BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
A. Prosedur Pelaksanaan Pembiayaan Murabahah di BMT El-Fairuz Pekalongan 1. Syarat-syarat pengajuan pembiayaan Dalam melakukan proses pembiayaan, nasabah harus memenuhi syarat berikut: a. Permohonan pembiayaan 1) BMT El Fairuz Pekalongan hanya akan memberikan fasilitas pembiayaan yang diajukan secara tertulis, baik untuk pembiayaan baru, penambahan pembiayaan, perpanjangan. 2) Formulir permohonan pembiayaan BMT El Fairuz Pekalongan berisi: a) Gambaran umum usaha b) Rencana atau prospek usaha c) Perincian penggunaan dana d) Jumlah dan jangka waktu penggunaan dana e) Proyeksi pengembalian pembiayaan b. Legalitas 1) Pembiayaan Untuk Perorangan a) Fotocopy KTP/SIM suami-istri (yang masih berlaku), (2 lembar) b) Fotocopy Kartu Keluarga dan Surat Nikah yang masih berlaku; (2 lembar)
71
72
c) Fotocopy rekening (listrik, telpon, PAM); (2 lembar) d) Fotocopy Surat keterangan tempat usaha (kios, toko, lapak) (2 lembar) e) Peta lokasi rumah tinggal dan tempat usaha (jika perlu) f) Fotocopy daftar barang dan atau spesifikasi barang jika pengajuan pembiayaan untuk pembelian barang (jika perlu) 2 lembar g) Fotocopy SIUP, TDP, NPWP, (jika perlu) h) Fotocopy SPK bila pembiayaan yang diajukan untuk membiayai modal kerja suatu proyek. i) Menyerahkan keadaan keuangan sederhana (dapat dibuatkan oleh Accaunt Officer) j) Fotocopy Agunan 2 lembar 2) Pembiayaan Untuk Badan Usaha (PT, CV, Koperasi, Yayasan) a) Fotocopy SIUP, TDP, NPWP b) Fotocopy Surat Domisili perusahaan (2 lembar) c) Fotocopy akta/ anggaran dasar badan usaha beserta segala perubahanya (2 lembar) d) Fotocopy Surat pengesahan akta/ anggaran dasar dari mentri kehakiman untuk badan usaha CV, PT, Yayasan dan Mentri Koperasi & PPKM untuk badan usaha koperasi (2 lembar) e) Fotocopy KTP pemohon dan pengurus badan usaha (yang masih berlaku) (2 lembar)
73
f) Surat kuasa dan atau persetujuan dari pengurus badan usaha kepada pemohon untuk mengajukan pembiayaan. g) Fotocopy Stuktur Organisasi dan pengurus badan usaha (2 lembar) h) Fotocopy Surat Perintah Kerja apabila pengajuan pembiayaan untuk membiayai modal kerja suatu proyek (2 lembar) i) Fotocopy Daftar barang/ spesifikasi barang yang akan diajukan pembelinya (2 lembar) 3) Laporan keuangan (minimal 3 bulan terakhir) 4) Data jaminan dan hubungan hukum calon anggota dengan jaminan 5) Persyaratan lainya yang diperlukan oleh BMT El Fairuz Pekalongan.80
80
Wawancara dengan Bapak Aji Staf Marketing BMT El Fairuz Pekalongan Pada Tanggal 2 September 2015
74
Tabel 4.1 Prosedur Permohonan Pembiayaan No.
Kegiatan
Akuntansi
1.
Menjelaskan kepada calon debitur mengenai prosedur, mekanisme, persyaratan yang harus
Costomer Service
dipenuhi mengenai pembiayaan. 2.
Mengisi formulir dan mendatangani Permohonan Pembiayaan. Melengkapi persyaratan pengajuan pembiayaan sebagai berikut: Untuk Nasabah yang Berbadan Hukum
Proposal Pembiayaan
MoU
AD/RT
SIUP
TDP
NPWP
SKTU
kantor cabang Debitur
75
Copy Akta Badan Hukum
Laporan keuangan 1 tahun terakhir.
Laporan tingkat kesehatan
Laporan kolektabilitas (untuk KSP)
Susunan kepengurusan
KTP, Curuculum vitae Pengurus
Copy angsuran (dalam hal agunan milik orang lain harus ada surat kuasa bermeterai cukup).
Untuk agunan berupa kendaraan bermotor dilampirkan: a. Fotocopy BPKB b. Fotocopy STNK yang berlaku c. Gesekan nomor rangka d. Gesekan nomor mesin.
Daftar Nominatif pembiayaan(untuk LKM/KSP).
76
Untuk Nasabah Perorangan
Proposal Pembiayaan
TDP Perusahaan Perseorangan (untuk yang memiliki)
KTP
KK
Surat Nikah
Laporan Keuangan 3 bulan terakhir
Rekening telepon, PAM, Listrik
Fotocopy Agunan, dalam hal agunan milik orang lain harus ada surat kuasa bermeterai cukup dan bukti pembayaran PBB tahun terakhir.
Untuk agunan berupa kendaraan bermotor dilampirkan: a. Fotocopy BPKB b. Fotocopy STNK yang berlaku c. Gesekan nomor rangka d. Gesekan nomor mesin.
77
3.
a. Memeriksa surat permohonan pembiayaan dan kelengkapan persyaratannya.
Marketing Officer,
b. Meminta melengkapi persyaratan/ dokumen jika belu lengkap.
Ka.bag Marketing,
c. Memberitahukan calon debitur untuk menunggu informasi lebih lanjut.
kepala unit.
a. Mereview proposal pengajuan pembiayaan.
Marketing Officer,
b. Memberikan saran/ masukan perbaikan proposal (legal opinion).
adm. Pembiayaan
c. Mencatat permohonan kredit kedalam buku permohonan pembiayaan. d. Melakukan analisis dan survey awal aspek ekonomi serta yuridis. e. Menyampaikan permohonan tersebut kepada bagian pembiayaan untuk diproses lebih lanjut. f. Masukan file calon debitur tersebut dalam daftar proses pembiayaan dan digolongkan dalam debitur baru atau lama. a. Mereview hasil survei awal.
Ka. Bag Marketing
b. Menentukan petugas survei. a. Melakukan survei usaha dan appraisal jaminan. b. Membuat laporan hasil analisa dan apriasal.
Legal
2. Meminta Informasi (Solisitasi) Langkah-langkah dalam meminta informasi terkait nasabah di BMT El Fairuz Pekalongan antara lain: a. Eksistensi usaha Filosofi usaha, sejarah, sasaran, rencana, usaha, kepemilikan, prospek, tenaga kerja. Sistem penggajian dan jaminan sosial. b. Kebutuhan calon anggota Bidang usaha, rekanan usaha, bantuan teknologi, bantuan manajermen, dan lain-lain. c. Kemampuan membayar Kondisi produksi dan hasil produksi, pemasaran dan strategi penjualan, kekuatan/kelemahan perusahaan (manajemen) sumber bahan baku/cara pengadaan bahan baku, sistem pencatatan keuangan. d. Risiko Meliputi usaha, rumah tangga dan lingkungannya serta upaya dan cara-cara mengantisipasinya. e. Jaminan Jaminan mempunyai market value, tidak bermasalah keberadaanya, kemudahan memonitor.81
81
Wawancara dengan Bapak Aji Staf Marketing BMT El Fairuz Pekalongan Pada Tanggal 10 September 2015
78
79
3. Analisa Pembiayaan Faktor-faktor yang menjadi analisis pembiayaan bagi Marketing pembiayaan di BMT EL-Fairuz Pekalongan antara lain: a. Kemauan/niat bayar 1) Character (akhlak) Akhlak calon anggota pembiayaan hendaknya diketahui secara baik oleh Accaunt Officer. 2) Integritas a) Untuk mengetahui calon anggota pembiayaan mempunyai komitmen yang baik terhadap janji, waktu, tata nilai-aturan, hutang, ucapannya tidak banyak menyimpang dari perbuatanya. b) Untuk mengetahui karakter dan integritas calon anggota dilakukan melalui teknik wawancara dan cross check kepada keluarga, tetangga, sesama pengusaha, rekanan usaha. b. Kemampuan Bayar 1) Tujuan Penggunaan Pembiayaan Account Officer harus mengetahui secara pasti tentang tujuan penggunaan dana oleh calon anggota, apakah untuk modal kerja, investasi atau multiguna. 2) Analisis keberadaan usaha Usaha yang dikelola oleh calon anggota tidak bertentangan dengan nilai syariah.
80
3) Analisa kondisi usaha Untuk mengetahui usaha yang dijalankan oleh calon anggota cukup baik, mampu untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarganya secara wajar, mampu menutupi biaya operasional. 4) Analisa Kemampuan Usaha dan Manajemen Calon anggota harus memiliki kemampuanmengelola usaha secara profesional, tangguh dan ulet. 5) Analisa keuangan dan modal Dalam mengelola usahanya calon anggota harus mampu mengatur keuangannya dengan baik.82 4. Analisa Jaminan Dalam
menilai
jaminan/agunan,
BMT
EL-Fairuz
Pekalongan
melakukan dengan mempertimbangkan aspek-aspek antara lain: a. Fungsi jaminan dapat dijadikan sebagai sumber terakhir pengganti pelunasan
pembiayaan,
apabila
anggota
sudah
nyata-nyata
tidak
mempunyai kemampuan lagi untuk membayar. b. Bentuk jaminan: 1) Benda tak bergerak (tanah dan bangunan) Keberadaan sertifikat berupa Hak Milik, Hak Guna Bangunan, Hak Guna Usaha (masih berlaku). Untuk sertifikat selain hak milik, kepemilikan tanah mempunyai jangka waktu tertentu. 82
Wawancara dengan Bapak Aji Staf Marketing BMT El Fairuz Pekalongan Pada Tanggal 10 September 2015
81
2) Benda bergerak (kendaraan, mesin) a) Mempertimbangkan usia dan kondisi fisik kendaraan bermotor (sepeda motor dan mobil) b) Apabila kepemilikan kendaraan bermotor tersebut berasal dari pihak lain yang dibeli oleh calon anggota dan belum balik nama, maka calon anggota wajib menyerahkan bukti transaksi asli (kwitansi bermaterai). c) Untuk jaminan mesin hanya merupakan jaminan tambahan. Calon anggota tetap wajib menyerahkan jaminan materi. 3) Simpanan berjangka dan tabungan. Jaminan tabungan dapat diterima apabila calon anggota adalah penabung aktif yang terlibat dari mutasi rekening tabunganya di BMT El Fairuz Pekalongan.83 5. Penilaian Legal Jaminan Dalam penilaian legal jaminan, pihak BMT El – Fairuz Pekalongan melakukan berbagai penialaian dan analisa terkait agunan yang dijaminkan oleh pihak nasabah, diantaranya: a. Hasil penilaian memberikan informasi tentang harga dan nilai dari aktiva yang akan diagunkan dan legalitas kepemilikanya akan menjadi bahan pertimbagan dalam merekomendasikan pembiayaan. b. Cara melakukan penilaian jaminan 1) Meninjau langsung ke lokasi jaminan itu berada 83
Wawancara dengan Bapak Aji Staf Marketing BMT El Fairuz Pekalongan Pada Tanggal 10 September 2015
82
2) Menilai secara akurat tentang kondisi jaminan berdasarkan datadata dan fakta-fakta yang ditemukan dilapangan (personal checking) 3) Melakukan bank cheking dan trade checking 4) Menyampaikan laporan taksasi a) Nilai agunan sekurang-kurangnya sebanding dengan nominal pembiayaan yang diajukan oleh calon anggota. b) Kepemilikan jaminan materi (agunan) harus milik keluarga inti (suami/istri, anak, orangtua pemohon atau pemohon itu sendiri). c) Penandatangan pengikatan jaminan materi (agunan) berdasar atas hak, yaitu dilakukan oleh pemilik sebagaimana tertera dalam bukti kepemilikanya.84 6. Penyusunan Usulan Pembiayaan Setelah proses analisis pembiayaan, Account Officer membuat usulan pembiayaan diajukan kepada komite pembiayaan untuk direkomendasikan mendapat fasilitas pembiayaan. a. Membuat tujuan permohonan calon anggota b. Membuat data dan analisis kualitatif 1) Legalitas usaha, analisis yuridis atas calon anggota dan usahanya. 2) Riwayat usaha, uraian singkat mengenai kegiatan usaha yang dijalankan calon anggota sejak awal hingga saat ini.
84
Wawancara dengan Bapak Aji Staf Marketing BMT El Fairuz Pekalongan Pada Tanggal 10 September 2015
83
3) Permodalan,
menjelaskan tentang struktur dan sumber modal
perusahaan, yang nantinya akan mempengaruhi pembagian wewenang dalam menjalankan usaha. 4) Strategi pemasaran, melihat strategi yang dijalankan oleh calon anggota dalam menghadapi persaingan pasar. 5) Prospek usaha, menganalsis kemampuan calon anggota untuk menghasilkan produk dan jasa sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat di kemudian hari. c. Data dan Analisa Kuantitatif 1) Omzet (produksi Usaha) 2) Laporan keuangan (neraca dan laba rugi) 3) Kebutuhan pembiayaan. 4) Menguraikan jenis pembiayaan yang sesuai dan menentukan porsi dana BMT El Fairuz Pekalongan untuk seluruh kebutuhan calon anggota. d. Hubungan perbankan Mengetahui bank koresponden calon anggota baik untuk pendanaan maupun pembiayaan. e. Analisis jaminan Mengetahui kelayakaan jaminan baik dari aspek legal maupun materi dihubungkan dengan pembiayaan yang akan diberikan kepada calon anggota. Penilai atau appraiser BMT El Fairuz Pekalongan dilakukan oleh bagian legal jamianan.
84
f. Kesimpulan Merupakan ksimpulan dari analisis kualitatif, analisis kuantitatif, hubungan perbankan dan analisis jaminan. g. Rekomendasi Merupakan usulan accauntOfficer yang bersangkutan secara profesional, dan rasional atas permohonan pembiayaan calon anggota untuk diajukan kepada komite pembiayaan.85 Tabel 4.2 Prosedur Pemeriksaan (Survey On the Spot) No. Kegiatan 1. Melakukan pendataan calon debitur,
Akuntabilitas Marketing
Pendataan ini dilakukan dengan mengisi form aplikasi Officer, Ka bag pembiayaan
secara
lengkap
untuk
gambaran umum dari calon debitur.
mengetahui Marketing, Manajer Unit
Gambaran umum tersebut :
Jangkauan wilayah luas
Kepengurusan dan manajemen
Kejelasan bidang usaha
Pengalaman usaha
Tingkat kesehatan
Perhitungan usaha/ laporan keuangan
Laporan kolektabilitas (untuk KSP)
85
Wawancara dengan Bapak Aji Staf Marketing BMT El Fairuz Pekalongan Pada Tanggal 10 September 2015
85
Kebutuhan modal
Jaminan
Sistem pengendalian (SOP)
Tujuanya:
Verifikasi / mencocokan data nama, alamat, usaha
Verifikasi kemampuan financial debitur (aspek ekonomi)
2.
Kepastian jaminan dengan pemeriksaan / on the spot Legal jaminan meliputi :
Keaslian dan keabsahan dokumen kepemilikan (sertifikat tanah, BPKB dan faktur, STNK, dll)
Keaslian nomor rangka dan nomor mesin
Kondisi fisik pada saat ini
Tujuanya :
Mengetahui keabsahan dokumen dan lokasi / keberadaan barang
Mengetahui
nilai
taksasi
jaminan
sebagai
pertimbangan dari nilai pembiayaan yang akan diberikan 3.
Kemudahan menjual kembali
Laporan pendataan survei ;
Marketing
Menyusun dan mengisi secara lengkap pada lembar Officer, Ka bag
86
pemeriksaan bahwa survei telah dilaksanakan.
Marketing, legal jaminan,
Ka.
Unit 4.
Laporan analisis kredit; melakukan analisis pada 5c Marketing Tujuanya :
Officer, Ka bag
Menjadi acuan bagi rekomendasi diterima / tidaknya Marketing, pembiayaan.
Kepala Unit
Analisa keuangan (capital) harus tepat untuk menilai apakah arus kas masuk mampu menutupi arus kas keluar. Analisis ini harus memperhatikan :
Kewajaran asumsi-asumsi yang melatar-belakangi proyeksi cash flow.
Proyeksi pendapatan kotor usaha.
Tahapan proses usaha dan aktivitasnya.
Kebutuhan pengeluaran setiap aktivitas pada tiap tahap proses
5.
Perhitungan biaya tenaga kerja dan biaya lainya
Faktor resiko yang dikuantitatifkan dalam rupiah
Review laporan dari Accaount Officer
Melakukan survei atas fisik jaminan dalam rangka Officer, Ka bag taksasi.
Marketing
Marketing, Kepala Unit
87
6.
Membuat usulan pembiayan (propasal) kepada komite Manager Umum, pembiayaan
Marketing
Membuat kesimpulan dari hasil analisa dan Officer, Ka bag
pertimbangan tertulis, dituangkan pada laporan Marketing, hasil survey.
Kepala Unit
Rekomendasi yang diusulkan mempunyai tiga kemungkinan ; -
Menolak
-
Layak diberi pembiayaan karena risiko rendah, keuntungan memadai dan prospek usaha bisa diandalkan
-
Layak diberi pembiayaan dengan syarat disertai dengan pendampingan manajemen.
7. Rapat Komite Pembiayaan Dalam hal ini pihak BMT El – Fairuz Pekalongan khususnya bidang komite pembiayaan melakukan penilaian terhadap analisa yang dilakukan oleh marketing pembiayaan. Rapat Komite Pembiayaan diselenggarakan untuk memutuskan : a. Pembiayaan kepada calon anggota b. Pembiayaan anggota lama untuk penambahan plafon pembiayaan.
88
Bentuk Rapat Komite Pembiyaaan antara lain: a. Rapat Komite Pembiyaan diselenggarakan untuk membahas menganalisis dan memutuskan usulan pembiayaan > Rp 5 juta yang diajukan oleh Marketing Officer, yang di ikuti oleh anggota komite pembiyaan cabang. Pelaksanaan rapat komite pembiyaan cabang : kondisional komite pembiyaan beranggotakan : 1. Manajer 2. Kepala bagian Marketing / legal cabang 3. Marketing Officer 4. ADM Pembiayaan Proses pengembalian keputusan : Keputusan yang diajukan oleh rapat komite kepada manajer BMT EL FAIRUZ Pekalongan dapat ditolak, disetujui atau dikembalikan kepada tim Marketing untuk dilakukan perbaikan. 8. Akad Pembiayaan Untuk akad pembiayaan, pihak BMT El – Fairus Pekalongan setelah menilai kelayakan dari pembiayaan nasabah maka akan melakukan akad pembiayaan, dengan ketentuan sebagai berikut: a. Setiap pembiayaan yang telah disetujui dan disepakati oleh pemohon dengan BMT EL FAIRUZ Pekalongan, wajib dibuatkan akad secara tertulis oleh bagian administrasi pembiayaan atas memo dari kepala cabang yang memuat beberapa hal :
89
1) Memenuhi keabsahan dan persyaratan hukum syariah dan hukum positif yang dapat melindungi kepentingan BMT EL FAIRUZ Pekalongan. 2) Memuat jenis pembiayaan, jumlah, jangka waktu, penggunaan, tata cara pembayaran kembali, serta persyaratan lainnya. b. Setiap akad pembiayaan yang dibuat oleh BMT EL FAIRUZ Pekalongan harus ditanda tangani di kantor BMT EL FAIRUZ Pekalongan oleh para pihak dengan persetujuan suami atau istri. c. Legalisasi akad secara notariil berlaku untuk pembiayaan 10 juta dan akad induk pembiayaan plafond.86 9. Proses Realisasi Pembiayaan Proses ini adalah tahap terakhir dalam pelaksanaan pembiayaan kepada nasabah, dimana pihak BMT Melakukan realisasi pembiayaan nasabah setelah berbagai syarat yang diajukan telah disetujui oleh komite pembiayaan BMT El – Fairuz Pekalongan, dengan ketentuan antara lain: a. Proses Realisasi adalah proses pencairan dana atau pengembalian barang anggota setelah di proses dan di putuskan oleh komite pembiayaan. b. Dokumen pendukung pencairan 1. Utama a) Surat pengakuan hutang (nasabah mendapat salinan) b) Surat penegasan persetujuan pembiayaan (nasabah mendapat salinan) 86
Wawancara dengan Bapak Aji Staf Marketing BMT El Fairuz Pekalongan Pada Tanggal 10 September 2015
90
c) Akad perjanjian pembiayaan d) Wakalah dan kafalah (apabila ada) (nasabah mendapat salinan) e) Surat kuasa menjual (non notariil) (nasabah mendapat salinan) f) Pengikatan jaminan g) Tanda terima uang calon anggota (penarikan pembiayaan) h) Tanda terima jaminan i) Berita acara pengesahan (komite) 2. Tambahan a) Jadwal angsuran b) Kuasa debet (angsuran, biaya administrasi, notaris, asuransi) c) Salinan akad pembiayaan c. Pengecekan syarat-syarat yang harus dipenuhi sebelum pencairan pembiayaan dilakukan oleh unit support pemb iayaan (seksi legal dan administrasi pembiayaan) Tabel 4.3 Persiapan Realisasi Pembiayaan atau Persetujuan Pembiayaan No. 1.
Kegiatan
Akuntabilitas
Menyusun daftar usulan pembiayaan yang dapat Marketing Officer, disetujui untuk dicairkan.
Ka.bag. Marketing,
a. Review hasil survei dan permintaan droping Kepala Unit pembiayaan oleh bagian pembiayaan. b. Skala persetujuan pembiayaan pada komite pembiayaan sesui dengan ketentuan yang
91
berlaku. c. Komite menentukan besarnya pembiayaan dan waktu pencairan dengan menandatangani pada kolom validasi memorandum komite pembiayaan 2.
Pencatatan hasil komite pembiayaan pada Anggota Komite buku realisasi pembiayaan
Pengiriman pembiayaan
memorandum kepada
bagian
komite administrasi
pembiayaan 3.
Membuat
surat
persetujuan
perjanjian Administrasi Pembiayaan
pembiayaan dan dikirim ke calon debitur
Tabel 4.4 Realisasi Pembiayaan / Pengikatan No. 1.
Kegiatan
Akuntabilitas
Memberitahu kepada debitur tentang waktu dan Marketing Officer, jumlah realisasinya dan dijelaskan kepada Ka bag Marketing,
2.
pemohon tentang hak dan kewajiban
kepala Unit
Menentukan dan menghubungi kantor notaris
Marketing Officer,
Mengadakan pengikatan secara notariil untuk Ka. Bag Marketing, pembuatan : Akte Pengakuan Hutang (SKHMT/APHT)
Kepala Unit
92
Akte Kuasa Menjual/ memindahkan hak Akte Fidusia/ FEO 3.
Menyerahkan
dokumen
kredit Marketing Officer,
pengikatan
Ka. Bag Marketing,
kepada notaris
Kepala Unit 4.
a. Menerima jainan dari debitur dan debitur menerima tanda terima jaminan.
Administrasi Pembiayaan,
b. Memimpin pengakadan dan meminta debitur
Marketing Officer,
menandatangani perjanjian pembiayaan
Ka. Bag Marketing,
pembiayaan dan pengikatan jaminan.
Kepala Unit
c. Mempersilahkan calon debitor untuk menandatangani slip pencairan pembiayaan, slip administrasi, asuransi, dan notaris. 5.
Menumbuhkan tanda tanganya, cap/stempel Marketing Officer, BMT setelah ditandatangani oleh para saksi
Ka. Bag Marketing, Kepala Unit
6.
Menyerahkan
dokumen
berkaitan
dengan Debitur
pencairan kepada A/O BMT :
Surat Permohonan Pencairan
Pipe Line calon debitur yang akan dibiayai
Surat pernyataan yang menyatakan bahwa rekening Bank adalah rekening
93
debitur. Membuat internal memo kepada direktur perihal Marketing Officer,
7.
Ka. Bag Marketing,
permohonan pencairan.
Kepala Unit 8.
Pelaksanaan
pencairan
dana
dengan
mengkreditkan ke rekening debitur.
cara Marketing Officer, Ka. Bag Marketing, Kepala Unit
B. Pengawasan Pembiayaan Murabahah di BMT EL - Fairuz Pekalongan Setelah adanya realisasi pembiayaan bukan berarti tugas BMT El Fairuz Pekalongan telah selesai, hal yang penting yang harus dilakukan oleh BMT yaitu pengawasan pembiayaan yang telah disalurkan kepada anggota. Pelaksanaan pengawasan pembiayaan di BMT El Fairuz Pekalongan dilakukan secara terus menerus guna menjamin pembiayaan serta menghindari pembiayaan bermasalah. Kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh BMT El Fairuz Pekalongan adalah: 1. Pengawasan inspeksi on the spot Yaitu pengawasan yang diadakan oleh BMT El Fairuz Pekalongan yang dilakukan dengan mengadakan pemeriksaan langsung ke tempat usaha anggota. Pengawasan langsung sangat efektif karena dengan pengawasan langsung BMT El Fairuz Pekalongan dapat melihat langsung usaha yang dibiayai di lapangan, pelaksanaan pengawasan ini harus dilakukan secara rutin dan berkala, dilakukan
94
dua kali dalam waktu satu bulan. Hal ini ditujukan bagi semua debitur tidak terkecuali bagi debitur yang mengalami permasalahan usaha dan pihak BMT El Fairuz Pekalongan juga harus menyelamatkan pembiayaan bermasalah tersebut87. 2. Pengawasan administratif Yaitu pengawasan dimana BMT El Fairuz Pekalongan dalam memberikan pembiayaanya kepada anggota harus mengawasi secara detail proses pembiayaan mulai dari pengajuan sampai dengan pencairan sehingga bila ada pejabat yang melanggar kewenangannya dapat segera diketahui dan ditindak. Pengawasan yang dilakukan yaitu: mulai pada saat proses pengajuan yaitu memeriksa kelengkapan persyaratan sehingga sampai pada tahap pencairan. Dan juga petugas administrasi harus memisahkan file-file tersendiri antara anggota, sehingga mudah dalam melakukan review. Administrasi pembiayaan sebagai salah
satu
objek
pengawasan
pembiayaan
merupakan
kegiatan
untuk
mengumpulkan atau menyusun dan memeriksa data-data maupun surat-surat kelengkapan anggota yang dibutuhkan selama proses kegiatan pembiayaan tersebut.88 3. Pembinaan dan pemantauan terhadap anggota Pelaksanaan pembiayaan juga harus disertai dengan pembinaan kepada anggota, tanpa adanya pembinaan maka pengawasan pembiayaan yang dilakukan tidak akan ada artinya, BMT diharapkan tidak semata-mata melakukan
87
Wawancara dengan Bapak Aji Staf Marketing BMT El Fairuz Pekalongan Pada Tanggal 8 Oktober 2015 88 Wawancara dengan Bapak Aji Staf Marketing BMT El Fairuz Pekalongan Pada Tanggal 9 Oktober 2015
95
pemantauan pembiayaan tetapi juga membantu memberikan masukan guna menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Pembinaan dan pemantauan yang dimaksud dilakukan dengan cara : 1) Melalui hubungan telepon 2) Kunjungan silaturahim ketempat anggota (rumah dan atau tempat usaha) 3) Mengevaluasi mutasi rekening. 4) Memperhatikan kelangsungan usaha anggota 5) Membantu anggota untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi terutama yang berkaitan langsung dengan problem cash flow. Pembinaan melalui hubungan telepon dimaksud untuk, menciptakan hubungan yang lebih akrab, menjamin kelancaran pengembalian pembiayaan, memonitor kegiatan debitur dalam mengelola usahanya dan mengindetifikasi permasalahan yang timbul sehingga pemecahan / penyelesaian dapat dilakukan tepat waktu. Pembinaan melalui kunjungan langsung dimaksudkan untuk mengetahui, mengecek secara fisik kondisi dan keadaan usaha anggota, untuk mengecek sampai seberapa jauh kondisi barang yang dijaminkan, untuk membantu/ memberikan saran yang diperlukan dalam rangka pengembangan usaha debitur. Pembinaan melalui pengawasan secara tidak langsung dimaksud untuk mengetahui, megikuti perkembangan usaha debitur melalui laporan-laporan yang disampaikan debitur, mencari informasi dari sumber lain tentang segala sesuatu yang menyangkut debitur tertentu, melakukan review terhadap file-file pembiayaan debitur secara periodik.
96
Mengelompokan debitur-debitur yang tergolong bermasalah agar dapat dibina secara khusus dan bila perlu dapat ditunjuk pembina yang menangani, melakukan penagihan dan pembinaan dan pengawasan dituangkan dalam laporan tertulis secara periodik setiap bulan.89
89
Wawancara dengan Bapak Aji Staf Marketing BMT El Fairuz Pekalongan Pada Tanggal 20 Oktober 2015