BAB IV ANALISA
4.1 Analisis Data Berdasarkan survey yang telah dilakukan, dapat dianalisa bahwa sebuah logo sebagai bagian dari corporate identity, memiliki peranan yang penting dalam sebuah perusahaan termasuk stasiun televisi. Logo berbentuk fisik yang bisa dilihat, ibarat wajah dalam tubuh perusahaan. Sama halnya dengan manusia, yang pertama dilihat oleh manusia lain adalah wajah terlebih dahulu. Logo dalam perusahaan juga demikian, dengan prinsip “seeing is believing” yaitu melihat untuk percaya. Fungsi logo adalah sebagai identitas perusahaan yang mampu mengutarakan isi hati perusahaan. Akan tetapi logo bukan hanya sebagai alat identitas dan pengingat saja, namun juga merupakan bagian dari citra. Karena itu, desain logo harus unik, simpel, dan fleksibel dari segi bentuk, warna, dan ukuran. Sebuah desain logo yang tepat, dirancang berdasarkan pemahaman terhadap budaya perusahaan, hal yang ingin diangkat oleh perusahaan, dan target market. Karena logo menampilkan suatu ciri khas yang ada di dalam diri perusahaan, baik yang bergerak dibidang produk barang maupun jasa sekaligus pembeda antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain. Untuk mencapai hal itu, maka dalam menciptakan suatu corporate identity, seorang desainer harus dapat menciptakan suatu sistem identitas yang efektif, unik, mudah diingat, dan menyatu pada aplikasi-aplikasinya.
36
37
Namun sayangnya, dalam stasiun TV M teori tersebut belum dapat diaplikasikan dengan baik. Karena logo TV M saat ini belum mampu mengkomunikasikan dirinya dengan baik dan efektif. Sehingga sampai saat ini masyarakat masih ragu untuk menonoton stasiun TV M. Padahal target market TV M adalah anak remaja-dewasa, tetapi bila dilihat dari logo, tujuan tersebut tidak tersampaikan. Dengan semakin berkembangnya minat masyarakat untuk mendapatkan informasi dan hiburan dari televisi, seharusnya TV M dapat meyakinkan masyarakat untuk menonton setiap program acara yang ditawarkan. Namun dengan melihat kenyataan yang ada pada logo TV M, keinginan tersebut akan sulit terwujud. Hal ini pun akan berdampak buruk bagi TV M untuk memvisualisasikan perusahaan terhadap sponsor yang ingin mendukung dari segi dana dan perusahaan lain yang ingin bekerjasama dengan TV M. Bererapa contoh kelemahan dari logo TV M yang sekarang adalah pemilihan bentuk logo kurang tepat. Hal ini didukung oleh fakta yang penulis dapat melalui data questioner dan wawancara dengan beberapa responden. Garis melengkung yang ada dibagian bawah logo, sebenarnya memiliki makna sebagai fondasi yang kuat untuk menjaga kestabilan perusahaan. Agar TV M bisa berdiri tegak dan bisa terus berkembang dalam dunia pertelevisian Indonesia. Namun, tujuan tersebut tidak tersampaikan kepada masyarakat karena garis tersebut terlihat tidak cocok dengan logotype TV M. Berdasarkan hasil wawancara yang sudah penulis lakukan, bagi sebagian masyarakat garis tersebut mirip garis yang ada pada logo stasiun televisi milik Negara. Namun bedanya, garis yang terdapat pada logo TV M terletak dibagian bawah sedangkan logo stasiun televisi lain memiliki garis melengkung dibagian atas. Terlebih lagi,
38
warna yang digunkan pun sama. Sehingga masyarkat tidak dapat melihat keorisinalan logo TV M. Bukan itu saja, garis strip ( - ) yang ada di antara kata TV dan huruf M dinilai tidak penting. Karena tingkat keterbacaan logo TV M sudah cukup jelas. Tidak perlu ada tanda seperti itu masyarakat juga bisa membaca logo TV M dengan kata TV M ( cara baca masyarakat yaitu tivi em, bukan tiviyem, tivem atau tivim ). Dari beberapa kekurangan yang ada pada logo TV M dan dari hasil questioner, maka 42,5% masyarakat setuju dan 57,5% masyarakat sangat setuju bahwa perlu dilakukan re-design pada logo TV M.
4.2 Pengelompokkan Data Kuisioner Logo bagi stasiun televisi merupakan elemen yang sangat penting, karena logo selalu terdapat pada bagian atas televisi sehingga
setiap
waktu
dapat
dilihat
masyarakat.
Logo
juga
merupakan alat jual dan promosi kepada perusahaan lain yang ingin bekerja sama. Begitu pentingnya logo bagi sebuah stasiun televisi, maka logo harus didesain dengan baik sesuai dengan visi dan misi perusahaan, apalagi untuk sebuah stasiun televisi baru. Fungsi logo sebagai alat identifikasi menjadi penting. Tetapi TV M tidak demikian, untuk sebuah stasiun televisi baru dengan target anak remaja-dewasa, logo TV M tidak mencitrakan diri dengan baik. Saat ini, berdasarkan hasil questioner 57,5% masyarakat sangat setuju satsiun TV M melakukan perubahan pada logo TV M. Dengan memberikan sesuatu yang simple, fresh, dan tidak kaku namun tetap memberikan kesan modern, entertain dan informative.
39
Padahal 47,5% masyrakat mengatakan bahwa logo TV M mudah diingat. Hal ini dikarenakan logo TV M yang sekarang memang mempunyai
bentuk
yang
sederhana,
sehingga
memudahkan
masyarakat untuk mengenali TV M. Namun ironisnya, bentuk logo TV M secara keseluruhan kurang menarik, fakta ini dibuktikan bahwa 75% masyarakat tidak setuju dengan bentuk logo TV yang terlihat seperti logo televisi lain. Sebuah logo ternyata cukup mempengaruhi minat menonton televisi, 42,5% masyarkat menyetujui hal ini. Berarti semakin menarik sebuah logo stasiun televisi maka akan semakin meningkat pula dengan jumlah penontonnya. Dengan meningkatnya jumlah penonton, ratting program acara juga meningkat. 50% masyarkat menyatakan pada analisa yang telah dilakukan
penulis
bahwa
mereka
setuju
sebuah
logo
dapat
berpengaruh pada rating program yang ditonton masyarakat. Secara keseluruhan masyarakat menyatakan 92,5% logo TV M tidak menjual untuk mempromosikan diri kepada sponsor dan pemirsa. Dan 85% mereka tidak menyukai logo TV M karena secara keseluruhan logo kurang menarik. Selanjutnya, pemilihan logo yang paling cocok digunakan untuk TV M adalah gabungan logotype dan logogram. Karena menurut analisa, 70% masyarkat menilai logo jenis ini terlihat lebih manarik. Logotype
untuk memudahkan
masyarkat
membaca
logo
dan
logogram mempermudah masyarkat mengidentifikasi dan mengingat stasiun TV M. Dan yang tidak kalah penting yaitu sebuah tagline untuk TV M yang berfungsi sebagai salah satu atribut dalam sistem identitas untuk membentuk brand image di benak publik. Elemen yang perlu sekali dirubah dari logo TV M adalah garis melengkung merah yang terletak di bawah logotype. Sebanyak 67,5%
40
masyarkat menilai bentuk garis ini perlu dirubah agar lebih mencerminkan citra TV M sebagai stasiun televisi anak muda-remaja. Perubahan logo ini perlu dilakukan agar identitas visual TV M terlihat lebih menarik dan menjual serta bisa dijadikan sebagai media pemasaran yang efisien dan memberikan citra yang positif bagi stasiun TV M dan juga bisa bersaing dengan identitas visual satsiun televisi
lain
sebagai
kompetitor.
Berdasarkan
analisa,
45%
masyarakat memilih Trans TV sebagai salah satu stasiun televisi yang memiliki identitas visual yang baik. Masyarkat menilai logo Trans TV simple, mudah diingat, dan bentuk yang menarik. Mengguanakan logotype yang sekaligus logogram. Logo Trans TV berbentuk berlian, yang menandakan keindahan dan keabadian. Kilauannya mereflesikan kehidupan dan adat istiadat dari berbagai pelosok daerah di Indonesia sebagai simbol pantulan kehidupan serta budaya masyarakat Indonesia. Huruf dari jenis serif, yang mencerminkan karakter abadi, klasik, namun akrab dan mudah dikenali. Pemilihan warna juga sudah tepat, karena warna biru yang berkilau memiliki arti produktif, tenang, dan modern . Ditambah lagi dengan cara Trans TV dalam mengemas acara-acara programnya, tidak membosankan membuat masyarakat menyukai stasiun televisi ini mulai dari anak-anak hingga orang tua.
41
4.3 Analisa SWOT
4.3.1. Strength (Kekuatan/Kelebihan) Sebagai stasiun televisi baru, logo TV M memiliki kekuatan/ kelebihan. Yaitu, bentuk logo yang sederhana sehingga mudah diingat oleh masyarakat. Dan berdasarkan
42
kuisioner, warna orange yang digunakan sudah tepat, karena warna orange memiliki sifat energik, fleksibel, dan inovatif. Stasiun TV M merupakan televisi anak muda yang senang menonton televisi sebgai media hiburan dan informasi. 4.3.2. Weakness (Kelemahan) Setiap logo pasti memiliki kelemahan, begitu juga dalam logo TV M. Beberapa contoh kelemahan yang terdapat pada logo TV M diantaranya adalah penempatan garis lengkung yang terdapat dibagian bawah logotype kurang tepat. Bentuk garis pun mirip dengan stasiun televisi lain. Sehingga logo tidak terlihat modern. Logo tidak dapat mencitrakan stasiun TV M dengan baik, logo yang digunakan tidak mencermikan
sebagai stasiun
televisi anak muda karena logogram mirip dengan stasiun televisi yang sudah lama berdiri. Hal ini berakibat logo TV M tidak menjual. Padahal stasiun televisi merupakan perusahaan besar yang akan cepat berkembang. Logo yang tidak dapat memvisualisaikan
perushaan
akan
menghambat
proses
kerjasama dengan perusahaan lain. 4.3.3. Opportunity (Peluang/Kesempatan) Diantara berbagai kelemahan, ada pula beberapa peluang yang dimiliki logo TV M untuk disukai oleh masyarakat. Diantaranya adalah perkembangan desain logo yang sekarang sedang
tumbuh
cepat,
seiring
dengan
perkembangan
pengetahuan tentang logo dan teknologi. Dan stasiun TV M yang masih baru, belum menciptakan image yang tepat di mata masyarakat dan belum sesuai dengan citra perusaahaan, dikarenakan logo TV M dinilai tidak orisinil. Dari dua hal ini bisa dijadikan sebagai peluang peanvangan redesain logo TV M.
43
4.3.4. Threat (Ancaman) Setiap ada peluang pasti tedapat ancaman yang mengiringi, begitu pula yang terjadi pada logo TV M. Kompetitor yang ada saat ini memiliki logo yang lebih menarik dan sesuai dengan segmentasi pasar yang ingin dituju. Untuk tetap bertahan, stasiun TV M harus melakukan redesain logo karena berpeluang besar untuk mengeksplorasi logo. Selain itu TV M juga memiliki kemiripan dengan stasiun televisi lain. Sehingga berdasarkan hasil wawancara, masyarakat menilai bahwa logo TV M dibuat dengan tidak serius dan asal-asalan yang penting ada.