BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Sekretaris Istilah sekretaris berasal dari bahasa Latin, yaitu secretum yang artinya rahasia. Dalam bahasa Prancis disebut dengan secretaire. Dalam bahasa Belanda disebut dengan secretares. Sementara itu dalam bahasa Inggris disebut dengan secretary berasal dari kata secret yang berarti raasia. Sesuai dengan asal katanya, sekretaris merupakan orang yang harus bisa menyimpan rahasia pimpinan atau perusahaan yang tidak perlu diketahui oleh orang atau pegawai lain. Dari pengertian tersebut, ada banyak definisi sekretaris yang berkembang saat
ini.
Sekretaris
merupakan
jabatan
profesional
yang
pekerjaannya
membutuhkan keahlian serta ketrampilan, tetapi keahlian dan ketrampilan khusus saja tidak cukup. Seorang sekretaris memerlukan latihan teknis dan pengalaman yang memadahi untuk menjadi seseorang sekretaris professional. Pendidikan khusus diperlukan bagi sekretaris untuk menambah pengetahuan, serta memperdalam pengetahuan tentang dunia sekretaris. Braum dan Roman (2008:3) sekretaris adalalah pembantu dari seorang pimpinan yang menerima pendiktean, menyiapkan surat-menyurat, menerima tamu, memeriksa atau mengingatkan pimpinannya mengenai kewajiban yang sudah dijanjikan, dan melakukan banyak kewajiban lain yang bertujuan meningkatkan efektivitas dari pimpinannya tersebut sedangkan menurut Barnhmart (2008:2) sekretaris adalah seseorang yang melakukan korespondensi, memelihara warkat
37
38
dan lainnya untuk perorangan atau organisasi dan seorang kepala pejabat pemerintah yang mengawasi dan memimpinan suatu departemen pemerintahan tertentu, sebuah meja dan rak buku diatasnya . Sekretaris adalah sebuah professi administratif yang bersifat asisten atau mendukung. Gelar ini merujuk kepada sebuah perkerjaan kantor yang tugasnya ialah melaksanakan pekerjaan rutin, tugas-tugas administratif, atau tugas-tugas pribadi dari atasannya. Pekerja atau karyawan ini biasanya melakukan tugas-tugas seperti mengetik, penggunaan computer, dan pengaturan agenda. Mereka biasanya bekerja dibelakang meja. Pada awalnya sekretaris bertugas sebagai seseorang yang menyimpan rahasia pimpinan maupun rahasia perusahaan, tetapi saat ini tugas sekretaris bukan hanya itu saja. Sejalan dengan perkembangan dalam perusahaan tugas sekretaris lebih berkembang, sekretaris dituntut untuk membantu pekerjaan pimpinan dalam mencapai tujuan perusahaan. Seorang sekretaris tidak hanya sekedar menerima perintah dari pimpinan tetapi juga membantu aktif dalam melakukan pola perbuatan manager supaya organisasi tersebut dapat berjalan lancar dalam usaha mencapai tujuan pokok. Berdasarkan pengertian para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa seorang sekretaris hakikatnya adalah seorang yang dapat dipercaya oleh pimpinan dalam kantor yang dapat membantu mempelancar pekerjaan pimpinan terutama untuk penyelenggaraan kegiatan administrative yang menunjang kegiatan managerial pimpinan atau kegiatan operasional perusahaan, serta membantu pimpinan dalam
39
membina tata hubungan (komunikasi) dengan bawahan maupun pihak lain yang berkepentingan dengan perusahaan tempat sekretaris tersebut bekerja. B. Kantor dan Manajeman Perkantoran Dalam istilah “manajeman perkantoran” terdapat kata kantor. Pengertiankantor dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kantor sebagai tempat, ketika seorang bertanya: “Di mana kantor Anda?” dan kantor sebagai proses, apabila orang bertanya: “Bagaimana kegiatan kantor saat ini?” Kantor juga sebagai tempat melakukan pekerjaan administrasi terdapat bermacam-macam aktivitas, antara lain proses pengiriman surat, dokumentasi, telepon, pengelolaan pegawai, pengurusan sarana dan pra sarana, penataan ruang pemeliharaan fasilitas, kebersihan kantor, prosedur dan metode pengawasan. Pengelolaan terhadap semua aktivitas dinamakan manajeman kantor. Menurut Atmosudirdjo yang dikutip oleh Yatiman (2009:16) pengertian kantor adalah : 1. Ruang atau kamar kerja, atau ruang tulis. 2. Markas atau ruang (kompleks) tempat seorang pengusah beserta stafnya menjalankan aktivitas-aktivitas pokoknya. 3. Biro atau tempat kedudukan pimpinan dari suatu administrasi . 4. Instansi, badan, jawatandan perusahaan. Secara etimologis kantor berasal dari bahasa Belanda “kantoor” yang maknanya ruang tempat bekerja, tempat kedudukan pimpinan. Dalam bahasa Inggris “office” memiliki makna yaitu tempat memberikan pelayanan (service), posisi, atau ruang
40
tempat kerja. Pengertian kantor dapat dibedakan menjadi 2(dua) yaitu, kantor dalam arti dinamis dan kantor dalam arti statis. Kantor dalam arti dinamis merupakan proses penyelenggaraan kegiatan pengumpulan,
pencatatan,
pengolahan,
penyimpanan,
dan
penyampaian/
pendistribusian data/ informasi. Kantor dalam arti dinamis merupakan kegiatan ketatausahaan atau kegiatan administrasi dalam arti sempit.Sedangkan kantor dalam arti statis bisa berarti ruang kerja, kamar kerja, markas, biro, instansi, lembaga, jawatan, badan perusahan, serta tempat atau ruangan penyelenggaraan kegiatan pengumpulan, pencatatan, pengolahan, penyimpanan penyampaian/ pendistribusian data/ informasi. Manajeman Perkantoran dapat didefinisikan sebagai perencanaan, pengendalian, dan pengorganisasian pekerjaan perkantoran, serta pergerakan mereka yang melaksanakan agar mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan lebih dahulu. Ini bersangkut paut dengan peredaran hidup data dan keterangan perusahaan dari sejak penciptaan melalui pemeliharaan, penyebaran, dan penyimpanan kalau memiliki nilai tetap atau pemusnahannya. Seorang sekretaris perlu menguasai ruang lingkup manajeman kantor. Sekretaris yang menguasai ruang lingkup manajeman kantor maka akan mudah dalam menjalankan langkah-langkah dalam koordinasi, maupun pembagian tugas sekretaris. Ruang lingkup manajeman kantor yang dijelaskan oleh Rosidah dan Sulistiyani (2005:120) meliputi : a) Tata ruang kantor b) Komunikasi
41
c) Kepegawaian perkantoran d) Prabotan dan perlengkapan e) Peralatan dan mesin f) Metode g) Warkat h) Pembekalan dan peralatan tulis i) Kontrol pejabat pimpinan Sekretaris dalam manajeman kantor adalah sebagai asisten atau pembantu pimpinan dalam melaksanakan pengelolaan aktivitas kantor. Sekretaris harus mempelajari semua aktivitas diatas sehingga berkemampuan menguasai urusan tersebut. Sebagai asisten manajeman kantor sikap dan prilaku yang profesional akan menjadi sorotan bawahan dan menentukan keberhasilan kantor yang dipimpin. Berdasarkan pengertian dari para ahli dapat disimpulkan bahwa kantor adalah tempat atau ruangan penyelenggaraan kegiatan pengumpulan, pencatatan, pengelolaan, penyimpanan dan pendistribusian atau penyampaian data atau informasi.Sedangkan manajeman perkantoran merupakan rangkaian aktivitas merencanakan,
mengorganisasi
(mengatur
dan
menyusun),
mengarahkan
(memberikan arah dan petunjuk), mengawasi, dan mengend alikan (melakukan kontrol) sampai menyelenggarakan secara tertib sesuatu agenda.
42
C. Sekretaris di Kantor Keberadaan
sekretaris
menjadi
tumpuan
keberhasilan
pimpinan
dalammenjalankan fungsi manajerial itu dapat dikatakan benar, bahkan peran sekretaris menjadi salah satu faktor penentu bagi produktifitas perusahaan.Profesi sekretaris professional dapat dilihat dari beberapa aspek seperti: 1. Kepribadian Sekretaris di Kantor Kepribadian dapat diartikan sebagai identitas seseorang, sehingga banyak menyangkut masalah watak, sifat, yang tercermin nyata dalam perbuatan serta tindakan seseorang. Orang yang berkepribadian adalah orang yang sadar akan dirinya, dan dapat mengerti dengan tepat dirinya. Seseorang yang berkepribadian kuat adalah orang yang dapat menentukan dirinya sendiri, berbuat apa, sebagai apa, mau apa dan sebagaimana. Kepribadian adalah pola menyeluruh semua kemampuan, perbuatan serta kebiasaan seseorang baik dari segi jasmani, mental, rohani, maupun emosi, yang ditata dalam suatu cara yang khas dengan mendapat pengaruh dari luar. Pola tersebut berwujud dengan tingkah laku dalam usaha menjadi manusia sesuai dengan yang dikehendaki. Syarat kepribadian mencakup sifat penyabar, simpatik, bijaksana, ramah, berpenampilan menarik, pandai bergaul, dapat dipercaya, dan lain-lain.
43
Tiap orang memiliki kepribadian yang khas, bersifat pribadi, dan berbeda satu dengan lainnya, serta tidak dapat dibagi-bagikan pada yang lain. Pemahaman tentang arti kepribadian sekretaris adalah sifat dan segala perilaku yang sebaiknya ada pada sekretaris sehingga dapat tampil sesuai dengan peran dan mampu mendukung pelaksanaan tugas pekerjaan secara optimal, maka untuk memiliki atau mengembangkan kepribadian sekretaris tersebut ada beberapa usaha yang harus dilakukan diantaranya adalah : 1. Menggunakan
kesempatan
yang
memungkinkan
untuk
mencoba
mempraktekkan atau melatih sikap-sikap positif yang perlu dimiliki atau dikembangkan. 2. Berusaha untuk selalu mengingat hal-hal utama dalam melakukan praktek. Dalam hal melakukan praktek tersebut, jangan membuat pengecualian (ditinjau dari segi: waktu, keadaan, dan orang) untuk melatih diri. 3. Bagi calon sekretaris dan sekretaris yunior, disamping perlu banyak membaca, maka perlu memperhatikan dan mencatat kesempurnaan yang dilakukan
seseorang
di
sekeliling
yang telah
berhasil
dibidang
kesekretariatan yang bisa dijadikan contoh. 4. Memahami perasaan orang lain, tidak egois, dan mau menerima penilaian tentang diri pribadi. 5. Menghindarkan diri dari sebab-sebab tercela oleh orang lain, dan menghindari kebiasaan mencela segala sesuatu yang ada disekelilingnya. 6. Sanggup menahan emosi dalam segala keadaan.
44
Berdasarkan uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya kepribadian meliputi : 1. Kebiasaan dan tingkah laku. 2. Kemampuan berbicara. 3. Kesehatan 4. Sikap-sikap yang menunjang pelaksanaan pekerjaan. Respon positif atau negatif dari orang tergantung dari kepribadian dan penampilan diri seorang sekretaris yang disampaikan, misalnya melalui cara berpakaian, sikap, bertindak dan perbuatan, sopan santun, dan lain-lain. Relasi bisnis pimpinan akan mendapatkan kesan pertama dalam perusahaan tersebut dari diri sekretarisnya. Sekretaris diharapkan memiliki sifat positif, percaya diri, riang, gembira, suka menolong yang dikombinasikan dengan penampilan bisnis yang rapi, bersih, dan konservatif. Kepribadian meliputi berbagai unsur, baik jasmani maupun rohani yang tercermin dalam tingkah laku. Kepribadian sekretaris berarti seluruh perbuatan yang menyangkut kemampuan maupun kebiasaan yang tercermin pada tingkah laku seseorang sekretaris selama sekretaris itu bekerja. Kepribadian merupakan sisi luar manusia untuk menutupi diri dari sifat/karakter yang kurang baik agar secara visual terlihat baik dikalangan masyarakat. Kepribadian dapat dilatih dan dikembangkan dengan meningkatkan kemampuan/ketrampilan serta sikap yang simpati dalam menghadapi masyarakat maupun rekan sekantor.
45
Kepribadian bisa menjadi modal yang menguntungkan. Kepribadian yang positif akan terhormat dan diterima dimanapun juga, sedangkan kepribadian yang negatif akan menjadi penghalang untuk meniti karier. Kepribadian seseorang sekretaris dapat menunjang secara maksimal potensi peningkatan kemampuan kerja yang menguntungan bagi diri sendiri maupun pengembangan organisasi. Kepribadian sekrtearis yang sukses dan menarik terletak pada citra diri yang merupakan integritas intelektualitas, watak, perilaku, karya dan penampilan didepan umum. Sekretaris perlu mengembangkan diri melalui peningkatan kopetensinya sehingga benar-benar mampu dan melalui peningkatan kopetensinya sehingga benar-benar mampu dan berkualitas tinggi dalam membantu pimpinannya. Sebaiknya sekretaris melengkapi diri dengan berbagai pengetahuan dan keterampilan diluar tugas-tugas kesekretariatan. Kepribadian sekretaris tercermin pada hal-hal berikut : 1. Memiliki Ketrampilan dalam Pelaksanaan Tugas dan dalam Penampilan. 2. Memliki Kemampuan untuk Teliti, Tekun serta Rajin. 3. Memiliki Sikap Sabar,Semangat Tinggi, dan Tidak Mudah Putus Asa. 4. Menunjukkan Loyalitas. 5. Memiliki Inisiatif dan Kreativitas Tinggi. 6. Memiliki Kemampuan untuk Mengembangkan Sikap Positif. 7. Memiliki Kebiasaan, Tingkah Laku dan Kemampuan dalam Berbicara yang Baik. Kepribadian sering diidentikkan dengan identitas seseorang baik yang menyangkut watak, sifat, perbuatan atau tindakan yang merupakan usaha
46
seseorang dalam mengkualitaskan jati diri.Kepribadian sekretaris penting dibangun dan dikembangkan terus-menerus guna membangun profesionalisme agar sekretaris mampu membawakan dirinya dengan baik dihadapan pimpinan, rekan sekerja dan pihak luar. Kepribadian sekretaris tercermin pada setiap tindakan dan prilakunya, baik ketika melaksanakan tugas maupun berinteraksi atau berkomunikasi dengan orang lain. Dikarenakan setiap individu memiliki sikap dan kepribadian yang berbeda, namun kepribadian seorang sekretaris yang menyangkut seluruh aspes kemampuan, perbuatan, perkataan maupun emosi dapat ditata dengan memahami kepribadian yang baik. 2. Etika sekretaris di Kantor Pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara, hingga tingkat internasional membutuhkan suatu sistem yang mengatur bagaimana seharusnya manusia bergaul. Sistem pergaulan tersebut dapat kita katakan sebagai suatu etika. Etika tersebut dimaksud sebagai pedoman pergaulan untuk menjaga kepentingan masing-masing yang terlibat dalam lingkungan tersebut tanpa melanggar adat istiadat. Profesi yang berubah cepat di era masa kini, salah satunya adalah profesi sebagai sekretaris Etika sekretaris adalah norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah, ukuran-ukuran dasar-dasar etika yang diterima dan ditaati oleh sekretris , yang berupa peraturan-peraturan atau hal-hal yang sudah merupakan kebiasaan atau yang baik, dan dianggap sudah diketahui dan perlu atau harus dilaksanakan.
47
Etika sekretaris juga meliputi kebiasaan yang baik atau peraturan yang diterima dan ditaati oleh sekretaris. Penampilan utama seorang sekretaris dapat diukur dari etika. Seorang sekretaris harusla berprilaku sesuai dengan norma dan etika sebagai seorang sekretaris.Penampilan untuk dapat melaksanakan tugas dengan baik dan dapat menampilkan diri secara terampil perlu diperhatikan. Etika seorang sekretaris adalah titik ukur yang perlu diperhartikan. Etika sekretaris adalah hakikat kebaikan yang perlu dilaksanakan oleh seorang sekretaris etika tersebut meliputi kejujuran, kesetiaan, tanggung jawab dan dedikasi. Etika sekretaris juga meliputi cara berbicara, berpakaian, berbuat dan bertindak yang diterima baik dikalangan sekretaris dilingkungan kerja mereka. Etika pada dasarnya merujuk pada dua hal. Pertama etika berkenaan dengan disiplin ilmu yang mempelajari nilai-nilai yang dianut oleh manusia beserta pembenarannya. Kedua, etika merupakan pokok permasalahan dalam disiplin ilmu itu sendiri, yaitu nilai-nilai hidup dan hukum-hukum yang mengatur tingkah laku manusia. Etika harus dijadikan pedoman seorang sekretaris dalam kantor karna etika dapat membangun citra diri seorang sekretaris saat bekerja. Pedoman yang sudah diterapkan seorang sekretaris dari awal bekerja akan mampu menjadi tuntunan saat bekerja. Sekretaris akan tahu mana yang baik dan mana yang harus dikerjakan.
48
Seorang sekretaris juga harus memiliki etika yang baik yaitu dalam hal berbicara, makan, dan duduk. Etika sangat penting karena itu sangat berkaitan dengan citra perusahaan. Sekretaris terkadang diminta untuk melakukan persentasi menggantikan atasan, oleh sebab itu seorang sekretaris harus pandai berbicara didepan publik dan kawan kantor. Etika dan pengembangan diri konteks profesional adalah menjalankan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan etika yang berlaku, memang merupakan suatu keharusan bukan hanya pilihan. Peraturan itu berlaku untuk seluruh jajaran sumber daya manusia dalam kantor, termasuk juga untuk seorang sekretaris agar tidak menyimpang dari peraturan tata tertib yang diciptakan didalam organisasi tersebut. Seorang sekretaris harus memahami dasar-dasar etika , yang melandasi profesionalisme seorang sekretaris. Konsistensi yang digunakan akan semakin memperjelas etika yang nantinya akan menunjang kemantapan karir dan sukses yang akan berkesinambungan. Sekretaris akan dapat berkembang bila benar-benar dapat tampil secara profesional dalam berbagai aktivitas organisasi, tidak hanya etika yang perlu mendapat perhatian penting. Dasar-dasar etika terdiri dari Emawati (2013:258), yaitu: 1. Bersikap sopan dan ramah kepada siapa saja. 2. . Memberi perhatian kepada orang lain. 3. . Berusaha selalu menjaga perasaan orang lain. 4. . Memiliki rasa toleransi yang tinggi. 5. Dapat menguasai diri dan mengendalikan emosi.
49
Faktor-faktor yang mempengaruhi etika adalah sebagai berikut: 1. Kebutuhan individu. 2. Tidak ada pedoman. 3. Perilaku dan kebiasaan individu yang terkumulasi dan tak dikoreksi. 4. Lingkungan yang tidak etis. 5. Perilaku dari komunitas. Aspek lain secara meluas harus diperhatikan untuk pengembangan diriyang perlu dikaji ulang dan ditingkatkan seorang sekretaris.Kebiasaan yang baik atau peraturan yang diterima dan ditaati oleh sekretaris yang kemudian mengendap menjadi normatif. Seorang sekretaris perlu memahami etika, agar sekretaris dapat mengetahui cara berbicara, berpakaian, berbuat dan bertindak yang diterima baik dikalangan sekretaris dilingkungan kerja mereka. D. Pentingnya Kepribadian dan Etika Sekretaris pada Kantor Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan 1. Kepribadian Sekretaris Seorang sekretaris yang profesional mempunyai kepribadian yang baik yang harus selalu diterapkan didalam Kantor Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan maupun di kehidupan masyarakat, sebagai berikut : a. Bersifat simpatik, menyenangkan bagi orang lain, tidak egois, bersifat terbuka, dan tenang. b. Bersikap dewasa dalam berfikir maupun bertindak, artinya senantiasa belajar meningkatkan kemampuan dan kualitas dirinya. Orang yang kepribadiannya mantap tidak lagi ego sentries, tetapi sudah mencapai
50
tahap interdependence, artinya mampu berhubungan secara harmonis dengan orang lain, namun tetap mandiri. c. Senantiasa mengembangkan sikap-sikap positif yang dimiliki dan berupaya mengikis segi-segi kekurangan dirinya dan tidak menutup diri mau
mendengarkan
masukan-masukan
bagi
pengembangan
kepribadiannya. d. Banyak membaca buku, tulisan maupun mempelajari pengalaman orang yang sukses. e. Luwes dalam pergaulan. f. Sabar, bersemangat tinggi, bersedia bekerja keras, berinisiatif dan kreatif, telaten, tidak cepat bosan dan tidak mudah putus asa, menghargai ketepatan waktu, jujur, dapat bekerja sama dan dapat dipercaya.
2.Etika Sekretaris Etika sekretaris hakikatnya kebaikan yang perlu dilaksanakan dan dihayati oleh sekretaris. Menurut Rosidah dan Sulistiyani (2005:169) Etika adalah “ilmu pengetahuan tentang akhlak dan moral. Pembelajaran tentang etika memiliki sasaran agar orang dapat membedakan yang baik dan buruk”. Pelaksanaan etika sekretaris ditempat kerja memperhatikan etika sekretaris yang baik pada kantor Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan, sebagai berikut :
51
1. Etika Kerja a. Datang tepat waktu. b. Memberikan kabar jika terlambat. c. Penggunaan waktu kerja yang efisien (ngerumpi, berkunjung kebagian lain, menerima tamu pribadi, baca Koran tidak terkait dengan pekerjaan). d. Melakukan bisnis dalam kantor dan menerima order bukan atas nama kantor dan menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. 2. Etika Antar Teman Kerja a. Menghargai antar rekan. b. Tidak menyombongkan diri sendiri. c. Tidak membicarakan rekan sekerja ,tidak menceritakan prestasi yang dimiliki. d. Tidak menjatuhkan rekan ,mendengarkan pendapat orang lain. 3. Etika Dengan Atasan a. Menghormati kekuasaan / jabatan atasan, berprilaku sopan. b. Sikap antusias, sungguh-sungguh dalam menjaga rahasia atasan. c. Cepat dan tanggap dalam bertindak. d. Tidak boleh mencapuri urusan pribadi atasan. 4. Etika Dengan Bawahan a. Bisa menjadi teladan. b. Hindari mengkritik bawahan ditempat umum, hindari marah. kepada bawahandanmembangunkepercayaankepadabawahan.
52
5. Etika Ketika Berbincang-bincang a. Hindari yang merendahkan martabat b. Jangan memancing perdebatan, memotong pembicaraan, dan berlagak sok tahu. c. Berbicara melihat yang sedang diajak berbicara, hindari terlalu dekat dengan lawan bicara, jangan membocorkan rahasia. d. Perhatikan lingkungan dan kondisi yang diajak berbicara, gunakan bahasa yang umum baik dan benar. 6. Etika Menerima Tamu a. Ucapkan salam. b. Buka jendela ketika ruangan tertutup. c. Tempatkan tamu diposisi sebelah kanan. 7. Etika Bekerja a. Datang tepat waktu b. Bekerja tepat waktu c. Hindari kebiasaan bertandang kebagian/ unit lain, ngerumpi, bolos, mengerjakan pekerjaan pribadi, telepon pribadi, selalu baca koran. d. Perlu pengembangan pribadi guna menambah kreativitas dan menjaga semangat kerja dan selelu antusiasdalam hal apapun. 8. Etika Penjamuan Makan a. Jangan membiarkan mulut penuh terisi oleh makanan. b. Usahakan untuk tidak berbicara ketika sedang mengunyah, mengambil makan secukupnya.
53
c. Jangan menimbulkan bunyi sendok atau piring, jangan membuka mulut terlalu besar. 9. Etika Berpenampilan a. Memakai baju seragam, jaga keserasian berbusana. b. Berpakaian dengan jeans, sandal dan kaos tidak lazim dan tidak sopan, hindari berbusana yang terlalu sempit. c. Makeup wanita tidak mencolok/ harus netral. d. Menggunakan asesoris sesuaikan dengan warna baju tidak boleh berlebihan. 10. Etika Menggunakan Fasilitas Kantor a. Perencanaan dan kebutuhan kantor dan didasarkan pertimbangan obyektif. b. Hindari menerima komisi, hindari pemborosan dalam pemakaian, serahkan komisi dan sejenisnya pada organisasi. c. Melakukan interventarisasi dan pengecekan fasilitas kantor. d. Penghapusan kantor secara obyektif, gunakan fasilitas kantor sesuai dengan fungsinya.
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan pengamatan yang telah diuraikan oleh penulis, maka dapat disimpulkan bahwa Pentingnya Kepribadian dan Etika Sekretaris pada Kantor Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan yaitu:
1. Kepribadian yang diterapkan sekretaris pada Kantor Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan meliputi seluruh perbuatan yang menyangkut kemampuan maupun kebiasaan yang tercermin pada tingkah laku selama sekretaris bekerja dan juga membangun hubungan yang baik dengan rekan sekerja maupun berbagai pihak. 2. Etika yang diterapkan sekretaris pada Kantor Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan meliputi cara berbicara, berpakaian ,berbuat dan bertindak yang diterima baik di lingkungan kerja agar sekretaris dapat bekerja lebih maksimal dan tetap mengedepankan aturan-aturan yang berlaku.
B. Saran Adapun yang menjadi saran yang sehubungan dengan Pentingnya Kepribadian dan Etika Sekretaris pada Kantor Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan sebagai berikut :
54
55
1. Kepribadian yang dimiliki sekretaris pada Kantor Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan agar lebih mengembangkan kerpibadiannya guna membangun profesionalisme agar mampu mebawakan dirinya dengan lebih baik lagi dengan rekan sekerja maupun berbagai pihak. 2. Menurut hasil survey dilapangan etika yang diterapkan sekretaris pada Kantor Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan harus lebih baik lagi. Oleh karena itu, penulis menyarankan agar sekretaris harus terus selalu menerapkan nilai-nilai etika, dasar-dasar etika dan landasan etika yang merupakan hal penting bagi sekretaris untuk mengarahkan agar tidak menyimpang dari peraturan yang ada sehingga dapat memperlancar tugas sebagai sekretaris.