Tugas Akhir Priesma Erahadyan
BAB IV ANALISA Geoffrey Broadbent dalam buku “Design in Architecture” (1973), mengemukakan satu pemahaman, bahwa: untuk perwujudan arsitektur, terdapat 3 (tiga) aspek atau sistem yang perlu ditinjau, yaitu: Manusia, Bangunan dan Lingkungan. Aspek manusia meliputi aspek perilaku manusia di dalamnya dan mempengaruhi tatanan susunan ruang sehingga membentuk program ruang. Pada aspek bangunan meliputi pengembangan tapak, bentuk bangunan, system struktur, dan material. Pada aspek lingkungan meliputi blok plan dan system kontrol lingkungan beserta faktor lingkungan apa saja yang mempengaruhi desain bangunan. IV.1. Analisa Aspek Manusia IV.1.1. Analisa pelaku, kegiatan, dan kebutuhan. Berdasarkan data dari hasil studi banding dengan sekolah musik dan asrama yang ada di sekitar Jakarta namun di tempat yang berbeda, maka rencana untuk kedepannya akan di bangun sekolah tinggi musik musik berserta asrama mahasiswa. Mahasiswa yang beraktifitas disekolah tinggi ini dapat tinggal di asrama yang sudah disediakan, sehingga mahasiswa tidak perlu susah untuk mencari tempat untuk tinggal sementara. Pengguna di bagi menjadi 2 kategori yaitu, pelaku untuk sekolah tinggi dan pelaku untuk asrama. o Pengguna untuk Sekolah Tinggi Musik •
:
Pelaku utama dari bangunan sekolah tinggi ini adalah mahasiswa dan para pengajar dan karyawan Sekolah Tinggi Musik Jakarta. Table 9. Analisa pelaku, kegiatan dan kebutuhan
NO 1
Pelaku Ruang Kelas Dosen dan mahasiswa Dosen dan mahasiswa Dosen dan mahasiswa Dosen dan mahasiswa Dosen dan mahasiswa Dosen dan mahasiswa
Sekolah TInggi Musik Jakarta
Kegiatan Belajar mengajar mata kuliah umum Praktek bermain band dalam 1 jurusan Praktek bermain drum bersama Praktek bermain gitar bersama Praktek bermain bass bersama Praktek bermain kayboard bersama
40
Kebutuhan ruang
Sifat ruang
Ruang teori
Semi Publik
Ruang Latihan Bersama Jurusan.
Semi Publik
Ruang Latihan Drum
Semi Publik
Ruang Latihan Gitar
Semi Publik
Ruang Latihan Bass
Semi Publik
Ruang Latihan Keyboard
Semi Publik
Bina Nusantara University 2011 - 2012
Tugas Akhir Priesma Erahadyan
2
Dosen dan mahasiswa
Praktek bermain vocal bersama
Ruang Latihan Vocal
Semi Publik
Dosen dan mahasiswa
Praktek bermain drum individu
Ruang Latihan Drum Pribadi
Semi Publik
Dosen dan mahasiswa
Praktek bermain gitar individu
Ruang Latihan Gitar Pribadi
Semi Publik
Dosen dan mahasiswa
Praktek bermain bass individu
Ruang Latihan Bass Pribadi
Semi Publik
Dosen dan mahasiswa
Praktek bermain keyboard individu
Ruang Latihan Keyboard Pribadi
Semi Publik
Dosen dan mahasiswa Dosen dan mahasiswa
Praktek bermain vocal individu
Ruang Latihan Vocal Pribadi
Semi Publik
Rekaman lagu / musik
Ruang Recording
Semi Publik
Mencari literatur, dan materi yang berkaitan dengan musik
Digital Library
Semi Publik
Beribadah (shalat)
Musholla
Publik
Mengambil air suci
Ruang wudhu
Publik
Makan, minum, ngobrol
Kantin
Publik
menerima tamu
Resepsionis
Publik
Menunggu orang
Ruang tunggu
Publik
Buang air kecil / besar / cuci tangan
Toilet pria
Service
Buang air kecil / besar / cuci tangan
Toilet wanita
Service
Mempamerkan karya
Show room
Semi Publik
Tempat menyimpan alat-alat
Gudang gallery
Semi Publik
Rector
Tempat bekerja rector
Ruang Rektor
Private
Wakil rector
Tempat bekerja wakil rector
Ruang Wakil Rektor
Private
Fasilitas Dosen, mahasiswa, tamu, karyawan Dosen, kayawan dan mahasiswa Dosen, kayawan, dan mahasiswa Dosen, kayawan, dan mahasiswa
3
Lobby karyawan Dosen, mahasiswa, tamu, karyawan Dosen, mahasiswa, tamu, karyawan Dosen, mahasiswa, tamu, karyawan
4
Ruang Pameran
5
Dosen, mahasiswa, tamu, karyawan Dosen, mahasiswa, tamu, karyawan Office
Sekolah TInggi Musik Jakarta
41
Bina Nusantara University 2011 - 2012
Tugas Akhir Priesma Erahadyan Kepala jurusan
Tempat bekerja kepala jurusan
Ruang Kepala Jurusan
Private
Dosen
Tempat bekerja dosen
Ruang Dosen
Semi Publik
Dosen, kayawan dan mahasiswa
Tempat membahas tentang sekolah
Ruang Rapat
Semi Publik
Karyawan
Tempat bekerja bagian adminsitrasi
Ruang Bagian administrasi
Private
Karyawan, mahasiswa, tamu
Tempat penerimaan mahasiswa baru dan layanan mahasiswa
Ruang admisi dan layanan mahasiswa
Publik
Karyawan
Tempat bekerja bagian pendidikan & kemahasiswaan
Ruang Bagian pendidikan dan kemahasiswaan
Semi Publik
Karyawan
Tempat bekerja bagian teknis & perlengkapan
Ruang Bagian teknis dan perlengkapan
Private
Karyawan
Tempat bekerja Tata Usaha
Ruang Bagian Tata Usaha
Private
Kayawan, dosen, rector, wakil rektor Kayawan, dosen, wakil rektor
Buang air kecil / besar / cuci tangan
Toilet karyawan pria
Service
Buang air kecil / besar / cuci tangan
Toilet karyawan wanita
Service
Cleaning service
Tempat istirahat OB
Ruang OB
Service
Membuat minuman & makanan
Pantry
Service
Dosen & Karyawan Karyawan, & mahasiswa 9
Mengadakan Rapat
Ruang Rapat
Semi Publik
Utilitas Karyawan
Menyimpan genset / pengoprasian
Ruang genset
Service
Karyawan
Pengecekan AHU
Ruang A.H.U
Service
Karyawan
Menyimpan Barang – barang
Gudang
Service
Karyawan
Memproses limbah
Ruang STP
Service
Karyawan
Mengecek dan mengatur
Ruang panel
Service
Karyawan
Menyimpan genset / pengoprasian listrik
Ruang pompa
Service
karyawan
Menyimpan genset / pengoprasian trafo
Ruang trafo
Service
2
Sekolah TInggi Musik Jakarta
42
Bina Nusantara University 2011 - 2012
Tugas Akhir Priesma Erahadyan
o Pengguna untuk Asrama Mahasiswa : •
Pelaku utama dari bangunan Asrama ini adalah mahasiswa, karyawan dan tamu Sekolah Tinggi Musik Jakarta. Table 10. Analisa pelaku, kegiatan dan kebutuhan
NO 1
Pelaku Hunian Mahasiswa
2
3
Mahasiswa Lobby Mahasiswa, tamu, karyawan Mahasiswa, tamu, karyawan Mahasiswa, tamu, karyawan Mahasiswa, tamu, karyawan Mahasiswa, tamu, karyawan Mahasiswa, tamu, karyawan Mahasiswa, tamu, karyawan Food court Mahasiswa, tamu, karyawan Karyawan Cleaning service Cleaning service
4
Mahasiswa, tamu, karyawan Fasilitas lainnya Mahasiswa, tamu, Mahasiswa, tamu, Mahasiswa, tamu, karyawan Mahasiswa, tamu, karyawan Mahasiswa, tamu, karyawan Karyawan
Sekolah TInggi Musik Jakarta
Kegiatan
Kebutuhan ruang
Sifat ruang
Istirahat, latihan, mengerjakan tugas Memasak makanan
Ruang tidur Single + kamar mandi Dapur Bersama
Semi private
menerima tamu
Resepsionis
Publik
Menunggu orang
Ruang tunggu
Publik
Bersosialisasi sesama mahasiswa
Ruang bermain
Publik
Belajar bersama
Ruang belajar
Publik
Private
Bersosialisasi sesama mahasiswa, ngobrol Mendengarkan Materi Digital Buang air kecil / besar / cuci tangan
Ruang bersama
Publik
Ruang Audio Visual
Publik
Makan
Ruang makan
Publik
Menjual makanan Mencuci piring dan gelas habis makan. Tempat istirahat cleaning service Buang air kecil / besar / cuci tangan
Retail makanan
Publik
Ruang cuci
Publik
Ruang OB
Publik
Toilet pengunjung
Service
Toilet
Service
Barbeque bersama, nongrong, makan. Berolahraga Membeli keperluan sehari-hari
Ruang makan out door dan BBQ area Lapangan basket /futsal Minimarket
Publik
Melakukan transaksi
A.T.M
Publik
Memfoto copy materi / membeli alat tulis.
Retail foto copy alat tulis.
Publik
Mencuci pakaian dari penghuni asrama
Ruang laundry
Service
43
Semi Publik
Publik
Bina Nusantara University 2011 - 2012
Tugas Akhir Priesma Erahadyan
5
Mahasiswa, Karyawan, Tamu
Acara Pertemuan
Ruang Serba Guna
Publik
Mahasiswa, Karyawan
Mengadakan Rapat
Ruang Rapat
Semi Publik
Fitness Center Mahasiswa, tamu, karyawan Mahasiswa, tamu, karyawan Mahasiswa, tamu, karyawan Mahasiswa, tamu, karyawan
6
7
Ganti pakaian setelah olah raga Ganti pakaian setelah olah raga Buang air kecil / besar / cuci tangan
Ruang fitness
Semi publik
Ruang ganti pria
Service
R. ganti wanita
Service
Toilet
Service
Area Kolam Renang Mahasiswa, tamu,
Ganti pakaian
Ruang ganti pria
Service
Mahasiswa, tamu,
Ganti pakaian
R. ganti wanita
Service
Mahasiswa, tamu,
Bilas setelah berenang
Ruang Bilas pria
Service
Mahasiswa, tamu,
Berenang
Kolam Renang
Semi publik
Mahasiswa, Tamu
Bersantai – santai
Gazebo Area
Semi Publik
Menerima tamu
Resepsionis
Semi Publik
menunggu
Ruang tunggu
Semi Publik
Periksa kesehatan
Ruang periksa
Private
Menyimpan obat
Ruang obat
Private
karyawan
Mengurus administrasi
Ruang administrasi
private
Karyawan
kumpul security
Ruang security
private
Karyawan
Ganti pakaian
Ruang ganti karyawan
Service
Karyawan
Buang air kecil / besar / cuci tangan
Toilet pria
Service
Toilet wanita
Service
Pantry
Private
Ruang Poliklinik Mahasiswa, tamu, karyawan Mahasiswa, tamu, karyawan Mahasiswa, tamu, karyawan Karyawan
8
Berolahraga
Office
Karyawan
karyawan
Sekolah TInggi Musik Jakarta
Buang air kecil / besar / cuci tangan Menyiapkan makanan dan membuat minuman.
44
Bina Nusantara University 2011 - 2012
Tugas Akhir Priesma Erahadyan
o Pengguna untuk Concert Hall : • Pelaku utama dari bangunan Concert Hall ini adalah mahasiswa, Pengajar, karyawan dan Tamu Sekolah Tinggi Musik Jakarta. Table 11. Analisa pelaku, kegiatan dan kebutuhan NO
Pelaku
Kegiatan
Kebutuhan ruang
Sifat ruang
Karyawan, mahasiswa, tamu
Menerima tamu
Lobby
Public
Karyawan mahasiswa, tamu
Pengecekan barang – barang
Area Pengecekan
Public
Karyawan, mahasiswa tamu
Tempat mejual sourvenir
Area Sourvenir
Public
Karyawan, mahasiswa, tamu
Pameran
Exhibition hall
Public
Karyawan
Tempat bekerja karyawan concert hall
Ruang karyawan
Private
Karyawan
Mengontrol
Ruang Kontrol
Private
Karyawan
Mengatur lighting dan sound system
Green room
private
Ruang file
private
Panggung
Public
Ruang penonton
Public
Ruang latihan/ ruang pemanasan
Public
Ruang persiapan
Privat
Karyawan Artis Karyawan, mahasiswa, tamu Artis dan crew Artis dan crew
Menyimpan file Pertunjukan music, dll Menonton pertunjukan / pentas Latihan sebelum pentas / pertunjukan Persiapan sebelum pertunjukan
Karyawan, teknisi
Mengatur lighting, suara, dll
Ruang teknis
Privat
Artis dan crew
Merias artis sebelum pentas / pertunjukan
Ruang rias
Privat
Loket
Public
Tempat antri
Public
Gudang
Service
Toilet pemain
Service
Toilet pengunjung pria
Service
Toilet pengunjung wanita
Service
mahasiswa, tamu, dll
Menjual tiket acara pertunjukan. Menunggu antrian tiket
Karyawan
Menyimpan barang
Karyawan
Karyawan, mahasiswa, tamu
Buang air kecil / besar / cuci tangan artis Buang air kecil / besar / cuci tangan
Karyawan, mahasiswa, tamu
Buang air kecil / besar / cuci tangan
Artis dan crew
Sekolah TInggi Musik Jakarta
45
Bina Nusantara University 2011 - 2012
Tugas Akhir Priesma Erahadyan
IV.1.2. Skema organisasi ruang.
Organisasi bangunan sekolah Gambar IV.1. Organisasi Bangunan Sekolah Tinggi
Organisasi ruang di bangunan sekolah ini terdiri dari beberapa kelompok ruang yaitu : hall masuk, lobby, R. kelas, studio individu, studio bersama, R. recording, studio jurusan, kantin, gallery, musholla, office, pantry dan R. rapat. Ruangan tersebut dapat diakses dengan melewati lobby.
Organisasi bangunan asrama Gambar IV.2. Organisasi Asrama Mahasiswa
Sekolah TInggi Musik Jakarta
46
Bina Nusantara University 2011 - 2012
Tugas Akhir Priesma Erahadyan
- Organisasi ruang fitness Gambar IV.3. Organisasi ruang fitness
Ruang fitness R. ganti wanita
WC
r. ganti pria
shower
WC
shower
Hall masuk
Untuk organisasi ruang dari ruang fitness sendiri terdiri dari hall masuk, lalu area fitness dan juga terdapat ruang ganti pria dan wanita berikut shower dan juga WC di bagian ruang ganti tersebut. - Organisasi ruang makan Gambar IV.4. Organisasi ruang makan Toilet wanita
Ruang makan
Area cuci piring
pantry
Toilet pria
dapur
Hall masuk
Ruang makan di Asrama mahasiswa ini adalah ruang makan bersama. mahasiswa yang ingin makan pada jam – jam tertentu akan mengunjungi ruang makan. Namun ada pula retail makanan yang berjualan pada area ruang makan ini. Ruang makan ini akan menjadi tempat bersosialisasi bagi mahasiswa.
Sekolah TInggi Musik Jakarta
47
Bina Nusantara University 2011 - 2012
Tugas Akhir Priesma Erahadyan
- Organisasi swimming pool Gambar IV.5. Organisasi Swimming Pool
Swimming Pool
R. ganti wanita
r. ganti pria
shower
WC
shower
WC
Hall masuk
Untuk organisasi ruang dari swimming pool sendiri terdiri dari hall masuk, lalu area fitness dan juga terdapat ruang ganti pria dan wanita berikut shower dan juga WC di bagian ruang ganti tersebut. - Organisasi lounge Gambar IV.6. Organisasi area lounge Area outdoor Ruang bermain Area belajar
Area lounge Toilet wanita Ruang berkumpul Toilet pria
Hall masuk
Ruang lounge terdiri dari area belajar yang berfungsi sebagai tempat untuk belajar bareng dengan mahasiswa lainnya dan terdapat area duduk dan area outdoor sebagai tempat bersosialisasi. Di lounge ini disediakan area bermain untuk menghilangkan kepenatan terhadap kuliah dan tugas-tugas kuliah serta dapat menjadi tempat bersosialisasi. Disediakan juga WC pria dan wanita masing – masing 1 ruangan agar bila mahasiswa ingin ke WC tidak perlu keluar dari area lounge ini.
Sekolah TInggi Musik Jakarta
48
Bina Nusantara University 2011 - 2012
Tugas Akhir Priesma Erahadyan
Organisasi bangunan Concert Hall Gambar IV.7. Organisasi Concert hall
Ruang Concert Hall terdiri dari ruang konser, ruang teknis, ruang latihan, ruang rias, ruang persiapan, toilet artis, toilet pengunjung, gudang, loket, antri tiket, lobby. Ruang konser ini memiliki lobby sendiri, dan loket tiket, tempat antri tiket serta kapasitas penonton yang ditampung diperkirakan 1200 orang karena ruang konser ini dapat pula disewakan kepada umum, tidak hanya dipakai untuk kegiatan sekolah tinggi music saja. Bangunan Concert Hall ini memiliki Akses pintu masuk sendiri karena jika gedung ini digunakan oleh umum maka tidak mengganggu proses belajar mengajar sekolah tinggi music ini.
Sekolah TInggi Musik Jakarta
49
Bina Nusantara University 2011 - 2012
Tugas Akhir Priesma Erahadyan
IV.1.3. Program ruang. Tabel 12. Analisa program ruang NO
Jenis ruang
Kapasitas
Standart
Total (m2) +
Luasan
Sumber
sirkulasi 20%
A
Asrama Mahasiswa
1
Hunian Ruang tidur Single + kamar mandi Pantry
2
Lobby Lobby Resepsionis Ruang tunggu
NDA
12 ruang
15 meter2
180 meter2
206 meter2
NDA
30 orang
1 meter2
30 meter2
36 meter2
NDA
4 orang
3 meter2
12 meter2
14.4 meter2
2
2
2 meter
100 meter 2
3 meter
Ruang bersama
40 orang
3 meter2
2
100 meter 210 meter
2
120 meter2
2 meter
6 orang
2 meter
2
200 orang
1,2 meter2
240 meter
8 ruang
20 meter2
160 meter
12 meter
2
8 meter
2
12 meter
4 orang
2 meter
Ruang OB
4 orang
3 meter
2
72 meter
2
2
Survey
2
NDA
144 meter2
NDA
14.4 meter
2
NDA
14.4 meter
2
NDA
2
NDA
2
Survey
2
Asumsi
120 meter 252 meter
2
298 meter
2
192 meter
2 2
Survey Survey
9.6 meter
2
Asumsi
14.4 meter
2
12 meter
2
14.4 meter
NDA
392 meter2
471 meter2
NDA
3 meter2
45 meter2
54 meter2
Survey
2
2
2 meter
6 orang
12 meter
2
2
Ruang cuci
Toilet pengunjung
2
2
6 orang
Food court Ruang makan
60 meter 2
70 orang
Retail makanan
Fasilitas lainnya Lapangan basket /futsal
1 lapangan
Minimarket
15 orang
A.T.M Retail foto copy alat tulis. Ruang laundry Fitness Center Ruang fitness Ruang ganti pria R. ganti wanita Toilet pria Toilet wanita 6
4428 meter2
Ruang belajar
Toilet wanita
5
3960 meter
1 ruangan
Toilet pria
4
15 meter2
30 orang
Ruang bermain
3
246 ruang
28 x 14 meter
2
2
4 orang
3 meter
6 orang
2 meter2
12 meter2
14.4 meter2
Survey
1 ruangan
20 meter2
20 meter2
24 meter2
Survey
20 orang
3 meter2
60 meter2
72 meter2
Survey
4 orang 4 orang 4 orang 4 orang
2 meter
2
2 meter
2
2 meter
2
2 meter
2
12 meter
8 meter
2
8 meter
2
8 meter
2
8 meter
2
14.4 meter
NDA
9.6 meter
2
NDA
9.6 meter
2
NDA
9.6 meter
2
NDA
9.6 meter
2
NDA
Area Kolam Renang
Sekolah TInggi Musik Jakarta
50
Bina Nusantara University 2011 - 2012
Tugas Akhir Priesma Erahadyan 6 orang
1.5 meter2
9 meter2
10.8 meter2
NDA
R. ganti wanita
6 orang
1.5 meter
2
2
2
NDA
Ruang Bilas pria Ruang Bilas wanita Area gazebo
6 orang
2 meter2
12 meter2
14.4 meter2
NDA
6 orang
2 meter2
12 meter2
14.4 meter2
NDA
8 gazebo
6.25meter2
50 meter2
60 meter2
NDA
Ruang ganti pria
7
Kolam Renang Ruang Poliklinik Resepsionis
9
-----------
12 x 24meter
228 meter
3 orang
2 meter2
6 meter2 2
2
2
2
Survey
7.2 meter2
Survey
274 meter
1.2 meter
Ruang periksa
1 ruang
9 meter2
9 meter2
10.8 meter2
Survey
1 ruang
9 meter
2
2
2
Survey
12 orang
5 meter2
60 meter2
72 meter2
NDA
4 orang
2 meter2
8 meter2
9.6 meter2
NDA
4 orang
2 meter2
8 meter2
9.6 meter2
NDA
6 orang
2 meter2
12 meter2
14.4 meter2
NDA
Toilet wanita
6 orang
2 meter
2
2
14.4 meter
2
NDA
Pantry
1 ruang
15 meter2
15 meter2
18 meter2
Asumsi
-------------
200 meter2
200 meter2
240 meter2
Survey
Utilitas Ruang genset Ruang STP
-------------
60 meter
2 2
9 meter
12 meter
60 meter
2
12 meter
2
14.4 meter
2
10 orang
Office Ruang administrasi Ruang security Ruang ganti karyawan Toilet pria
12 meter
10.8 meter
Ruang tunggu
Ruang obat 8
9 meter
10.8 meter
72 meter
2
Survey 2
Survey
Ruang panel
-------------
12 meter
Ruang pompa
-------------
24 meter2
24 meter2
28.8 meter2
Survey
-------------
2
2
2
Survey
Ruang trafo
24 meter
24 meter
Total luasan ruang B
Sekolah Tinggi Musik
1
Ruang Kelas Ruang teori Ruang Latihan Drum Ruang Latihan Gitar Ruang Latihan Bass Ruang Latihan Keyboard Ruang Latihan Vocal Ruang Latihan Drum Pribadi Ruang Latihan
Sekolah TInggi Musik Jakarta
14.4 meter
NDA
28.8 meter
7468 meter2
10 Ruang
24 meter2
240 meter2
288 meter2
NDA
8 orang
9 meter2
72 meter2
87 meter2
NDA
8 orang
6 meter2
48 meter2
58 meter2
NDA
8 orang
6 meter2
48 meter2
58 meter2
NDA
8 orang
7.5 meter2
60 meter2
72 meter2
NDA
8 orang
6 meter2
48 meter2
58 meter2
NDA
8 Ruang
6 meter2
48 meter2
58 meter2
NDA
8 Ruang
6 meter2
48 meter2
58 meter2
NDA
51
Bina Nusantara University 2011 - 2012
Tugas Akhir Priesma Erahadyan
2
Gitar Pribadi Ruang Latihan Bass Pribadi Ruang Latihan Keyboard Pribadi Ruang Latihan Vocal Pribadi Ruang Latihan Bersama Ruang Sequencing Ruang Recording Ruang Control
Musholla
58 meter2
NDA
8 Ruang
6 meter2
48 meter2
58 meter2
NDA
8 Ruang
6 meter2
48 meter2
58 meter2
NDA
1 Ruang
48 meter2
48 meter2
62.4 meter2
NDA
1 Ruang
24 meter2
20 meter2
26 meter2
Survey
4 Ruang
18 meter2
18 meter2
23.4 meter2
Survey
4 Ruang
9 meter2
9 meter2
10.8 meter2
NDA
200 orang
2.5 meter2
350 meter2
420 meter2
NDA
50 orang
1.2 meter
2
2
60 meter
2
36 meter
2
72 meter
2
NDA
44 meter
2
NDA
2 ruangan
18 meter
Kantin
40 orang
2 meter2
80 meter2
96 meter2
Lobby Lobby
50 orang
1 meter2
50 meter2
60 meter2
3 meter
2
12 meter
2
14.4 meter
2 meter
2
20 meter
2
24 meter
2
NDA
3 meter
2
15 meter
2
18 meter
2
NDA
2
15 meter
2
18 meter
2
NDA
Ruang tunggu Toilet pria
4 orang 10 orang 5 orang
Toilet wanita
5 orang
3 meter
Ruang Pameran Show room
---------
2 meter2
Gudang gallery 5
48 meter2
Ruang wudhu
Resepsionis
4
6 meter2
Fasilitas Digital Library
3
8 Ruang
Office Ruang Rektor Ruang Wakil Rektor Ruang Kajur Ruang Dosen Ruang Rapat Ruang staf administrasi Ruang admisi dan layanan mahasiswa Ruang Bagian pendidikan dan kemahasiswaan Ruang Bagian teknis dan perlengkapan
Sekolah TInggi Musik Jakarta
2
100 meter2
NDA 2
120 meter2
NDA
2
NDA
20 meter
1 ruangan
30 meter2
30 meter2
36 meter2
NDA
2 Ruangan
24 meter2
48 meter2
58 meter2
NDA
3 Ruangan
9 meter2
27 meter2
36 meter2
NDA
32 orang
5 meter
2
160 meter
2
144 meter
2
24 meter
Survey
1 ruangan
2
20 meter
2
Survey
182 meter
2
NDA
172 meter
2
NDA
2 ruangan
72 meter
10 orang
5 meter2
50 meter2
65 meter2
NDA
45 orang
4 meter2
180 meter2
216 meter2
NDA
1 ruang
9 meter2
9 meter2
10 meter2
NDA
1 ruang
9 meter2
9 meter2
10 meter2
NDA
52
Bina Nusantara University 2011 - 2012
Tugas Akhir Priesma Erahadyan Ruang Bagian Tata Usaha Toilet karyawan pria Toilet karyawan wanita Ruang OB
1 ruang
9 meter2
9 meter2
10 meter2
NDA
5 orang
3 meter2
15 meter2
18 meter2
NDA
5 orang
3 meter2
15 meter2
18 meter2
NDA
1 ruang
9 meter2
9 meter2
10 meter2
NDA
Total luasan ruang C
Concert Hall Lobby
1 meter2
120
2
Panggung
1 stage
200 meter
Ruang penonton
700 orang
0.6 meter2 2
2785 meter2
120 meter2
156 meter2
NDA
2
2
NDA
504 meter2
NDA
200 meter
420 meter2
----------
30 meter
Area Sourvenir
12 stand
15 meter2
180 meter2
206 meter2
NDA
20 orang
6 meter2
120 meter2
144 meter2
NDA
2 ruang
45 meter2
90 meter2
117 meter2
NDA
2 ruang
45 meter2
90 meter2
117 meter2
NDA
Ruang teknis
2 ruang
50 meter
2
2
NDA
Ruang rias
2 ruang
50 meter2
130 meter2
NDA
2
NDA
Loket Tempat antri Gudang
4 orang 50 orang
3 meter
2
1 meter
2 2
100 meter
2
100 meter2
36 meter
2
Exhibition Hall
Kantor Concert Hall Ruang latihan/ ruang pemanasan Ruang persiapan
30 meter
2
260 meter
130 meter
NDA
12 meter
2
15.6 meter
50 meter
2
65 meter
2
Survey
40 meter
2
52 meter
2
Survey
2
NDA
2 ruang
20 meter
Toilet pemain
2 orang
2 meter
2
Toilet pengunjung pria Toilet pengunjung wanita
10 orang
3 meter2
30 meter2
36 meter2
NDA
10 orang
3 meter2
30 meter2
36 meter2
NDA
Jenis Kendaraan Mobil karyawan atau pengelola. Mobil mahasiswa dan tamu
4 meter
2
Total luasan ruang Table 13. Analisa kebutuhan parkir Jumlah Standart 2,5 x 5 m2 25 Sirkulasi 100% 2,5 x 5 m2 100 Sirkulasi 100%
5.2 meter
2070 meter2 Luas (m2)
Sumber
625 meter2
NDA
2500 meter2
NDA
Bus sekolah tinggi
4
4 x 9 meter2 sirkulasi 100%
288 meter2
NDA
Motor Karyawan
25
1 x 1.75 meter2 Sirkulasi 100%
87.5 meter2
NDA
Motor mahasiswa
125
1 x 1.75 meter2 Sirkulasi 100%
437.5 meter2
NDA
Total Kebutuhan Lahan Parkir
Sekolah TInggi Musik Jakarta
53
3938 meter2
Bina Nusantara University 2011 - 2012
Tugas Akhir Priesma Erahadyan
IV.1.4. Analisa Hubungan Ruang Berdasarkan beberapa analisa diatas, maka dapat diketahui hubungan ruang dari ruang-ruang yang ada beserta sifat dan jenisnya sebagai berikut : Hubungan ruang sekolah
Gambar IV.8. Hubungan Ruang Sekolah
Hubungan ruang asrama
Gambar IV.9. Hubungan Ruang Asrama
Sekolah TInggi Musik Jakarta
54
Bina Nusantara University 2011 - 2012
Tugas Akhir Priesma Erahadyan
-
Hubungan ruang secara khusus Hubungan ruang foodcourt
Gambar IV.10. Hubungan Ruang Foodcourt
Hubungan ruang lounge
Gambar IV.11. Hubungan Ruang Lounge
Hubungan ruang kolam renang
Gambar IV.12. Hubungan Ruang Kolam Renang
Hubungan ruang fitness
Gambar IV.13. Hubungan Ruang Fitness
Sekolah TInggi Musik Jakarta
55
Bina Nusantara University 2011 - 2012
Tugas Akhir Priesma Erahadyan
Hubungan ruang poliklinik
Gambar IV.14. Hubungan Ruang Poliklinik
Hubungan ruang concert hall
Gambar IV.15. Hubungan Ruang Concert Hall
IV.2. Analisa Aspek Bangunan IV.2.1. Analisa Bentuk masa dasar. Dalam mendesain bangunan bentuk masa dasar sangat menentukan wujud bangunan, disamping mencerminkan aktifitas didalamnya. Penentuan Bentuk Massa ditentukan berdasarkan Pertimbangan sebagai berikut : Kesan terhadap bangunan Hubungan antar kegiatan Sirkulasi dan pencapaian Penyesuaian dengan tapak dan lingkungan untuk mengoptimalkan potensi tapak, orientasi bangunan, dan karakter lingkungan sekitar. Fleksibilitas ruang agar memudahkan pengaturan dan hubungan antar ruang. Mengacu pada pola sirkulasi dan hubungan antar ruang. Bentuk-bentuk bangunan : Sekolah TInggi Musik Jakarta
56
Bina Nusantara University 2011 - 2012
Tugas Akhir Priesma Erahadyan Tabel 14. Tabel bentuk bangunan Bentuk
Aplikasi
Kelebihan
Apartemen Avana
• •
Kekurangan E •
fisien Ruang T apak yang tidak terlalu luas.
Mandarin Hotel
rientasi bangunan hanya 2 arah /terbatas
•
M • Tidak efisien, karena sulit memanfaatk • T an daerah sudut idak frontal bangunan. terhadap arah Barat/timu secara langsung empunyai orientasi lebih banyak
Bentuk masa dasar berdasarkan sifat suara Tabel 15. Tabel bentuk bangunan berdasarkan sifat suara
Sekolah TInggi Musik Jakarta
57
Bina Nusantara University 2011 - 2012
Tugas Akhir Priesma Erahadyan Sumber . dokumentasi pribadi
Berdasarkan analisa perbandingan perbedaan bentuk massa bangunan, maka dapat disimpulkan bentuk massa bangunan yang cocok untuk bangunan sekolah tinggi music dan asrama mahasiswa adalah bentuk masa bangunan persegi panjang, karena bentuk persegi panjang sangat efisien dalam peletakan ruang, furniture, dan berdasarkan sifat suara bentuk persegi panjang bentuk yang lebih usefull untuk meredam suara dan memantulkan suara. IV.2.2. Analisa Pola dan Peletakan Massa. Pola peletakan massa berdasarkan karakter lingkungan dan kejelasan pemisah fungsi. Pola peletakan massa dikaitkan dengan fungsi kegiatan didalamnya sehingga memberikan kemudahan hubungan antar kegiatan. Tabel 15. analisa pola perletakan ruang
Terpusat Sebuah ruang dominan terpusat dengan pengelompokkan sejumlah orang sekunder
Linier Suatu urutan dalam suatu garis dari ruang – ruang yang berulang
Radial Sebuah ruang pusat yang menjadi acuan organisasi ruang linier berkembang menurut jari - jari
Sekolah TInggi Musik Jakarta
58
Bina Nusantara University 2011 - 2012
Tugas Akhir Priesma Erahadyan
Cluster Kelompok ruang berdasarkan kedekatan hubungan atau bersama-sama menafaatkan suatu hubungan visual Grid Organisasi ruang – ruang dalam daerah struktural grid atau struktur tiga dimensi lainnya.
Berdasarkan analisis terhadap studi literatur dan juga studi banding maka pola perletakan massa menggunakan Linier, yang sesuai dengan pola kamar mahasiswa dan pola ruangan kelas serta studio yang linear. Sedangkan pada lobby menggunakan radial yang menjadi pusat dari ruang – ruang yang ada, dimana nantinya lobby ini akan selalu dilewati ketika terjadinya sirkulasi keluar masuk di bangunan Sekolah Tinggi Musik & Asrama Mahasiswa.
IV.2.3. Analisa Sirkulasi Dalam Bangunan. Sistem sirkulasi dalam bangunan dapat dibedakan menjadi sirkulasi horizontal
dan
sirkulasi
vertikal.
Sirkulasi
horizontal
berguna
untuk
menghubungkan ruangan yang masih berada dalam satu level sedangkan vertical untuk menghubungkan ruangan antar level. •
Sirkulasi Horizontal Tabel 16. Sirkulasi horizontal
Jenis Sirkulasi
Sekolah TInggi Musik Jakarta
Kelebihan
59
Kekurangan
Bina Nusantara University 2011 - 2012
Tugas Akhir Priesma Erahadyan
Linier • Menerus
• sesuai dengan bangunan Asrama Mahasiswa dalam hal efisiensi ruang • cocok untuk bangunan yang mengutamakan perjalanan arsitektur
• cenderung statis, membosankan.
• Berpotongan
• cocok untuk bangunan dengan banyak klasifikasi ruang
• tidak cocok dengan bentuk asrama mahasiswa yang memanjang
• Bercabang
• sesuai dengan bangunan Asrama Mahasiswa dengan banyak unit hunian dan fasilitas
• perlunya penunjuk arah yang jelas
• Berbelok
• cocok untuk bangunan yang mengutamakan perjalanan arsitektur
• membentuk suasana yang patah/terhenti
• Melingkar
• cocok untuk bangunan pameran atau museum
• Sulit memberi aksen pada jenis ruang tertentu.
• Bertekuk
• tidak efisien pada koridor ruang kelas dan kamar asrama.
Sumber : Dokumentasi pribadi dan web google
Pola sirkulasi yang diterapkan pada bangunan Sekolah Tinggi Musik ini adalah pola sirkulasi menerus dan pola sirkulasi linear berbelok. Hal ini dimaksudkan untuk memberi kemudahan bagi pengunjung untuk mengakses ke tempat-tempat hunian serta ke beberapa fasilitas penunjangnya. Sedangkan untuk sistem koridor yang digunakan adalah double loaded. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pengaturan jumlah tempat hunian dan
Sekolah TInggi Musik Jakarta
60
Bina Nusantara University 2011 - 2012
Tugas Akhir Priesma Erahadyan
pengaturan view ke pemandangan luar lebih maksimal. Dalam hal ini bangunan akan cenderung lebih memipih dan memanjang ke samping. •
Sirkulasi Vertikal
Berikut tabel perbandingan beberapa sistem sirkulasi vertikal : Tabel 17. Analisa sirkulasi vertical Jenis sirkulasi
Kelebihan
Tangga (darurat dan sirkulasi)
Kekurangan
• tidak menggunakan listrik • fleksibel dan murah, sesuai
•
melelahkan bagi yang menggunakan.
dengan bangunan sekolah yang tidak tinggi. • dapat dipakai setiap saat • berguna di saat kebakaran
Lift
• • • •
efisien waktu dan tenaga daya angkut yang besar tidak melelahkan cocok untuk sekolah tinggi & asrama mahasiswa saat
• butuh listrik • butuh waktu untuk menunggu. • Harga lift relative mahal.
mengangkut perabotan besar jika bangunan memiliki jumlah lantai yg banyak. Ramp
• bernilai estetika
• butuh space yang besar,
• efisien bagi trolley
kurang efisien untuk
• memudahkan bagi pengguna
asrama mahasiswa.
kursi roda.
Sumber : Panduan sistem bangunan tinggi
Menginat bangunan ini berfungsi sebagai tempat pendidikan (sekolah tinggi musik) dan hunian (Asrama Mahasiswa), maka sirkulasi vertikal yang digunakan dalam Sekolah Tinggi Musik adalah Ramp, Tangga dan Lift, sedangkan untuk Asrama Mahasiswa menggunakan Tangga dan Lift. Penggunaan tangga dan ramp dianggap lebih baik untuk menghemat penggunaan energi listrik. Sedangkan penggunaan lift dikarenakan bangunan Asrama
Sekolah TInggi Musik Jakarta
61
Bina Nusantara University 2011 - 2012
Tugas Akhir Priesma Erahadyan
Mahasiswa ini tergolong Low rise (8 lantai). Sirkulasi vertikal pada bangunan Asrama Mahasiswa berupa kombinasi antara penggunaan tangga dan lift. Bangunan Sekolah Tinggi dan Asrama Mahasiswa juga menyediakan sirkulasi vertical, yaitu : Tangga Darurat sebagai akses evakuasi penghuni bila terjadi kebakaran, gempa bumi, atau hal-hal yang tidak diinginkan.
IV.2.4. Analisa Zoning Bangunan. Menurut Ir. Tin Budi Utami, M.T., umumnya, hal yang paling menentukan dalam penentuan zoning adalah hubungan ruang, orientasi matahari, dan kebisingan. Secara sederhana dapat digambarkan melalui diagram berikut : Zoning Horizontal Analisa zoning tapak atas dasar penempatan area dengan sifatnya ditambahkan dengan analisa- analisa lainnya. Gambar IV.16. Zoning Horizontal
Sumber . Dokumentasi pribadi
Perletakan zoning dengan pertimbangan area paling dekat jalan kembangan utama dan kembangan utama timur untuk ruang publik selain pada Sekolah TInggi Musik ini akan direncanakan ruang luar untuk performance / pertunjukan yang bisa di akses umum.
Sekolah TInggi Musik Jakarta
62
Bina Nusantara University 2011 - 2012
Tugas Akhir Priesma Erahadyan
Sementara bangunan yang bersifat semi publik seperti Sekolah Tinggi Musik diletakan lebih dalam agar berkesan lebih privat dan lebih elegan. Kemudian juga bangunan asrama mahasiswa ditempatkan pada paling belakang dimaksudkan untuk jauh dari area publik dan kebisingan yang di timbulkan dari luar hanya sedikit sekali karena pada bagian belakang hanya jalan kecil. Zoning Vertical Zoning vertical merupakan berdasarkan pertimbangan kenyamanan ruangan, misalnya bagian paling bawah atau basement untuk ultilitas-ultilitas bangunan seperti ruang genset, ruang pompa, ruang panel, dll. Lalu dilantai pertama untuk area yang sifatnya publik misalnya kantin, lobby, ruang belajar, ruang bersama, kantor, dll. dan diatasnya terdapat institut musik. Dan untuk asrama diletakan dipaling atas agar lebih private, dimana area untuk istrirahat bisa mendapat suasana lebih tenang. Gambar IV.17. Zoning Vertical
Sumber . Dukumentasi Pribadi
IV.2.5. Analisa Sistem Struktur bangunan.
Sekolah TInggi Musik Jakarta
63
Bina Nusantara University 2011 - 2012
Tugas Akhir Priesma Erahadyan
Sistem struktur dapat mempengaruhi ketahanan dan lamanya masa bangunan dan ketahanannya terhadap elemen-elemen perusak bangunan seperti gempa bumi, bencana angin, faktor biologis (hewan perusak), dan sebagainya. Struktur yang dipakai dalam bangunan Sekolah Tinggi Musik dan Asrama Mahasiswanya ini harus mempertimbangkan beberapa hal berikut: Jenis struktur yang efisien Struktur yang dapat mendukung bentuk bangunan Faktor teknis struktur, yaitu kekuatan, ketahanan, kestabilan, dll Sistem struktur bangunan dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu : Sub Structure (Struktur Bawah) Struktur ini adalah sturktur yang langsung menyalurkan beban ke tanah sehingga perlu dipertimbangkan beberapa hal, yaitu:
Daya beban bangunan
Kedalaman tanah keras pada tapak
Daya dukung tanah
Kondisi lingkungan sekitar tapak. Pada bangunan tinggi, umumnya digunakan fondasi dalam (fondasi tak
langsung) baik berupa tiang pancang ataupun tiang bor (Juwana, 2005; 47). Dalam perencanaan fondasi tiang perlu dilakukan penyelidikan tanah, khususnya percobaan sondir untuk memperoleh nilai konus (Qc) dan jumlah hambatan pelekat (JHP = t). Nilai Qc dan nilai t ini diperlukan untuk menghitung kapasitas daya pikul satu tiang. Dewasa ini, dikenal banyak jenis fondasi tiang, di antaranya : Fankie Pile, Baja Profil ‘H’, Pipa Baja. Namun yang paling sering digunakan adalah tiang pancang beton bertulang penampang bujur sangkar. Beban yang diterima oleh elemen struktur vertikal (kolom dan dinding geser) merupakan akumulasi dari beban – beban lantai diatasnya, jadi makin ke bawah gaya aksialnya makin besar. Oleh sebab itu dimensinya pun makin ke bawah makin besar. Untuk struktur bahan beton (beton bertulang):
Mutu beton yang digunakan kolom/dinding geser pada bagian bawah bangunan lebih tinggi dibandingkan dengan yang digunakan pada kolom/dinding geser bangunan bagian atas.
Sekolah TInggi Musik Jakarta
64
Bina Nusantara University 2011 - 2012
Tugas Akhir Priesma Erahadyan
Prosentase tulangan pada kolom/dinding geser pada bagian bawah bangunan lebih besar dibandingkan yang ada pada kolom/dinding geser bangunan bagian atas.
Mutu tulangan baja yang digunakan kolom/dinding geser pada bagian bawah bangunan lebih tinggi dibandingkan dengan yang digunakan pada kolom/dinding geser bangunan bagian atas.
Table 18. perbandingan jenis pondasi
Jenis Pondasi
Kelebihan
Kekurangan
Tiang Pancang
• Waktu pelaksanaan cepat • Relatif murah • Cocok untuk menahan beban vertikal
• Memerlukan banyak sambungan dan ketelitian yang tinggi dalam menentukan titik ting pancang, • Pada saat pemancangan menimbulkan bising dan getaran
Bored Pile
• Pemasangan tidak berdampak buruk bagi lingkungan, • Memiliki kekuatan yang cukup untuk bangunan bertingkat tinggi • Cocok untuk segala jenis tanah
• Waktu pelaksanaan lebih lama • Jika kadar air tinggi pengecoran akan beresiko
• Tahan gempa • Ruang pada pondasi dapat difungsikan sebagai asement/efisiensi lahan • Kedalaman sebesar volume yang dipindahkan
• Boros dalam pemakaian bahan, kurang efisien bagi asrama mahasiswa • Pelaksanaan sulit
Pondasi Rakit (basement)
Batu kali
Mudah dikerjakan
Kekuat an beban terbatas
Dapat berupa pondasi
Lajur dan setempat
Sekolah TInggi Musik Jakarta
65
Bina Nusantara University 2011 - 2012
Tugas Akhir Priesma Erahadyan
Beton bertulang
Mudah dikerjakan
Kekuat an beban terbatas
Dapat berupa pondasi
Lajur dan setempat
Berdasarkan analisa sub structure pada tabel diatas, maka bangunan Sekolah Tinggi Musik dan Asrama Mahasiswa ini menggunakan pondasi tiang pancang. Pondasi tiang pancang dipilih karena relatif murah, pengerjaan cepat, dan bersih, juga karena kemampuannya untuk menahan beban yang cukup besar dan juga dalam tahap pengerjaannya tidak terlalu mengganggu keadaan sekitar atau gangguan relatif kecil.
Upper Structure (Struktur atas) Upper-structure merupakan struktur utama yang bertugas untuk menerima seluruh beban hidup atau beban lateral yang diterimanya untuk diterukan pada pondasi. Berikut tabel perbandingan beberapa jenis sistem upper structure :
Table 19. perbandingan jenis Struktur atas
Jenis Struktur Portal (kolom dan balok)
Dinding pemikul
Sekolah TInggi Musik Jakarta
Kelebihan
Kekurangan
• Kekakuan cukup • Fleksibel dalam penataan interior unit asrama mahasiswa • Struktur sederhana dan ringan
• Dimensi relatif besar untuk bentang lebar • Trafe kolom relatif kecil
• Kekakuan tinggi • Material beton pada bidang datar dapat mereduksi suara • Memipih sesuai ruang • Waktu konstruksi cepat • Penampilan masif
• Biaya yang cukup besar • Harus terjadi banyak penyesuaian dengan barang dari pabrik
66
Bina Nusantara University 2011 - 2012
Tugas Akhir Priesma Erahadyan Struktur baja (balok, rangka, grid, dan slab)
• Pemakaian bahan sedikit dan berupa prefab • Waktu pengerjaan cepat • Dapat digunakan untuk bentang lebar
• Bahan baja kuat tarik relatif kurang ekonomis bagi asrama mahasiswa Korosi
Struktur bentang lebar (baja, balon, hybrid, dll)
• Bentuk-bentuk yang impresif dan fleksibel (struktur kabel, membran, shell,dsb) • Cocok untuk ruangan berbentang lebar
• Tidak cocok untuk ruang-ruang yang sangat fungsional • Konstruksi pabrikasi • Cenderung mahal
Untuk upper strcucture, penggunaan sistem struktur portal dan sistem struktur hybrid (kombinasi antara konstruksi baja dengan struktur bentang lebar) menjadi pilihan. Struktur portal dipilih karena bentangan pada Sekolah Tinggi Musik dan Asrama Mahasiswa relatif pendek mengingat fungsi dari bangunan ini adalah sarana pendidikan dan hunian. qPortal ini juga tergolong sederhana dan mudah pengerjaannya. Sedangkan sistem struktur hybrid (kombinasi konstruksi portal baja dan struktur bentang lebar) dipilih karena terdapat bangunan yang berbentang lebar, seperti bangunan concert hall. IV.2.6. Analisa Material. Analisa perbandingan material yang akan digunakan dalam proyek tugas akhir (Sekolah Tinggi Musik dan Asrama Mahasiswa) ini adalah sebagai berikut : Tabel 20. Analisa perbandingan bahan material
Sekolah TInggi Musik Jakarta
67
Bina Nusantara University 2011 - 2012
Tugas Akhir Priesma Erahadyan
Kelebihan dan kekurangan material : a. Material dinding beton strearofoam Peredam suara, peredam panas, tahan api, efisien waktu pengerjaan, ramah lingkungan, tahan lama, dan ringan, namun harga mahal, kurang kedap air. b. Material dinding bata + plester + acian Kedap suara, lebih kedap air, lebih kuat, ramah lingkungan, namun Dalam pengerjaan lama, dan boros adukan c. Material dinding Beton batako Dalam Pengerjaan Cepat, kokoh, rapi, kedap air tahan api, kedap suara, namun harga mahal.
Kesimpulan : Material yang dibutuhkan dalam pembangunan sekolah tinggi music dan asrama mahasiswa ini adalah Kedap suara, Kedap air, Cepat dalam pengerjaan, tahan api, mereduksi panas dan Kokoh, sehingga yang cocok adalah Material Beton Stearofoam. IV.2.7. Analisa Material Akustik. Dalam upaya untuk mendapatkan panel akustik papan partikel bambu betung sebagai komponen peredam atau penyerap suara, maka dilakukan pengujian sifat fisis, sifat mekanis dan sifat akustik. Pengujian sifat fisis berupa Sekolah TInggi Musik Jakarta
68
Bina Nusantara University 2011 - 2012
Tugas Akhir Priesma Erahadyan
kerapatan, kadar air, pengembangan tebal (thickness swelling) dan daya serap air (water absorbtion) sedangkan pengujian sifat mekanis mencakup Modulus of Elasticity, Modulus of Rupture, kuat rekat internal (Internal Bond) dan kuat pegang sekrup (screw withdrawal). Sifat akustik diuji melalui pengukuran koefisien absorbsi dan sound transmission loss. Sifat Fisis Panel Akustik Papan Partikel Bambu Betung Nilai sifat fisis panel akustik berupa papan partikel bambu betung tersaji dalam Tabel 3.
Kerapatan Kerapatan merupakan perbandingan antara berat dan volume kering udara papan komposit. Nilainya sangat tergantung pada kerapatan kayu asal yang digunakan dan besarnya tekanan kempa yang diberikan selama pembuatan lembaran (Bowyer et al. 2003). Berdasarkan data Tabel 3 diketahui bahwa nilai rata – rata kerapatan panel akustik papan partikel bambu betung hasil penelitian berkisar antara 0,41 - 0,58 g/cm3. Nilai kerapatan terendah (0,41 g/cm3) terdapat pada panel akustik dari partikel wol kerapatan 0,4 g/cm3, sedangkan nilai kerapatan tertinggi (0,58 g/cm3) terdapat pada panel akustik dari papan partikel halus dan sedang dengan kerapatan 0,6 g/cm3. Hasil pengujian kerapatan secara lengkap disajikan pada Lampiran 1, sedangkan nilai rata-ratanya disajikan pada Gambar. Gambar IV.18 ukuran partikel
Sekolah TInggi Musik Jakarta
69
Bina Nusantara University 2011 - 2012
Tugas Akhir Priesma Erahadyan
Gambar IV.18 Histogram rata-rata nilai kerapatan (g/cm3) panel akustik papan partikel bambu betung dibandingkan standar JIS A 5908 (2003). Berdasarkan histogram pada Gambar 16 terlihat rata – rata nilai kerapatan panel partikel wol lebih rendah dibandingkan dengan nilai kerapatan panel partikel halus dan sedang yang memiliki nilai kerapatan yang hampir seragam pada kedua perbedaan kerapatan yang diuji. Hal ini diduga karena ukuran partikel wol jauh lebih besar dibandingkan dengan partikel halus dan sedang sehingga mempengaruhi jumlah serta komposisi kekompakkan partikel dalam setiap panel yang dihasilkan. Mengacu pada standar JIS A 5908 : 2003 maka seluruh panel akustik papan partikel memenuhi standar pada kerapatan yang ditetapkan, yaitu 0,4 – 0,9 g/cm3. Berdasarkan analisis statistik sidik ragam terhadap nilai kerapatan panel akustik pada selang kepercayaan 95% diperoleh bahwa berbedaan kerapatan memberikan pengaruh yang nyata terhadap respon nilai kerapatan papan partikel yang dibuat. Sementara itu ukuran partikel dan interaksi antara perbedaan kerapatan dan ukuran partikel tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap respon nilai kerapatan panel. Kadar Air Kadar air merupakan salah satu sifat fisis papan yang menunjukan kandungan air papan dalam keadaan kesetimbangan dengan lingkungan sekitarnya terutama kelembaban udara. Kadar air didefinisikan sebagai berat air yang dinyatakan sebagai persen berat kayu bebas air atau kering tanur (Bowyer et al. 2003). Nilai rata-rata kadar air panel akustik hasil penelitian berkisar antara 7,80 10,13% seperti yang disajikan pada Gambar 17. Nilai rata-rata kadar air terendah Sekolah TInggi Musik Jakarta
70
Bina Nusantara University 2011 - 2012
Tugas Akhir Priesma Erahadyan
adalah 7,80 %, sedangkan nilai rata-rata kadar air tertinggi sebesar 10,13%. Kadar air pada seluruh papan partikel masih masuk dalam standar JIS 5908 : 2003, yaitu berkisar antara 5 – 13%.
Gambar 17 Histogram rata-rata nilai kadar air (%) panel akustik papan partikel bambu betung dibandingkan standar JIS A 5908 (2003). Berdasarkan analisis statistik sidik ragam terhadap nilai kadar air papan partikel bambu pada selang kepercayaan 95% diperoleh informasi faktor perbedaan kerapatan, ukuran partikel dan interaksi keduanya memberikan pengaruh yang nyata terhadap respon nilai kadar air panel akustik. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai signifikansi yang kurang dari 0,05. Hasil uji lanjut Duncan pada selang kepercayaan 95% yang dilakukan menunjukkan faktor interaksi ukuran partikel dan perbedaan kerapatan pada papan partikel wol kerapatan 0,6 g/cm3 adalah yang terendah dengan kadar air 7,80%. sementara itu papan partikel dengan ukuran partikel halus pada kerapatan 0,4 g/cm3 adalah tertinggi dengan kadar air 10,13%.
Sifat Akustik Panel Akustik Papan Partikel Bambu Betung Suara yang dihasilkan mempunyai nada rendah atau tinggi bergantung pada frekuensi. Apabila gelombang suara bersumber dari bahan lain mengenai bahan kayu, maka sebagian dari energi akustiknya dipantulkan, diteruskan dan sebagian lagi diserap ke dalam masa kayu. Selanjutnya kayu bergetar dan suara/bunyi diperkuat, atau terjadi penyerapan total dan atau sebagian saja (Tsoumis 1991). Pengujian sifat akustik Sekolah TInggi Musik Jakarta
71
Bina Nusantara University 2011 - 2012
Tugas Akhir Priesma Erahadyan
dilakukan dengan pengukuran koefisien absorbsi dan sound transmission loss. Koefisien Absorbsi Suara Koefisien absorbsi suara yaitu perbandingan antara energi suara yang diserap oleh bahan terhadap energi suara yang menuju permukaan bahan dengan asumsi tidak ada energi suara yang ditransmisikan. Koefisien absorbsi suara menggambarkan suatu fraksi dari sumber energi suara agar material menyerap. Untuk material-material arsitektur koefisien tersebut memberikan pengaruh acak terhadap suara. Nilai 0 menyatakan tidak adanya energi bunyi/suara yang diserap dan angka 1 menunjukkan serapan yang sempurna (Callender 1974). Menurut Sarwono (2008) bahwa suatu bahan absorber baik dalam menyerap suara jika nilai koefisien absorbsinya lebih dari 0,2. Nilai rata-rata koefisien absorbsi suara panel akustik komposit tersaji pada Tabel 5 serta pada Gambar 26. Tabel . Nilai rata-rata koefisien absorbsi panel akustik papan partikel bambu betung
Sekolah TInggi Musik Jakarta
72
Bina Nusantara University 2011 - 2012
Tugas Akhir Priesma Erahadyan
Gambar IV.19 . Histogram koefisien absorbsi suara panel akustik papan partikel bambu betung.
Berdasarkan hasil pengujian diperoleh informasi terdapat perbedaan kemampuan panel akustik dalam menyerap suara. Pada ketiga jenis ukuran partikel panel akustik papan partikel (partikel halus, partikel sedang dan partikel wol) memiliki pola kesamaan dalam menyerap suara dari frekuensi rendah hingga tinggi. Pada Gambar 26 dapat dilihat bahwa pada frekuensi rendah 100 – 250 Hz faktor ukuran partikel dan perbedaan kerapatan tidak mempengaruhi nilai koefisien absorbsi. Seluruh papan memiliki nilai koefisien absorbsi terendah pada frekuensi sedang 250 – 800 Hz. Ketiga panel akustik papan partikel yang memiliki perbedaan ukuran partikel tersebut memiliki kemampuan yang baik dalam menyerap suara yang terletak pada rentang frekuensi tinggi 800 Hz – 4000 Hz dengan nilai absorbsi berkisar antara 0,32 – 0,96 maka dapat dikatakan bahwa panel-panel akustik papan partikel mampu sangat baik dalam menyerap suara pada frekuensi tinggi. Hal ini terlihat dari nilai koefisien absorbsi yang terus meningkat seiring dengan meningkatnya frekuensi suara. Panel akustik papan partikel bambu betung yang memiliki target kerapatan 0,4 g/cm3 memiliki kemampuan absorbsi yang lebih baik daripada panel akustik dengan kerapatan 0,6 g/cm3 dimana dalam rentang frekuensi 1000 Hz – 4000 Hz nilai rata – rata koefisien absorbsi untuk seluruh papan berkerapatan 0,4 g/cm3 Sekolah TInggi Musik Jakarta
73
Bina Nusantara University 2011 - 2012
Tugas Akhir Priesma Erahadyan
yaitu 0,72 sedangkan seluruh papan berkerapatan 0,6 g/cm3 nilai rata – rata koefisien absorbsinya 0,53. Hal ini diduga karena permukaan dari panel akustik papan partikel dengan kerapatan 0,4 g/cm3 memiliki kerapatan yang lebih rendah sehingga memiliki rongga-rongga yang lebih banyak. Semakin rendah kerapatan panel akustik papan partikel yang dimiliki maka semakin banyak rongarongga udara yang terbentuk. Akibatnya kemampuan bahan dalam menyerap suara semakin baik (Simatupang 2007).
Membandingkan dengan produk pada Tabel 6 diatas maka panel akustik papan partikel wol dengan kerapatan 0,4 g/cm3 dapat mencapai nilai koefisien absorbsi (0,88) atau mendekati nilai koefisien absorbsi produk glasswool pada frekuensi yang sama. Seluruh panel akustik dalam penelitian memiliki nilai koefisien absorbsi yang lebih tinggi dibandingkan produk Yumen Board dan solid wood pada frekuensi 500 dan 1000 Hz. Sementara itu untuk nilai koefisien absorbsi produk Rockwool masih lebih tinggi dibandingkan seluruh panel akustik dalam penelitian pada frekuensi 250, 500, 1000 dan 2000 Hz.
Pengaruh Ukuran Partikel dan Perbedaan Kerapatan Terhadap Sifat Akustik Panel Akustik Papan Partikel Bambu Betung Mengacu pada hasil penelitian maka ukuran partikel memberikan pengaruh pada sifat fisis pengembangan tebal (thickness swelling) dimana semakin besar partikel maka semakin tinggi tingkat pengembangan tebal papan. Sementara itu pada sifat mekanis, ukuran partikel dan perbedaan kerapatan memberikan pengaruh terhadap nilai MOE, MOR, kuat rekat internal dan kuat pegang sekrup. Ukuran partikel memberikan pengaruh meningkatkan nilai MOE, Sekolah TInggi Musik Jakarta
74
Bina Nusantara University 2011 - 2012
Tugas Akhir Priesma Erahadyan
MOR dan kuat pegang sekrup. Sebaliknya untuk nilai kuat rekat internal ukuran partikel menurunkan nilai kuat rekat internal. Perbedaan kerapatan papan berpengaruh terhadap daya serap air serta terhadap sifat mekanis papan partikel bambu betung. Semakin tinggi kerapatan papan maka semakin rendah daya serap air papan. Sementara itu semakin tinggi kerapatan papan maka semakin tinggi sifat mekanis lentur (MOE dan MOR), kuat rekat internal dan kuat pegang sekrup. Pada hasil pengujian nilai sound transmission class (STC) terjadi perbedaan hasil yang cukup signifikan antara panel dengan ukuran partikel yang berbeda. Hal tersebut terlihat bahwa panel akustik papan partikel wol menghasilkan nilai STC yang terbaik dibandingkan dengan panel akustik papan partikel halus dan sedang. Sedangkan pada pengujian koefisien absorbsi suara, perbedaan ukuran partikel tidak terlalu menghasilkan perbedaan yang nyata dimana terlihat pada histogram koefisien absorbsi panel akustik papan partikel (Gambar 26) bahwa nilai rata – rata yang dihasilkan masing – masing panel dengan ukuran partikel yang berbeda tidak terlalu jauh berbeda pada frekuensi 100 – 800 Hz, berbeda dengan hasil pada frekuensi 1000 – 4000 Hz dimana terjadi perbedaan nilai rata – rata koefisien absorbsi diantara masing – masing ukuran partikel. Nilai koefisien absorbsi lebih banyak dipengaruhi oleh faktor perbedaan kerapatan dimana semakin rendah kerapatan papan maka nilai koefisien absorbsinya akan semakin baik.
IV.2.8. Analisa Penghawaan. Tujuan dari penghawaan, yaitu suatu upaya pembaharuan udara pada ruang melalui penghawaan alami dan penghawaan buatan dengan pengaturan sebaik-baiknya yang diharapan untuk mencapai tujuan kesehatan dan kenyamanan dalam ruang. Jumlah udara segar yang dimaksudkan berguna untuk menurunkan kandungan uap air di dalam udara, kelembaban, menghilangkan bau keringat, dan gas karbondioksida.
Sekolah TInggi Musik Jakarta
75
Bina Nusantara University 2011 - 2012
Tugas Akhir Priesma Erahadyan
Penghawaan juga terbagi menjadi 2, yaitu alami dan buatan, penghawaan alami dapat memanfaatkan sistem cross ventilation. Sedangkan penghawaan buatan dapat bersumber dari kipas dan AC. -
Penghawaan alami Penghawaan dengan mengandalkan sirkulasi udara pada ruangan dalam bangunan. Sirkulasi udara itu dapat terjadi jika terdapat bukaan-bukaan yang mendukung terciptanya ventilasi silang dalam ruangan, seperti jendela, pintu, jalusi. Gambar IV.20. Variasi inlet – outlet
1
2
3
4
Sumb Tabel 21. Variasi inlet - outlet
Variasi
Kelebihan
Kekurangan
1
aliran udara lebih bebas dida21lam ruangan. Penempatan furniture dapat dimaksimalkan dengan baik Sirkulasi udara dapat mengalir dengan bebas
Aliran udara sulit mencapai area sudut ruangan Terdapat sisi bidang yang menghalangi aliran udara ke sebagian ruangan Posisi inlet – outlet harus berada pada posisi silang tidak boleh sejajar dengan inlet udara Sulit dalam penempatan furniture ruangan
2 3
4
Sirkulasi udara dapat terjadi dengan baik karena terdapat ventilasi yang cukup banyak Sumber : Dokumentasi pribadi
Aliran udara dipengaruhi selain dari bukaan-bukaan juga dipengaruhi oleh penempatan tanaman-tanaman di sekitarnya. Udara akan berbelok jika mengenai tanaman-tanaman yang menghalangi sirkulasi udara. Gambar IV.21. Pembelokan aliran udara
Sekolah TInggi Musik Jakarta
76
Bina Nusantara University 2011 - 2012
Tugas Akhir Priesma Erahadyan
Sumber : Bangunan tropis
Kenyamanan thermal pada ruangan dipengaruhi oleh peningkatan suhu ruangan yang diakibatkan oleh radiasi matahari yang mengenai dinding bangunan. Oleh sebab itulah pemilihan bahan material dan orientasi massa bangunan perlu untuk dipertimbangkan dengan baik. Tabel 22. Data karakteristik bahan bangunan terhadap panas
Sumber : Ilmu fisika bangunan
Penghawaan Buatan Penghawaan buatan adalah penggunaan Air Conditioner (AC). Penggunaan AC ini hanya digunakan pada ruangan-ruangan pada Sekolah Tinggi Musik. Penghawaan buatan pada Sekolah Tinggi hanya akan digunakan AC split. Penggunaan AC split pada Sekolah Tinggi Musik dimaksudkan untuk jangka panjang, seperti pada unit Studio Alat Musik Seperti Studio Drum bersama, Studio Gitar individu, dll. Penggunaan AC split pada massa bangunan hunian dalam jangka waktu panjang menghemat ruang AHU, chiller dan cooling tower. Sehingga bisa dioperasionalkan sesuai dengan penghuni yang ada. AC split hanya digunakan pada ruang Studio Alat Musik dan Gallery, tidak untuk digunakan pada ruangan lain. Gambar IV.22. AC split
Sekolah TInggi Musik Jakarta
77
Bina Nusantara University 2011 - 2012
Tugas Akhir Priesma Erahadyan
Sumber : Panduan sistem bangunan tinggi
Penggunaan AC spilt harus memperhatikan peletakan outdoor unit agar tidak merusak estetika fasad bangunan. IV.2.8. Analisa Pencahayaan Pencahayaan pada bangunan terdapat dua macam pencahayaan, yaitu pencahayaan alami dan pencahayaan buatan. Pencahayaan alami adalah pencahayaan yang didapat dari cahaya matahari. Pemanfaatan pencahayaan alami harus semaksimal mungkin. Penempatan bukaan bukaan harus lebih di tata secara baik sehingga cahaya dapat masuk kedalam ruangan secara cukup dan tidak berlebihan. Pencahayaan alami pada bangunan Wisma Fajar sekarang cukup baik dan nyaman bagi orang di dalamnya. Bukaan-bukaan yang cukup lebar dapat memaksimalkan cahaya matahari masuk ke dalam ruangan. Pencahayaan buatan adalah pencahayaan yang dilakukan dengan menggunakan lampu. Tipe lampu yang dapat digunakan adalah lampu transclucent (lampu TL) karena cahaya yang dihasilkan nyaman untuk mata. IV.3. Analisa Aspek Lingkungan Sekolah tinggi musik beserta asrama ini direncanakan akan ditempati oleh mahasiswa yang tertarik untuk mempelajari music dan meningkatkan softskill dalam bermain musik. Kebutuhan akan ruang – ruang dan fasilitas harus dapat mendukung kegiatan di dalam dan diluar ruangan. Kegiatan tersebut harus juga didukung dengan analisis tapak yang nantinya akan tercipta hubungan yang saling menguntungkan satu sama lain.
Sekolah TInggi Musik Jakarta
78
Bina Nusantara University 2011 - 2012
Tugas Akhir Priesma Erahadyan
IV.3.1. Analisa kondisi tapak. Ada beberapa poin yang dapat dianalisis dari kondisi lingkungan di sekitar tapak. Poin-poin tersebut adalah : 1. Kegiatan Lingkungan Sekitar Jenis kegiatan atau peruntukan fungsi bangunan dan sarana yang yang telah ada di atas dan sekitar tapak adalah sebagai berikut : Utara
: Area penghijauan, sungai dan Jalan Kembangan Utama
Timur
: Perumahan atau pemukiman dan Jalan Kembangan Utama Timur.
Barat
: Lahan kosong dan Jalan Kembangan Utama Barat.
Selatan
: Perumahan atau pemukiman dan Jalan Gambar IV.23. Bangunan dan Aktivitas lingkungan sekitar
Sumber : Google maps
Berdasarkan data kegiatan lingkungan sekitar maka dapat dilihat bahwa sisi teraktif di sekitar tapak adalah sisi Utara (Jalan Kembangan Utama), Timur (Jalan Kembangan Utama Timur) dan Barat (Jalan Kembangan Utama Barat). Pada Ketiga sisi ini merupakan akses utama yang selalu dilewati kendaraan karena ketiga jalan ini merupakan jalan utama dalam perumahan kembangan permai. Sehngga lokasi ini tergolong strategis. Tinjauan ini menjadi sangat penting dalam pengolahan bentuk dan peletakan massa bangunan. 2. Peraturan Pada Tapak •
KDB
: 55 %
•
KLB
:3
Sekolah TInggi Musik Jakarta
79
Bina Nusantara University 2011 - 2012
Tugas Akhir Priesma Erahadyan
•
Persyaratan bangunan : Luas yang boleh dibangun
: 55% x 15.610, m² = 8.585,5 meter²
Total yang boleh dibangun
: 3 x 15.610 m² = 46.830 meter²
Ketinggian Max
: 8 Lapis
Peruntukan Lahan
: Wsn (wisma susun)
Maka total lantai bangunan maksimal yang boleh terbangun adalah 46.830 m2, dan total luas lantai dasar yang menapak tanah yang boleh terbangun sebesar 8.585,5 m2 dan sisanya sebagai ruang terbuka hijau, parkiran serta fasilitas outdoor. IV.3.2. Analisa kondisi tapak. Tabel 24. Analisa Tapak
No
Gambar
Keterangan
1
Analisa Sirkulasi dan Lingkungan Sekitar LOKASI TAPAK
PERUMAHAN
PERTOKOAN
SARANA PENDIDIKAN
Hasil Analisa Berdasarkan analisa sirkulasi dan lingkungan sekitar, dapat disimpulkan untuk orientasi bangunan menghadap ke arah barat (Jalan Kembangan Utama Barat), utara (Jalan Kembangan Utama), dan timur (Jalan Kembangan Utama Timur). Karena ketiga jalan itu merupakan jalan besar yang sering dilintasi kendaraan. Pada bagian selatan merupakan jalan kecil yang frekunsi kendaraan lewat
Sekolah TInggi Musik Jakarta
80
Bina Nusantara University 2011 - 2012
Tugas Akhir Priesma Erahadyan
tidak banyak sehingga tidak dibuka akses untuk masuk ataupun keluar, pada bagian selatan tersebut dijadikan sebagai fasilitas bagi para penghuni asrama seperti : lapangan basket, dan kolam renang serta publik space (area barbeque, area makan outdoor). 2
Analisa Matahari
MATAHARI
ARAH MATAHARI
BENTUK BANGUNAN
3
Berdasarkan analisa matahari diatas dapat disimpulkan bahwa peletakan masa bangunan menghadap utara dan selatan karena untuk menghindari panasnya cahaya matahari yang berakibat mengurangi kenyamanan thermal di dalam bangunan Sekolah Tinggi Musik dan Asrama Mahasiswa. Orientasi bangunan menghadap utara dan selatan berguna untuk menghemat material bangunan, jika bangunan menghadap barat dan timur maka bangunan harus diberikan second skin, pemberian second skin merupakan pemborosan material jika kondisi lahan masih memungkinkan untuk tidak menghadap arah barat dan timur. Analisa View dari Dalam Tapak
ARAH VIEW
BENTUK BANGUNAN
Berdasarkan analisa view dari dalam ke luar tapak dapat disimpulkan bahwa view paling baik terdapat pada arah utara dan selatan karena pada
Sekolah TInggi Musik Jakarta
81
Bina Nusantara University 2011 - 2012
Tugas Akhir Priesma Erahadyan
bagian barat dan timur merupakan bangunan yang cukup tinggi sekitar 4 lantai, sedangkan pada bagian utara merupakan view ke arah penghijauan dan sungai yang direncanakan oleh pengelola perumahan sebagai publik space. Pada bagian selatan cukup baik karena terlihat perumahan yang tingginya hanya 2 lantai dan tertata rapi sehingga cukup enak untuk dilihat. Berdasarkan analisa view mempengaruhi bentuk masa untuk merespond analisa bentuk bangunan berbentuk huruf “X”. Analisa View dari Luar Tapak
4
ARAH VIEW
BENTUK BANGUNAN
Berdasarkan analisa view dari luar tapak dapat disimpulkan bahwa tapak paling banyak dilihat dari arah jalan besar yaitu pada barat utara dan timur, karena ketiga jalan tersebut merupakan jalan besar. Hal tersebut dapat mempengaruhi bentuk bangunan agar terlihat baik dari ketiga sisi tersebut. IV.3.3. Analisa Angin. Gambar 39. Analisa Angin pada tapak Gambar IV.24.analisa angin
Sekolah TInggi Musik Jakarta
82
Bina Nusantara University 2011 - 2012
Tugas Akhir Priesma Erahadyan
Sumber . dokumentasi pribadi
Analisa Berdasarkan analisa yang sudah dilakukan dengan menggunakan software Autodesk Ecotect Analysis didapatkan gambar diatas yang menerangkan bahwa arah paling banyak datangnya angin di daerah jakarta yaitu berasal dari arah Utara, angin paling kuat kedua berasal dari arah Timur dan Barat. Frekuensi angin paling banyak yang pertama adalah dari arah Timur tapak, lalu yang kedua dari arah Barat tapak dan yang paling banyak ketiga adalah dari arah Selatan tapak. Gambar IV.25. Data klimatologi
Sumber. www.bmkg.go.id
Gambar diatas dapat disimpulkan bahwa rata-rata kecepatan angin pada daerah tapak cukup stabil karena berkisar antara 0.25 – 0.5 m/detik, pada kisaran tersebut merupakan kecepatan angin paling nyaman bagi manusia.
Sekolah TInggi Musik Jakarta
83
Bina Nusantara University 2011 - 2012
Tugas Akhir Priesma Erahadyan
Tanggapan analisa Gambar IV.26. Tanggapan Analisa
Sumber. Dokumentasi Pribadi
Dapat disimpuklkan bahwa sebaiknya posisi bangunan menghadap kearah utara karena untuk merespond arah datangnya angin. •
Bentuk masa bangunan berbentuk seperti huruf
“X” bagian yang
menghadap kejalan kembangan utama merupakan bangunan sekolah yang memiliki ketinggian rendah, pada bagian yang menghadap ke arah selatan merupakan bangunan Asrama Mahasiswa yang memiliki ketinggian lebih tinggi di banding sekolah. •
Diberikan bukaan pada tengah bangunan agar aliran angin ke arah selatan tidak terhalang, sehingga bangunan disekitar tapak tetap dilintasi aliran angin tersebut.
IV.3.4. Analisa Kebisingan. Kebisingan Dari Luar Tapak Kedalam Tapak. Gambar IV.27. Analisa kebisingan
Sumber . dokumentasi pribadi
Analisa Tapak yang dikelilingi oleh 3 jalan utama (besar) dan 1 jalan kecil maka kebisingan pada sekitar tapak cukup tinggi, karena pada jalan utama banyak sekali Sekolah TInggi Musik Jakarta
84
Bina Nusantara University 2011 - 2012
Tugas Akhir Priesma Erahadyan
kendaraan yang belalu lintas. Berdasarkan teori tata suara kebisingan lalu lintas dalam keadaan ramai berkisar 80 – 90 dB. IV.3.6. Analisa Pintu masuk. Gambar IV.28. Analisa Pintu Masuk.
Sumber . Dokumentasi Pribadi
Dari gambar diatas dapat dilihat karena lokasi tapak dikelilingi oleh jalan maka pada lokasi tapak dibuka 2 pintu masuk dan 2 pintu keluar, yaitu yang pertama pada jalan kembangan utama karena merupakan jalan yang paling banyak dilintasi kendaraan dan pada bagian yang berbatasan dengan jalan kembangan utama merupakan area sekolah. Kemudian pada bagian timur (jalan kembangan utama timur) dibuka pintu masuk dan pintu keluar juga karena pada bagian timur tersebut terdapat concert hall yang dapat dipakai oleh umum dan juga sebagai jalan masuk menuju asrama mahasiswa.
Sekolah TInggi Musik Jakarta
85
Bina Nusantara University 2011 - 2012