BAB IV ANALISA DATA Analisis Terhadap Bauran Promosi di Aston Solo Hotel Dalam strategi komunikasi pemasaran terdapat konsep dasar komunikasi pemasaran perusahaan serta teknik aplikasinya pada program kegiatan komunikasi pemasaran yang direncanakan. Dengan adanya komunikasi pemasaran, sebuah perusahaan dapat menyampaikan pesan kepada khalayak secara tepat sasaran. Komunikasi pemasaran adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh pembeli dan penjual, dan merupakan kegiatan yang membantu pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyadarkan semua pihak untuk berbuat lebih baik. Keberhasilan sebuah pemasaran ditentukan kemampuan perusahaan untuk memilih produk yang tepat, harga yang pantas, saluran distribusi yang baik, dan promosi yang efektif dan efisien. Pemasaran merupakan rangkaian kegiatan yang berhubungan satu dengan yang lainnya, yang dirancang, dikembangkan, dipromosikan, serta disebarluaskan kepada semua pihak untuk memuaskan konsumen terhadap produk, jasa, dan ide yang dipasarkan. Kepuasan konsumen merupakan inti dari pemasaran. Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentu kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibanding para pesaingnya.
Komunikasi pemasaran yang dilakukan mempunyai konsep umum yang sering digunakan dan yang sering disebut dengan bauran pemasaran (marketing mix). Lamb, Hair, dan Mc Daniel (2006) menjelaskan bahwa bauran pemasaran adalah strategi produk, promosi, dan penentuan harga yang bersifat unik serta dirancang untuk menghasilkan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pasar yang dituju. Bauran pemasaran sering dikenal dengan konsep 4P, yakni produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion). (Kriyantoro, 2008:58) Promosi merupakan sarana alternatif atau cara baru yang lebih baik dalam penyampaian informasi. Promosi merupakan unsur dari bauran pemasaran yang sangat penting untuk dilakukan oleh perusahaan dalam memasarkan produk atau jasa. Kegiatan promosi bukan hanya berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan dengan konsumen, melainkan cara yang dilakukan untuk merangsang konsumen melakukan pembelian atau penggunaan jasa yang sesuai dengan kebutuhannya. Kegiatan komunikasi pemasaran memiliki fungsi yang sama dengan perangkat pemasaran yang terangkum dalam bauran komunikasi pemasaran atau dikenal dengan promotion mix. Bauran komunikasi pemasaran (Marketing Communication Mix) atau juga dikenal dengan istilah promotion mix merupakan bauran spesifik yang digunakan oelh perusahaan pemasaran.
dengan
mengkombinasikan
elemen-elemen
komunikasi
Bauran komunikasi pemasaran juga dikenal sebagai IMC (Integrated Marketing
Communication)
diartikan
oleh
Keller
sebagai
usaha
perusahaan untuk menyampaikan, mempengaruhi, dan mengingatkan konsumen, baik secara langsung maupun tidak langsung, mengenai merek yang dimiliki. Dalam hal ini, marketing communication bertujuan untuk menciptakan dialog dan membangun hubungan dengan khalayak. Elemen-elemen bauran promosi (promotion mix) yang saling mendukung satu sama lain serta melengkapi untuk membentuk suatu bauran promosi yang efektif yakni periklanan, promosi penjualan, penjualan perseorangan, pemasaran langsung, dan hubungan masyarakat atau public relations. Kegiatan bauran promosi yang dilakukan oleh pengelola Aston Solo Hotel sudah dilaksanakan dengan maksimal, sesuai dengan kapasitas dana dan sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki sehingga mampu mendorong jumlah peningkatan konsumen ke Aston Solo Hotel. Adapun elemen bauran promosi yang digunakan dalam kegiatan bauran promosi Aston Solo Hotel yaitu periklanan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), dan humas (hubungan masyarakat). Dari hasil pengamatan peneliti setelah melakukan penelitian di Aston Solo Hotel, bauran promosi periklanan (advertising) lah yang menjadi occupancy rate yang paling dominan dalam rangka menarik minat pengunjung dan meningkatkan jumlah konsumen yang hadir di Aston Solo
Hotel. Periklanan above the line melalui berbagai media seperti media televisi, koran dan internet, merupakan usaha yang paling efektif dan paling unggul dalam meningkatkan jumlah konsumen di Aston Solo Hotel. Berikut adalah aktivitas bauran promosi dan analisa nya yang dilakukan oleh Aston Solo Hotel. Diantaranya : 1. Periklanan (advertising) Advertising atau periklanan adalah satu unsur komunikasi didalam bisnis. Dalam sebuah promosi semua unsur dipandang sama pentingnya untuk berkoordinasi menciptakan hubungan dengan stakeholder, bukan hanya dengan pelanggan. Iklan adalah bagian dari bauran promosi (promotion mix) dan bauran promosi adalah bagian dari bauran pemasaran (marketing mix). Secara sederhana iklan didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media. (Kasali, 1995:9) Sementara itu, fungsi iklan adalah sebagai berikut (Shimp, 2001:357) a. Informing Iklan membuat khalayak mengenal (aware) terhadap merek baru, mendidik khalayak mengenai fitur dan manfaat merek, serta memfasilitasi penciptaan citra merek yang positif. Iklan dianggap mampu menghantarkan merek menuju puncak benak konsumen (top of mind awareness / TOMA) sehingga dapat meningkatkan permintaan produk.
b. Persuading Iklan dapat bertindak sebagai pembujuk, yaitu membujuk pelanggan untuk mencoba merek yang diiklankan, iklan berusaha menyampaikan pesan yang berisi ajakan untuk mencoba merek yang nantinya akan berimbas kepada tindakan khalayak untuk membeli merek itu dipasaran. c. Reminding Iklan dalam fungsi ini adalah iklan yang ditujukan untuk menjaga agar merek tetap segar dalam ingatan khalayak. Semakin kuat pesan reminding dalam iklan, semakin kuat pula kesempatan merek untuk tetap berada di jalur utama memori khalayak. Bahkan iklan reminding juga berpotensi mendorong pengalihan merek, artinya membuat khalayak mencoba merek setelah merek ini sudah berada sekian lama di pasar namun belum menjadi pilihan utama. d. Adding Value Iklan bisa menyampaikan nilai tambah bagi merek. Nilai tambah ini dapat tercipta melalui inovasi, penyempurnaan, kualitas, perubahan persepsi konsumen yang dilakukan merek melalui iklan. Maxwell E. Mc. Combs dan Lee. B. Becker dalam bukunya “Using Mass Communications Theory” yang dikutip dari Drs. Totok Juroto menyebut ada 7 sebab mengapa manusia membutuhkan media massa, yakni (Totok, 2004:97) :
1. Untuk mengetahui apa yang penting dan perlu baginya. 2. Untuk membantunya mengambil keputusan (media menjadi bahan rujukan sebelum mengambil keputusan) 3. Untuk memperoleh informasi sebagai bahan pembahasan. 4. Memberikan perasaan ikut terlibat dalam peristiwa tertentu. 5. Memberikan penguatan atas pendapatnya. 6. Mencari konfirmasi atas keputusan yang diambilnya. 7. Memperoleh relaksasi dan hiburan. Periklanan yang dilakukan oleh pengelola Aston Solo Hotel dilakukan melalui dua bentuk berdasarkan penggunaan medianya yakni above the line dan below the line. Periklanan above the line dilakukan menggunakan media televisi, koran, dan internet digunakan untuk mengiklankan event dan promo harga. Periklanan below the line dilakukan dengan menggunakan media brosur, spanduk, baliho dan MMT. Berikut adalah kegiatan periklanan di
Aston Solo Hotel yang
dilakukan melalui berbagai media, antara lain : a. Periklanan above the line melalui media televisi, koran, dan internet. Televisi merupakan salah satu media yang efektif dalam memberikan informasi secara luas kepada khalayak. Sejauh ini
pengelola Aston Solo Hotel menggunakan televisi lokal sebagai sarana beriklan. Media televisi lokal yang dipilih adalah TA TV. Iklan melalui media televisi digunakan untuk menyebarluaskan informasi mengenai promo harga yang ada di Aston Solo Hotel. Televisi memiliki kelebihan dalam mendemonstrasikan penggunaan produk, muncul tanpa terduga, mampu memberikan kebahagiaan (emosi, humor, sedih, dsb), memiliki jangkauan yang efektif, dan dampak yang diberikan luas. (Shimp, 2001:535) Kekuatan iklan melalui media televisi sebenarnya efektif menjangkau khalayak secara luas, namun pihak pengelola Aston Solo Hotel belum mampu untuk beriklan di televisi nasional. Media koran juga dipilih menjadi sarana beriklan karena sifatnya sebagai berikut : 1) Memiliki jangkauan geografis yang luas. 2) Memberikan keleluasaan dalam mendapatkan iklan. 3) Dapat memberi keleluasaan pembaca kembali membaca iklan kita. Dengan pertimbangan tersebut pihak pengelola bersama Event Organizer (EO) memilih media koran SOLOPOS, JAWA POS, dan JOGLOSEMAR sebagai partner untuk beriklan. Iklan yang dimuat berisi mengenai informasi tanggal pelaksanaan, tempat, dan aneka hiburan yang disajikan di Aston Solo Hotel. Pemilihan media koran lokal merupakan langkah yang tepat karena cakupan wilayah koran tersebut yang mencapai eksKarisidenan Surakarta dengan latar belakang pembaca yang bervariasi dari berbagai kalangan.
Lalu Aston Solo Hotel juga memilih media internet sebagai sarana beriklan. Pihak Aston Solo Hotel memilih media sosial sebagai media yang tepat untuk beriklan pada era saat ini. Tak hanya promosi melalui media offline, namun pihak Aston Solo Hotel juga gencar beriklan melalui media online seperti Facebook, Twitter, Path, dan Instagram. Promosi yang dilakukan melalui media online berisi mengenai event-event apa yang akan Aston Solo Hotel adakan, ataupun mengenai lomba-lomba yang diadakan oleh pihak Hotel. b. Periklanan below the line melalui media luar ruang Kelebihan dari media luar ruang adalah kemampuan mereka untuk dapat dilihat oleh para konsumen di luar rumah, berbeda dengan TV, majalah, dan radio yang diterima di dalam rumah (atau didalam ruangan lainnya). (Shimp, 2001:508) Media luar ruang memiliki jangkauan yang luas karena frekuensi yang tinggi menjangkau semua segmen dari populasi, media luar ruang juga fleksibel secara geografis, biaya rendah, identifikasi merek yang tetap, dan menjadi pengingat sebelum membeli sebuah produk (produk dapat dikenal lebih dulu) Media luar yang dipilih oleh pengelola dalam rangka mempromosikan Aston Solo Hotel ke luar adalah pembuatan baliho dengan ukuran besar yang berada di daerah Boyolali dekat dengan Bandara Adi Soemarmo.
Pembuatan
baliho
oleh
pengelola
dalam
rangka
menginformasikan akan adanya Aston Solo Hotel di kota Solo. Selain itu didalam baliho juga diterangkan dengan alamat dan nomor telephone Aston Solo Hotel sebagai informasi bagi pembaca atau khalayak. c. Periklanan below the line bentuk cetak Periklanan below the line bentuk cetak yang dipakai oleh pengelola adalah brosur. Pembuatan brosur dilakukan oleh pihak Aston Solo Hotel untuk mengiklankan sebuah acara atau event yang ada di Aston Solo Hotel. Brosur tersebut berisi mengenai acara dan hari event tersebut berlangsung. Pengelola menggandeng pihak swasta dalam proses pembuatannya. Pengelola Aston Solo Hotel melakukan promosi penyebaran brosur di area Soloraya melalui SPG (Sales Promotion Girl) guna menyebarluaskan brosur-brosur yang telah dicetak. Penyebaran brosur di sebarkan menjangkau ke semua kalangan hingga sampai ke pelosok pedesaan. Salah satu unsur terpenting dalam periklanan dalah media dalam beriklan, untuk itu pengelola membutuhkan strategi agar pesan yang disampaikan mengenai event tersebut dapat dijangkau berbagai kalangan masyarakat. Agar pesan informasi dapat diterima secara luas. (Gregorius, 2002:181)
Media cetak lain yang digunakan adalah pembuatan standing display (MMT) yang bersifat informatif mengenai event, diskon, dan penawaran harga lainnya. Menurut hasil pengamatan peneliti, MMT dibuat dengan desain yang menarik dan dipasang di depan pintu lift agar dapat dibaca langsung oleh pengunjung. 2. Promosi Penjualan (Sales Promotion) Promosi penjualan terdiri dari semua kegiatan pemasaran yang mencoba merangsang terjadinya aksi pembelian suatu produk yang cepat atau terjadinya pembelian dalam waktu yang singkat. (Shimp, 2001:6) Promosi penjualan diarahkan baik untuk perdagangan besar (pedagang besar & kecil) maupun yang berorientasipada konsumen. Promosi penjualan yang berorientasi pada konsumen memakai kupon, premium, contoh gratis, undian, potongan harga, dll. Adapun kegiatan promosi yang dilakukan oleh pengelola Aston Solo Hotel adalah sebagai berikut : a. Potongan Harga Potongan harga diberikan bagi pengunjung yang memesan tiket jauh jauh hari sebelum tanggal yang di tepatkan, pengunjung akan mendapatkan
potongan
penginapan
seharga
10%
kepada
pengunjung yang melakukan hal tersebut. Kemudian potongan harga juga diberikan bagi pengunjung yang datang dengan jumlah
diatas 10 orang, potongan harga mencapai 30 % kepada pengunjung yang membawa rombongan atau group tersebut. b. Penyelenggaraan Event Kegiatan promosi penjualan lain yang dilakukan oleh Aston Solo Hotel adalah penyelenggaraan event mingguan, seperti event “Bebakaran All You Can Eat” Dengan diadakannya acara tersebut pihak Aston Solo Hotel mendapat keuntungan dari sisi pendapatan karena jumlah pengunjung yang meningkat walau bukan untuk menyewa kamar. Keuntungan lain yang diperoleh dari diselenggarakannya event tersebut adalah publikasi dari berbagai media baik koran maupun televisi yang diperoleh oleh Aston Solo Hotel yang bisa menjadi sarana promosi hemat tanpa mengeluarkan biaya. c. Penyelenggaraan kuis atau lomba Penyelenggaraan kuis yang dilakukan oleh pihak Aston Solo Hotel adalah sebagai sarana hiburan sekaligus promosi yang dilakukan melalui berbagai macam media, seperti media online dan media offline, pemenang berhak mendapatkan hadiah sesuai dengan hadiah yang ditawarkan oleh pihak Aston Solo Hotel. Seperti belum lama ini misalnya diadakannya kuis foto di “samping jendela kamar hotel”. Pemenang akan mendapatkan hadiah uang tunai senilai Rp. 2.000.000,-
3. Hubungan Masyarakat (Public Relations) International Public Relations Assosiation (IPRA) mendefinisikan public relations sebagai fungsi manajemen dan sikap budi yang direncanakan dan dijalankan secara berkesinambungan oleh organisasi-organisasi, lembaga-lembaga umum dan pribadi, dipergunakan untuk memperoleh dan membina satu saling pengertian, simpati, dan dukungan dari mereka yang ada hubungan dan diduga akan ada kaitannya, dengan cara meilai opini publik mereka, dengan tujuan sedapat mungkin menghubungkan kebijaksanaan, dan ketatalaksanaan guna mencapai kerjasama yang lebih produktif, dan untuk memenuhi kepentingan bersama yang lebih efisien, dengan kegiatan penerangan yang terencana dan tersebar luas. (Maria Assumpta, 2002:11) Dalam menjalankan fungsi kehumasannya, Aston Solo Hotel memiliki kegiatan kehumasan yang dilakukan, antara lain : a. Hubungan dengan karyawan Landasan bagi hubungan karyawan yang baik adalah kebijaksanaan personalia yang logis yang mendorong perusahaan untuk memberikan pekerjaan yang teratur, kondisi pekerjaan yang baik, upah yang memadai, kesempatan memperoleh kemajuan, penghargaan terhadap prestasi, pengawasan yang baik, kesempatan untuk mengemukakan pendapat serta keuntungan yang diinginkan kepada karyawan. Kebijaksanaan kepuasan kepada karyawan akan memberikan usaha kecakapan dan kesetiaan yang maksimal kepada perusahaan. (Fraizier, 2005:346) Dalam prakteknya fungsi internal yang dijalankan oleh Humas Aston Solo Hotel bertugas menciptakan suasana kerja yang kondusif dan mendorong kemajuan Aston Solo Hotel. Untuk mewujudkan sebuah kemajuan bagi Aston Solo Hotel tidak dipungkiri kualitas dan kemampuan kerja sumber daya manusianya harus ditingkatkan. Pihak pengelola Aston Solo Hotel selalu mengadakan rapat dan pertemuan yang melibatkan seluruh karyawan dalam membahas
sebuah masalah dan merumuskan penyelesaiannya secara bersamasama. Tindakan pengakraban juga dilakukan melalui acara makanmakan bersama seperti pengadaan acara ulang tahun Aston Solo Hotel, halal bi halal, dll. Selain itu pemberian intensif dan bonus juga diberikan untuk tetap mendorong motivasi kerja karyawan. Humas Aston Solo Hotel melakukan optimalisasi tenaga kerja yang ada saat ini dengan melakukan pengakraban melalui berbagai kegiatan dan pemberian bonus tertentu untuk menciptakan iklim kerja yang positif. b. Hubungan dengan media Fungsi Humas salah satunya adalah menjalin hubungan baik dengan media (press relations) karena pers adalah lembaga yang menjadi rekan dalam setiap pemberitaan, dan menciptakan citra sebuah produk/jasa kepada masyarakat. Pengelola Aston Solo Hotel sangat memperhatikan dan menjaga hubungan baik dengan wartawan dari berbagai media, baik media koran, maupun televisi. Setiap pemberitaan baik dan buruk selalu dijadikan masukan positif untuk kemajuan Aston Solo Hotel. Fungsi pers bagi Aston Solo Hotel memegang peran penting sebagai media publisitas bagi setiap event yang diselenggarakan Aston Solo Hotel. Kekuatan pers dianggap mampu memberikan informasi secara luas kepada khalayak. Publikasi media dijadikan
pengelola sebagai sarana promosi penting untuk mengenalkan secara luas pada masyarakat. Seorang Humas juga dituntut mampu menciptakan citra positif Aston Solo Hotel keluar salah satunya melalui pemberitaan atau publisitas lewat pemberitaan di media massa. Humas Aston Solo Hotel
harus
lebih
giat
dan
aktif
memberikan
informasi
perkembangan Aston Solo Hotel terhadap wartawan dari berbagai media agar tercipta pemberitaan/peliputan untuk membentuk citra Aston Solo Hotel kepada khalayak. c. Kerjasama dengan masyarakat Dalam rangka menjalin hubungan baik dengan masyarakat, humas Aston Solo Hotel melakukan beberapa kegiatan antara lain mengadakan halal bi halal setiap tahunnya yang mana halal bi halal ini diadakan pasca hari raya Idul Fitri, lalu selain itu juga Aston Solo Hotel menggandeng pihak warga Masjid Muniroh yang berada tepat di belakang Aston Solo Hotel dalam pelaksanaan penyembelihan hewan qurban yang diadakan setiap hari raya Idul Adha. Selain itu, WOM merupakan upaya promosi yang cukup penting bagi Aston Solo Hotel, selain dapat memberikan dampak yang besar, promosi ini juga dirasa tidak memerlukan biaya. d. Hubungan dengan Swasta Keberadaan pihak swasta memang tidak dapat dipungkiri menjadi pendukung promosi Aston Solo Hotel saat ini, hal ini
terlihat dari pembuatan melalui berbagai sarana promosi. Seperti contohnya brosur, baliho dll yang mana pihak Aston Solo Hotel memang sudah memiliki langganan dan menggandeng salah satu percetakan yang memang sudah ahli di dalam bidangnya. Promosi selalu melibatkan pihak swasta seperti pembuatan brosur untuk event atau acara yang lainnya. Fungsi humas sebagai jembatan antara pihak swasta dengan pengelola untuk melakukan lobi kerjasama yang dilakukan. Untuk itu fungsi humas sangat penting untuk menjaga rasa kepercayaan dan tanggung jawab kedua belah pihak. e. Hubungan dengan pemerintah Hubungan dengan pemerintah dijalankan oleh humas Aston Solo Hotel untuk melakukan hubungan silaturahmi yang baik antara kedua belah pihak. Pihak pengelola pun juga selalu meminta persetujuan kepada badan-badan terkait selain itu pihak Aston Solo Hotel selalu meminta pendapat kepada pihak Dinas Perhubungan dan Pariwisata untuk pengembangan Aston Solo Hotel. Bentuk kerjasama dengan pemerintah terlihat dalam pemberian atau gift yang diberikan oleh Aston Solo Hotel kepada pihak pemerintahan, seperti contohnya majalah bulanan dan kalender tahunan. Dari analisa diatas, maka analisis terhadap aktivitas promosi yang telah di implementasikan oleh Aston Solo Hotel dalam promosinya adalah:
1. Komunikator Pengirim pesan merupakan tokoh utama yang memiliki peran terpenting dalam proses komunikasi. Komunikator dapat berupa perorangan, kelompok, ataupun massa. Dialah yang mempunyai suatu
pesan
untuk
disampaikan
pada
komunikan.
Dalam
penyampaiannya, seorang komunikator haruslah percaya diri dan mempunyai attitude yang baik dimana sikap ini mampu menghantarkan informasi sesuai keinginan. Komunikator di suatu perusahaan sangatlah berperan penting dalam mempromosikan perusahaannya, begitu pula dengan Aston Solo Hotel, komunikator di Aston Solo Hotel akan sangat membantu dalam proses pemasaran Hotel. Selain dapat memberikan dampak atau impact bagi masyarakat, komunikator di Aston Solo Hotel harus menguasai materi. 2. Pesan Pesan adalah keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh komunikator. Pesan ini mempunyai inti pesan yang sebenarnya menjadi pengarah di dalam usaha mencoba mengubah sikap dan tingkah laku komunikan. Seperti membujuk, ataupun memberikan informasi mengenai seputar Aston Solo Hotel. Di dalam penyampaian pesan yang di kemukakan oleh pihak pengelola Aston Solo Hotel, pesan ini dapat dijelaskan secara panjang dan lebar mengupas berbagai segi. Namun inti pesan dari komunikasi
akan selalu mengarah kepada tujuan akhir komunikasi itu, dan tidak keluar dari konteks yang diharapkan. 3. Media Media
merupakan
alat
untuk
menyampaikan
pesan
dari
komunikator ke komunikan baik secara langsung ataupun tidak langsung. Aston Solo Hotel mengupayakan berbagai media untuk menyampaikan pesan atas periklanan. Agar promosi yang dilakukan berjalan dengan lancar sesuai yang diharapkan. 4. Komunikan Komunikan merupakan seseorang yang mendapatkan suatu pesan. Komunikan juga dapat berupa perorangan, kelompok, ataupun massa. Dapat dikatakan bahwa komunikator didalam Aston Solo Hotel dapat menjadi komunikan (customer), dan sebaliknya komunikan (customer) dapat menjadi komunikator. 5. Efek Efek adalah hasil akhir suatu komunikasi yaitu sikap dan tingkah laku orang, sesuai atau tidak dengan yang kita inginkan. Apabila sikap dan tingkah orang lain itu sesuai, maka komunikasi itu berhasil, demikian pula sebaliknya. efek ini dapat dilihat dari pendapat pribadi, pendapat publik, dan pendapat masyarakat. Dari efek inilah yang nantinya akan memicu adanya umpan balik dari komunikan. Dan umpan balik inilah yang dapat menentukan bahwasanya suatu komunikasi dapat berhasil atau tidak. Aston
Solo Hotel selalu mengharapkan bahwa periklanan yang dilakukan melalui berbagai media, akan menimbulkan efek yang besar bagi Aston Solo Hotel. Dari efek tersebut akan terlihat bagaimana proses berjalannya unsur komunikasi tersebut yang dilakukan oleh pengelola Hotel.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian mengenai aktivitas bauran promosi, dijaman era globalisasi saat ini memang perlu digencarkan promosi yang dilakukan secara terus menerus. Agar usaha yang dilakukan akan menuai hasil yang diinginkan oleh suatu perusahaan. Saat ini, semua bidang usaha dalam memasarkan barang atau jasanya, tentu tak lepas dari yang dinamakan promosi. Dijaman seperti ini, perlu diadakan ide yang baru dari suatu inovasi yang lain daripada yang lain agar menghasilkan sesuatu yang berbeda. Aston Solo Hotel, memiliki cara yang unik dan lain daripada yang lain dalam memasarkan dan meningkatkan jumlah konsumen. Seperti sales promotion yang dirasa cukup berbeda dari hotel hotel yang lain yang ada dikota Solo. Dalam melaksanakan promosinya, Aston melakukan promosi tak hanya melalui promosi online dan offline, melainkan juga memasarkannya sedikit berbeda dari hotel yang lain, seperti contohnya mengadakan kuis dan lomba-lomba berhadiah yang dirasa akan mennaikan nama dari Hotel Aston tersebut. Dapat disimpulkan bahwa aktivitas komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Aston Solo Hotel cukup berhasil dalam usahanya untuk
dapat menarik jumlah pengunjung dan meningkatkan jumlah konsumen di Aston Solo Hotel. Dalam pelaksanaan periklanan yang dilakukan oleh pihak Hotel, periklanan above the line lah yang menjadi usaha yang paling dominan untuk meningkatkan jumlah pelanggan. Periklanan melalui media televisi, koran dan internet merupakan periklanan yang paling unggul dalam komunikasi pemasaran di Aston Solo Hotel. Untuk meningkatkan jumlah konsumen menggunakan elemen-elemen promotion mix (bauran promosi), berikut adalah aktivitas komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Aston Solo Hotel : 1. Periklanan (Advertising) Pengelola pihak Aston Solo Hotel melakukan beberapa promosi iklan melalui media televisi, media koran, media internet, media luar ruang, dan media cetak. Periklanan dilakukan melalui dua cara berdasarkan penggunaan medianya, yakni periklanan above the line dan below the line. Periklanan above the line dilakukan menggunakan media televisi, media
koran,
dan
media
internet.
Yang
digunakan
untuk
mempromosikan event dan promo yang ada di Aston Solo Hotel. Sedangkan periklanan below the line dilakukan dengan menggunakan media brosur, baliho, spanduk, dan MMT.
a. Media above the line (Media televisi, koran dan internet) Pihak pengelola bekerjasama dengan media televisi lokal TA TV untuk mempromosikan acara dan beberapa tawaran harga yang ada di Aston Solo Hotel. Media TV dipilih karena sifatnya yang mampu memberikan dampak yang luas bagi khalayak, sehingga diharapkan dengan menggunakan media televisi untuk beriklan jumlah pengunjung atau konsumen menjadi bertambah. Media koran SOLOPOS, JAWAPOS, JOGLOSEMAR, dll dipilih oleh pengelola untuk memuat iklan mengenai penyelenggaraan event, kuis atau lomba. Jangkauan koran SOLOPOS dan JAWAPOS yang mencakup wilayah Soloraya dirasa sangat tepat dipilih menjadi media beriklan karena media koran hingga saat ini masih cukup efektif digunakan untuk media pengantar pesan promosi. Selanjutnya media internet. Tak dapat dipungkiri dewasa ini pengguna media internet di dunia dan di Indonesia terasa begitu pesat peningkatannya, pihak Hotel tak pernah berhenti dan terus gencar dalam mempromosikan Aston Solo Hotel ke media internet. Karena dirasa media internet lah saat ini yang memiliki peran paling utama dalam upaya meningkatkan jumlah konsumen suatu perusahaan.
b. Media below the line (Media luar ruang : baliho, dan spanduk) Media luar ruang sebagai sarana promosi meliputi pembuatan baliho dan spanduk. Spanduk dan baliho sebagai media promosi luar ruang dibuat untuk menginformasikan seputar Aston Solo Hotel dan tawaran hotel yang memiliki banyak potongan harga. Spanduk dan baliho ini dipasang didekat Bandara Adi Soemarmo Boyolali. c. Media cetak. Untuk media cetak brosur dan MMT dibuat sebagai sarana promosi penunjang untuk menginformasikan dan untuk mengumumkan sebuah acara atau event yang diselenggarakan di Aston Solo Hotel, seperti event bebakaran All You Can Eat, event wedding, dll. Penyebaran brosur dilakukan dengan acak ke seluruh wilayah Soloraya dan sekitarnya. Kemudian pengelola juga membuat MMT yang berisi informasi mengenai potongan harga, MMT dipasang pada samping lift yang bertujuan memberikan informasi pada pengunjung yang akan masuk atau keluar dari pintu lift yang berada di lantai GF. 2. Promosi Penjualan (Sales Promotion) Pengelola Aston Solo Hotel melakukan kegiatan promosi penjualan melalui pemberian diskon, dan penyelenggaraan event seperti event bebakaran, event ulang tahun event wedding, dll. Program pemberian diskon ditujukan bagi pengunjung dari usia balita dan pengunjung dari berbagai instansi maupun organisasi yang datang secara rombongan
atau grup, dan bagi pemesan tiket yang memesan jauh-jauh hari sebelum menginap. Penyelenggaraan event menjadi sarana yang cukup penting bagi Aston Solo Hotel untuk meningkatkan jumlah konsumen. Dalam penyelenggaraan event seperti ini kegiatan promosi lewat berbagai media sangat gencar dilakukan untuk meningkatkan jumlah pengunjung yang datang. 3. Humas (Hubungan Masyarakat) Fungsi humas di Aston Solo Hotel dibagi menjadi dua, yakni fungsi internal dan fungsi eksternal. Fungsi internal meliputi bagaimana sebuah humas mampu menjaga kondusifitas sebuah iklim kerja di dalam Aston Solo Hotel. Dalam rangka menjaga iklim kerja yang baik, pihak humas selalu rajin mengadakan pertemuan baik formal maupun informal. Pertemuan formal bertujuan untuk membahas sebuah konsep acara yang diadakan, pertemuan ini melibatkan semua karyawan dengan harapan akan tercipta rasa tanggung jawab atas tugas yang diberikan. Sedangkan pertemuan non formal seperti halal bihalal, buka bersama, dan makan bersama yang bertujuan menciptakan pengakraban antar karyawan Aston Solo Hotel. Pemberian bonus intensif juga diberikan kepada karyawan Aston Solo Hotel untuk meningkatkan motivasi kerja dan memberikan suntikan positif bagi karyawan sehingga mampu bekerja dengan optimal.
Fungsi eksternal humas dilakukan untuk menjaga hubungan baik antara Aston Solo Hotel dengan pihak media, swasta, masyarakat, dan pemerintah. Humas Aston Solo Hotel selalu terbuka dengan semua pihak yang ingin bekerjasama atau sekedar tahu mengenai Aston Solo Hotel. B. Saran Dari hasil pengamatan penulis, terdapat beberapa saran yang diharapkan bermanfaat bagi kemajuan Aston Solo Hotel, antara lain : 1. Dari hasil pengamatan penulis, terdapat beberapa saran yang diharapkan bermanfaat bagi kemajuan Aston Solo Hotel. Sesuai dengan konsep dan design interior dari hotel ini, sebagai tambahan dalam pelaksanaan promosi seperti contohnya pada penyelenggaraan kuis, dan event yang ada, sebaiknya sesekali mengangkat unsur kebudayaan dari budaya kota Solo. 2. Selanjutnya pada sesason-season tertentu, perlu penambahan SDM dalam penyelenggaraan event pada bulan-bulan yang justru memiliki jumlah pengunjung yang banyak atau pada waktu high season. Yang mana tentu akan menjadikan keuntungan tersendiri untuk penambahan laba di Aston Solo Hotel. 3. Selanjutnya perlu dilakukan evaluasi terhadap efektivitas bauran promosi yang telah dilakukan, tentang elemen mana yang diketahui lebih efektif dan lebih efisien dengan dana yang ada.