BAB III PROSEDUR PENELITIAN
1.1 Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN 1 Sungailangka Kecamatan Gedongtataan Kabupaten Pesawaran pada semester genap dengan jumlah siswa 27 orang terdiri dari 17 orang laki-laki dan 10 orang perempuan untuk mata pelajaran Matematika. 1.2 Tempat Penelitian Tempat diadakannya penelitian ini adalah di Sekolah Dasar Negeri 1 Sungailangka Kecamatan Gedongtataan Kabupaten Pesawaran. 1.3 Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester genap tahun pembelajaran 2012 selama 3 bulan, yaitu dari bulan April sampai dengan bulan Juni 2012, mulai dari perencanaan sampai dengan penulisan laporan penelitian.
1.4 Prosedur Penelitian (Siklus Pertama) 1.4.1 Perencanaan Dalam melaksanakan pembelajaran tentang penjumlahan dan pengurangan dalam bentuk pecahan direncanakan beberapa kegiatan, yaitu: 1. Pembuatan persiapan pembelajaran matematika materi penjumlahan dan pengurangan dalam pecahan dan menyederhanakannya. 2. Membuat lembar observasi siswa, observasi kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran awal tentang pembelajaran Matematika dengan menggunakan metode problem solving (pemecahan masalah). 3. Identifikasi
permasalahan
dalam
pembelajaran
Matematika,
kegiatan
dilakukan untuk dapat menentukan cara menyelesaikan masalah tersebut. 4. Membuat lembar kerja siswa. 5. Merancang alat evaluasi untuk melihat apakah hasil belajar dan aktivitas siswa dalam pembelajaran Matematika terdapat perubahan. 1.4.2 Pelaksanaan Pembelajaran ini dengan memperhatikan kekurangan-kekurangan pada tindakan pertama melalui upaya yang telah direncanakan pada diskusi tindakan yang kedua ini direncanakan satu kali pertemuan, dengan kegiatan sebagai berikut: 1. Memberikan informasi tentang materi yang akan dilaksanakan. 2. Menjelaskan tentang materi pelajaran penjumlahan dan pengurangan dalam bentuk pecahan serta penyederhanaannya. 3. Siswa diajak untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan arti pecahan serta menggunakannya dalam pemecahan sehari-hari.
4. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok, masing-masing kelompok beranggotakan 4 orang. 1.4.3 Pengamatan/Observasi Selama tindakan guru mengamati observasi yang sedang dilaksanakan untuk melihat kemajuan yang didapat maupun hambatan-hambatan ini adalah dengan metode problem solving yang telah disiapkan, antara lain : 1. Situasi kegiatan belajar mengajar. 2. Keaktifan siswa dalam mengerjakan soal-soal yang ada pada kartu kerja. 3. Kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dalam sehari-hari. 1.4.4 Refleksi Hal-hal yang dilakukan dalam kegiatan refleksi adalah membahas hal-hal yang terjadi dalam siklus pertama yang dilakukan oleh peneliti. Data hasil belajar akhir siklus pertama bila terdapat kelemahan dan kekurangan, maka akan dilakukan perbaikan pada perencanaan tindakan untuk siklus kedua. Sedangkan kebaikan atau kelebihan yang sudah muncul pada siklus pertama akan dipertahankan untuk siklus kedua. Penelitian dan pengamatan akan didiskusikan pada tindakan yang telah dilakukan.
1.5 Siklus Kedua 3.5.1 Perencanaan 1. Mendata masalah dan kendala yang dihadapi saat pembelajaran. 2. Menyiapkan atau menyusun lembar observasi. 3. Merancang perbaikan dua berdasarkan refleksi siklus satu. 3.5.2 Pelaksanaan Pembelajaran dengan memperhatikan kekurangan-kekurangan pada tindakan pertama melalui upaya yang telah direncanakan pada diskusi tindakan yang kedua ini direncanakan satu kali pertemuan, dengan kegiatan sebagai berikut: 1. Penyajian materi penjumlahan dan pengurangan bentuk pecahan dilanjutkan dengan bentuk menyederhanakan hasilnya. 2. Pengembangan dari tindakan pertama dimaksudkan untuk meningkatkan pencapaian hasil dari tindakan sebelumnya. 3.5.3 Pengamatan/Observasi Selama tindakan guru mengamati tindakan yang sedang dilaksanakan untuk melihat kemajuan yang didapat maupun hambatan-hambatan baik dari siswa, guru maupun dari proses pembelajaran. 3.5.4 Refleksi 1. Merencanakan upaya perbaikan dan peningkatan hasil belajar siswa. 2. Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru saat pembelajaran. 3. Melakukan refleksi terhadap hasil belajar siswa.
1.6 Desain Penelitian Model penelitian pada penelitian ini merujuk ada proses pelaksanaan penelitian yang dikemukakan oleh Kemmis dan Taggart, dalam IGAK Wardhani dan Kuswaya Wihardit (2009), yang meliputi: 1. Rancangan tindakan (planning) 2. Pelaksanaan tindakan (acting) 3. Pengamatan (observing) 4. dan Refleksi (reflecting). 1.7 Metode Pembelajaran Metode pembelajaran yang dipakai yaitu metode problem solving (pemecahan masalah) dengan media kartu kerja (KK) dengan langkah-langkah: 1. Siswa dibagi 4 kelompok, masing-masing kelompok beranggotakan 4 orang. 2. Tiap kelompok mendapatkan satu set Kartu Kerja (KK) yang terdiri atas 4 KK yang sama, yaitu : KK-1, KK-2, KK-3, dan KK-4. 3. Tiap kelompok menyelesaikan tugas untuk menjawab soal-soal yang ada pada kartu kerja (KK).
1.8 Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data 1.8.1 Teknik Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data dalam penelitian tindakan kelas ini, penulis menggunakan berupa instrumen, yaitu: 1. Tes Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur kemampuan, pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh individu atau kelompok. 2. Observasi Observasi digunakan untuk melihat dan mengamati secara langsung kegiatan belajar di kelas IV SD Negeri 1 Sungailangka, termasuk di dalamnya ketika tes berlangsung. 1.8.2 Teknik Analisis Data 1. Jenis data Data yang diperoleh adalah data kuantitatif dan kualitatif yang terdiri dari hasil tugas, rencana pembelajaran, hasil observasi, soal-soal tes terhadap pelaksanaan pembelajaran. 2. Alat pengumpulan data Alat pengumpulan data adalah : a. Lembar observasi b. Tes Matematika siklus I dan II 3. Analisis Data
Data dikumpulkan sejak awal penelitian dengan memperhatikan semua proses yang dilihat, dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik persentase untuk melihat kecendrungan yang terjadi pada saat kegiatan pembelajaran. Berikut ini adalah data yang akan diperoleh untuk proses analisis penapsiran data: a. Hasil belajar diperoleh dari nilai tes hasil belajar siswa. b. Aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar diperoleh dengan tingkat keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar melalui lembar pengamatan kemudian dikategorikan dalam klasifikasi sangat baik, baik, cukup, dan kurang. 1.8.3 Indikator keberhasilan Keberhasilan dari penelitian ini ditentukan dengan indikator: Pemahaman siswa tentang materi yang diajarkan dengan menggunakan metode problem solving akan menghasilkan perubahan hasil balajar matematika siswa jika diukur dengan tes hasil belajar. Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan menerapkan metode ini maka aktivitas belajar siswa meningkat. Siswa
tuntas jika nilai hasil belajar siswa mencapai nilai sama atau lebih dari KKM
Kriteria keberhasilan Siswa yaitu: a. Peningkatan aktivitas: Baik Cukup Kurang
b. Peningkatan prestasi siswa yaitu: Baik Cukup Kurang