BAB III TAHAPAN AWAL PERENCANAAN JARINGAN
3.1.
Diagram Alir Tahapan Perencanaan Jaringan Gambar 3.1 menunjukkan diagram alir tahapan perencanaan jaringan
Remote-DSLAM berbasis teknologi PON. Diagram alir tahapan perencanaan ini digunakan untuk memudahkan dalam proses perencanaan dan agar lebih sistematis.
Gambar 3.1 Diagram Alir Perencanaan Jaringan 21
Bab III. Tahap Awal Perencanaan Jaringan
22
3.1.1. Penentuan Batas Daerah Layanan Pada tahap awal ini penulis melakukan penentuan wilayah objek penelitian. Agar lebih fokus maka objek penelitian dipersempit untuk satu wilayah layanan yang berada dibawah layanan STO Mangga Besar yaitu wilayah Mangga Besar.
3.1.2. Pendataan Di Lapangan Pada tahap ini akan dilakukan pendataan pengguna layanan secara sampling melalui penyebaran kuisioner untuk mengetahui adanya pengguna layanan dan adanya peminat untuk layanan tersebut.
3.1.3. Menentukan Jenis Layanan yang dibutuhkan Setelah melakukan pendataan dilapangan dapat diketahui bahwa pengguna berminat terhadap layanan data internet. Selanjutnya tahap ini akan menentukan jenis teknologi apa yang sesuai.
3.1.4. Menentukan Jenis Teknologi Pada tahap ini akan ditentukan teknologi yang digunakan, yaitu PON (Passive
Optical
Network).
Pemilihan
teknologi
ini
juga
harus
mempertimbangkan jenis layanan selanjutnya yang bisa dimanfaatkan, yaitu layanan triple play (Voice, video, dan data).
Universitas Mercu Buana
Bab III. Tahap Awal Perencanaan Jaringan
23
3.1.5. Menentukan Arsitektur Jaringan Pada tahap ini akan ditentukan arsitektur jaringan dengan teknologi PON (Passive Optical Network) untuk wilayah Mangga Besar berdasarkan penyebaran serat optik pada arsitektur jaringan eksisting. Sehingga jalur serat optik yang sudah ada bisa dimanfaatkan tanpa harus membuat jalur baru yang akan menambah biaya untuk pengadaan jalur baru.
3.1.6. Penyusunan Rancangan Dasar Pada tahap ini akan difokuskan mengenai penerapan Passive Splitter untuk jaringan PON. Hal ini memperhatikan aspek teknis yang berkaitan dengan hasil pengukuran kondisi jaringan eksisting. Hasil pengukuran menentukan apakah penambahan Passive Splitter layak atau tidak.
3.1.7. Analisis Parameter Teknis Analisis parameter teknis merupakan tahapan paling penting untuk penggelaran jaringan PON. Hasil analisis merujuk pada standar PT. Telkom yang telah ditetapkan. Apabila hasil analisis sesuai dengan ketetapan PT. Telkom, maka jaringan bisa divisualisasikan.
Universitas Mercu Buana
Bab III. Tahap Awal Perencanaan Jaringan
3.2.
24
Kondisi Eksisting Daerah Pelayanan Di STO Mangga Besar Untuk Wilayah Mangga Besar STO Mangga Besar Jakarta melayani kecamatan yang berada di wilayah
Jakarta Barat, yaitu kecamatan Tamansari. Wilayah Mangga Besar merupakan bagian dari kecamatan Tamansari. Kepadatan penduduk wilayah ini memiliki tingkat kepadatan sedang. Sebagian besar wilayah Mangga Besar merupakan wilayah perumahan dan sebagian kecilnya merupakan pertokoan dan instansi pemerintah. Layanan yang disediakan oleh STO Mangga Besar sampai dengan saat ini adalah layanan suara dan layanan data. Untuk layanan suara, karena adanya peningkatan kapasitas pelanggan maka jalur transmisi mengalami penambahan. Penambahan jalur menggunakan kabel fiber optik yang memiliki beberapa keunggulan dibandingkan kabel tembaga. Untuk layanan data, yang dikenal saat ini adalah Telkomnet Instant dan Speedy. Telkomnet Instant memanfaatkan kabel telepon rumah untuk koneksi internetnya, begitu juga dengan Speedy, namun perbedaannya terletak pada kecanggihan teknologi ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) yang dimanfaatkan oleh perangkat tambahan untuk layanan Speedy dalam membagi informasi suara dan data pada kabel telepon rumah. Pada STO Mangga Besar, layanan Speedy sampai dengan saat ini tidak bisa dinikmati oleh pelanggan yang dilayani melalui jalur transmisi optik. Jadi, untuk memfasilitasi layanan Speedy tersebut maka diperlukan perangkat Remote-DSLAM yang diletakkan pada titik terminasi sentral ke pelanggan yang
Universitas Mercu Buana
Bab III. Tahap Awal Perencanaan Jaringan
25
berada di jalur optik yaitu ONU (Optical Network Unit). R-DSLAM terhubung ke sentral melalui kabel fiber optik. Teknologi yang diadopsi untuk penggelaran jaringan ini adalah teknologi PON (Passive Optical Network). Informasi mengenai teknologi PON dapat dibaca pada bab landasan teori.
3.3.
Pendataan Di Lapangan
3.3.1. Penyebaran Kuisioner Penyebaran kuisioner berkaitan dengan pendataan dilapangan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui adanya pengguna internet yang berada di wilayah objek penelitian, yaitu wilayah Mangga Besar. Sebelum melakukan penyeberan kuisioner, terlebih dahulu dilakukan survey lapangan untuk mengetahui letak titiktitik penyebaran yang mewakili sampel populasi penduduk wilayah Mangga Besar. Sebagian besar wilayah Mangga Besar merupakan daerah pemukiman (residensial). Kuisioner berisi serangkaian pertanyaan tertulis yang disusun sesuai dengan data yang dibutuhkan. Penyebaran kuisioner dilakukan dengan cara mendatangi responden secara langsung. Jumlah responden yang didatangi sebanyak 45 responden. Nilai ini merupakan jumlah sampel yang berada di wilayah penyebaran ONU (Optical network Unit) STO Mangga Besar untuk wilayah Mangga Besar yang berjumlah 9 ONU. Dari hasil penyebaran kuisioner keseluruhannya merupakan pengguna internet. Dimana frekuensi pemakaian Internet mayoritas berkisar antara 1-2 jam.
Universitas Mercu Buana
Bab III. Tahap Awal Perencanaan Jaringan
26
Sementara untuk pelanggan yang berminat Speedy adalah sebanyak 42 dari 45 responden. Untuk hasil secara persentase dapat dilihat pada lampiran. Hasil pendataan di atas menunjukkan bahwa adanya potensi pengguna internet rumah yang terus meningkat. Hal ini mendukung adanya penggelaran jaringan baru untuk layanan data dari PT. Telkom, yaitu Speedy.
3.3.2. Pengukuran Trafik Speedy Pengukuran trafik Speedy dilakukan sebagai referensi untuk melihat besarnya penggunaan layanan Speedy dan waktu-waktu pemakaian Speedy terbanyak. Trafik ini merupakan trafik pelanggan speedy untuk seluruh wilayah Jakarta Barat. Hasil pengukuran trafik dapat dilihat sebagai berikut :
Gambar 3.2 Trafik Pemakaian Speedy per Jam
Universitas Mercu Buana
Bab III. Tahap Awal Perencanaan Jaringan
Gambar 3.3 Trafik Pemakaian Speedy Harian
Gambar 3.4 Trafik Pemakaian Speedy Mingguan
Gambar 3.5 Trafik Pemakaian Speedy Bulanan
Universitas Mercu Buana
27
Bab III. Tahap Awal Perencanaan Jaringan
28
Pada gambar 3.2 terlihat bahwa pola pemakaian Speedy adalah sama dari hari ke hari selama seminggu (5 hari kerja). Yaitu pemakaian paling tinggi berada diantara jam 10.00 – jam 16.00 dengan perkiraan rata-rata pemakaian antara 350 Mbps – 400 Mbps. Pemakaian paling rendah berada pada jam 02.00 – jam 08.00. Besarnya pemakaian Speedy rata-rata pada saat jam sibuk adalah sebesar 381 Mbps. Tabel 3.1 Pemakaian Speedy Rata-Rata Selama Setahun
Bulan
Pemakaian (Mbps)
April ‘09
55
Mei ‘09
65
Juni ‘09
100
Juli ‘09
120
Agustus ‘09
125
September ‘09
160
Oktober ‘09
185
November ‘09
225
Desember ‘09
250
Januari ‘10
265
Februari ‘10
275
Maret ‘10
300
Berdasarkan hasil pengukuran, jumlah pelanggan Speedy semakin meningkat, hal ini terlihat pada jumlah pemakaian Speedy dari pelanggan yang mengakses semakin besar dari bulan ke bulan. Hal ini menunjukkan bahwa untuk beberapa tahun ke depan jumlah palanggan akan terus meningkat.
Universitas Mercu Buana
Bab III. Tahap Awal Perencanaan Jaringan
29
Estimasi jumlah bandwidth untuk 5 tahun ke depan diprediksi dengan menggunakan metode trend linier. Tabel 3.2 Estimasi Bandwidth Trafik Speedy Bulan
X
Y
X^2
X*Y
April ‘09
0
55
0
0
Mei ‘09
1
65
1
65
Juni ‘09
2
100
4
200
Juli ‘09
3
120
9
360
Agustus ‘09
4
125
16
500
September ‘09
5
160
25
800
Oktober ‘09
6
185
36
1110
November ‘09
7
225
49
1575
Desember ‘09
8
250
64
2000
Januari ‘10
9
265
81
2385
Februari ‘10
10
275
100
2750
Maret ‘10
11
300
121
3300
Total (n=12)
66
2125
506
15045
Mencari Konstanta a dan b
∑ Yi = na + b ∑ Xi 2125 = 12a + 66b
∑ (Yi * Xi) = a ∑ Xi + b ∑ Xi2 15054 = 66a + 506b
Universitas Mercu Buana
Bab III. Tahap Awal Perencanaan Jaringan
30
Dari persamaan (1) dan (2), diperoleh 2125 = 12a + 66b …………………..(x5.5)
11687.5 = 66a + 363b
15054 = 66a + 506b ……………………...
15054 = 66a + 506b
-
3366.5 = 143b, b = 23.54 Maka nilai a diperoleh 2125 = 12a + 66(23.54)
a = 47.6
Sehingga persamaanya menjadi : Y = 47.6 + 23.54X Dari persamaan di atas akan dibuat estimasi bandwidth trafik Speedy s/d 5 tahun ke depan.
Tabel 3.3 Estimasi Bandwidth Trafik Speedy untuk 5 Tahun Tahun
BW Trafik (Mbps)
2011
612
2012
894
2013
1176
2014
1458
2015
1740
3.3.3. Analisis Awal Perencanaan Berdasarkan hasil penyebaran kuisioner jumlah pelanggan yang berminat terhadap Speedy adalah sebanyak 42 dari 45 responden. Untuk wilayah Mangga Besar ada 9 titik penyebaran ONU. 9 ONU ini termasuk dalam kategori pemasukan ONU terbesar di STO Mangga Besar (jumlahnya dapat dilihat pada lampiran), sehingga mendukung diperlukan perencanaan untuk jaringan layanan
Universitas Mercu Buana
Bab III. Tahap Awal Perencanaan Jaringan
31
Speedy. Penghasilan ini merupakan panghasilan dari layanan telepon dan layanan data Telkomnet Instan. Untuk dapat memberikan layanan data Speedy maka diperlukan perangkat R-DSLAM yang diletakkan di RU (Remote Unit) pada ONU. Perangkat RemoteDSLAM yang berkapasitas 48 SSL untuk satu slot ini akan diletakkan pada 9 ONU yang tersebar di daerah Mangga Besar. Sampai dengan tahun 2015 (periode akhir peramalan), jumlah bandwidth trafik Speedy mencapai 1740 Mbps untuk seluruh pelanggan yang berada di STO Mangga Besar. Nilai ini diperoleh dari penyebaran pelanggan yang tersebar di 80 Remote Unit (ONU dan RK). Untuk tahap awal perancangan jaringan R-DSLAM berbasis teknologi PON, Kapasitas pelanggan maksimal yang bisa dilayani adalah 432 SSL. Jika tahun-tahun berikutnya terjadi penambahan pelanggan maka bisa ditambahkan slot perangkat baru dengan kapasitas 48 SSL. Penambahan kapasitas ini tidak mengubah arsitektur jaringan PON.
Universitas Mercu Buana