perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III PEMBENTUKAN IDENTITAS PENGGEMAR K-POP
Pada bab ini penulis akan membahas mengenai pembentukan identitas diri di kalangan pecinta K-Pop. Seperti yang telah dibahas sebelumnya pembentukan I) dan Me). Aku mencerminkan diri yang subjektif, diri yang refleksif, yang merupakan diri sejati. Daku adalah pengambilan peran dan sikap orang lain, apa yang diri sajikan, termasuk dalam kelompok tertentu. Menurut George Herbert Mead, orang melakukan pertukaran simbol yang dinamis, menggunakan simbol tersebut dan bertindak berdasarkan makna simbolik yang muncul dalam interaksi tersebut. Bagi Ralph Larossa dan Donald C. Reitzes, interaksi simbolik pada intinya adalah sebuah kerangka referensi untuk memahami bagaimana manusia, bersama dengan orang lainnya menciptakan dunia simbolik, dan bagaimana dunia ini sebaliknya membentuk perilaku manusia.99 Lebih lanjut Mead menjelaskan bahwa individu adalah partisipan yang aktif dan reflektif terhadap konteks sosialnya. Mead berteori mengenai diri bahwa manusia bisa menjadi objek dan subjek. Sebagai subjek (I) kita bertindak dan sebagai objek (Me) kita mengamati diri kita bertindak. I
bersifat spontan,
impulsif dan kreatif, sedangkan Me lebih reflektif dan peka secara sosial. Mead 99
Richard West & Linn H. Turner, 2008, Pengantar Teori Komunikasi. Analisis dan Aplikasi, Jakarta: Penerbit Salemba Humanika, hal.96
66
67 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
melihat diri sebagai sebuah proses yang mengintegrasikan antara I dan Me . Dengan konsep ini nantinya akan dapat dilihat apakah terdapat perbedaan antara identitas pribadi (I) dan kelompok (Me) ketika pecinta K-Pop berada di dalam dan di luar kelompok K-Pop. Dalam
penelitian
ini,
dibutuhkan
proses
triangulasi data
untuk
menciptakan suatu validitas data dari berbagai informan. Data atau informasi diambil dari kalangan pecinta K-Pop untuk mengetahui bagaimana pembentukan identitas pribadi diri, pembentukan identitas kelompok penggemar K-Pop, serta melihat pergeseran yang terjadi pada identitas pribadi dan identitas kelompok. Pecinta K-Pop tersebut berlokasi di Solo dan berprofesi sebagai mahasiswa dari perguruan tinggi di kota Solo. Dari sini akan nampak pembentukan identitas diri yang terjadi pada penggemar K-Pop serta bagaimana mereka berperilaku.
A.
Pembentukan Identitas Pribadi Identitas pribadi (I) yang bersifat spontan, impulsif dan kreatif adalah
identitas diri yang sesungguhnya. Mead berpendapat konsep diri memberikan motif penting untuk perilaku. Pemikiran ini berkeyakinan bahwa keyakinan, nilai, perasaan, dan penilaian-penilaian mengenai diri mempengaruhi perilaku. Pada bagian ini akan dibahas secara menyeluruh bagaimana para penggemar K-Pop membentuk identias pribadi (I) mereka berdasarkan pada keyakinan dan bagaimana mereka berperilaku sebagai penggemar K-Pop. Pembentukan identitas
pribadi ini dimulai dari alasan mengapa
narasumber menyukai K-Pop. Setelah itu akan dilanjutkan pada poin sejak kapan
perpustakaan.uns.ac.id
68 digilib.uns.ac.id
mereka mulai menyukai K-Pop, kemudian hal-hal yang ditiru oleh penggemar KPop dari idolanya, perubahan yang terjadi pada penggemar K-Pop dan poin terakhir adalah konsumsi barang-barang K-Pop oleh penggemar K-Pop. Berikut ini penulis akan menjabarkan dimulai dari poin pertama, yaitu alasan menyukai K-Pop.
1.
Alasan Menyukai K-Pop K-Pop adalah musik pop Korea yang dibawakan oleh penyanyi Korea
yang mendapatkan respon positif dari fans berskala internasional.100 Jenis musik K-Pop mencakup berbagai genre, seperti pop, hip-hop, rock, R&B, dan electro pop. Saat ini telah banyak orang yang mengenali dan menyukai musik K-Pop. Namun ternyata bukan hanya musik yang menjadikan K-Pop begitu disukai, banyak faktor lain turut menentukan mengapa K-Pop begitu disukai saat ini. Selanjutnya penulis akan menjabarkan faktor-faktor apa saja yang menyebabkan orang menyukai K-Pop.
a.
Musik Sebagai sebuah aliran lagu, musik menjadi faktor utama penarik orang. K -
Pop yang muncul pada akhir 90-an telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Terlebih dengan dukungan teknologi informasi yang maju, saat ini perkembangan K-Pop menjadi semakin pesat. Penyebaran musik K-Pop pun telah 100
Korean Culture and Information Service, 2011, K-Pop: A New Force in Pop Music, Korea: Ministry of Culture, Sport and Tourism, hal. 11.
perpustakaan.uns.ac.id
69 digilib.uns.ac.id
melewati batas negara dan benua. Di bawah ini adalah beberapa alasan kenapa musik K-Pop begitu digemari. Easy Listening Musik K-Pop yang easy listening begitu mudah diterima masyarakat Indonesia. Tidak seperti musik klasik yang berat dan memiliki tangga nada yang rumit, musik easy listening memiliki nada yang simpel dan fresh, serta lirik lagu apa adanya yang sedikit banyak mewakili apa yang terjadi dalam hidup seperti percintaan dan kisah pertemanan, menjadikan musik-musik pop yang easy listening tidak asing di telinga penikmat musik tanah air.101 Karena aku suka musiknya. Easy listening sih menurut aku (Theresia Ayu S.N, 21 tahun, fans K-Pop sejak 2008, wawancara pada 26 September 2012) Pertamanya karena musiknya easy listening banget. Musiknya yang asyik tu beat-nya sama kadang-kadang diselipin bahasa Inggris yang lucu gitu, walaupun kadang agak gak nyambung tapi lucu malah mmy Farieda, 18 tahun, fans K-Pop sejak 2010, wawancara pada 5 Oktober 2012) Astari mengatakan saat ini musik dia gunakan sebagai hiburan di kala senggang ataupun bosan, maka dari itu dia lebih menyukai musik yang mudah didengar dan liriknya mudah dihapalkan. Dimana hal tersebut adalah ciri musik easy listening. Memiliki Ciri Khas Berbeda dengan pendapat Theresia dan Astari yang menyukai K-Pop karena easy listening, Makna, Nina, Istiqomah, Muhammad Hayyumas dan
101
Hasanuddin, dkk, 2011, Anxieties Desires: 90 Insights for marketing to Youth, Women, Netizen, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, hal. 122-123
perpustakaan.uns.ac.id
70 digilib.uns.ac.id
Yunita menyukai K-Pop karena memiliki ciri khas. Mereka menganggap musik K-Pop adalah sesuatu hal yang baru dan memiliki ciri khusus Korea yang tidak dimiliki lagu pop dari Indonesia maupun barat. Beberapa ciri khas dari musik KPop diantaranya ada unsur techno dan hip hop, selain itu K-Pop mencampurkan beberapa jenis musik pop sehingga memunculkan musik pop yang baru, dan menggabungkan nyanyian serta tarian. -
Ada unsur techno dan hip hop Dalam K-Pop karakter Korea sangat terlihat, hal ini dikarenakan adanya
unsur techno dan hip hop yang kental. Musik techno atau elektronika menggambarkan musik disko yang bertempo cepat dan menggabungkan berbagai macam instrumen musik mulai dari drum hingga bass yang dicampurkan (mix) dan biasanya dimainkan oleh seorang DJ.102 Sedangkan hip hop merupakan produk african diaspora, yaitu budaya afro-amerika yang berasal dari kaum kulit hitam yang terpinggirkan.103 Hip hop meliputi musik, tari dan seni grafis serta fashion. Lirik dalam musik hip hop mengungkapkan realitas pemuda kulit hitam yang tertindas, kehilangan haknya serta dikucilkan, serta dipandang sebagai orang luar. Musik hip hop bertempo cepat dan liriknya dibaca secara cepat atau disebut rap.104 -lagunya sih kalo dari awal, kan unik gitu lho. Mereka punya identitas sendiri. Seperti ada karakternya kaya Super Junior misalnya agak techno-techno gimana gitu, trus Big Bang kaya hip hop. Tapi kalo K-Pop itu semacam punya khas Korea sendiri, meskipun mereka pakai bahasa Inggris kesan Koreanya itu ada. 102
Dan Sicko, 2010, Techno Rebels, the Renegades of Electronic Funk, Michigan: Wayne State University Press, hal. 1-2 103 Emmett George Price, 2006, Hip Hop Culture, California: ABC-CLIO,Inc., hal. 1 104 Ibid. Hal. 10-11.
perpustakaan.uns.ac.id
71 digilib.uns.ac.id
(Makna Sinatria, 22 tahun, fans K-Pop sejak 2006, wawancara pada 27 September 2012) Makna menilai musik K-Pop memiliki karakter tersendiri yang menjadi ciri khususnya. Ketika orang mendengarkan sebuah musik pop asal Korea Selatan tersebut, seketika itu juga orang akan mengetahui bahwa yang didengarkan adalah K-Pop. -
Membuat genre pop baru Selain Makna, Nina juga memiliki pandangan yang sama, K-Pop saat ini
telah menjadi aliran musik pop baru. Adanya campuran dari berbagai macam jenis musik seperti techno dan hip hop, musik dengan unsur beat menjadikan K-Pop sebagai sebuah genre musik baru. Lee Dong Yeon, seorang profesor Korea National University of Arts mengatakan musik pop kelompok idola Korea menggunakan ketukan tarian yang kuat, powerful rap dan faktor musik elektronik yang kompleks.105 Percampuran berbagai musik tersebut menghasilkan aliran musik pop baru yang juga menjadi alasan Nina menyukai musik K-Pop. Jadi kaya beda aja. Mereka tu pop tapi berani bikin aliran pop sendiri. Gak kebarat-baratan banget, gak mellow banget. Pokoknya udah ada jalurnya, mellow pun juga udah ada jalurnya sendiri. (Nina Aditya, 20 tahun, fans K-Pop sejak 2008, wawancara pada 1 Oktober 2012) Musiknya gak yang mellow banget, ada sih yang mellow cuma masih ngebeat, misal bahas cinta tetep upbeat. Enak dengerinnya, gak bosen. Pengen lagi-lagi. Nada-nadanya variatif. tahun, fans K-Pop sejak 2010, wawancara pada 26 September 2012)
105
Korean Culture and Information Service, 2011, K-Pop: A New Force in Pop Music, Korea: Ministry of Culture, Sport and Tourism, hal. 33
72 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Nada-nada yang disuguhkan musik K-Pop sangat beragam jelas Istiqomah. Ketika sebuah boy band atau girl band meluncurkan album, akan terdapat beberapa beberapa macam musik yang memiliki tone atau nada yang berbeda, tetapi tetap menampilkan ciri khusus penyanyinya. Sebagai contoh musik DBSK yang berciri elektro, saat membawakan lagu bernada mellow, akan ada beberapa bagian yang tetap menyuguhkan musik elektro. -
Dipadukan dengan dance Salah satu ciri khas musik K-Pop adalah mencampurkan nyanyian dengan
tarian. Penyanyi baik solo, boy band, serta girl band selalu memadukan lagu-lagu mereka dengan koreografi yang diciptakan khusus untuk setiap lagunya. Bahkan beberapa koreografi sangat terkenal seiring dengan popularitas lagunya, sebut saja Psy dengan horse dance Sorry dance Mereka selalu berusaha membuat lagu yang dapat disinkronkan dengan dance. Pada kelompok musik barat baik boy band dan girl band memiliki sebuah pembagian seperti salah satu member untuk vokal dan member lain pada tarian, namun hal ini tidak ditemukan di industri musik K-Pop. Beberapa tahun terakhir dengan munculnya kelompok-kelompok seperti TVXQ, Girls Generation dan Big Bang yang masing-masing anggota individu memiliki kemampuan untuk menari sebagus kemampuan menyanyinya hal ini menjadi daya tarik tersendiri. 106 ku seneng musik, trus pertama kali liat SNSD, ni kok keren ya. Trus tau Super Junior dan lain sebagainya. Karena lain dari yang lain, 106
Seoul Trained SPIN, hal. 38
perpustakaan.uns.ac.id
73 digilib.uns.ac.id
beda aja. Mereka tu lagunya ngebeat, sambil dance tapi nyanyinya masih bagus. (Muhammad Hayyumas, 19 tahun, fans K-Pop sejak 2010, wawancara pada 24 September 2012) Saat menyaksikan video klip K-Pop yang menyuguhkan musik bercampur dengan dance, Muhammad Hayyumas merasa senang. Ketika bakat menyanyi digabungkan dengan kemampuan untuk menari hal itu menjadi daya tarik tersendiri. Dia mengaku belum pernah melihat tampilan seperti itu sebelumnya baik di industri musik Indonesia bahkan barat. Senada dengan Muhammad Hayyumas, Kartika dan Alivia juga merasakan hal yang sama. Kan biasanya orang ngedance sambil nyanyi kan ada yang suaranya kadang gak jelas. Nah ini kok enggak. Nyenengin aja -Pop sejak 2010, wawancara pada 1 Oktober 2012) Trus dance-nya juga bagus. Bisa nyanyi sambil ngedance kan hebat itu -Pop sejak 2010, wawancara pada 29 September 2012) Yunita menceritakan saat itu di Indonesia sedang booming lagu dan band yang beraliran pop melayu. Ketika sudah bosan dengan musik-musik yang ada, KPop menawarkan sesuatu yang berbeda. Sesuatu yang belum pernah didengar dan dilihat sebelumnya oleh Yunita sehingga dia merasa tertarik dan kemudian menyukainya. arena emang lagi bosen dengan musik-musik yang ada di Indonesia, gak cuma Indonesia sih sebenernya, musik barat pun aku baru bosen, dan K-Pop itu menawarkan sesuatu yang baru gitu lho, unik. Dimana mereka menggabungkan dance dan nyanyi tapi masih bagus. -Pop sejak 2009, wawancara pada 27 September 2012)
perpustakaan.uns.ac.id
74 digilib.uns.ac.id
Dengan musik yang khas serta penyajian lagu diiringi koreografi khusus, K-Pop menjadi sebuah magnet baru dalam industri musik. Selain itu koreografi yang dibawakan oleh boy band maupun girl band K-Pop mudah ditirukan sehingga menambah daya tarik.107 Kepuasan Batin Berbagai riset mengenai musik menghasilkan temuan-temuan yang menguatkan adanya korelasi antara musik dan kondisi perasaan. Yang sedih bisa jadi gembira, yang suntuk bisa jadi semangat. Fanatisme pada suatu aliran musik atau bahkan sebuah kelompok musik bisa timbul jika lagu-lagu dari kelompok musik tertentu mampu membuat pendengarnya merasa dirinya terwakili oleh musik kelompok itu.108 -
Mewakili perasaan Dalam konteks psikologi musik pada hakekatnya musik adalah produk
pikiran. Transformasi musik dan respon manusia sangat unik untuk dikenali karena otak besar manusia berkembang dengan amat pesat, sebagai akibat dari pengalaman dan rekaman musikal sebelumnya yang disebut sensori informasi yang dapat mengarahkan perilaku seseorang. 109 Hal ini dialami oleh Gia, dia merasakan K-Pop dapat memuaskan batinnya sehingga memberinya rasa senang ketika mendengarkan musik K-Pop.
107
Korean Culture and Information Service, 2011, K-Pop: A New Force in Pop Music, Korea: Ministry of Culture, Sport and Tourism, hal. 34 108 Hasanuddin, dkk, 2011, Anxieties Desires: 90 Insights for marketing to Youth, Women, Netizen, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, hal. 123. 109 Djohan, 2009, Psikologi Musik, Yogyakarta: Penerbit Best Publisher, hal. 32-33
perpustakaan.uns.ac.id
75 digilib.uns.ac.id
ekarang sukanya ke lagu-lagunya, jadi kaya mulai nyari yang pas taste-nya, masuk ke aku. Kaya lagunya, suaranya, jenis musiknya. Jadi mungkin lebih ke kepuasan batin. Kalo kita denger lagu, ada lagu yang bagus kita suka, kita pasti seneng, ada kepuasan batin. Jadi bukan masalah visual aja. (Gia Valina, 22 tahun, fans K-Pop sejak 2009, wawancara pada 28 September 2012) Perasaan Gia selalu terbawa ketika mendengarkan lagu K-Pop. Ketika lagu yang didengarkan sedih dia akan merasakan kesedihan dalam lagu tersebut, namun ketika lagu tersebut gembira dia akan ikut gembira dan bersemangat. Gia mengalami kepuasan batin tesendiri saat mendengarkan musik K-Pop. -
Menyentuh Fanatisme terhadap musik K-Pop juga membuat Riya merasakan kepuasan
tersendiri saat mendengarkan lagu-lagu K-Pop. Dalam psikologi musik diyakini setiap orang memerlukan musik. Perasaan manusia terikat dengan musik karena memiliki konsistensi dan lingkungan yang sama dalam merespon musik. Sebab respon terhadap musik terjadi dari proses kognitif yang menyertakan emosi dalam wujud perilakunya.110
menyentuh wawancara pada 28 September 2012)
Lagunya hun, fans K-Pop sejak 2011,
Perasaan Riya sering kali terbawa emosi lagu-lagu K-Pop yang dia dengarkan. Ketika lagu tersebut menggambarkan kesedihan, Riya mengaku dapat ikut merasakan kesedihan di dalamnya, karena dia tahu bahwa penulis lagu tersebut, yang juga anggota boy band K-Pop yang dia sukai, menuliskan lirik lagu berdasarkan pengalaman pribadinya.
110
Ibid. Hal. 35-36
perpustakaan.uns.ac.id
b.
76 digilib.uns.ac.id
Fisik Wajah Cakep Tidak bisa dipungkiri sebagai bintang, fisik adalah salah satu modal utama
untuk menarik perhatian. Oleh Jean Baudrillard dikutip dalam tulisan Idi Subandy, tubuh muncul sebagai sesuatu yang dapat digunakan sekaligus untuk menjual komoditi dan jasa, sekaligus sebagai suatu objek yang dengan sendirinya dikonsumsi.111 Dengan wajah yang tampan dan cantik, idola Korea berhasil menjadikan fisik mereka komoditi untuk dikonsumsi fans mereka. Korea itu cowoknya ganteng, alasan klise sebenernya. Mereka itu lucu-lucu mbak dilihat. Ada Asia-nya unik. Imut. Pokoknya kalau lihat mereka seneng aja, kaya orang jatuh cinta gitu. 20 tahun, fans K-Pop sejak 2008, wawancara pada 1 Oktober 2012) Bahkan ketika pertama kali melihat idola K-Pop yang membuat fans tertarik adalah dari segi fisik. Meutia mengaku menyukai Super Junior pada pandangan pertama, saat itu dia melihat music video Happiness dan mengaku langsung menyukai penampilan mereka. Kalau aku pertama kali dikenalin sama Suju, pas lihat oh ya cakep. Ya ini buat Suju ya mbak, mereka itu unik, ganteng-ganteng. (Meutia Megah Shinta, 20 tahun, fans K-Pop sejak 2008, wawancara pada 1 Oktober 2012) Hal senada juga diungkapkan oleh Gia Valina dan Annissa, hal yang menarik saat pertama kali melihat K-Pop adalah fisik milik para idola Korea. Dulu pertamanya ya yang dilihat kan fisik. Fisik cakep, secara visual seperti itu. (Gia Valina, 22 tahun, fans K-Pop sejak 2009, wawancara pada 28 September 2012) 111
45
Idi Subandy Ibrahim, 2007, Budaya Populer sebagai Komunikasi, Yogyakarta: Jalasutra, hal.
perpustakaan.uns.ac.id
77 digilib.uns.ac.id
Mereka eye candy ya. Jadi mereka tu cute gak ada yang jelek. (Annisaa Fitri, 21 tahun, fans K-Pop sejak 2008, wawancara pada 4 Oktober 2012) Dari sini terlihat jelas bagaimana konstruksi tubuh pascamodern dalam budaya pop tidak bisa dilepaskan dari pergeseran dan pergulatan standar tubuh yang sempurna dalam budaya konsumen yang ternyata tak bisa dilepaskan dari materialitas tubuh, hasrat, dan seksualitas.112 Ini kan hal yang baru, dan orangnya seger-seger. Gak munafik juga orangnya menarik. -Pop sejak 2010, wawancara pada 26 September 2012) Bagi Michael Schudson kuatnya penekanan budaya tubuh dalam budaya populer berakar pada penggambaran wanita yang dominan selalu berpusat pada tubuh (bodyism) dan penggambaran pria yang selalu berpusat pada wajah (faceism).113 Penekanan pada tubuh dan wajah inilah yang menjadi salah satu daya tarik utama dalam industri budaya Pop Korea Selatan. Wajah dan tubuh menjadi hal penting untuk bergabung dalam sebuah boy band atau girl band K-Pop.
c.
Style dan Fashion Ternyata faktor penarik fans terhadap idola K-Pop tidak hanya dari segi
fisik semata. Hubungan antara musik dengan fashion dan style tidak dapat dipisahkan. Fashion tidak hanya menginformasikan kegiatan kreatif yang merupakan bagian tak terpisahkan dari industri ini, tetapi juga untuk kepentingan
112 113
Ibid. Hal. 49 Ibid. Hal. 64
perpustakaan.uns.ac.id
78 digilib.uns.ac.id
fans yang memperhatikan idola dan merk yang digunakan, serta masyarakat pada umumnya. 114 Unik Style dan fashion Korea memiliki ciri yang mudah dikenali. Girl band KPop sering menggunakan bawahan pendek seperti rok mini, hot pants, maupun mini dress, dengan penggunaan warna pastel. Untuk boy band mereka tampil stylish dengan blazer maupun gaya casual dengan baju berlapis. Jarang terlihat boy band yang hanya menggunakan kaos polos dan celana jeans.115 Stylenya mereka unik. Pop sejak 2010, wawancara pada 28 September 2012)
-
Aprilianingsih melihat gaya artis K-Pop berbeda dengan gaya artis dari Jepang maupun barat. Ketika Jepang menyajikan harajuku style dan barat menyajikan fashion yang glamor, Korea menyuguhkan style yang casual namun tetap enak dilihat dan pantas ditiru. Theresia mengaku sering meniru gaya berpakaian artis K-Pop. Dia merasa senang karena mampu menunjukkan pada orang lain bahwa dia penggemar K-Pop. Kalau aku lebih ke style-nya ya mbak, soalnya aku suka nyoba pakaian-pakaian, gaya yang aneh-aneh gitu. Lucu, unik. Ayu S.N, 21 tahun, fans K-Pop sejak 2008, wawancara pada 26 September 2012) Peningkatan jumlah bintang musik juga berpengaruh terhadap munculnya mode baru. Hal tersebut memiliki arti penting bagi pemahaman kontemporer
114 115
Janice Miller, 2011, Fashion and Music, USA: Berg, hal. 2 Choi Cheonsa, 2011, Hallyu (Korean Wave), Klaten: Cable Book, hal. 193-199
perpustakaan.uns.ac.id
79 digilib.uns.ac.id
fandom musik, karena fashion dan style menyajikan sarana bagi fans sehingga dapat menunjukkan budaya dan identitas mereka kepada masyarakat. 116 Menciptakan Fashion Sendiri David Chaney dalam tulisannya yang berjudul Lifestyle mengungkapkan baik korporasi, selebriti, dan kelompok figur publik lainnya seperti para politisi, berupaya memanipulasi citra mereka dengan cara-cara yang menyanjungnyanjung dan menghindari publisitas yang merusak.117 Idola K-Pop berupaya menciptakan gaya mereka sendiri untuk menunjukkan kepada dunia bahwa mereka pantas untuk diperhitungkan. Aku suka fashionnya juga sih, mereka menciptakan fashionnya sendiri. -Pop sejak 2011, wawancara pada 28 September 2012) Style mereka juga aku suka. Stylish, keren, good looking, cocoklah mereka. Trus apa yang mereka pakai sesuai keinginan mereka, gak diarahin. tahun, fans K-Pop sejak 2010, wawancara pada 28 September 2012) Nency dan Riya berpendapat bahwa artis K-Pop mempunyai ciri khusus dalam menggunakan pakaiannya. Mereka tidak melulu berkiblat pada style artis barat, namum juga mencampurkan gaya Asia kedalam cara berpakaiannya. Menurut pandangan Berman fashion merupakan ciri penting modernitas yang ditafsirkan sebagai suatu era sejarah yang ditandai oleh inovasi terus-menerus, dengan penghancuran yang lama dan penciptaan yang baru. 118
116
Janice Miller, op.cit. Hal. 2 Idi Subandy Ibrahim, 2007, Budaya Populer sebagai Komunikasi, Yogyakarta: Jalasutra, hal. 139 118 Ibid. Hal. 247. 117
perpustakaan.uns.ac.id
d.
80 digilib.uns.ac.id
Kepribadian (Personality) Perhatian Kepada Fans Musik K-Pop tidak hanya menawarkan musik dan fisik yang menunjang,
tapi bagaimana mereka selalu berusaha membuat fans mereka senang. Selebritis juga berupaya untuk terhubung dengan fans mereka, dengan cara menunjukkan diri mereka yang sesungguhnya, seperti selera mereka dan pilihan mereka terhadap sesuatu. Fakta bahwa mereka menunjukkan sesuatu tentang diri mereka dapat membuat fans merasa lebih dekat.119 -orangnya mereka gak jaim. Mereka bener-bener nunjukkin sayangnya ke fansnya mereka. Jadi tersentuh gitu. Jarang-jarang kan ada artis yang kaya gitu sama fansnya. Korea itu so (Astari Ummy Farieda, 18 tahun, fans K-Pop sejak 2010, wawancara pada 5 Oktober 2012) Astary menjelaskan idola K-Pop sering memberikan fan service ketika sedang konser seperti memberikan kaos atau jaket yang mereka gunakan. Terkadang mereka mengajak seorang penonton ke atas panggung untuk diajak bernyanyi. Hal seperti itu yang mampu membuat Astary tersentuh. Tidak Jaga Image Selain menunjukkan rasa perhatian kepada fans, artis K-Pop juga terkenal tidak menjaga image (jaim) di depan fans mereka. Lewat reality show gitu kan dilihatin ini lho aslinya mereka. Mereka gak jaga image. Gak takut bertindak bodoh atau lucu, takut ntar 119
Jonathan Gray, Cornel Sandvoss & C. Lee Harrington (ed), 2007, Fandom: Identities and Communities in A Mediated World, USA: NYU Press, hal. 7-8
perpustakaan.uns.ac.id
81 digilib.uns.ac.id
Nurlita Dwi A, 22 tahun, fans K-Pop sejak 2010, wawancara pada 1 Oktober 2012) Artis K-Pop yang selalu berkharisma di mata penggemarnya ketika berada di atas panggung, mampu berubah 180 derajat ketika menjadi bintang tamu pada acara variety show di televisi. Mereka tidak takut untuk menunjukkan sifat asli mereka atau berlaku konyol. Hal itu yang membuat Sabila dan Yunita merasa terkesan. Mereka tu kelihatan keren di perform tapi di kehidupan aslinya mereka gila. 22 tahun, fans K-Pop sejak 2009, wawancara pada 4 Oktober 2012) Jadi di panggung woah berkharisma, tapi turun panggung tu begobegoan semua. Itu tu aku sampai amaze, oh ada ya idola kaya gitu. Jadi itu lho yang bikin aku suka Korea itu mereka gak takut, apa sih, mereka gak jaim gitu lho. -Pop sejak 2009, wawancara pada 27 September 2012) Dengan menunjukkan sifat mereka di hadapan penggemar, penggemar merasa lebih mengerti idolanya dan merasa lebih dekat. Penggemar K-Pop seperti Kartika, Sabila dan Yunita juga menjadi kagum kepada idolanya karena tidak sombong dan jaim ketika menjadi bintang tamu pada sebuah acara.
e.
Proses Training Yvonne Yuen, Wakil Presiden International Marketing Universal Music
untuk wilayah Asia Tenggara, dalam wawancara dengan majalah SPIN menjelaskan bahwa dalam industri musik K-Pop ada proses training yang wajib diajalankan. Para trainee (calon artis) melalui resimen pelatihan selama
82 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
setidaknya dua tahun sebelum mereka melakukan debut sebagai seorang artis.
120
Yvonne Yuen mengatakan bahwa dia tidak yakin bahwa negara-negara lain atau label musik lainnya memiliki kesabaran seperti itu. Proses training itu bertujuan untuk mengajarkan disiplin dan untuk mengasah keahlian trainee, agar setiap kali mereka tampil di panggung atau membawakan sebuah lagu terlihat sempurna. Mereka tu bener-bener hard work, dan dunia perartisan di Korea itu gak segampang di Indonesia ya. Jadi mereka meskipun udah trainee delapan tahun, Leetuk Super Junior itu udah trainee delapan tahun dan progres perkembangan dia tu kelihatan banget. (Makna Sinatria, 22 tahun, fans K-Pop sejak 2006, wawancara pada 27 September) Kerja keras selama menjadi trainee itulah yang mampu menarik perhatian Makna dan Nunung. Ketika mereka berdua juga membandingkan dengan dunia artis di Indonesia bahkan di barat, proses training yang berat ini tidak dapat mereka temukan. Proses reqruitment mereka, proses training mereka itu berbedalah dari di sini. Maksudnya persiapan mereka untuk jadi idola itu bener-bener digodog secara matang dan ditraining gak cuma beberapa bulan tapi bertahun-tahun. Gitu tu kan gak kita temui di sini. ardani, 24 tahun, fans K-Pop sejak 2009, wawancara pada 25 September 2012) Selain itu pada masa training calon artis tidak hanya dibekali kemampuan menyanyi dan menari. Sistem training mereka berusaha membuat calon artis menjadi entertainer secara menyeluruh dalam semua aspek seperti: menyanyi, menari, akting, bahkan penyiar.121 Cara pendidikan mereka untuk jadi penyanyi. Mereka itu jadi penyanyi gak segampang, bisa nyanyi, modal tahu nada, enggak. 120 121
SPIN, hal. 86 Ibid. Hal.110
perpustakaan.uns.ac.id
83 digilib.uns.ac.id
Mereka tu juga dibekali harus penampilan, harus menjual apa lah. Harus paket komplit. -Pop sejak 2008, wawancara pada 1 Oktober 2012) Dulu sih agak tertariknya karena heran itu. Kenapa orang itu bisa kaya gitu. Maksudnya ini wah hampir sempurna menurutku. Misalnya girl band ini ya ni orang cantik banget, bisa nyanyi dan lain-lain. Nah ternyata dibalik itu mereka kerja keras dulu. Kerja keras bertahun-tahun, habis kerja keras bisa menikmati hasilnya. (Meutia Megah Shinta, 20 tahun, fans K-Pop sejak 2008, wawancara pada 1 Oktober 2012) Bagan Proses Training Agensi Hiburan Korea
Gambar 3.1. Proses Training Agensi Hiburan Korea 122
f.
Konsep Musik K-Pop yang menyuguhkan musik dan ketrampilan menari berasal
dari sistem pembentukan unik atau proses training wajib bagi para calon artis yang diciptakan oleh industri hiburan lokal Korea Selatan sejak tahun 2000-an. Mayor label besar di Korea Selatan seperti SM Entertainment, YG Entertainment, dan JYP Entertainment telah menyiapkan apa yang disebut "total manajemen strategi". 122
Korean Culture and Information Service, 2011, K-Pop: A New Force in Pop Music, Korea: Ministry of Culture, Sport and Tourism, hal. 33
perpustakaan.uns.ac.id
84 digilib.uns.ac.id
Total manajemen strategi digunakan untuk mengintegrasikan semua bidang mulai dari pencarian bakat, pelatihan hingga mempromosikan bintang. Musik, komposisi, koreografi, pengarahan busana, dan pelatihan lainnya, hingga pemasaran serta promosi, semua direncanakan dan dikelola di bawah sistem manajemen yang terintegrasi. 123 Secara khusus, lembaga training di bawah mayor label bertanggung jawab terhadap semua program pelatihan untuk calon idola K-Pop yang akan diorbitkan kemudian hari. Mereka memilih trainee melalui audisi sporadis atau tim dengan acara televisi untuk audisi publik. Hal ini sejalan dengan apa yang diceritakan oleh Yunita dan Nunung mengenai ketertarikan mereka kepada K-Pop. Konsepnya tu mateng dari segala sesuatunya. Dari mulai penggarapan album, sampai launching, promo, semua itu mateng. -Pop sejak 2009, wawancara pada 27 September 2012) Konsepnya mateng, menarik, near to perfect. Karena mereka kan mengerjakannya sangat-sangat detail. Pokoknya ibarat paket lengkap deh. Tampang oke, musik mateng, pakaian oke, MV oke banget. Paket lengkap deh pokoknya dalam satu kemasan kita dapet semuanya. (Nunung Kusuma Wardani, 24 tahun, fans K-Pop sejak 2009, wawancara pada 25 September 2012) Penggunaan sistem training seperti ini tidak Yunita dan Nunung temukan di industri hiburan di luar Korea. Penerapan sistem training adalah hal baru di industri hiburan. Nunung merasa kagum dan terkesima ketika mengetahui bahwa untuk menjadi idola di Korea tidak semudah membalik telapak tangan. Karena sistem training yang diterapkan inilah idola Korea mampu memberikan suguhan yang mendekati sempurna tambah Nunung. 123
Ibid. Hal. 39
perpustakaan.uns.ac.id
85 digilib.uns.ac.id
Senada dengan Nunung, Yunita menganggap idola K-Pop matang dari segi konsep hingga promo karena adanya manajemen yang teratur mulai dari masa audisi hingga debut. Beratnya proses training yang dilalui sebanding dengan kualitas yang dimiliki idola Korea.
g.
Video Klip (Music Video) Kemunculan video klip yang merupakan gabungan dari fotografi, lukisan,
film, teater dan seni grafis menciptakan suatu kekuatan tersendiri dan kadang fantasinya melebihi dari apa yang diungkapkan di dalam lirik lagu itu sendiri. Video klip adalah sebuah seni baru yang kadang mempunya narasi seperti sebuah film, atau hanya menampilkan simbol-simbol tertentu yang merefleksikan makna yang terkandung di dalam lirik lagu tersebut. 124 Konsep MV adalah salah satu bagian dari paket K-Pop. Pengerjaan MV benar-benar dipikirkan secara matang. Bagaimana jalan cerita yang akan diangkat agar sesuai dengan tema lagu, pemilihan setting tempat, serta pemilihan model menjadi hal yang penting untuk mendukung kualitas MV yang akan dibuat. Selain itu MV juga digunakan untuk menggambarkan cerita dari lagu, bahkan menguatkan pesan dari lagu yang dibawakan. Hal inilah yang menjadikan Gia dan Makna begitu menyukai MV musik K-Pop. Kalau aku sih dari MV. MV-nya berkonsep. Kalau misal ada video atau MV gak jelas kan males juga ya, kita kan gak ngerti apa sih makna dibalik MV itu. Nah kalau video K-Pop tu MV-nya ada 124
Dadang Rusbiantoro, 2008, Generasi MTV, Yogyakarta: Jalasutra, hal. 58
perpustakaan.uns.ac.id
konsepnya, ini maksudnya ini. sejak 2009, wawancara pada 28 September 2012)
86 digilib.uns.ac.id
-Pop
Konsep MV kalo buat aku. Keren music video-nya mereka sih. Lebih terkonsep gitu. Dan aku mengoleksi hampir semua music video. Mereka mempersiapkan mulai dari script, trus di gambar-gambar entar mereka aktingnya kaya gimana, dan itu bener-bener mateng banget. Begitu keluar bener2 ngeboom dan semua orang suka kaya gitu. -Pop sejak 2006, wawancara pada 27 September 2012) Gia dan Makna menyukai MV K-Pop karena selalu ada hal baru yang dikeluarkan. Ketika seorang penyanyi mengeluarkan MV dia akan berusaha membuat lebih baik dari MV sebelumnya dan mencoba menggunakan konsep baru. Gia senang memperhatikan cerita di balik sebuah MV, dia kemudian mencoba membahasnya dengan teman-teman sesama pecinta K-Pop. Lain halnya dengan Makna, dia senang mengoleksi MV K-Pop, selain untuk hiburan, dia senang membandingkan konsep dan jalan cerita MV satu dengan lainnya yang terlihat hampir sama.
2.
Sejak Kapan Menyukai K-Pop Dalam penelitian ini penulis mengkategorikan nara sumber menjadi dua
kelompok, lama dan baru. Kelompok lama yaitu yang telah menjadi penggemar K-Pop lebih dari dua tahun, sedangkan untuk kelompok baru yaitu yang menyukai K-Pop antara satu hingga dua tahun. a.
Kelompok Lama Makna Sinatria telah menjadi penggemar K-Pop sejak 2006. Meutia
Megah Shinta, Nina Aditya, Theresia Ayu S. N. dan Annisaa Fitri telah menjadi
perpustakaan.uns.ac.id
87 digilib.uns.ac.id
penggemar K-Pop sejak 2008. Nunung Kusuma Wardani, Gia Valina, Yunita Tyas P. dan Sabila Rosdiana menjadi penggemar K-Pop sejak 2009. Aku suka dari sekitar tahun 2006. Waktu itu kan zaman drama Princess Hour, adikku beli majalah, trus ada semacam bonus CD sama artikel tentang Super Junior. Trus pas aku liat MV-nya yang pertama Down Down itu jadi suka. (Makna Sinatria, 22 tahun, fans K-Pop sejak 2006, wawancara pada 27 September 2012) Aku dari 2008. Aku pertama kali suka gara-gara lihat variety shownya. Mereka kan unik buat variety show-nya. Kadang dari hal-hal kecil aja bisa jadi variety show yang lucu-lucu gitulah. S, 20 tahun, fans K-Pop sejak 2008, wawancara pada 1 Oktober 2012) Kalau sukanya sih baru ya tahun 2009. Tertariknya karena ada perubahannya yang banyak. Kalau bisa dibilang dulu pertama kali aku lihat K-Pop itu norak gitu lho. Trus lama-lama ada yang keliatan mature, dewasa gitu. Sejak saat itu jadi suka karena ada perubahaan di K-Pop itu. (Gia Valina, 22 tahun, fans K-Pop sejak 2009, wawancara pada 28 September 2012)
b.
Kelompok Baru Apriliani Aisyah, Istiqomah Nur Aini, Muhammad Hayyumas, Astari
Ummy Farieda, Kartika Nurlita Dwi A. dan Alivia Putri menjadi penggemar KPop pada tahun 2010. Sedangkan Nency Adella N. dan Riya Rahadini pada tahun 2011. Tahun 2010 akhir. Awalnya dari drama Korea terus cari-cari di google tentang boy band Korea terus kecantol sama salah satunya. (Aprilianingsih Aisyah, 19 tahun, fans K-Pop sejak 2010, wawancara pada 28 September 2012) Sekitar 2010 akhir. Pas itu aku suka drama Korea terus beli majalah. Nah di majalahnya itu ada bonus CD, kaya performance DBSK. LamaUmmy Farieda, 18 tahun, fans K-Pop sejak 2010, wawancara pada 5 Oktober 2012)
perpustakaan.uns.ac.id
88 digilib.uns.ac.id
Pertengahan tahun 2011, pas ada MV-nya Love Song itu aku lihat -Pop sejak 2011, wawancara pada 28 September 2012) Selama menjadi penggemar K-Pop mereka selalu mengupdate berita idolanya hampir setiap hari melalu jejaring sosial seperti twitter dan facebook. Selain dari sosial media, website seperti allkpop.com maupun dari soompi.com menjadi sumber berita bagi pengemar K-Pop. Untuk berita-berita khusus salah satu boy band atau girl band penggemar K-Pop dapat mengakses melalui fansite atau forum-forum yang tersedia, seperti bigbangupdates.com, sujunesia.net, ygladies.com dan lain sebagainya.
3.
Hal yang Ditiru dari K-Pop Ketika seseorang mengidolakan atau menyukai sesuatu, orang tersebut
akan berusaha sedekat mungkin dengan idola atau hal yang disukainya. Salah satu cara untuk menjadi dekat tersebut adalah dengan meniru atau mengidentifikasi idolanya. Identifikasi menurut Freud adalah kecenderungan atau keinginan dalam diri anak untuk menjadi identik dengan orang lain. 125 Dalam perkembangan jiwa seorang anak, dia belajar norma sosial dari orang tuanya, namun ketika beranjak dewasa (masa puber) dia mendapat pengaruh yang lebih luas terutama dari media massa, dia mengubah identifikasi dirinya dari kedua orang tuanya dan beralih ke tokoh-tokoh di bidang olah raga atau ikon pop. Dia cenderung mencari tokoh di luar orang tua yang dianggap ideal dan sesuai
125
Ibid, hal. 151
89 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dengan gaya hidup anak muda (khususnya ikon pop yang diidentifikasikannya). Identifikasi ini dapat menciptakan ikatan yang mendalam antara seorang fans kepada idolanya. Di bawah ini terdapat beberapa cara fans K-Pop meniru idolanya untuk menunjukkan identitas, sekaligus sebagai cara mereka untuk merasa dekat dengan idolanya.
a.
Style dan Fashion Salah satu hal yang paling banyak ditiru dari idola oleh fans adalah style
dan fashion. The fashion range produced by increasing numbers of music stars have significance for a contemporary understanding of music fandom because fashion and style present a means by which fans can create cultures and communities and make visible their fans identities.126 Peningkatan jumlah bintang musik meiliki arti penting dalam fandom musik. Fashion dan style menjadi sarana yang tepat bagi fans untuk menciptakan budaya, komunitas serta menunjukkan identitas mereka sebagai fans. Cara Berpakaian Saat ini kita dapat melihat musik apa yang disukai seseorang dari apa yang dia kenakan. Kita dapat mengenali dari pakaian yang dia kenakan dan tatanan rambut yang dia tiru. Kita dapat mengidentifikasikan dirinya dari pakaian yang dia
kenakan.
Selain
itu
mode
dan
fashion
dapat
digunakan
dalam
mengembangkan rasa percaya diri, keterampilan dan kehidupan sosial seorang
126
Janice Miller, 2011, Fashion and Music, USA: Berg, hal. 2
90 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
fans.
you are what your icon wear
kenakan kita dapat melihat tanda yang dia gunakan untuk mengkomunikasikan identitasnya.127 Kan aku bisa niru-niru gaya pakaian mereka. Kalau musik itu kan kita dengernya personal ya, tapi kalau style begitu kita keluar dari rumah orang lain kan ngeliat, wah ini Korea banget, wah ini pasti (Theresia Ayu S.N, 21 tahun, fans K-Pop sejak 2008, wawancara pada 26 September 2012) Dengan menggunakan gaya pakaian ala Korea, Theresia mengatakan lebih nyaman karena dia merasa lebih stylish. Selain itu ketika ada orang lain yang dapat mengenalinya sebagai fans K-Pop dari apa yang dia kenakan, timbul rasa bangga dalam diri Theresia. Hal senada juga diungkapkan Makna dan Kartika. Aku jadi sering niru style mereka sering pake hoodie gitu. Mereka lucu kalo pake baju kaya gitu, kaya yang kegedean, trus badannya imut-imut gitu kan lucu. Aku jadi suka makai hoodie. (Makna Sinatria, 22 tahun, fans K-Pop sejak 2006, wawancara pada 27 September 2012) Aku kadang niru style-style mereka. Dari kostumnya mereka. Pernah dulu bikin vest-nya Leeteuk. Aku pakai aja kalau kuliah atau -Pop sejak 2010, wawancara pada 1 Oktober 2012) Makna dan Kartika mengaku sering menggunakan pakaian ala idola Korea dalam kehidupan sehari-hari, ketika sedang jalan-jalan atau pergi ke kampus. Mereka ingin menunjukkan identitas mereka kepada orang lain bahwa mereka adalah fans K-Pop. Identitas dalam modernitas juga terkait dengan individualitas, yang digunakan untuk mengembangkan keunikan individu itu sendiri. Dewasa ini seseorang memprioritaskan identitasnya sebagai apa yang bisa dilihat oleh orang
127
Dadang Rusbiantoro, 2008, Generasi MTV, Yogyakarta: Jalasutra, hal. 103-104
91 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
lain. Jika Anda ingin menjadi Anda yang baru, untuk mengubah identitas Anda, untuk menjadi sukses, Anda perlu fokus pada image, style dan fashion.128 Menggunakan Kosmetik dari Korea Perusahaan kosmetik Korea menggunakan daya tarik bintang K-Pop untuk memasarkan barang-barang mereka. Perempuan yang merupakan pasar utama produk kecantikan Korea akan mengikuti apa yang digunakan bintang idolanya. Kim Jung Cheon, CEO Tonymoly, sebuah merk kosmetik Korea dalam
129
bintang K-
Hal itu seperti yang terungkap dalam wawancara dengan Nency. Dia sekarang senang membeli pakaian yang bergaya Korea dan juga make up yang berasal dari Korea seperti Etude. Kaya make up aku juga suka pakai make up dari Korea, beli barangAdella Nathalia, 20 tahun, fans K-Pop sejak 2010, wawancara pada 28 September 2012) Apa yang dikenakan oleh idolanya menjadi inspirasi Nency ketika berdandan. Bahkan saat ini gaya make up ala Korea yang disebut Ulzzang, yaitu no make up make up
130
Model iklan make up Korea yang
banyak menggunakan idola K-Pop menjadi faktor penarik bagi Nency untuk menggunakan produk tersebut. Dia merasa bangga ketika dapat menggunakan 128
Douglas Kellner, 2000, Media Culture, London: Routledge, hal. 234-236 Korea Joongang Daily, 2012, KAsia, http://koreajoongangdaily.joinsmsn.com/news/article/article.aspx?aid=2963746, tanggal 1 Februari 2013 130 Gogirl!, 2013, Beauty Style: Ulzzang, hal. 95 129
diunduh
perpustakaan.uns.ac.id
92 digilib.uns.ac.id
produk kecantikan yang diiklankan oleh idolanya. Selain itu Nency juga merasa senang ketika ada orang yang dapat mengenalinya sebagai fans K-Pop dari apa yang dia kenakan.
b.
Bahasa Selain dari segi fashion dan style, para fans K-Pop juga meniru idolanya
dari segi bahasa. Bahasa Korea yang digunakan bintang K-Pop tergolong bahasa yang baru, tidak seperti bahasa Inggris, Jepang ataupun Mandarin yang sudah akrab di telinga orang Indonesia. Bahasa Korea mulai dikenal ketika terjadi Hallyu Wave. Menurut Joseph Bram bahasa adalah suatu sistem yang berstruktur dari simbol-simbol bunyi arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota suatu kelompok sosial sebagai alat bergaul satu sama lain. 131 Oleh karena itu para fans K-Pop saat ini beramai-ramai mempelajari bahasa Korea agar lebih merasa dekat idolanya. Ingin Mengerti Pembicaraan Idola Sosial media seperti twitter yang banyak dimanfaatkan artis untuk bersosialisasi dengan teman atau rekan artis lainnya, menarik minat fans untuk mem-follow mereka, tidak terkecuali dengan bintang K-Pop. Tidak sedikit idola K-Pop yang memiliki akun twitter seperti @IBGDRGN milik leader Big Bang GDragon, @Krungy21 milik member 2NE1 Sandara Park, @MBLAQGO milik G.O member dari boyband MBLAQ dan masih banyak lagi. 131
Asep Ahmad Hidayat, 2006, Filsafat Bahasa, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, hal. 22
perpustakaan.uns.ac.id
93 digilib.uns.ac.id
Akun-akun twitter milik idola K-Pop ini diserbu ratusan ribu followers. Fans ingin mengetahui apa yang dibicarakan artis K-Pop di twitter, yang menjadi permasalahan adalah sebagian besar idola K-Pop menggunakan hangul (bahasa Korea). Banyak fans yang bukan dari Korea akhirnya mempelajari bahasa Korea karena ingin mengetahui apa yang dibicarakan idolanya di twitter. 132 Kalau bahasa paling ya karena mereka menggunakan bahasa Korea, ya secara gak langsung kita sedikit-sedikit mengerti bahasanya, karena kan kita penasaran juga apa yang diomongin sama mereka. Makanya kita juga belajar sedikitsedikit bahasa Korea. (Sabila Rosdiana, 22 tahun, fans K-Pop sejak 2009, wawancara pada 4 Oktober 2012) Tidak jauh berbeda dengan Sabila, Istiqomah juga mempelajari sedikit bahasa Korea untuk mengetahui apa yang sedang dijadikan obrolan atau arti lirik lagu dari idola mereka. -dikit sih. Gak yang belajar khusus gitu, pokoknya mereka ngomong apa aku dikit-dikit ngerti -Pop sejak 2010, wawancara pada 26 September 2012) Tidak hanya belajar secara otodidak, Aprilianingsih dan Alivia secara khusus menyempatkan diri untuk belajar bahasa Korea. Aprilianingsih belajar dengan kelompok United K-Pop Lovers Indonesia (UKLI) cabang Solo yang diadakan di Balekambang, sedangkan Alivia memilih untuk mengambil kursus bahasa Korea di Bina Insani, Solo. uma bisa dikit bahasa Korea. Aku itu belajar sama UKLI. (Aprilianingsih Aisyah, 19 tahun, fans K-Pop sejak 2010, wawancara pada 28 September 2012) 132
Vidya Mardalena, 2012, Pengaruh K-Pop terhadap Peminat Bahasa Korea, http://bahasa.kompasiana.com/2012/07/22/pengaruh-kpop-terhadap-peminat-bahasa-korea479773.html, diunduh tanggal 1 Februari 2013s
94 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Bahasa kalau aku. Aku ikut les bahasa sih. Di Bina Insani, sama -Pop sejak 2010, wawancara pada 29 September 2012) Rasa penasaranlah yang membuat penggemar-penggemar K-Pop ini rela meluangkan waktunya untuk belajar bahasa Korea. Selain menginginkan tambahnya pengetahuan berbahasa asing, alasan utama belajar bahasa Korea adalah untuk mengetahui pembicaraan idola serta arti dari lirik lagu K-Pop. Menerapkan Bahasa Korea dalam Kehidupan Sehari-hari Bagi beberapa fans mempelajari bahasa Korea tidak hanya untuk mengerti apa yang dibicarakan idolanya. Bahasa Korea sering kali dibawa dalam kehidupan sehari-sehari. In Indonesia, it is the Korean language phrases and words that become internalized among the Korean-oriented youth.133 Ungkapan-ungkapan (common phrase) seperti aigo ( dan jinjja (
sungguh, saraghae (
ungkapan rasa kesal, jeongmal ( cinta, serta mianhae (
maaf, yang lazim digunakan orang Korea, saat ini juga biasa terdengar di kalangan penggemar K-Pop. -nya. Mungkin karena aku sering kebiasaan nonton variety show nya jadi aku sering terbawa, kaya aigoo, jeongmal, jinjja. Yang kaya-kaya gitu lho. Itu tu kebawa sampe ke dunia sehari22 tahun, fans K-Pop sejak 2009, wawancara pada 27 September 2012) Kalau bahasa dikit-dikit kaya frase-frase pendek aja. (Nunung Kusuma Wardani, 24 tahun, fans K-Pop sejak 2009, wawancara pada 25 September 2012)
133
The Influence of Korean Pop Music Towards the Development of Y Generation Identity in Indonesia Communique, 6 (2), Jakarta: FISIP Universitas Pelita Harapan, hal. 215
perpustakaan.uns.ac.id
95 digilib.uns.ac.id
Dalam wawancara, Yunita dan Nunung bercerita bahwa mereka sering kali secara spontan mengeluarkan kata-kata dalam bahasa Korea ketika berbicara dengan temannya.
c.
Dance Menirukan Tarian Musik dan tarian dalam industri hiburan K-Pop adalah sebuah hal yang
tidak
bisa dipisahkan. Setiap lagu selalu memiliki koreografi khusus yang
berbeda dengan lagu lainnya. Seperti yang dapat dilihat pada lagu Fantastic Baby milik Big Bang, Like This milik Wonder Girls, Gangnam Style milik Psy, dan lain sebagainya. Setiap lagu memiliki tarian khusus yang menjadi ciri khas lagu tersebut. Salah satu bentuk ekspresi penggemar K-Pop adalah menirukan apa yang dilakukan oleh para idola mereka, termasuk dance. Para fans menirukan tarian dalam musik K-Pop bahkan melakukan cover. Sebagian fans bahkan membentuk grup dance cover dengan fokus tarian mengikuti gerakan yang sudah ada dan menirukan gerakan sang idola.134 Hal tersebut terungkap dalam wawancara bersama Aprilianingsih, Nunung dan Theresia. Mereka mengaku menyukai dance dan merasa cocok dengan K-Pop karena di setiap lagunya terdapat tarian yang dapat mereka tirukan. 134
kapanlagi.com, 2011, Dance Cover, Bentuk Ekspresi Penggemar K-Pop, http://musik.kapanlagi.com/resensi/chill-out/dance-cover-bentuk-ekspresi-penggemar-k-pop.html, diunduh tanggal 1 Februari 2013
perpustakaan.uns.ac.id
96 digilib.uns.ac.id
Aku juga belajar dance, yang aku pelajari dari lagu-lagu tertentu yang menarik aja. Kadang belajar sendiri, kadang sama temen. Aku ada kepengenan sih bikin grup cover dance tapi belum terwujud. -Pop sejak 2010, wawancara pada 28 September 2012) Gak cuma karaoke, joget-jogetnya pun iya. Joget-jogetnya apal. Aku suka hyperaktif sendiri, bukan tipe yang menikmati sendiri, tapi wow gitu, ikut ajojing. Pop sejak 2009, wawancara pada 25 September 2012) Kalau dance reflek kadang mbak! Begitu denger lagu langsung aja ikut goyang gitu. Kita kan lihat videonya jadi tahu gerakannya lama-lama hafal juga (Theresia Ayu S.N, 21 tahun, fans K-Pop sejak 2008, wawancara pada 26 September 2012) Koreografi yang cukup mudah untuk diikuti menjadikan Aprilianingsih, Nunung dan Theresia tertarik untuk mempelajari. Mereka belajar secara otodidak dengan meniru gerakan yang dilihat pada MV atau video latihan dance idola KPop.
d.
Makanan Seiring perkembangan musik pop Korea di Indonesia, budaya dan berbagai
hal yang berkaitan dengan Korea juga turut berkembang, kuliner Korea salah satunya. Makanan dari Negeri Gingseng ini sangat beragam mulai dari bibimbam jajangmyeon nasi rol, tteokboki
kimbab
97 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Gambar 3.2. (dari kiri ke kanan searah jarum jam) Jajangmyeong, Bibimbab, Tteokboki, Kimbab Saat ini restoran Korea pun dapat dengan mudah ditemukan di kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, bahkan Solo. Di Solo sendiri juga sudah terdapat dua restoran Korea yaitu Kimchi dan Daegu. Restoranrestoran Korea ini banyak diserbu oleh penggemar K-Pop. Mereka ingin mencoba makanan yang sering dimakan oleh idola mereka. Makna tidak hanyak membeli makanan Korea di restoran, dia sering membuat sendiri makanan Korea seperti kimbab dan tteopoki. Bahan-bahan yang mudah didapat sperti nasi dan sayuran, serta adanya online shop yang menjual bahan mentah tteopoki membuatnya tertarik untuk memasak sendiri. Dia ingin merasakan masakan Korea yang disukai oleh idolanya.
perpustakaan.uns.ac.id
98 digilib.uns.ac.id
Kalo makanan sih iya. Aku suka beberapa makanan yang dari Korea gitu kaya kimbab, tteopoki gitu aku sering buat, terus yang kemarin baru nyobain bibimbab juga enak. tahun, fans K-Pop sejak 2006, wawancara pada 27 September 2012) Makanan tertarik juga, maksudnya gini, ketika masuk ke dunia KPop itu otomatis mereka punya misi menyebarkan budaya Korea juga kan, dan itu berhasil, karena kita jadi tau. Jadi kita gak cuma suka K-Pop-nya doang tapi juga ke budaya yang mereka punya kaya makanan. (Nunung Kusuma Wardani, 24 tahun, fans K-Pop sejak 2009, wawancara pada 25 September 2012) Nunung mengaku dirinya tertarik mencoba makanan Korea karena sering melihat idolanya makanan yang disukai idolanya. Nunung mencoba makanan Korea di festival-festival kebudayaan Korea atau gathering K-Pop yang diadakan di Jogja maupun Solo.
e.
Kepribadian Proses atau tahapan pengaruh idola terhadap fans berat akan melewati
berbagai tahap seperti yang dikatakan sosiolog Roger dan Shoemaker 135, pertama pada fase pertama adalah interest stage yaitu adanya ketertarikan seorang fans dengan model penampilan seorang idola. Tahap kedua, evaluation stage dimana seorang fans mengevaluasi perlu atau tidaknya dia melakukan peniruan terhadap idola yang dipujanya. Tahap ketiga, trial stage yaitu seorang fans mencoba menirukan bagian yang menarik hatinya baik dari fashion atau gaya hidup. Tahap yang terakhir adalah adoption stage yaitu seorang fans mengambil keputusan dan meniru sang idola yang dipujanya. Pada tahap terakhir fans menilai idolanya
135
Dadang Rusbiantoro, 2008, Generasi MTV, Yogyakarta: Jalasutra, hal. 141
perpustakaan.uns.ac.id
99 digilib.uns.ac.id
adalah orang yang pantas dijadikan panutan hidup. Idola dijadikan contoh dalam bertindak dan berbuat sesuatu. Inspirasi Dalam wawancara dengan Gia terungkap bahwa selama ini idolanya menjadi inspirasi dalam menulis. Beast, boy band K-Pop yang menjadi idola Gia, selalu menuliskan lagu menggunakan pengalaman pribadi. Hal ini menjadikan Gia bersemangat dan terpacu untuk ikut menulis pengalaman pribadinya melalui blog maupun twitter. Aku sukanya Beast itu kalau nulis lagu dari pengalaman pribadi. Dari situ aku mikir jadi sebenernya kita bisa dong kalau kehidupan seharihari kita tulis. Kan itu terinspirasi dari mereka, aku suka ngeblog, nulis-nulis di blog atau nulis sesuatu di twitter. tahun, fans K-Pop sejak 2009, wawancara pada 28 September 2012) Menurut Dadang Rusbiantoro seorang fans dapat menjadikan idolanya sebagai inspirasi karena mereka membutuhkan sosok untuk dicontoh dan ditiru. Menggunakan teori psikoanalisis dari Jacques Lacan, seseorang membutuhkan orang lain untuk pemenuhan diri, yang pada masa pendewasaan atau puber, remaja dapat menemukannya dalam sosok idola atau ikon pop.136 Tak jauh berbeda dengan Gia, Makna dan Annisaa menjadikan idola KPop mereka sebagai inspirasi. Mereka mencontoh apa yang dilakukan idolanya dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sebenernya K-Pop mempengaruhi banget aku sih, sama kepribadian aku. Awalnya dulu sebelum kenal K-Pop aku orangnya self centered, begitu meng-ignore, mengacuhkan, hampir kalo bener136
Ibid. Hal. 139-140
perpustakaan.uns.ac.id
100 digilib.uns.ac.id
bener bukan urusan Sinatria, 22 tahun, fans K-Pop sejak 2006, wawancara pada 27 September 2012) Makna bercerita bagaimana dirinya dulu acuh dan kurang peduli dengan orang lain, bahkan dengan temannya. Namun semenjak mengenal K-Pop dan mengetahui pribadi Super Junior, bagaimana anggotanya saling perhatian dan peduli dengan sesama, Makna mulai berubah. Dia mulai berusaha membuka diri dan perhatian dengan teman serta lingkungan sekitar. Annisaa juga meniru apa yang dilakukan idolanya dalam pekerjaannya sebagai Public Relation (PR). Ketika bekerja dia bertemu banyak orang yang memiliki pendapat berlainan. Untuk mengatasi itu Annisaa mengikuti saran Leetuk, salah satu anggota boyband Super Junior, bahwa sharing dapat menyatukan pendapat. Hal itulah yang kemudian ditiru Annisaa dalam menghadapi problem dalam pekerjaannya. Hard working mereka. Waktu itu aku inget Leetuk pernah bilang gini: Suju tu membernya banyak, tapi apa yang buat kita sinkron, apa yang buat kita harmonis, kita tu sering ngumpul, sering tuker pikiran, sharing jadi kita tahu pikiran masing-masing, dan itu aku terapin ke bawahanK-Pop sejak 2008, wawancara pada 4 Oktober 2012) Sabila pada dasarnya adalah orang yang pemalu, namun ketika dia menjadi penggemar K-Pop timbul perubahan pada dirinya. Ketika melihat idolanya dengan percaya diri melakukan sesuatu hal yang tidak bisa, hal itu menimbulkan rasa percaya diri pada diri Sabila. Dia banyak belajar dari idolanya bahwa rasa percaya diri harus ditanamkan. Sekarang tu aku jadi pede banget. Secara gak langsung aku mengikuti apa yang mereka kerjakan juga. Trus aku pernah lihat
perpustakaan.uns.ac.id
101 digilib.uns.ac.id
salah satu variety show itu salah satu diantara mereka gak bisa bahasa Inggris tapi mereka tetep maksa bisa, jadi pede-pede aja salah gak apa(Sabila Rosdiana, 22 tahun, fans KPop sejak 2009, wawancara pada 4 Oktober 2012) Pemikiran mutakhir dalam dunia promosi sampai pada kesimpulan bahwa dalam budaya berbasis-selebriti (celebrity based-culture), para selebriti membantu dalam pembentukan identitas para konsumen kontemporer. Dalam budaya konsumen, identitas selebriti menjadi sandaran. Generasi sekarang dianggap terbentuk melalui identitas yang diilhami selebriti (celebrity-inspired identity).137 Motivasi Bagi sebagian penggemarnya, idola dapat menjadi motivator. Apa yang dilakukan idola dapat menjadi motivasi dan penyemangat bagi penggemar mereka. Caughey describes how, in a media addicted age, celebrities function as .138 Caughey menjelaskan bagaimana fans melihat idola dan bagaimana perilaku idola dapat memberikan pengaruh kepada fans mereka. Adanya ikatan buatan antara idola dan penggemarnya mampu memberikan motivasi serta semangat. Hal ini tercermin dalam wawancara dengan Meutia. Suju itu motivasiku lho! Jadi misal kalau aku udah capek, aku ngerjain tugas gak bisa itu mesti nangis. Nah sekarang gitu berenti dulu, ngeplay lagu Suju trus itu udah semangat lagi, gak -Pop sejak 2008, wawancara pada 1 Oktober 2012)
137
Ibid., hal. 142 Denis McQuail (ed), McQ Publicatons, hal. 344 138
, London: SAGE
102 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Meutia
menceritakan
ketika
merasa
kesal atau
bad
mood
dia
mendengarkan lagu Super Junior, melihat video klip, maupun reality show yang dibintangi idola K-Pop favoritnya. Setelah melakukan itu Meutia akan merasa senang dan kembali bersemangat.
4.
Perubahan yang Terjadi Setelah Menyukai K-Pop Ketika memasuki sebuah dunia yang baru orang akan melakukan adaptasi
untuk menyesuaikan dirinya dengan orang di sekitarnya. Menurut W.A Gerungan penyesuaian diri adalah mengubah diri sesuai dengan keadaan lingkungan, tapi juga mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan diri.139 Hal ini juga berlaku bagi penggemar K-Pop. Ketika mereka telah menjadi penggemar, tentu saja ada perubahan-perubahan yang dirasakan oleh mereka. Perubahan ini terntu saja bukan hanya karena lingkungan sesama fans namun juga karena mengikuti sang idola. Twenty-first century society is all about celebrity, demikian ungkapan kategori sosiologis yang unik, mereka dapat menjadi ekspresi-diri dan sekaligus pembangkit aspirasi bagi para konsumen. Selebriti adalah 140 human pseudo-event heroic image Perubahan-perubahan yang terjadi pada penggemar K-Pop sangat beragam. Mulai dari perubahan secara fisik, tabiat serta sifat. Berikut akan penulis jabarkan beberapa perubahan yang terjadi pada penggemar K-Pop di Solo. 139
Sunaryo, 2002, Psikologi untuk Keperawatan, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, hal. 221 140 Idi Subandy Ibrahim, 2007, Budaya Populer sebagai Komunikasi: Dinamika Popscape dan Mediascape di Indonesia Kontemporer, Yogyakarta: Jalasutra, hal. 142
103 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
a.
Perubahan pada Style Gaya Berpakaian Lebih Menarik Seperti yang sudah dijelaskan di atas style atau gaya berpakaian adalah
salah satu cara seseorang merepresentasikan diri mereka. Ibrahim stated that clothing and costume has a communication function through its non-verbal meaning in communicating artificial clues. Such clues performed by a certain person can exhibit unique and special design of expression related to clothing, making the person a trendsetter (Featherstone).141 Hal ini terlihat dari pengakuan Muhammad Hayyumas dan Nency Adella. Perubahan paling menonjol pada kedua penggemar K-Pop ini adalah dari segi style dan fashion. Setelah menjadi penggemar K-Pop mereka merasakan perubahan ke arah yang lebih baik, seperti dapat tampil lebih modis. Berubah sih, terutama style. Jadi ya menurut aku style-nya bagus. Ya sedikit berpengaruh sih ke aku. Muhammad Hayyumas, 19 tahun, fans K-Pop sejak 2010, wawancara pada 24 September 2012) Aku sekarang lebih stylish juga, lebih girlie gitu. (Nency Adella Nathalia, 20 tahun, fans K-Pop sejak 2010, wawancara pada 28 September 2012) Hal senada juga terungkap dari Theresia. Setelah menjadikan idola K-Pop panutan dalam berbusana, Theresia merasakan dirinya lebih bisa bergaya dan mampu memadu padankan pakaian. Yang jelas aku lebih modis. Gayanya lebih enak sekarang. Misal dulu keluar cuma pakai kaos sama celana, sekarang ditambah pakai jaket atau luaran biar lebih lucu. (Theresia Ayu S.N, 21 tahun, fans K-Pop sejak 2008, wawancara pada 26 September 2012) 141
Communique, 6 (2), Jakarta: FISIP Universitas Pelita Harapan, hal. 212-213
104 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Dalam teks-teks wacana budaya populer yang merepresentasikan tubuh yang ideal, terdapat pemahaman mengenai euphoria, mania bahkan histeria manusia modern dalam menata atau mendisiplinkan tubuh, bukan hanya demi memenuhi kriteria penampilan modis dalam komunitasnya, tapi juga bagian penting
dari
beroperasinya
ideologi,
fetishime,
serta
penampilan
yang
dibendakan.142
b.
Rajin Menabung Lahirnya ikon pop yang menjamur membuat perusahaan berlomba-lomba
mengeluarkan memorabilia tokoh idola. Fans fanatik menganggap kepemilikan barang-barang ini sangat penting. Mereka tidak sadar bahwa sedang dihegemoni oleh industri kapitalisme. Individu-individu ini berkeinginan dan secara suka rela mengeluarkan uang demi benda-benda tersebut, bahkan bangga mampu membeli barang tersebut.143 Dengan status sebagai pelajar atau mahasiswa cara utama yang digunakan oleh penggemar K-Pop fanatik dalam menggunakan uang adalah dengan menabung. Meutia, Nina dan Nency merasakan bahwa setelah menjadi penggemar K-Pop mereka lebih dapat menata keuangan dan dapat menabung untuk keperluan membeli barang-barang yang berhubungan dengan idolanya.
142
Idi Subandy Ibrahim, 2007, Budaya Populer sebagai Komunikasi: Dinamika Popscape dan Mediascape di Indonesia Kontemporer, Yogyakarta: Jalasutra, hal. 46 143 Dadang Rusbiantoro, 2008, Generasi MTV, Yogyakarta: Jalasutra, hal. 96-97
perpustakaan.uns.ac.id
105 digilib.uns.ac.id
Nah waktu Suju itu ini sampai uang 200.000 yang biasanya aku bisa jajan, beli apa, ni aku simpen buat beli album. Trus beli strap handphone, beli kalender, beli majalah. Ya allah itu tu pengeluaran yang paling banyak selama ini. (Meutia Megah Shinta, 20 tahun, fans K-Pop sejak 2008, wawancara pada 1 Oktober 2012) Alhamdulillah uangku malah lancar mbak. Coba kalau aku gak yakin suka Korea aku gak punya uang segitu lho. Sekarang buat nonton konser 500.000 ngumpulin tiga bulan aja bisa. Itu kan wow prestasi yang luar biasa. Ada motivasi buat nabung, ada passion. (Nina Aditya S, 20 tahun, fans K-Pop sejak 2008, wawancara pada 1 Oktober 2012) Kerelaan Meutia dan Nina untuk mengurangi uang jajan cukup berpengaruh, ketika datang ajakan teman untuk bermain sering kali mereka menolak dengan alasan tidak memiliki uang. Mereka lebih memilih menyimpan uang jajan agar dapat digunakan membeli album. Aku jadi suka nabung tapi nabung buat beli barang-barang Korea gitu. Uang jajan menipis. (Nency Adella Nathalia, 20 tahun, fans K-Pop sejak 2010, wawancara pada 28 September 2012) Saat ini pun Nency juga melakukan hal yang sama dengan Nina dan Meutia. Dia rela mengurangi jatah uang jajannya dan mengurangi shopping agar dapat menabung untuk membeli album serta menonton konser K-Pop.
c.
Selera Musik Dengan memahami fenomena komersialisasi budaya musik ini kita
sebenarnya bisa menjelaskan bagaimana strategi budaya yang dijalankan pemilik modal global dalam menguasai konsumen ABG. Dalam musik dan nyanyi, komersialisasi ini begitu telanjang dipertontonkan. Tampaknya kini tidak bisa -
perpustakaan.uns.ac.id
106 digilib.uns.ac.id
klub fans, tema cinta, musik keras, dan pertunjukan musik yang sukses. 144 Hal ini juga berlaku dalam industri hiburan pop Korea. Komersialisasi idola pop Korea saat ini mampu merubah selera pasar remaja Indonesia menjadi menyukai lagulagu K-Pop. Mungkin dari selera musik, yang paling kelihatan. Dulu sukanya dengerin lagu Indonesia sama western, sekarang tu lebih ke Korean, kalau lagu indie pun yang gak terlalu terkenal tastenya lebih ke Korea. (Gia Valina, 22 tahun, fans K-Pop sejak 2009, wawancara pada 28 September 2012) Selera musik. Dulu pas belum suka Korea paling dengerin lagu Indonesia, sekarang yang berbau-bau Korea. Lagu yang sekarang update lagu K-Pop. (Aprilianingsih Aisyah, 19 tahun, fans K-Pop sejak 2010, wawancara pada 28 September 2012) Dari list lagu di Hp itu sekarang K-Pop semua. Hampir 80%! Kalau ada yang nanya lagu Indonesia udah gak ngerti, gak update (Istiqomah Nur Aini, 20 tahun, fans K-Pop sejak 2010, wawancara pada 26 September 2012) Saat ini bagi Gia, Aprilianingsih dan Istiqomah lagu beraliran musik KPop menjadi pilihan utama. Playlist lagu pada laptop dan handphone mereka pun bisa dibilang hampir 100% berisi lagu-lagu pop dari negeri Gingseng. Lagu-lagu barat dan Indonesia saat ini tidak lagi menjadi pilihan utama mereka, bahkan Gia dan Istiqomah mengaku tidak update lagi dengan lagu dari barat dan negeri sendiri.
d.
Menambah Teman Ketika memasuki dunia yang baru muncul interaksi sosial. Interaksi sosial
menurut Bimo Walgito adalah hubungan antara individu satu dengan individu 144
Idi Subandy Ibrahim, op.cit., hal. 92
perpustakaan.uns.ac.id
107 digilib.uns.ac.id
lain, individu satu dapat mempengaruhi individu yang lain atau sebaliknya, jadi terdapat hubungan timbal balik.145 Interaksi ini juga terdapat di kalangan penggemar K-Pop. Terjadinya interaksi sosial ini mampu menambah jaringan pertemanan bagi sebagian penggemar K-Pop. Jadi punya banyak temen. Dari segala kelas. Begitu buka KBS itu dari mulai SMP sampai SMA, sampai Kuliah, sampai udah kerja juga aku banyak yang kenal. (Makna Sinatria, 22 tahun, fans K-Pop sejak 2006, wawancara pada 27 September 2012) Paling banyak temen yang paling aku ngerasanya. Jadi pertama tu temen paling ya cuma temen sekolah atau temen main. Tapi ni, bahkan ada temen di luar negeri yu. Temen di luar kota yang juga jadi temen deket (Yunita Tyas, 22 tahun, fans K-Pop sejak 2009, wawancara pada 27 September 2012) Banyak temen yang jelas. I found a lot of friends from many countries. Tapi yang pasti kita bakal menemukan banyak temen dari manapun. We have same interest jadi kita bisa share bareng. (Sabila Rosdiana, 22 tahun, fans K-Pop sejak 2009, wawancara pada 4 Oktober 2012) Makna, Yunita dan Sabila tidak hanya menemukan teman seumuran namun juga teman yang usianya lebih muda bahkan lebih tua. Teman baru pun mereka dapat dari luar kota, bahkan luar negeri. Hubungan yang terjalin dengan teman-teman baru ini bisa dikatakan cukup erat. Meskipun belum pernah bertemu mereka sering melakukan komunikasi melalui media sosial seperti facebook, twitter dan forum-forum penggemar K-Pop.
145
Sunaryo, 2002, Psikologi untuk Keperawatan, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, hal. 267
perpustakaan.uns.ac.id
e.
108 digilib.uns.ac.id
Suka Mengkhayal Salah satu ciri seorang fans adalah munculnya fantasi berlebihan dimana
dia merasa memiliki hubungan khusus dengan idolanya. Dia akan mencari tahu segala hal tentang idolanya dan menjadikan informasi tersebut inspirasi khayalannya. The obsessed loner fans, who (under influence of the media) has entered into an intense fantasy relationship with a celebrity figure. These individuals achieve public notoriety by stalking or threatening or killing the celebrity.146 Hal ini dialami oleh Riya. Setelah menjadi fans K-Pop perubahan yang dirasakannya adalah seringnya dia membayangkan memiliki hubungan khusus, seperti menjadi pacar anggota boy band favoritnya. Jadi suka ngayal. Ngayal misal salah satu member jadi pacar. (Riya Rahardini, 20 tahun, fans K-Pop sejak 2011, wawancara pada 28 September 2012) Selain Riya, Yunita juga menjadi sering mengayal memiliki hubungan khusus dengan idolanya. Seperti bertunangan dengan Kangin, anggota Super Junior, dan Jiyong, anggota Big Bang, adalah kakaknya. Ya setelah suka K-Pop jadi suka ngayal. Ngayalnya kalau Kangin oppa itu semacem tunanganku, Jiyong itu masku, Dara itu pacarnya (Yunita Tyas, 22 tahun, fans K-Pop sejak 2009, wawancara pada 27 September 2012)
146
Denis McQuail (ed), Publicatons, hal. 344
, London: SAGE
perpustakaan.uns.ac.id
109 digilib.uns.ac.id
Tak jarang Yunita mengekspresikan mengenai hubungan khayalan dengan idolanya di twitter melalui statusnya, bahkan sering kali dia me-mention ke twitter idolanya.
5.
Konsumsi Barang-Barang K-Pop Fans melakukan berbagai cara untuk dekat dengan idolanya. Mereka
melakukan apa saja demi bertemu ataupun memiliki hubungan khusus dengan idolanya. Salah satu cara untuk merasa dekat dengan idolanya adalah dengan memiliki barang yang berhubungan dengan ikon favorit mereka. Menurut Dadang Rusbiantoro media membombardir remaja dengan citra-citra dan tanda dari ikon atau musisi sehingga mereka mengkultuskan dan membeli CD, pakaian, aksesoris dan segala memorabilia tentang ikon.147 Fans, are in one sense 'ideal consumers' (Cavicchi:1998) since their consumption habits can be very highly predicted by the culture industry, and are likely to remain stable.148 Seperti yang dijelaskan Cavicchi, fans adalah konsumen ideal karena mereka berani mengeluarkan uang dalam jumlah yang banyak demi mendapatkan barang-barang yang berhubungan dengan idola mereka. Industri budaya yang telah memprediksi hal ini memanfaatkan kondisi ini dengan mengeluarkan bendabenda memorabilia sang idola.
147 148
Dadang Rusbiantoro, 2008, Generasi MTV, Yogyakarta: Jalasutra, hal. 59 Matt Hills, 2002, Fan Cultures, London: Routledge, hal. 5
perpustakaan.uns.ac.id
110 digilib.uns.ac.id
Harga-harga barang K-Pop yang menggunakan Korea won jika dikurskan dalam rupiah mencapai ratusan ribu. Sebagai contoh harga CD album K-Pop berkisar antara Rp 150.000,00 hingga Rp 250.000,00, DVD K-Pop Rp 350.000,00 hingga Rp 600.000,00, dan merchandise mulai dari Rp 150.000,00 hingga Rp 2.500.000,00. Meskipun terbilang mahal barang-barang koleksi ini tetap laris manis di kalangan penggemar berat K-Pop.
a.
Sumber Dana untuk Konsumsi Barang K-Pop Berbagai cara dilakukan penggemar untuk mendapatkan uang agar mampu
membeli segala macam memorabilia idola mereka. Barang-barang K-Pop yang dapat dikatakan mahal tidak menjadi persoalan bagi para fans fanatik. Berbagai cara dilakukan untuk mendapatkan uang seperti menyisihkan uang jajan dan sebagian bekerja part time. Mengumpulkan Uang dengan Menabung Bagi Meutia, Nina, Theresia dan beberapa penggemar K-Pop lainnya mendapatkan barang-barang yang berhubungan dengan idola adalah sebuah prioritas. Untuk mendapatkannya diperlukan uang yang tidak bisa dibilang sedikit. Demi memenuhi kebutuhan tersebut, mereka rela menabung dengan mengurangi jatah uang jajan. Ada yang nabung, trus kemarin aku ikut bantuin Asean Paragames itu duitnya aku tabung buat nonton konser. (Meutia Megah Shinta, 20 tahun, fans K-Pop sejak 2008, wawancara pada 1 Oktober 2012)
perpustakaan.uns.ac.id
111 digilib.uns.ac.id
Selama ini Meutia rela mengurangi uang jajannya untuk ditabung guna membeli barang K-Pop. Meutia menabung secara rutin, jatah uang jajan bulannya dipotong untuk disimpan. Hal senada diungkapkan oleh Yunita, Aprilianingsih dan Istiqomah. Bahkan Yunita rela tidak mengganti handphone dan menahan keinginan untuk shopping demi membeli barang K-Pop. Yunita menambahkan dia merasakan kepuasan tersendiri jika dapat menambah koleksi benda yang berhubungan dengan idolanya. Kamu gak tau hapeku ini gak ganti berapa tahun? Hahaha.. Soalnya duitku larinya ke situ semua. Mungkin karena itu kepuasan tersendiri kali yu, jadi pilih nabung buat beli itu daripada beli hape baru. -Pop sejak 2009, wawancara pada 27 September 2012) Iya. Biasanya nabung dulu. (Aprilianingsih Aisyah, 19 tahun, fans K-Pop sejak 2010, wawancara pada 28 September 2012) Nabung dikit-dikit gitu buat beli albumnya. 20 tahun, fans K-Pop sejak 2010, wawancara pada 26 September 2012) Iya, nabung gitu buat beli album, DVD sama merchandise. (Alivia Putri, 21 tahun, fans K-Pop sejak 2010, wawancara pada 29 September 2012) Lain dengan Istiqomah dan Alivia yang menabung secara rutin. Bagi Nina, Astary, Kartika dan Nunung menabung dilakukan jika sudah terdengar kabar bahwa sang idola akan mengeluarkan album atau mengadakan konser. Uang yang digunakan pun adalah uang jajan mereka. Aku ngumpulin duit utamanya nabung. Aku tu kalau nabung tipikal ngoyo mbak. Misal bulan depan ada konser aku sebulan gak jajan. Aku gak nabung dikitK-Pop sejak 2008, wawancara pada 1 Oktober 2012) Kalau misal udah ada news mau comeback gitu mikir duitnya dari mana akhirnya nabung-nabung. Terus kalau ada konser kalau
perpustakaan.uns.ac.id
112 digilib.uns.ac.id
Ummy Farieda, 18 tahun, fans K-Pop sejak 2010, wawancara pada 5 Oktober 2012) Nabung sih ya misal ada berita artisnya mau comeback, atau buat beli album ya nabung dulu. fans K-Pop sejak 2010, wawancara pada 1 Oktober 2012) an harus nabung dulu mbak. Dikit-dikit gitu. Ini aku baru ngebut nabung juga mbak buat 3 November besok. (Theresia Ayu S.N, 21 tahun, fans K-Pop sejak 2008, wawancara pada 26 September 2012) a iyalah. Ini hobby mahal gila chuy chuy. Gak, gak ada budget khusus. Misal artisnya mau comeback aku baru ngumpulin duit buat beli album atau nonton konser Super Junior. Kusuma Wardani, 24 tahun, fans K-Pop sejak 2009, wawancara pada 25 September 2012) Meskipun menyadari bahwa kegemaran mengumpulkan benda-benda koleksi K-Pop adalah sesuatu hal yang mahal, mereka rela berkorban. Uang jajan yang seharusnya dapat digunakan untuk keperluan lain mereka simpan guna membeli album dan merchandise. Mengumpulkan Uang dengan Kerja Paruh Waktu (Part Time) Ternyata cara penggemar K-Pop untuk mengumpulkan uang tidak hanya dilakukan dengan menabung. Bagi sebagian penggemar seperti Nina, Annisaa dan Gia mengumpulkan uang dengan berkerja paruh waktu (part time). Uang hasil kerja tersebut mereka kumpulkan untuk konsumsi memorabilia idola K-Pop mereka. Tidak ada rasa sayang dalam menggunakan uang tersebut, mereka merasa puas jika mampu membeli benda K-Pop idola dan menambah koleksi. Trus ngambil job dari ibu, biasanya suruh jagain warung bayarnya sama kaya pegawainya. Biasanya ibuku tahu sih misal mau nonton konser ditanyain udah ada duit belum terus disuruh
perpustakaan.uns.ac.id
113 digilib.uns.ac.id
(Nina Aditya S, 20 tahun, fans K-Pop sejak 2008, wawancara pada 1 Oktober 2012) Meskipun kerja yang dilakukan Nina sederhana dan uang yang didapatkan tidak begitu besar, Nina tetap dengan senang hati menerima karena dapat dijadikan tambahan untuk membeli benda K-Pop dan menonton konser. Penggemar K-Pop lain, seperti Gia juga tidak kehabisan akal untuk mencari uang tambahan. Berbekal kemampuan berbahasa Inggris, Gia kini menjadi guru les privat. uma kuliah biasa, pengen part time tapi gak banget. Tapi sejak seneng K-Pop itu aku jadi mikir kalau aku beli album, kalau aku pengen nonton konser dapet uang dari mana, kan gak mungkin minta orang tua terus. Akhirnya aku kerja part time, ngelesin. (Gia Valina, 22 tahun, fans K-Pop sejak 2009, wawancara pada 28 September 2012) Uang hasil menjadi guru les digunakan Gia sepenuhnya untuk konsumsi benda K-Pop. Saat ini dia mampu menonton konser dan membeli album boy band idolanya dengan uang hasil jerih payah sendiri. Gia tidak merasa menyesal menghabiskan uang hasil kerjanya, yang ada muncul rasa puas karena mampu membeli barang kesukaannya dengan uang sendiri. Hal senada diungkapkan oleh Sabila. Menjadi guru les adalah pilihan pekerjaan sambilan yang mampu menghasilkan cukup uang untuk kebutuhan konsumsi K-Pop. -adakan uang buat mereka. Jadi ya maksa. Jadi lebih tepatnya uangnya itu dicari untuk membeli sesuatu bukan uangnya disisakan untuk membeli itu. Kita mencari uang untuk beli itu. Karena expend-nya ya buat mereka. (Sabila Rosdiana, 22 tahun, fans K-Pop sejak 2009, wawancara pada 4 Oktober 2012) Sedangkan bagi Annisaa, melakukan berbagai macam pekerjaan adalah harga yang harus dibayar agar mampu membeli album, merchandise serta
perpustakaan.uns.ac.id
114 digilib.uns.ac.id
menonton konser K-Pop. Annisaa bahkan menahan diri untuk tidak mengganti handphone serta mengurangi shopping sehingga uang yang didapat bisa sepenuhnya digunakan untuk kebutuhan mengumpulkan benda koleksi K-Pop. Uang aku kerja. Aku kerja di PR Consultant di Jakarta tapi kerjanya online sama telepon, motret iya, sama bantuin jadi marketing Lotus. Uangnya masuk semua untuk fangirlingan. tahun, fans K-Pop sejak 2008, wawancara pada 4 Oktober 2012) Besarnya pengorbanan dan usaha yang dilakukan oleh penggemar K-Pop semata-mata dilakukan demi kepuasan dan mendukung idola mereka.
b.
Koleksi Memorabilia K-Pop Apa saja yang dibelanjakan para penggemar K-Pop ini? Sangat banyak dan
beragam. Mulai dari CD album, DVD konser, menonton konser K-Pop, hingga merchandise idola baik yang official, dikeluarkan oleh perusahaan manajemen artis, maupun yang unofficial, yaitu barang yang dibuat oleh fan site dari Korea atau fans lainnya. Di bawah ini beberapa contoh barang-barang yang berhubungan dengan idola K-Pop. Untuk mendapatkan berbagai macam barang K-Pop dapat melalui berbagai cara. Penggemar dapat langsung membeli pada website resmi perusahaan manajemen artis maupun melalui online shop produk-produk K-Pop yang banyak tersedia di facebook, twitter ataupun website. Banyaknya online shop ini memudahkan transaksi bagi pembeli di Indonesia ataupun internasional, karena
perpustakaan.uns.ac.id
115 digilib.uns.ac.id
web official biasanya berbahasa Korea. Berikut ini adalah beberapa situs penyedia jasa penjualan produk K-Pop.
Gambar 3.3. Official Website Store YGE Shop (kiri) dan SM Town Music (kanan)
Gambar 3.4 Online Shop produk K-Pop di Facebook, Kpopconnection (kiri) dan Kordodays Corp (kanan)
Gambar 3.5. Website umum penjual produk K-Pop, Yesasia (kiri) dan Kpopocean (kanan)
116 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
CD Album dan DVD Konser Barang yang paling utama untuk dibeli oleh penggemar K-Pop adalah CD album dan DVD konser. Para penggemar K-Pop ini berpikir bahwa dengan membeli CD original dapat turut menyuport idolanya. Di bawah ini adalah beberapa contoh CD dan DVD K-Pop.
Gambar 3.6. CD Album Shinee, Huh Gak dan Miss A
Gambar 3.7. DVD Konser Big Bang, 2NE1 dan Super Junior Besarnya biaya yang dikeluarkan tak menjadi soal bagi para penggemar fanatik ini. Sebagai contoh Nunung dan Istiqomah, setelah menjadi fans K-Pop mereka rela mengeluarkan minimal uang Rp 100.000,00 untuk membeli satu kopi album atau sebuah merchandise seperti lightstick atau baju.
117 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Untuk membeli apa, untuk membeli album, marchendise, untuk persiapan nonton, dan sebagainya. Gak mesti biasanya kalau ada peluncuran album yang kita suka, ya minim 100 ribu buat beli merchandise lah. -Pop sejak 2009, wawancara pada 25 September 2012)
Gambar 3.8 Koleksi Super Junior milik Nunung Buat beli CD-CD. Beli baju-baju, marchendise. Sekali ngeluarin K-Pop sejak 2010, wawancara pada 26 September 2012) Tak jauh berbeda dengan Nunung dan Istiqomah, Makna juga rela mengeluarkan banyak uang demi membeli barang-barang yang berkaitan dengan Super Junior, boy band idolanya. Bahkan Makna pernah membeli dua kopi album yang sama karena memiliki cover yang berbeda. Beli album paling utama. Dulu-dulu sering beli photobook, tapi sekarang kalo dipikir-pikir mahal. Goodies sih cuma lightsick ya. Minimal keluar uang 200 ribu, tapi kadang sampai 400 ribu. Pernah beli album Bonamana versi A sama yang versi C yang repackage. (Makna Sinatria, 22 tahun, fans K-Pop sejak 2006, wawancara pada 27 September 2012)
118 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Gambar 3.9. Makna di antara beberapa koleksinya Senada dengan Makna, membeli album dan DVD konser merupakan prioritas utama bagi Gia dan Aprilianingsih. Gia merasa dengan membeli album dia telah ikut menyuport idolanya. Selain itu dia juga merasa bangga jika dapat memiliki CD original. Biasanya beli album, soalnya album kan yang berpengaruh dalam hidup mereka. Kalau photobook enggak sih, kan ntar ada yang scan trus nanti bisa didownload. Goodies aku paling lighstick pas buat nonton konser aja sih. (Gia Valina, 22 tahun, fans K-Pop sejak 2009, wawancara pada 28 September 2012)
Gambar 3.10. Gia dan album koleksinya Biasanya beli album sama majalah. Beli merchandise, lebih banyak lebih suka beli merchandise. Lightstick, jaket, kipas. Kalau jaket aku pakai juga. K-Pop sejak 2010, wawancara pada 28 September 2012)
perpustakaan.uns.ac.id
119 digilib.uns.ac.id
Merchandise Selain CD dan DVD, merchandise seperti kaos, photobook, aksesori, hingga lightstick yang digunakan untuk menonton konser K-Pop, juga banyak diburu oleh penggemar. Merchandise K-Pop terdiri dari dua jenis, official merchandise yang dikeluarkan oleh manajemen artis K-Pop dan unofficial merchandise yang dibuat oleh fansite maupun online shop. Di bawah ini adalah beberapa contoh merchandise K-Pop.
Gambar 3.11. Official merchandise seperti light stick, kalendar, baju dan lainnya
perpustakaan.uns.ac.id
120 digilib.uns.ac.id
Gambar 3.12. Merchandise buatan fan site seperti slogan towel, masker, kaos dan kaos kaki (Sumber: www.871104.com, www.facebook.com/GasooGalore
Membeli merchandise bagi penggemar K-Pop juga menjadi sebuah kewajiban. Dapat mengoleksi berbagai macam barang yang berhubungan dengan idola memberikan kepuasan tersendiri bagi penggemar K-Pop. Astary, Nency dan Riya juga mengumpulkan berbagai macam memorabilia K-Pop. Aku beli album, DVD, sama merchandise kaya kaos, kalung, gantungan kunci gitu. (Astari Ummy Farieda, 18 tahun, fans K-Pop sejak 2010, wawancara pada 5 Oktober 2012) Iya, buat beli album, merchandise, photobook. Beli majalahmajalah. Sama beli crown stik. fans K-Pop sejak 2010, wawancara pada 28 September 2012) Iya buat nonton konser besok sama beli goodies aja sih. Sama majalah gitu. -Pop sejak 2011, wawancara pada 28 September 2012) Bagi Meutia mengeluarkan uang dalam jumlah besar adalah pengorbanan untuk mendapatkan kepuasan. Setelah menjadi fans selama lebih dari empat tahun Meutia telah mengeluarkan uang hampir sepuluh juta rupiah hanya untuk membeli barang-barang dan menonton konser K-Pop. Selama ini ya kalau konser, beli-beli goodies ya hampir 10 juta lah. Buat album yang paling penting, trus kalau ada dari fansite sillyteuk ya beli, beli majalah, beli-beli tas yang menurutku gak
121 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
penting tapi pengen. sejak 2008, wawancara pada 1 Oktober 2012)
-Pop
Nina pun mengaku telah mengeluarkan uang jutaan rupiah demi memuaskan hobbynya mengoleksi benda-benda yang berhubungan dengan idolanya. Dari beli photobook udah jutaan, trus CD sama DVD, beli fancam. Album, majalah korea juga aku beliin, goodies kaya towel, lightstick -Pop sejak 2008, wawancara pada 1 Oktober 2012) Koleksi barang K-Pop Yunita yang berupa CD album, DVD, dan merchandise seperti kaos dan lightstick, hingga saat ini jika ditotal telah mencapai lebih dari empat juta rupiah. Bahkan pernah dalam sebulan Yunita mengeluarkan uang hampir dua juta rupiah karena idola K-Pop favoritnya yaitu Big Bang, Super Junior dan Woo Young mengeluarkan album dalam jarak waktu yang berdekatan. Buat nonton konser, buat beli album, goodies kadang sih. Paling baju, kaos, hoodie. Dalam sebulan itu pernah sampai keluar uang hampir 2 juta sih. Tapi itu juga gak sering, tergantung si artis baru ngeluarin apa gitu lho pada waktu itu. (Yunita Tyas, 22 tahun, fans KPop sejak 2009, wawancara pada 27 September 2012)
Gambar 3.13. Koleksi barang-barang K-Pop milik Yunita
perpustakaan.uns.ac.id
122 digilib.uns.ac.id
Sabila yang juga memiliki berbagai macam koleksi K-Pop juga telah mengeluarkan uang lebih dari tiga juta rupiah untuk membeli album, DVD, photobook dan goodies. Bahkan Sabila yang akan melihat konser Music Bank di Gelora Bung Karno, Jakarta, pada bulan Maret 2013 besok rela mengeluarkan uang Rp 1.700.000,00 untuk membeli tiket konser. Album yang jelas itu kan buat support mereka ya. Terus DVD, photobook, goodies, merchandise. Aku habis beli merchandise baru! Merchandise-nya kaya cheering towel, kaya gitu(Sabila Rosdiana, 22 tahun, fans K-Pop sejak 2009, wawancara pada 4 Oktober 2012) beli albumnya mahal-mahal, belum lagi food project, biasnya ulang tahun ikut project ini ikut project itu. Fangirl itu sebenernya kaya tapi karena idolanya jadi miskin. Dikittahun, fans K-Pop sejak 2008, wawancara pada 4 Oktober 2012) Annisaa menyadari bahwa menjadi penggemar berat memang bukan hal yang mudah, banyaknya uang yang dikeluarkan untuk membeli berbagai macam benda yang berhubungan dengan idola adalah salah satu pengorbanan yang harus dibayar. Hingga saat ini barang koleksi Annisaa telah mencapai lebih dari lima juta rupiah. Selain itu Annisaa yang rajin mendatangi konser Super Junior di luar negeri telah mengeluarkan uang lebih dari dua puluh juta untuk biaya tiket dan akomodasi. Semua uang yang dikeluarkan Annisaa adalah hasil jerih payahnya bekerja sebagai PR, fotografer dan marketing selama ini. Besarnya biaya yang dikeluarkan Annisaa tidak menjadi persoalan, karena dia merasakan kesenangan dan rasa bangga tersendiri karena mampu mengoleksi banyak memorabilia serta melihat banyak konser idolanya di luar negeri.
perpustakaan.uns.ac.id
123 digilib.uns.ac.id
Pembentukan identitas pribadi (I) pada penggemar K-Pop terlihat dari alasan-alasan mengapa mereka menyukai K-Pop, seperti musik yang easy listening dan memiliki ciri khas, fisik yang menarik, style dan fashion idola K-Pop hingga proses training idola K-Pop. Dari hal-hal tersebut, K-Pop memberikan contoh perilaku yang kemudian ditiru oleh penggemar dalam kehidupan seharihari mereka. Penggemar berat K-Pop juga merasakan perubahan-perubahan pada sifat dan perilaku setelah menyukai musik dari Korea Selatan tersebut.
B.
Pembentukan Identitas Kelompok Menurut George Herbert Mead, orang melakukan pertukaran simbol yang
dinamis, menggunakan simbol tersebut dan bertindak berdasarkan makna simbolik yang muncul dalam interaksi tersebut. 149 Lebih lanjut Mead menjelaskan bahwa individu dalam identitas kelompok adalah partisipan yang aktif dan reflektif, serta peka terhadap konteks sosialnya. Identitas kelompok (Me) adalah identitas diri yang ditunjukkan atas dasar pengambilan peran dan sikap orang lain, dan bagaimana identitas tersebut disajikan dalam kelompok tertentu. Hal ini juga berlaku bagi penggemar K-Pop. Mereka menunjukkan identitas kelompok (Me) ketika berkumpul dengan sesama penggemar lainnya. Dalam pembentukan identitas kelompok K-Pop, akan dijelaskan mengenai kegiatan yang dilakukan untuk melihat pertukaran simbol dan menunjukkan identitas kelompoke (Me) para penggemar. Selanjutnya akan dijabarkan mengenai 149
Deddy Mulyana, 2007, Metodologi Penelitian Kualitatif. Paradigma Baru Penelitian Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, hal. 68
perpustakaan.uns.ac.id
124 digilib.uns.ac.id
manfaat yang didapatkan oleh penggemar K-Pop dari kegiatan-kegiatan yang mereka ikuti.
1.
Aktivitas Fandom K-Pop Dalam fandom pecinta K-Pop penggemar melakukan berbagai kegiatan,
baik secara online maupun secara langsung. Kegiatan yang sering kali dilakukan secara langsung oleh fandom K-Pop adalah gathering. Ketika gathering, dilakukan berbagai macam kegiatan seperti games yang berhubungan dengan KPop, melihat video K-Pop dan sebagainya. Selain itu, menyaksikan konser K-Pop seperti menjadi sebuah kewajiban bagi penggemar berat. Dalam kegiatan-kegiatan seperti inilah terjadi interaksi dan pertukaran simbol antara penggemar K-Pop. Berikut penulis akan menjabarkan mengenai aktivitas yang dilakukan penggemar K-Pop di Solo.
a.
Gathering Gathering atau pertemuan dilakukan oleh fandom K-Pop secara insidental,
pada waktu-waktu tertentu, misalnya untuk merayakan ulang tahun sebuah boy band. Menurut Kouwe, dikutip dari Tom McCourt dan Patrick Burkart, dalam komunitas yang nyata baik dalam ruang fisik dan dunia maya, anggota berbagi
perpustakaan.uns.ac.id
125 digilib.uns.ac.id
kedekatan, minat dan kebutuhan, kesamaan ini diakui dan dimediasi oleh para anggota itu sendiri.150 Di kota Solo sendiri terdapat beberapa perkumpulan pecinta K-Pop, antara lain Korea Base Seoul-O biasa disingkat KBS, United K-Pop Lovers (UKLI) distrik Solo dan All K-Star atau AKS. Masing-masing perkumpulan telah beberapa kali melaksanakan gathering. Gathering biasanya diadakan di rumah makan. Sebelum mengikuti gathering, peserta mendaftar kepada penyelenggara dan dikenai biaya pendaftaran yang sudah termasuk makan siang dan goodies yang bisa mereka bawa pulang. Kegiatan Gathering Secara Umum Jenis kegiatan yang umum dilakukan saat gathering antara lain kuis dan games yang berhubungan dengan K-Pop baik musik, penyanyi hingga videovideo. Selain kuis dan games juga terdapat kompetisi menyanyi lagu korea dan dance cover, menyaksikan MV K-Pop dan flash mob. Ketika gathering, peserta juga dapat menemukan penjual benda-benda memorabilia K-Pop dan makanan ala Korea. -
Kuis dan Games Kuis dan games ibarat magnet penarik bagi peserta gathering. Peserta
yang mampu menjawab pertanyaan kuis dengan benar atau memenangkan games, akan mendapatkan hadiah yang telah disiapkan oleh penyelenggara. Makna
150
Jonathan Gray, Cornel Sandvoss & C. Lee Harrington (ed), 2007, Fandom: Identities and Communities in A Mediated World, New York: New York University Press, hal. 269
perpustakaan.uns.ac.id
126 digilib.uns.ac.id
Sinatria, ketua KBS, menceritakan ketika tiba saat kuis, peserta gathering berlomba-lomba untuk menjawab agar bisa membawa pulang hadiah yang telah disediakan oleh panitia. Kalau gathering kuis yang pertama. Gathering itu intinya kuis, kita bagi-bagi goodies. Trus ada yang perform dance, trus kita puterin MV sambil makan siang. -Pop sejak 2006, wawancara pada 27 September 2012) Tidak hanya pada gathering KBS, gathering yang diadakan oleh kelompok pecinta K-Pop lain seperti, UKLI dan ELF Solo pun menjadikan kuis sebagai salah satu kegiatan utama. Nunung yang pernah mengikuti SKEF menceritakan dirinya beberapa kali mengikuti kuis yang diadakan. Ada tebak-tebak lagu, kaya kuis trivia-trivia soal yang berkaitan sama K-Pop. (Nunung Kusuma Wardani, 24 tahun, fans K-Pop sejak 2009, wawancara pada 25 September 2012) Annisaa juga mengaku beberapa kali mengikuti games yang diadakan ketika gathering meskipun belum pernah menang. Yang gathering aku ikut kemarin ada games, ada door prize, trus kemarin nonton video Super Show 3. Aku iseng(Annisaa Fitri, 21 tahun, fans K-Pop sejak 2008, wawancara pada 4 Oktober 2012) Pada gathering AKS, kuis dan games juga dijadikan salah satu porsi kegiatan utama. Panitia AKS menyediakan hadiah berupa merchandise K-Pop seperti poster, kaos dan stiker bagi pemenang kuis dan games. -Star kalau gathering biasanya kita kumpul, trus ada games ada hadiahnya, kalau ada yang minta video kita kasih, cover dance, cover (Theresia Ayu S.N, 21 tahun, fans K-Pop sejak 2008, wawancara pada 26 September 2012)
perpustakaan.uns.ac.id
127 digilib.uns.ac.id
-Es Resto. Acaranya ya games-games gitu. Aku paling ikutan games gitu buat seruNur Aini, 20 tahun, fans K-Pop sejak 2010, wawancara pada 26 September 2012) Meskipun tidak semua peserta mendapatkan bagian untuk mengikuti kuis dan games, mereka mengaku cukup senang hanya dengan melihat. Peserta yang menang pun juga merasa senang karena mendapatkan barang memorabilia gratis hadiah kuis dan games yang diadakan. -
Sing and Dance K-Pop Competition Tidak hanya kuis dan games, sering kali dalam sebuah gathering diadakan
kompetisi menyanyi dan menari K-Pop. Peserta kompetisi biasanya mendaftar terlebih dahulu kepada panitia. Kompetisi menyanyi dapat diikuti peserta solo maupun grup, sedangkan kompetisi menari (dance cover) biasanya diikuti oleh kelompok. Gathering Solo K-Pop Eksposion Festival (SKEF) telah diadakan untuk yang kedua kalinya oleh UKLI distrik Solo. Kompetisi menyanyi dan menari KPop ini diadakan untuk umum, pesertanya datang tidak hanya dari Solo tapi juga dari Jogja dan Semarang. Ketika kompetisi dimulai, peserta gathering yang lainnya turut memberi semangat dan dukungan kepada peserta kompetisi. -macem sih. Ada lomba cover dance, cover sing, trus ada stand-stand jualan barang-barang KoreaKoreaan gitu. 20 tahun, fans K-Pop sejak 2008, wawancara pada 1 Oktober 2012) Di SKEF kegiatannya ya nonton pertunjukan cover dance, lomba karaoke. (Nunung Kusuma Wardani, 24 tahun, fans K-Pop sejak 2009, wawancara pada 25 September 2012)
perpustakaan.uns.ac.id
128 digilib.uns.ac.id
Gambar 3.14. BD2R, salah satu peserta dance competition SKEF, yang juga menjadi juara pertama. KBS juga pernah mengadakan gathering sekaligus lomba menyanyi lagu K-Pop. Lomba diadakan dalam rangka ulang tahun Super Junior. Lagu-lagu yang dinyanyikan pun lagu-lagu boy band Super Junior. Gia yang mengikuti lomba ini berhasil meraih juara kedua, sedangkan Alivia gagal mendapatkan gelar juara, namun dia merasa senang karena dapat berpartisipasi. Sama yang pas ulang tahun Suju yang ke lima di Inul Vista sama aku ikut lomba karaokean pas di Inul Vista, juara dua. (Gia Valina, 22 tahun, fans K-Pop sejak 2009, wawancara pada 28 September 2012) satunya SM Town Party. Pas ulang tahun Suju itu lomba karaoke di Inul Vista. Ya ikut nyanyiPutri, 21 tahun, fans K-Pop sejak 2010, wawancara pada 29 September 2012)
perpustakaan.uns.ac.id
129 digilib.uns.ac.id
Gambar 3.15. Gathering dan lomba karaoke yang diadakan oleh KBS di Inul Vista, Solo Square, dalam rangka ulang tahun boy band Super Junior yang kelima. -
Menyaksikan MV K-Pop Puncak keseruan saat gathering biasanya terjadi ketika video-video K-Pop
ditayangkan. Panitia telah menyiapkan MV atau video konser boy band dan girl band sesuai tema gathering yang diadakan. Para penggemar yang menyaksikan akan berteriak mengelu-elukan nama idolanya, meskipun saat itu sang idola tidak hadir di tengah-tengah mereka. Seperti yang diungkapkan oleh Muhammad Hayyumas dan Nunung Kusuma, ketika mengikuti gathering, ada sesi khusus dimana panitia memutar video K-Pop. Yang di Omah Sinten itu sharing dari beberapa fans, kaya ELF, Sone, Shawol itu kumpul aja trus sharing. Trus disetelin video Suju ya trus yang suka Suju pada teriak-teriak, pas Shinee yang suka Shinee teriak-teriak juga. Muhammad Hayyumas, 19 tahun, fans K-Pop sejak 2010, wawancara pada 24 September 2012) Di SKEF kita juga disetelin MV-MV K-Pop. Terus kita heboh jeritjerit liat video-video K-Pop. (Nunung Kusuma Wardani, 24 tahun, fans K-Pop sejak 2009, wawancara pada 25 September 2012)
perpustakaan.uns.ac.id
130 digilib.uns.ac.id
Astary yang telah beberapa kali mengikuti gathering juga bercerita di setiap kesempatan selalu ada sesi pemutaran video K-Pop. gathering 4 kali pertama di Jogja, di Solo 2 kali. Pertamanya kenalan dulu, pas di Solo liatin video nyanyi bareng terus teriakteriak bareng. Terus ada kuis-kuis kan ada hadiahnya juga. Ummy Farieda, 18 tahun, fans K-Pop sejak 2010, wawancara pada 5 Oktober 2012) Sabila, sebagai salah satu panitia gathering mengungkapkan menyaksikan video K-Pop bersama dapat membuat euforia peserta. in aja sih di situ, kita ngadain games-games, kita nonton MV bareng, jejeritan bareng. Kita heboh-hebohan aja di situ. (Sabila Rosdiana, 22 tahun, fans K-Pop sejak 2009, wawancara pada 4 Oktober 2012) Menyaksikan video-video K-Pop beramai-ramai juga menimbulkan semangat kebersamaan diantara peserta. Biasanya ketika video K-Pop dimainkan peserta menjadi heboh dan berteriak-teriak mengelu-elukan nama idolanya dan menyanyi bersama layaknya ketika menyaksikan konser. -
Flash Mob Ketika gathering diadakan tidak jarang penyelenggara membuat flash
mob. Flash mob is to get a large number of people to converge on a public place to engage in some unifying act, for example dancing.151 Makna juga bercerita KBS pernah mengadakan flash mob di Car Free Day Slamet Riyadi. Selain gathering kita dulu pernah bikin flash mob. Waktu itu belum banyak yang suka K-Pop jadi kita bener-bener diliatin sama orang-orang
151
Ellen Pastorino & Susann Doyle-Portillo, 2011, What is Psychology?, USA: Wadsworth, hal.474
131 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
di CFD pada 27 September 2012) UKLI
juga
mengadakan
-Pop sejak 2006, wawancara flash
mob
pada
saat
gathering
yang
diselenggarakan bulan Desember 2012 yang lalu. Panitia dan peserta lomba dance mengawali, kemudian peserta gathering yang berkenan dapat langsung ikut serta. UKLI bikin SKF besok aku jadi panitia. Acaranya ada lomba-lomba kaya lomba cover dance, lomba nyanyi korea, trus ada flashmob Gangnam Style. -Pop sejak 2010, wawancara pada 28 September 2012)
Gambar 3.16. Flash mob yang diadakan UKLI saat Car Free Day di Jl. Slamet Riyadi -
Penjualan Merchandise K-Pop Ketika gathering, penjual merchandise K-Pop dapat dengan mudah
ditemukan. Penjual biasanya adalah orang luar yang memiliki online shop barangbarang K-Pop. Namun tak jarang juga penyelenggara acara seperti KBS dan AKS memproduksi barang K-Pop untuk dijual saat gathering, seperti pada pernyataan Yunita dan Theresia di bawah ini.
perpustakaan.uns.ac.id
132 digilib.uns.ac.id
Kalau gathering ya bagi-bagi goodies, ada games juga. Trus kita juga bikin dan jual macem-macem merchandise kaya sticker, poster, gantungan kunci, gantungan hp. Macem-macem sih pokoknya yang berbau K-Pop. Kita jual di festival-festival dulu pernah di SMA 7 sama -Pop sejak 2009, wawancara pada 27 September 2012) Selain gathering kita juga pernah jualan merchandise di Korea Festival di SMA 7. Yang dijual ya barang-barang berbau K-Pop kaya (Theresia Ayu S.N, 21 tahun, fans K-Pop sejak 2008, wawancara pada 26 September 2012)
Gambar 3.17. All K-Star saat berjualan merchandise K-Pop di festival Korea Berbeda dengan KBS dan AKS, panitia UKLI menyediakan stand khusus bagi penjual barang-barang K-Pop. Penjual dari luar, seperti online shop yang khusus menjual memorabilia K-Pop banyak menggelar dagangannya pada even SKEF. Pas SKEF ada stand-stand jualan barang K-Pop sama foto pakai hanbok. -Pop sejak 2010, wawancara pada 28 September 2012) Stand penjual merchandise K-Pop laris-manis diserbu penggemar ketika even gathering berlangsung. Bahkan tak jarang peserta gathering rela berdesakdesakan agar bisa melihat barang dagangan yang dijual.
perpustakaan.uns.ac.id
133 digilib.uns.ac.id
Thematic Gathering Kegiatan gathering yang diadakan oleh fandom K-Pop di Solo bersifat insidental, dilakukan untuk memperingati even khusus seperti ulang tahun boy band atau girl band, atau berdasarkan tema tertentu, misalnya tema SM Town, tema Shinee dan lain sebagainya. Beberapa kegiatan gathering pernah dilakukan fandom penggemar K-Pop di Solo, salah satunya dilakukan oleh Korea Base Seoul-O (KBS). Seperti yang dijelaskan Makna Sinatria dan Sabila Roosdiana, KBS telah beberapa kali mengadakan gathering, seperti SM Town Party, Shinee Gathering, dan ELF Gathering dalam rangka ulang tahun ke lima boy band Super Junior. Kita pernah bikin gathering beberapa kali, ada SM Town Party, Shinee Gathering, ELF Gathering. (Makna Sinatria, 22 tahun, fans K-Pop sejak 2006, wawancara pada 27 September 2012) Yang pertama itu pengenalanan KBS, trus yang kedua Shinee Gathering, yang ketiga SM Town Party sama ELF gathering. (Sabila Rosdiana, 22 tahun, fans K-Pop sejak 2009, wawancara pada 4 Oktober 2012) Ketika ditanya mengenai tujuan pemberian tema pada gathering, Makna menjelaskan bahwa dengan memberi tema, keakraban akan lebih mudah terjalin diantara peserta. Selain itu tema gathering akan lebih memudahkan mengenai penggunaan dress code. Jadi sesama fans Suju misal kalau jadi satu lebih nyambung. Terus kita bisa kasih dress code sesuai warna fandom juga. (Makna Sinatria, 22 tahun, fans K-Pop sejak 2006, wawancara pada 27 September 2012)
perpustakaan.uns.ac.id
134 digilib.uns.ac.id
Gambar 3.18. Makna dan peserta gathering SM Town Party
Gambar 3.19. Gathering dan lomba karaoke yang diadakan oleh KBS dalam rangka ulang tahun boy band Super Junior yang kelima. Tidak jauh berbeda, UKLI distrik Solo pun juga menggunakan tema ketika mengadakan gathering. Dengan mengusung satu tema kegiatan menjadi lebih fokus dan bisa menerapkan satu dress code sesuai warna fandom. Pakai tema biasanya kaya Shinee gathering, SKEF kemarin all fandom sih. Untul mengumpulkan semua pecinta K(Aprilianingsih Aisyah, 19 tahun, fans K-Pop sejak 2010, wawancara pada 28 September 2012)
perpustakaan.uns.ac.id
135 digilib.uns.ac.id
Gambar 3.20. Shinee Gathering yang diadakan UKLI di Che-es Resto
Gambar 3.21. Peserta SKEF yang diadakan UKLI Solo Dengan mengusung satu tema khusus, peserta gathering akan berasal dari sesama penggemar salah satu boy band atau girl band K-Pop yang dijadikan tema. Meskipun tidak saling mengenal pada awalnya, penggemar yang bertemu saat gathering langsung merasa akrab karena memiliki kesamaan. Seperti yang dirasakan oleh Nency ketika mengikuti gathering dalam rangka ulang tahun Shinee, boy band K-Pop.
Shinee. Pas itu ada game-game, ada stand-stand yang jual makanan
perpustakaan.uns.ac.id
136 digilib.uns.ac.id
Korea, nyanyi selamat ulang tahun buat Shinee. Nathalia, 20 tahun, fans K-Pop sejak 2010, wawancara pada 28 September 2012)
Gambar 3.22. Gathering Shinee yang diikuti Nency Bahkan seperti yang diceritakan oleh Nency meskipun anggota Shinee tidak ada yang hadir dalam gathering tersebut, para peserta tetap merayakan ulang tahun Shinee untuk menunjukkan kecintaan mereka pada bintang K-Pop idolanya. Menurut Daniel Cavicchi, dalam Loving Music: Listeners, Entertainments, and the Origins of Music Fandom in Nineteenth-Century in America, fandom dalam studi media dianggap sebagai produk budaya massa di abad kedua puluh, menunjukkan praktik dasar yang terkait antara fandom dan koneksi dengan bintang (idola), perasaan yang kuat dari memori dan nostalgia, guna mengumpulkan dan mengembangkan rasa diri.152
152
Jonathan Gray, Cornel Sandvoss & C. Lee Harrington (ed), 2007, Fandom: Identities and Communities in A Mediated World, New York: New York University Press, hal. 236
perpustakaan.uns.ac.id
b.
137 digilib.uns.ac.id
Menyaksikan Konser K-Pop Menyaksikan konser Korean Pop tidak seperti menyaksikan konser musik
biasa. Banyaknya penggemar fanatik memberikan banyak warna dalam setiap konser yang diadakan. The 'hedonistic and hypnotic' interpretation was widely made, an interpretation consistent with the iconic fans-in-a-frenzy image historically developed in connection with musical performance.153 Konser K-Pop yang diselenggarakan di Indonesia pun selalu diwarnai kejadian menarik. Tingginya minat penonton seringkali membawa dampak negatif. Banyak penonton pingsan saat antri memasuki venue, bahkan ketika telah di dalam venue. Kerusuhan saat pembelian tiket juga terjadi saat konser Super Junior bulan April 2011 kemarin. Namun karena tingginya minat tersebut, tiket konser yang dijual selalu habis dan menjadikan Indonesia sebagai pasar K-Pop yang cukup diperhitungkan. Hal yang lebih menarik pada setiap konser K-Pop yaitu terdapat ciri khsus yang dijadikan identitas oleh penggemar. Setiap boy band, girl band dan penyanyi solo Korea Selatan memiliki warna khusus yang dijadikan penada bagi penggemar yang menyaksikan. Setiap konser penggemar berat K-Pop selalu membawa atribut tertentu, seperti lightstick dan cheering towel. Hal tersebut juga dilakukan oleh penggemar K-Pop di Indonesia.
153
Denis McQuail (ed), Publicatons, hal. 345
, London: SAGE
perpustakaan.uns.ac.id
138 digilib.uns.ac.id
Gambar 3.23. Lautan crownstick pada konser Big Bang 13 Oktober 2013 di MEIS, Ancol, Jakarta. (Sumber: Official Big Bang Fanpage)
gambar 3.24. Suasana konser Beast di Jitec Mangga Dua, 17 Maret 2012.
Gambar 3.25. Warna biru khas Super Junior saat berlangsungnya konser pada 29 April 2012 di MEIS, Ancol, Jakarta.
perpustakaan.uns.ac.id
139 digilib.uns.ac.id
Persiapan Menyaksikan Konser K-Pop Sebelum menyaksikan konser K-Pop, banyak persiapan yang dilakukan oleh penggemar. Culture menonton konser K-Pop yang unik seperti membawa lightstick, banner dan menggunakan kaos bertuliskan nama idola atau sesuai warna idola menjadi sebuah keharusan bagi penggemar yang menyaksikan konser. Yunita Tyas bahkan menyempatkan waktunya untuk membuat banner khusus dan bando yang akan dikenakan saat menyaksikan konser Big Bang pada bulan Oktober lalu. Yunita membuat bersama teman-temannya sesama penggemar Big Bang. Aku bikin bando buat dipakai nonton konser Big Bang besok, bikin banner juga. Kemarin beli hoodie juga pengen aku pakai pas nonton soalnya glow in the dark kan. Pop sejak 2009, wawancara pada 27 September 2012)
Gambar 3.26. Yunita bersama dengan temannya mempersiapkan aksesori yang akan dibawa saat menyaksikan konser K-Pop. Selain Yunita, Nunung juga melakukan persiapan yang sama. Nunung mengungkapkan bahwa menyaksikan konser K-Pop tidak hanya melihat
perpustakaan.uns.ac.id
140 digilib.uns.ac.id
performance sang idola namun juga bagaimana seorang fans menunjukkan support kepada idolanya melalui lightstick dan banner yang mereka bawa. Mempersiapkan biar seru. Soalnya K-Pop itu bukan konser aja. Culturenya kan kita bawa lightistick, bawa banner, bawa towel untuk mensupport mereka itu dengan atribut-atribut yang kita bawa. Maksimal lah ya! (Nunung Kusuma Wardani, 24 tahun, fans K-Pop sejak 2009, wawancara pada 25 September 2012)
Gambar 3.27. Nunung ketika menyaksikan konser Super Junior di MEIS, Ancol Persiapan yang dilakukan sebelum menyaksikan konser tidak hanya dilakukan oleh Nunung. Penggemar berat K-Pop selalu berusaha melakukan hal yang sama untuk menunjukkan support kepada idolanya saat konser berlangsung. Meutia membawa lightstick dan cheering towel, Theresia, Nina dan Nency bahkan menyiapkan baju khusus untuk menyaksikan salah satu konser. Paling bawa lightstick, cheering towel. Ntar kalau pas konser biasanya ada yang bagiin banner gratis gitu dari fansite-fansite luar negeri yang dateng nonton ke Indonesia. (Meutia Megah Shinta, 20 tahun, fans K-Pop sejak 2008, wawancara pada 1 Oktober 2012) Aku pas nonton Kimchi bikin kaos kembaran. Pas Suju kemarin itu paling bawa cheering towel sama lighstick aja sih. (Nina Aditya S, 20 tahun, fans K-Pop sejak 2008, wawancara pada 1 Oktober 2012)
perpustakaan.uns.ac.id
141 digilib.uns.ac.id
Tidak hanya baju, Gia pun menyiapkan pernak-pernik seperti bando dan banner yang dipakai saat konser berlangsung. Pas konser itu pakai pernik-pernik. Soalnya bener sih pas konser itu kamu harus memakai sesuatu yang menonjol. Trus aku beli chering towel sama light stick. Kalau bawa chering towel gitu dilihat kok, kadang ada yang diambil kok. (Gia Valina, 22 tahun, fans KPop sejak 2009, wawancara pada 28 September 2012)
Gambar 3.28. Gia saat menyaksikan konser Beast di Jitec Mangga Dua Persiapan yang matang sebelum menyaksikan konser merupakan wujud keseriusan fans dalam menyambut idolanya. Dengan atribut yang dikenakan saat konser, penggemar K-Pop merasa telah ikut memberikan support bagi idolanya. Aktivitas Saat Konser Berlangsung Daniel Cavicchi menjabarkan, penggemar pada abad kedua puluh dihadapkan dengan sebuah hubungan baru melalui performers, teks musik, dan satu sama lain, yang dibuat oleh munculnya rekaman dan siaran. Komodifikasi musik dalam konser menyoroti proses pertukaran antara pemain dan penonton dan cara-cara dimana pendengar bisa menjadi sebuah bentuk konsumsi. 154
154
Jonathan Gray, Cornel Sandvoss & C. Lee Harrington (ed), op.cit.,hal. 248
perpustakaan.uns.ac.id
142 digilib.uns.ac.id
Hubungan baru antara penggemar K-Pop dan idolanya terjadi ketika konser berlangsung. Di dalam konser tersebut terjadi pertukaran simbol antara penggemar dan sang bintang. Melalui konser yang diadakan, idola berusaha menyapa dan menjalin hubungan dengan penggemarnya. Penggemar pun berusaha menunjukkan dukungan dan rasa cinta mereka kepada idolanya dengan atribut dan proyek yang telah mereka siapkan. -
Fans Project Dukungan terhadap idola ketika sedang konser tidak hanya ditunjukkan
melalui lightstick yang dibawa. Tidak jarang dalam sebuah konser terdapat fans project yang disiapkan oleh penggemar berat K-Pop ini. Proyek penggemar ini juga dilakukan oleh fans fanatik K-Pop di Indonesia. Di beberapa konser seperti konser Beast, 17 Maret 2012 di Jitec Mangga Dua dan Big Bang 12 dan 13 Oktober 2012 di MEIS Ancol lalu. Pas konser ada project dari Beauty Ina bagiin banner gratis trus diangkat pas lagu tertentu. Tujuan project itu untuk mengucapkan terima kasih karena bisa ketemu dan kenal sama Beast. Project kita (Gia Valina, 22 tahun, fans K-Pop sejak 2009, wawancara pada 28 September 2012)
Gambar 3.29. Banner fans project konser Beast di Indonesia (sumber: b2st Indonesia)
perpustakaan.uns.ac.id
143 digilib.uns.ac.id
Dulu waktu konser Big Bang ada project dari Big Bang Indo, bagiin banner gratis tulisannya Always be with Big Bang, trus diangkat pas mereka final bow. Tujuannya ya buat welcoming Big Bang ke Indonesia. Terus ada mission blue, itu pas lagu Blue kita -Pop sejak 2009, wawancara pada 27 September 2012)
Gambar 3.30. Banner fans project konser Big Bang di Indonesia (sumber: Big Bang Indonesia) Sebuah fans project juga dilakukan oleh penggemar Infinite pada konser Music Bank (Mubank) yang dilaksankan pada tanggal 9 Maret 2013 di Gelora Bung Karno, Jakarta. Project pas konser Mubank kemarin diadain sama Inspirit Indonesia. Tujuannya untuk welcome Infinite. To show that we are -Pop sejak 2009, wawancara pada 4 Oktober 2012)
Gambar 3.31. Banner fans project konser Infinite di Indonesia (sumber: Inspirit Indonesia) -
Fanchant dan Menyanyi Bersama Ketika konser berlangsung interaksi antara idola dan penggemar tidak
hanya melalui obrolan ketika terdapat jeda waktu. Namun juga saat idola menyanyikan lagu-lagu mereka. Dalam industri musik K-Pop terdapat istilah
perpustakaan.uns.ac.id
144 digilib.uns.ac.id
fanchant. Fanchant secara harafiah diartikan sebagai nyanyian fans. Penggemar K-Pop menciptakan sebuah fanchant yang berlaku untuk sebuah lagu. Selain fanchant, penggemar yang hadir saat konser juga menyanyi bersama idolanya. -teriak histeris. Teriakin fanchant, nyanyi bareng sama idol. Seneng(Nunung Kusuma Wardani, 24 tahun, fans K-Pop sejak 2009, wawancara pada 25 September 2012) Nunung bercerita ketika menyaksikan konser dirinya turut larut dalam euforia kebersamaan antara penggemar dengan idolanya. Melalui fanchant yang diteriakkan dan lagu yang dinyanyikan bersama dengan idola membuat Nunung merasakan kedekatan dengan sang idola. Makna juga merasakan hal yang sama. Pengalaman menyaksikan konser, meneriakkan fanchant dan menyanyi bersama adalah salah satu momen bahagia dalam hidupnya.
Dan menurutku lebih seru nyanyi bareng. Bisa nyanyi bareng idola itu kan wow banget! (Makna Sinatria, 22 tahun, fans K-Pop sejak 2006, wawancara pada 27 September 2012) -awal sih masih ikut fanchant ya. Tapi lama-lama kebawa suasana jadi udah gak fanchant lagi judulnya jadi nyanyi bareng full lagu. (Meutia Megah Shinta, 20 tahun, fans KPop sejak 2008, wawancara pada 1 Oktober 2012) Ketika menyaksikan konser, Meutia juga turut melakukan fanchant dan ikut menyanyi bersama. Histeria saat konser sangat terasa karena penggemar merasa benar-benar dekat dengan idolanya saat itu. Konser sebagai Bahan Obrolan Penggemar K-Pop Dalam setiap konser yang berlangsung pasti terjadi berbagai macam momen. Hubungan antara idola dan penggemar yang terjalin ketika konser
perpustakaan.uns.ac.id
145 digilib.uns.ac.id
menjadi sebuah cerita menarik. Penggemar yang menghadiri konser kemudian menceritakan momen-momen berharga yang terjadi kepada sesama pecinta K-Pop maupun kepada teman lainnya. Makna menganggap konser adalah salah satu momen berharga dalam hidupnya. Banyak kejadian seru dan mengharukan terjadi dalam sebuah konser. Hal itu kemudian diceritakan Makna baik kepada teman maupun dalam blognya. Jadi obrolan. Lifetime memorable moment. Dan pasti sharing sama temen(Makna Sinatria, 22 tahun, fans K-Pop sejak 2006, wawancara pada 27 September 2012) Tidak hanya Makna, Nina Aditya dan Meutia juga membagikan pengalaman berharga saat konser kepada teman-temannya. Momen-momen yang terjadi ketika konser menjadi bahan obrolan bagi Nina dan Meutia dengan teman sesama penggemar K-Pop. Ngobrolin seputar pengalaman konser aja. Momen-momen berharga saat konser. -Pop sejak 2008, wawancara pada 1 Oktober 2012) Diobrolin, bakal gossip dulu. Kalau cari foto atau fancam beberapa (Meutia Megah Shinta, 20 tahun, fans K-Pop sejak 2008, wawancara pada 1 Oktober 2012) Annisaa juga mengatakan banyaknya momen berharga saat konser menjadi topik menarik untuk dibahas bersama dengan teman-temannya. Selain itu Annisaa juga sering mengabadikan konser melalui foto dan video, untuk kemudian dibagikan melalui fansite. Diobrolin. Siapa member yang nunjuk lucky fans, atau ngambil goods kaya towel atau board yang kita bawa. Trus pas nonton konser kan kita juga ngambil foto sama video. Malemnya ya dikurasi
perpustakaan.uns.ac.id
146 digilib.uns.ac.id
-Pop sejak 2008, wawancara pada 4 Oktober 2012) Berbagai kenangan dan momen berharga selama menyaksikan konser menjadi cerita dan pengalaman bagi penggemar. Mereka akan selalu mengingat kejadian yang terjadi saat konser, selain itu pengalaman yang mereka dapatkan saat konser juga dijadikan bekal untuk menyaksikan konser berikutnya.
2.
Penerapan Nilai Kelompok Dalam suatu budaya tertentu, beberapa norma berlaku bagi semua anggota
budaya itu, dan norma-norma lainnya berlaku bagi sebagian anggotanya.155 Hal itu juga berlaku dalam fandom penggemar K-Pop. Di dalamnya terdapat nilai-nilai kelompok yang diterapkan bagi setiap anggota.
a.
Penggunaan Bahasa Korea Bintang K-Pop yang berasal dari Korea Selatan menggunakan bahasa
Korea dalam menulis lirik lagu dan interaksi sehari-hari. Penggemar K-Pop yang ingin mengetahui apa arti dari lagu-lagu dan percakapan idola mereka kemudian mempelajari bahasa Korea. Bahasa Korea tersebut kemudian terbawa dalam kehidupan. Dalam kegiatan-kegiatan fandom, seperti gathering, penggemar K-Pop juga menggunakan bahasa Korea meskipun hanya terbatas seperti sapaan halo 155
Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss, 1996, Human Communication. Konteks-Konteks Komunikasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, hal. 6
147 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
yaitu annyeong haseo ( ibnida (
dan menyebutkan nama nae ileum-eun ... Hal tersebut senada dengan pernyataan dari
Aprilianingsih dan Riya, bahwa ketika gathering bahasa Korea juga digunakan, namun hanya terbatas pada kosa kata sederhana. Pakai bahasa Korea meskipun yang simpel. Pas SKEF kemarin MC nya dari luar, diajarin dulu sedikit biar bisa nyapa peserta (Aprilianingsih Aisyah, 19 tahun, fans K-Pop sejak 2010, wawancara pada 28 September 2012) Bahasa Korea paling waktu gathering. Itu juga yang sederhana sih (Riya Rahardini, 20 tahun, fans K-Pop sejak 2011, wawancara pada 28 September 2012) Selain saat gathering, ketika konser K-Pop berlangsung, bahasa Korea menjadi bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi antara idola dengan penggemarnya. Biasanya penyelenggara telah menyediakan translator agar penggemar Indonesia mengerti apa yang disampaikan oleh idolanya. Kalau pas gathering pakai bahasa Korea yang sederhana gitu. Kaya annyeong, daebak. Kalau konser pasti pakai bahasa Korea Cuma kan ada translatornya. Artisnya kadang belajar bahasa (Theresia Ayu S.N, 21 tahun, fans K-Pop sejak 2008, wawancara pada 26 September 2012) Ya kalau konser pastilah pakai bahasa Korea, kan mereka dari Korea. Cuma kan ada penerjemahnya jadi kita ngerti mereka ngomong apa. Kalau pas gathering ya dikit-dikit sekedar sapaan sama pas kenalan pakai bahasa Korea. (Makna Sinatria, 22 tahun, fans K-Pop sejak 2006, wawancara pada 27 September 2012) Meskipun terdapat kendala bahasa, hal tersebut tidak mengurangi rasa suka Theresia dan Makna terhadap K-Pop. Perbedaan tersebut memacu mereka untuk belajar dan mengerti bahasa Korea.
perpustakaan.uns.ac.id
b.
148 digilib.uns.ac.id
Atribut Penggemar K-Pop Dress Code Peraturan yang berlaku dalam fandom penggemar K-Pop biasanya berlaku
saat gathering dan konser. Di Korea Selatan, setiap boy band atau girl band KPop memiliki warna khusus sebagai ciri khasnya. Warna khusus tersebut juga dijadikan penanda bagi penggemar idola K-Pop. Ketika kegiatan gathering dan konser berlangsung warna itulah yang dijadikan dress code. Ketika gathering berlangsung, biasanya penyelenggara menetapkan dress code khusus. Dress code tidak bersifat mengikat atau wajib, namun dianjurkan bagi peserta gathering. Jikalau peserta tidak menggunakan sesuai warna yang ditetapkan, mereka menyesuaikan dengan menggunakan atribut seperti kaos yang bergambar atau bertuliskan nama idolanya. Hal tersebut sesuai pernyataan Makna, selaku ketua KBS. Biasanya tergantung temanya. Kalo kita buat Super Junior kaya gitu kita buat dress codenya warna biru. Tapi biasanya kita bebasin sih mereka mau pakai apa. Kalo admin sendiri biasanya pake kaos yang ada tulisannya Super Junior, atau SM Town, yang khasnya -Pop sejak 2006, wawancara pada 27 September 2012)
Gambar 3.32. Peserta gathering KBS menggunakan dress code berwarna biru
149 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Senada dengan yang diungkapkan Makna, Kartika yang pernah mengikuti gathering KBS, juga menyatakan hal serupa. Kartika mengaku menggunakan dress code sesuai tema gathering. Kalau pertama kali yang first gath itu karena untuk mengenalkan ke masyarakat Solo ya pakai dress code sesuai warna fandomnya. Kalau yang Shinee itu ada dresscodenya warna -Pop sejak 2010, wawancara pada 1 Oktober 2012) Ketika AKS mengadakan gathering, aturan yang sama pun diberlakukan. Adanya ketentuan menggunakan dress code sesuai tema gathering juga diterapkan. Namun aturan untuk menggunakan dress code tersebut tidak menjadi hal yang wajib diikuti oleh peserta gathering, terang Theresia, ketua All K-Star. Biasanya kita kasih dresscode, paling warna fandom. Misal TVXQ ya warnanya merah. Kalau mereka mau pakai atribut apa -Pop sejak 2008, wawancara pada 26 September 2012) Istiqomah juga menuturkan
hal serupa. Saat dia mengikuti gathering
TVXQ yang diadakan oleh AKS, ditentukan dress code berwarna merah sesuai ciri khas boy band TVXQ. Istiqomah sebagai penggemar berat TVXQ tentu saja menggunakan dress code warna merah sesuai ketentuan gathering. Ya paling dresscode sesuai warna fandom aja, kaya kemarin pas gathering Cassie ya pakai merah. Kalau punya ya pakai aja. Kalau enggak punya ya pakai yang netral. Dandannya kalau biasa ala korea -Pop sejak 2010, wawancara pada 26 September 2012) Annisaa bercerita bahwa saat mengikuti gathering Elf Solo dia juga mengenakan dress code sesuai yang ditentukan, yaitu saphire blue.
perpustakaan.uns.ac.id
150 digilib.uns.ac.id
Kemarin pas gathering Elf Solo pakai dress code warna saphire blue. tri, 21 tahun, fans K-Pop sejak 2008, wawancara pada 4 Oktober 2012) Tidak jauh berbeda, ketika menyaksikan konser K-Pop warna khusus idola Korea Selatan ini tetap dibawa oleh penggemarnya. Jika saat gathering panitia yang menentukan dress code, saat konser menggunakan dress code seperti sebuah kewajiban bagi penggemar fanatik, dan hal ini disadari oleh masing-masing penggemar. Mereka menggunakan baju sesuai warna atau baju yang bertuliskan nama idolanya. Ketika Theresia dan Annisaa menyaksikan konser K-Pop idolanya mereka secara suka rela menggunakan baju sesuai dengan warna idolanya. Theresia menggunakan baju berwarna merah, sedangkan Annisaa berwarna biru. Misal konser Junsu pakai baju warna merah. Trus bawa light stick. Kan kalau ikut Cassie Indo itu kan dapet member card mbak, dapet rubber band sama kaos. Jadi kalau ada event pakai barengbareng. (Theresia Ayu S.N, 21 tahun, fans K-Pop sejak 2008, wawancara pada 26 September 2012)
Kalau nonton konser Suju, pakai bajunya ya kaya kaos warna saphire blue atau yang ada tulisan Super Junior. (Annisaa Fitri, 21 tahun, fans K-Pop sejak 2008, wawancara pada 4 Oktober 2012)
Gambar 3.33. Annisaa Fitri mengenakan kaos bertuliskan dan bergambar idolanya, Super Junior, saat menyaksikan konsernya di MEIS, Jakarta.
perpustakaan.uns.ac.id
151 digilib.uns.ac.id
Aksesori Selain menggunakan dress code, aksesori juga merupakan hal yang umum ditemui dalam kegiatan fandom K-Pop, terutama ketika konser berlangsung. Penggemar fanatik K-Pop selalu menyiapkan aksesori khusus guna dibawa saat konser. Aksesori berupa lightstick, banner, cheering towel, dan bando seperti telah menjadi seragam bagi penggemar yang akan menyaksikan konser. Bagi para penggemar Super Junior, Nunung, Annisaa dan Astari ketika menonton konser, membawa aksesori sama pentingnya seperti menggunakan baju yang bercirikan boy band K-Pop idola mereka. Culturenya kan kita bawa lightistick, bawa banner, bawa tow el untuk mensupport mereka itu dengan atribut-atribut yang kita bawa. (Nunung Kusuma Wardani, 24 tahun, fans K-Pop sejak 2009, wawancara pada 25 September 2012)
Gambar 3.34. Nunung dan teman-temannya mengenakanberbagai aksesori saat menyaksikan konser Super Junior. wajibnya bawa lightstick, cheering towel. Itu tu udah kaya kewajiban fans. Gak komplit kalau nonton (Annisaa Fitri, 21 tahun, fans K-Pop sejak 2008, wawancara pada 4 Oktober 2012)
perpustakaan.uns.ac.id
152 digilib.uns.ac.id
Gambar 3.35. Cheering towel untuk menunjukkan support kepada idola yang dibawa Annisaa bersama teman-temannya. Konser kemarin aku bawa cheering towel sama lightstick aja sih. Kan kalau di Korea nonton konser gitu, ya kita ngik (Astari Ummy Farieda, 18 tahun, fans K-Pop sejak 2010, wawancara pada 5 Oktober 2012)
Gambar 3.36. Cheering towel berbahasa Korea yang dibawa oleh Astari ketika menyaksikan konser. Nency dan Yunita pun menjadikan aksesori seperti lightstick, bando dan cheering towel sebagai atribut wajib ketika menyaksikan konser K-Pop. Tanpa
perpustakaan.uns.ac.id
153 digilib.uns.ac.id
membawa aksesori tersebut, menonton konser dirasa kurang maksimal. Karena mereka mengerti, dengan membawa aksesori mereka turut memberikan dukungan kepada idola saat konser berlangsung. Aku bawa crownstick, trus pakai kaos gambar Big Bang. Trus kemarin juga udah beli cheering towel sih dari fansite Korea, beli cheerpack juga dari Big Bang Indo. (Nency Adella Nathalia, 20 tahun, fans K-Pop sejak 2010, wawancara pada 28 September 2012)
Gambar 3.37. Nency dan Riya dengan bando dan lightstick saat menyaksikan konser Big Bang. Kalo crown stick sih udah dari kapan taun aku punya dan aku akhirnya bisa makai crown stick. Karena itu rasanya baru menjadi VIP kalau udah nonton konser sama bawa crown stick. (Yunita Tyas, 22 tahun, fans K-Pop sejak 2009, wawancara pada 27 September 2012)
Gambar 3.38. Yunita dengan lighstick, bando dan kaos yang sudah disiapkan khusus untuk menyaksikan konser Big Bang.
154 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Melalui atribut yang dikenakan oleh penggemar, mereka mencoba menunjukkan identitas kelompoknya. Dengan cara inilah penggemar berusaha menunjukkan kekompakan mereka untuk mendukung idolanya.
c.
Fanchant Fanchant sendiri memiliki arti, kata-kata yang diucapkan oleh penggemar
untuk penyanyi selama lagu tertentu. Penggemar menciptakan bersama untuk membuat sebuah melodi, kemudian meneriakkan pada bagian lagu yang sudah disiapkan ketika penyanyi tidak bernyanyi.156 Di bawah ini adalah contoh fanchant lagu-lagu K-Pop yang digunakan penggemar ketika idolanya bernyanyi:
Big Bang
Fantastic Baby 157
Nanananana nanananana Wow Fantastic Baby* DANCE I WANNA DAN DAN DAN DAN DANCE Fantastic Baby DANCE I WANNA DAN DAN DAN DAN DANCE WOW Fantastic Baby I nanjangpane Hey kkeutpan wang charye Hey ttangeul heundeulkko 3buneuron bulchungbunhan race wait bunwigineun gwayeol huh catch me on fire huh jinjjaga natanattta nananana Super Junior Mr. Simple 158
156
azhie.net, Kamus Budaya K-Pop, http://www.azhie.net/2012/01/kamus-budaya-k-pop.html, diunduh tanggal 10 April 2013 157 Nounciel, 2012, Big Bang Fantastic Baby, http://cheerpattern.wordpress.com/2012/03/10/big-bang-fantastic-baby/, diakses tanggal 5 April 2013
perpustakaan.uns.ac.id
155 digilib.uns.ac.id
Because you naughty, naughty Because you naughty, naughty Su.per.Junior. Mis.ter. Sim.ple. Su.per.Junior. Mis.ter. Sim.ple. ttere ttettette SuJu ganda sesang-i nae mamdaero an doendago hwaman naemyeon an dwae geureol piryo eobji Jo Kyuhyeon geokjeongdo paljada jageun ire neomu yeonyeon haji malja mome johji anha Choe Shiwon Keterangan *) Tulisan berwarna biru adalah fanchant yang diteriakkan oleh penggemar pada lagu-lagu tertentu. Adanya fanchant merupakan bentuk keterlibatan penggemar dengan idolanya. Melalui fanchant hubungan penggemar dan idola juga dapat terjalin. Penggemar melalui teriakan yang sudah dikoordinasi melakukan fanchant ketika idola mengisi acara musik atau ketika konser berlangsung. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Makna dan Annisaa. Semancam cheer buat dukungan, kaya di pertandingan sepak bola gitu. Aku sih gak tertalu hapal sama fanchat. Cuma beberapa lagu aja. -Pop sejak 2006, wawancara pada 27 September 2012) Bukan teriak-teriak gak jelas, apa ya jadi, teriak-teriak yang terkoordinasi. Tujuannya untuk cheering up the idols. -Pop sejak 2008, wawancara pada 4 Oktober 2012) Sebagai bentuk dukungan terhadap bintang K-Pop idolanya, Nina dan Memes juga menghapalkan fanchant. Mereka melakukan hal tersebut sebagai salah satu persiapan jika suatu hari boy band idolanya mengadakan konser di Indonesia, Nina dan Memes telah siap.
158
Nounciel, 2011, Super Junior Mr. Simple, http://cheerpattern.wordpress.com/2011/08/03/super-junior-mr-simple/, tanggal diakses 5 April 2013
perpustakaan.uns.ac.id
156 digilib.uns.ac.id
Fanchant itu menurut aku bentuk dukungan fans ke idol lewat teriakan. Tapi teriakannya udah diatur, di lagu apa teriaknya gini. K-Pop sejak 2008, wawancara pada 1 Oktober 2012) Fanchant itu teriakan atau nyanyian yang dinyanyikan bersamasama saat idol kita perform atau disela-sela lagu yang dinyanyiin idol kita. Tapi ini teriaknya gak sembarangan, udah ada aturan gimana nadanya, liriknya, sama kapan diteriakinnya. Aku hapal di beberapa (Meutia Megah Shinta, 20 tahun, fans K-Pop sejak 2008, wawancara pada 1 Oktober 2012) Fanchant adalah salah satu cara penggemar K-Pop melalui fandomnya, menjalin hubungan dan kedekatan dengan idolanya. Dengan fanchant terjadi interaksi antara idola yang berada di atas panggung dengan penggemar yang menyaksikan performance mereka. Fanchant juga merupakan salah satu bentuk dukungan dari penggemar untuk idola K-Popnya.
3.
Manfaat Mengikuti Kelompok Pecinta K-Pop Mengikuti sebuah kegiatan atau organisasi berarti kita bersosialisasi
dengan orang lain. Ketika bersosialisasi tersebut terdapat simbol-simbol yang dipertukarkan oleh masing-masing anggota kelompok. Dari sana anggota kelompok dapat mendapatkan nilai tambah atau manfaat untuk diri pribadinya. Menurut Brian Longhurst, Gaynor Bagnall & Mike Savage dikutip dalam Fandom: Identities and Communities in A Mediated World: The changing nature of social and cultural life requires a new understanding of interconnection among types of audience experience, simple, mass, and diffused. In turn, this necessitates attention to
perpustakaan.uns.ac.id
157 digilib.uns.ac.id
relationship among narcissism, spectacle, performance, and imagination in the flow of everyday life in a media-saturated world.159 Memiliki Banyak Teman Manfaat yang paling dirasakan dalam fandom penggemar K-Pop adalah bertambahnya teman baru bagi masing-masing anggota fandom. Hal ini juga dirasakan oleh Theresia. Bahkan terkadang tanpa mengenal nama satu sama lain, ketika mengetahui bahwa mereka sama-sama penggemar K-Pop dapat terjadi obrolan diantara mereka. Banyak temen jadinya. Kaya gini, mbaknya ini seneng K-Pop. Trus kenal. Kadang kita ketemu orang, gak tau namanya, ngobrol aja lama kaya udah kenal lama, padahal baru ketemu. Pas ditanya ya gak tau dia siapa namanya. Ya itu gara-gara kita ngobrolin K-Pop. (Theresia Ayu S.N, 21 tahun, fans K-Pop sejak 2008, wawancara pada 26 September 2012) Manfaat yang sama juga dirasakan oleh Gia dan Astari. Mereka mendapatkan banyak teman baru dari berbagai kalangan dan usia melalui fandom K-Pop yang diikutinya. Manfaat positif, aku ketemu temen-temen baru, pasti. Aku paling berasa sih itu. Maksudnya aku kan gak pernah berpikir aku bakalan kenal sama ini, aku bakalan kenal deket sama itu. Temenku dari berbagai kalangan dari yang muda sampai yang tua, dari yang jarak umurnya jauh sampai yang deket ada. (Gia Valina, 22 tahun, fans KPop sejak 2009, wawancara pada 28 September 2012) Positifnya aku jadi bisa bersosialisasi, kan temennya tambah banyak. Kadang temennya dari yang muda-muda banget. Dari SMA lain, trus dari universitas lain. trus tukeran video, tuker informasi (Astari Ummy Farieda, 18 tahun, fans K-Pop sejak 2010, wawancara pada 5 Oktober 2012)
159
Jonathan Gray, Cornel Sandvoss & C. Lee Harrington (ed), 2007, Fandom: Identities and Communities in A Mediated World, New York: New York University Press, hal. 125
perpustakaan.uns.ac.id
158 digilib.uns.ac.id
Yunita dan Sabila juga mendapatkan manfaat yang sama, menambah teman baru. Dengan bergabung dalam fandom K-Pop, Yunita dan Sabila menemukan link pertemanan baru. Kalo ini kan ketemu orang dari luar kota kan kadang-kadang. Atau orang yang bahkan umurnya jauh di bawahku pun aku ngerti. Jadi ya emang belajar banyak sih, selain banyak bergaul. 22 tahun, fans K-Pop sejak 2009, wawancara pada 27 September 2012) Ya itu tadi banyak temen. Karena K-Pop itu perjuangannya untuk merajai di Indonesia itu sangat panjang. Dulu 2009 itu kita nyari orang yang suka K-Pop, tapi kalau sekarang mereka dateng karena mereka suka K-Pop. Itu jadi pasar yang gede. Bisa dapet (Sabila Rosdiana, 22 tahun, fans K-Pop sejak 2009, wawancara pada 4 Oktober 2012) Kenneth J. Smith dan Linda Liska Belgrave mengatakan bahwa interaksionisme simbolik adalah masyarakat dibuat nyata oleh interaksi-interaksi individu, yang hidup dan bekerja untuk membuat dunia sosial mereka bermakna.160 Interaksionisme simbolik tersebut juga terjadi dalam fandom K-Pop di Solo. Interaksi yang terjalin antar individu dalam fandom menumbuhkan lingkungan sosial baru bagi sesama penggemar K-Pop di Solo. Fandom K-Pop di Solo dengan segala kegiatan dan peraturan yang diterapkan, mampu diikuti oleh penggemar-penggemar fanatik K-Pop di Solo. Atribut seperti dress code, juga dikenakan oleh penggemar K-Pop saat mengikuti gathering dan flash mob yang diadakan oleh fandom. Selain itu ketika menyaksikan konser K-Pop para penggemar ini rela berdandan habis-habisan
160
Richard West dan Lynn H. Turner, 2008, Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi, Jakarta: Penerbit Salemba Humanika, hal. 97
perpustakaan.uns.ac.id
159 digilib.uns.ac.id
dengan baju ala K-Pop serta membawa lightstick dan banner, serta meneriakkan fanchat untuk mendukung idolanya ketika tampil di panggung.
C.
Pergeseran Identitas Pribadi dan Identitas Kelompok Dalam kehidupan penggemar K-Pop, seorang individu bagaikan dua sisi
mata uang. Mereka berperan sebagai dirinya sendiri (I) dan sebagai fans (Me). Identitas pribadi (I) yang bersifat spontan, impulsif dan kreatif adalah identitas diri yang sesungguhnya, sedangkan identitas kelompok (Me) adalah identitas diri yang ditunjukkan atas dasar pengambilan peran dan sikap orang lain, dan bagaimana identitas tersebut disajikan dalam fandom penggemar K-Pop. Fandom is a common feature of popular culture in industrial societies. It selects from the repertoire of mass-produced and mass-distributed entertainment certain performers, narratives or genres and takes them into the culture of a self-selected fraction of the people ..... associated with cultural forms that the dominant value system denigrates pop music, romance novels, comics, Hollywood mass-appeal stars. 161 Fandom musik K-Pop sebagai produk budaya massa dalam masyarakat industri disebarkan oleh idola-idola dari Korea Selatan hingga ke Indonesia. Masyarakat yang menjadi penggemar budaya massa tersebut lalu bergabung di dalamnya. Dalam fandom terdapat aturan-aturan yang berlaku bagi anggotanya baik itu fandom musik, fandom film hingga fandom olah raga. Aturan tersebut antara lain mengenai penggunaan atribut, yel-yel atau sorakan penyemangat hingga yang terkait dengan aktivitas penggemar seperti gathering.
161
Lisa A. Lewis, 1992, The Adoring Audience. Fan Culture and Popular Media, London: Routledge, hal. 30
perpustakaan.uns.ac.id
160 digilib.uns.ac.id
Namun di dalam fandom terdapat sekelompok orang yang merasa kurang nyaman menggunakan atribut kelompok, seperti mengenakan dress code saat gathering. Meskipun mereka menyebut dirinya penggemar K-Pop, tetapi orangorang tersebut memilih untuk mempertahankan identitas pribadi mereka ketika berada di dalam kelompok. Tidak seperti sebagian kecil penggemar, sebagian besar penggemar K-Pop memilih untuk menunjukkan identitas kelompok mereka ketika berada di dalam fandom karena telah merasa menjadi satu dengan penggemar lainnya. Bahkan para penggemar tersebut menyebarkan budaya K-Pop kepada lingkungan sekitarnya. Pada bagian ini akan dijabarkan bagaimana pergeseran yang terjadi antara identitas asli dengan identitas kelompok penggemar K-Pop. Penjabaran akan dimulai dari poin pertama bagaimana identitas pribadi bertahan dalam identitas kelompok pada sebagian penggemar, bagaimana wujud identitas kelompok dalam fandom, dan poin terakhir bagaimana identitas kelompok tersebut ditunjukkan kepada lingkungan oleh penggemar K-Pop.
1.
Identitas Pribadi Dalam Fandom K-Pop Kegiatan fandom yang melibatkan banyak orang, dengan berbagai macam
aturan yang berlaku, ternyata tidak dijalani dengan senang hati bagi sebagian anggotanya. Sejumlah anggota fandom merasa kurang nyaman ketika menerapkan aturan atau mengenakan atribut yang ditentukan.
perpustakaan.uns.ac.id
161 digilib.uns.ac.id
Proses atau tahapan pengaruh idola terhadap fans berat menurut sosiolog Roger dan Shoemaker ada empat tahap. Pertama pada tahap awal adalah interest stage yaitu adanya ketertarikan, tahap dua evaluation stage dimana fans mengevaluasi perlu tidaknya meniru, ketiga trial stage yaitu fans meniru bagian yang menarik hati dan tahap terakhir adoption stage dimana fans akan mengambil keputusan dan meniru sang idola yang dipujanya.162 Menghilangkan Identitas Pribadi Penggemar dalam kasus ini berada pada tahap ketiga atau trial stage, dimana mereka telah mencoba untuk menjadi seperti idolanya, namun timbul rasa tidak nyaman pada diri mereka. Menggunakan atribut fandom membuat beberapa penggemar K-Pop merasa kehilangan identitas pribadinya. Meutia, Muhammad Hayyumas dan Nina menilai tidak perlu meniru idolanya, atau menerapkan aturan dalam fandom pada diri mereka. Sekarang udah banyak yang suka, males pakai baju-baju K-Pop, cenderungnya kok heboh sendiri, udah tua, sadar sendiri (Meutia Megah Shinta, 20 tahun, fans K-Pop sejak 2008, wawancara pada 1 Oktober 2012) Kalau gitu aku malah gak suka, risih. Aku malah gak mau mending casual aja. Masak terus kaya Suju. Kadang pake warna fandom kaya gimana ya? Males malah. Lebih suka jadi diri sendiri, lebih nyaman. (Muhammad Hayyumas, 19 tahun, fans KPop sejak 2010, wawancara pada 24 September 2012) Enggak sih, apa lagi pakai baju Suju Suju gitu. Malu lah. Kalau gath pun ada dresscode sering gak pakai juga. Temen-temenku aja baru tahu kalau aku suka K-Pop kalau udah tiga bulan kenal kaya gitu. (Nina Aditya, 20 tahun, fans K-Pop sejak 2008, wawancara pada 1 Oktober 2012)
162
Dadang Rusbiantoro, 2008, Generasi MTV, Yogyakarta: Jalasutra, hal. 141
perpustakaan.uns.ac.id
162 digilib.uns.ac.id
Meskipun Meutia, Muhammad Hayyumas dan Nina tidak mengikuti aturan dalam berpakaian ketika mengikuti gathering atau kegiatan yang dilakukan dalam fandom, mereka masih tetap menjadi penggemar K-Pop dengan selalu mengikuti perkembangan musik dan berita tentang idolanya. Selain itu Meutia, Muhammad dan Nina juga tak lantas disingkirkan dari pergaulan di dalam fandom. Anggota lain di fandom K-Pop masih menerima mereka dan mengikut sertakan mereka bertiga dalam kegiatan-kegiatannya.
2.
Identitas Kelompok Dalam Fandom K-Pop Meskipun terdapat beberapa orang yang mengaku kurang nyaman ketika
menerapkan aturan penggunaan atribut dalam fandom, namun sebagian besar penggemar K-Pop mengikuti aturan yang ditetapkan dengan senang hati karena karena mereka benar-benar merasa bagian dari fandom dan harus menerapkan aturan yang berlaku sehingga dapat menunjukkan identitas mereka. Menurut Skirvin identitas adalah suatu konstruksi yang dapat diubah dan dihilangkan sekehendaknya melalui perubahan pakaian dan penampilan yang dramatis.163 Oleh karena itu dengan menggunakan atribut ala K-Pop penggemar fanatik K-Pop menunjukkan bahwa dirinya memberikan dukungan kepada idolanya serta mampu menunjukkan kepada masyarakat.
163
Ibid., hal. 145
perpustakaan.uns.ac.id
163 digilib.uns.ac.id
Menunjukkan Identitas Kelompok dengan Atribut K-Pop Ketika melakukan kegiatan dalam fandom, Nunung dan Gia merasa senang mengenakan atribut K-Pop seperti gathering dan menyaksikan konser. Mereka sebagai penggemar K-Pop dapat merasa menyatu dengan sesama penggemar serta menunjukkan diri mereka kepada orang lain. Dengan senang hati! Ya maksudnya menyesuaikan aja sih. Nah kalo aku dalam situasi dan kondisnya dalam komunitas itu gak masalah pakai pakaian ala K-Pop. tahun, fans K-Pop sejak 2009, wawancara pada 25 September 2012) Seneng! Apa lagi kalau sefandom ya, kan lebih sehati. Nyaman aja pakai atribut seperti itu. -Pop sejak 2009, wawancara pada 28 September 2012)
Gambar 3.39. Gia dan temannya mengenakan kaos Super Junior saat gathering KBS. Senada dengan apa yang diungkapkan Nunung dan Gia, Aprilianingsih dan Kartika juga merasa senang dan nyaman ketika mengenakan pakaian ala K-Pop ketika melakukan kegiatan fandom K-Pop. Nyaman aja. Kan temen sehobby trus lingkungannya nyaman. Jadi asik aja kalau misal pas acara kaya gathering pakai baju ada dresscodenya. -Pop sejak 2010, wawancara pada 28 September 2012)
perpustakaan.uns.ac.id
164 digilib.uns.ac.id
enak ya. Jadi bisa seru-seruan bareng, gathering, nonton konser, pakai atribut-atribut K-Pop yang seru-seru gitu. (Kartika Nurlita Dwi A, 22 tahun, fans K-Pop sejak 2010, wawancara pada 1 Oktober 2012) Bagi Sabila dan Nency menggunakan pakaian ala K-Pop serta membawa atribut seperti lightstick dan banner bukan hanya menyenangkan, namun juga untuk menunjukkan dukungan kepada idola serta masyarakat mengenai keberadaan penggemar K-Pop. -Pop secara umum ya, dulu tu bener-bener dilihat sebelah mata banget, dan kita tetep eksis dan mempertahankan keberadaan kita di sini. Kita bisa nunjukin ke orang-orang dengan apa yang kita pakai dan kita lakuin seneng lah. -Pop sejak 2009, wawancara pada 4 Oktober 2012)
Gambar 3.40. Proyek hand banner Infinite yang dibuat oleh Sabila saat konser Music Bank di Jakarta 9 Maret 2013. -temen yang sukanya sama ya. Pas gathering atau nonton konser pakai baju sama, bawa lightstick, bawa banner rame-rame kan seru. Bisa nunjukin dukungan ke idola dan nunjukin ke orang-orang. Kadang bisa ketemu temen (Nency Adella Nathalia, 20 tahun, fans K-Pop sejak 2010, wawancara pada 28 September 2012) Dengan berpenampilan ala K-Pop, memakai dress code ketika gathering dan membawa banner serta lightstick saat konser, menunjukkan bahwa
165 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
penggemar K-Pop tersebut benar-benar telah masuk ke dalam identitas kelompoknya.
3.
Identitas Kelompok Dalam Lingkungan
a.
Membawa Identitas Kelompok Kepada Lingkungan Dalam
studi
terbaru
mengenai
penggemar,
pada
tingkat
mikro
mengeksplorasi kesenangan intrapersonal dan motivasi di kalangan penggemar yang memfokuskan pada hubungan penggemar dan objek. Pada tingkat makro penelitian mengenai penggemar menyangkut mengenai hegemoni, konsumsi fans hingga yang terkait dengan struktur sosial.164 Pada tingkat makro penggemar fanatik merasa bangga menunjukkan identitas mereka sebagai penggemar K-Pop, melalui pakaian yang digunakan atau kegiatan yang dilakukan. Bahkan bagi sebagian penggemar K-Pop mereka merasa perlu menyebarkan virus K-Pop kepada teman-teman atau lingkungan sekitarnya. Menggunakan Pakaian Ala K-Pop Bagi
penggemar
K-Pop
dapat
berdandan
layaknya
idola
atau
menggunakan pakaian yang berbau K-Pop adalah cara mereka menunjukkan identitas diri kepada orang lain. Hal ini terlihat pada Theresia dan Sabila yang berdandan dan berpakaian Korean style.
164
Jonathan Gray, Cornel Sandvoss & C. Lee Harrington (ed), 2007, Fandom: Identities and Communities in A Mediated World, USA: NYU Press, hal. 8
perpustakaan.uns.ac.id
166 digilib.uns.ac.id
"Kelihatan sih mbak, dari dandanku. Misal keluar pas jalan atau nganterin temen MC pas lihat dandanku sama anak-anak SMA dikira SONE. Karena gayaku. -Pop sejak 2008, wawancara pada 26 September 2012) Aku punya beberapa t-shirt K-Pop sih. Kadang-kadang aku pakai. Lah pada saat itulah aku bisa menunjukkan aku sebagai fans K-Pop. -Pop sejak 2009, wawancara pada 4 Oktober 2012) Istiqomah, Astari dan Riya sering kali mengenakan kaos dan jaket bertuliskan nama idola K-Pop ketika sedang pergi ke mall atau ke kampus. Bahkan Astari menempelkan foto-foto boy band K-Pop pada buku yang dibawa ke kampus. Iya mbak suka pakai baju atau jaket K-Pop gitu, kan biar orang tahu juga ya aku suka. Tapi kalau ngobrol jarang sih ngomongin KPop, paling nunggu mereka ngajakin ngobrol atau nanya-nanya dulu ba (Istiqomah Nur Aini, 20 tahun, fans K-Pop sejak 2010, wawancara pada 26 September 2012) Aku suka pakai jaket Suju, DBSK, di binder aku tempelin gambar Suju lah. Kadang pas ngobrol gitu suka keceplosan aja. Misal bete ditanyain temen kenapa aku bilang aku bete gak bisa lihat konser ya udah jadi cerita. Trus temen-temen ya cuma dengerin doang gak bisa bilang apa(Astari Ummy Farieda, 18 tahun, fans KPop sejak 2010, wawancara pada 5 Oktober 2012) Pakai bajunya gitu paling sering. Kan biar orang tahu aku suka K-Pop, suka Big Bang gitu. Sama cerita ke temen-temen, sama (Riya Rahardini, 20 tahun, fans K-Pop sejak 2011, wawancara pada 28 September 2012) Dengan menggunakan pakaian ala idola pop Korea Selatan, penggemar KPop ikut menunjukkan kepada orang lain atau lingkungan tentang musik yang mereka gemari. Secara tidak langsung mereka turut menyebarkan K-Pop melalui apa yang mereka pakai kepada lingkungan di sekitarnya.
167 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Menyebarkan K-Pop Selain menunjukkan kepada lingkungan melalui pakaian yang digunakan, penggemar fanatik ini juga tak jarang menyebarkan lagu-lagu K-Pop secara langsung. Beberapa orang seperti Gia dan Alivia secara terang-terangan menceritakan
mengenai
K-Pop
kepada
orang
disekitarnya,
bahkan
memperdengarkan dan menunjukkan music video boy band dan girl band K-Pop kesukaan mereka. Paling kalau ngobrol. Beauty suka membanggakan diri juga membanggakan fandom. Biasanya menyebarkan pas karaokean, nyanyiin lagu Beast. Temen-temen jadi tahu laguValina, 22 tahun, fans K-Pop sejak 2009, wawancara pada 28 September 2012) Kalau aku malah nularin virus, kaya dengerin lagu sama liatin MV ke adikku trus dia jadi tertarik. Trus mbak-mbak penjaga toko di rumahku malah ikutan suka Suju juga. Trus aku kalau keluar gitu (Alivia Putri, 21 tahun, fans K-Pop sejak 2010, wawancara pada 29 September 2012) Senada dengan yang diungkapkan oleh Gia dan Alivia, Nunung dan Nency pun memperlihatkan video klip serta memperdengarkan lagu K-Pop kepada teman di kampus dengan tujuan agar teman-teman lainnya ikut menyukai K-Pop sama seperti Nunung dan Nency. Ketika teman mereka sudah menyukai K-Pop, Nunung dan Nency pun tak segan untuk membagi-bagikan lagu dan video K-Pop untuk temannya agar lebih mengerti K-Pop. Sebenernya gak ada maksud sih aku cuma menawarkan aja suka mangga, gak suka ya mangga, aku gak bakal memakasakan. Kaya terselubung, kalo ada temen selalu tak puterin K-Pop biar kalo pulang tu terngiang-ngiang Pop sejak 2009, wawancara pada 25 September 2012)
perpustakaan.uns.ac.id
168 digilib.uns.ac.id
Trus nunjukkin ke temen-temen video K-Pop. Ntar biasanya lama-lama temen-temen suka minta sendiri ke aku, kaya minta lagu gitu. (Nency Adella Nathalia, 20 tahun, fans K-Pop sejak 2010, wawancara pada 28 September 2012) Penggemar fanatik ini ingin menunjukkan musik dan idola yang digemarinya kepada saudara dan teman-temannya. Mereka ingin orang lain mengetahui keunggulan musik pop Korea Selatan, bahkan jika memungkinkan mereka ingin menularkan kesukaan mereka kepada orang-orang di sekitarnya.
b.
Terganggunya Aktivitas Akibat Kegiatan Fandom K-Pop Kegiatan pada fandom K-Pop tidak hanya membawa pegaruh positif pada
penggemar dan lingkungan. Terdapat juga pengaruh negatif yang diterima penggemar yang berdampak pada terganggunya aktivitas mereka. Penggemar rela menomor duakan kegiatan sehari-harinya demi mendapatkan berita terbaru idolanya dan mengikuti acara-acara yang dibintangi idola dari Negeri Gingseng tersebut. Menurut Dadang Rusbiantoro terdapat dua jenis fans berat neurotik dan psikotik. Dalam istilah psikologi, psikotik digunakan untuk menunjukkan gangguan jiwa berat dimana pasien tidak lagi menguasai fungsi-fungsi psikisnya dengan cara wajar. Penggemar psikotik adalah penggemar yang benar -benar mengkultuskan idolanya di luar kewajaran, hingga menggaggu aktivitas
perpustakaan.uns.ac.id
169 digilib.uns.ac.id
kehidupannya. 165 Penggemar psikotik ini rela menomor duakan aktivitas dan kepentingannya demi segala hal yang berhubungan dengan idola K-Pop. Terganggunya Aktivitas Perkuliah Gangguan ini dialami oleh beberapa penggemar K-Pop di Solo. Ketika Alivia dan Gia mengerjakan tugas perkuliahan sering kali aktivitas sebagai penggemar K-Pop mengganggu. Saat menggunakan koneksi internet untuk mencari bahan perkuliahan, Alivia dan Gia akhirnya membuka website berita KPop yang berujung tertundanya pencarian data kuliah. Bahkan Sabila sering kali lebih mendahulukan aktivitas K-Pop dibandingkan tugas perkuliahan, hingga saat mengerjakan skripsi dia memilih untuk vakum sementara waktu dari dunia fandom K-Pop. Kalau aku sih ganggu kesibukan. Kan DKV tugasnya banyak padahal aku ikut forum-forum desainer gitu, kadang deadlinenya tu numpuk, bareng. Jadinya aku bingung mau ngerjain tugas kuliah apa forum dulu. Tapi enggak keteteran kok kuliahnya. Pokoknya h-1 (Alivia Putri, 21 tahun, fans K-Pop sejak 2010, wawancara pada 29 September 2012) Kadang-kadang sih. Misal aku online buat nyari tugas, tiba-tiba ada berita, atau ada foto, ada fancam. Lha itu kan sangat mengganggu sekali. Misal aku harusnya nyari tugas atau referensi malah buka-buka itu. Itu gak bisa dikendalikan. Kadang matiin internet butuh cari-cari buat referensi, tapi kalau dihidupin gak bisa -Pop sejak 2009, wawancara pada 28 September 2012) bener-bener the final end. Kalau dulu-dulu didahulukan K-Pop-nya baru yang lain. Tugas deadline aja, sehari jadi. Rosdiana, 22 tahun, fans K-Pop sejak 2009, wawancara pada 4 Oktober 2012)
165
Dadang Rusbiantoro, 2008, Generasi MTV, Yogyakarta: Jalasutra, hal. 142
perpustakaan.uns.ac.id
170 digilib.uns.ac.id
Selain aktivitas mencari berita idola melalui internet mengganggu waktu belajar, gathering juga sering kali menghabiskan waktu bagi Theresia dan Istiqomah. Terutama jika mereka mendapatkan tanggung jawab sebagai panitia gathering. Waktu untuk mengerjakan tugas perkuliahan dan berkumpul bersama keluarga menjadi berkurang. Kadang sih kalau gak cocok waktunya. Ya tadi misal besok ujian apa gimana udah terlanjur bayar gathering kan sayang kalau gak dateng. Ngerjain tugas kadang jadi ntar-ntar, browsing, update berita dulu. Mengganggu uang juga! Pop sejak 2008, wawancara pada 26 September 2012) Kadang-kadang mbak kalau ada gathering gitu kan ya ngususin gathering dulu. Pulang kuliah kumpul panitia, sampai rumah sore-sore. Trus kalau cari(Istiqomah Nur Aini, 20 tahun, fans K-Pop sejak 2010, wawancara pada 26 September 2012) Tidak hanya tugas kuliah yang terganggu, bagi Riya kuliah justru yang dirasa mengganggu. Riya mengaku sering malas kuliah maupun mengerjakan tugas karena melakukan aktivitas sebagai penggemar K-Pop dirasa lebih menyenangkan. Selain Riya, Nency pun rela mengorbankan kuliahnya, hingga membolos agar dapat berangkat menyaksikan konser K-Pop di Jakarta. Kan aku menjalani dengan senang hati. Malah kadang kuliahnya yang berasa mengganggu. Hahaha. Trus tidur malem buat online download MV atau cari info(Riya Rahardini, 20 tahun, fans K-Pop sejak 2011, wawancara pada 28 September 2012) nyari berita K-Pop. Trus itu pernah bolos kuliah buat nonton konser. Tapi ya gak pas ujian gitu sih. Gak berani ntar gak lulus (Nency Adella Nathalia, 20 tahun, fans K-Pop sejak 2010, wawancara pada 28 September 2012)
perpustakaan.uns.ac.id
171 digilib.uns.ac.id
Mahalnya harga yang harus dibayar oleh penggemar K-Pop tidak lantas menyurutkan niat mereka untuk tetap mendukung idolanya. Mereka tetap berusaha melakukan aktivitas sehari-hari, namun juga selalu meng-update berita dan musik-musik K-Pop.
c.
Pandangan Orang Lain terhadap Penggemar K-Pop Cap Negatif terhadap Penggemar K-Pop Bagi penggemar K-Pop tidak hanya kesenangan yang mereka dapatkan.
Tak jarang hal kurang menyenangkan juga dirasakan oleh mereka, seperti sindiran dan pandangan miring terhadap penggemar K-Pop. Orang-orang yang tidak menyukai K-Pop ini memberi kritikan pedas bahkan cacian kepada orang-orang yang menyukai K-Pop. Hampir seluruh penggemar K-Pop pernah merasakan perkataan pedas dari orang lain, seperti yang terjadi terhadap Makna, Sabila, Aprilianingsih dan Astari. Selera mereka terhadap boy band K-Pop membuahkan celaan dari lingkungan sekitar. Banyak yang beranggapan bahwa menyukai K-Pop adalah hal yang tidak layak. Kalo dulu pas awal-awal orang liatnya aneh. Kan dulu gak banyak yang suka. Ih apaan sih cowo-cowo cantik kok disukain. Tapi mereka kan gak kenal. Tapi sekarang? (Makna Sinatria, 22 tahun, fans K-Pop sejak 2006, wawancara pada 27 September 2012) Yah kalau dulu pertama masih sedikit yang suka orang bilang kamu tu gak ngabisin waktu apa, kok waktumu mbok habisin buat kaya gitu aja. Trus malah spamming gak jelas di twitter. Kalau
172 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
sekarang mungkin karena mereka udah ngerti atau malah jadi suka -Pop sejak 2009, wawancara pada 4 Oktober 2012) Biasanya ada yang ngomong alay. Trus kadang ada yang bilang apa sih suka kaya gituan, gak penting. (Aprilianingsih Aisyah, 19 tahun, fans K-Pop sejak 2010, wawancara pada 28 September 2012) Tapi aku sebel aja kalau ada orang bilang apaan sih kamu suka gitu-gitu. Trus bilang apaan cantik kaya cewek, kaya gitu kan nyebelin banget kan. Jadi emang suka sebel kalau ada orang yang gak tahu apa-apa trus ngejudge seenaknya. Namanya selera orang (Astari Ummy Farieda, 18 tahun, fans K-Pop sejak 2010, wawancara pada 5 Oktober 2012) Selain anggapan bahwa menyukai K-Pop adalah hal yang membuang waktu, ternyata beberapa penggemar K-Pop seperti Annisaa dan Nency juga dianggap
menghambur-hamburkan
uang
karena,
membeli
barang-barang
memorabilia K-Pop dan menghadiri konser-konser K-Pop. Cap negatif, dicap hedon iya. Karena hampir setiap konser dateng. Jadi jarang kuliah iya. Dapet surat peringatan iya. Aku semester lalu dapet surat peringatan dari salah satu dosen karena aku bolos kuliah dan ternyata pas UKD aku berangkat nonton konser. Aku (Annisaa Fitri, 21 tahun, fans K-Pop sejak 2008, wawancara pada 4 Oktober 2012) Mereka mikirnya ngapain beli-beli kaya gitu, buang-buang uang. Gak penting. Kaya gitu(Nency Adella Nathalia, 20 tahun, fans K-Pop sejak 2010, wawancara pada 28 September 2012) Cacian terburuk diterima oleh Theresia, Istiqomah dan Yunita. Mereka mendapatkan cap tidak nasionalis dari teman dan lingkungan sekitar. Kesukaan mereka terhadap K-Pop dianggap tidak menghargai musik Indonesia. Ada yang ngeliatnya gak nasionalis. Padahal aku lihat ya di luar KPop kan ada fandom lain yang suka musik-musik manca negara, barat, jepang. Padahal kan sama aja ya. Jadi kadang tu yang cowok-cowok, banyak lho yang suka K-Pop, males menampakkan diri, ya kaya gitu. Kadang mereka takut dicap lebay, banci kaya gitu. (Theresia Ayu
perpustakaan.uns.ac.id
173 digilib.uns.ac.id
S.N, 21 tahun, fans K-Pop sejak 2008, wawancara pada 26 September 2012) Ada yang menilai gak nasioalisme. Lha apa bedanya gitu sama yang suka musik barat, musik Jepang. Kan sama aja. Trus ada yang bilang lebay. (Istiqomah Nur Aini, 20 tahun, fans K-Pop sejak 2010, wawancara pada 26 September 2012) Paling males kalau udah dikatain yang kaya nganggep kita ni gak nasionalis karena seneng K-Pop. Menurutku gak ada hubungannya seneng K-Pop kok dibilang gak nasionalis. Apa bedanya sama yang seneng musik barat, yang seneng Jepang-jepang sebelum Korea, kan udah banyak tu. Trus bedanya apa? tahun, fans K-Pop sejak 2009, wawancara pada 27 September 2012) Sering kali Theresia, Istiqomah dan Yunita merasa tidak nyaman dengan anggapan tidak nasionalis yang mereka terima. Mereka menganggap bahwa tidak ada yang salah ketika mereka memilih untuk menjadi penggemar K-Pop. Mereka merasa menyukai musik K-Pop tidak jauh berbeda dengan penggemar fanatik JPop, lagu-lagu barat dan lagu pop Indonesia. Tanggapan Penggemar K-Pop Ketika mendapatkan pandangan negatif dari lingkungan sekitar penggemar K-Pop menghadapinya dengan santai. Mereka cenderung cuek dan tidak mengambil pusing apa yang dikatakan orang lain tentang mereka. Perasaan kesal sesekali muncul, namun tidak menjadikan mereka tidak menyukai atau membenci orang yang berpendapat buruk tentang mereka. Biasa aja sih. Kalo aku bilang let them talk ya. Gak terlalu ngaruh. -Pop sejak 2006, wawancara pada 27 September 2012) Pede aja! Cuek aja. Ini gayaku ini sukaku kan ya terserah aku. fans K-Pop sejak 2008, wawancara pada 26 September 2012)
perpustakaan.uns.ac.id
174 digilib.uns.ac.id
Aku cuek aja sih mbak kalau ada orang yang mikir gitu. Itu urusanmu kalau kamu mau sibuk ngurus aku, merhatiin aku. Ntar -Pop sejak 2008, wawancara pada 4 Oktober 2012) Makna, Theresia dan Annisaa tidak mengambil pusing dengan perkataan orang lain yang menilai mereka alay, lebay dan tidak penting. Mereka memilih untuk tidak mempedulikan orang yang berpandangan negatif tersebut. Hal tersebut juga dilakukan oleh Aprilianingsih, Istiqomah dan Yunita. Yunita menganggap bahwa dia tidak bisa memaksakan pandangan terhadap orang lain, sehingga memilih untuk diam. Aku cuekin sih. Langsung aku tinggal pergi. Aisyah, 19 tahun, fans K-Pop sejak 2010, wawancara pada 28 September 2012) Cuek aja. Ini gayaku kenapa emang? Ada yang ngatain apaan suka sama banci-banci. Eh akhirnya dia yang suka sendiri! Trus suka sok-sok minta lagu, minjem hape diem-deim trus bluetooth lagu. Kan rese banget ya! (Istiqomah Nur Aini, 20 tahun, fans K-Pop sejak 2010, wawancara pada 26 September 2012) Terserah kalian mau ngomong apa. Soalnya itu kan pandangannya mereka, soalnya gak bisa kan maksain orang lain untuk satu pandangan dengan kita. Paling ya aku biasanya trus diem trus males lah omongan sama dia. Orang kita seneng K-Pop kan its all about taste. Jadi anggep gak ada ajalah omongan-omongan kaya begitu. -Pop sejak 2009, wawancara pada 27 September 2012) Bagi Astari, Nina dan Nency rasa kesal masih sering muncul. Namun karena sudah terbiasa mereka memilih untuk tidak mempedulikan lagi. Bahkan Nina menganggap bahwa hal tersebut adalah bentuk perhatian bagi dirinya. Ya sebel sih. Aku kadang-kadang bilang bukan urusanmu juga. Ada juga yang dulu jelek-jelekin K-Pop akhirnya suka juga. Aku katain akhirnya suka K-Pop juga, dulu aja kaya gitu kalau ngomong. Dia bilang iya lha cantik(Astari Ummy Farieda, 18 tahun, fans K-Pop sejak 2010, wawancara pada 5 Oktober 2012)
perpustakaan.uns.ac.id
175 digilib.uns.ac.id
Dulu pas masih newbie gitu apaan sih ya? Ngapain gitu. Ini kan hak aku mau suka sama siapa aja. Ngapain kamu repot ngurusin. Kalau sekarang malah ikut ngejek-ngejek ngapain ya aku suka ya? Tak bikin fun aja lah. Mereka tu malah sebenernya peduli sama kita (Nina Aditya, 20 tahun, fans K-Pop sejak 2008, wawancara pada 1 Oktober 2012) Aku bilang ya gak apa-apa duit-duit aku juga. Aku bangga sih sebenernya. Semangat malahan buat manas-manasin mereka (Nency Adella Nathalia, 20 tahun, fans K-Pop sejak 2010, wawancara pada 28 September 2012) Meskipun mendapatkan kritik dan pandangan negatif dari lingkungan sekitar, para penggemar K-Pop tidak berhenti menyukai boy band dan girl band K-Pop favorit mereka. Mereka juga tidak segan menunjukkan rasa cintanya kepada K-Pop meskipun mendapat pandangan miring. Apa yang mereka lakukan semata-mata karena kesukaan mereka dan beranggapan bahwa selama apa yang mereka sukai tidak mengganggu orang lain, mereka akan terus menyukai K-Pop. Semua yang dilakukan oleh penggemar K-Pop semata-mata karena kecintaannya dengan idola asal Korea Selatan tersebut. Meskipun beberapa penggemar merasa kurang nyaman dengan identitas kelompok dan tetap mempertahankan identias pribadinya, namun bukan berarti mereka berhenti menyukai K-Pop. Efek negatif yang diterima seperti terganggunya aktivitas kuliah dan cap negatif dari lingkungan tidak menyurutkan semangat penggemar K-Pop untuk memberi dukungan bahkan menyebarkan virus K-Pop.