BAB III TEORI PENUNJANG
A. PENGERTIAN DASAR DESAIN
Kata desain berasal dari bahasa Italia designo yang artinya gambar. Desainmerupakan susunan garis atau bentuk yang menyempurnakan kerja “seni” dengan memberikan penekanan khusus pada aspek proporsi, struktur, gerak, dan keindahan secara terpadu. (Encyclopedia Britanica, 1956: 259). Desain berkembang sejalan dengan terbentuknya School of Design. Desain sering dipadatkan dengan kraf atau kriya yang merupakan salah satu seni terapan atau apply art. Atas prakarsa Ruskin & William Morris, keduanya tokoh art & kraf movement (anti industrialisasi Inggris) kata desain memiliki makna sebagai perpaduan antara seni dan ketrampilan. Makna kata desain memiliki banyak definisi yang bergantung pada konteks sudut pandang maupun perkembangannya sendiri. Beberapa pengertian desain menurut kamus dan ensiklopedia umum. Menurut American College Dictionary, desain adalah: 1. Menyiapkan rencana pendahuluan, perencanaan 2. Membentuk atau memikirkan sesuatu didalam benak kita, merancang rencana 3. Menetapkan dalam pikiran, tujuan dan maksud
14
4. Garis besar sketsa misalnya dalam kegiatan seni bangunan serta gagasan tentang mesin yang akan diwujudkan 5. Merencanakan dan memberi sentuhan artistik yang dikerjakan dengan kepakaran yang tinggi 6. Berbagai detail gambar bangunan atau wahana lainnya untuk pekerjaan artistik. 7. Pekerjaan artistik. Menurut ensiklopedia Britanica, desain merupakan susunan garis atau bentuk yang menyempurnakan rencana seni dengan memberi penekanan khusus pada aspek proporsi, struktur, gerak dan keindahan secara terpadu identik dengan pengertian komposisi yang berlaku pada berbagai cabang seni meskipun secara khusus kerap dikaji sebagai seni terapan. The Columbia ensiklopedi: 1. Desain merupakan rencana atau susunan garis, bentuk, massa dan ruang dalam satu kesatuan. 2. Penciptaan untuk melayani kebutuhan fungsional seperti arsitektur, desain produk industri dan lain-lain atau dapat juga sebagai ekspresi estoris yang bersifat pribadi. 3. Tahap-tahap persiapan suatu pekerjaan seni atau merupakan elemen-elemen yang dikomposisikan pada suatu karya seni. Pada perkembangannnya, desain dapat diartikan sebagai berikut: 1. Penataan elemen-elemen yang diperlukan dalam memproduksi suatu benda 15
2. Merancang suatu benda dengan memperhatikan unsur-unsur estetis, fungsi, materi, cara pembuatan serta pemasaran. Sebuah proses yang dikerjakan untuk menghasilkan sesuatu dengan mempertimbangkan fungsi, unsurunsur
estetika
dan
kaidah
yang
berlaku
bagi
kepentingan
konsumen/clients atau pemesan yang bertujuan memberi solusi atas sebuah masalah.
B. SRUKTUR DASAR DAN BENTUK Pattern berasal dari bahasa Inggris yang berarti pola. Pattern adalah salah satu jenis tekstur visual, pada dasarnya berasal dari suatu gambar yang berulang dan berstruktur dengan komposisi secara grafis terorganisir dan teratur. Pada prinsipnya, pola sudah tergabung dalam kisi kisi desain grafis pada umumnya. Yang menjadi unsur-unsur dasar visual dalam desain pattern adalah titik dan garis, ini merupakan dasar untuk menciptakan karya. Pola merupakan desain grafis yang memiliki variasi tak berujung baik halus atau jelas. Pola yang paling dasar terdiri melalui pengulangan dan dianggap sebagai pengulangan setiap elemen visual seperti titik, garis, bentuk, bentuk, atau warna. Sebuah elemen tunggal dikombinasikan dengan duplikat dari dirinya sendiri tanpa perubahan atau modifikasi. Misalnya, kotak-kotak adalah pola sederhana berdasarkan bolak kotak hitam dan merah.
16
Pola juga dapat didasarkan pada unsur-unsur asing, seperti dalam pola dekoratif yang sederhana garis-garis, zigzag, dan bintik-bintik atau dots. (http://www.rockpaperink.com/content/article.php?id=35)
C. UNSUR DESAIN Dalam pembuatan sebuah desain pattern kita perlu memperhatikan bentuk desain yang Anda inginkan. Tentunya supaya desain Anda dapat dilihat bagus (sesuai maksud dan tujuan Anda membuatnya). Ada 2 struktur bentuk dasar desain pattern yaitu garis dan dots, keduanya saling berinteraksi. Seperti suatu jaringan terbentuk. Dengan memahami bagaimana menghasilkan pattern. Desainer belajar cara menenun kompleksitas dari struktur dasar, berpartisipasi di dunia paling kuno dan paling tak lazim. Kedua dasar struktur, titik dan garis-garis, berinteraksi untuk membentuk grid.
Sebagai grid
terbentuk, hal itu merongrong identitas unsur-unsur terpisah dalam mendukung
tekstur
yang
lebih
besar.
(http://gdbasics.com/index.php?s=pattern) a. Garis (Line)
Gambar 3.2.1 bentuk dasar garis (line)
17
b. dots
Gambar 3.2.2 dots
D. PRINSIP DESAIN Prinsip-prinsip
desain
membantu
menentukan
bagaimana
menggunakan elemen desain. Ada empat prinsip desain: keseimbangan, penekanan, irama, dan kesatuan. Prinsip-prinsip dalam desain grafis membantu anda untuk menggabungkan berbagai elemen desain ke dalam tata letak yang baik. a. Keseimbangan Setiap elemen pada susunan visual berat yang telah ditentukan oleh ukurannya, kegelapan atau keringanan, dan ketebalan dari baris. Ada dua pendekatan dasar pendidikan desain untuk menyeimbangkan. Yang pertama adalah keseimbangan simetris yang merupakan susunan dari elemen agar merata ke kiri dan ke kanan dari pusat. Yang kedua adalah keseimbangan asimetris yang merupakan pengaturan yang berbeda dengan berat benda yang sama di setiap sisi halaman. Warna, nilai, ukuran, bentuk, dan tekstur dapat digunakan sebagai unsur balancing. 18
Simetris bisa menjadi kekuatan dan stabilitas publikasi, presentasi, dan situs web. Asimetris dapat menyiratkan kontras, berbagai gerakan, mengejutkan dll. Hal ini cocok untuk modern dan publikasi hiburan, presentasi, dan situs web. b. Irama Rhythm / Irama adalah pola berulang yang dibuat oleh unsur-unsur yang berbeda-beda. Pengulangan (mengulangi unsur serupa dalam cara yang konsisten) dan variasi (perubahan dalam bentuk, ukuran, posisi atau elemen) adalah kunci untuk visual ritme. Menempatkan elemen dalam sebuah layout secara berkala membuat halus, dan bahkan ritme yang tenang, santai moods. Sudden perubahan pada ukuran dan jarak antara unsur membuat cepat, ritme hidup dan suasana hati yang menyenangkan. c.
Penekanan Penekanan yang berdiri atau mendapat perhatian pertama. Tata
letak setiap kebutuhan yang penting untuk menarik para pembaca mata atau komunitas desain ke bagian penting dari tata letak. Terlalu banyak fokus poin kekalahan tujuan. Umumnya, yang penting dibuat ketika salah satu unsur yang berbeda dari yang lainnya.
E. PATTERN STYLE “Dalam pattern desain secara warna, style pada desain pattern terbagi dalam beberapa jenis, yaitu : a) Monochrome
19
Gambar 3.4.1( wintermoon by colour contrast : www.colourcontrast.co.uk)
Desain di atas merupaka salah satu contoh style pattern monochrome.
Gambar 3.4.2 (Kasbah:yellow, supernova:orange, mimosa:chocolate by colour contrast)
20
Ini juga merupakan beberapa contoh style monochrome dari designer yang sama. b) Duotone
Gambar 3.4.3 (central park by Dan Fundeburgh : www.danfundeburgh.com)
Ini adalah salah satu contoh duotone style dalam pattern di ambil dari karya seorang designer asal amerika.
Gambar 3.4.4 (central park by Dan Fundeburgh : www.danfundeburgh.com)
c) Multicolour 21
Gambar 3.4.5 (Fasan by IVANAhelsinki)
Contoh style multicolour di atas adalah salah satu karya dari suatu perusahaan tekstile di finlandia.
Gambar 3.4.6 (zebraskog : kiri, Elefantgras : kanan by hanna werning)
Desain multicolour merupakan style design yang menggunakan lebih dari 3 warna.” (Page one publishing Pte Ltd : 2008)
22
F. Unsur- unsur Desain Unsur desain dapat didefinisikan sebagai bahan dasar, komponen,atau media yang digunakan dalam pembuatan suatu desain. Unsur-unsur ini harus dipadukan secara seimbang. Unsur- unsur tersebut adalah: 1. Garis Garis adalah kepanjangan dari suatu tanda, hubungan dari dua titik, atau efek yang terjadi dari garis tepi suatu objek (Chodijah 1937: 10) Rosa Teja Waiduri 2008. Ada beberapa garis yang digunakan pembuatan desain, yaitu garis lurus, lengkung, berombak, zig-zag, sengkelit. Sedangkan fungsi garis adalah: - Membatasi bentuk structural (siluet) - Membagi bentuk siluet dalam begian- bagian yang merupakan hiasan dan menetukan model itu pula. - Menetukan periode dari suatu busana (siluet) - Member arah dan pergerakan 2. Bentuk Bentuk adalah wujud atau rupa ( Balai Pustaka, 2001: 135) dalam Rosa Teja Waiduri 2008. Dalam bidang seni rupa maupun dalam bidang pakaian , bentuk selalu dinyatakan sebagai area yang datar, ditutupi oleh garis. Garis menciptakan siluet atau outiline dari suatu area yang datar. 3. Ukuran Pada desain busana, ukuran digunakan juga untuk menetukan panjang rok. Ada lima macam ukuran panjang rok yaitu: mini, kini, midi, maksi, longdress.semua ukuran panjang rok ini digunakan asal sesuai dengan si 23
pemakai dan kesempatan memakai (Chodijah 1937: 14) Rosa Teja Waiduri 2008. 4. Warna Warna adalah sumber keduniawian yang memberikan rasa keindahan. Warna pada umumnya adalah proses perasaan yang dirasakan oleh hamper setiapa orang, sedangka pada garis dan bentuk adalah proses intelektual. 5. Value Suatu garis atau bentuk mempunyai value. Value atau nilai gelap terang adalah suatu sifat warna yang menunjukkan apakah warna itu mengandung hitam atau putih. 6. Tekstur Tekstur adalah media atau bahan yang nyata kelihatan dari kain dari apa busana itu terbuat. Tekstur dari kain tergantung dari asal serat, struktur benang, struktur tenunan dan penyempurnaa.benda di sekeliling kita memiliki aneka macam permukaan yang biasa diketegorikan menurut tingkat kekasaran, kehalusan, kekerasan, dan kelembutan. 7. Motif atau corak Motif adalah susunan dari garis. Corak adalah gambar motif berwarna pada kain, tenunan, anyaman (Balai Pustaka 2001:200) Rosa Teja Waiduri 2008. Motif atau corak ini dapat diperoleh dengan cara 24
menentukan printing. (http://alfinilham.blogspot.com/2013/01/fungsi-ataumakna-tekstil-bagi-manusia.html)
G. JENIS-JENIS DESAIN PATTERN DALAM TEKSTIL PAKAIAN “Desain Pola dalam kain atau desain motif merupakan desain yang proses pengerjaannya cukup memakan waktu yang panjang.. Garis dan struktur yang lebih bertujuan ke dalam aktifitas keindahan fashion. Desain motif ada beberapa jenis yaitu : 1.
Desain motif all over, merupakan desain dengan struktur
gambar yang dapat berulang baik itu atas-bawah maupun samping kirikanan.
Gambar 3.1 bettle
25
Di atas adalah gambar desain jenis all over di tiap sisi nya bisa di pertemukan dan berulang pada kiri-kanan dan atas-bawah motif. 2.
Desain motif pinggiran dua sisi (double border), merupakan
desain dengan struktur gambar yang hanya dapat berulang pada sisi kanan dan kiri. Tetapi desain jenis ini pada sisi kain atas dan bawah adalah gambar mirror.
Gambar 3.2 26
Gambar di atas adalah contoh desain motif pinggiran dua sisi atau double border. Motif ini lebih menekankan motif pada batas kain atas dan bawah. 3.
Desain Motif pinggiran satu sisi (single border), jenis ini
sama seperti desain motif pinggiran double bolder, namun pada sisi pinggir kain atas-bawah tidak sama (mirror).
27
Gambar 3.3 Gambar di atas adalah contoh pinggiran satu sisi (single boorder). Motif gambar lebih di tekankan pada satu sisi kain bawah ke atas.”
28
(sumber : hasil informasi Hanyung, orang lapangan cetak printing desain motif PT. PAN ASIA) “Proses pembuatan kain, dimulai sejak pada tahap bahan mentah masih menjadi fiber (bahan mentah benang) yang kemudian diproses sedemikan rupa sehingga menghasilkan benang yang cocok untuk tipe kain yang diinginkan. Sifat benang inilah yang berperan sangat besar dalam proses penyerapan warna ketika pencetakan nantinya. Selain hal tersebut, kombinasi antara jenis benang dan pola tenun yang akan membentuk permukaan tiga dimensi kain juga mempengaruhi proses pencetakan. Teknik cetak screen printing, awalnya di sebut silk-screen printing, karena screen yang di gunakan terbuat dari serat sutra yang kuat. Pada masa kini screen terbuat dari nylon, polyester, vinyon, dan metal. Screen printing terbagi lagi menjadi 2, yaitu : 1. Flat Screen Printing Teknik ini awalnya dikerjakan secara manual, seperti yang kini masih dilakukan pada proses sablon-sablon kaos di industri kecil. Tiap screen digunakan untuk satu warna. Pada pengerjaan industrial, mesin flat screen yang moderen dapat mencetak desain yang memiliki 20 warna. Namun rata-rata mesin produksi yang terdapat di Indonesia, maksimal dapat mencetak 12 warna saja. Keuntungan dari teknik ini adalah warna yang dihasilkan lebih terang, motif kecil dapat direproduksi dengan baik, dan pola desain lebih besar. 2. Rotary Screen Printing 29
Adalah mesin dengan screen silinder yang diciptakan di Holland. Sama
hal-nya
dengan
Flat
Screen,
satu
rol
silencer
pada
mesin rotary dipergunakan untuk satu warna. Rotary Screen biasanya bagus untuk mencetak motif desain yang tidak terputus dan geometris. Namun
kurang
memiliki
ketajaman
untuk
motif-motif
kecil.”
(http://cyanpapyrus.wordpress.com/2010/05/22/cetak-pada-kain/)
30