15
BAB III
PROGRAM RANCANGAN
A. Aspek Site dan Lingkungan 1.
Pengenalan Lokasi Kota Gorontalo terletak di Pulau Sulawesi yang berada pada posisi 00°
28’ 17” – 00° 35’ 56” LU dan 122° 59’ 44” – 123° 05’ 59” BT.
Gambar 3.1 Peta kota Gorontalo
16
Dilihat dari letak geografisnya, Gorontalo mempunyai posisi yang sangat strategis karena berada di Teluk Tomini yang menjadikan kota ini sebagai pusat perdagangan, pusat pendidikan dan pelayan jasa lainnya. Pemekaran wilayah Kota Gorontalo dibagi menjadi 9 kecamatan, yaitu: (1) Kecamatan Kota Selatan; (2) Kecamatan Kota Utara; (3) Kecamatan Kota Barat; (4) Kecamatan Kota Timur; (5) Kecamatan Kota Tengah; (6) Kecamatan Dungingi; (7) Kecamatan Dumbo Raya; (8) Kecamatan Hulonthalangi; dan (9) Kecamatan Sipatana. 2.
Penentuan Lokasi Perencanaan Lokasi objek rancangan dikaji berdasarkan orientasi site, lingkungan
pendukung dan rencana tata ruang wilayah (RTRW) 2010-2030 kota Gorontalo, dengan pembagian sebagai berikut: Dumbo Raya, terdiri atas 5 kelurahan, yaitu: (1) Botu; (2) Bugis; (3) Leato Selatan; (4) Leato Utara; dan (5) Talumolo, dengan fungsi; Kawasan lindung, perkantoran, dan pemukiman (Rencana Tata Ruang Wilayah: 2010-2030) Dungingi, terdiri atas 5 kelurahan, yaitu: (1) Huangobotu; (2) Libuo; (3) Tomulabutao; (4) Tomulabutao Selatan; dan (5)Tuladenggi, dengan fungsi; permukiman, terminal, pertanian (basah), dan kawasan lindung. Hulonthalagi, terdiri atas 5 kelurahan, yaitu: (1) Donggala; (2) Pohe; (3) Siendeng; (4) Tanjung Keramat; dan (5) Tenda, dengan fungsi; kawasan lindung dan permukiman Kota Barat, terdiri atas 7 kelurahan, yaitu: (1) Buladu; (2) Buliide; (3) Dembe I; (4) Lekobalo; (5) MolosipatW; (6) Pilolodaa; dan (7) Tenilo, dengan fungsi; kawasan lindung, permukiman, pertanian (kering), dan pariwisata.
17
Kota Selatan, terdiri atas 5 kelurahan, yaitu: (1) Biawao; (2) Biawu; (4) Limba B; (4) Limba U 1; dan (5) Limba U 2, dengan fungsi; kawasan perdagangan/jasa, permukiman, dan kawasan olahraga. Kota Tengah, terdiri atas 6 kelurahan, yaitu: (1) Dulalowo; (2) Dulalowo Timur; (3) Liluwo; (4) Paguyaman; (5) Pulubala; dan (6) Wumialo, dengan fungsi; kawasan penndidikan, perkantoran, perdagangan/jasa, permukiman, dan pertanian (basah). Kota Timur, terdiri atas 6 kelurahan, yaitu: (1) Heledulaa; (2) Heledulaa Selatan; (3) Ipilo; (4) Moodu; (5) Padebuolo; dan (6) Tamalate, dengan fungsi; kawasan pertanian (basah), permukiman, perdagangan, dan perkantoran. Kota Utara, terdiri atas 6 kelurahan, yaitu: (1) Dembe II; (2) Dembe Jaya; (3) Dulomo; (4) Dulomo Selatan; (5) Wongkaditi; dan (6) Wongkaditi Barat, dengan fungsi; kawasan pertanian (basah), rumah sakit, perkantoran, dan permukiman. Sipatana, terdiri atas 5 kelurahan, yaitu: (1) Bulotadaa; (2) Bulotadaa Timur; (3) Molosipat U; (4) Tanggikiki; (5) Tapa, dengan fungsi; kawasan pertanian (basah), permukiman, kawasan lindung, dan pendidikan. Berdasarkan RTRW diatas, maka objek rancangan yaitu “Music Centre” dapat ditempatkan di kawasan kota timur kelurahan heledulaa selatan.
18
3. Penentuan Site Dalam penentuan lokasi ini di ambil 3 ( tiga ) alternatif site sebagai bahan pertimbangan untuk memperoleh lokasi site yang memenuhi kriteria di atas. Adapun dua alternatif site yang diambil tersebut yaitu: 1) Site A, berada di Jalan Kasuari, berdekatan dengan sarana pemukiman, perdagangan, dagangan, dan pendidikan. pendidikan
Gambar 3.2 Site A (Sumber : Hasil survey, 2012)
19
2) Site B,, berada di Jalan Dewi Sartika,, berdekatan dengan sarana pendidikan, pemukiman, dan perdagangan.
Gambar 3.3 Site B (Sumber : Hasil survey, 2012)
20
3) Site C,, berada di Jalan Arif Rahman Hakim,, berdekatan dengan sarana pendidikan, pemukiman, dan pemerintahan.
Gambar 3.4 Site C (Sumber : Hasil survey, 2012)
21
Tabel 3.1 Pembobotan Pemilihan Site
N O
1.
2.
KRITERIA
Aksesibilit as
Sirkulasi
BOBO T
ALTERNATIF SITE A
ALTERNATIF SITE B
KONDISI
B.N
KONDISI
12,5%
Pencapaian mudah karena berada di depan universitas negeri gorontalo, dan dapat dicapai melalui jalan jnd.sudirman
N
N
B.N
ALTERNATIF SITE C KONDI N B.N SI
12,5%
Pencapaian mudah karena berada di depan smu tridharma dan dapat di capai melalui jalan arif rahman hakim
0,5 %
12,5 %
0,5%
12,5%
Pencapaian hanya melalui jalan arif rahman hakim
0,3 %
7,5%
25%
Pencapaian mudah karena berada di pusat kota gorontalo, dan dapat dicapai melalui jalan kasuari dan sultan botutihe.
25%
Pencapaian dari segala arah mudah.
0,5%
12,5%
Pencapaian hanya melalui jalan jnd.sudirman dan dewi sartika
0,5%
15%
Dekat dengan fasilitas public (supermarket dan mufidah)
0,3%
9%
Jauh dari fasilitas publik
0,1 %
3%
0,5%
0,5%
3.
Daya tarik
30%
Dekat dengan fasilitas penunjang ruang publik dan perdagangan Gorontalo Mall.
4.
Topografi dan kondisi tapak
10%
Topografi tanah berkontur.
0,3%
3%
Tanah datar dan tidak berkontur.
0,3%
3%
Tanah berada di area persawahan
0,3 %
3%
5.
Kepadatan jalur lalu lintas
10%
Aktivitas di jalan Cokroaminoto dan lalu lintas cukup tinggi
0,3%
3%
Aktivitas lalu lintas cukup tinggi
0,3%
3%
Aktivitas lalu lintas tidak terlalu padat
0,1 %
1%
JUMLAH
100%
46 %
40%
Keterangan nilai : 0,5 = Baik 0,3 = Cukup 0,1 = Kurang Catatan: N = Nilai B.N = Bobot x Nilai
Dari hasil pembobotan yang sesuai dengan kriteria pemilihan site pada tabel 3.1, maka site yang terpilih adalah Site A.
27 %
22
Gambar 3.5 Site Terpilih
23
4. Analisa Site a)
Posisi site terhadap Kota Gorontalo Site terletak pada distrik perdagangan dan jasa, pemerintahan, fasilitas
sosial dan umum yang sangat mendukung fungsi dari obyek ini.
Gambar 3.6 Posisi Site Terhadap Kota Gorontalo (Sumber : Google Earth, 2012)
Disekitar site terdapat bangunan dimana fungsi disekitar lingkungan berupa area pemukiman, mall dan pertokoan. Site di apit oleh Jl. HOS Cokroaminoto dan Jl. Kasuari Kelurahan Heledulaan Selatan Kec. Kota Timur Kota Gorontalo. Rekomendasi Didalam site ini akan dibangun Gorontalo Music Center yang berfungsi sebagai suatu pusat segala kegiatan dan aktivitas yang berhubungan dengan music serta sebagai tempat hiburan yang representative bagi masyarakat kota Gorontalo.
24
b) Peruntukan Lahan Di dalam RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) lokasi yang di apit oleh Jl. HOS Cokroaminoto dan Jl. Kasuari Kelurahan Heledulaa Selatan Kecamatan Kota Timur termasuk dalam dalam BWK Timur. Peruntukan lahan untuk daerah ini merupakan untuk kawasan perdagangan dan jasa, pemerintahan, fasilitas sosial dan umum. Sebagai kawasan perdagangan dan jasa, pemerintahan, fasilitas sosial dan umum lokasi ini sangat potensial untuk di bangunnya bangunan dengan fungsi sebagai pusat perdagangan alat musik. Hal ini diperkuat dengan 4 unsur potensial dari lokasi, yaitu : Terletak dipinggiran kota Berada pada kawasan pemukiman, industri, perdagangan dan jasa Transportasi yang lancar dan baik Luas site yang mendukung + 1,3 Ha c)
Intensitas Pembangunan
Gambar 3.7 Intensitas Pembangunan (Sumber : Google Earth, 2012)
25
Luas site : 1,3 Ha KDB
: 50 %
KLB
: 2.5
Rekomendasi Pembangunan ini nantinya akan dibangun dengan ketinggian 2 -3 - lantai dengan memperhatikan ketinggian disekitar bangunan site. Dengan KDB 50% bangunan akan diletakkan lebih kedalam dengan tujuan member ikan ruang luar untuk pejalan kaki. d) Analisa Sirkulasi Analisa sirkulasi kenderaan
Gambar 3.8 Analisa Sirkulasi Kenderaan (Sumber : Google Earth, 2012)
Jl. HOS Cokroaminoto Jalur Sirkulasi untuk kenderaan umum (bentor), mobil, roda dua, dll Lebar jalan 8 m Intensitas kenderaan tidak terlalu padat
Jl. Kasuari Jalur Sirkulasi dua arah untuk kenderaan umum (bentor), mobil, roda dua, dll Lebar jalan 8 m Sirkulasi lancar, cukup padat pada persimpangan Jl. Merdeka dan Jl. Sultan Botutihe.
26
Jl. Cendrawasih Jalur Sirkulasi untuk kenderaan umum, mobil, roda dua, dll Lebar jalan 8 m Intensitas kenderaan lancar, padat pada saat tertentu. Hal ini diakibatkan terdapat Mall pada jalan ini.
e)
Analisa sirkulasi pejalan kaki
Pedestrian strian pejalan kaki
Gambar 3.9 Analisa Sirkulasi Pejalan Kaki (Sumber : Google Earth, 2012)
Pada daerah ini masih sedikit pejalan kaki, hal ini di karenakan daerah ini baru baru mengalami perkembangan. Pada jalan HOS cokroaminoto dan jalan kasuari . Rekomendasi Parit yang akan di pinggir jalan akan ditutup untuk dijadikan pedestrian bagi pejalan kaki yang melewati jalan ini, baik pada jalan HOS Cokroaminoto maupun jalan Kasuari nanti akan dibuat pedestrian yang baik karena kondisi sekarang belum ada pedestrian.
27
f)
Analisa Pencapaian Sarana Pencapaian Mobil pribadi Angkutan umum Sepeda motor Becak Bermotor (bentor) Sepeda Gambar 3.10 Analisa Pencapaian (Sumber : Hasil Analisa Pribadi, 2012)
Lalu lintas disekitar tapak merupakan lalu lintas dengan intensitas kenderaan relatif sedang. Jl. Kasuari merupakan jalur satu arah dengan intensitas kenderaan relatif sedang. Rekomendasi -
Untuk kemudahan dalam hal akses ke bangunan, entrance utama di letakkan pada Jl. HOS Cokroaminoto dan Jl. Kasuari untuk menghindari kemacetan dan karena tapak berada di antara dua jalan tersebut.
-
Untuk entrance service akan khusus untuk akses untuk akses menuju area servis bangunan.
28
g)
Analisa Vegetasi
Gambar 3.11 Analisa Vegetasi (Sumber : Hasil Analisa Pribadi, 2012)
Vegetasi yang ada disekitar site termasuk vegetasi yang baik dimana dapat memberikan kesejukan pada saat siang hari. Pohon-pohon Pohon pohon ini dimanfaatkan untuk peneduh jalan dan pedestrian sehingga suasana menjadi asri dan sejuk. Rekomendasi -
Vegetasi berupa pohon yang rindang disepanjang jalan akan dipertahankan sebagai peneduh untuk jalan dan area pedestrian
-
Perlu ditambahkan tanaman seperti Cemara Gunung disekitar tepi jalan yang jumlah vegetasinya masih kurang.
29
h) Analisa Matahari
Gambar 3.12 Analisa Matahari (Sumber : Hasil Analisa Pribadi, 2012)
Pada fasad timur, panas yang diterima berasal dari matahari pagi. Kondisi panas ini tidak berdampak pada pemakaian AC yang banyak karena panas yang dihasilkan tidak menyengat. Pada fasad barat kondisi site sangat panas karena matahari sore yang sangat menyengat sehingga berakibat pada besarnya beban AC pada bangunan. Rekomendasi -
Pada fasad sebelah timur, bukaan dimaksimalkan, bukaan dimaksimalkan untuk memasukkan matahari pagi yang sehat ke dalam bangunan.
30
-
Sebelah barat site sangat panas sehingga selain menggunakan AC juga diatasi dengan minim bukaan pada fasad bangunan.
i)
Analisa Kebisingan dan Polusi udara
Gambar 3.13 3. Analisa kebisingan & polusi udara (Sumber : Hasil Analisa Pribadi, 2012)
Sumber kebisingan hanya dari arah jalan kasuari.. Kebisingan dan polusi ditimbulkan oleh banyaknya aktivitas kenderaanyang melalui jalan ini. Rekomendasi Untuk kebisingan dari arah jalan ini, maka perlu dibuat jarak yang cukup antara jalan dengan bangunan dan juga menempatkan vegetasi untuk mengurangi merambatnya suara ke site.
31
j)
Analisa view
View dari arah site ke arah utara adalah kawasan pemukiman dan gudang semen bosowa
View dari arah site ke arah timur adalah kawasan pemukiman dan jalan kasuari
View dari arah site ke arah barat adalah kawasan pemukiman
View dari arah site ke arah selatan adalah area persawahan dan rawa
Gambar 3.14 Analisa view (Sumber : Hasil Analisa Pribadi, 2012)
32
B. Analisa Program 1.
Pelaku Kegiatan Pelaku adalah semua pengguna bangunan yang melakukan kegiatan menurut
peranannya. Secara individu yang melakukan kegiatan dalam Gorontalo Music Center dapat dikelompokan sebagai berikut : Tabel 3.2 Pelaku Kegiatan No
Pelaku
Keterangan
1.
General Manager
Manager memiliki pola aktivitas yang dominan berada di depan computer, membaca laporan, memeriksa arsip-arsip yang masuk, menyetujui dan mempertimbangkan program-program acara yang hendak dijalankan. Mengurus segala keperluan administrasi, bertugas mengurus penyusunan laporan, dan pengarsipan.
2.
Sekretaris
3.
Bendahara
Mengurusi bagian keuangan, membuat laporan pertanggungjawaban dan menyerahkannya kepaa atasan.
4.
Teknisi
5.
Kasir
Menangani utilitas bangunan dan struktur bangunan, merawat dan memelihara gedung dan lingkungannya, menangani perencanaan dan perancangan eksterior maupun interior. Melayani pengunjung yang bertransaksi.
6.
Karyawan Music Centre
Melayani pengunjung dalam area showroom.
7.
Operator Studio Musik
Melayani pengunjung yang menyewa studio musik
8.
Operator Ruang Karaoke
Melayani pengunjung yang menyewa room karaoke
9.
Instruktur musik
Memberikan pelatihan musik pada tempat kursus.
33
10.
OB
Bertugas menjaga kebersihan seluruh bangunan Music Centre.
11.
Security
Bertugas menjaga keamanan
12.
Pengunjung
2.
Program Ruang
a.
Fasilitas Ruang
Pengunjung yang datang berupa pribadi atau rombongan berusia antara 5 sampai 40 tahun, baik yang berprofesi sebagai seniman atau penikmat musik, tanpa ada batasan jenis kelamin. Yang datang untuk menukmati segalafasilitas yang ada di bagunan music center.
Secara garis besar fasilitas bangunan yang ada meliputi: Fasilitas Kegiatan Utama Fasilitas Kegiatan Penunjang Fasilitas Kegiatan Pengelola Fasilitas Perlengkapan Gedung Fasilitas Ruang Luar b.
Analisa Besaran Ruang Untuk mendapatkan optimalisasi pemenuhan kebutuhan ruang yang efektif
dan efisiensi penggunaan kapasitas dan besaran ruang-ruang pada Gorontalo Music Center dihitung dengan hasil studi banding dan standar dalam literatur.
34
Tabel 3.3 Pertumbuhan Jumlah pengunjung fasilitas musik tahun 2010-2012 Meal musik Tahun Sumber musik Galeri Musik studio 1 2 3 4
Jumlah 5
2010
14600
25550
25550
65700
2011
18250
29200
29200
76650
2012
25550
36500
32850
94900
(Sumber : Hasil Survey, 2012)
Tabel 3.4 Pertumbuhan Jumlah pengunjung konser musik di Gorontalo Jumlah Jumlah Tahun Penonton Jenis Musik Tempat (org/thn) 1 2 3 4 2010
8574
Pop, Dangdut
4
2011
8721
Pop, Dangdut
4
2012
8900
Pop, Rock
4
(Sumber : Dinas Pariwisata Prov. Gorontalo)
Dibawah ini merupakan analisa pendekatan untuk mencari jumlah pengunjung toko music, studio musik dan data pengunjung konser di Gorontalo yang diprediksikan sampai 10 tahun kedepan yaitu dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2020 berdasarkan pada tabel dengan menggunakan rumus : Pt = Po + (t – 0) P Dimana :
Pt
= Jumlah pengunjung tahun prediksi
Po
= Jumlah pengunjung tahun dasar
t
= Tingkat rata-rata kenaikan
P
= Waktu perencanaan 2012-2022 = 10 tahun
Perhitungan jumlah pengunjung music centre showroom sampai tahun 2022 diperkirakan : Pt = Po + ( t - 0).P Pt = 94.900 + ( 14.600 - 0).10
35
Pt = 94.900 + ( 146.000) Pt = 240.900 orang/tahun atau 660 orang/hari Terpadat hari rabu dan sabtu (20% lebih banyak dari hari biasa) : = 20 % x 660 jiwa = 132 jiwa = 589 + 118 jiwa = 792 jiwa Jadi, jumlah pengunjung terbanyak yang harus dapat dipenuhi oleh Gorontalo Music Centre ini yaitu kurang lebih 790 jiwa.
Sedangkan untuk perhitungan jumlah pengunjung music centre pada area konser sampai tahun 2022 diperkirakan : Pt = Po + ( t - 0).P Pt = 8900 + ( 163 - 0).10 Pt = 8900 + ( 1630) Pt = 10530 orang/tahun 10530/tahun : 12 kali konser
= 878 orang/konser
20% untuk ruang konser lantai 1
= 20% x 878 = 176 orang
80% untuk ruang konser lantai 3
= 80% x 878 = 702 orang
A. Kegiatan Pengelola 1) Ruang Direktur Asumsi Pemakai
: 6 orang (1 Direktur + 5 orang tamu)
Luas lantai
: 6 (1,44 m2/org)
= 8,64 m2
Luas lantai untuk perabot
: 1 Meja Kerja
= 0,98 m2
36
Meja tamu
= 0,6 m2
3 kursi (0,4 m 2/org)
= 1,2 m2
1 Sofa
= 5 m2
1 Lemari
= 0.72 m2 = 17,14 m2
Jumlah luas lantai + perabot Sirkulasi
: 30% (17,14 m2)
Jumlah Total Luasan
: 22,282 m2 ~ 22 m2
= 5,142 m2
(Sumber: NAD, Analisa) 2) Ruang Administrasi Asumsi Pemakai
: 3 orang (1 sekretaris + 2 orang tamu)
Luas lantai
: 3 (1,44 m2/org)
= 4,32 m2
Luas lantai untuk prabot
: 1 Meja biro
= 0,98 m2
3 kursi (0,4 m 2/org)
= 1,2 m2
1 Lemari
= 0,72 m2
Filling cabinet
= 0,4 m2 = 7,62 m2
Jumlah luas lantai + perabot Sirkulasi
: 30% (7,62 m2)
Jumlah Total Luasan
: 9,906 m2 ~ 10 m2
= 2,286 m2
(Sumber: NAD, Analisa) 3) Ruang Staff Keuangan Asumsi Pemakai
: 3 orang (1 bendahara + 2 orang tamu)
Luas lantai
: 3 (1,44 m2/org)
= 4,32 m2
Luas lantai untuk prabot
: 1 Meja biro
= 0,98 m2
37
3 kursi (0,4 m 2 /org)
= 1,2 m2
1 Lemari
= 0,72 m2
Filling cabinet
= 0,4 m2 = 7,62 m2
Jumlah luas lantai + perabot Sirkulasi
: 30% (7,62 m2)
Jumlah Total Luasan
: 9,906 m2 ~ 10 m2
= 2,286 m2
(Sumber: NAD, Analisa) 4) Ruang Staff Asumsi Pemakai
: 6 orang Staff
Luas lantai
: 6 (1,44 m2/org)
= 8,64 m2
Luas lantai untuk prabot
: 6 Meja (0,98 m 2)
= 5.88 m2
6 kursi (0,4 m 2 /org)
= 2,4 m2
2 Filling Cabinet (0,4 m 2)
= 0,8 m2 = 20,12 m2
Jumlah luas lantai + perabot Sirkulasi
: 30% (20,12 m2)
Jumlah Total Luasan
: 26,156 m2 ~ 26 m2
= 6,036 m2
(Sumber: NAD, Analisa) 5) Ruang Rapat Asumsi Pemakai
: 10 orang
Luas lantai
: 10 (1,44 m2/org)
= 14,4 m2
Luas lantai untuk prabot
: Meja Rapat
= 2,75 m2
10 kursi (0,4 m 2 /org) Jumlah luas lantai + perabot
= 4 m2 = 21,15 m2
38
Sirkulasi
: 20% (21,15 m2)
Jumlah Total Luasan
: 25,38 m2 ~ 25 m2
= 4,23 m2
(Sumber: NAD, Analisa) 7) Ruang Sholat Asumsi Pemakai
: 8 orang
Luas lantai
: 8 (1,44 m2/org)
Jumlah Total Luasan
: 11,52 m2 ~ 12 m2
= 11,52 m2
(Sumber: Analisa) 7) Dapur / Pantry Asumsi Pemakai
: 8 orang
Luas lantai
: 8 (1,44 m2/org)
Jumlah Total Luasan
: 11,52 m2 ~ 12 m2
= 11,52 m2
(Sumber: Analisa) 8) Toilet Asumsi Pemakai
: 20 orang (15 laki-laki + 5 perempuan)
Toilet 2 buah dapat melayani 20 orang Closet
: 2 (2,25 m2)
= 4,5 m2
Wastafel
: (1,45 m x 1,45 m)
= 2,1025 m2
Urinoir
: (0,75 m x 1,20 m)
= 0,9 m2 = 7,5 m2
Jumlah luas lantai + perabot Sirkulasi
: 20% (7,5 m2)
Jumlah Total Luasan
: 9 m2
= 1,5 m2
(Sumber: NAD, Mehcanical & Electrical Equipment for Buildings)
39
B. Kegiatan utama 1) Hall/Lobby Asumsi Pemakai
: 10% x (790 + 176)
= 97 orang
Luas lantai
: 97 (1,44 m2/org)
= 139,68 m2
Sirkulasi
: 30% (139,68 m2)
= 41,904 m2
Jumlah Total Luasan
: 181,584 m2 ~ 182 m2
(Sumber: NAD, Analisa) 2) Area Showroom Asumsi Pemakai
: 330 orang
Luas lantai
: 330 (1,44 m2/org)
= 475,2 m2
Luas lantai untuk perabot
: 24 Panggung Alat (6 m 2)
= 144 m2 = 619 m2
Jumlah luas lantai + perabot Sirkulasi
: 40% (619 m2)
Jumlah Total Luasan
: 867 m2
= 248 m2
(Sumber: NAD, Analisa) 3) Counter music (10 unit) Asumsi 49 m2 x 10 = 490 m2 (Sumber: Analisa) 4) Ruang Pertunjukan Musik Asumsi Pemakai
: 176 orang
Luas lantai
: 176 (0,81 m2/org)
= 142,56 m2
Sirkulasi
: 30% (142,56 m2)
= 42,768 m2
Jumlah Total Luasan
: 185 m2
40
5) Stage Ruang Pertunjukan Musik Asumsi
= 25% x 185 m2 = 46,25 m2
Total Luasan = 46 m2 6) Backstage Ruang Pertunjukan Musik Asumsi Pemakai
: 20 orang
Luas lantai
: 20 (1,44 m2/org)
= 28,8 m2
Sirkulasi
: 20% (28,8 m2)
= 5,76 m2
Jumlah Total Luasan
: 35 m2
7) Toilet Backstage Ruang Pertunjukan Musik Asumsi Pemakai
: 20 orang (15 laki-laki + 5 perempuan)
Toilet 2 buah dapat melayani 20 orang Closet
: 2 (2,25 m2)
= 4,5 m2
Wastafel
: (1,45 m x 1,45 m)
= 2,1025 m2
Urinoir
: (0,75 m x 1,20 m)
= 0,9 m2 = 7,5 m2
Jumlah luas lantai + perabot Sirkulasi
: 20% (7,5 m2)
Jumlah Total Luasan
: 9 m2
= 1,5 m2
(Sumber: NAD, Mehcanical & Electrical Equipment for Buildings) 8) Store Music Asumsi Pemakai
: 20 orang
Luas lantai
: 20 (1,44 m2/org)
= 28,8 m2
Luas lantai untuk perabot
: 8 Rak kaset (0,3)
= 2,4 m2
kasir
= 2 m2
41
= 33,2 m2
Jumlah luas lantai + perabot Sirkulasi
:40% (33,2 m2)
Jumlah Total Luasan
: 46 m2
= 13,28 m2
(Sumber: NAD, Analisa) 9) Gallery Music Asumsi Pemakai
: 20 orang
Luas lantai
: 20 (1,44 m2/org)
= 28,8 m2
Luas lantai untuk perabot
: 2 meja etalase (0,84)
= 1,68 m2
6 rak gantungan (0,54)
= 3,24 m2
kasir
= 2 m2 = 35,72 m2
Jumlah luas lantai + perabot Sirkulasi
:40% (28,52 m2)
Jumlah Total Luasan
: 50,008 m2 ~ 50 m2
= 14,288 m2
(Sumber: NAD, Analisa) 10) Coffe Talk Asumsi Pemakai
: 10% dari total pengunjung music centre dan area konser lantai 1 10% x 966
Luas lantai
: 100 (0,83 m2/org)
= 97 orang ~ 100 org = 83 m2
Meja Segiempat dengan 4 Kursi (25 Set = 100 orang) Standar luasan (1,25 m x 0,8 m) Total luasan meja Jumlah luas lantai + perabot
: 25 x (1,25 m x 0,8 m)
= 25 m2 = 108 m2
42
Sirkulasi
:20% (108 m2)
Jumlah Total Luasan
: 129,6 m2 ~ 130 m2
= 21,6 m2
(Sumber: NAD, Analisa) 11) Cafe & Resto Asumsi Pemakai
: 10% dari total pengunjung music centre dan area konser lantai 1 10% x 966
Luas lantai
= 97 orang ~ 100 org
: 100 (0,83 m2/org)
= 83 m2
Meja Segiempat dengan 4 Kursi (25 Set = 100 orang) Standar luasan (1,25 m x 0,8 m) Total luasan meja
: 25 x (1,25 m x 0,8 m)
= 25 m2 = 108 m2
Jumlah luas lantai + perabot Sirkulasi
:20% (108 m2)
Jumlah Total Luasan
: 129,6 m2 ~ 130 m2
= 21,6 m2
(Sumber: NAD, Analisa) 12) Toilet Umum - Toilet/Lavatory Diasumsikan jumlah pemakai pria = 70 % dan Pemakai wanita = 30 % Jumlah pemakai toilet pria
:
70 % x 966
= 676 orang
Jumlah pemakai toilet wanita
:
30 % x 966
= 290 orang
Kebutuhan Toilet Pria
:
toilet 8 buah dapat melayani 676 orang
Kebutuhan Toilet Wanita
:
toilet 6 buah dapat melayani 290 orang
Kebutuhan Urinoir
:
Urinoir 6 buah dapat melayani 676 orang
43
Kebutuhan Wastafel
:
Sama dengan jumlah toilet
a. Toilet untuk pria Closet
: 8 (2,25 m2)
= 18 m2
Wastafel Ganda
: 4 (1,45 m x 1,45 m)
= 8 m2
Urinoir
: 6 (0,75 m x 1,20 m)
= 6 m2 = 32 m2
Jumlah luas lantai + perabot Sirkulasi
: 20% (32 m2)
Jumlah Total Luasan
: 19,2 m2 ~ 38 m2
= 6,4 m2
b. Toilet untuk wanita Closet
: 6 (2,25 m2)
= 13,5 m2
Wastafel
: 3 (1,45 m x 1,45 m)
= 6 m2 = 20 m2
Jumlah luas lantai + perabot Sirkulasi
: 20% (20 m2)
Jumlah Total Luasan
: 24 m2
= 4 m2
Jumlah total keseluruhan toilet pria dan wanita adalah 62 m2 Dibagi dengan 2 lantai maka 62 m 2 : 2 = 31 m2 (Sumber: NAD, Mehcanical & Electrical Equipment for Buildings)
C. Kegiatan Penunjang 1) Studio latihan standar (11 unit) Asumsi Pemakai
: 8 orang
Luas lantai
: 8 (1,44 m2/org)
= 11,52 m2
Luas lantai untuk perabot
: 3 sound sistem gitar (0,21 m2)
= 0,63m2
1 set drum standar
= 1,8 m2
44
1 sound + keyboard
= 0,37 m2
2 sound vocal (0,16 m2)
= 0,32 m2
= 14,64 m2
Jumlah luas lantai + perabot Sirkulasi
: 20% (14,64 m2)
Jumlah Total Luasan
: 17,568 m2 ~ 18 m2
Total
: 18 m2 x 11
= 2,928 m2
= 198 m2
(Sumber: NAD, Analisa) 2) Studio latihan VIP (4 unit) Asumsi Pemakai
: 10 orang
Luas lantai
: 10 (1,44 m2/org)
= 14,4 m2
Luas lantai untuk perabot
: 3 sound sistem gitar (0,21 m2)
= 0,63m2
1 set drum standar
= 1,8 m2
1 sound + keyboard
= 0,37 m2
2 sound vocal (0,16 m2)
= 0,32 m2
Sofa
= 5 m2 = 22,52 m2
Jumlah luas lantai + perabot Sirkulasi
: 30% (22,52 m2)
Jumlah Total Luasan
: 29,276 m2 ~ 29 m2
Total
: 29 m2 x 4
(Sumber: NAD, Analisa)
= 6,756 m2
= 116 m2
45
3) Ruang kelas private music (10 unit) Asumsi 39 m2 x 10 = 390 m2 (Sumber: Analisa) 4) Area Karaoke (6 unit) Asumsi Pemakai
: 7 orang
Luas lantai
: 7 (1,44 m2/org)
= 10,08 m2
Luas lantai untuk perabot
: Sofa
= 5 m2
Lemari alat
= 15,8 m2
Jumlah luas lantai + perabot Sirkulasi
:10% (15,8 m2)
Jumlah Total Luasan
: 17,38 m2 ~ 17 m2
Total
: 17 m2 x 6
(Sumber: NAD, Analisa) 5) Registrasi Studio Asumsi 8 m2 6) Registrasi Private Asumsi 8 m2 7) Registrasi Private Asumsi 20 m2 8) Smoking Area Asumsi 32 m2
= 0,72 m2
= 1,58 m2
= 102 m2
46
D. Area Pertunjukan Musik Lantai 3 1) Ruang Pertunjukan Musik Asumsi Pemakai
: 700 orang
Luas lantai
: 700 (0,81 m2/org)
= 567 m2
Sirkulasi
: 20% (567 m2)
= 113 m2
Jumlah Total Luasan
: 680 m2
2) Stage Ruang Pertunjukan Musik Asumsi
= 25% x 680 m2 = 170 m2
Total Luasan = 170 m2 3) Backstage Ruang Pertunjukan Musik Asumsi Pemakai
: 20 orang
Luas lantai
: 20 (1,44 m2/org)
= 28,8 m2
Sirkulasi
: 20% (28,8 m2)
= 5,76 m2
Jumlah Total Luasan
: 35 m2
4) Ruang Artis Asumsi Pemakai
: 10 orang
Luas lantai
: 10 (1,44 m2/org)
= 14,4 m2
Kursi
: 10 (0,4 m2)
= 4 m2
Meja
:
= 5 m2 = 23 m2
Jumlah luas lantai + perabot Sirkulasi
: 20% (23 m2)
Jumlah Total Luasan
: 28 m2
= 5 m2
47
5) Ruang Make Up Asumsi Pemakai
: 6 orang
Luas lantai
: 6 (1,44 m2/org)
= 8,64 m2
Meja Rias
:
= 5 m2 = 13,64 m2
Jumlah luas lantai + perabot Sirkulasi
: 10% (13,64 m2)
Jumlah Total Luasan
: 15 m2
= 1,364 m2
6) Ruang Pers Asumsi Pemakai
: 20 orang
Luas lantai
: 20 (1,44 m2/org)
= 28,8 m2
Sirkulasi
: 20% (28,8 m2)
= 5,76 m2
Jumlah Total Luasan
: 35 m2
7) Ruang Teknis Asumsi 18 m2 8) Loket Asumsi 6 m2
E. Perlengkapan Gedung 1) Gudang Alat (1 unit) Asumsi 150 m2 (Sumber: Analisa) 2) Ruang Generator Asumsi 50 m2 (Sumber: Analisa)
48
3) Ruang AHU (1 unit) Asumsi 52 m2 (Sumber: Analisa) 4) Ruang Pompa (1 unit) Asumsi 12 m2 (Sumber: Analisa) 5) Ruang Panel Listrik (2 unit) Asumsi 6 m2 Total luasan
: 2 (6 m2)
= 12 m2
(Sumber: Analisa) 6) ATM (4 unit) Asumsi 12 m2 (Sumber: Analisa) 7) Lift (2 unit) Asumsi 10 m2 x 3 lantai = 60 m2 (Sumber: Analisa)
F. Ruang Luar 1) Pos Satpam Asumsi Pemakai
: 3 orng (2 Satpam + 1 pengunjung)
Luas lantai
: 3 (1,2 m x 1,2 m)
= 4,32 m2
Perabot
: 1 Meja (0,98 m 2)
= 0,98 m2
3 kursi (3 x 0,4 m 2) Jumlah luas lantai + Perabot
= 1,2 m2 = 6,5 m2
49
Sirkulasi
: 10% (6,5 m2)
Jumlah Total Luasan
: 7,15 m2 ~ 7 m2
= 0,65 m2
(Sumber: NAD, Analisa) 2) Luasan parkir untuk pengelola Untuk penggunaan fasilitas parkir bagi pengelola pada bangunan ini diasumsikan sebagai berikut: Kendaraan roda 4 (mobil)
=5%
Kendaraan roda 2 (motor)
= 70 %
Pejalan kaki
= 25 %
Kendaraan roda 4 1 mobil = 4 orang (idealnya dipertimbangkan bagi Atasan) Asumsi Mobil
= 2 Mobil
Standar luasan mobil
= 10,58 m 2
Jadi luas parkir mobil
= 2 x 10,58 m 2
= 21,16 m 2 ~ 21 m 2
Kendaraan roda 2 1 motor = 2 orang (idealnya dipertimbangkan bagi karyawan) 70 % x 50/2
= 18 motor
Standar luasan motor
= 3,75 m 2
Jadi luas parkir motor = 18 x 3,75 m 2
= 67,5 m 2 ~ 68 m2
Total luas parkir pengelola yaitu: 21 m2 + 68 m2
= 89 m2
4) Luasan parkir untuk pengunjung Untuk penggunaan fasilitas parkir bagi pengunjung pada bangunan ini diasumsikan sebagai berikut:
50
Kendaraan roda 4 (mobil)
= 40 %
Kendaraan roda 2 (motor)
= 30 %
Pejalan kaki
= 30 %
Kendaraan roda 4 1 mobil = 4 orang (Idealnya dipertimbangkan pengunjung dari kalangan Masyarakat) 40 % x 1668/4
= 167 Mobil.
Standar luasan mobil
= 10,58 m 2
Jadi luas parkir mobil
= 167 x 10,58 m 2 = 1766 m 2
Kendaraan roda 2 1 motor = 2 orang (idealnya dipertimbangkan pengunjung dari kalangan Masyarakat dan Mahasiswa) 30 % x 1668/2
= 250 motor
Standar luasan motor
= 3,75 m 2
Jadi luas parkir motor = 250 x 3,75 m 2 = 938 m 2 Total luas parkir pengunjung yaitu: 1766 m2 + 938 m2
Jumlah total luasan ruang : a. Area Pengelola
=
136 m²
b. Kegiatan Utama
=
2211 m²
c. Kegiatan Penunjang
=
899 m²
d. Area Konser
=
997 m²
e. Ruang Luar
=
2711 m²
= 2704 m2
51
Total luas lantai yang akan dibangun Sirkulasi 15% =
636 m²
Total
4879 m²
=
=
4243 m²
BC adalah total luasan yang terbanyak yaitu pada area kegian utama = 2211 m2 Building Coverage (BC) = 30 % : Open Space (OS) = 70 % 30
: 70
=
2211
:
OS
=
2211 x 70 30
OS
=
5159 m 2
OS
OS disini belum temasuk dengan luas area ruang luar (parkir dan pos satpam). Jadi jika dihitung luas keseluruhan: OS + Luas Parkir 5159 + 2711 = 7870 m2 Maka total luasan site adalah: = BC + OS = 2211 m2 + 7870 m2 = 10.081 m2
52
C. Zoning Tabel 3.5 Penzoningan No 1 1.
2.
3.
Fasilitas 2 Kegiatan Utama
Kegiatan Penunjang
Kegiatan Pengelola
No
Sifat Ruang
Nama Ruang
3 1.
4 Hall / Lobby
2. 3.
Area showroom alat musik Counter Music
4.
Rg. Perunjukan Musik
5.
Store Music
6.
Galery Music
7
Coffe Shop
8.
Resto & Cafe
9.
Toilet
10.
Studio Latihan Standar
11.
Studio Latihan VIP
12.
Private Music
13.
Area Karaoke
14.
Registrasi Studio
15.
Registrasi Private
16.
Registrasi Karaoke
17.
Toilet Pria
18.
Ruang Direktur
19.
Ruang Administrasi
20.
Ruang Staff Keuangan
Publik
Privat
Service
5
7
8
53
4.
5.
Perlengkapa n Gedung
Ruang Luar
21.
Resepsionis
22.
Ruang Staff
23.
Ruang Rapat
24.
Ruang Sholat
25.
Ruang Dapur / Pantry
26.
Toilet Pria
27.
Toilet Wanita
28.
Gudang Alat
29.
Ruang Generator
30.
Ruang AHU
31.
Ruang Pompa
32.
Ruang Panel Listrik
33.
ATM
34.
Toilet
43.
Pos Satpam/keamanan
44.
Parkir Umum Parkir Pengelola / Karyawan
54
D. Bentuk Dan Penampilan 1. Konsep Dasar Bentuk Secara umum bentuk-bentuk arsitektur merupakan hasil adaptasi dari bentuk-bentuk dasar murni, yang oleh Francis D.K Ching bentuk-bentuk dasar/murni itu, terdiri atas: 1. Lingkaran Bentuk
Serentetan titik-titik yang disusun dengan dalam olahan jarak yang sama dan seimbang terhadap sebuah titik.
2. Segi Empat Bentuk
Sebuah bidang datar yang mempunyai empat sisi yang sama panjang dan 4 buah sudut 90°
3. Segi Tiga Bentuk
Sebuah bidang datar yang dibatasi oleh 3 buah sisi dan mempunyai 3 buah sudut
Sifat
Olahan Ruang
Rileks dan santai. Jika Ditempatkan suatu lingkaran pada suatu bidang akan memperkuat sifat alamnya sebagai poros. Jika menempatkan bentuk-bentuk sudut disekitarnya dapat menimbulkan perasaan gerak putar yang kuat.
Pergerakan leluasa Namun agak sulit dalam olahan.
Sifat
Olahan Ruang
Memberi kesan formal dan kaku. Memberi kesan tertib dan teratur. Menghadirkan kesan dinamis, stabil, statis, dan rasional
Mudah Ruang terpakai secara efisian Sirkulasi mudah
Sifat
Olahan Ruang
Jika terletak pada suatu sisi merupakan bentuk yang stabil dan seimbang Pada keadaan sangat kritis akan tampak tidak stabil dan cenderung jatuh.
Adanya sudut yang banyak, akan membuat ruang tidak terpakai secara efektif Sirkulasi kurang leluasa
55
Rancangan Bentuk Bangunan Bentuk awal beranjak dari sebuah pemikiran dari penggabungan beberapa bentuk dasar seperti persegi dan lingkaran yang mempunyai berbagai macam keunggulan dalam penataan interior sehingga berhubungan pada fungsi bangunan yang membutuhkan luasan ruang yang memadai untuk mewadahi kegiatan hiburan. 2. Persyaratan Bangunan 1.
Sistem Akustik Sistem akustik yang di gunakan pada Gorontalo music Center adalah
sistem elektro akustik yaitu dengan memasang peredam bunyi pada ruang-ruang tertentu seperti studio musik. Bahan-bahan konstruksi penyerap bunyi yang digunakan dalam rancangan akustik dalam sebuah area pementasan musik atau pengendali bunyi dalam ruangan bising dapat diklasifikasi menjadi: bahan berpori-pori, penyerap panel atau penyerap selaput dan resonator rongga. Bahan yang bisa digunakan sebagai bahan penyerap suara yaitu:
56
Partisi Peredam(Gypsum)
Gambar 3.15 Partisi Peredam
Ruangan peredam dengan system anti getar mampu meredam hingga 35 dB. Ruangan seperti ini biasanya digunakan pada ruang karaoke, lobby dan ruang meeting. Fiber 600
Gambar 3.16 Fiber 600 Fiber 600 adalah bahan peredam suara dengan densitas 600K. Memiliki kekuatan serap suara yang sama atau lebih baik dibandingkan bahan peredam lain yang tebalnya 10 kali lebih tebal. Berwarna putih, ukuran 1m x 1m dan bobot yang ringan membuat bahan ini mudah diaplikasikan untuk beragam kebutuhan bahkan pada tempat yang sangat rapat sekalipun.
57
Fiber 600 aman untuk lingkungan dan manusia, tidak mudah terbakar, tidak mengeluarkan gas beracun jika terbakar, dapat didaur ulang dan tahan terhadap udara lembab. Fiber 600 terbuat dari anyaman serabut poly-propilene halus yang mirip dengan jaring laba-laba yang sangat rapat. Bahan ini sangat cocok digunakan pada tiap ruangan studio music.
Acoustic Board
Gambar 3.17 Acourete board Acoustic Board adalah bahan peredam suara yang berbentuk soft board dengan panjang 1.2 meter, lebar 0.6 meter dan ketebalan 9 milimeter. Material dasar Acourete Board adalah serat polyester yang telah dipadatkan dengan densitas sebesar 230K. Acourete Board 230 mampu meredam beragam gangguan suara yang terjadi di dalam ruangan. Hasilnya adalah kita mendapatkan ruangan yang lebih tenang serta kualitas suara yang lebih baik. 2.
Sistem Penghawaan Pada bangunan Gorontalo music Center, sistem penghawaan juga
merupakan faktor utama untuk menunjang kegiatan dan memberikan kenyamanan dalam menikmati segala aktifitas musik:
58
Sistem penghawaan alami Memanfaatkan aliran udara dengan cara memasukkan udara dan mengalirkan kembali keluar bangunan (Cross Ventilation). Sistem penghawaan buatan Penghawaan buatan dengan Air Conditioning (AC). Sistem penghawaan juga memperhatikan ventilasi sebagai sirkulasi bagi ruangan. Sehingga AC yang digunakan adalah jenis AC Split dan AC Central.
Gambar 3.18 Skema sistem AC Central ( Sumber : Time – Saver Standards for Building Material adnd Systems, 2000) 3.
Sistem Jaringan Air Bersih Sistem pendistribusian air bersih pada bangunan ini adalah dengan system
vertikal. Supply air bersih berasal dari PDAM, Air Tanah, air limbah dan air hujan yang diolah terlebih dahulu kemudian di tampung pada tangki air untuk di distribusikan ke ruangan. Sumber air bersih pada bangunan ini, digunakan untuk memenuhi kebutuhan pelaku kegiatan, pemadam kebakaran, perawatan tanaman dan sebagainya. Sumber air yang akan diolah ulang adalah air yang merupakan grey water yaitu air hujan dan air dari tempat wudhu.
59
Limbah Kamar Mandi
Air Cuci
Air Hujan & Air Limbah
Bak Pengolahan Limbah
Air Bersih
Air Hujan
PDAM Tangki
Air Tanah
Ruangan
Gambar 3.19 Sistem Jaringan Air Bersih ( Sumber : Time – Saver Standards for Building Material adnd Systems, 2000) 4.
Sistem Jaringan Air Kotor Air limbah cair seperti dari kamar mandi dan air bekas cucian dialirkan
menuju bak control terlebih dahulu kemudian dialirkan ke bak pengolahan limbah untuk menjadi air bersih baru kemudian di salurkan ke Tangki Air.
Limbah Padat
Bak Kontrol
Septic Tank
Peresapan
Limbah Cair
Bak Kontrol
Bak Pengolahan Limbah
Air Bersih
Tangki Air
Gambar 3.20 Sistem Jaringan Air Kotor ( Sumber : Time – Saver Standards for Building Material adnd Systems, 2000)
60
5.
Sistem Distribusi Sampah Sampah yang dihasilkan dari aktifitas didalam gedung Gorontalo music
Center yaitu sampah basah/organik dan sampah kering/anorganik. Proses pembuangannya dengan menggunakan sistem packing dari tempat sampah maupun dari ruang-ruang umum dan ruang pengelola yang dibuang melalui shaft khusus sampah. Setelah itu sampah-sampah tersebut langsung diangkut menuju tempat pembuangan akhir. Sistem ini dinamakan sistem carry out, yaitu sampahsampah dikumpulkan, kemudian dibuang keluar bangunan sampai ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dengan truk pengangkut sampah.
Sampah Basah/Organik
BakSampahKering/ Conteiner
Truk Pengangkut/ Dump Truck
Sampah Kering/Anorganik
TPA
BakSampahKering/ Conteiner
Gambar 3.21 Sistem Distribusi Sampah ( Sumber : Time – Saver Standards for Building Material adnd Systems, 2000) 6.
Listrik Menggunakan sumber daya listrik yang utama dari PLN dan Generator Set
(Genset) sebagai sumber cadangan untuk keadaan darurat.
61
PLN
Meter
Panel Listrik
ATS
Panel Distribusi
Unit Bangunan
Genset
Gambar 3.22 Sistem Listrik ( Sumber : Time – Saver Standards for Building Material adnd Systems, 2000)
7.
Sistem Jaringan Komunikasi Untuk memudahkan komunikasi maka sistem komunikasi yang digunakan
dalam bangunan Gorontalo music Center ini yaitu suatu sistem yang terdiri dari sistem komunikasi internal dan eksternal, yaitu: Telepon: digunakan untuk hubungan ekternal, yang dihubungkan langsung dengan PT. TELKOM. Intercom: digunakan untuk hubungan percakapan antara ruangan didalam bangunan. Setiap fasilitas menggunakan intercom sehingga semua pelayanan dapat dikontrol dengan baik. Intercom juga digunakan untuk hubungan percakapan didalam dan diluar ruangan, seperti antara restoran dan area kolam renang agar lebih memudahkan pemesanan dan pelayanan. Sistem jaringan komputer: digunakan untuk akses internet dari server yang ada di dalam bangunan dan dihubungkan langsung dengan saluran telepon. Dengan adanya komputer akan lebih memudahkan pengontrolan dan
62
efesiensi kerja. Komputer biasanya digunakan pada fasilitas pengelola dan bagian kasir.
Telepon & faximile
Intercom
Personal Computer (PC)
Gambar 3.23 Sistem Jaringan Komunikasi ( Sumber : Time – Saver Standards for Building Material adnd Systems, 2000) 8.
Sistem Struktur Sistem struktur pada bangunan terbagi atas 3 bagian yaitu :
i. Sub Structure Sub
structure adalah
struktur bawah bangunan atau
pondasi
jenis
struktur tanah, di mana bangunan tersebut berdiri. Struktur bawah yang digunakan pada bangunan ini adalah Tiang Pancang.. Pada masa utama bangunan yang meliputi pondasi jalur dan sloof beton yang di gabung dengan pondasi tiang pancang untuk daerah gaya vertical yang cukup besar .,, sedangkan pada titik-titik titik tertentu sebagai penopang struktur atas ( Upper Structure)) dibuat penggandaan kolom om dari ukuran kolom lainnya (Kolom Dilatasi) yang nantinya akan menjadi landasan dari struktur atap.
63
Gambar 3.24 Struktur Bawah Tiang Pancang (Sumber : Hasil Analisa Pribadi, 2012) ii. Mid Structure Berupa konstruksi dinding, system kolom, balok lantai, sistem sloof.
Gambar 3.25 Struktur Rangka Kaku (Sumber : Hasil Analisa Pribadi, 2012) Untuk Struktur Tengah (Middle Structure) digunakan Struktur Rangka Kaku yang dipadukan dengan Shear Wall sebagai pendukung eksplorasi bentukan arsitektur yang lebih inovatif pada objek rancangan.
iii. Upper Structure Upper structure adalah struktur bagian atas bangunan. Sistem struktur yang digunakan pada bangunan ini menggunakan sistem struktur bentang lebar .
64
Gambar 3.26 Struktur Atas (Sumber : www. indonetwork.co.id, di akses pada tanggal 10 Juni 2012) 9.
Sistem Transportasi Vertikal Sistem transportasi vertikal menggunakan tangga, escalator dan lift.
Gambar 3.27 Sistem Transportasi ( Sumber : www. anengnong.com, di akses pada tanggal 11 Agustus 2012) 10. Elemen Eksterior a)
Sistem Perparkiran Parkir yang digunakan pada bangunan ini adalah parkir paralel dan parker
lurus karena memudahkan kendaraan masuk ataupun keluar dari ruang parkir.
Gambar 3.28 Parkir Serong
65
Gambar 3.29 Parkir Lurus
b) Pola Tata Hijau/Lansekap Unsur-unsur unsur yang mempengaruhi dalam penataan lansekap adalah : Unsur Lunak (soft soft material) material Unsur
lunak ak
meliputi
rerumputan, semak, dan pohon. ohon. Unsur U ini
digunakan sebagai ai elemen ele penutup tanah, elemen pengarah, rah, peneduh pen atau penghalang, baik pen enghalang angin, penghalang panas, mauppun penghalang bunyi (kebisingan). Jenis tanaman yang dipilih harus persyaratan, antara
lain
memennuhi
beberapa
tahan terhadap hama penyakit, berum rumur panjang,
mudah ditanam dan an dipelihara, dipelih mampu tumbuh di dataran rendah ndah dan bentuknya indah.
Gambar 3.30 Soft material (Sumber : http://www.enhancescape.com/soft_material.htm , di akses pada tanggal 06 februari 2012)
66
Unsur Keras (hard material) Pedestrian merupakan jalan setapak sebagai sarana sirkulasi disekitar bangunan yang berupa paving blok, batu alam yang ditata secara alamiah.Lampu taman yang berfungsi sebagai alat penerangan agar memberikan aksen yang menarik pada malam hari.
Gambar 3.31 Hard material (Sumber : http://www.enhancescape.com/hard_material.htm, di akses pada tanggal 06 februari 2012) c)
Peletakan Tanaman Peletakan tanaman haruslah disesuaikan dengan tujuan dari perancangannya
tanpa melupakan fungsi daripada tanaman yang dipilih. Pada peletakan ini pula dipertimbangkan kesatuan dalam disain atau Unity, yaitu antara lain baca Hannebaum, Leroy, 1981, Landscape Design). 1. Variasi (Variety) 2. Penekanan (Accent) 3. Keseimbangan (Ballance) 4. Kesederhanaan (Simplicity)
67
5. Urutan (Sequence) Jadi, dalam perancangan tanaman lansekap, pemilihan jenis tanaman merupakan faktor penting. Dibawah ini terdapat tabel pola tata hijau yang banyak dipergunakan untuk menginformasikan jenis dan karakteristik tamanan yang akan digunakan dalam desain lansekap. Tabel 3.6 Pola tata hijau
No.
NAMA TANAMAN
D/T
1.
Cemara Gunung
6/20 m
2.
Bambu Halus
1,5/6 m
3. 4.
Cemara Gembel Tanjung
2.5/5 m 8/8 m
5. 6.
Cemara Tiang Cemara Susun
2.5/5 m 10/30
7. 8.
Kenari Bunga sapu tangan
6/22 m 6/15 m
9.
Rasamala
8/20 m
BENTUK PELETAKAN TAJUK Segitiga Sepanjang tepi jalan raya Rimpun Tepi jalan keluar kendaraan. Area parkir Segitiga` Parkir Bebas Parkir Tepi jalan Segitiga Jalan Sekunder Segitiga Pembentuk Ruang Tepi jalan sekunder Bebas Tepi jalan raya Kubah Untuk identitas lokasi Peneduh Bebas Sebagai peneduh Pencegah Erosi
68
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan Gorontalo Music Center yang dirancang ini diharapkan mampu mewadahi kebutuhan masyarakat untuk menikmati fasilitas musik, sehingga dapat memberikan kenyamanan baik kepada penikmat musik maupun pengunjung. Wadah ini diharapkan dapat menjembatani fungsi yang saling terkait satu sama lain dan bermanfaat bagi masyarakat serta menjadikan bangunan ini bisa menampung segala kegiatan yang berurusan dan berkaitan dengan musik Dari segi bentuk dan penampilan bangunan, bangunan di desain sedemikian rupa dengan memperhatikan kesan modern dalam penerapan perancangan bangunan tersebut.
69
Daftar Pustaka BAPPEDA Kota Gorontalo, Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Gorontalo 20102030 Ching, Francis, D. K., 2000. Arsitektur: Bentuk, Ruang dan Tatanan Edisi ke-II, Jakarta: Erlangga. Dancy H.K., A Manual Of Building Construction, edisi ke-3. London: Intermediate Technologi, 1978. Doelle, Leslie L., 1990. Akustik Lingkungan (terj), Jakarta: Erlangga. Hakim, Rustam dan Utomo Hardi., 2003. Komponen Perancangan Arsitektur Lansekap, Jakarta: Bumi Aksara.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2003). Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Neufert, Ernst., 1993. Data Arsitek Jilid 1 dan II (terj), Jakarta: Erlangga.
Referensi Pedoman Akademik Universitas Negeri Gorontalo, 2008 http://www.enhancescape.com/hard_material.htm, di akses pada tanggal 06 februari 2012 http://www.plafonpartisi.com/dinding-akustik/ diakses oktober 2012 http://id.scribd.com/doc/38787086/Material-Akustik-Gedung-Konser http://peredamsuara.wordpress.com/category/artikel-akustik/ http://belajardesain.wordpress.com/2012/02/26/psikologi-warna-dalam-desain/ http://aryapersada.com/jenis-jenis-plafon-rumah-keunggulan-dankelemahannya.html