BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Definisi Gudang Menurut David E Mulcahy, gudang adalah suatu fungsi penyimpanan berbagai jenis macam produk (unit-unit penyimpanan persediaan UPS) yang memiliki unit-unit penyimpanan dalam jumlah yang besar maupun yang kecil dalam jangka waktu saat produk dihasilkan oleh pabrik. (penjual) dan pada saat produk di butukan pelanggan atau setasiun kerja dalam fasilitas pembuatan . Gudang sebagai tempat yang dibebani oleh tugas untuk menyimpan barang yang akan dipergunakan dalam produksi. Gudang atau storage pada umumnya akan memiliki fungsi yang cukup penting didalam menjaga kelancaran operasi produksi suatu pabrik disini ada tiga tujuan utama dari departemen ini yang berkaitan dengan pengadaan barang adalah sebagai berikut: 1. Pengawasan, yaitu dengan sistem administrasi yang terjaga dengan baik untuk mengontrol keluar masuknya material. Tugas ini juga menyangkut keamanan dari pada material supaya tidak hilang.
11
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2. Pemilihan, yaitu aktifitas pemeliharaan atau perawatan agar material yang yang disimpan didalam gudang tidak cepat rusak dalam penyimpanan. 3. Penimbunan/penyimpanan yaitu agar sewaktu-waktu diperlakukan maka material yang dibutuhkan akan tetap tersedia sebelum dan selama proses produksi berlangsung. Dalam suatu pabrik, gudang dapat dibedakan menurut karakteristik material yang akan disimpan, yaitu sebagai berikut: a. Raw Material Storage Gudang ini menyimpan setiap material yang dibutuhkan atau di gunakan unutuk proses produksi. Lokasi dari gudang ini umumnya berada didalam bangunan pabrik (indoor) untuk beberapa jenis barang tertentu bisa juga diletakkan di luar bangunan (outdoor) yang mana hal ini akan dapat menghemat biaya gudang karena tidak memerlukan bangunan sepesial untuk itu. Gudang ini kadang-kadang disebut juga sebagai stock room karena fungsinya untuk mneyimpan stock untuk kebutuhan tertentu. b. Working Process Storage Dalam industry manufacuture sering kita jumpai bahwa benda kerja harus melalui beberapa macam operasi dalam pengerjaannya. Prosedur ini sering pula harus terhenti karena dari satu operasi ke operasi berikutnya waktu pengerjaan yang dibutuhkan tidaklah sama, sehingga untuk itu material harus menunggu sampai mesin atau operator berikutnya siap mengerjakan. Work in process storage ini biasanya terdiri dari dua macam yaitu :
12
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Small amount material, yang akan diletakkan diantara stasiun kerja, mesin atau pula suatu tempat yang berdekatan dengan waktu operasi selanjutnya tersebut. Large amount material atau bahan-bahan yang disimpan dalam jumlah yang besar dan waktu yang relative cukup lama yang mana lokasinya akan terletak didalam area produksi. c. Finished goods product storage Warehouse berfungsi sebagai menyimpan produk-produk yang telah selesai dikerjakan. Department ini mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: Penerimaan produk jadi yang telah selasai dikerjakan oleh department produksi. Penyimpanan produk jadi dengan sebaik-baiknya dan selalu siap pada saat ada permintaan masuk. Pengepakan atau packaging dari produk untuk dapat dikirim dengan aman. Menyelenggarakan administrasi pergudangan terutama untuk produk jadi. Jelas disini bahwa lokasi dari gudang produk jadi (dan juga department pengiriman barang) hasurlah direncanakan bedekatan dengan fasilitas transportasi seperti halnya pada saat merncanakan department penerimaan bahan dan Raw Material Storage.
13
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.2 Pengertian Tata Letak Tata Letak pabrik adalah perancanaan susunan fisik suatu unsur kegiatan yang berhubungan dengan industry manufacture. perencanaan tata letak mencakup desain atau konfigurasi, dari bagian-bagian, pusat kerja , dan peralatan yang membentuk proses perubahan dari bahan mentah menjadi barang jadi. Rekayasawan rancang fasilitas menganalisis, membentuk proses membentuk konsep, merancang dan mewujudkan system bagi pembuatan barang atau jasa. Dengan kata lain merupakan pengaturan tempat sumber daya fisik yang digunakan untuk membuat produk. Rancangan ini umumnya digambarkan sebagai rancangan lantai,yaitu : Suatu susunan fasilitas fisik (perlengkapan tanah, bangunan, dan sarana lain) untuk mengoptimumkan hubungan antara petugas pelaksana, alairan bahan, aliran informasi dan tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan usaha secara efisien, ekonomis, dan aman. Desain tata letak fasilitas secara umum telah diakui sebagai isu penting dalam system manufacture modern fakta ini dtekankan oleh Heragu (2008), ia menunjukan bahwa tata letak fasilitas masalah adalah jangka panjang, proposisi mahal,dan modifikasi atau penataan ulang tata letak yang ada merupakan beban besar dan tidak dapat dengan mudah dicapai. Oleh karena itu, perencanaan fasilitas yang efisien dapat mengurangi biaya ini dan demikian meningkatkan produktivias.
14
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Menurut Diego-Mas et al, 2009; Ramazan, 2009; Raman et al, 2009; Zhang et al, 2009 yaitu tata letak fasilitas merupakan masalah penting untuk system manufacture modern memainkan peran kunci untuk proses desain istem manufacture. Tata letak ramping berarti untuk mengatur peralatan fisik dalam lokakarya untuk membantu pekerjaan fasilitas dalam cara yang produktif. Skema tata letak yang baik akan memberikan kontribusi pada efisinsi keseluruhan operasi. Penelitian tentang tata letak fasilitas dari jalur produksi selalu menjadi daerah penelitian utama domain teknik industry. Perancangan tata letak fasilitas merupakan suatu persoalan penting, karena pabrik atau industry akan beroperasi dalam jangka waktu yang lama, maka kesalahan didalam analisis dan perncanaan layout akan menyebabkan kegiatan produksi berlangsung tidak efektif atau tidak efisien. Perncanaan tata letak merupakan salah satu tahap perencanaan fasilitas yang bertujuan untuk mengembangkan suatu system produksi dengan biaya yang paling ekonomis. Studi mengenai pengaturan tata letak fasilitas selalu berkaitan
dengan
minimisasi total cost. Yang termasuk dalam elemen-elemen cost yaitu, construction cost, installation cost, material handling cost, production cost, safety cost, dan inprocess storage cost. 3.3 Jenis Tata Letak Menurut Apple (1990), selain ditentukan oleh besarnya ruangan, kapsitas gudang juga ditentukan oleh ara mengatur layout barang yang disimpan (layout ruang gudang).
15
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gudang dengan tata ruang yang sembarang dan berserakan tentunya kurang efisien dibandingkan dengan gudang yang tata ruangya diatur rapi. Juga perlu diperhatikan, yaitu jenis baran yang disimpan apakah barang tersebut termasuk antara lain: Fast moving, yaitu barang yang sirkulasinya cepat, biasanya berupa barangbarang yang laku cepat atau yang sering dibutuhkan. Slow moving, yaitu barang yang sirkulasinya lambat, biasanya berupa barangbaarang yang lakunya lamban atau yang jarang dibutuhkan dalam produksi . 3.4 TUJUAN TATA LETAK Tata letak berfungsi untuk menggambarkan sebuah susunan yang ekonomis dari tempat-tempat kerja yang berkaitan, diamana barang-barang dapat diproduksi secara ekonomis, maka sebaiknya dirancang dengan memahami tujuan penata letak, tujuan utamanya adalah sebagai berikut: 1. Memudahkan proses manufacture Tata letak harus dirancnag sedemikian rupa sehingga proses manufacture dapat dilaksanakan dengan cara yang sangat efisien. 2. Meminimumkan pemindahan barang Tata letak yang baik harus dirancang sedemikian sehingga pemindahan barang diturunkan sampai batas minimum. Jika dapat dilaksanakan, pemindahan harus mekanis dan semua pemindahan harus dirancang untuk memindahkan komponen menuju daerah pengiriman
16
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3. Menjaga keluwesan Meskipun sebuah pabrik atau departemen dapat dirancang untuk memproduksi sejumlah barang, adakalanya dihadapi beberapa keadaan yang memerlukan perubahan kemampuan produksinya. 4. Menghemat pemakaian ruang bangunan Setiap meter persegi luas lantai dalam sebuah pabrik memakan biaya. Banyak luas lantai yang dapat dihemat. Untuk itu banyak pengusaha yang menemukan bahwa hanya sekitar 50% dari luas lantainya yang dihuni oleh peralatan produksi. 3.5 Macam-macam Aturan lokasi penyimpanan 3.5.1 Dedicated storage location Dedicated storage atau disebut juga lokasi penyimpanan yang tetap (fixed slot storage ), menggunakan penempatan lokasi atau tempat simpanan yang spesifik untuk tiap barang yang disimpan. Hal ini dikarenakan suatu lokasi simpanan diberikan pada satu material yang spesifik. Dua jenis dedicated storage yang sering digunakan adalah part number sequence storage dan throughput-based dedicated storage.
Part number sequence
adalah metode yang sering digunakan karena lebih sederhana. Lokasi penyimpanan suatu produk didasarkan hanya pada penomoran part yang ada pada tiap material atau pun yang diberikan. Throughput-based dedicated storage merupakan suatu alternative dari part number sequence. Merupakan metode yang menggunakan pertimbangan pada perbedaan level aktifitas dan kebutuhan simpanan diantara produk yang akan disimpan.
17
http://digilib.mercubuana.ac.id/
throughput-based dedicated storage lebih pada part number squance storage pada saaat dijumapai perbedaan yang signifikan pada level aktifitas maupun level inventori barang yang disimpan. Karena lebih sering digunakan maka throughput-based dedicated storage saat ini sering disebut juga dedicated storage. Menggunakan dedicated storage juumlah lokasi penyimpanan yang diberikan pada produk harus mampu memenuhi kebutuhan penyimpanan maksimum material. Dengan penyimpanan multi blok, daerah peyimpanan yang dibutuhkan adalah jumlah kebutuhan penyimpanan maksimum untuk tiap material.
3.5.2 Randomized storage location Randomized storage yang disebu juga sebagai petak penyimpanan yang tersebar (floating slot storage), membuat lokas penyimpanan untuk produk tertentu berubah atau “mengambang” setiap waktu. Dalam prakteknya, randomized storage didefinisikan seperti berikut. Saat barang datang untuk disimpan barang itu ditempatkan dilokasi memungkinkan yang terdekat retrival dilakukan beerbasis first-in, first-out. Jika ada lebih dari satu point yang dilalui barang untuk masuk ke fasilitas penyimpanan. Melihat adanya aturan yang diberikan metode ini rasanya tidaklah tepat jika dikatakan penentuan lokasi penyimpanan dilakukan secara random karena istilah random dapat diartikan tanpa ada aturan atau bebas.
18
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Dalam permodelannya, diasumsikan tiap slot (blok) penyimpanan yang kosong menjad pilihan yang sama untuk penyimpanan saat operasi penyimpanan dilakukan sama alnya diasumsikan tiap unit produk tertentu dianggap sama dalam hal saat beberapa lokasi penyimpanan telah diisi produk dan operasi pengambilan terjadi. Pada saat gudang relative penuh, tidak ada perbedaan yang signifikan dalam jarak perjalanan yang berlaku melalui asumsi “kesamaan “ dan yang dihasilkan dari praktek “slot yang terbuka yang terdekat”. Tapi untuk gudang yang jarang akan ada perbedaan jarak perjalanan yang berlaku.
3.5.3 Class-based storage location Aturan lokasi penyimpanan ini berada diantara dediated storage dan randomized storage. Class-based storage ini didasarkan pada hokum pareto dengan memperhatikan level aktifitas storage dan retrieval (S/R) yang dikembangkan untuk item yang berbeda. Dalam gudang 80% aktivitas S/R diberikan pada 20% dari item, 15% aktivitas S/R pada 50%dari item. Item yang masuk diklarifikasikan pada tiga kelas sebagai A, B, dan C. berdasarkan level aktivitas S/R (dari tinggi kerendah) dikembangkan. Untuk meminimumkan waktu/ jarak yang dihabiskan dalam storage dan retrieval, kelas A diletakkan terdekat denagn input/output point, selanjutnya kelasa B dan kelas C yang terjatuh. Bila kegiatan yang terjadi didalam gudang sangat padat atau sangat tinggi, baik itu frekuensi kegiatan mengeluarka dan memasukan barang, sebaliknya pintu masuk dan pintu keluar dipisahkan. Sebaiknya lorong yang dilalui barang tidak berkelok-kelok
19
http://digilib.mercubuana.ac.id/
selain prinsip diatas, masih terdapat beberapa hal penting lain yang perlu diperhatikan dalam merancang layout gudang, yaitu: 1. Rintangan keluar masuknya barang Adanya rintangan dapat menyebabkan tertundanya pengangkutan barang atau bahkan menghentikan sama sekali arus keluarmasuk barang tersebut. Rintangan yang terjadi dapat berupa menumpuknya barang didekat pintu masuk atau keluar, alat-alat pemindah diletakan dilorong-lorong yang dilalui sebagai jalan keluar masuknya barang atau banyaknya bekas kemasan yang berserakan. 2. Lorong / gang Lebar lorong yang akan dilalui barang hendaknya direncanakan dengan cerma dan harus sedikit lebih lebar dibandingkan denga alat pemindah yang digunakan, agar alat pemindah dapat bergerak dan bermanuver dengan leluasa. 3. Letak tumpukan barang Tumpukan barang harus diletakan pada tempatnya masing-masing agar lorong-lorongnya mudah dilalui. Jagalah jangan sampai tumpiannya menonjol keluar, sehingga menyempitkan lorong dan akan terlihat kurang rapi. Selain itu, apabila berbagi jenis barang ditimpuk tidak beraturan maka akan diperlukan tenaga khusus untuk memindahkan tumpikan barang-barang lain untuk mencari barang yang dibutuhkan. Sejauh mungkin hindarkanlah menumpuk berbagai jenis barang secara bersama-sama.
20
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4. Gudang sementara Sebaiknya disediakan gudang sementara berupa tempat untuk meletakan tempat untuk meletakkan barang-barang sambil menunggu penempatan atau pengeluaran barang. Gudang semsntara ini sekaligus dapa juga digunakanuntuk pemeriksaan kualitas dan kuantitas barang. 5. Pintu darurat Dimasukan sebagai jalan masuk apabila akan menunggulangi kebakaran atau musibah lain. Hendaknya diusahakan letaknya mudah dijangkau, mudah diketahui orang dan ukurannya cukup lebar untuk dilalui orang banyak. 3.6 Penempatan produk pada lokasi penyimpanan/penarikan Dengan
dedicated
storage
produk
ditempatkan
pada
lokasi
penyimpanan/penarikan untuk meminimumkan jarak yang dibutuhkan untuk operasi penyimpanan dan penarikan.Tentu saja untuk dedicated storage, harus tersedia jumlah lokasi penyimpanan untuk mnempatkan lokasi utuk setiap produk. Dalam suatu situasi, masalah penataan menjadi penataan produk kelokasi menurut criteria yang sesuai. Adapun kriterianya adalah untuk meminimumkan beberapa fungsi jarak perjalanan untuk penyimpanan dan menarik produk, formulasi masalah penempatan dedicated storage dinotasikan dengan : S
: jumlah slot /lokasi penyimpanan
N
: jumlah produk yang akan disimpan
M
: jumlah titik input/output (I/O)
21
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Sj
: kebutuhan penyimpanan untuk produk j dinyatakan dalam slot penyimpanan
Tj
: kebutuhan troughput atau level aktifitas untuk produk j dinyatakan oleh jumlah
storage/retrievel yang dilakukan persatuan waktu . 3.7 Pemindahan barang/spare part Material dapat dipindahkan secara manual maupun dengan menggunakan metode otomatis, material dapat dipindahkan sekali atau ribuan kali, material dapat dialokasikan pada lokasi yang tetap maupun secara acak atau material dapat di tempatkan lantai maupun diatas. Apabila terdapat dua buah stasiun kerja/departemet I dan j yang koordinatnya ditunjukan sebagai (x,y) dan (a,b) maka untuk menghitung jarak antara dua titik tengah Dij dapat dilakukan beberapa metode -
Rectilinier Distance
-
Euclidean Distance
- Squared Euclidean Distance 3.8 Rectilinier Distance Jarak diukur sepanjang lintasan dengan menggunakan garis tegak lurus (orthogonal) satu dengan yang lainnya sebagai contoh adalah material yang berpindah sepanjang gang (aisle) Recctilinear di pabrik Dij=│x-a│+│y-b│
22
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.9 Euclidean Distance Jarak diukur sepanjang lintasan garis lurus antara dua buah titik jarak Euclidean dapat diilustrasikan sebagai conveyor lurus yang memotong dua buah setasiun kerja . Dij = √(
)
(
)
3.10 Squared Euclidean Distance Jarak diukur sepanjang lintasan sebenarnya yang melintas antar dua buah titik sebagai contohnya pada system kendaraan terkendali (gided vehicle system) kendaraan dalam perjalanannya harus mengikuti arah-arah yng sudah ditentukan pada jaringan lintasan terkendali. Oleh karena itu, jarak lintasan aliran bisa lebh panjang dibandingkan dengan ectilinear atau Euclidean. (
)
(
)
23
http://digilib.mercubuana.ac.id/