37
BAB IV ANALISIS DAN DESKRIPSI
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I 4.1.1 Perencanaan Tindakan Pembelajaran Siklus I Perencanaan tindakan pembelajaran tiap siklus disusun berdasarkan hasil studi pendahuluan dan permasalahn yang ditemukan dari tiap siklus. Berdasarkan studi pendahuluan, peneliti menemukan permasalahan pembalajaran yang dihadapi oleh siswa, yaitu kesulitan menemukan dan mengembangkan gagasan atau ide. Kalau pun sudah ada ide bagaimana susunan ceritanya sehingga ide tersebut menjadi berkembang. Oleh karena itu peneliti berasumsi bahwa siswa memerlukan sebuah teknik yang gampang, agar siswa mampu mencari ide dan mengembangkan ide tersebut menjadi sebuah karangan. Berdasarkan alasan-alasan tersebut, penulis memilih sebuah pendekatan pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan. Pendekatan tersebut adalah pendekatan media gambar seri. Siswa diberikan sebuah simulasi untuk mengembangkan gagasan melalui pengalaman mereka. Sebelum menulis, siswa diberikan pemahaman mengenai unsure-unsur yang harus ada dalam sebuah karangan sederhana. Pembelajaran menulis karangan sederhana pada siklus pertama difokuskan pada merangsang gagasan atau ide, pesan apa yang ingin disampaikan siswa, dan keruntutan cerita sesuai dengan gambar yang ada.
38
4.1.2 Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran Siklus I Pelaksanaan siklus I berjalan lancar sesuai dengan rencana yang telah ditentukan. Pembelajaran dimulai dengan pembukaan yaitu mengucapkan salam, memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdoa dan mengecek daftar hadir siswa, kemudian mengondisikan siswa agar siap menerima pelajaran. Sementara itu, observer melakukan pengamatan dengan menggunakan lembar observasi yang telah ditetapkan. Sebelum melakukan kegiatan inti, siswa terlebih dahulu diberi penjelasan tentang tujuan pembelajaran yang akan disampaikan. Setelah itu peneliti memberikan apersepsi terhadap materi yang diajarkan. Peneliti juga memberikan penjelasan tentang unsur-unsur yang harus ada dalam karangan sederhana. Kegiatan inti dimulai dengan menjelaskan prinsip-prinsip menulis karangan sederhan, agar siswa faham tentang apa itu karangan, dan bagaimana membuat karangan sederhana yang baik dan menarik. Langkah selanjutnya observer menempelkan rangakian gambar seri di papan tulis, setelah selesai baru siswa disuruh untuk memperhatikan rangkaian gambar seri yang ada di papan tulis tersebut . Setelah semua siswa selesai mengamati gambar seri tersebut, peneliti menyuruh siswa untuk menceritakan gambar tersebut secara langsung sebagai cara untuk merangsang anak mengembangkan gagasan yang ada dalam gambar tersebut, sehingga anak mempunyai bahan ketika dia membuat karangan sederhana secara tertulis. Setelah dilihat siswa mampu menceritakan gambar yang mereka lihat, maka peneliti sudah tahu gambaran bagaimana kemampuan siswa mengemabangkan
39
gagasan dalam bentuk tulisan. Langkah selanjutnya adalah siswa disuruh membuat karangan sederhana berdasarkan gambar seri tersebut.
4.1.3 Analisis hasil menulis Siklus I Dalam siklus ini siswa dapat menulis karangan sederhana yang berkenaan dengan gagasan, pesan dan keruntutan dari gambar seri yang mereka lihat. Hasil menulis karangan sederhana pada siklus I terbagi menjadi empat kategori yaitu, sangat baik, baik, cukup, dan kurang. Siswa yang mendapat kategori sangat baik tidak ada, kategori baik satu orang, kategori cukup 6 orang, dan kategori kurang 11 orang. Tabel 4.1 Perolehan Skor Siswa pada Siklus I Jumlah Skor 8,5 - 9 7,5 - 8 6,5 - 7 5,5 - 6
Kategori Sangat baik Baik Cukup Kurang
Jumlah Siswa 1 6 11
Berikut ini adalah contoh karangan siswa kelas III yang telah dianalisis oleh peneliti pada siklus I.
40
41
42
43
A. Kategori Sangat Baik (tidak ada) Karena tidak ada yang mencapai nilai baik, maka tidak dianalisis. B. Kategori Baik Hasil karangan Riki Ramdani (karangan aslinya ada pada point lampiran )
ANALISISNYA 1.Tema Tema yang dipilih oleh Riki Ramdani dalam karangannya baik sekali, apa yang ada dalam gambar sesuai dengan apa yang diceritakan dalam karangan, sehingga pesan pun bisa tersampaikan. Selain itu, antara gambar dengan cerita ada keruntutan. 2. Kerapihan Tulisan yang ada dalam karangan bersih, tidak banyak coretan, sehingga bagi guru mudah sekali untuk membacanya. 3. Ejaan Penggunaan ejaan yang ada dalam karangan sudah bagus. Misalnya kalimat pertama diawali dengan huruf kapital,dan akhir kalimat diakhiri dengan tanda titik. Sedangkan kata-kata yang dipilih sudah bagus untuk ukuran anak kelas tiga.
C. Kategori Sedang/ Cukup Hasil karangan Siti Maskanah (karangan aslinya ada pada point lampiran )
44
ANALISISNYA 1.Tema Tema yang dipilih oleh Siti Maskanah dalam karangannya baik sekali, apa yang ada dalam gambar sesuai dengan apa yang diceritakan dalam karangan, sehingga pesan pun bisa tersampaikan. Selain itu, antara gambar dengan cerita ada keruntutan. 2. Kerapihan Tulisan yang ada dalam karangan bersih, tidak banyak coretan, sehingga bagi guru mudah sekali untuk membacanya. Tetapi ada yang kurang yaitu penggunaan kata “pak” tidak dengan “p” tetapi menggunakan hurup “v”. juga tulisan tidak tegak bersambung. 3. Ejaan Penggunaan ejaan yang ada dalam karangan sudah bagus. Misalnya kalimat pertama diawali dengan huruf kapital,dan akhir kalimat diakhiri dengan tanda titik. Sedangkan kata-kata yang dipilih sudah bagus untuk ukuran anak kelas tiga.
D.Kategori Kurang Hasil karangan Utis Sutisna (karangan aslinya ada pada point lampiran ) ANALISISNYA 1.Tema Tema yang dipilih oleh Utis Sutisna dalam karangannya tidak cukup baik, karena tidak jelasnya tulisan. Sehingga tema pun tidak dapat diketahui.
45
2. Kerapihan Tulisan yang ada dalam karangan bersih, tidak banyak coretan,,tetapi sayang tulisannya tidak dapat dibaca. 3. Ejaan Penggunaan ejaan yang ada dalam karangan tidak jelas karena adanya perbedaan bentuk hurup sebagaimana mestinya. Untuk lebih jelasnya perolehan nilai hasil karangan siswa secara keseluruhan terdapat pada tabel berikut ini. Tabel 4.2 Rekapitulasi Nilai Keterampilan Menulis Karangan Sederhana pada Siklus I NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
NAMA AG AL An DS Ds.S EI L M MG NS RN SF SM SO SH YH AD RR US
TEMA 0 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 0 3 1
NILAI KERAPIHAN 0 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 2 1
EJAAN 0 1 2 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 0 3 1
JUMLAH
KET.
0 6 7 5 7 5 5 6 7 5 6 7 8 6 6 6 0 8 3
Tidak hadir K C K C K K K C K K C C K K K Tidak hadir B K
46
4.1.4 Analisis data Proses Pembelajaran Siklus I 1. Analisis Data Hasil Observasi Pengamat Kegiatan observasi bertujuan untuk merekam hal-hal yang terjadi dalam pelaksanaan tindakan sebagai bahan refleksi untuk perencanaan siklus selanjutnya. Peneliti pada siklus I diobservasi oleh guru kelas 3, hasil observasi yang dilakukan pengamat dalam penelitian ini berupa lembar observasi aktivits peneliti dan lembar aktivitas siswa. Berdasarkan hasil observasi terhadap aktivitas peneliti diperoleh data bahwa peneliti sudah mampu menguasai materi, mampu memotivasi siswa, dan kejelasan suara. Hal yang masih diperlukan peneliti menurut para pengamat adalah pengelolaan kelas, mobilits posisi peneliti kurang baik serta pada awal pembelajaran siswa kurang focus dan respon peneliti menanggapi berbagai macm karakter siswa dalam proses belajar. Lembar aktivitas siswa menunjukan pembelajaran menulis karangan sederhana dengan menggunakan pendekatan gambar seri sangat membantu proses pembelajaran. Siswa terlihat aktif, siswa juga antusias, siswa serius mengerjakan tugas. Namun masih juga ada siswa yang tidak memperhatikan, ada yang ngobrol tetapi tidak mengganggu jalannya pembelajaran. 4.1.5 Hasil Refleksi Siklus I Refleksi dilakukan setelah peneliti mengidentifikasi data yang diperoleh dari hasil pelaksanaan, pengamatan, dan jurnal siswa. Hasil proses tindakan pembelajaran siklus I merupakan bahan refleksi untuk memperbaiki rencana tindakan pada pembelajaran siklus II. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan, hasil observasi
47
para pengamat akan diolah dan dianalisi untuk mempersiapkan tindakan selanjutnya. Kegiatan tersebut dilakukan untuk mengevaluasi hasil siklus I, mengetahui hal-hal yang harus diperbaiki, ditingkatkan, diubah atau dipertahankan. Hasil observasi memberikan gambaran bahwa pembelajaran menulis karangan sederhana dengan menggunakan media gambar seri berlangsung cukup memuaskan. Siswa mampu menyelesaikan karangan sederhana dalam waktu yang relative cepat. Setelah itu peneliti membacakan hasil karangan siswa sebagai bentuk penghargaan dan motivasi kepada siswa atas hasil kerjanya agar mereka lebih aktif lagi dalam proses belajar. Tindakan yang diberikan kepada siswa pada siklus I merangsang siswa untuk focus dan berperan aktif dalam proses belajar. Akan tetapi masih saja ada siswa yang terlihat pasif, tidak memperhatikan ketika pembelajarn sedang berlangsung. Untuk siklus selanjutnya peneliti akan lebih tegas dalam menghadapi siswa yang berperilaku diluar kegiatan pembelajaran, dengan catatan tegas dalam koridor pendidikan. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa ketika menulis karangan sederhana adalah mengenai pemilihan diksi, penggunaan ejaan, dan penulisan yang tidak rapih (khususnya dalam menulis tegak bersambung, hampir seluruh siswa tidak ada yang menulis dengan tulisan tegak bersambung). Berdasarkan
indikasi
di
atas
maka
peneliti
merencanakan
untuk
meningkatkan, memperbaiki kesalahan dan kekurangan dalam menulis karangan sederhan yang akan ditulis oleh siswa pada siklus II. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam kegiatan siklus selanjutnya adalah penguatan dan peningkatan pemahaman tentang bagaiman menulis karangan
48
sederhana dengan pendekatan media gambar seri, khususnya ide, kerapihan, dan ejaan. 4.2 Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II 4.2.1 Perencanaan Tindakan Pembelajaran Siklus II Perencanaan pembelajaran pada siklus II tidak terlalu berbeda dengan siklus I,.tema yang diberikan hampir sama hanya gambar saja yang berbeda. Pada siklus kedua peneliti menyuruh siswa untuk membuat kembali karangan sederhana dengan gambar yang berbeda dengan siklus pertama. Tetapi teknik dan unsur-unsur yang harus dipenuhi dalam menulis karangan sederhana masih tetap sama. Hanya penekanannya lebih kepada kerapihan tulisan. 4.2.2 Pelaksanaan Tindakan pembelajaran Siklus II Pelaksanaan siklus II dengan pembukaan dan pengondisian siswa agar siap menerima materi pelajaran. Sebelum melakukan kegiatan inti, siswa terlebih dahulu diberi penjelasan tentang tujuan pembelajaran yang akan disampaikan. Setelah itu peneliti memberikan apersepsi terhadap materi yang diajarkan. Peneliti juga memberikan penjelasan tentang unsur-unsur yang harus ada dalam karangan sederhana. Kegiatan inti dimulai dengan menjelaskan prinsip-prinsip menulis karangan sederhan, agar siswa faham tentang apa itu karangan, dan bagaimana membuat karangan sederhana yang baik dan menarik. Langkah selanjutnya observer tidak menempelkan rangakian gambar seri di papan tulis, tetapi peneliti menyuruh siswa untuk melihat gambar yang ada pada
49
LKS, lalu siswa disuruh untuk memperhatikan rangkaian gambar seri yang ada di Buku LKS tersebut . Setelah semua siswa selesai mengamati gambar seri tersebut, peneliti menyuruh siswa untuk menceritakan gambar tersebut secara langsung sebagai cara untuk merangsang anak mengembangkan gagasan yang ada dalam gambar tersebut, sehingga anak mempunyai bahan ketika dia membuat karangan sederhana secara tertulis. Setelah dilihat siswa mampu menceritakan gambar yang mereka lihat, maka peneliti sudah tahu gambaran bagaimana kemampuan siswa mengemabangkan gagasan dalam bentuk tulisan. Langkah selanjutnya adalah siswa disuruh membuat karangan sederhana berdasarkan gambar seri tersebut. Selama anak mengerjakan tugas membuat karangan sederhana, peneliti terus memberikan penguatan dan koreksi kepada siswa agar hasilnya lebih baik lagi. 4.2.3 Analisis Hasil menulis Siklus II Hasil menulis karangan sederhana pada siklus II terbagi menjadi empat kategori yaitu, sangat baik, baik, cukup, dan kurang. Siswa yang mendapat kategori sangat baik tidak ada, kategori baik tiga orang, kategori cukup 5 orang, dan kategori kurang 8 orang Tabel 4.3 Perolehan Skor Siswa pada Siklus II Jumlah Skor Kategori Jumlah Siswa 8,5 - 9 Sangat baik 7,5 - 8 Baik 3 6,5 - 7 Cukup 5 5,5 - 6 Kurang 8
Berikut ini adalah contoh karangan siswa kelas III yang telah dianalisis oleh peneliti pada siklus II.
50
51
52
53
A. Kategori Sangat Baik (tidak ada) Karena tidak ada yang mencapai nilai baik, maka tidak dianalisis.
B. Kategori Baik Hasil karangan Eri Irawan (karangan aslinya ada pada point lampiran ) ANALISISNYA 1.Tema Tema yang dipilih oleh Eri Irawan dalam karangannya baik sekali, apa yang ada dalam gambar sesuai dengan apa yang diceritakan dalam karangan, sehingga pesan pun bisa tersampaikan. Selain itu, antara gambar dengan cerita ada keruntutan. 2. Kerapihan Tulisan yang ada dalam karangan bersih, tidak banyak coretan, sehingga bagi guru mudah sekali untuk membacanya. Tetapi sayang anak tidak ada yang menulis tegak bersambung. 3. Ejaan Penggunaan ejaan yang ada dalam karangan sudah bagus. Misalnya kalimat pertama diawali dengan huruf kapital,dan akhir kalimat diakhiri dengan tanda titik. Sedangkan kata-kata yang dipilih sudah bagus untuk ukuran anak kelas tiga.
C. Kategori Sedang/ Cukup Hasil karangan Muhamad Ganjar (karangan aslinya ada pada point lampiran )
54
ANALISISNYA 1.Tema Tema yang dipilih oleh Siti Maskanah dalam karangannya baik sekali, apa yang ada dalam gambar sesuai dengan apa yang diceritakan dalam karangan, sehingga pesan pun bisa tersampaikan. Selain itu, antara gambar dengan cerita ada keruntutan. 2. Kerapihan Tulisan yang ada dalam karangan bersih, tidak banyak coretan, dan menggunakan hurup cetak sehingga bagi guru mudah sekali untuk membacanya. Tetapi ada yang kurang yaitu penggunaan imbuhan yang kurang tepat. Misalnya nangis padahal seharusnya “menangis”, banyak kata menggunakan kata sambung yang tidak seharusnya digunakan. 3. Ejaan Penggunaan ejaan yang ada dalam karangan sudah bagus. Misalnya kalimat pertama diawali dengan huruf kapital,dan akhir kalimat diakhiri dengan tanda titik. Sedangkan kata-kata yang dipilih sudah bagus untuk ukuran anak kelas tiga. D.Kategori Kurang Hasil karangan Lisnawati (karangan aslinya ada pada point lampiran ) ANALISISNYA 1.Tema Tema yang dipilih oleh Lisnawati dalam karangannya tidak cukup baik, karena tidak jelasnya tulisan. Sehingga tema pun tidak dapat diketahui.
55
2. Kerapihan Tulisan yang ada dalam karangan bersih, tidak banyak coretan, dan tegak bersambung tetapi sayang tulisannya tidak dapat dibaca. 3. Ejaan Penggunaan ejaan yang ada dalam karangan tidak jelas karena adanya perbedaan bentuk hurup sebagaimana mestinya. Selain itu hurup pertama pada kalimat awal tidak menggunakan hurup kapital. Untuk lebih jelasnya perolehan nilai hasil karangan siswa secara keseluruhan terdapat pada tabel berikut ini Tabel 4.4 Rekapitulasi Nilai Keterampilan Menulis karangan Sederhana pada Siklus II NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
NAMA AG AL An DS Ds.S EI L M MG NS RN SF SM SO SH YH AD RR US
TEMA 2 2 3 1 3 3 3 3 3 3 0 2 3 3 3 0 0 3 1
NILAI KERAPIHAN 2 1 2 1 2 3 2 2 2 2 0 2 3 2 2 0 0 2 1
EJAAN 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 0 2 2 3 2 0 0 3 1
JUMLAH
KET.
6 5 7 3 7 8 7 7 7 7 0 6 8 8 7 0 0 8 3
K K C K C B C C C C Tidak hadir K B B C Tidak hadir Tidak hadir B K
56
Setelah menganalisis karangan siswa pada siklus kedua, maka terdapat peningkatan yang signifikan. Karangan siswa yang memenuhi criteria sangat baik belum ada, masih 0%, kategori baik meningkat menjadi 18,8% dari asalnya 6,25%, kategori cukup menjadi turun dari 37,6% menjadi 29,4%, kategori kurang menjadi 47,1% dari asalnya 68,8%. Berdasarkan analisis hasil karangan siswa, kemampuan menulis siswa pada siklus kedua ini mengalami peningkatan yang signifikan meskipun belum mencapai ketuntasan maksimal. 4.2.4 Analisis data Proses Pembelajaran Siklus II 1. Analisis Data Hasil Observasi Pengamat Berdasarkan hasil observasi terhadap aktivitas peneliti diperoleh data bahwa peneliti sudah mampu menguasai materi, mampu memotivasi siswa, dan kejelasan suara. Hal yang masih diperlukan peneliti menurut para pengamat adalah pengelolaan kelas, mobilits posisi peneliti kurang baik serta pada awal pembelajaran siswa kurang focus dan respon peneliti menanggapi berbagai macm karakter siswa dalam proses belajar. Peniliti masih sulit mengondisikan siswa pada awal-awal pembelajaran Lembar aktivitas siswa menunjukan pembelajaran menulis karangan sederhana dengan menggunakan pendekatan gambar seri sangat membantu proses pembelajaran. Siswa terlihat aktif, siswa juga antusias, siswa serius mengerjakan tugas. Namun masih juga ada siswa yang tidak memperhatikan, tetapi tidak mengganggu jalannya pembelajaran.
57
4.2.5 Hasil Refleksi Siklus II Hasil proses tindakan pembelajaran siklus II merupakan bahan refleksi untuk memperbaiki rencana tindakan pada pembelajaran siklus III. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan, hasil observasi para pengamat akan diolah dan dianalisi untuk mempersiapkan
tindakan
selanjutnya.
Kegiatan
tersebut
dilakukan
untuk
mengevaluasi hasil siklus II, mengetahui hal-hal yang harus diperbaiki, ditingkatkan, diubah atau dipertahankan. Hasil observasi memberikan gambaran bahwa pembelajaran menulis karangan sederhana dengan menggunakan media gambar seri berlangsung cukup memuaskan. Siswa mampu menyelesaikan karangan karangan sederhana dalam waktu yang relatif cepat. Setelah itu peneliti membacakan hasil karangan siswa sebagai bentuk penghargaan dan motivasi kepada siswa atas hasil kerjanya agar mereka lebih aktif lagi dalam proses belajar. Selain membacakan di depan peneliti memberikan pujian langsung terhadap siswa yang membacakan karangannya di depan. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa ketika menulis karangan sederhana adalah mengenai pemilihan diksi, penggunaan ejaan, dan penulisan yang tidak rapih. Berdasarkan
indikasi
di
atas
maka
peneliti
merencanakan
untuk
meningkatkan, memperbaiki kesalahan dan kekurangan dalam menulis karangan sederhana yang akan ditulis oleh siswa pada siklus III. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam kegiatan siklus selanjutnya adalah penguatan dan peningkatan pemahaman tentang bagaiman menulis karangan sederhana dengan pendekatan media gambar seri, khususnya ide, kerapihan, dan
58
ejaan. Tambahan tindakan yang akan dilakukan pada siklus III adalah siswa disuruh bebas memilih gambar seri yang diinginkannya.
4.3 Deskripsi Hasil Penelitian Siklus III 4.3.1 Perencanaan Tindakan Pembelajaran Siklus III Perencanaan pembelajaran pada siklus III mengacu pada hasil rfleksi tindakan siklus I dan siklus II. Pada siklus ini peneliti mengubah gambar, dan cara memilih gambar. Gambar tidak ditentukan oleh peneliti tetapi gambar ditentukan oleh siswa sendiri. Peneliti hanya menyiapkan gambar yang telah dibuat pada siklus I dan II ditambah dengan gambar pada siklus III. Nantinya tinggal siswa memilih mana yang mereka suakai. Pada siklus ketiga peneliti menyuruh siswa untuk membuat kembali karangan sederhana dengan gambar yang berbeda dengan siklus kedua. Tetapi teknik dan unsur-unsur yang harus dipenuhi dalam menulis karangan sederhana masih tetap sama. Hanya penekanannya lebih kepada seluruh aspek penulisan karangan. 4.3.2 Pelaksanaan Tindakan pembelajaran Siklus II Sebelum melakukan kegiatan inti, siswa terlebih dahulu diberi penjelasan tentang tujuan pembelajaran yang akan disampaikan. Setelah itu peneliti memberikan apersepsi terhadap materi yang diajarkan. Peneliti juga memberikan penjelasan tentang unsur-unsur yang harus ada dalam karangan sederhana. Kegiatan inti dimulai dengan menjelaskan prinsip-prinsip menulis karangan sederhan, agar siswa faham tentang apa itu karangan, dan bagaimana membuat karangan sederhana yang baik dan menarik.
59
Langkah selanjutnya observer memberikan bebagai macam gambar seri agar siswa memilih gambar mana yang mereka sukai maka gambar itulah yang akan dijadikan sumber ide bagi siswa untuk membuat karangan. Setelah semua siswa selesai mengamati gambar-gambar seri tersebut, peneliti menyuruh siswa untuk menceritakan gambar tersebut secara langsung sebagai cara untuk merangsang anak mengembangkan gagasan yang ada dalam gambar tersebut, sehingga anak mempunyai bahan ketika dia membuat karangan sederhana secara tertulis. Setelah dilihat siswa mampu menceritakan gambar yang mereka lihat, langkah selanjutnya adalah siswa disuruh membuat karangan sederhana berdasarkan gambar seri tersebut. Selama anak mengerjakan tugas membuat karangan sederhana, peneliti terus memberikan penguatan dan koreksi kepada siswa agar hasilnya lebih baik lagi. 4.3.3 Analisis Hasil menulis Siklus III Hasil menulis karangan sederhana pada siklus III terbagi menjadi empat kategori yaitu, sangat baik, baik, cukup, dan kurang. Siswa yang mendapat kategori sangat baik ada 3 orang, kategori baik 9 orang, kategori cukup 3 orang, dan kategori kurang 3 orang. Tabel 4.5 Perolehan Skor Siswa pada Siklus III Jumlah Skor 8,5 - 9 7,5 - 8 6,5 - 7 5,5 - 6
Kategori Sangat baik Baik Cukup Kurang
Jumlah Siswa 3 9 3 3
Berikut ini adalah contoh karangan siswa kelas III yang telah dianalisis oleh peneliti pada siklus III.
60
61
62
63
64
A. Kategori Sangat Baik Hasil karangan Maskanah (karangan aslinya ada pada point lampiran ) ANALISISNYA 1.Tema Tema yang dipilih oleh Siti maskanah dalam karangannya baik sekali, apa yang ada dalam gambar sesuai dengan apa yang diceritakan dalam karangan, sehingga pesan pun bisa tersampaikan. Selain itu, antara gambar dengan cerita ada keruntutan. 2. Kerapihan Tulisan yang ada dalam karangan bersih, tidak banyak coretan, dan tegak bersambung sehingga bagi guru mudah sekali untuk membacanya. 3. Ejaan Penggunaan ejaan yang ada dalam karangan sudah bagus. Misalnya kalimat pertama diawali dengan huruf kapital,dan akhir kalimat diakhiri dengan tanda titik. Sedangkan kata-kata yang dipilih sudah bagus untuk ukuran anak kelas tiga. Selain itu sudah ada pengembangan yang baik dari karangan yaitu karangan sudah semakin banyak jumlah barisnya.
B. Kategori Baik Hasil karangan Susanti (karangan aslinya ada pada point lampiran )
65
ANALISISNYA 1.Tema Tema yang dipilih oleh Susanti dalam karangannya baik sekali, apa yang ada dalam gambar sesuai dengan apa yang diceritakan dalam karangan, sehingga pesan pun bisa tersampaikan. Selain itu, antara gambar dengan cerita ada keruntutan.
2. Kerapihan Tulisan yang ada dalam karangan bersih, tidak banyak coretan, dan tegak bersambung sehingga bagi guru mudah sekali untuk membacanya. 3. Ejaan Penggunaan ejaan yang ada dalam karangan sudah bagus. Misalnya kalimat pertama diawali dengan huruf kapital,dan akhir kalimat diakhiri dengan tanda titik. Sedangkan kata-kata yang dipilih sudah bagus untuk ukuran anak kelas tiga. Tetapi ada satu kekurangan yaitu penulisn stu kata ad yang masih dipisah. Misalnya “su dah” seharusnya ‘sudah’ C. Kategori Sedang/ Cukup Hasil karangan Agustinus Gunawan (karangan aslinya ada pada point lampiran ) ANALISISNYA 1.Tema Tema yang dipilih oleh Agustinus dalam karangannya baik sekali, apa yang ada dalam gambar sesuai dengan apa yang diceritakan dalam karangan, sehingga pesan pun bisa tersampaikan. Selain itu, antara gambar dengan cerita ada keruntutan.
66
2. Kerapihan Tulisan yang ada dalam karangan bersih, tidak banyak coretan, dan tegak bersambung sehingga bagi guru mudah sekali untuk membacanya. Tetapi ada yang kurang yaitu penggunaan imbuhan yang kurang tepat. 3. Ejaan Penggunaan ejaan yang ada dalam karangan sudah bagus. Misalnya kalimat pertama diawali dengan huruf kapital,dan akhir kalimat diakhiri dengan tanda titik. Sedangkan kata-kata yang dipilih sudah bagus untuk ukuran anak kelas tiga. D.Kategori Kurang Hasil karangan Ai Lena (karangan aslinya ada pada point lampiran ) ANALISISNYA 1.Tema Tema yang dipilih oleh Ai Lena dalam karangannya tidak cukup baik, karena tidak jelasnya tulisan. Sehingga tema pun tidak dapat diketahui. 2. Kerapihan Tulisan yang ada dalam karangan bersih, tidak banyak coretan, dan tegak bersambung tetapi sayang tulisannya tidak dapat dibaca. 3. Ejaan Penggunaan ejaan yang ada dalam karangan tidak jelas karena adanya perbedaan bentuk hurup sebagaimana mestinya. Selain itu hurup pertama pada kalimat awal tidak menggunakan hurup kapital.
67
Tabel 4.6 Rekapitulasi Nilai Keterampilan Menulis karangan Sederhana pada Siklus III NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
NAMA AG AL An DS Ds.S EI L M MG NS RN SF SM SO SH YH AD RR US
TEMA 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 0
NILAI KERAPIHAN 2 2 2 1 2 3 1 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 0
EJAAN 2 1 3 1 3 3 1 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 0
JUMLAH
KET.
7 5 8 5 8 7 4 7 7 7 8 7 9 9 8 7 8 8 0
C K B K B A K B B B B C A A B C B B Tidak hadir
Setelah menganalisis karangan siswa pada siklus III, maka terdapat peningkatan yang signifikan. Karangan siswa yang memenuhi kriteria sangat baik ada 16,6% dari yang asalnya tidak ada pada siklus I dan II, kategori baik meningkat menjadi 50% dari asalnya 18,8%, kategori cukup menjadi turun dari 41,2% menjadi 16,6%, kategori kurang menurun 16,6% dari asalnya 47%. Berdasarkan analisis hasil karangan siswa, kemampuan menulis siswa pada siklus III ini mengalami peningkatan yang signifikan dan mencapai ketuntasan maksimal, yaitu lebih dari 75% siswa mampu menulis karangan dengan baik
68
4.3.4 Analisis data Proses Pembelajaran Siklus III 1. Analisis Data Hasil Observasi Pengamat Berdasarkan hasil observasi terhadap aktivitas peneliti diperoleh data bahwa peneliti sudah mampu menguasai materi, mampu memotivasi siswa, dan kejelasan suara, sehingga hasil yang diperoleh meningkat dari siklus pertama sampai siklus ketiga. Lembar aktivitas siswa menunjukan pembelajaran menulis karangan sederhana dengan menggunakan pendekatan gambar seri sangat membantu proses pembelajaran. Siswa terlihat aktif, siswa juga antusias, siswa serius mengerjakan tugas. 4.3.5 Hasil Refleksi Siklus III Berdasarkan data yang diperoleh dari pengamatan dan hasil karangan siswa pada siklus III sangat meningkat, sehingga pembelajaran menulis karangan sederhana sangat memuaskan. Siswa mampu menyelesaikan karangan sederhana dalam waktu yang relatif cepat. Tindakan pada siklus III menunjukan hasil yang baik, kompetensi siswa dalam menulis karangan meningkat dalam setiap aspek penilaian.
4.4 Analisis Hasil Penelitian Pada bagian ini peneliti menganalisis seluruh data hasil penelitian mulai dari siklus pertama sampai siklus ketiga. Adapun pembahasannya mengacu pada semua instrument penelitian.
69
Dari analisis karangan yang dilakukan setiap siklus, pada dasarnya siswa sudah mengalami peningkatan dalam menulis puisi. Hal ini ditunjukan dari hasil karangan siswa yang meningkat setiap siklusnya walaupun ad beberapa siswa yang hasil karangannya tidak meningkat. Peningkatannya ada yang drastis, ada yang biasa-biasa sja. Adapun kekurangn karangan siswa umumnya ad pada pemilihan diksi dan ejaan yang kurang sempurna.
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data yang telah dianalisis mulai dari siklus pertama sampai siklus ketiga maka dapat diperoleh data bahwa kemampuan menulis karangan sederhana menggunakan media gambar seri terus meningkat. Hal ini ditunjukan dengan adanya peningkatan nilai setiap siklusnya yang terus meningkat. Siklus pertama skor tertinggi adalah 8 dan terendah adalah 3, siklus kedua skor tertinggi adalah 8 dan terendah adalah 3, siklus ketiga skor tertinggi adalah 9 dan terendah adalah 4. Pada siklus pertama yang merupakan tindak lanjut dari hasil studi pendahuluan dapat diperoleh data bahwa dari 18 karangan siswa yang sudah memenuhi criteria baik berjumlah 1 orang atau 6,25%, kategori cukup berjumlah 6 orang atau 37,5%, kategori kurang berjumlah 11 orang atau 68,75%. Hasil karangan pada siklus pertama tidak mencpai apa yang diinginkan. Berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama, penulis memberikan tindakan yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan pada siklus kedua, maka dapat diperoleh hasil bahwa dari 16 hasil karangan siswa yang sudah
70
memenuhi karangan sangat baik belum ada, masih 0%, yang berkategori baik sebanyak 3 orang atau 18,8%, yang berkategori cukup sebanyak 5 orang atau 29,4%, dan yang berkategori kurang sebanyak 8 orang atau 47%. Hasil kemampuan siswa dalam menulis karangan belum juga mencapai sesuai dengan harapan, tetapi ada peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan hasil siklus pertama. Pada siklus ketiga ada peningkatan kemampuan menulis karangan pada siswa. Hal ini dapat diketahui dari hasil data yang diperoleh dari 18 orang hasil karangan siswa, yaitu kategori sangat baik meningkat menjadi 3 orang atau 16,6%, kategori baik ada 9 orang atau 50%, kategori cukup 3 orang atau 16.6%, dan kategori kurang 3 orang atau 16,6%. Dari data-data yang ada pada tiap siklus terbukti bahwa media gambar seri dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan sederhana. Untuk lebih jelasnya dapat terlihat pad tabel perbandingan hasilnya. Tabel 4.7 Perbandingan perolehan Skor Menulis karangan pada siklus I, II, dan III N O 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
NAMA Agustina Gunawan Ai Lena Anton Deni Setiadi Dian Saputra Eri Irawan Lisnawati Muslihin Muhamad Ganjar Nunung Solihat
Siklus I
Perolehan Jumlah Skor kategori Siklus II kategori Siklus III
Kategori
0
K
6
K
7
C
6 7 5 7 5 5 6
K C K C K K K
5 7 3 7 8 7 7
K C K C B C C
5 8 5 8 7 4 7
K B K B C K C
7
C
7
C
7
C
5
K
7
C
7
C
71
11 12 13 14 15 16 17 18 19
Rani Nuraeni Siti Fatimah Siti Maskanah Sonia Oktaviani Susanti Hermawati Yana Hendriyana Ahmad Dani Riki Ramdani Utis Sutisna
6 7 8
K C B
0 6 8
K B
8 7 9
B C A
6
K
8
B
9
A
6
K
7
C
8
B
6
K
0
-
7
C
0 8 3
B K
0 8 3
B K
8 8 0
B B -
72