BAB III. PERHITUNGAN STAGE SEIMBANG
Konsep stage seimbang dapat dipergunakan untuk memperkirakan hasil pemisahan suatu campuran. Konsep ini menggunakan dasar bahwa arus yang keluar stage dalam keadaan seimbang atau telah terjadi keseimbangan fase. Ada kemungkinan kedua fase yang berkontak dipisahkan sebelum keadaan keseimbangan terjadi karena untuk mencapai keadaan keseimbangan diperlukan waktu yang lama (ingat kecepatan perpindahan berjalan lambat bila sudah mendekati keadaan keseimbangan). Oleh karena itu diperlukan faktor efisiensi pemisahan. Seperti sudah diketahui bersama bahwa pada suatu stage seimbang untuk suhu dan tekanan tertentu komposisi hasil keseimbangan juga tertentu (ingat kaidah keseimbangan fase). Oleh karena itu untuk mendapatkan
hasil yang memenuhi spesifikasi tertentu
digunakan cara operasi berulang (multiple stage).
A. Seimbang Tunggal Alat kontak paling sederhana pada stage wise adalah single stage equilibrium. Misalnya ekstraksi single stage, yaita suatu larutan A — C (umpan) ditambah dengan larutan B murni (atau tidak murni). Pertanyaannya adalah bagaimana komposisi hasil Ekstrak (E) dan Rafinat ( R).
Persamaan matematis yang dapat disusun untuk konsep ini (ingat konsep Chemical Engineering Tools) 1. Neraca massa total 2. Neraca massa komponen solute (A) 3. Neraca massa komponen solvent (C) atau (neraca separating agent)
4. Hubungan keseimbangan
(
)
(
)
(
)
Neraca panas tidak ditinjau karena umumnya ekstraksi berlangsung pada suhu tetap atau panas pelarutan umumnya rendah.
Universitas Gadjah Mada
1
Perhitungan dapat dilakukan bila tersedia data seimbang untuk sistem (A, B, dan C) pada suhu dan tekanan operasi. Lukiskan kurva seimbangnya: - Segitiga ABC sama sisi
Persamaan-persamaan aljabar yang tersusun dapat diselesaikan dengan bantuan komputer atau secara grafis. Pada era sekarang ini yang perkembangan komputer sudah sangat pesat dan didukung kemampuan berhitung secara analitis, numeris, dan kemampuan penyusunan program komputer yang baik maka persamaan-persamaan di atas dapat diselesaikan dengan sangat mudah. Pada kuliah ini akan dibahas secara rinci cara penyelesaian dengan cara grafis karena sampai saat ini masing-masing mahasiswa belum dimungkinkan membawa komputer ke kelas. Tetapi penanaman konsep-konsep penyusunan model matematis atau analisis kasus ditekankan sehingga cara penyelesaian persamaan yang dipilih dapat bebas karena merupakan bagian yang terpisah. Perhitungan secara grafis Pada perhitungan secara grafis muncul konsep penjumlahan secara grafis dan pengurangan secara grafis. Untuk itu muncul kaidah penjumlahan secara grafis dan pengurangan secara grafis. Kaidah penjumlahan secara grafis (graphical addition rule) campuran yang terjadi dari penjumlahan dua arus yang masuk atau keluar terletak pada garis lurus yang dibentuk dari kedua komposisi-komposisi tersebut. Sedangkan posisi titik campuran tersebut ditentukan dengan kaidah lengan tuas terbalik (inverse lever arm rule). Kaidah ini dijabarkan berdasarkan neraca massa sebagai berikut: Berdasarkan persamaan neraca bahan, kita dapat mengadakan analisis secara grafik.
(
) Universitas Gadjah Mada
2
Jadi ‘m1’ berada pada garis ̅̅̅̅̅ dengan posisi
dicari dari:
berlaku untuk komponen A dan C Persamaan ini yang kemudian dinyatakan sebagai kaidah lengan tuas terbalik, dengan dasar pemikiran yang sama dapat dinyatakan sebagai panjang garis. ̅̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅̅̅
dan seterusnya untuk perbandingan yang lain.
Prinsip pengurangan Pengurangan dapat juga dilakukan secara grafis, konsep yang digunakan sama dengan prinsip penjumlahan arus. Prinsip pengurangan dapat digunakan untuk menentukan jumlah dan komposisi arus diantara dua stage yang berturutan dan dikenal dengan konsep arus netto. Kaidah lengan tuas terbalik juga berlaku pada pengurangan arus.
Letak titik pada perpanjangan garis yang dihubungkan dari E1 dan R0 atau dari E2 dan R1 dan seterusnya, dan posisinya dapat ditentukan berdasarkan kaidah lengan tuas terbalik misalnya:
untuk yang lain analog. Universitas Gadjah Mada
3
Penentuan Jumlah dan Komposisi Arus-arus yang Keluar dari Stage Seimbang Kuantitas (jumlah dan komposisi) ekstrak dan rafinat ditentukan berdasarkan persamaan-persamaan neraca massa dan keseimbangan yang telah disusun di atas. Komposisi ekstrak dan rafinat dalam keadaan seimbang maka titik ekstrak dan rafinat berada pada kurva seimbang dan tie line yang dihubungkan dari komposisi ekstrak dan rafinat harus melalui titik m1 (seperti gambar di atas). Penentuan garis tersebut dilakukan dengan coba-coba. Bila garis yang dimaksudkan diperoleh maka komposisi ekstrak dan rafinat dibaca dan jumlahnya dapat ditentukan berdasarkan persamaan neraca massa total dan komponen atau dengan kaidah lengan tuas terbalik.
Dan R1 dicari dari :
Pada konsep keseimbangan, E R, yang berarti ̅̅̅̅ = garis seimbang. Jadi kita harus mencari garis seimbang yang melalui ‘m’. Cara mencari garis tersebut dengan cara trial and error. Sebagai catatan, lebih mudah memakai kurva distribusi seimbang. a. Tarik garis sembarang (tie line) melalui ‘m’ b. Cek apakah tie line tersebut merupakan tie line yang benar.
B. Multi Stage Cross-Current Extraction
Untuk masing-masing stage dapat disusun: Neraca massa total:
Universitas Gadjah Mada
4
Neraca massa komponen Solut (A)
Neraca massa komponen Solven (C) atau neraca separating agent
dan hubungan keseimbangan
Contoh soal: Larutan asam asetat (A) dan air (B) sebanyak 100 kg berisi 30% asam diekstraksi tiga tingkat secara arus silang dengan isopropil eter (C) dengan menggunakan 40 kg solven di tiap tingkatnya. Hitunglah komposisi dan jumlah tiap-tiap aliran. Hitunglah juga jumlah solven yang dibutuhkan apabila digunakan 1 tingkat ekstraksi dengan kondisi rafinat yang sama. Hubungan keseimbnagan diberikan dalam bentuk grafik berikut: Solven
Diluen
Solute
Solven
Diluen
Solute
98,1
1,2
0,69
0,5
99,3
0,18
97,1
1,5
1,41
0,7
98,9
0,37
95,5
1,6
2,89
0,8
97,4
0,79
91,7
1,9
6,42
1,0
97,1
1,93
84,4
2,3
13,30
1,9
93,3
4,82
71,1
3,4
25,5
3,9
84,7
11,4
58,9
4,4
36,7
6,9
71,5
21,6
45,1
10,6
44,3
10,8
58,1
31,1
37,1
16,5
46,4
15,1
48,7
36,2
Penyelesaian: Tingkat I (Stage I): F = 100 kg, xF = 0,3, ys = 0, S1 = 40 kg, Neraca massa total
M1 = F + S1 = 100 +40 = 140 kg
Neraca massa asam asetat
Titik m1 terletak pada garis FS1 dengan komposisi asam asetat pada arus campuran (m) adalah xm1 = 0,214 maka titik m dapat ditentukan. Universitas Gadjah Mada
5
Jumlah dan komposisi ekstrak dan rafinat dapat ditentukan dengan bantuan kurva distribusi dengan cara coba-coba dicari tie line yang melalui m1. Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan xA1 = 0,258 dan yA1 = 0,117
Tingkat II:
Titik m2 terletak pada garis R1S2 dengan komposisi asam asetat pada arus campuran (m2) adalah xm2 = 0,1822 dengan bantuan kurva distribusi dapat dicari kesetimbangan melalui m2, dan didapatkan x2 = 0,227 dan y2 = 0,095
Tingkat III: Dengan jalan yang sama didapatkan: S3 = 40; m3 = 130,1; xm3 = 0,1572; x3 = 0,2; y3 = 0,078; E3 = 45,7; R3 = 84,4 Jumlah asam dalam rafinat: (0,2) (84,4) = 16,88 kg Jumlah ekstrak: E1 + E2 + E3 = 43,6 + 43,6 + 45,7 = 135,6kg Kandungan asam: E1 y1 + E2 y2 + E3 y3 = 13,12 kg
Universitas Gadjah Mada
6
Bila digunakan 1 tingkat dengan kondisi rafinat yang sama x = 0,2, maka garis seimbang akan menjadi R3 E3. Dari perpotongan ̅̅̅̅ dan ̅̅̅̅̅̅̅ akan didapatkan xm = 0,12
Larutan yang Tak Tercampur Bila solven yang digunakan dan larutan umpan (diluen) tidak saling larut dan tetap demikian sampai zat yang terlarut terdistribusi sempurna, maka perhitungan dapat disederhanakan (KESEIMBANGAN EKSTRAKSI TIPE I)
Kurva kesetimbangan untuk tipe ekstraksi ini sebaiknya dituliskan dalam bentuk:
x’= massa solute per massa diluen, y’ = massa solute per massa solven
Universitas Gadjah Mada
7
OIeh karena larutan solvent dan diluent tidak saling tercampur, maka seluruh diluent akan terdapat di dalam rafinat dan solvent ada di dalam ekstrak, sehingga neraca massa untuk sistem ini adalah:
R’ = massa diluen, E’= massa solven Persamaan di atas adalah persamaan garis operasi untuk stage yang ke ‘n’ dengan slope –
dengan melalui titik (xn-1,ys) dan (xn,yn)
Contoh soal: Nikotin dalam air dengan konsentrasi 1% nikotin diekstraksi dengan kerosin pada suhu 20 C. Air dan kerosin tidak saling melarut. Pertanyaannya: a. Hitunglah persen nikotin yang terekstraksi bila 100 kg umpan diekstraksi dengan 150 kg solven (single stage) b. Ulangi perhitungan di atas untuk tiga stages cross current dengan menggunakan 50 kg solven pada tiap stagenya. Data keseimbangan untuk proses di atas adalah: 0 0,001011
0,00246
0,00502
0,0075
0,00998
0,0204
0 0,000807 0,001961
0,00456
0,00686
0,00913
0,01870
Universitas Gadjah Mada
8
Penyelesaian : a.
Dari kurva kesetimbangan, dan titik umpan F ditarik garis lurus dengan slope = - 0,66, dan didapatkan x1’ = 0,00425 dan y1’ = 0,0038. Nikotin yang dihilangkan dari air = 99 (0,0101 — 0,00425) = 0,58 kg Atau 58% dari umpan.
b. Untuk tiap stage
Mulai dari F dibuat garis operasi dengan slope = - 1,98. Rafinat akhir yang didapatkan x3’ = 0,0034. Nikotin yang diekstraksi adalah: 99 (0,0101 — 0,0034) = 0,663 kg, atau 66,3% dari umpan:
Universitas Gadjah Mada
9
MULTI STAGE ARUS LAWAN ARAH SEDERHANA
COUNTE CURRENT MULTISTAGE OPERATIONS
Di seluruh stage terdapat arus ekstrak dan rafinat yang mengalir dari stage ke stage secara berlawanan arah. Dari stage ke stage akan terjadi perpindahan massa. Arus-arus yang meninggalkan stage dalam keadaan keseimbangan.
Tinjauan Umum secara Keseluruhan (untuk menentukan arus terminal) Neraca massa total di seluruh stage:
Neraca massa komponen ‘A’ di seluruh stage:
Neraca massa komponen ‘C’ di seluruh stage:
Dari korelasi di atas dapat ditentukan arus yang sangat berguna untuk menentukan korelasi arus-arus Terminal I.
Letak titik ∑(
) dapat ditentukan atau jika ditentukan secara grafis adalah
sebagai berikut:
Jika koordinat dan jumlah L0, dan VN+1 diketahui, maka dengan korelasi di atas letak titik dapat ditentukan. Apabila komposisi ekstrak akhir yang diinginkan tertentu (sebagai Universitas Gadjah Mada
10
data yang diketahui), maka letak titik rafinat akhir dalam grafik dengan mudah dapat ditentukan.
Hal-hal lain yang masih perlu dianalisis adalah sebagai berikut: 1. Berapa jumlah kebutuhan stage ideal yang harus digunakan agar komposisi terminal tersebut dapat dicapai. 2. Bagaimana komposisi arus-arus yang keluar atau masuk pada setiap stage Dalam kaitannya, terdapat dua konsep pokok yang bisa digunakan disini, yaitu: a. Arus yang meninggalkan stage dalam keadaan seimbang. Korelasi komposisi kedua arus yang ke luar stage ditunjukkan oleh garis seimbang. b. Korelasi komposisi arus-arus di antara dua stage yang berurutan dapat diketahui berdasarkan konsep arus netto. Oleh karena akumulasi massa dalam setiap stage adalah 0, maka arus netto pada setiap stage besarnya tetap. Hal ini dapat digunakan pada prinsip pengurangan.
Universitas Gadjah Mada
11
Arus netto total:
Arus netto komponen A:
Arus netto komponen C (ekstraksi):
Letak titik
(
) dapat ditentukan kemudian.
Secara Grafis Titik
terletak pada perpotongan perpanjangan garis yang menghubungkan keempat
titik terminal yang ada, yaitu garis ̅̅̅̅̅̅ dan ̅̅̅̅̅̅̅̅̅. Jika titik
sudah dapat ditentukan, maka
korelasi arus netto di antara dua stage dapat digambarkan. Garis-garis ini selanjutnya disebut sebagai garis operasi. Kebutuhan stage dapat ditentukan dengan pertolongan garis operasi dan garis seimbang secara bergantian dan berurutan. Urutan pengerjaan secara grafis untuk menentukan jumlah stage adalah sebagai berikut: 1. Menentukan letak titik terlebih dahulu, untuk mencari neraca massa di sekitar seluruh stage yang selanjtunya dipakai untuk menentukan arus-arus terminal. 2. Menentukan letak titik A pada perpotongan perpanjangan garis ̅̅̅̅̅̅ dan ̅̅̅̅̅̅̅̅̅ 3. Perhitungan dari stage ke stage dapat dimulai dari y1 dan xn. jika dari y1 dengan korelasi garis seimbang dapat ditentukan letak x1, kemudian dari x1 dihubungkan dengan titik , titik potong antara garis ̅̅̅̅̅ dan kurva seimbang di cabang ekstrak adalah letak titik y2 (korelasi garis operasi), dan seterusnya sampai didapatkan komposisi
yang dikehendaki.
Universitas Gadjah Mada
12
Universitas Gadjah Mada
13
Jika jumlah stage diketahui (sudah tertentu), kemurnian hasil yang ditanyakan dapat dicari dengan cara coba-coba. 1.
Tentukan letak titik ( = L0 + Vn+1)
2.
Coba titik xn, lalu hubungkan dengan titik yang memotong kurva seimbang di y1.
3.
Tentukan titik (titik [otong antara ̅̅̅̅̅̅ dan ̅̅̅̅̅̅̅̅̅
4.
Hitung jumlah stage, jika jumlah stage hasil hitungan belum sama dengan jumlah stage yang diketahui, cobalah dengan nilai xn yang lain sampai didapatkan hasil : Ndiketahui = Nhasil hitungan
Perancangan dan Variabel Operasi Terdapat 4 ubahan penting yang ada pada operasi arus lawan arah, yaitu : 1.
Kemurnian hasil (kadar solute dalam ekstrak yang lebih besar)
2.
Persentase recovery yang dapat memungut solute sebanyak mungkin (V1 yA1 yang lebih besar atau LN xAN yang makin kecil)
3.
Jumlah stage (N), karena jika N bertambah, maka biaya akan mengalami kenaikan
4.
V/L ratio, karena jika V/L rationya besar, maka hasil pada arus V akan encer sehingga biaya recovery menjadi tinggi
Apabila 2 ubahan dari keempat ubahan di atas kita tentukan, maka 2 ubahan sisanya akan tertentu pula. Penentuan ubahan optimum akan mempengaruhi analisa ekonomi. ( ) Memilih dua variable dari keempat variable operasi tidak selalu memberikan hasil seperti yang dikehendaki, karena ada nilai batas yang ditentukan oleh sifat fisis zat yang dipisahkan. Missal pada proses ekstraksi asam asetat – air – isopropyl eter, pada operasi pemisahannya diinginkan percent recovery sebesar 60 % dengan menggunakan ( ) tetapi tidak mungkin tercapai karena walaupun jumlah stagenya (N) tak terhingga hanya didapatkan percent recovery sebesar 31%. Apabila percent recovery diinginkan 60%, maka ( )
Universitas Gadjah Mada
14
Pada Proses Ekstraksi Jika solven (V) dikurangi untuk percent recovery yang sudah tertentu, maka jumlah N akan menjadi Iebih banyak, sehingga untuk pengurangan ‘V’ yang terus menerus untuk precent recovery yang sama pada suatu ketika akan diperlukan jumlah ‘N’ yang tak terhingga. Jadi untuk ( )
diperlukan jumlah stage yang tak terhingga. Nilai ( )
pada
suatu proses pemisahan diperlukan untuk diketahui, karena merupakan nilai batas operasi yang digunakan, yang dapat dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut:
Universitas Gadjah Mada
15
dengan: Faktor = f (Teknis, ekonomis)
Cara Menentukan NiIai ( ) Kondisi ( )
terjadi apabila garis seimbang berimpit dengan garis operasi atau
dapat dikatakan dengan perpanjangan garis seimbang melalui titik . Jika ada beberapa garis seimbang yang melalui titik
, maka ( )
adalah yang mempunyai harga ‘V’ yang paling besar atau yang membentuk
yang dipilih paling dekat
dengan diagram segitiga. Menurut R.E. Treybal, perpanjangan garis seimbang yang melalui titik umpan adalah yang menentukan ( )
Cara menentukan letak ( ) -
Tentukan letak titik Lo (xo) dan Vn+1 (yn+1) yang sudah diketahui.
-
Letakkan titik xn, yang sudah ditentukan.
-
Dengan coba-coba letakkan titik ∑( ), kemudian hitung ‘N’ sampai didapatkan jumlah ‘N’ tak terhingga, sehingga didapatkan garis seimbang yang berimpit dengan garis operasi. Jika cara coba-coba untuk nilai ‘Z’ dilakukan dengan memperkecil nilai ‘Z’, maka nilai ‘Z’ yang pertama yang memberikan N tidak terhingga adalah ( )
Contoh soal: Suatu campuran berisi 50% ethyl benzene (A) dan 50% styrene (C) sebanyak 1000 kg/j dipisahkan menjadi produk yang bersisi 10% dan 90% styrene dengan menggunakan solven diethylene glycol. Hitunglah: a. Jumlah stage minimum b. Minimum extract reflux c. Jumlah stage bila reflux rationya 1,5 harga minimumnya.
Universitas Gadjah Mada
16
Hydrocarbon
Rich Solution
Solvent
Rich Solution
x
N
X
N
0
0,00675
0
8,62
0,0870
0,00817
0,1429
7,71
0,1883
0,00938
0,273
6,81
0,288
0,01010
0,386
6,04
0,384
0,01101
0,480
5,44
0,458
0,01215
0,557
5,02
0,464
0,01215
0,565
4,95
0,561
0,01410
0,605
4,46
0,573
0,01405
0,674
4,37
0,781
0,01833
0,833
3,47
1,00
0,0256
1,00
2,69
Data di atas diplot dalam koordinat solvent free. F = l000kg/j, xF = 0,5 xp’E = 0,9; XRNP = 0,1 Titik E1 dapat dilihat dari gambar dan NE1 = 3,1 Penyelesaian: a. Jumlah stage minimum dicari dengan menggambar garis keseimbangan dari E1, garis vertikal dari R1, garis keseimbangan dari E2 dan seterusnya sampai mencapai produk rafinat. Dari gambar didapatkan jumlah stage minimum adalah 9,5. b. Garis keseimbangan yang bila diteruskan melalui titik F adalah minimum reflux ratio dari gambar didapatkan NEm = 20,76 External reflux ratio minimum:
c. Untuk
⁄
= 1,5 (5,70) = 8,55
Universitas Gadjah Mada
17
d. Titik E digambar pada grafik kemudian ditarik garis lurus melalui F dan dari pertemuan dengan garis Y = 0,1 didapatkan titik R dengan NR = -29,6. e. Dengan bantuan kurva keseimbangan dihitung jumlah stage yang dipenlukan dan didapatkan = 15,5. Dari grafik didapatkan:
Dari kedua persamaan di atas didapatkan:
Universitas Gadjah Mada
18
Universitas Gadjah Mada
19
Countercurrent Multistage Operations pada Proses Distilasi
Pada proses distilasi, uap pembawa panas mengalir secara berlawanan arah terhadap cairannya. Dari stage ke stage antara uap dan cairannya akan terjadi perpindahan panas dan massa.
Tinjauan Umum Neraca massa total di seluruh stage:
Neraca massa komponen ‘A’ di seluruh stage:
Neraca entalpi di seluruh stage:
Universitas Gadjah Mada
20
Dari persamaaan-persamaan di atas dapat ditentukan komposisi dan jumlah arus terminal. Dan seterusnya, caranya sama dengan pada ekstraksi, tetapi hanya diagram entalpi - komposisi.
Arus Lawan Arah Sederhana Cara Numeris
I.
y = f(x) diketahui
h = f(x) diketahui
N = f(y) diketahui
Jumlah, komposisi dan entalpi umpan diketahui (L0, x0, h0)
Jumlah, komposisi dan entalpi media pemisah diketahui (VN+1, yN+1, HN+1)
Diharapkan hasil xn akan tertentu (dikehendaki)
Mencari Komposisi Arus Terminal
Selanjutnya dicari 3 bilangan ‘tertentu’ dengan 3 persamaan di atas.
II.
Mencari komposisi dari masing-masing stage
Universitas Gadjah Mada
21
Crosscurrent Multistage Operations
Universitas Gadjah Mada
22
REFLUKS
Operasi Multi Stage Berlawanan Arah dengan Refluks
Proses pemisahan dengan simple contercurrent flow tidak dapat memberikan hasil yang sempurna. Hasil yang tertinggi yang dapat dicapai dengan simple countercurrent flow jika digunakan jumlah stage tidak terhingga (N = tak terhingga).
Kemungkinan lain yang dapat digunakan untuk menaikkan kemurnian hasil atas (E1) adalah dengan cara menaikkan kemurnian (kandungan solut) dalam umpan yang masuk puncak kolom (R0), oleh karena itu muncul fenomena Reflux.
Reflux adalah sebagaian dari hasil atas yang mempunyai kemurnian tinggi dikembalikan ke ‘cascade’ atau menara sebagai umpan pada bagian puncak menara.
Tetapi biasanya kemurnian umpan alat pemisah merupakan hasil dari alat sebelumnya. Pertanyaan yang muncul umpan ini dimasukkan ke menara pada bagian mana?. Umpan sebenarnya dimasukkan ke menara melalui bagian plate yang mempunyai komposisi dan sifat-sifat yang mirip dengan komposisi dan sifat umpan. Plate dimana umpan dimasukkan disebut dengan feed plate.
SISTEM REFLUX UNTUK EKSTRAKSI
Stage 1 sampai F-1 disebut dengan dengan sesi enriching.
Stage F sampai N disebut dengan sesi stripping.
Nomor stage di mulai dari bagian puncak menara
Bila dilihat perbagian (enriching dan stripping) dapat digunakan cara perhitungan arus lawan arah sederhana (simple countercurrent flow) konsep arus sigma (berdasarkan neraca massa pada seluruh kolom), arus netto (berdasarkan neraca massa tiap stage yang kemudian disebut sebagai garis operasi), dan keseimbangan (garis seimbang).
Universitas Gadjah Mada
23
Data yang diketahui komposisi dan jumlah arus umpan dan separating agent (arus solvent).
Data yang dikehendaki kemurnian hasil
Data yang diambil atau diketahui perbandingan reflux ratio (R0/PE)
Konsep arus netto pada seksi enriching (seksi ekstrak) Neraca massa total pada sesi enriching
Neraca massa komponen A atau komponen C pada sesi enriching
Konsep arus netto pada seksi stripping (seksi rafinat) Neraca massa total pada sesi enriching:
Neraca massa komponen A atau komponen C pada sesi enriching:
Neraca massa total pada sekitar kondenser:
Neraca massa komponen A atau komponen C pada sekitar kondensor:
Konsep arus netto pada seksi stripping (seksi rafinat) Neraca massa total pada sesi stripping:
Neraca massa komponen A atau komponen C pada seksi enriching analog
Neraca massa total pada seluruh stage
̅, dan telah diketahui atau telah terhitung maka letak titik-titik Jika komposisi F, tersebut dalam satu garis lurus.
Universitas Gadjah Mada
24
BAGAIMANA CARA MENENTUKAN LETAK TITIK ̅ DAN ̿ ? 1. Gambarkan letak titik-titik arus terminal yang sudah diketahui komposisinya yaitu:
2. Cari komposisi arus E1 yaitu y1 berdasarkan neraca massa sekitar separation solvent (solvent recovery) yaitu: E1 = BE + ESS jadi letak y1, yBE, dan xSS dalam satu garis lurus, selain itu arus y1 merupakan arus yang keluar dari stage seimbang sehingga titik y1 terletak pada kurva seimbang. 3. Letak titik dapat dievaluasi dari arus netto pada bagian enriching.
Neraca massa komponen A atau komponen C pada sesi enriching
jika yang terambil dari solvent recovery (BE) adalah solven murni maka YBBA = 0, maka
dan dengan persamaan ini letak x dapat ditentukan atau
letak titik dapat ditentukan. Letak titik ̅ dapat ditentukan berdasarkan persamaan arus netto pada sesi stripping, yaitu dengan:
Dan persamaan neraca massa total pada seluruh kolom:
Dengan menggunakan dua persamaan ini letak titik ̅ dapat ditentukan. Untuk selanjutnya perhitungan jumlah stage yang diperlukan untuk derajad pemisahan tertentu dapat dilakukan.
Universitas Gadjah Mada
25
Untuk kasus ekstraksi dengan data korelasi keseimbangan yang memberikan kurva pada fase ekstrak sempit perhitungan berdasarkan fraksi massa total seperti contoh di atas tidak menguntungkan. Karena dengan dasar perhitungan fraksi massa total ini akan memberikan kesalahan hitung yang relatif tinggi. Oleh karena itu sebaiknya digunakan perhitungan atas dasar SOLVENT FREE. Keuntungan berhitung atas dasar solvent free adalah bentuk persamaan yang tersusun dan grafik yang diperoleh mempunyai bentuk yang sama dengan DISTILASI. Solvent Free Dasar-dasar perhitungan yang dipakai sama dengan cara sebelumnya. Dasar solvent free ini dapat dipilih terutama bila kita menggunakan teori kesamaan atau analogi antara proses distilasi dan ekstraksi, karena keduanya mempunyai bentuk kurva yang mirip. Notasi-notasi yang digunakan adalah sebagai berikut:
Nilai V dan nilai L ditujukan untuk arus bebas solven
Universitas Gadjah Mada
26
Contoh 6.1 (Foust)
Diketahui: A. = styrene B. = ethyl-benzene C. = diethylene glycol
Pertanyaan: a. Hitunglah N b. Jika F = 1000 kg, hitunglah VN+1 Penyelesaian:
Universitas Gadjah Mada
27
Karena karena
, maka tempat kdudukan =
=
.
Jadi titik
merupakan titik potong antara garis yang tegak lurus dengan
dengan kurva seimbang, karena tertentu, maka
, dan
merupakan arus yang keluar dari stage. Bila titik
dapat ditentukan.
Menentukan letak titik
dengan ,
adalah garis yang tegak lurus pada
:
pada satu garis lurus.
Arus netto:
Dengan letak titik
pada garis lurus yang tegak lurus dengan xN, sehingga
dapat
ditentukan. Selanjutnya karena ̅ dan sudah dapat ditentukan, maka jumlah stage dapat ditentukan pula, yaitu N
23.
= 1000 kg
Universitas Gadjah Mada
28
dengan: VN+1 = 0 Komponen ‘C’:
‘C’ dalam rafinat:
Universitas Gadjah Mada
29
Universitas Gadjah Mada
30
Distilasi Reflux Perhitungan Distilasi Diperlukan Data Diagram Entalpi — Komposisi
Cara penyelesaiannya sama dengan ekstraksi yang sudah dibicarakan sebelumnya, tetapi neraca separating agentnya berupa panas. Sesi enriching:
Sesi stripping:
Neraca massa di sekitar kondenser:
Neraca massa di sekitar reboiler:
Arus netto entalpi untuk sesi atas (Enriching):
Nilai
, dapat ditentukan (dievaluasi) berdasarkan neraca entalpi di sekitar
kondenser. Informasi yang diketahui untuk menentukan nilai
adalah:
a) beban kondensor atau b) nilai reflux. a. Jika diketahui beban kondensor:
Universitas Gadjah Mada
31
Dengan: -
= entalpi yang diambil oleh pendingin = entalpi pendingin ke luar — entalpi pendingin masuk
Maka:
dengan: qC = D QCD
Jika diketahui XD = komponen distilat, hD = entalpi distilat, dan QCD = qC/D = beban kondenser Maka titik (
) dapat ditentukan.
b. Jika diketahui nilai reflux: Jika diketahui
= Reflux, maka penentuan h dapat dilakukan dengan persamaan
berikut (analog dengan cara ekstraksi):
Dengan :
Universitas Gadjah Mada
32
Pada Sesi stripping, analisisnya analog dengan meninjau neraca panas sekitar reboiler, yaitu:
Selanjutnya nilai
̅
dapat ditentukan jika yang diketahui nilai reflux
. Umumnya nilai
̅ dievaluasi berdasarkan informasi nilai dengan menggunakan korelasi + F = ̅ (neraca massa seluruh kolom). Ada dua tipe kondensor yaitu: 1. Kondensor total (distilat dalam bentuk cair) pembahasan seperti yang sudah dipelajari
2. Kondensor parsial (distilat dalam bentuk uap)
Universitas Gadjah Mada
33
Kondensor Total Nilai y1 = XD = X0 = X, sehingga jika XD sudah diketahui maka titik (XD, hD) dapat ditentukan dan titik (y1, H1) juga dapat ditentukan. Menentukan titik h:
Atau dengan cara :
Kondensor Partial Tidak seluruh uap yang masuk kondensor diembunkan, hasil atas dapat dalam bentuk uap, dan reflux berbentuk cair. Terdapat dua keadaan yang mungkin terjadi dalam kondisi parsial yaitu:
Uap dan cairan dalam keadaan keseimbangan
Uap dan cairan tidak dalam keadaan keseimbangan
Jika uap dan cairan dalam keadaan seimbang, maka akan ekuivalen dengan stage. Kondensor 1 stage seimbang.
Universitas Gadjah Mada
34
Persamaan-persamaan yang dapat disusun dalam kondisi parsial, adalah:
Atau jika diketahui
, maka :
4.yD = K x0 (korelasi seimbang)
Reboiler (Still) Pada operasi distilasi, panas (qs) ditambahkan pada still (S) untuk menguapkan sebagian dari cairan pada bagian bawah kolom. Uap yang terbentuk pada still kemudian di reflux (Vs) sebagai uap pembawa panas. Oleh karena itu, reboiler ekuivalen dengan satu stage seimbang. Cara perhitungan analog dengan kondensor parsial.
Universitas Gadjah Mada
35
Secara skematis kondensor dan rebolier dapat digambarkan sebagai berikut:
Perhitungan distilasi dengan menggunakan diagram entalpi-komposisi disebut Metode PONCHON-SAVARIT. Jumlah cairan yang direflux dapat bervariasi yaitu dari suatu jumlah minimal (REFLUX MINIMAL) sampai semua cairan dikembalikan (REFLUX TOTAL). Penentuan Reflux Maksimal dan Minimal Bila nilai perbandingan reflux ( ) tertentu,maka jumlah stage (N) yang dibutuhkan untuk derajat pemisahan yang tertentu mempunyai jumlah yang tertentu pula. Bila nilai ( ) diubah, maka ‘N’ juga berubah menjadi minimum atau maksimum.
Universitas Gadjah Mada
36
Reflux Minimum ( ) Bila ( ) berkurang untuk (X0, XD, Y1) yang tetap, maka letak X akan semakin mendekati Y1, dan hal ini akan menyebabkan jumlah ‘N’ naik. Batas nilai ( ) yang paling kecil adalah ( ) minimum. Bila garis operasi berimpit dengan garis seimbang, maka jumlah stage (N) maksimum adalah tak terhingga.
Reflux Maksimum Bila nilai ( ) bertambah besar, sampai pada suatu nilai dimana semua hasil atas dimasukkan ke dalam kolom kembali sehingga nilai D = 0 maka keadaan ini disebut sebagai REFLUX TOTAL (R Total) →
D=0 F=0 B=0
Jadi : ( )= , maka letak titik dan ̅ pada tak terhingga berupa garis tegak lurus sehingga YN+1 = XN ( )= Pada keadaan ini jika reflux semakin besar maka ‘N’ semakin kecil
Reflux (R) yang semakin besar akan memerlukan jumlah stage (N) yang semakin kecil (harga murah), tetapi beban kondensor dan reboiler akan semakin besar (biaya mahal), sehingga perlu dipilih ‘R’ tertentu agar total biaya yang diperlukan menjadi sekecil mungkin.
Universitas Gadjah Mada
37
Ringkasan Metode PONCHON-SAVARIT
Gambarkan letak arus-arus terminal yang diketahui: D (XD, hD), F(XF, hF), dan B (XB, hB).
Tentukan letak titik (x, h) atau ̅ (
̅ ).
̅
Tergantung data yang diketahui di kondensor
atau di reboiler.
Bila (x, h) atau ̅ (
̅
̅)
sudah dapat ditentukan, selanjutnya tentukan letak:
o
̅(
o
(x, h), bila diketahui data di kondensor
̅
̅ ),
bila diketahui data di reboiler
dengan menggunakan korelasi: ̅
(̅
(tempat kedudukan
̅
x = xD o
̅(
o
(
dalam satu garis lurus)
̅
̅
adalah garis tegak lurus pada xB)
(tempat kedudukan x adalah garis tegak lurus pada xD) ̅)
bila diketahui data di reboiler
), bila diketahui data di kondensor
dengan menggunakan korelasi ̅ ̅
(̅
)
(tempat kedudukan (tempat kedudukan
̅
adalah garis tegak lurus pada adalah garis tegak lurus pada
Gambarkan garis operasi dan garis seimbang secara bergantian pada masing – masing sesi
Hitung ‘N’ pada sesi enriching dan sesi stripping serta letak feed plate.
Reflux minimum (N = tak terhingga): garis operasi berimpit dengan garis seimbang. Pilihlah yang member Rmin yang paling maksimum (biasanya yang melewati feed)
Reflux maksimum (N = minimum): D =
=
, letak titik
di tak terhingga
B=
=
, letak titik ̅ di tak terhingga
Universitas Gadjah Mada
38
Atau garis operasi berupa garis tegak lurus pada masing – masing komposisi. (Lihat gambar 6.11 dan 6.14, Foust).
Universitas Gadjah Mada
39
Open Steam Uap pembawa panas dari reboiler diganti dengan steam dari sumber lain, sehingga biasanya bebas dari komponen yang dipisahkan.
Universitas Gadjah Mada
40
Untuk sesi atas (Enriching), sama dengan proses distilasi yang sudah dibahas.
Jika kondensor total : y1 = X0 = XD
letak Letak titik
tegak lurus pada
ditentukan dengan neraca entalpi
Sekitar kondensor: Bila QCD yang diketahui
Universitas Gadjah Mada
41
dengan:
Bila
yang diketahui, maka:
Sesi stripping:
dengan: ̅ , Lm dan Vm+1 pada satu garis lurus pada garis seimbang. Neraca massa di sekitar kolom:
dengan:
Contoh soal (Brown, 1950) Tentukan jumlah stage seimbang yang diperlukan untuk memisahkan campuran etanol-air dengan konsentrasi etanol 42,2% menjadi distilat dengan konsentrasi etanol 90% dan hasil bawah dengan konsentrasi etanol 10%. Dsitilasi mi menggunakan open steam yang mempunyai entalpi 1.200 BTU/lb, lalu dimasukkan langsung dari bagian bawah kolom dengan kecepatan 0,416 lb steam per lb umpan. Umpan masuk dengan entalpi 200 BTU/lb dan hasil atas (distilat) mempunyai entalpi 50 BTU/Ib diperoleh dengan menggunakan kondensor total.
Universitas Gadjah Mada
42
INTERMEDIATE STREAM Dalam operasi perpindahan massa (operasi pemisahan) ada kemungkinan lebih dari satu umpan yang dimasukkan atau lebih dari dua hasil yang diambil, arus-arus ini disebut sebagai arus intermediate:
Universitas Gadjah Mada
43
Persamaan yang dapat disusun pada keadaan ini adalah:
dengan :
Data-data yang diketahui adalah komposisi dan jumlah arus-arus terminal. Data lain yang merupakan parameter perancangan yang diambil atau ditentukan adalah Jika
atau N.
diketahui, maka akan didapatkan:
Untuk menentukan titik : Persamaan (1)
, terletak pada garis ̅̅̅̅̅̅̅ atau ̅̅̅̅̅̅̅ sehingga
,
, dan
sudah dapat ditentukan.
Persamaan (8)
dengan
yang diketahui
dapat ditentukan. Universitas Gadjah Mada
44
Menentukan titik ̿ : Persamaan (2)
Persamaan (5a)
Persamaan (5b)
̅
terletak pada garis ̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
titik dapat ditentukan
̅
terletak pada garis ̅̅̅̅̅̅̅
Menentukan titik ̿ : Persamaan (6)
̿
terletak pada garis ̅̅̅̅̅̅
Persamaan (7)
̿
terletak pada garis ̅̅̅̅̅̅̅̅
Universitas Gadjah Mada
45
Bagaimana jika arus’ I’ bukan merupakan umpan tetapi merupakan hasil?
Cara pengerjaannya sama seperti di atas, yang berbeda hanya pada persamaan (5) (5)
̅ F–I+=
(5a)
F + I = (prinsip pengurangan)
Dalam garis digambarkan sebagai berikut:
Untuk yang lain sama dengan gambar terdahulu. Penyulingan dengan Umpan Ganda Cara yang dilakukan sama dengan seperti proses ekstraksi, hanya dalam hal ini menggunakan diagram entalpi-komposisi.
Universitas Gadjah Mada
46
Persamaan-persamaan yang dapat disusun:
Atau
Universitas Gadjah Mada
47
Universitas Gadjah Mada
48