12
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1
PENDAHULUAN
Air Conditioner (AC) adalah alat pada kendaraan khususnya mobil yang mempunyai fungsi untuk mengatur suhu di dalam kendaraan sesuai dengan keinginan pengendara agar pengendara merasa nyaman saat berkendara atau saat macet. Untuk itu AC membutuhkan perawatan secara berkala agar tetap berfungsi secara baik, sehingga tidak mengganggu kenyamanan pengendara. Komponen Utama AC Mobil: ˗ Kompresor ˗ Kondensor ˗ Evaporator ˗ Receiver Dryer ˗ Freon (cairan yang bersirkulasi di dalam sistem ac)
Pemeliharaan (maintenance) adalah semua kegiatan yang mengusahakan agar peralatan/ sistem bekerja dengan semestinya. Menurut Pudji & Ilma (2012), pemeliharaan adalah kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas/ peralatan pabrik dan mengadakan perbaikan atau penyesuaian/ penggantian yang diperlukan supaya terdapat suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan sesuai dengan apa yang direncanakan. Pemeliharaan merupakan semua aktivitas termasuk menjaga peralatan dan mesin selalu dapat melaksanakan pesanan pekerjaan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
3.1.1
Perawatan dan Pemeliharaan (Maintenance)
Maintenance jika diartikan dalam bahasa Indonesia ialah pemeliharaan. Namun sampai saat ini masih banyak orang yang meganggap maintenance itu adalah perawatan. Karena banyak yang menganggap perawatan dengan pemeliharaan itu sama, namun pada kenyataannya sangatlah berbeda antara perawatan dan pemeliharaan. Pemeliharaan dan perawatan tidaklah sama, dimana pengertian dari pemeliharaan yaitu tindakan yang dilakukan terhadap suatu alat atau produk agar produk tersebut tidak mengalami kerusakan, tindakan yang dilakukan yaitu meliputi penyetelan, pelumasan, pengecekan pelumas dan penggantian spart-spart yang tidak layak lagi. Sedangkan pengertian perawatan yaitu suatu tindakan perbaikan yang dilakukan terhadap suatu alat yang telah mengalami kerusakan agar alat tersebut dapat digunakan kembali. Kesimpulannya yaitu pemeliharaan dilakukan sebelum suatu alat/ produk mengalami kerusakan dan mencegah terjadinya kerusakan, sedangkan perawatan yaitu dilakukan setelah suatu alat mengalami kerusakan (perbaikan). 3.1.2
Tujuan PerawatanMaintenance
Secara garis besar, perawatan bertujuan untuk mencegah keausan dan kerusakan yang akan timbul secara tidak terduga pada sebuah mesin sehingga pada akhirnya dapat mengganggu jalannya proses produksi. Secara rinci tujuan utama dari kegiatan perawatan adalah (Purnama, Putra & Kalamollah, 2015): 1. Mesin dan seluruh perlengkapan produksinya siap pakai. 2. Mengurangi atau memperlambat tingkat keausan dan kerusakan pada mesin. 3. Utuk mendapatkan biaya perawatan serendah mungkin dengan melakukan kegiatan perawatan secara teratur dan terencana. 4. Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang dibutuhkan oleh produk tersebut dan supaya kegiatan produksi tidak terganggu. 5. Meningkatkan kemampuan berproduksi agar dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan rencana produksi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
6. Menjaga kualitas produksi yang termasuk dalam golongan critical unit, yaitu: ˗ Kerusakan fasilitas tersebut akan membahayakan keselamatan pekerja. ˗ Kerusakan fasilitas akan mempengaruhi kualitas dari produk yang dihasilkan. ˗ Kerusakan fasilitas akan menyebabkan kemacetan diseluruh proses produksi. ˗ Modal yang ditanamkan dalam proses tersebut adalah mahal. 3.1.3 Penyebab Terjadinya Kerusakan Peran dari sebuah penyebab terjadinya kerusakan mempunyai banyak pengaruh yang sangat besar terhadap suatu mesin terutama pada komponen sistem air conditioner. Banyak kemungkinan penyebab terjadinya kerusakan, namun pada umumnya disebabkan oleh: ˗
Pemilihan rancang bangun yang tidak sesuai.
˗
Kelalaian dalam pemeliharaan dasar, seperti kebersihan dan pelumasan.
˗
Kondisi mesin atau peralatan yang sudah aus akibat gesekan.
˗
Proses pemakaian yang terus-menerus menimbulkan getaran-getaran, gesekangesekan ataupun kotoran-kotoran yang dapat mengakibatkan kerusakan pada bagian mesin tersebut.
˗
Pengaruh kerusakan kecil pada salah satu bagian mesin yang dapat menjadi penyebab kerusakan yang lebih besar pada bagian mesin yang lainnya.
˗
Pengaruh dari debu walaupun sangat halus, sering menyebabkan aus pada bagian-bagian didalam mesin.
˗
Terlalu berlebihan dalam penggunaan atau kelebihan beban yang dapat menyebabkan over haull.
3.1.4 Jenis-jenis Perawatan Dalam istilah perawatan disebutkan bahwa disana tercakup dua pekerjaan yaitu istilah “perawatan” dan “perbaikan”. Perawatan dimaksudkan sebagai aktifitas untuk
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
mencegah kerusakan, sedangkan istilah perbaikan dimaksudkan sebagai tindakan untuk memperbaiki kerusakan. Secara umum, ditinjau dari saat pekerjaan perawatan, dapat dibagi menjadi dua cara yaitu: 1. Perawatan yang direncanakan (Planned Maintenance). 2. Perawatan yang tidak direncanakan (Unplanned Maintenance).
Bentuk-bentuk Perawatan 1. Perawatan Preventif (Preventive Maintenance) Adalah pekerjaan perawatan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan, atau cara perawatan yang direncanakan untuk pencegahan (preventive). Ruang lingkup pekerjaan preventif termasuk: inspeksi, perbaikan kecil, pelumasan dan penyetelan, sehingga peralatan atau mesin-mesin selama beroperasi terhindar dari kerusakan. 2. Perawatan Korektif Adalah pekerjaan perawatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi fasilitas/ peralatan sehingga mencapai standar yang dapat diterima. Dalam perbaikan dapat dilakukan peningkatan-peningkatan sedemikian rupa, seperti melakukan perubahan atau modifikasi rancangan agar peralatan menjadi lebih baik. 3. Perawatan Berjalan Dimana pekerjaan perawatan dilakukan ketika fasilitas atau peralatan dalam keadaan bekerja. Perawatan berjalan diterapkan pada peralatan-peralatan yang harus beroperasi terus dalam melayani proses produksi. 4. Perawatan Prediktif Perawatan prediktif ini dilakukan untuk mengetahui terjadinya perubahan atau kelainan dalam kondisi fisik maupun fungsi dari sistem peralatan. Biasanya perawatan prediktif dilakukan dengan bantuan panca indra atau alat-alat monitor yang canggih.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
5. Perawatan setelah terjadi kerusakan (Breakdown Maintenance) Pekerjaan perawatan dilakukan setelah terjadi kerusakan pada peralatan, dan untuk memperbaikinya harus disiapkan suku cadang, material, alat-alat dan tenaga kerjanya. 6. Perawatan Darurat (Emergency Maintenance) Adalah pekerjaan perbaikan yang harus segera dilakukan karena terjadi kemacetan atau kerusakan yang tidak terduga.
3.2
KESELAMATAN KERJA PT. PLUIT AUTOPLAZA
Keselamatan kerja adalah upaya yang dilakukan untuk mengurangi terjadinya kecelakaan, kerusakan dan segala bentuk kerugian baik terhadap manusia, maupun yang berhubungan dengan peralatan, obyek kerja, bengkel tempat bekerja, dan lingkungan kerja, secara langsung dan tidak langsung. Sejalan dengan kemajuan teknologi, maka permasalahan keselamatan kerja menjadi salah satu aspek yang sangat penting, mengingat resiko bahaya dalam penerapan teknologi juga semakin kompleks. Keselamatan kerja merupakan tanggung jawab semua orang baik yang terlibat langsung dalam pekerjaan dan juga masyarakat produsen dan konsumen pemakai teknologi pada umumnya.
3.2.1
Tujuan Dari Keselamatan Kerja
Adapun tujuan dari keselamatan kerja adalah: ˗ Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada ditempat kerja. ˗ Antisipasi, identifikasi dan evaluasi kondisi dan praktek yang dapat membahayakan keselamatan para pekerja. ˗ Mencegah timbulnya gangguan kesehatan masyarakat pekerja yang diakibatkan oleh keadaan/ kondisi lingkungan kerjanya seperti kecelakaan akibat kerja.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
˗ Memberi perlindungan bagi pekerja saat melaksanakan pekerjaannya dan kemungkinan terjadinya bahaya yang disebabkan oleh faktor-faktor yang membahayakan kesehatan di tempat kerja. ˗ Menempatkan pekerja disuatu lingkungan pekerjaan berdasarkan keterampilan, kemampuan fisik dan psikis pekerjaannya.
3.2.2
Faktor - Faktor yang Menyebabkan Terjadinya Kecelakaan Kerja
Berikut merupakan faktor-faktor penyebab kecelakaan kerja: a. Faktror manusia ˗ Umur ˗ Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja - Ketidaktahuan dalam menjalankan mesin-mesin - Kemampuan dan keterampilan yang kurang - Bekerja tanpa peralatan keselamatan kerja - Konsentrasi yang kurang dalam melaksanakan pekerjaan - Kelalaian dalam bekerja - Kurangnya rasa pengertian (membuang putungan rokok sembarangan) - Bermain-main dalam bekerja dll b. Faktor alat Kondisi suatu peralatan baik itu umur maupun kualitas sangat mempengaruhi terjadinya kecelakaan kerja. Alat-alat yang sudah tua kemungkinan rusak itu ada. Apabila alat itu sudah rusak, tentu saja dapat mengakibatkan kecelakaan. Melakukan peremajaan pada alat-alat yang sudah tua dan melakukan kualitas kontrol pada alat-alat yang ada di tempat kerja. c. Faktor lingkungan - Tempat kerja yang tidak layak - Kebisingan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
- Suhu udara - Penerangan - Lantai licin - Kondisi peralatan yang berbahaya - Bahan-bahan dan peralatan yang bergerak - Transportasi yang tidak melaksanakan operasi sesuai SOP
3.2.3
Mencegah Terjadinya Kecelakaan Kerja
Beberapa macam-macam alat keselamatan kerja serta sebab-sebab dari kebakaran antara lain: a. Alat pelindung kepala b. Alat pelindung mata c. Alat pelindung telinga d. Alat pelindung tubuh e. Alat pelindung pernafasan f. Alat pelindung kaki g. Alat pelindung tangan Sebab – sebab terjadinya kebakaran: a. Penyalaan sendiri (tanpa sengaja) b. Perbuatan sengaja c. Alat-alat (mesin) yang sedang bekerja d. Reaksi kimia e. Cuaca yang terlalu panas f. Konsleting listrik
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
Gambar 3.1 Alat pemadam api ringan Portable
Gambar 3.2 Alat keselamatan kerja Mengingat PT. Pluit Autoplaza rentan akan bahaya kebakaran maka keselamatan kerja (safety) harus dipahami betul oleh seluruh karyawan ataupun orangorang yang berada di bengkel. Tim safety juga mengajarkan bagaimana keselamatan itu sangat penting bagi diri sendiri serta orang yang disekitar dan lingkungan. Tim safety mengenalkan alat-alat keselamatan juga penggunaannya, alat pemadam kebakaran dan cara evakuasi yang benar apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Semua peralatan di bengkel semuanya harus berhubungan dengan safety.
3.3
DEFINISI SISTEM AIR CONDITIONER (AC)
Air Conditioner adalah alat pada kendaraan khususnya mobil yang mempunyai fungsi untuk mengatur suhu di dalam kendaraan sesuai dengan keinginan pengendara agar pengendara merasa nyaman saat berkendara atau saat macet. Untuk itu AC membutuhkan perawatan secara berkala agar tetap berfungsi secara baik, sehingga tidak mengganggu kenyamanan pengendara. (Effendy, 2005) Pengkondisian udara
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
pada ruangan mengatur mengenai kelembaban, pemanasan dan pendinginan ruangan, atau prinsip mesin refrigerant adalah proses pengambilan panas dari sumber yang di dinginkan dan dibuang ke temperatur yang lebih tinggi. Perkembangan teknologi senantiasa selalu mengalami peningkatan seiring dengan ditemukan berbagai ilmu-ilmu baru pada dunia pendidikan. Teknologi salah satunya adalah memberikan kemanfaatan berupa kenyamanan, salah satu contohnya adalah teknologi Air Conditioner (AC) merupakan teknologi yang memberikan kenyamanan dalam mengkondisikan suhu suatu ruangan. Air Conditioner (AC) memiliki berbagai macam jenis seperti AC Ruang, AC Split, dan AC mobil. Berbagai macam jenis AC tersebut sebenarnya memiliki fungsi sama sebagai pengatur suhu pada suatu lingkungan sehingga diperoleh suhu sesuai kondisi yang diharapkan. Pada saat ini pemanfaatan Air Conditioner (AC) pada kendaraan seperti mobil dan bus menjadi hal yang umum. Hampir pada setiap kendaran roda empat dapat dijumpai penggunaan AC sebagai salah satu komponen penunjang kenyamanan penggendara. Fungsi AC mobil sama dengan fungsi Air Conditioner pada umumnya, yaitu sebagai pengatur suhu, kelembaban udara, dan kebersihan kabin mobil. Pengguna teknologi AC mobil sering tidak mengetahui berbagai hal yang berkaitan dengan proses dan komponen pendukungnya. (Effendy, 2005) Sistem refrigerasi yang paling sederhana memiliki komponen utama yaitu kompresor, kondensor, katup ekspansi, dan evaporator. Untuk mendapatkan suhu udara yang sesuai dengan yang diinginkan banyak alternatif yang dapat diterapkan, diantaranya adalah dengan menaikkan koefisien perpindahan kalor kondensasi dan dengan menambahkan kecepatan udara pendingin pada kondensor sehingga akan diperoleh harga koefisien prestasi yang lebih besar. Lebih lanjut dia mengatakan bahwa dengan menambahkan kecepatan udara pendingin pada kondensor maka laju aliran massa akan menurun sehingga menyebabkan daya kompresor juga mengalami penurunan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
Gambar 3.3 Tata letak kompoonen AC mobil (Sumber: infocarakerja, 2011)
3.3.1 Prinsip Kerja Sistem Air Conditioner (AC) Prinsip kerja AC mobil hanya sirkulasi saja, mulai freon bekerja dari kompresor dalam keadaan gas tekanan tinggi, setelah itu didinginkan oleh kondensor yang letaknya di depan radiator, lalu disaring oleh filter sebelum masuk ke expansi valve. Zat pendingin yang telah diturunkan tekanannya oleh katup expansi, berubah bentuk menjadi uap dan sampai ke evaporator dalam keadaan suhu bertekanan rendah, setelah dari evaporator lalu freon ditarik lagi oleh kompresor dan seterusnya, seperti itulah sistem kerja AC mobil.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
Gambar 3.4 Cara kerja sirkulasi AC (Sumber: infocarakerja, 2011) 3.3.2 Komponen Utama Air Conditioner (AC) Menurut Triyono (2009) AC atau air conditioner adalah suatu rangkaian peralatan (komponen) yang berfungsi untuk mendinginkan udara di dalam kabin agar penumpang dapat merasa segar dan nyaman. Di dalam perkembangan dunia otomotif, AC sudah merupakan perlengkapan kendaraan yang utama dan termasuk dalam kategori wajib ada, terutama di kota-kota besar yang sudah rentan dengan kemacetan dan suhu udara yang panas. Kondisi semacam ini menjadikan AC sebagai perlengkapan mobil yang vital yang sangat dibutuhkan oleh pengendara mobil. Dalam rangkaiannya, AC terdiri dari komponen-komponen yang saling berhubungan baik fungsi atau sistem kerjanya. Dan agar AC dapat menjalankan fungsinya dengan optimal, maka seluruh komponen yang ada dalam rangakaian AC harus dalam keadaan standar (baik). Berikut adalah fungsi dan cara kerja dari komponenkomponen utama yang terdapat dalam sistem air conditioner, diantaranya adalah kompresor, kopling magnet, kondenser, receiver/dryer, katup ekspansi dan evaporator.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
a)
Kompresor
Kompresor adalah alat yang digunakan untuk menaikan tekanan refrigerant dengan mengkompresikan dalam bentuk gas/ uap, akibatnya temperatur refrigerant juga ikut naik. Panas yang timbul kemudian akan dikondensasikan melalui kondensor.
Gambar 3.5 Kompresor
b)
Magnetic Clutch
Magnetic clutch digunakan untuk melepaskan dan menghubungkan kompresor dengan putaran mesin. Komponen utamanya terdiri dari stator, rotor, dan plat penekan. Prinsip kerja magnetic clutch adalah melekatkan dua keping logam besi karena gaya elektro magnet, dua keping logam tersebut adalah penekan drive pulley.
Gambar 3.6 Magnetic Clutch (Sumber: Triyono, 2009)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
c)
Kondensor
Menurut Triyono (2009) kondensor berfungsi untuk menyerap panas pada refrigerant yang telah dikompresikan oleh kompresor dan mengubah refrigerant yang berbentuk gas tersebut menjadi cair dan mendingin. Kondensor merupakan alat pelepas panas pada sistem AC mobil, jika kondensor bermasalah dapat dipastikan proses pelepasan panas refrigerant dari kompresor akan terhambat, sehingga kerja AC tidak maksimal. Adapun masalah yang umum terjadi pada bagian kondensor sebagai berikut. ˗ Permukaan kondensor tertutup debu, sehingga proses pendinginan refrigerant pada kondensor dengan air dan disikat dengan sikat halus, tetapi perlu hatihati agar tidak merusak kondensor. ˗ Adanya kebocoran refrigerant pada bagian pipa sambungan diakibatkan oleh karat dan kotoran yang menempel. Bersihkan secara berkala dan perhatikan jika ada kebocoran pada sambungan pipa dan bagian lainnya. ˗ Motor kipas kondensor tidak berputar atau putarannya tidak normal. Lakukan perbaikan motor kipas hingga putarannya kembali normal.
Gambar 3.7 Kondensor (Sumber: materi-smk-otomotif, 2012) d)
Receiver/dryer
Receiver merupakan alat untuk memisahkan kadar air dan menyaring kotoran yang terbawa bersama refrigerant. Dapat dibayangkan jika receiver sudah terlampau kotor. Receiver akan tersumbat sehingga akan menghambat laju sirkulasi refrigerant. Ibarat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
darah yang tidak bersirkulasi, akan sangat berbahaya bagi tubuh. Umumnya masalah yang terjadi pada receiver dalah sebagai berikut. ˗ Receiver tersumbat kotoran, maka dari itu indikasinya dapat diketahui dengan memegang pipa masuk dan keluar receiver. Rasakan suhu yang terdapat pada pipa masuk dan keluar receiver, apakah ada perbedaan suhu atau tidak. Jika ada perbedaan suhu, dapat dipastikan receiver sudah kotor, sehingga receiver (filterdryer) perlu diganti. ˗ Batu silica receiver terlepas dari tempatnya, sehingga menutup saluran refrigerant dan menghambat aliran refrigerant. Batu silika pada receiver terbungkus dan berfungsi menyaring kotoran. Jika bungkus batu silica tersebut mengalami kebocoran, maka batu silika akan masuk ke komponen-komponen ac lainnya.
Gambar 3.8 Receiver dryer (Sumber: materi-smk-otomotif, 2012) e)
Katup Ekspansi (Expansion Valve)
Expansion valve adalah alat yang berfungsi sebagai katup pengembunan atau pengatur masuknya gas freon yang telah dicairkan memalui proses dari dryer, di dalam proses katup ekspansi ini, meminimalisir gas yang masuk ke dalam pipa kaliper terstruktur yang ada pada cooling oil (biasa disebut evaporator) sehingga gas yang masuk hanya berupa percikan embun, kemudian gas yang terjadi cair menjadi dingin lewat proses pengembunan tersebut. Fungsi ekspansi sendiri adalah satu kesatuan dalam rangkaian
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
fungsi evaporator dimana setelah cooling coil dingin, maka blower dapat menghantarkan atau meniupkan dingin pada kabin setelah kisi-kisi angin yang terdapat pada dasbor mobil sehingga anda yang didalam kabin merasa dingin.
Gambar 3.9 Katup ekspansi (Sumber: materi-smk-otomotif, 2012) f)
Evaporator
Evaporator berfungsi menyerap panas dari ruang kabin mobil yang melewatinya, sehingga udara yang keluar dari evaporator
terasa dingin. Jika evaporator
bermasalah, kabin mobil tentu akan terasa panas atau tidak terasa sejuk. Berikut kerusakan yang sering terjadi pada bagian evaporator.
Filter udara pada evaporator tersumbat oleh debu dan kotoran sehingga udara yang melewati evaporator tidak dapat bersikulasi dengan baik. Anda perlu membersihkan filter udara agar sirkulasi udara menjadi lancar.
Sirip-sirip pipa evaporator terhalang oleh debu dan kotoran, sehingga proses penyerapan panas terganggu dan mengakibatkan udara
panas yang
melewatinya tidak dapat diserap dengan baik. Bersihkan sirip-sirip pipa evaporator menggunakan angin dari kompresor .
Terjadinya kebocoran pada pipa evaporator. Hal ini disebabkan kotoran yang menumpuk pada permukaannya, sehingga dapat menyebabkan karat dan menimbulkan kebocoran. Untuk mengatasinya, maka lakukan penambalan pada bagian yang bocor. Jika kebocoran sudah terlalu besar sebaiknya evaporator diganti.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
Gambar 3.10 Evaporator (Sumber: materi-smk-otomotif, 2012) g)
Blower
Blower di dalam ruang penumpang berfungsi mensirkulasikan udara ke evaporator, ditunjukkan pada gambar 3.11. Persinggungan udara ke evaporator akan membuat udara yang mengalir menjadi lebih dingin kemudian dihembuskan atau dialirkan ke ruang pada penumpang. Blower digunakan untuk menghisap udara segar atau udara yang telah disurkulasikan ke dalam ruangan. Blower terdiri dari motor dan kipas (fan).
Gambar 3.11 Blower
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
h)
Kipas kondensor (Extra Fan)
Extrafan berfungsi mensirkulasikan udara di dalam kabin dan di luar kabin. Motor blower terdapat di dalam kabin, sedangkan fan (extra fan) terletak di kondensor (di luar kabin). Extra fan yang terdapat di luar kabin (pada kondensor) juga terdiri dari motor penggerak dan fan yang digerakkan. Umumnya yang digerakkan adalah fan tipe axial flow.
Gambar 3.12 Kipas kondensor (Extra Fan) (Sumber: materi-smk-otomotif, 2012)
3.3.3 Merawat Sistem Air Conditioner (AC) Sistem air conditioner wajib dirawat dan diperhatikan secara rutin, masalah yang muncul pada sistem air conditioner biasanya sedikit-sedikit atau bertahap. Untuk itu, tidak seharusnya mengabaikan perawatan sistem air conditioner dan menunggu hingga sistem air conditioner benar-benar rusak atau tidak berfungsi. Dan ini beberapa keuntungan dari merawat sistem air conditioner dan kerugian tidak merawat sistem air conditioner: a. Keuntungan apabila air conditioner (AC) rutin dilakukan perawatan ˗ Air conditioner akan terasa nyaman ketika digunakan. ˗ Kerusakan pada komponen air conditioner dapat diminimalisir.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
˗ Apabila terjadi kerusakan komponen air conditioner, akan cepat diketahui. ˗ Pemakaian air conditioner akan lebih lama/ awet.
b. Kerugianpada air conditioner (AC) apabila tidak dilakukan perawatan ˗ Pemakaian dalam komponen air conditioner akan cepat ganti. ˗ Kerusakan pada air conditioner tidak dapat diminimalkan. ˗ Resiko kerusakan pada komponen air conditioner akan lebih besar. ˗ Air conditioner dipakai kurang maksimal dan tidak nyaman.
http://digilib.mercubuana.ac.id/