BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan Abnormal Return (AR) dan Trading Volume Activity (TVA) yang terjadi dalam perusahan perusahaan yang sudah melakukan penawaran saham perdana di lantai bursa dan melakukan corporate action berupa hak memesan efek terlebih dahulu atau right issue pada periode bulan Januari 2007 sampai dengan Desember 2014. Pengamatan perbedaan Abnormal Return dan Trading
Volume
Activity
menggunakan
periode
pengamatan
selama
11
hari
perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Periode pengamatan berdasarkan pengumuman tanggal dimana corporate action right issue dikeluarkan, yaitu t-5 sampai dengan t+5. Penelitian ini melakukan pengolahan data dan pengujian data menggunakan software Microsoft Excel 2007 dan IBM SPSS Statistics 21. Pada bab ini terdapat pengolahan dan analisis terhadap data penelitian dan hipotesis-hipotesis yang diawali dengan diskripsi data, uji normalitas data, uji hipotesis penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Penelitian ini menggunakan Uji
normalitas
yang
dengan menggunakan
Kolmogorov-Smirnov untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak, yang selanjutnya berguna untuk menentukan alat analisis yang digunakan dalam uji hipotesis. Uji Paired Sample T-Test atau Wilcoxon Signed Rank Test digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata Abnormal Return (AR) dan Trading Issue.
Volume
Activity
(ATVA)
sebelum
dan
rata-rata
setelah pengumuman Right
A. Analisa Deskriptif Penelitian ini menggunakan data yang digunakan adalah data sekunder yang dikumpulkan berupa data harga saham harian (Closing Price), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), data volume perdagangan harian dan jumlah saham yang beredar. Berdasarkan kriteria pengambilan sampel yang dikemukakan dalam bab III, sampel yang diperoleh untuk melakukan penelitian ini merupakan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode Januari 2007 sampai dengan Desember 2014, sehingga perusahaan memenuhi kriteria dan melakukan corporate action Right Issue terdapat 35 perusahaan. Adapun daftar perusahaan yang memenuhi kriteria dan melakukan Right Issue dapat dilihat dalam lampiran. Tabel IV.1 Jumlah Perusahaan Sampel Penelitian Keterangan
Jumlah
Perusahaan yang melakukan Right Issue tahun 2007-2014
35
Total Sampel
35
Sumber: idx.co.id Pada tabel IV.I berikut ini merupakan jumlah perusahaan sampel penelitian yang merupakan suatu gambaran umum tentang data Abnormal Return (AR) dan Trading Volume Activity (TVA) yang digunakan sebagai dasar dalam menguji hipotesis yang ada dalam penelitian ini.
Tabel IV. 2 Hasil Uji Deskriptif Statistik Perusahaan Yang melakukan Right Issue Tahun 2007-2014. Descriptive Statistics
AAR sebelum event CAR sebelum event AAR setelah event CAR setelah event ATVA sebelum event TVA sebelum event ATVA setelah event TVA setelah event
N
Minimum
35
-0.2369139 -1.1845693 -0.2365076 -1.4190454 0.0451377 0.0090275 0.0490676 0.0098135
35 35 35
35 35 35 35
Maximum
0.0519296 0.2596481 0.0899481 0.5396887 0.1783128 0.0356626 0.2236174 0.0447235
Mean
-0.0224155 -0.1120774 -0.0176942 -0.1061653 0.0000015 0.0000003 0.0000044 0.0000009
Std. Deviation
0.0692817 0.3464085 0.0686120 0.4116719 1.0607063 0.2121413 1.3275407 0.2655081
Sumber : data sekunder yang diolah dengan SPSS 21 Tabel IV.2 diatas merupakaan nilai rata-rata, nilai maksimum, nilai minimum, standar deviasi dari obyek penelititan pada sebelum atau setelah event pengumuman Right Issue. Berikut penjelasan tabel IV.2 :
1) Average Abnormal Return (AAR) sebelum terjadi pengumuman Right Issue. Nilai minimum Average Abnormal Return (AAR) sebelum Right Issue sebesar -23.69% yang terdapat pada perusahaan Pan Brothers Tbk. (PBRX) sedangkan nilai maximum Average Abnormal Return (AAR) sebelum Right Issue sebesar 5.19% yang terdapat pada perusahaan Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN). Nilai mean (AAR) sebelum Right Issue sebesar -2.24% dengan standart deviasi sebesar 6.93%. 2) Comulative Abnormal Return (CAR) sebelum terjadinya pengumuman Right Issue. Nilai minimum Comulative Abnormal Return (CAR) sebelum Right Issue sebesar -118.46% yang terdapat pada perusahaan Nipress Tbk. (NISP). Sedangkan nilai maximum Comulative Abnormal Return (CAR) sebelum Right Issue sebesar 25.96% yang terdapat
pada perusahaan Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN). Nilai mean CAR sebelum Right Issue sebesar -11.20% dengan Standar Deviasi sebesar 34.64%. 3) Average Abnormal Return (AAR) setelah terjadinya pengumuman Right Issue. Nilai minimum Average Abnormal Return (AAR) setelah terjadinya pengumuman Right Issue sebesar 23. 65% yang terjadi pada perusahaan Nipress Tbk. (NIPS), sedangkan nilai maksimum sebesar 8.99% terdapat pada perusahaan Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN). Selain itu nilai mean Average Abnormal Return (AAR) sebesar -1.77% dan standar deviasi 6.86%. 4) Comulative Abnormal Return (CAR) setelah terjadinya pengumuman Right Issue. Nilai minimum Comulative Abnormal Return (CAR) setelah Right Issue sebesar -141.90% yang terdapat pada perusahaan Nipress Tbk. (NIPS), sedangkan nilai maksimum sebesar 53.97% terdapat pada perusahaan Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN). Selain itu nilai mean Comulative Abnormal Return (CAR) Sebesar -10.62% dan standar deviasi sebesar 41.17%. 5) Average Trading Volume Activity (ATVA) sebelum terjadinya pengumuman Right Issue. Nilai
minimum
Average
Trading
Volume
Activity
(ATVA)
sebelum
terjadinya
pengumuman Right Issue sebesar 0% yang terjadi dalam perusahaan Nipress Tbk. (NISP). Sedangkan nilai maksimum sebesar 106% terdapat pada perusahaan Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN). Selain itu nilai mean Average Trading Volume Activity (ATVA) sebesar 0.9% dan standar deviasi 3.6%. 6) Trading Volume Activity sebelum pengumuman Right Issue. Nilai minimum Trading Volume Activity (TVA) sebelum pengumuman Right Issue sebesar 0% yang terdapat pada perusahaan Nipress Tbk. (NISP), sedangkan nilai maksimum Trading Volume Activity (TVA) sebesar 106.07% terdapat pada perusahaan Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN). Selain itu nilai mean Trading Volume Activity (TVA) sebesar 4.5% dan standar deviasi 17.8%.
7) Average Trading volume Activity setelah pengumuman Right Issue. Nilai minimum Average Trading Volume Activity (ATVA) setelah pengumuman Right Issue 0% yang terdapat pada perusahaan (PALM), sedangkan nilai maksimum sebesar 26.55% terdapat pada perusahaan Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN). Dan nilai mean dalam Average Trading Volume Activity (ATVA) sebesar 1% dan standart deviasi sebesar4.5%. 8) Trading Volume Activity setelah pengumuman Right Issue. Nilai minimum Trading Volume Activity (TVA) setelah pengumuman Right Issue sebesar 0% yang terdapat pada perusahaan (PALM), sedangkan nilai maksimum sebesar 132.75% terdapat pada perusahaan Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN). Selain itu nilai mean Trading Volume Activity (TVA) sebesar 4.9% dan Standar deviasi 22.4%.
Berdasarkan uji deskriptif yang telah dilakukan menunjukan bahwa pasar merespon informasi pengumuman Right Issue secara negatif atau investor menganggapnya sebagai bad news, hal tersebut dapat diketahui dari nilai mean yang berasal dari dari average abnormal return sama sama bernilai negatif. Hal ini menunjukan bahwa para investor cenderung untuk menjual sahamnya dan menyebabkan peningkatan dalam penawaran dan penurunan dalam permintaan akan saham tersebut sehingga menyebabkan penurunan harga saham. Penurunan saham tersebut menyebabkan mengakibatkan return yang didapatkan lebih kecil dibandingkan return yang diharapkan atau return ekspetasi.
B. Pengujuan Normalitas Pengujian normalitas dilakukan menggunakan uji statistik metode Kolmogrov Smirnov Test dalam pengujian perbedaan rata-rata. Jika dalam penghitungan uji normalitas data menunjukan nilai sig.2 tailed > 0,05 maka data terdistribusi normal dan selanjutnya data dapat diuji dengan Uji Paired Sampel T-Test, akan tetapi jika hasil dari uji normalitas menunjukan sig.2 tailed < 0,05 dinyatakan data tidak terdistribusi secara normal sehingga menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil dalam pengujian normalitas dapat ditujukan sebagai berikut ini : Tabel IV. 3 Uji Normalitas Data Perusahaan yang Melakukan Coorporate Action Right Issue. N CAR sebelum event 35 AAR sebelum event 35 CAR setelah event 35 35 AAR setelah event 35 TVA sebelum event ATVA sebelum event 35 TVA setelah event 35 ATVA setelah event 35 Sumber : data sekunder yang diolah
Asymp. Sig. (2-tailed) .001 .001 .004 .004 .000 .000 .000 .000
Setelah dilakukan uji normalitas pada data perusahaan sebanyak 35 perusahaan yang melakukan Right Issue maka hasil yang didapatkan seperti yang ditampilkan pada Tabel IV.3 diatas yang menunjukan bahwa nilai asymptotic significant pada Comulative Abnormal Return dan Average Abnormal Return sebesar 0,001 pada periode sebelum pengumuman event Right Issue, dikarenakan nilai sig sebesar 0,001 lebih kecil dibandingkan 0,05 maka dapat disimpukan bahwa data Comulative Abnormal Return dan Average Abnormal Return sebelum event Right Issue tidak berdistribusi, selain itu Comulative Abnormal Return dan Average Abnormal Return sesudah pengumuman event Right Issue menunjukan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,004. Dikarenakan
nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0.004 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data Comulative Abnormal Return dan Average Abnormal Return sesudah event Right Issue tidak terdistribusi normal. Uji normalitas Trading Volume Activity dan Average Trading Volume Activity sebelum maupun sesudah event Right Issue menunjukan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,000,dikarenakan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa Trading Volume Activity dan Average Trading Volume Activity sebelum maupun sesudah event Right Issue tidak terdistribusi normal. Dalam penelitian ini diketahui bahwa distribusi data Comulative Abnormal Return dan Average Abnormal Return sebelum dan setelah event Right Issue,Trading Volume Activity dan Average Trading Volume Activity sebelum maupun sesudah event Right Issue tidak terdistribusi normal sehingga untuk menganalisisi perbedaan sebelum dan setelah event menggunakan uji non parametrik yaitu uji Wilcoxon Signed Rank Test. C. Pengujian Hipotesis 1) Pengujian hipotesis H1a digunakan untuk mengetahui signifikansi abnormal return pada pegumuman Right Issue. Dalam penelitian ini menggunakan menggunakan uji one sample non parametric tests dikarenakan data penelitian ini tidak berdistribusi normal. Hipotesis H1a yaitu: Ho
: Tidak terdapat abnormal return disekitar tanggal pengumuman Right Issue.
H1
: Terdapat abnormal return disekitar tanggal pengumuman Right Issue.
Tabel IV. 4 Hasil Pengujian Signifikansi Abnormal Return Disekitar Pengumuman Right Issue
Dari data Tabel IV.4 diatas menunjukan bahwa hasil pengujian pengumuman Right Issue pada sampel penelitian bahwa abnormal return secara statistik pada t-5, t-4, t-3, 3, t-2, t t-1, 1, t, t+1, t+2, t+3, t+4, t+5 terdapat perubahan abnormal return yang signifikan. Hal ini menunjukan bahwa dalam 11 hari pengamatan event terdapat abnormal return. return Dengan ngan demikian hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Dari hasil analisis tersebut di ketahui bahwa pada T+1 terjadi abnormal return yang bernilai positif yang merupakan good news bagi investor, tetapi pada t-5, t-4, t-3, t2, t-1, 1, t, t+2, t+3, t+4, t+5 terjadi abnormal return yang bernilai negatif.
0.01 0.005 0 -0.005
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
-0.01 -0.015 -0.02 -0.025 -0.03 -0.035 -0.04
Dalam grafik diatas dapat dijelaskan pergerakan nilai yang yang tercermin selama 11 hari windows event. Pada saat sehari setelah pengumuman Right Issue terdapat pergerakan meningkatnya nilai abnormal return
kearah positif setelah
pengumuman Right Issue dan menunjukan bahwa pasar merespon informasi Right Issue sebagai good news .
2) Pengujian hipotesis H1b, Terdapat perbedaan rata-rata Abnormal Return (AAR) pada periode sebelum dan setelah pengumuman Right Issue. Pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test.untuk menguji perbedaan rata-rata abnormal return (AAR) karena data penelitian ini tidak berdistribusi normal. Hipotesis H1b yaitu: Ho : Tidak terdapat perbedaan rata-rata Abnormal Return sebelum pengumuman Right Issue dan sesudah pengumuman Right Issue. H1 : Terdapat perbedaan rata-rata Abnormal Return sebelum pengumuman Right Issue dan sesudah pengumuman Right Issue.
Tabel IV. 5 Hasil Pengujian Rata-Rata Abnormal Return Sebelum dan Setelah Pengumuman Right Issue.
AAR sebelum event-AAR setelah event Z Asymp. Sig.(2-tailed)
-1.916b .055
Berdasarkan Tabel IV.5 diatas diketahui bahwa hipotesis nol diterima dan hipotesis alternatif ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata Abnormal Return sebelum pengumuman Right Issue dan sesudah pengumuman Right Issue. Hal ini berdasarkan oleh nilai sig 2 tailed sebesar 0,055 >0,05. 3) Pengujian hipotesis H1c, terdapat perbedaan cumulative abnormal return sebelum dan setelah pengumuman Right Issue. Pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test. Untuk menguji perbedaan cumulative abnormal return (CAR) dikarenakan data penelitian ini tidak berdistribusi normal. Hipotesis H1c yaitu : H0
: Tidak terdapat perbedaan cumulative abnormal return sebelum dan setelah
pengumuman Right Issue. H1
: Terdapat perbedaan cumulative abnormal return sebelum dan setelah
pengumuman Right Issue.
Tabel IV. 6 Hasil Pengujian Comulative Abnormal Return Sebelum dan Setelah Pengumuman Right Issue.
CAR sebelum event-CAR setelah event Z
-.573b
Asymp. Sig.(2-tailed)
.566
Berdasarkan Tabel IV.5 diatas diketahui bahwa hipotesis nol diterima dan hipotesis alternative ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan ratarata Abnormal Return sebelum pengumuman Right Issue dan sesudah pengumuman Right Issue. Hal ini didasari oleh nilai sig 2 tailed 0,566 >0,05. 4) Pengujian hipotesis H2a, terdapat perubahan volume perdagangan sebelum atau setelah pengumuman Right Issue. Pada penelitian ini menggunakan uji one sample non parametric untuk menguji penelitian ini dikarenakan data dalam penelitian ini tidak berdistribusi normal. Hipotesis 2a yaitu : H0
: Tidak terdapat perubahan volume perdagangan yang signifikan sebelum dan
setelah pengumuman Right Issue. H1
: Terdapat perubahan volume perdagangan yang signifikan sebelum dan setelah
pengumuman Right Issue.
Tabel IV. 7
Hasil Pengujian Signifikansi Perubahan Volume Perdagangan Disekitar Pengumuman Right Issue
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel IV. 7 di atas menunjukkan bahwa terdapat perubahan volume perdagangan yang signifikan sebelum dan sesudah pengumuman Right Issue. Secara ecara statistik t-5, t-4, t-3, t-2, t-1, 1, t, t+1, t+2, t+3, t+4, t+5 signifikan dimana nilai signifikansi 2 tailed (0.000) lebih kecil dari α = 5% atau 0,05. Dan diketahui diatas bahwa hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima.
5) Pengujian hipotesis H2b terdapat perbedaan Average Trading Volume Activit Activity (ATVA) pada sebelum pengumuman atau setelah pengumuman Right Issue.. Pada penelitian ini peneliti eneliti menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test untuk menguji perbedaan Average Trading Volume Activity y (ATVA) ( TVA) karena data penelitian tidak terdistribusi normal.
Hipotesis H2b yaitu : Hipotesis H0
: Tidak terdapat perbedaan rata-rata volume perdagangan pada periode
sebelum pengumuman Right Issue dan setelah pengumuman Right Issue. Hipotesis H1
: Terdapat perbedaan rata-rata volume perdagangan pada periode
sebelum pengumuman Right Issue dan setelah pengumuman Right Issue.
Tabel IV. 8 Hasil Pengujian Average Trading Volume Activity (ATVA) Sebelum dan Setelah pengumuman Saham Bonus. ATVA setelah event – ATVA sebelum event
-1.294b
Z Asymp. Sig. (2-tailed)
.196
Berdasarkan tabel IV.8, menunjukan bahwa hipotesis nol diterima dan hipotesis alternatif ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada Average Trading Volume Activity sebelum dan sesudah event Right Issue. Hal ini ditunjukan dengan nilai sig.2 tailed bernilai 0.196 lebih besar dari 0,05. 6) Pengujian hipotesis H3 Pasar modal Indonesia menunjukan efisiensi pasar bentuk setengah kuat. Pada penelitian ini peneliti menggunakan uji one sample non parametric test
untuk mengetahui apakah pasar modal Indonesia menunjukan efisiensi pasar
bentuk kuat dengan melihat pada reaksi pasar apakah cukup cepat dalam merespon informasi.
Hipotesis H3 yaitu: Hipotesis H0
: Pasar modal Indonesia belum menunjukan efisiensi pasar bentuk
setengah kuat. Hipotesis H1
: Pasar modal Indonesia menunjukan efisiensi pasar bentuk setengah
kuat. Tabel IV. 9 Hasil Pengujian Signifikansi Abnormal Return Disekitar Pengumuman Right Issue
Pada tabel tersebut menunjukan bahwa terdapat reaksi pasar yang signifikan setelah pengumuman Right Issue ditandai dengan adanya reaksi pasar yang menunjukan tren positif pada saat t+1. Hal ini menandakan bahwa hipotesis H0 ditolak dan hipotesis
alternatif diterima. Dengan demikian pasar modal Indonesia menunjukan efisiensi pasar secara informasi (informationally efficient market) bentuk setengah kuat. 0.01 0.005 0 -0.005
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
-0.01 -0.015 -0.02 -0.025 -0.03 -0.035 -0.04
Dari grafik diatas juga mencerminkan bahwa bahwa pasar berbentuk
efisien
semi
strong karena harga yang terbentuk sudah mencerminkan data historikal saham tersebut dan informasi yang dipublikasikan. Ini terlihat pada reaksi pasar yang cukup cepat merespon informasi tersebut yaitu pada hari ke 7 dalam windows event atau t+1 dengan menunjukan reaksi pasar yang positif setelah pengumuman event Right Issue.
D. Pembahasan Pengaruh event right Issue terhadap abnormal return dan trading volume activity pada perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Jakarta. Berdasarkan hasil Statistik yang telah dilakukan untuk menguji hipotesis H1a menunjukan bahwa corporate action right issue mempunyai kandungan informasi. Hal ini didasari oleh dalam 11 hari pengamatan event terdapat abnormal return yang signifikan dan didalam penelitian ini mengindikasikan bahwa reaksi pasar positif atas pengumuman right issue dikarenakan terjadi abnormal return yang bernilai positif disaat sehari setelah pengumuman right Issue dikeluarkan
dan hal ini merupakan good news bagi investor. Selain itu hasil dari pengujian hipotesis 1b dan Hipotesisi 1c mengukur tentang terdapat atau tidaknya perbedaan rata- rata abnormal return dan cumulative abnormal return didapatkan hasil bahwa tidak terdapat perbedaan dalam pengujian sebelum atau sesudah event Right Issue. Hasil analisis pengujian hipotesis 2a menunjukan bahwa terdapat perubahan volume perdagangan yang signifikan pada windows event selama 11 hari pengamatan pada event Right issue. Dibuktikan secara statistik dengan nilai siq.2 tailed selama windows event < 0,05. Hal ini menunjukan bahwa dalam event right issue terdapat kandungan informasi yang diterima pasar dan mengakibatkan bertambahnya aktivitas volume perdagangan saham dipasar. Kemudian hasil pengujian hipotesis 2b yang mengukur terdapat atau tidaknya rata-rata perbedaan volume perdagangan sebelum atau setelah event Right Issue didapatkan hasil bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata Trading Volume Activity yang signifikan selama windows event. Pengujian Hipotesis 3 menunjukan bahwa dalam hasil uji statistik menunjukan bahwa terjadi reaksi pasar yang signifikan setelah pengumuman Right Issue dengan ditandai adanya pergerakan nilai yang positif pada saat t+1. Hal ini menandakan bahwa pasar berbentuk efisien semi strong karena harga yang terbentuk sudah mencerminkan data historikal saham tersebut dan informasi yang dipublikasikan.