Pengujian Kuat Tekan 3 Hari
10.00 9.00
8.57
8.00 Kuat Tekan (Mpa)
y = 0.150x2 - 1.981x + 8.681 R² = 0.986 7.14
7.00 6.00
Kuat Tekan 3 Hari
5.00 4.00
3.67
3.00
3.06
2.93
2.00
Poly. (Kuat Tekan 3 Hari)
1.98
1.00 0.00 0
2 4 6 8 10 Prosentase Foaming MEYCO FI SLF 20 (%)
Gambar 4.9 Nilai Pengujian Kuat Tekan Umur 3 Hari Dari grafik diatas terjadi pen urunan kuat tekan akibat penambahan foaming MEYCO FIX SLF 20 untuk umur 3 hari pada prosentase 1% sampai 7%. Untuk pengujian kuat tekan untuk umur 7 hari dapat dilihat pada tabel 4.23. Tabel 4.23 Pengujian Kuat Tekan Umur 7 Hari No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
MEYCO Berat Dial (%) (gr) (kN) 11477 218 0 11427 255 7547 309 11225 145 1 11185 157 7215 192 11092 169 3 10840 165 7125 212 9880 88 5 9725 81 6555 155 9737 125 7 9688 115 6250 179 9452 77 9 9392 79 6205 86
Kg 21800 25500 30900 14500 15700 19200 16900 16500 21200 8800 8100 15500 12500 11500 17900 7700 7900 8600
Kuat Tekan (Kg/cm2) Benda Uji Rata-rata 123.363 134.999 144.300 137.333 82.053 85.410 88.844 85.333 95.634 94.409 93.371 94.222 49.798 54.841 45.837 68.889 70.736 71.789 65.077 79.556 43.573 42.167 44.705 38.222 IV-25
Rata-rata Mpa 13.31
8.42
9.31
5.41
7.08
4.16
Berat Isi Beton (gr/cm3) Benda Uji Rata-rata 2.2 2.2 2.2 2.2 2.1 2.1 2.1 2.1 2.1 2.1 2.0 2.1 1.9 1.9 1.8 1.9 2.0 2.0 1.9 2.1 1.8 1.8 1.8 1.8
Bab IV :Analisis Data dan Pembahasan
Penujian Kuat Tekan 7 Hari
14.00
13.31
y = 0.069x2 - 1.411x + 11.90 R² = 0.768
Kuat Tekan (Mpa)
12.00 10.00 8.42
8.00
9.31
Kuat Tekan 7 Hari 7.08
6.00
Poly. (Kuat Tekan 7 Hari)
5.41 4.16
4.00 2.00 0.00 0
2
4
6
8
10
Prosentase Foaming MEYCO FIX SLF 20(%)
Gambar 4.10 Nilai Pengujian Kuat Tekan Umur 7 Hari Dari grafik diatas terjadi pen urunan kuat tekan akibat penambahan foaming MEYCO FIX SLF 20 untuk umur 7 hari pada prosentase 1%, 5% dan 9% , dan terjadi kenaikkan kuat tekan pada prosentase 3% dan 7%. Untuk pengujian kuat tekan umur 28 hari dapat dilihat pada tabel 4.24. Tabel 4.24 Pengujian Kuat Tekan Umur 28 Hari No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
MEYCO (%) 0
1
3
5
7
9
Berat (gr) 11285 11260 7575 11265 11110 7190 10905 10765 7040 10325 10155 6710 10790 10715 6945 9492 9390 6220
Dial (kN) 374 354 475 280 342 445 253 248 360 209 186 256 253 214 352 125 139 144
Kg 37400 35400 47500 28000 34200 44500 25300 24800 36000 20900 18600 25600 25300 21400 35200 12500 13900 14400
Kuat Tekan (Kg/cm2) Benda Uji Rata-rata 211.641 200.323 207.692 211.111 158.448 193.532 183.253 197.778 143.169 140.339 147.836 160.000 118.270 105.254 112.434 113.778 143.169 121.099 140.237 156.444 70.736 78.658 71.131 64.000 IV-26
Rata-rata Mpa 20.47
18.06
14.57
11.08
13.82
7.01
Berat Isi Beton (gr/cm3) Benda Uji Rata-rata 2.1 2.1 2.2 2.2 2.1 2.1 2.1 2.1 2.1 2.0 2.1 2.1 1.9 1.9 1.9 2.0 2.0 2.0 2.0 2.1 1.8 1.8 1.8 1.8
Bab IV :Analisis Data dan Pembahasan
Pengujian Kuat Tekan 28 Hari
25.00 20.47 18.06
20.00 Kuat Tekan (Mpa)
y = 0.040x2 - 1.629x + 19.83 R² = 0.850
15.00
14.57
13.82 11.08
10.00
Kuat Tekan 28 Hari 7.01
5.00
Poly. (Kuat Tekan 28 Hari)
0.00 0
2
4
6
8
10
Prosentase Foaming MEYCO FIX SLF 20 (%)
Gambar 4.11 Nilai Pengujian Kuat Tekan Umur 28 Hari Dari grafik diatas kuat tekan rencana yaitu 25 Mpa, tetapi kuat tekan yang didapat memenuhi persyaratan beton ringan dengan kekuatan sedang atau menengah (Moderat Strength Concrete) sebesar 6,89 – 17,27 Mpa, dengan berat isi 800 kg/m3 - 1920 kg/m3. Untuk umur 28 hari kuat tekan dari prosentase 3% 9% didapat kuat tekan < 17,27 Mpa, dan memenuhi persyaratan beton ringan dengan kekuatan sedang atau menengah (Moderat Strength Concrete). Kuat tekan beton yang didapat pada pengujian diatas pada umur 3 hari, 7 hari, dan 28 hari adalah kuat tekan beton rata-rata dari dua buah benda uji silinder dan satu buah benda uji kubus untuk setiap masing-masing pengujian.
4.7 Kekuatan Tarik Beton Perhitungan kuat tarik beton ditentukan berdasarkan atas nilai kuat tarik yang didapat dari benda uji silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Dalam
IV-27
Bab IV :Analisis Data dan Pembahasan
pengujian kuat tarik umur pegujian telah ditetapkan pada umur 28 hari. Hasil pengujian kuat tarik beton ringan dengan bahan tambah MEYCO FIX SLF 20 dalam berbagai komposisi pengujian, untuk pengujian kuat tarik umur 28 hari dapat dilihat pada tabel 4.25. Tabel 4.25 Pengujian Kuat Tarik Umur 28 Hari MEYCO
Berat
Volume
Dial
(%)
(gr)
cm3
(kN)
1
0
11225
5301.44
171
2
1
10905
5301.44
3
3
10760
4
5
5 6
Kg
Kuat Tarik
Berat Isi Beton
(Kg/cm2)
Mpa
(gr/cm3)
17100
24.20
2.4
2.1
168
16800
23.78
2.3
2.1
5301.44
162
16200
22.93
2.3
2.0
10135
5301.44
140
14000
19.82
2.0
1.9
7
10560
5301.44
94
9400
13.31
1.3
2.0
9
9285
5301.44
98
9800
13.87
1.4
1.8
Pengujian Kuat Tarik umur 28 hari 3 Kuat Tarik (Kg/cm2)
No
y = -0.032x2 - 0.012x + 2.48 R² = 0.870
2.5 2 1.5 1 0.5 0 Kuat Tarik umur 28 hari ( Kg/cm2)
0
1
3
5
7
9
2.4
2.3
2.3
2
1.3
1.4
Gambar 4.12 Nilai Pengujian Kuat Tarik Umur 28 Hari Kuat tarik menurut (SNI 3402-2008) untuk beton ringan untuk berat isi 1440 1850 gr/cm3 sebesar 2,3 Mpa. Dapat dilihat pada gambar 4.13, untuk umur 28 hari
IV-28
Bab IV :Analisis Data dan Pembahasan
kuat tarik pada prosentase 1% - 3% didapat kuat tarik 2,3 Mpa, dan sudah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Penurunan kuat tarik terjadi akibat penambahan foaming MEYCO FIX SLF 20. 4.8 Perbandingan Kuat Tekan Mortar Dengan Beton Perhitungan kuat tekan mortar ditentukan berdasarkan atas nilai kuat tekan mortar yang didapat dari benda uji silinder dengan diameter 5 cm dan tinggi 10 cm. Untuk hasil pengujian kuat tekan mortar umur 28 hari dapat dilihat pada tabel 4.26. Tabel 4.26 Pengujian Kuat Tekan Mortar Umur 28 Hari No
MEYCO (%)
1 2 3 4 5 6
0 1 3 5 7 9
Berat (gr) 487 465 427 358.8 374 229
Volume (cm3) 196.35 196.35 196.35 196.35 196.35 196.35
Dial (kN) 26 25 23 17 15 5
2600 2500 2300 1700 1500 500
0
1
3
5
7
9
Kuat Tekan Beton Umur 28 Hari
20.47
18.06
14.57
11.08
13.82
7.01
Kuat Tekan Mortar Umum 28 Hari
32.69
31.43
28.92
21.37
18.86
6.29
Kg
Kuat Tekan (Kg/cm2) Mpa 132.65 32.69 127.55 31.43 117.35 28.92 86.73 21.37 76.53 18.86 25.51 6.29
Berat Isi Beton (gr/cm3) 2.5 2.4 2.2 1.8 1.9 1.2
Kuat Tekan (Mpa)
35.00 30.00 25.00 20.00 15.00 10.00 5.00 0.00
Gambar 4.13 Perbandingan Kuat Tekan Mortar Dengan Beton Ringan
IV-29
Bab IV :Analisis Data dan Pembahasan
Dapat dilihat pada gambar diatas bahwa terjadi perbedaan antara kuat tekan mortar dengan kuat tekan beton ringan, Mungkin disebabkan pada material beton ringan pengaruh dari agregat kasar yang mempunyai gradasi yang kurang baik sehingga berakibat pada kuat tekan yang dihasilkan kurang baik. Sedangkan pada mortar kuat tekan yang dihasilkan sangat baik, mungkin adanya hubungan yang baik pada penyusunan material mortar dan berakibat kuat tekan yang memadai. 4.9 Perhitungan Biaya Bahan Material Per M3 Dengan Komposisi MEYCO FIX SLF 20 Perhitungan biaya beton per m3 campuran beton dengan bahan pengikat semen portland dan menggunakan bahan tambah MEYCO FIX SLF 20 didasarkan pada harga yang ditetapkan, terhitung tanggal 15 Oktober 2010 di Jakarta Barat, untuk perhitungan biaya beton per m3 dapat dilihat pada tabel 4.27 yaitu : Tabel 4.27 Hasil Perhitungan Biaya Bahan Material Dengan Komposisi MEYCO FIX SLF 20 Bahan Material
Harga Dipasaran
Harga dalam Kg
1 Zak Semen Gersik (50 kg)
Rp 52.000
Rp 1040
1 m3 Pasir
Rp 200.000
Rp 79.05
1 m3 Split
Rp 200.000
Rp 80.65
Rp 600
Rp 600
Rp 35.000
Rp 35.000
1 kg Fly Ash 1 ltr MEYCO FIX SLF 20
Sumber : Hasil survey di Tb. Tiga Sekawan, Tb Abadi Joglo, Tb Gotong royong (jakarta barat)
Untuk hasil perhitungan biaya untuk 1m3 beton pada komposisi campuran dengan prosentase foaming MEYCO FIX SLF 20, dapat dilihat pada tabel 4.28 dibawah ini.
IV-30
Bab IV :Analisis Data dan Pembahasan
Tabel 4.28 Hasil Perhitungan Biaya Bahan Material Untuk 1m3 Pada Komposisi Campuran Dengan Prosentase Foaming MEYCO FIX SLF 20 Bahan Material Semen Pasir Split Fly Ash MEYCO FIX SLF 20 Total biaya tanpa MEYCO FIX SLF 20 Total biaya dengan MEYCO FIX SLF 20
Satuan Kebutuhan kg kg kg kg lt
377.36 1017.79 681.53 60.38 1
Harga (Rp) 1040 79.05 80.65 600 35000
Jumlah 392.454,40 80.456,30 54.965,39 36.228 35.000 564.104,09 599.104,09
Sumber : Hasil Penelitian
Dari tabel hasil perhitungan biaya diatas menunjukkan bahwa pada komposisi campuran beton tanpa menggunakan bahan tambah MEYCO FIX SLF 20, biaya pembetonan yang didapat sebesar Rp. 564.104,09. Setelah menggunakan bahan tambah MEYCO FIX SLF 20 dari berat air, didapat biaya Rp. 599.104,09 mengalami kenaikkan atau penambahan biaya sebesar 6,2 %.
IV-31