BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Pendahuluan Indonesia sebagai negara berkembang dimana pembangunan di setiap wilayah di indonesia yang semakin berkembang yang semakin berkekembang pesat-nya bangunanbangunan didirikan membuat perusahaan-perusahan tambang yang khusus nya bergerak di bidang bahan baku atau material yang di butuh kan untuk mendirikan pembangunan dari skala besar maupun skala kecil. Dimana perusahaan tambang batu atau pasir harus menjangkau target yang dibutuhkan. Semakin banyaknya permintaan konsumen yang harus mencukupi target sekian meter kubik pasir dsb. Pertambangan pun di sesuaikan dengan target yang dibutuhkan. Setiap unit komponen pemecah batu mempunyai kapasitas sesuai dimensi salah satunya yang berperan penting untuk memenuhi kapasitas adalah penggunaan conveyor belt, di sesuaikan dengan design dan ukuran dengan volume yang di inginkan. Perkembangan zaman yang semakin canggih mebuat alat alat yang di ciptakannya pun semakin bagus, efisien dan canggih, seperti belt conveyor ini. Dimana belt conveyor atau ban berjalan yang dimulai pada abad ke-17, yang telah menjadi bagian yang terelakkan menjadi alat transportasi material. Pada saat itu conveyor belt menjadi alat populer dan banyak digunakan untuk memindahkan material dari satu tempat ke tempat lainnya (Material Handling).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.1.1 Pengertian Dasar Conveyor Belt Belt conveyor atau system conveyor adalah bagian umum dari peralatan mekanis yang bergerak dari satu lokasi ke lokasi lain. Conveyor terutama berguna dalam komponen yang melibatkan tranportasi bahan berat atau besar, conveyor merupakan alat tranportasi cepat dan efisien untuk berbagai bahan, banyak jenis dan spesifikasi dari conveyor belt, yang digunakan sesuai dangan kebutuhan yang berbeda. Belt conveyor atau konveyor sabuk adalah pesawat pengangku yang digunakan untuk memindahkan dalam bentuk satuan ataupun tumpahan, dengan arah horizontal atau membentuk sudut dari suatu sistem operasi yang lain dalam suatu lini proses produksi, yang menggunakan belt rubber atau sabuk karet dalam muatannya. Material yang di transport dapat berupa powder dengan kapasitas capai 2000 Ton/Jam, hal ini berkembang seiring dengan kemjuan desain belt conveyor itu sendiri. Jenis belt bias berupa textile rubber belt, metal belt, steel cord belt, dan jenis yang paling banyak digunakan adalah jenis textile rubber belt seperti dalam penggunan belt conveyor untuk tambang pasir dsb. Kemudahan dalam pengoprasian dan pemeliharaan, tetapi belt rubber tidak tahan diatas temperature 200°C, dengan belt conveyor material dapat di umpan disepanjang lintasan begitu juga pengeluarannya. Prinsip kerja belt conveyor adalah mentransport material yang ada di atas belt dimana umapn atau inlet berada di sisi tail dengan menggunakan chute dan setelah mencapai di head material di tumpahkan akibat belt berbalik arah. Belt yang di gerakan oleh drive / head pulley dengan menggunakan motor penggerak , head pulley yang menarik belt dengan prinsip adanya gesekan antar permukaan drum dengan belt sehingga kapasitasnya tergantung dengan gesakan dan dimensi dai belt conveyor itu sendiri. (Rudenko,1978).
3.1.2 Komponen-komponen pada belt conveyor
http://digilib.mercubuana.ac.id/
a) Drive System . Bagian penggerak head pulley dengan menggunakan penggerak motor listrik yang diteruskan ke gear motor dan di jalankan pada head pulley untuk menjalankan belt rubber pada gesekan yang terjadi. b) Belt Rubber Untuk mengankut material dari satu tempat ke tempat lainnya dengan jumlah yang banyak dan continue / terus menerus dalam pengoperasiannya. c) Idller Roller Guna nya untuk menahan atau menyanggah belt. menurut letak dan fungsinya dengan berbagai ukuran yang di sesuaikan dari ukuran belt conveyor itu sendiri. d) Kerangka (Frame) Sebagai kontruksi baja yang menyangga seluruh susunan belt dan komponen komponen lainnya. e) Discharge Chute Untuk mengarahkan material atau menempatkan suatau bahan yang sudah di muat dari belt conveyor pada unit. f) Motor (Penggerak) Biasa penggunaannya dengan motor bertenaga listrik untuk menggerakan drive pulley atau head pulley dengan tenaga (HP) yang disesuaikan dengan ukuran belt conveyor.
Komponen-komponen Conveyor Belt dapat pada gambar dibawah ini.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 3.1 komponen-komponen dasar Conveyor belt Sumber:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.1.3 Pulley System Pulley adalah suatu alat mekanis yang di gunakan sebagai pendukung pergerakan belt atau sabuk lingkar untuk menjalankan suatu alur yang berfungsi menghantarkan suatu daya. Pulley pada belt conveyor sangat berperan penting dalam menggerakan belt dengan memberikan gaya rotasi (putaran) dan angkut dari titik ke titik yang lain. 1. Spesifikasi drum pulley untuk memenuhi keperluan dimensi/ukuran yang dibutuhkan sebagai berikut: DRUM/TUBE FOR PULLEY NO.
OUTSIDE DIAMETER (OD)
LENGTH (MM)
MM
INCH
1
76
2½”
200 – 1000
2
89
3”
200 – 1000
3
114
4”
200 – 1000
4
140
5”
200 – 1000
5
165
6”
300 – 1000
6
216
8”
300 – 1000
7
267
10”
500 – 1000
8
318
12”
500 – 1000
9
355
14”
600 – 1000
10
405
16”
600 – 1000
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.1.4 Jenis - Jenis Pulley Sesuai Fungsinya a). Head Pulley Head pulley pada belt conveyor dapat juga dikatakan sebagai pulley penggerak dari sistem belt conveyor. Head pulley dapat dikatan dimana material akan dicurahkan atau di tumpahkan untuk dikirim ke titik selanjutnya.
b). Tail Pulley Tail pulley merupakan pulley yang terletak pada sisi belakang conveyor dimana pulley ini merupakan letak awal jatuhnya material untuk dibawa ke bagian depan conveyor kontruksinya yang sama denag head pulley hanya saja tidak di lengkapi transmisi penggerak seperti halnya pada head pulley.
c). Take Up Pulley Adalah perangkat yang mengencangkan belt yang kendur yang memberikan tegangan pada belt pada start awal.
d). Snub Pulley Fungsinya menjaga keseimbangan pada tegangan dari drive pulley.
e). Bend Pulley Berfungsi sebagai penjaga keseimbangan belt yang diletakan sebelum take-up pulley.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 3.2 Pulley system pada belt conveyor Sumber: Pribadi
3.1.5 Proses Produksi Pulley Berikut beberapa raw material fabrikasi pulley dsb : 1. Besi drum/tube diameter dan panjang di sesuaikan dengan spesifikasi panjang dan lebar dari belt conveyor. 2. Besi as atau shaft diameter yang disesuaikan dengan design yang dibutuhkan. 3. Plat penutup kiri dan kanan (Flank) ketebalan plat yang di sesuaikan dengan diameter drum yang digunakan. 4. Pemotongan raw material yang di perlukan. 5. Pembubutan sesuai dengan design yang di butuhkan. 6. Pengelasan dengan menyatukan masing masing raw material. 7. Proses machining atau membersihkan dari sisa sisa raw material dan finishing yang di proses dalam pembubutan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
8. Painting dan pemasanagan rubber lagging pada head/drive pulley. 3.1.6 Proses Produksi Unit Belt Conveyor System Belt conveyor merupakan alat angkut yang digunakan untuk memindahkan muatan dalam bentuk satuan atau tumpahan, Fabrikasi belt conveyor mempunyai pertimbangan untuk alat angkut yang paling sesuai berdasarkan beberapa kelebihan sebagai berikut: 1. Mampu membawa beban dengan kapasitas penuh dengan efisiensi tinggi. 2. Kecepatan belt yang dapat disesuaikan untuk menetapkan jumlah material yang diperlukan dan memenuhi hasil yang dibutuhkan. 3. Memerlukan daya yang lebih kecil, sehingga menekan biaya operasional. 4. Tidak mengganggu lingkungan karna kebisingan dan polusi rendah. 5. Berjalan secara kontinu atau terus menerus. Komponen-komponen utama pada belt conveyor: Rangka (frame) Bracket Carry and Return Roller Head and Tail Pulley (Pulley System) Belt (Rubber) Carry and Return Roller (Idler) Support (Kaki Conveyor) Motor Penggerak (Driven) Sprocket and Chain (Transmisi) Bolt and Nut 3.1.7 Unit Belt Conveyor Pemecah Batu
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Conveyor adalah bagian atau komponen dari tambang pemecah batu (Stone Crusher Plant) yang berfungsi untuk memindahkan material secara langsung dalam suatu proses dari satu unit ke unit lain, atau langsung ke hasil (Stockpile), Fungsi conveyor dalam pemecah batu biasanya terdiri dari unit main Conveyor, Joint conveyor, Return Conveyor dan Stockpile Conveyor, seperti pada gambar dibawah. Gambar 3.3 Layout stone crusher plant
Sumber: Pribadi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Belt
conveyor
pada
stone
crusher
di
topang
oleh
conveyor
stand
untuk
mendistribusikan material ke tempat yang lebih tinggi. Rata-rata kemiringan maksimal dari conveyor stone crusher adalah 180. Jika sudut inklinasi lebih besar dari 180 maka material batu yang terdapat pada belt conveyor tidak akan bisa dipindahkan karena material batu akan menggelinding
kebawah
disebabkan
sudut
inklinasi
yang terlalu
besar. Maka
pada
perancangan conveyor stone crusher diusahakan sudut inklinasi tidak boleh lebih dari 180. (Aisyati,2009).
Gambar 3.4 Main Conveyor Inklinasi 18° Sumber: Pribadi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bagian ekor conveyor merupakan tempat input material yang akan didistribusikan oleh conveyor. Material jatuh pada upper idler dikelilingi oleh hopper conveyor. Hopper ini berfungsi untuk mencegah material agar tidah berantakan keluar dari belt conveyor. Roller idler yang terdapat pada jatuhan material biasanya lebih rapat dibandingkan dengan roller yang terdapat pada bagian tengah dan depan conveyor. Hal ini karena roller idler pada bagian belakang berfungsi sebagai tempat jatuhan material yang mendapat beban paling besar diantara bagian conveyor lainnya. Pada bagian ekor conveyor terdapat roll drum belakang yang dapat dipakai untuk menyetel kekencangan belt conveyor. Penyetelan belt conveyor dengan mengencangkan atau mengendorkan tension rod yang terpasang pada kedua sisi bearing UCT roll drum belakang conveyor.
3.1.8 Kapasitas Belt Conveyor Lebar dan kecepatan belt conveyor berpengaruh pada kapasitas conveyor sedangkan panjang conveyor menentukan besarnya daya yang dibutuhkan. Jika besarnya daya motor diabaikan, dua buah conveyor dengan lebar dan kecepatan belt yang sama tetapi mempunyai panjang berbeda akan menghasilkan kapasitas yang sama. Dalam perancangan conveyor stone crusher plant, terlebih dahulu dihitung kapasitas yang ingin dicapai dengan mempertimbangkan lebar dan kecepatan belt conveyor baru kemudian ditentukan daya yang dibutuhkan dengan mempertimbangkan panjang conveyor. Jadi lebarbelt, kecepatan conveyor, dan daya conveyor merupakan faktor utama yang mempengaruhi kapasitas conveyor stone crusher.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Sudut inklinasi conveyor juga mempengaruhi kapasitas conveyor. Untuk material batu, sudut inklinasi maksimal yang diijinkan adalah 180. Jika sudut inklinasi lebih besar dari sudut yang diijinkan maka material aggregate tidak akan bisa dipindahkan karena material akan menggelinding turun menuju ekor conveyor. dan jika daya elektromotor sudah tidak mampu lagi untuk menarik belt dapat menyebabkan terbakarnya elektromotor akibat overload.
Belt Width (mm)
Belt Width (mm)/Power (kw)
Belt Speed (m/s)
Capacity (t/h)
400
≤12/2.2
12-20/2.2-4
20-25/4-7.5
1.3-1.6
30-60
500
≤12/3
12-20/4-5.5
20-30/5.5-7.5
1.3-1.6
40-80
650
≤12/4
12-20/4-5.5
20-30/7.5-11
1.3-1.6
80-120
800
≤10/4
10-15/4-5.5
15-25/5.5-15
1.3-1.6
120-180
1000
≤10/5.5
10-20/7.5-11
20-30/11-22
1.3-2.0
160-250
1200
≤10/7.5
10-20/7.5-15
20-30/15-30
1.3-2.0
200-400
Gambar 3.5 Kapasitas dan kecepatan belt conveyor Sumber: Anonim
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Selain beberapa faktor yang telah disebutkan, terdapat juga faktor hambatan yang mempengaruhi kapasitas conveyor. Faktor hambatan tersebut dapat berupa gesekan antara roll drum dengan belt conveyor. Semakin besar gaya gesek yang terjadi, maka kapasitas yang didapat semakin kecil. Jika gaya gesek (faktor C) antara roll drum dan belt conveyor besar, maka akan menyebabkan selip sehingga belt conveyor tidak ikut berputar dan material tidak dapat didistribusikan. Hal ini dapat menyebabkan berkurangnya kapasitas. Untuk conveyor pendek, harga faktor C lebih besar daripada conveyor yang panjang karena kekencangan belt conveyor lebih mudah diatur disebabkan jarak yang dekat antara roll drum depan dan roll drum belakang. Pengaturan kekencangan belt dapat dilakukan melalui tension rod yang terdapat pada ekor conveyor (Anonim,2011).
http://digilib.mercubuana.ac.id/