BAB III TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian 1. Data Umum Pengkajian dilakukan pada tanggal 23 Juni 2010 jam 16.00 WIB pada keluarga Tn.R (51 th).Tn.R merupakan kepala keluarga dari Ny.S(43 thn) dan An.S(15) Pendidikan terakhir Tn.R adalah SLTP .Pekerjaan sehari-hari sebagai tukang kebun disekolah dasar. Alamat tinggal sekarang ini di Desa Sambiroto Rt.6 Rw VIII. Keluarga Tn.R merupakan keluarga nuclear family/keluarga inti yang terdiri dari ayah ibu dan anak .Dimana keluarga Tn.R merupakan keluarga yang di dalamnya masih terdapat hubungan darah,perkawinan dan saling berinteraksi satu dengan yang lain,mempunyai peran masing-masing,Karena di dalam satu rumah di keluarga Tn.R terdiri dari 3 orang yang hidup bersama, segala kebutuhan dicukupi oleh kepala keluarga.
Keluarga
Tn.R
mengatakan
bersuku
Jawa.Keluarga
Tn.R
mempunyai kebiasaan jika ada anggota keluarga yang sakit langsung diperiksakan
di
puskesmas.
Tn.R
mengatakan
keluarga
beragama
islam.Anggota keluarga dalam satu rumah melakukan ibadah secara sendirisendiri dan kadang berjamaah. Keluarga mengatakan pendapatnya pas-pasan untuk kebutuhan sehari-hari. Tn.R mengatakan sering berkumpul dirumah. Aktivitas rekreasi dalam rumah tangga selama ini dilakukan dengan
36
berkumpul bersama keluarga sambil nonton TV. Sedangkan aktivitas diluar rumah jarang Tn.R lakukan,jika ada biasanya pergi ke kota asal Tn.R yaitu di Boja. Tn.R juga mempunyai kebiasaan merokok di waktu senggang,Tn.R mengatakan kebiasaannya ini sulit untuk dihilangkan. 2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Riwayat dan tahap perkembangan keluarga,Tn.R berada dalam tahap perkembangan keluarga dengan anak remaja dimana tugas perkembangan keluarga dengan remaja yaitu : Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung
jawab
mengingat
dewasa,mempertahankan
remaja
hubungan
yang
yang intim
sudah dalam
bertambah keluarga,
mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua,hindari perdebatan Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga. Tn R mengatakan Nn S telah sedikit berubah tak seperti dulu, Nn S sering berdiam dan kalau berbicara hanya seperlunya. 3. Riwayat Keluarga Inti Tn.R mengatakan bahwa beliau menderita Hipertensi sejak lima tahun yang lalu. Tn.R mengatakan bahwa merasakan gejala sering pusing, kaku pada tungkuk, sering kesemutan, dari hasil pemeriksaan fisik
didapat data
TD: 150/100mmHg, Nadi: 80 x/mnt, RR: 24 x/mnt, Suhu; 360C. Tn.R mengatakan kepada perawat malas untuk periksa dan mengatakan masih
37
merasakan pusing dan kaku pada tungkuk. Sedangkan istri dan anak Tn R, tidak memiliki keluhan. 3. Lingkungan Perawat melakukan observasi terkait dengan karakteristik rumah.Luas rumah Tn.R 48 m2,dimana panjangnya 8 m dan lebarnya 6 m. Rumah Tn.R terdiri dari ruang tamu,2 kamar tidur,ruang dapur,dan ruang tengah. Luas rumah Tn.R yang begitu minimalis untuk dihuni oleh 3 orang anggota keluarga sangat berpengaruh pada aspek emosional dan kenyamanan.Cara pengaturan perabot rumah cukup rapi. Selain itu barang-barang yang ada dirumah tidak berdebu..Pakaian yang ada dilemari ditata dengan rapi,di belakang pintu kamar terdapat gantungan pakaian. Jendela kamar Tn.R jarang dibuka karena Tn.R takut ada debu yang masuk..Istri Tn.R yaitu Ny.S mengatakan lantai rumah sering di bersihkan, Tipe rumah Tn R permanent, Kondisi di dalam rumah Tn.Rcukup gelap.karena rumah Tn.Rsering ditutup.Tn R mengatakan dalam sehari-hari menggunakan air arthritis untuk memasak dan kebutuhan sehari-hari lainnya. Karakteristik tetangga dan komunitas RW didapat data bahwa Tn.R sering berkumpul dengan tetangga karena Tn R juga seorang takmir masjid dan ,Ny.S sendiri aktif sebagai anggota PKK dan Pengajian. Ny.S sendiri tidak bekerja hanya menjadi ibu rumah tangga saja dan mengurus kebun di
38
samping rumahnya. Keluarga Tn.R memliki fasilitas kesehatan yang meliputi sarana,MCK,air bersih dan kartu JAMKESMAS.
4. Struktur Keluarga Pola komunikasi keluarga Tn.R dilakukan dengan cara terbuka dan dengan menggunakan bahasa jawa dan kadang pakai bahasa Indonesia Ny.S mengatakan selalu merundingkan segala sesuatu hal yang dianggap penting dan harus dipecahkan bersama. Dalam pengkajian tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam pola komunikasi keluarga Tn.R tidak ada masalah. Tn.R mengatakan jika ada masalah selalu di lakukan musyawarah bersama. Jika masalahnya intern keluarga Tn.R dan Ny.S maka masalah dipecahkan sendiri.Karena di dalam rumah terdiri dari kepala keluarga yang berbeda-beda maka dalam pengambilan keputusan dilakukan berdasar keluarga masing-masing. Keluarga Tn.R dan Ny.S jika ada masalah yang memutuskan masalah adalah Tn.R karena Tn.R dianggap sebagai kepala keluarga yang dapat memutuskan segala persoalan keluarga.
5. Fungsi Keluarga Pada pengkajian fungsi keluarga di dapatkan fungsi afektif dimana keluarga Tn.R kurang mengetahui tentang penyakit hipertensi di derita Tn.R. Saat Tn.R mengalami gejala sering pusing kesengutan dan kaku pada tungkuk. Pengkajian Fungsi Perawatan Kesehatan : a. Kemampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan
39
Keluarga mengatakan belum tahu apa itu hipertensi, dan Tn R mengeluh sering pusing kesengutan dan kaku pada tungkuk. b. Kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan Keluarga tidak mengetahui komplikasi dari hipertensi. Karena keluarga belum tahu apa itu hipertesi. c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit Keluarga mengatakan tidak tahu cara merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi hal itu ditandai dengan, Ny S kalau masak sering asin. d. Kemampuan keluarga memelihara/memodifikasi lingkungan rumah Keadaan rumah Tn.R cukup rapi,semua perabotan rumah tertata dan tidak berdebu. Pakaian menumpuk, dan ada yang digantungkan di belakang pintu. Ventilasi dan penerangan cukup. Tn.R tidak merokok. e. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas/pelayanan kesehatan Keluarga mengatakan jarang menggunakan fasilitas kesehatan yaitu puskesmas jika ada anggota keluarga yang sakit.Tn.R hanya membeli obat warung. 6. Stres dan Koping Keluarga Ny.S mengatakan sebagai istri merasa ketakutan jika penyakit Tn.R bertambah parah. Tn.R sendiri cukup tenang karena Tn R belum tahu komplikasi dari hipertensi.
40
7. Harapan Keluarga Keluarga Tn.R dan Ny.S mengatakan bahwa dirinya menyambut baik petugas kesehatan yang datang di lingkungannya,beliau berharap agar petugas kesehatan secara rutin dalam satu bulan sekali mengadakan kegiatan pengobatan dan penyuluhan terhadap warga khususnya di lingkungan RW VIII kelurahan sambiroto.
8. Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan pada Tn R didapat ,TD : 150/100 mmHg, Nadi : 80 x/menit, RR : 24 x/menit, Suhu : 36,2°C TB : 167 cm, BB : 63kg ,kepala : mesochepal,Rambut : warna sedikit beruban,bersih,lurus .Mata: tidak ada gangguan penglihatan,tidak ada secret,sclera tidak ikterik, Hidung : bersih,tidak ada secret,tidak ada polip. Telinga : tampak kotor,ada serumen,tidak ada luka, Mulut & tenggorokan : bibir kering, berwarna hitam,tidak ada nyeri telan, Leher : tidak ada pembesaran kel.tiroid, Dada :inspeksi, bentuk nomachest, tidak ada nodul tidak sikatrik, palpasi tidak ada nyeri tekan tidak ada fraktur tulang iga, perkusi auskultasi terdengar vesikeler. Abdomen : datar,tidak ada luka,terdengar bising usus,Ekstremitas : berfungsi dengan baik,tidak ada kelainan,Kulit : warna sawo matang, bersih, tidak ada luka.
41
Ny didapat ,TD : 110/90 mmHg, Nadi : 88 x/menit, RR : 22x/menit, Suhu : 36,°C TB : 158 cm, BB : 44 kg ,kepala : mesochepal, Rambut : warna hitam, bersih, lurus dan panjang .Mata: tidak ada gangguan penglihatan, tidak ada secret,sclera tidak ikterik, Hidung : bersih,tidak ada secret,tidak ada polip. Telinga : bersih,tidak ada serumen, tidak ada luka, Mulut & tenggorokan : bibir lembab, berwarna kecokltan ,tidak ada nyeri telan, Leher : tidak ada pembesaran kelelenjar tiroid, Dada : inspeksi, bentuk nomachest, tidak ada nodul tidak sikatrik, palpasi tidak ada nyeri tekan tidak ada fraktur tulang iga, perkusi auskultasi
terdengar vesikeler.
Abdomen
:
datar,tidak
ada
luka,terdengar bising usus,Ekstremitas : berfungsi dengan baik,tidak ada kelainan,Kulit : warna sawo matang,bersih,tidak ada luka. Ny S didapat ,TD : 110/90 mmHg, Nadi : 81 x/menit, RR : 20x/menit, Suhu : 36,2°C TB : 161 cm, BB : 44 kg ,kepala : mesochepal, Rambut : warna hitam, bersih, lurus dan panjang .Mata: tidak ada gangguan penglihatan, tidak ada secret,sclera tidak ikterik, Hidung : bersih,tidak ada secret,tidak ada polip. Telinga : bersih,tidak ada serumen, tidak ada luka, Mulut & tenggorokan : bibir lembab, berwarna kecokltan ,tidak ada nyeri telan, Leher : tidak ada pembesaran kelelenjar tiroid, Dada : inspeksi, bentuk nomachest, tidak ada nodul tidak sikatrik, palpasi tidak ada nyeri tekan tidak ada fraktur tulang iga, perkusi auskultasi terdengar vesikeler. Abdomen :
42
datar,tidak ada luka,terdengar bising usus,Ekstremitas : berfungsi dengan baik,tidak ada kelainan,Kulit : warna putih ,bersih,tidak ada luka.
B. Analisa Data DATA (DO dan DS DS: Keluarga Tn R mengatakan belum mengetahui tentang penyakit hipertensi. keluarga Tn R mengatakan tidak memahami tentang tanda dan gejala Dan Keluarga Tn R menganggap hipertensi tidak berbahaya. keluarga Tn R belum tahu cara perawatan pada keluarga yang mengalami hipertensi kesengutan.Tn. R mengeluh merasa sering pusing, kaku bagian tengkuk dan.sing kesengutan. DO: hasil pemerisaan fisik Tn R TD : 150/100mmHg N: 80X/ mnt, R : 24X/mnt Umur : 51 thn dan S: 36,30C Ny S terlihat kebinggungan saat di kaji, terlihat Ny S masih menggunakan garam (± 2 sendok) kecap dalam masakannya. DS: Tn R mengatakan Nn S telah sedikit berubah tak seperti dulu, Nn S sering berdiam dan kalau berbicara hanya seperlunya.
ETIOLOGI ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi.
PROBLEM Gangguan perfusi jaringan serebral
Potensial pola komunikasi efektif pada keluarga Tn R
DO:Nn S terlihat sering menyendiri dan jarang berkumpul sama Tn R dan Ny S.
43
C. Skoring Dari diagnosa yang ditegakkan kemudian di skoringkan pada masing-masing diagnosa,dimana pada diagnosa 1 Gangguan
perfusi serebral pada Tn. R b/ d
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi. mendapatkan jumlah skor
3 1/3. dan Potensial pola komunikasi efektif pada
keluarga Tn R mendapat skor 2 2/3. dengan rincian skor terlampir.
D. Diagnosa Keperawatan Hasil dari analisa data diatas
ditegakkan diagnosa keperawatan sebagai
berikut : 1. Gangguan perfusi jaringan cerebral pada Tn R b/d ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluarga denga hipertensi. 2. Potensial pola komunikasi efektif pada keluarga Tn R
E. Rencana Keperawatan 1. Gangguan perfusi jaringan cerebral pada Tn R b/d ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan hipertensi
44
Rencana keperawatan keluarga : TUM
: Gangguan perfusi jaringan tidak terjadi.
TUK 1 : Setelah 1x15 menit keluarga mampu mengenal masalah masalah gangguan perfusi jaringan Evaluasi Kriteria : respon verbal Evaluasi Standar
: keluarga dapat menjelaskan tentang, Hipertensi adalah tekanan darah ≥ 140/90 mmHg Penyebab hipertesi belum diketahui secara pasti,tetapi ada factor pendukukng seperti, kegemukan, merokok, keturunan ,ketuaan (umur),diit tinggi garam.
Intervensi Keperawatan: a. Kaji pengetahuan keluargaTn R tentang hipertensi.meliputi pengertian dan penyebab b. Beri penkes ke pada keluarga Tn R tentang pengertian dan penyebab hipertensi. c. Motivasi keluarga untuk menyebutkan pengertian dan penyebab d. Beri reinforcement positif atas usaha keluarga. TUK 2
: Setelah dilakukan tindakan keperawatan kepada keluarga Tn.R mampu mengambil keputusan yang tepat.
Evaluasi Kriteria : Respon verbal
45
Evaluasi Standar : keluarga dapat menjelaskan tentang Tanda dan gejala hipertensi adalah sakit kepala,kaku pada tungkuk padangan kabur, dan ingin jatuh Intervensi Keperawatan : a. kaji pengetahuan keluarga tentang tanda dan gejala hipertensi. b. beri pendikan kesehatan pada keluaga Tn R tentang tada dan gejala hipertesi c. motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali tada dan gejala hipertensi d. Beri reinforcement positif atas usaha keluarga. Evaluasi Kriteria : Respon afektif Evaluasi Standar
: Keluarga Tn R brsedia mengambil keputusan untuk mencegah terjadinya gangguan perfusi jaringan cerebral,yaitu merawat atau membawa ke pelayanan kesehatan
Intervensi Keperawatan : a. Anjurkan keluarga Tn R untuk membawa anggota yang sakit ke pelayanan kesehatan b. beri piliahan dalam mengambil keputusan c. Beri reinforcement positif atas usaha keluarga TUK 3
: Setelah dilakukan tindakan keperawatan keluarga Tn R
mampu merawat anggotan keluarga yang sakit.
46
Evaluasi Kriteria : respon verbal Evaluasi Standar : keluarga dapat menjelaskan tentang Diit pada hipertensi meliputi: Diit rendah garam,I (200-400 mg) dalam pemasakan tidak titambahkan garam dapur. Diit rendah garam II. (600-800mg) dalam pemasakan dibolehkan menggunakan ¼ sendok teh /hari. Diit rendah garam III, (1000-1200mg)
dalam
pemasakan
dibolehkan
menggunakan ½ sendok the/hari. Makanan yang boleh dimakan:Beras, kentang, snigkong, gula,daging, telur, max 100gr,kacang-kacangan,semua sayuran segar,semua buah-buahan segar,semua bumbu segar dan kering,teh, coklat. Makanan yang tidak boleh dimakan: Roti,mie, biscuit,otak, jeroan, ginjal, telor asin,keju, kacang tanah,sayuran
yang
diawetkan
dgn
garam
dapur.,gargarine,garam dapur, trasi, soda, tomat,petis. Intervensi Keperawatan : a. kaji pengetahuan keluarga tentang diit rendah garam makanan yang boleh dan tidak boleh dimakan b. demonstrasikan cara perawatan hipertensi (diet rendah garam, makanan yang boleh dimakan dan tidak boleh diberikan c. Beri kesempatan keluarga untuk bertanya jika ada hal-hal yang kurang jelas,
47
d. Beri kesempatan keluarga untuk mondemonstrasikan e. Beri reimforcement positif pada keluarga,atas usaha mencoba. . 2. Potensi perubahan pola komunikasi pada keluarga Tn R pada Nn S Rencana keperawatan keluarga : TUM
: pola komunikasi keluarga terjaga dengan baik.
TUK
: setelah dilakukan tindakan keperawatan keluarga mampu mengetahui karakter remaja.
Evaluasi kreteria : respon verbal Evaluasi standart :
keuarga
mampu
mengetahui
tentang
tahap
perkembangan pada anak remaja dan mampu menyebutkan tugas remaja meliputi: Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab mengingat remaja yang sudah bertambah dewasa,mempertahankan hubungan yang intim dalam keluarga, mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua,hindari perdebatan Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga. Intervensi : a. Kaji pengetahuan keluarga tentang tugas pada anak remaja. b. Diskusikan faktor penyebab.
48
c. Diskusikan tugas perkembangan pada anak remaja yang harus dijalani. d. Diskusikan cara mengatasi masalah yang terjadi pada remaja. e. Diskusikan
tentang
alternatif
mengurangi/
menyelesaikan
masalah. f. Berikan reinforcemen pada keluarga.
F. Implementasi Keperawatan Hasil dari intervensi diatas maka perawat dapat memberikan tindakan keperawatan keluarga (implementasi) dan mengevaluasi jalannya asuhan keperawatan keluarga tersebut sebagai berikut : 1. Pada tanggal 23 Juni 2010 jam 16.00 WIB mahasiswa datang kerumah keluarga binaan untuk menjelaskan tujuan kedatangan,membina trust dan mengontrak untuk pertemuan berikutnya.Tn.R mengatakan bersedia dijadikan
keluarga binaan,keluarga Tn.R merasa senang dengan
kedatangan mahasiswa yang memberikan penyuluhan tentang masalah kesehatan
keluarga.Keluarga
Tn.R
antusias
dengan
kedatangan
mahasiswa,Tn.R terlihat ramah ketika mahasiswa datang,mahasiswa disuguhi minuman dan makanan sebagai tanda perkenalan. Dan sekalian mengkaji pengetahuan keluarga tentang hipertensi ,mengobservasi keadaan rumah Tn.R mengontrak waktu untuk pertemuan berikutnya.Saat
49
dilakukan pengkajian Tn. R mengatakan mengalami sering pusing, kesengutan dan kaku pada tunkuk keluarga Tn R mengatakan kalau merasa pusing atau kaku pada tunkuk Tn R hanya istirahat. Jika masih belum hilang Tn R memberi obat dari warung, Tn R juga mengatakan jarang menggunakan pelayanan kesehatan yang ada disekitar lingkungan tempat tinggal karena keterbatasan dana. Tn R juga mengatakan istrinya Ny S kalau masak sering asin, dan Ny S mengaku kalau menggunakan garam ± 2 sendok makan. Dan keluarga Tn R mengaku belum tahu cara perawatan dan komplikasi untuk penderita hipertensi. Saat dilakukan pemeriksaan fisik pada Tn R, didapatkan, TD : 150/100 mmHg, Nadi : 80 x/menit, RR : 24 x/menit, Suhu : 36,2°C TB : 167 cm, BB : 63kg ,kepala : mesochepal,Rambut : warna sedikit beruban,bersih,lurus .Mata: tidak ada gangguan penglihatan,tidak ada secret,sclera tidak ikterik, Hidung : bersih,tidak ada secret,tidak ada polip. Telinga : tampak kotor,ada serumen,tidak ada luka, Mulut & tenggorokan : bibir kering, berwarna hitam,tidak ada nyeri telan, Leher : tidak ada pembesaran kel.tiroid, Dada :inspeksi, bentuk nomachest, tidak ada nodul tidak sikatrik, palpasi tidak ada nyeri tekan tidak ada fraktur tulang iga, perkusi auskultasi terdengar vesikeler.
Abdomen
:
datar,tidak
ada
luka,terdengar
bising
usus,Ekstremitas : berfungsi dengan baik,tidak ada kelainan,Kulit : warna sawo matang,bersih,tidak ada alergi,kulit kering
50
2. Pada tanggal 27 juni 2010 jam 15.00 WIB perawat memberikan penyuluhan kesehatan kepada keluarga Tn.R tentang pengertian, penyebab, tanda, gejala dan cara perawatan dan termasuk komplikasi dari hipertensi. memberikan pertanyaan kepada keluarga tentang materi yang disampaikan, memberikan pujian positif kepada anggota keluarga yang menjawab pertanyaan. Keluarga Tn.R mengatakan baru kali ini mengetahui bahwa hipertensi sangat berbahaya, Keluarga Tn.R antusias dan kooperatif.Tn.R dapat menjawab dan mengerti apa yang disampaikan perawat. Keluarga Tn.R memperhatikan dan mendengarkan penjelasan perawat dengan baik. Dan keluarga Tn R mengucapkan kata terimakasih sudah diberikan informasi banyak tentang penyakit hipertensi.
G. Evaluasi Sumatif Dari tindakan keperawatan yang dilakukan pada keluarga binaan Tn.R selama 2 hari yaitu dari hari rabu tanggal 23 Juni dan hari minggu tanggal 27 Juni 2010 didapatkan Evaluasi Sumatif pada hari minggu tanggal 27 Juni 2010 jam 19.00 sebagai berikut : Diagnosa 1 : Gangguan perfusi jaringan cerebral pada Tn R b/d ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit. Didapatkan data Subjektif : Keluarga Tn.R menyatakan dapat menyebutkan pengertian, penyebab tanda, tanda, gejala komplikasi dan cara perawatan, hanya bisa menyebutkan 3 saja, cara pengobatan. Sedangkan data Objektifnya : Keluarga
51
Tn.R sudah paham,keluarga Tn.R mampu menyebutkan penjelasan yang disampaikan oleh perawat,Keluarga Tn.R mampu menjelaskan perawatan penyakit hipertensi. Diagnosa yang kedua yaitu Potensi perubahan pola komunikasi pada keluarga Tn R pada Nn S belum dapat terlaksana karena menejemen waktu yang kurang baik.
52