85
BAB IV ANALISA DATA A. Analisis tentang Gejala – Gejala Depresi Yang Di Tampakkan Seorang Remaja Akibat Hamil di Luar Nikah di Desa UjungPangkah Gresik. Berdasarkan data yang dilakukan oleh konselor dalam menggali gejala – gejala yang dialami klien. Dalam hal ini analisa tentang gejala – gejala yang dialami oleh seorang remaja yang mengalami depresi akibat hamil diluar nikah, disini klien telah mengalami perubahan – perubahan yang drastis. Gejala – gejala yang dialami klien yaitu mengalami goncangan jiwa karena tidak ada kekuatan untuk menghadapi semua yang menimpanya. Sehingga gejala – gejala yang ada pada diri klien akan membawa dampak negatif baik pada diri klien, keluarga dan orang lain terutama perkembangan psikologis putra. Gejala – gejala yang dialami klien yaitu : sedih dan murung, gelisah, tidak berguna, cemas, bingung, sulit menerima kenyataan, memandang diri rendah,pesimis menghadapi masa depan, tidak punya gairah hidup, menjauh dari lingkungan.
B. Analisis Tentang Proses Konseling dalam Menangani Depresi Seorang Remaja Akibat Hamil di Luar Nikah di Desa UjungPangkah Gresik. Dalam proses pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam yang telah dilakukan oleh konselor, dalam mengatasi depresi seorang remaja yang mengalami hamil di luar nikah ini menggunakan langkah – langkah yaitu identifikasi masalah, diagnosa, langkah terapi / treatment, dan evaluasi / follow
85
86
up. Analisa tersebut menggunakan analisis deskriptif kualitatif sehingga peneliti mendeskripsikan dari data – data yang terjadi di lapangan. Berdasarkan data pertama yang dilakukan konselor dalam menangani seorang remaja yang mengalami depresi akibat hamil di luar nikah di Desa UjungPangkah Gresik yaitu langkah identifikasi masalah, yang dilakukan oleh konselor dalam menangani masalah ini mulai melakukan pendekatan kepada klien artinya membentuk rapport atau hubungan baik dengan klien agar bisa berkomunikasi dengan baik. Jadi, tidak memfokuskan pada kasusnya terlebih dahulu, tetapi konselor menggunakan pembicaraan yang sifatnya netral (bertanya tentang kabarnya) dan membuka pembicaraan terlebih dahulu (“mengingat kenangan pada masa SMK dulu....”). setelah itu konselor telah mulai menggali permasalahan. Dalam hal ini termasuk langkah awal konseling mengenal dan mendefinisikan masalah beserta gejala – gejala yang nampak. Langkah yang kedua menilai tingkah laku yang sekarang, menilai perilaku sekarang, dan menetapkan permasalahan. konselor menyimpulkan masalah yang sedang dihadapi klien yaitu depresi akibat hamil di luar nikah dimana terlihat dari sikap klien yang sering sedih dan murung, gelisah, tidak berguna, cemas, bingung, sulit menerima kenyataan, memandang diri rendah,pesimis menghadapi masa depan, tidak punya gairah hidup, menjauh dari lingkungan. Kemudian langkah ketiga yaitu konselor mengarahkan klien untuk membuat
penilaian
terhadap
apa
yang
dilakukan
sendiri.
Setelah
mengungkapkan perilakunya sekarang, klien diajak untuk menilai perilakunya.
87
Pada tahap ini konselor juga mendorong klien agar menyadari bahwa apa yang dilakukan oleh klien itu berdampak kurang baik dan negatif, di tahap ini klien sudah mulai menyadari bahwa apa yang dilakukannya selama ini kurang baik. Langkah ini termasuk langkah prognosa. Langkah keempat atau treatment merencanakan tindakan untuk perubahan, di sini konselor memberikan penguatan psikis agar tidak sedih dan murung, gelisah, merasa berguna, tidak cemas, tidak bingung, agar menerima kenyataan, tidak memandang diri rendah, tidak pesimis menghadapi masa depan, agar punya gairah hidup, tidak menjauh dari lingkungan, karena Allah tidak akan memberikan cobaan dan ujian melebihi batas kemampuan hambanya, konselor juga memberi pemahaman bahwa perilakunya dapat merugikan dirinya sendiri dan keluarga terutama perkembangan psikis terhadap putranya. Saran konselor yaitu agar klien mempunyai aktifitas, dapat mengambil keputusan yang terbaik bagi dirinya sendiri. Konseling yang diberikan konselor adalah agar klien sabar dan tawakkal dalam menghadapi cobaan serta menyadarkan bahwa inilah realitas yang ada, inilah kenyataan yang terjadi sekarang, klien tidak boleh larut dalam permasalahan dan harus berfikir positif dalam hidupnya. Motivasi yang diberikan konselor adalah memberikan dorongan agar klien selalu mempunyai semangat hidup dan mengasuh anaknya dengan penuh tanggung jawab dan kasih sayang. Sedangkan peningkatan keimanan yaitu dengan lebih mendekatkan diri kepada Allah dengan membiasakan sholat malam, banyak- banyak berdoa’a dan meminta pengampunan dengan semua perbuatan yang pernah ia lakukan
88
selama ini, dengan banyak – banyak membaca ayat suci Al –Qur’an, mengarahkan klien agar mau berjanji untuk berusaha melaksanakan semua rencana yang telah direncanakan untuk slalu berusaha merubah perilakunya. Konselor
berusaha
memotivasi
klien agar
menepati
janjinya,
klien
melaksanakan semua rencana yang telah dibuatnya, dan tidak memberi hukuman apabila klien tidak memenuhi janjinya agar klien mempunyai rasa tanggung jawab. Langkah ini termasuk pertengahan konseling. Follow Up (evaluasi), proses pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam yang telah dilakukan konselor adalah membandingkan secara keseluruhan, apa yang telah dilakukan oleh konselor dalam mebantu klien melalui layanan bimbingan konseling islam, termasuk langkah akhir konseling. Dalam hal ini saran dari konselor yaitu agar klien meyakinkan dirinya bahwa dirinya mampu untuk mengemban amanah yang diberikan oleh Sang Khaliq, tidak menyesali semua yang terjadi dan bisa mengambil keputusan yang terbaik bagi dirinya sendiri. Nasihat yang diberikan konselor yaitu agar klien sabar, dan tawakkal dalam menghadapi cobaan, klien tidak boleh larut dalam permasalahannya ia harus berfikir positif dalam hidup, bergairah dan penuh tanggung jawab dalam mendidik dan mengasuh putranya. Sedangkan peningkatan keimanannya yaitu lebih mendekatkan diri kepada Allah, dengan cara membiasakan sholat malam, banyak – banyak berdoa’a, banyak – banyak meminta pengampunan dengan semua perbuatan yang selama ini dilakukan dan banyak – banyak membaca ayat suci Al Qur’an.
89
C. Analisis Data Tentang Hasil Akhir Proses Konseling dalam Menangani Depresi Seorang Remaja Akibat Hamil di Luar Nikah di Desa UjungPangkah Gresik Untuk lebih jelas tentang analisis data hasil akhir proses pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam yang dilakukan dari awal konseling hingga tahap akhir proses konseling, apakah ada perubahan perilaku pada diri klien antara sebelum dan sesudah dilaksanakan Bimbingan dan Konseling Islam dapat digambarkan pada tabel di bawah ini : Tabel 4.2 Gejala yang nampak pada diri klien sebelum dan sesudah konseling Sebelum Sesudah No Gejala yang Nampak konseling konseling A 1
Sedih dan murung
2 3 4 5 6 7 8 9 10
Gelisah Tidak berguna Cemas Bingung Sulit menerima kenyataan Memandang diri rendah Pesimis menghadapi masa depan Tidak punya gairah hidup Menjauh dari lingkungan
Keterangan
: A :
B
C X
A X
X X
X X
X
C
X X
X X X
B
X X X X
X
X X X
Tidak pernah nampak atau di rasakan
B
:
Kadang – kadang nampak atau dirasakan
C
:
Sering nampak atau dirasakan
Melihat dari tabel diatas, keadaan klien yang semula sering sedih dan murung, gelisah, tidak berguna, cemas, bingung, sulit menerima kenyataan,
90
memandang diri rendah, pesimis menghadapi masa depan, tidak punya gairah hidup, menjauh dari lingkungan. sudah nampak kelihatan perubahannya. Disamping telah terjadi perubahan pada klien juga terdapat kesesuaian harapan – harapan dalam kriteria keberhasilan Bimbingan dan Konseling Islam yang dialami klien setelah menerima Bimbingan dan Konseling Islam. Perubahannya tidak hanya pada sikap klien saja, akan tetapi pada pola pandang klien juga, hal ini dibuktikan diantaranya klien sudah dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan masyarakat, seperti klien sudah mau bergaul dengan tetangga, klien sudah mau keluar rumah dan bersosialisasi dengan tetangga. Sudah menerima kenyataan ini dengan perasaan yang yang legowo sehingga klien sudah tidak sedih dan murung, tidak gelisah, tidak bingung, tidak cemas, tidak pesimis menghadapi masa depan, merasa berguna, sudah menerima kenyataan, tidak memandang diri rendah, punya gairah hidup, tidak menjauhdari lingkungan, meskipun kadang – kadang raasa bingung, cemas dan pesimis menghadapi masa depan itu masih muncul. Di samping itu klien juga sudah bekerja di salah satu perusahaan. Semoga dibalik kejadian ini membawa hikmah. Klien merasakan kebahagiaan dan ketentraman hati karena bisa mendekatkan diri kepada Allah. Hal ini terbukti dengan klien sudah mulai termotivasi dan mempunyai semangat untuk menggapai masa depan, tidak memandang diri rendah. Dari hasil analisis tersebut diatas maka diketahui bahwa pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dalam menangani Depresi Seorang Remaja akibat Hamil di Luar Nikah di Desa Pangkah Kulon UjungPangkah Gresik
91
yang dilakukan oleh konselor cukup berhasil, karena sebagian besar kriteria keberhasilan Bimbingan dan Konseling Islam dengan terapi realitas terpenuhi. Sedangkan untuk memperkuat keberhasilan Bimbingan dan Konseling Islam tersebut, maka peneliti menggunakan pedoman persentase perubahan perilaku dengan kriteria sebagai berikut : 1) Kurang dari 60%
: Kurang Berhasil
2) 65% - 75%
: Cukup Berhasil
3) 75% - 100%
: Berhasil53
Tabel analisis keberhasilan Bimbingan dan konseling Islam dapat diketahui sebagai berikut : 1) Gejala yang sering dilakukan
: 0 point
2) Gejala yang kadang – kadang dilakukan
: 3 point
3) Gejala yang tidak pernah dilakukan
: 7 point
0/10 X 100% = 0% 3/10 X 100% = 30% 7/10 X 100% = 70% Berdasarkan persentase dari hasil di atas dapat diketahui bahwa “hasil proses Bimbingan dan Konseling Islam Dalam Menangani Seorang Remaja Akibat Hamil di Luar Nikah di Desa Pangkah Kulon UjungPangkah Gresik” dikategorikan cukup berhasil (65% - 75%) dengan persentase 70%.
53
Suharsini Aikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2006), hal 210