BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Berdirinya Bank Tabungan Pensiunan Nasional Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) adalah perusahaan yang bergerak dibidang perbankan yang didirikan pada tahun 1958 di Bandung atas pemikiran 7 (tujuh) orang dalam suatu perkumpulan pegawai pensiunan militer yang kemudian diberi nama Bank Pegawai Pensiunan Militer (BAPEMIL) dengan status usaha sebagai perkumpulan yang menerima simpanan dan memberikan pinjaman kepada anggotanya. Tujuan dari didirikannya Bank Pegawai Pensiunan Militer (BAPEMIL) ini ialah agar dapat meringankan beban ekonomi para pensiunan, baik Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) maupun pegawai sipil. Berkat kepercayaan yang tinggi dari masyarakat maupun mitra usaha, maka pada tahun 1986 Bank Pegawai Pensiunan Militer (BAPEMIL) berganti nama menjadi Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) dan juga memperoleh izin sebagai bank komersial dengan izin usaha sebagai Bank Tabungan dalam rangka memenuhi ketentuan Undangan – Undang No. 14 Tahun 1967 tentang Pokok – Pokok Perbankan untuk melanjutkan kegiatan usaha dari Bank Pegawai Pensiunan Militer (BAPEMIL).
33
Sesuai dengan Undang – Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (sebagaimana selanjutnya diubah dengan Undang – Undang No. 10 Tahun 1998) yang antara lain menetapkan bahwa status bank hanya ada 2 (dua) yaitu : Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat, maka pada tahun 1993 status dari Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) diubah dari Bank Tabungan menjadi Bank Umum melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 055/KM.17/1993 tanggal 22 maret 1993. Perubahan status ini telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia (BI) sebagaimana
ditetapkan
dalam
surat
Bank
Indonesia
No.
26/5/UPBD/PBD2/Bd tanggal 22 April 1993 yang menyatakan status Perseroan sebagai Bank Umum. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) merupakan Bank Milik Swasta Nasional. Bank Milik Swasta Nasional merupakan bank yang seluruh atau sebagian besarnya akte pendiriannya dan modalnya dimiliki oleh swasta nasional sehingga seluruh atau sebagian besar keuntungannya akan menjadi milik swasta nasional. Sebagai Bank Swasta Nasional, maka Bank Tabungan Pensiuna Nasional (BTPN) memiliki aktivitas pelayan operasional kepada nasabah, baik berupa simpanan maupun pinjaman. Namun aktivitas utama Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) adalah tetap mengkhususkan kepada pelayanan bagi para pensiunan dan pegawai aktif, karena target market Bank Tabungan Pensiunan Nasional adalah para pensiunan.
34
Dalam rangka memperluas kegiatan usahanya, maka Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) bekerja sama dengan PT. TASPEN (Tabungan Asuransi Pensiunan), PT. Pos Indonesia dan PT. ASABRI (Asuransi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia) sehingga Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) tidak hanya memberikan pinjaman tetapi juga dapat melaksanakan “Tri Program Taspen“, yaitu Pembayaran Tabungan Hari Tua (THT), Pembayarn (Jaminan Sosial Tenaga Kerja) JAMSOSTEK, dan Pembayaran Uang Pensiun. Pada tahun 2011, Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) melakuan terobosan dengan meluncurkan Daya. Dengan filosofi bisnis “Peluang sekaligus Panggilan”. Daya menawarkan kesempatan pada seluruh stakeholder
(Bank
Tabungan
–
Pensiunan
Nasional)
BTPN untuk
berpartisipasi dalam misi memberdayakan jutaan mass market di Indonesia. Bank yang menganut nilai dapat dipercaya, peduli, sinergi dan mencapai yang terbaik ini focus mengembangkan bisnis untuk memenuhi perbankan segmen masyarakat pra-sejahtera produktif untuk mendapatkan akses layanan perbankan. Bank yang memiliki visi menjadi Bank mass market terbaik, mengubah hidup berjuta rakyat Indonesia ini berusaha menciptakan kesempatan tumbuh dan hidup bagi seluruh nasabah Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN). Pada Juni 2013, Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) telah menandatangani pembelian sekitar 70 persen (70%)
35
saham Bank Sahabat. Langkah ini merupakan strategi rencana unit usaha syariah menjadi Bank umum syariah. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) memiliki beberapa segmentasi usaha diantaranya ialah : a. Bisnis Pendanaan (Sinaya) Bisnis ini berfokus pada produk simpanan premium, seperti : Tabungan, Deposito, Giro, Bancassurance (layanan bank dalam menyediakan produk), BTPN Sinaya Online dan Mobile, Kartu ATM (Anjungan Tunai Mandiri) / Debit, Layanan Weekend Banking, safe Deposite Box b. Bisnis Pensiun (Purna Bakti) Bisnis ini berfokus pada produk Tabungan Pensiun dan Kredit Pensiun c. Bisnis Usaha Mikro dan Kecil (Mitra Usaha Rakyat) Bisnis ini berfokus pada produk Tabungan (Taseto) dan Kredit (Paketmu) d. Bisnis Syariah Bisnis ini berfokus pada Pendanaan dan Pembiayaan. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) dari tahun ke tahun terus berupaya melaksanakan diversifikasi sarana dan prasarana, yaitu dengan cara pembukaan Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu baru yang tersebar diseluruh Indonesia. Salah satu Kantor Cabang Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) berada di Surakarta, dengan segmentasi usaha pada bisnis pendanaan. Kantor Cabang ini memiliki Kantor Cabang Pembantu seperti Kantor Cabang Pembantu (KCP) Karanganyar, KCP 36
Sragen, KCP Boyolali, KCP Wonogiri, KCP Sukoharjo, dll. Kantor Cabang Pembantu (KCP) Karanganyar merupakan salah satu Kantor Cabang Pembantu yang segmentasi usahanya ialah Bisnis Pensiunan sehingga KCP Karanganyar hanya melayani pelayanan operasional berupa Tabungan Pensiunan dan Kredit Pensiun.
2. Visi dan Misi a. Visi Menjadikan bank mss market terbaik mengubah hidup berjuta rakyat Indonesia dengan segmen masyarakat berpenghasilan rendah dan segmen usaha mikro dan kecil. b. Misi Bersama kita ciptakan kesempatan tumbuh dan hidup yang lebih baik
3. Nilai - nilai Perusahaan a. Dapat Dipercaya 1) Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan 2) Kompeten yaitu memiliki pengatahuan dan ketrampilan b. Peduli 1) Sopan dan rendah hati dalam setiap interaksi 2) Mengerti sebelum dimengerti c. Fokus pada hasil 37
1) Memulai dengan tujuan, dan mengakhiri dengan prestasi serta pembelajaran 2) Fokus pada yang bias kami lakukan e. Sinergi Mencapai yang terbaik 4. Produk, Jasa, dan Layanan a. Produk Simpanan 1) Tabungan Citra Tabungan citra adalah tabungan yang memberikan kemudahan saat bertransaksi. Melalui tabungan citra, nasabah dapat menikmati kemudahan diantaranya: a) Bebas transaksi tanpa bebas limit b) Kemudahan bertransaksi untuk pindah buku antar rekening Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) 2) Tabungan Citra Pensiun Tabungan citra pensiun adalah produk tabungan yang dikhususkan untuk nasabah pensiun. Keuntungan Produk Tabungan Citra Pensiun, antara lain: a) Tidak ada batas saldo minimal b) Tidak ada setoran awal minimum c) Biaya administrasi bulanan yang sangat ringan d) Syarat-syarat mudah 38
e) Keleluasaan membuka rekening dan transaksi di lebih 450 kantor cabang pensiun di seluruh Indonesia Persyarat pembukaan Tabungan Citra Pensiun : a) Asli dan salinan KTP/Passport yang masih berlaku b) Kartu identitas pensiun (KARIP/Dokumen setara) c) 3 (Tiga) lembar pas foto ukuran 3x4 d) Melampirkan formulir surat permohonan pembayaran pensiun melalui rekening (SP3R) rangkap 3 (Tiga) 3) Tabungan Taseto Taseto dari Bank Tabungan Pensiun Nasional Kantor Cabang Pembantu Karanganyar Purna Bakti merupakan bentuk tabungan yang mendorong pertumbuhan mikro dan kecil. Tabungan taseto selain mendapatkan bunga setara deposito, maka nasabah turut bekerjasama dalam memberdayakan usaha mikro dan kecil untuk kemajuan perekonomian bangsa. Tabungan taseto terbagi menjadi taseto premium, taseto bisnis dan taseto mapan. a) Taseto Bisnis Taseto yang khusus digunakan untuk nasabah perusahaan, dengan tingkat investasi yang optimal karena setara dengan deposito. Kelebihan menggunakan produk taseto bisnis, antara lain: 1) Fleksibel : Karena bentuknya tabungan, sehingga nasabah bebas melakukan penarikan kapan saja. 39
2) Ringan : Bebas biaya administrasi bulanan. 3) Leluasa : Lakukan tarik tunai tanpa batas penarikan di cabang BTPN serta transaksi on line antar cabang Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) 4) Ekslusif : Dapatkan kemudahan layanan Personal Banker di setiap cabang di Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) 5) Aman : Reputasi dan kinerja unggul berkelanjutan Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syarat membuka rekening : i.
Mengisi formulir pembukaan rekening dan melengkapi persyaratan dokumen untuk nasabah perusahaan / non perorangan
ii.
Setoran awal minimal Rp. 10.000.000,-
iii.
Saldo minimal Rp. 10.000.000,-
b) Taseto Premium Taseto premium adalah tabungan dengan bunga setara dengan deposito. Nasabah bias menikmati tingkat pengembalian yang optimal dengan keleluasaan sebuah tabungan. Kelebihan dari Taseto Premium diantara lain : 1) Fleksibel : Berbentuk tabungan, sehingga dapat melakukan penarikan kapan saja 2) Ringan : Bebas biaya administrasi bulanan 40
3) Leluasa : Lakukan tarik tunai tanpa batas penarikan di cabang Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) serta transaksi on line antar cabang BTPN 4) Mudah : Gunakan kartu ATM BTPN dan nikmati bebas biaya tarik tunai serta transfer on line di lebih dari 200.000 ATM yang tergabung dalam jaringan ATM Bersama maupun jaringan prima 5) Ekslusif : Dapatkan kemudahan layanan Personal Banker di setiap cabang di Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) 6) Aman : Reputasi dan kinerja unggul berkelanjutan Bank Tabungan Pensiunan Nasional adalah jaminan ketenangan hari anda Syarat Pembukaan Rekening Taseto Premium : i.
Mengisi dan melengkapi formulir pembukaan rekening
ii.
Menunjukkan kartu identitas asli
iii.
Setoran awal minimal Rp. 5.000.000,-
c) Taseto Mapan Taseto Mapan adalahtabungan berjangka dengan bunga setara deposito untuk mewujudkan impian disetiap tahap kehidupan. Keunggulan Taseto Mapan : 1) Bunga setara dengan deposito
41
2) Bebas biaya administrasi 3) Tak perlu membuka rekening induk, cukup melakukan penyetoran bulanan ke rekening Bank Tabungan Pensiunan Nasional, taseto mapan dari rekening bank maupun atau setoran tunai 4) Ditentukan sendiri tanggal penyetoran dan besarnya setoran sesuai kebutuhan. Selain itu, dana dapat ditambah setiap saat diluar setoran bulanan. Syarat pembukaan Taseto Mapan : i.
Mengisi formulir pembukaan tabungan dan menunjukkan kartu identitas yang asli
ii.
Jangka waktu minimal 2 tahun, dan maksimal 10 tahun
iii.
Setoran awal minimal Rp. 1.000.000,-
iv.
Setoran bulanan minimal Rp. 500.000,-
b. Produk Kredit Bank Tabungan Pensiunan Nasional Purna Bakti 1) Kredit Kredit pensiun adalah produk pinjaman yang diberikan kepada para pensiunan, dengan pembayaran angsuran melalui pemotongan bulanan. Kredt pensiun Pada bank Tabungan Pensiunan Nasional Kantor Cabang Pembantu Karanganyar Purna Bakti memberikan
42
banyak manfaat dan kemudahan bagi calon nasabah. Persyaratan pengajuan kredit juga sangat mudah bagi nasabah peminjam. a) Kredit Pensiun Sejahtera Kredit ini merupakan bentuk fasilitas yang dirancang khusus untuk para pensiun. Produk kredit pensiun sejahtera inin tersedia dalam pilihan 1-10 tahun, dengan plafon kredit maksimal 300juta. Pinjaman jenis ini memberikan kemudahan dalam pembayaran dalam bentuk cicilan tetap yang di potong langsung secara otomatis setiap bulannya. Keunggulan : 1) Persyaratan yang mudah 2) Angsuran tetap atau dipotong langsung setiap bulannya 3) Fasilitas kredit lunas bila nasabah meninggal karena dilindungi oleh lembaga asuransi jiwa kredit 4) Pilihan asuransi : Allianz, generali Indonesia, avrist Persyaratan : i.
Asli surat keputusan / SKEP pension
ii.
Salinan KTP yang masih berlaku
iii.
Referensi manfaat pension
iv.
Salinan NPWP (Kredit >Rp. 50.000.000,00)
b) Kredit Pensiun Sejahtera Plus
43
Kredit Pensiun Sejahtera Plus merupakan fasilitas kredit yang dirancang khusus untuk pegawai yang maksimal 6 (enam) bulan akan memasuki masa pensiun. Keunggulan : 1) Pelunasan seluruh kewajiban di bayar dengan tabungan hari tua (THT) 2) Persyaratan Mudah 3) Fasilitas kredit hingga Rp.300juta 4) Jangka waktu kredit 1 – 6 bulan 5) Fasilitas kredit lunas bila nasabah meninggal karena dilindungi asuransi jiwa kredit 6) Pilihan asuransi : Allianz, generali Indonesia, avrist c. Deposito Bisnis Pendanaan ritel Bank Tabungan Pensiunan Nasional Kantor Cabang Pembantu Karanganyar Purna Bakti menawarkan berbagai produk deposito untuk memenuhi kebutuhan : 1) BTPN deposito berjangka Merupakan produk deposito jenis ini memiliki pilihan jangka dari 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,18 dan 24 bulan. 2) BTPN deposito bonus Merupakan produk deposito yang bonusnya dapat di dapatkan pula awal atau akhir penetapan 44
3) BTPN deposito maxima Merupakan produk yang bonus bias didapat pada awal penetapan 4) BTPN deposito fleksibel Merupakan produk deposito yangt bias di cairkan kapan saja tanpa adanya pinalti atau denda 5. Struktur Organisasi Struktur organisasi adalah menggambarkan dengan jelas pemisahan pekerjaan antara satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dari masing-masing bagian sesuai dengan batasannya. Berikut ini adalah struktur organisasi yang ada pada PT. BTPN KCP Karanganyar. Branch Manager
Operasional SPV
Credit Acceptence SPV
Credit Acc Officer
Sales and Marketing SPV
Costumer Service
Back Office Staff
Sales Marketing Officer
Gambar 3.1: Struktur Organisasi BTPN KCP Karanganyar Sumber: PT BTPN KCP Karanganyar 45
Teller
6. Deskripsi Jabatan dan Fungsi Jabatan Yaitu penjelasan tentang suatu jabatan, tugas dan wewenang serta batasan yang dimiliki karyawan pada suatu perusahaan. Pembagian tugas ini dibuat untuk membagi pekerjaan secara merata sesuai dengan jabatan dan kemampuan yang dimiliki karyawan, sehingga tidak terjadi tumpang tindih dalam pelaksanaan pelayaan. Berikut adalah deskripsi jabatan dan fungsi jabatan pada PT. BTPN KCP Karanganyar a. Branch Manager 1) Deskripsi Jabatan Merencanakan, mengkoordinir, mengelola dan mensupervisi seluruh kegiatan BTPN KCP. Karanganyar yang meliputi kegiatan operasional dan pengembangan kantor cabang guna mencapai target yang ingin dicapai kantor cabang. 2) Fungsi Jabatan a) Mengkoordinir, memonitor serta mengevaluasi perkembangan kinerja kantor cabang pembantu dan memastikan pencapaian sesuai dengan target yang diharapkan kantor cabang. b) Melakukan pengawasan dan pengendalian atas prosedur kerja sekaligus
pelaksanaannya
yang
meluputi
operasional
dan
marketing dalam upaya memastikan kegiatan tersebut sesuai dengan yang telah ditetapkan
46
c) Melaksanakan pengawasan terhadap seluruh transaksi yang telah disetujui guna menjamin ketepatan dan kebenaran pembukuan sesuai ketentuan yang berlaku d) Melakukan koordinasi dan kerjasama ditingkat cabang pembantu sesuai kewenangan tugasnya e) Mengarahkan, mengkoordinir dan memantau pelaksanaan tindak lanjut audit ditingkat cabang sesuai kewenangan tugasnya b. Operasional SPV 1) Deskripsi Jabatan Merencanakan, mengkoordinir, mengelola dan mensupervisi kegitan operasional di KCP yang meliputi fungsi akuntansi, teller, dan customer service guna menjamin target yang diinginkan 2) Fungsi Jabatan a) Melakukan pengawasan dan pengendalian atas prosedur kerja dan pelaksaan kerja operasional KCP untuk memastikan kegiatan tersebut berjalan dengan baik dan lancer sesuai dengan target yang ditetapkan. b) Melakukan analisis, mengelola dan memantau ketersediaan uang tunai untuk menjaga likuiditas persediaan uang harian kas c) Memonitor, mengevaluasi dan mengkoordinasi tindak lanjut terhadap kredit bermasalah dan melaporkan kepada atasan c. Back Office Staff 47
1) Deskripsi Jabatan Melaksanakan kegiatan pembukuan, seluruh kewajiban pelaopran kepada pihak eksternal dan internal sesuai standar akuntansi dan mengkoordinir penyelesaian temuan audit intern untuk memastikan kegiatan operasional berjalan dengan baik dan laporan keuangan telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 2) Fungsi Jabatan a) Melaksanakan analisis control dan memantau keakuratan data atau laporan eksternal; laporan pajak, laporan gabungan KCP, laporan mingguan, laporan informasi, dll. b) Melakukan pembukuan terhadap transaksi dari KCP c) Melakukan pengarsiban terhadap dokumen yang terkait dengan data-data akuntansi d) Memonitor kegiatan operasional pelaksanaan kas, pembukuan dan laporan berjalan dengan baik d. Teller 1) Deskripsi Jabatan Mengelola dan melaksanakan transaksi harian yang mencakup, menerima dan membayarkan uang pada nasabah, serta menyetor kas fisik kepada nasabah dapat berjalan dengan baik. 2) Fungsi Jabatan
48
a) Melakukan pemeriksaan jumlah saldo awal dengan dana tunai yang ada dikotak uang b) Melakukan transaksi perbankan (penyetoran dan penarikan dana tunai dan non tunai, pencairan dana kredit dan pembayaran kredit) c) Meneliti keabsahan bukti kas yang diterima d) Melakukan pembukuan hasil transaksi harian pada buku kas harian e) Melakukan perhitungan saldo akhir serta memeriksa kesesuaian jumlah uang tunai hasil transaksi dan sisa dikotak uang f) Menyusun laporan kas harian e. Credit Acceptance SPV 1) Deskripsi Jabatan Bertanggung jawab untuk melakukan seluruh aktivitas pelayanan kepada calon debitur mengenai informasi pelayanan nasabah baru maupun pembaharuan sesuai dengan peraturan dan ketentuan perusahaan agar kebutuhan perbankan nasabah dapatb terpenuhi 2) Fungsi Jabatan a) Memberikan pelayanan kepada calon nasabah debitur baru maupun pembaharuan yang akan mengajukan pinjaman kredit pensiun sesuai dengan peraturan yang ditekan b) Memastikan seluruh persyaratan dokumentasi sehubungan dengan kredit pensiun telah dilengkapi sesuai peraturan yang berlaku
49
c) Memastikan seluruh aktivitas kredit pensiun memiliki tingkat resiko yang diterima agar tidak melanggar ketentuan dan prosedur yang berlaku f. Credit Acceptance Officer 1) Deskripsi Jabatan Bertanggung jawab atas administrasi kredit, melakukan pengecekan terhadap hasil perhitungan kredit, melakukan penginputan data calon nasabah dan memeriksa dokumentasi berkas-berkas terkait proses pemberian kredit serta agunan/ jaminan kredit untuk memastikan kelengkapan seluruh dokumen terkait pemberian kredit 2) Fungsi Jabatan a) Memeriksa
kelengkapan
formulir
pengisian
permohonan
pemberian kredit pensiunan serta dokumen pendukung yang dipersyaratkan untuk memastikan tersedianya dokumen yang lengkap dari pihak calon debitur b) Melakukan pencegahan terhadap agunan/jaminan kredit untuk memastikan kelayakan dokumen c) Membuat dan mengecek Syrat Perijinan Kredit (SPK) d) Melakukan wawancara terhadap calon debitur yang akan mengajukan kredit pension e) Membuat laporan harian hasil rekapitulasi penyaluran kredit pension 50
f) Membuat laporan harian realisasi tagihan pinjaman g) Membuat Payment Schudule untuk setiap transaksi penyaluran kredit pension h) Memeriksa
dan
melaksanakan
analisis
terhadap
transaksi
penyaluran kredit pension g. Customer Service 1) Deskripsi Jabatan Bertangguang jawab untuk melakukan seluruh aktivitas pelayanan kepada nasabah KCP sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku agar kebutuhan perbankan nasabah dapat terpenuh. 2) Fungsi Jabatan a) Menerima keluhan nasabah dan mencarikan solusi terbaik yang sesuai dengan peraturan dan ketentuan agarv permasalahannya dapat terselesaikan b) Melaksanakan survey kepuasan nasabah dan melakukan kompilasi hasil agar dapat diselesaikan kepada kantor cabang untuk dianalisis c) Melayani pembukuan rekening baru (tabungan, deposito, giro, taseto premium) d) Memberikan informasi kepada nasabah tentang produk-produk BTPN. h. Sales and Marketing SPV 1) Deskripsi Jabatan 51
Bertanggung jawab untuk mengelola pelaksanaan kredit pensiun untuk memastikan pencapaian target bisnis 2) Fungsi Jabatan a) Melakukan analisis terhadap data-data calon debitur untuk menyusun daftar nasabah potensial b) Membangun hubungan kerjasama yang baik dengan melakukan kunjungan kepada calon debitur potensial untuk memperluas pasar c) Melakukan analisis terhadap laporan kegiatan pemasaran serta memberi rekomendasi agar operasional pemasaran berjalan dengan baik d) Mengawasi pelaksanaan pemberian kredit kepada calon debitur dan memastikan prosesnya berjalan sesuai ketentuan yang berlaku i. Sales and Marketing Officer 1) Deskripsi Jabatan Bertanggung jawab untuk melakukan program pemasaran pinjaman pensiun
kepada
calon
debitur
maupun
pembaharuan
untuk
meningkatkan jumlah nasabah sesuai target yang ditetapkan 2) Fungsi Jabatan a) Memelihara dokumen dan aguanan/jaminan kredit yang ada sampai dokumen tersebut diserahkan kembali kepada nasabah b) Membantu nasabah dalam proses take over (pelunasan kredit di instansi lain) 52
B. Pembahasan 1. Bagaimana strategi pengembangan kualitas sumber daya manusia yang dilakukan PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) KCP Karanganyar ? Dalam mencapai tujuan perusahaan dan persaingan, setiap perusahaan harus memiliki strategi pengembangan kualitas sumber daya manusia dalam meningkatkan kinerjanya secara optimal. Strategi pengembangan kualitas sumber daya manusia yang diterapkan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional
KCP
Karanganyar
yaitu
dengan
menggunakan
strategi
pengembangan SDM pada perusahaan yang terdiri dari memberi kesempatan kepada karyawan untuk menyalurkan ide dan gagasan, memberi penghargaan kepada karyawan sebagai apresiasi atau balas jasa, memberikan pelatihan, pembinaan/sanksi dan pemutusan hubungan kerja (PHK). PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional KCP Karanganyar melakukan strategi pengembangan SDM sebagai berikut : a. Memberi kesempatan karyawan mengemukakan ide dan gagasan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Kantor Cabang Pembantu Karanganyar
memberikan
kesempatan
kepada
karyawan
untuk
mengeluarkan ide atau gagasan pada saat mengadakan rapat atau pada saat melakukan pelatihan pengembangan sumber daya manusia. Ide yang dimaksud adalah ide yang positif dan bersifat membangun untuk kemajuan perusahaan. Adapun program yang dilaksanakan PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional KCP Karanganyar dalam memberikan 53
kesempatan kepada karyawan mengemukakan ide atau gagasan, program yang dimaksud adalah program STAR 2016. Program STAR adalah program untuk menyalurkan ide kreatif tentang perbaikan/penghematan biaya atau peningkatan kualitas lainnya maupun hal bermanfaat lainnya bagi perusahaan. Program STAR ini berlaku bagi karyawan tetap di kantor pusat, region, area dan cabang yang berada dalam lingkup direktorat operation. b. Memberi penghargaan Untuk strategi pengembangan kualitas SDM pada PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional KCP Karanganyar memberi penghargaan kepada karyawan yang terbaik dan bisa mencapai target kerjanya. Penghargaan ini bisa berupa material dan non material, agar para karyawan mampu bekerja secara optimal dan terus mengalami peningkatan. Adapun penghargaan yang diberikan oleh PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional KCP Karanganyar yaitu yang bersifat material adalah pemberian bonus pada karyawan terbaik dan mencapai target kerja, sedangkan yang non material adalah memberi pujian kepada karyawan atau menaikkan jabatan. Pemberian bonus kepada karyawan pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) KCP Karanganyar adalah sebesar 1,5 kali sampai 5 kali gaji pokok karyawan tersebut, sedangkan untuk kenaikan gaji bagi karyawan terbaik adalah sebesar 18% sampai 40% dari gaji karyawan. 54
Selain memberi penghargaan, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional KCP
Karanganyar
juga
memberikan
fasilitas-fasilitas
kepada
karyawannya. Fasilitas ini diharapkan mampu menjadi salah satu faktor dalam pengembangan kualitas sumber daya manusia di PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional KCP Karanganyar. Fasilitas-fasilitas yang dimaksud adalah sebagai berikut : 1) Memberikan pinjaman/kredit karyawan Kredit karyawan adalah fasilitas yang diberikan oleh PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional KCP Karanganyar kepada karyawan untuk memenuhi beberapa kebutuhan seperti rumah tinggal, kendaraan, dan lainnya dengan persyaratan dan kondisinya ditentukan oleh perusahaan. Jenis-jenis pinjaman karyawan yang diberikan oleh PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional KCP Karanganyar adalah: a) Kredit
kepemilikan
rumah
(KPR),
untuk
pembelian
rumah/apartemen baru atau bekas pakai/second. b) Kredit kendaraan bermotor (KKB), untuk pembelian mobil dan motor. c) Kredit pendidikan lanjutan (KPL), untuk pembiayaan pendidikan. d) Kredit pribadi multiguna (KPM), untuk pembiayaan pembelian barang-barang yang dibutuhkan oleh karyawan.
55
e) Kredit darurat (KD), untuk pembiayaan yang sifatnya tidak terduga seperti pengobatan yang melebihi batas manfaat kesehatan atau mengatasi beban akibat bencana yang terjadi. Persyaratan umum pengajuan pinjaman adalah: a) Memiliki masa kerja 3 bulan setelah tanggal pengangkatan sebagai karyawan tetap bagi karyawan berpengalaman (pro hire) dan 2 tahun bagi karyawan pemula (fresh graduate) setelah tanggal pengangkatan sebagai karyawan tetap. b) Batas usia tidak boleh lebih dari 54 tahun pada saat berakhirnya jangka waktu kredit. c) Pada saat mengajukan kredit tidak sedang dikenakan sanksi hukuman surat peringatan tertulis II atau lebih berat, atau dalam status skorsing/pemeriksaan audit. d) Mendapat rekomendasi dari atasan langsung dan atasan dari atasan langsung e) Penilaian kinerja (Performance Appraisall pa) terakhir sedikitnya mendapatkan nilai “3” = “Good” pada periode 2 penilaian terakhir bagi yang telah bekerja 2 tahun atau lebih. 2) Jaminan BPJS Kesehatan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional KCP Karanganyar juga memberikan jaminan kesehatan melalui BPJS Kesehatan. Peserta yang
didaftarkan
oleh
Perusahaan 56
adalah
karyawan/ti
tetap,
kontrak/PKWT dan percobaan/probation beserta pasangan dan maksimum 3 tiga orang anak. Berikut ketentuan BPJS Kesehatan dalam pengembangan kualitas SDM di PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional KCP Karanganyar adalah sebagai berikut : a) Perusahaan tidak akan mendaftarkan peserta trainee dalam kepesertaan 1 Januari 2015. Perusahaan baru akan mendaftarkan trainee
menjadi
peserta
BPJS
Kesehatan
setelah
yang
bersangkutan berstatus karyawan tetap, kontrak/PKWT, dan percobaan/probation BTPN. Dengan demikian trainee hanya akan didaftarkan sebagai peserta asuransi kesehatan, dengan mengikuti ketentuan kepesertaan yang berlaku pada fasilitas asuransi kesehatan. b) Paling lambat tanggal 1 Januari 2015 seluruh karyawan aktif BTPN harus menjadi peserta BPJS Kesehatan. c) Human Capital akan mendaftarkan secara kolektif, karyawan dan keluarganya sebagai peserta jaminan kesehatan kepada BPJS Kesehatan. d) Karyawan akan didaftarkan pada tanggal 1 Januari 2015byang akan dating adalah karyawan yang masih terdaftar sebagai karyawan BTPN pada tanggal 1 Januari 2015. Bagi karyawan yang tanggal 31 Desember 2014 dan sebelumnya sudah mengundurkan
57
diri, maka tidak akan didaftarkan sebagai peserta Jaminan Kesehatan di BPJS Kesehatan. e) Pekerja/karyawan waajib mendaftarkan diri melalui Pemberi Kerja (BTPN). Hal ini untuk memenuhi kewajiban Pemerintah melalui Peraturan Presiden No. 111 Tahun 2013 bahwaa setiap Pemberi Kerja dan Pekerja ajib mendaftarkan diri sebagai peserta Jaminan Kesehatan kepada BPJS Kesehatan dengan membayar iuran selambatnya pada tanggal 1 Januari 2015. f) Karyawan yang terdaftar di Asuransi Kesehatan kepesertaannya diatur melalui Prosedur Fasilitas Kesehatan yang berlaku di BTPN, sedangkan kepesertaan di BPJS Kesehatan diatur melalui Peraturan Presiden No. 111/Tahun 2013. g) Pemerintah telah mengatur konsekuensi bagi pemberi kerja dan pekerja yang tidak mendaftarkan diri ke BPJS Kesehatan, sebagai berikut: i.
Bagi pemberi kerja: Tidak mendapatkan pelayanan public, meliputi: Perijinan terkait usaha, ijin memperkerjakan tenaga kerja asing, ijin yang diperlukan dalam mengikuti tender proyek, ijin perusahaan penyedia jasa pekerja atau buruh, ijin mendirikan bangunan.
ii.
Bagi pekerja:
58
Tidak mendapatkan pelayanan public, meliputi: Surat ijin mengemudi (SIM), paspor, sertifikat tanah, surat tanda nomor kendaraan (STNK), ijin mendirikan bangunan (IMB). h) Iuran program i.
Sejumlah uang yang dibayarkan secara teratur oleh peserta dan pemberi kerja untuk program jaminan kesehatan. Khusus penerima bantuan iuran/PBI seperti fakir miskin dan orang tidak mampu, iuran dibayarkan oleh Pemerintah.
ii.
Iuran yang harus dibayarkan Tabel 3.1: Iuran Program BPJS Kesehatan
Iuran program (Rp/bulan)
Periode iuran program
0,5% dari gaji
1 januari-30 juni 2015
1% dari gaji
1 juli 2015 dan seterusnya
Sumber : PT BTPN KCP Karanganyar i) Batas paling tinggi (maksimal) gaji atau upah per bulan yang digunakan adalah sebesar 2 kali penghasilan tidak kena pajak (PTKP) dengan status kawin dengan 1 orang anak. j) Merujuk
pada
Peraturan
Menteri
Keuangan
RI
No.
162/PMK.011/2012 tanggal 22 Oktober 2012 tentang penyesuaian
59
besarnya penghasilan tidak kena pajak yang saat ini berlaku, tarif 2 kali PTKP K1 adalah sebesar Rp 4.725.000,- per bulan. k) Pemotongan iuran kepesertaan BPJS Kesehatan akan mulai dilakukan pada periode penggajian Desember 2014 dan untuk seterusnya akan dilakukan pada periode penggajian satu bulan sebelumnya. l) Iuran yang dibayarkan sebesar 0,5% dari pekerja (menjadi 1% pada 1 Juli 2015) sudah mencakup/menjamin maksimum 5 peserta yang terdiri pekerja, istri/suami dan maksimal 3 orang anak. m) Contoh penghitungan iuran program Tabel 3.2: Contoh Perhitungan Iuran Program BPJS Kesehatan Gaji karyawan
Periode iuran program
Iuran per 1 jan 2015/bulan
Iuran per 1 juli 2015/bulan
Rp 3 juta
Gaji berada dibawah 2 kali PTKP K1, maka dasar gaji untuk perhitungan iuran adalah gaji actual Rp 3.000.000
4,5% x 3.000.000 Perusahaan (4%) : 120.000 Karyawan (0,5%) : 15.000
5% x 3000.000 Perusahaan (4%) : 120.000 Karyawan (1%) : 30.000
Rp 6 juta
Gaji diatas 2 kali PTKP K1, maka dasar gaji untuk perhitungan iuran adalah 2 kali PTKP K1 Rp 4.725.000
4.5% x4.725.000 Perusahaan (4%) : 189.000 Karyawan (0,5%) : 23.625
5% x 4.725.000 Perusahaan (4%) : 189.000 Karyawan (1%) : 47.250
s
60
Sumber : PT BTPN KCP Karanganyar n) Pendaftaran anggota keluarga tambahan dilakukan langsung oleh masing-masing karyawan/pekerja ke kantor BPJS kesehatan. c. Memberi pelatihan Dalam strategi pengembangan kualitas sumber daya manusia di PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional KCP Karanganyar memberikan pelatihan untuk para karyawan. Pelatihan-pelatihan dilakukan untuk meningkatkan kinerja para karyawan agar tercapai tujuan perusahaan. Adapun berbagai macam pelatihan yang dilakukan oleh PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional KCP Karanganyar antara lain : 1) Refreshment adalah pelatihan ulang
para karyawan yang telah
melakukan pelatihan sebelumnya dan berhasil mencapai target perusahaan yang diinginkan, agar para karyawan selalu ingat apa saja pelatihan-pelatihan tersebut untuk meningkatkan kualitas kerja mereka. PT BTPN KCP Karanganyar melakukan refreshment pada waktu sebulan sekali. 2) Pelatihan, pelatihan ini dilakukan pada waktu setahun sekali dan harus dilakukan oleh setiap atasan PT BTPN KCP Karanganyar kepada karyawan secara berkelanjutan. Bukan hanya melakukan pelatihan kepada karyawan yang bermasalah saja namun karyawan terbaik pun juga
perlu
pelatihan
dari
61
atasannya
untuk
mencapai
dan
mempertahankan kinerja terbaik. Pelatihan ini ditujukan untuk semua karyawan, karyawan baru/lama maupun karyawan tetap/kontrak. d. Pembinaan/Sanksi dan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) Salah satu tugas atasan di PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Kantor Cabang Pembantu Karanganyar yang diamanatkan dalam perjanjian kerja bersama (PKB) Pasal 58 adalah melakukan pembinaan kepada anggota tim kerjanya. Selain bermanfaat agar setiap anggota tim kerja mencapai apa yang menjadi target kerjanya, pembinaan berguna untuk mencegah terjadinya perselisihan ketenagakerjaan. Adapun pembinaan yang dimaksudkan dalam PKB itu mencakup: a. Bimbingan (coaching) b. Konseling c. Pemberian pujian & penghargaan d. Pemberian sanksi atas kesalahan atau pelanggaran Pembinaan harus dilakukan oleh setiap atasan yang memiliki anak buah (people manager) secara berkelanjutan. Bukan hanya karyawan bermasalah saja yang membutuhkan pembinaan, namun karyawan terbaik pun tetap membutuhkan pembinaan dari atasannya untuk mencapai dan mempertahankan kinerja terbaik. Saat terjadi kesalahan atau penyimpangan yang dilakukan oleh salah seorang anggota tim kerjanya, atasan harus memberikan sanksi sesuai dengan yang diatur dalam PKB. Atasan karyawan wajib melakukan: 62
1) Pemanggilan dan meminta karyawan untuk melakukan klarifikasi serta memberitahukan kepada karyawan atas kesalahan atau pelanggaran yang telah dilakukan terhadap ketentuan yang berlaku. 2) Pembinaan kepada karyawan dengan memberikan sanksi sesuai yang diatur dalam PKB, serta meminta komitmen dari karyawan untuk tidak mengulangi kembali pelanggaran yang sama atau lainnya. Ada tiga jenis sanksi yang dapat diberikan, yaitu: a) Teguran i.
Surat teguran diberikan atas pelanggaran ringan atau indisipliner.
ii.
Surat teguran dibuat tertulis dan wajib ditandatangani oleh karyawan dan atasan. b) Surat Peringatan 1 2 & 3 i.
Surat peringatan (SP) diberikan oleh atasan langsung sesuai bobot dari jenis pelanggaran.
ii.
Berlaku untuk jangka waktu 6 bulan.
iii.
Apabila karyawan mengulang pelanggaran dalam masa tenggang SP I, maka SP II diterbitkan dan berlaku 6 bulan sejak penerbitannya.
iv.
SP diberikan maksimal hingga 3 kali.
v.
Jangka waktu SP tidak dapat diakumulasi.
vi.
Setiap SP wajib ditandatangani oleh karyawan dan atasan. 63
vii.
Setiap SP harus dilaporkan ke HC database.
viii.
Untuk kasus kesalahan berat umum, pemberian SP harus diketahui atasan dari atasan langsung.
c) Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) i.
Untuk pemberian sanksi yang lebih berat atau peningkatan sanksi berupa PHK, bila diperlukan atasan karyawan dapat memberikan skorsing terlebih dahulu kepada karyawan.
ii.
Untuk
melakukan
skorsing
atasan
karyawan
harus
melakukan komunikasi dengan HC Industrial Relation terlebih dahulu.
2. Kendala apa yang dihadapi dalam pelaksanaan pengembangan kualitas sumber daya manusia pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) KCP Karanganyar? Dalam pelaksanaan pengembangan kualitas sumber daya manusia pada PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional KCP Karanganyar adapun kendalakendala yang dihadapi. Kendala-kendala tersebut antara lain : a. Usia karyawan/pegawai
64
Tabel 3.3: Usia Karyawan PT BTPN KCP Karanganyar
Usia (tahun)
Frekuensi
Presentase (%)
21
1
4,35
25
2
8,7
27
1
4,35
28
3
13,0
29
1
4,35
30
4
17,4
32
1
4,35
33
1
4,35
35
1
4,35
38
2
8,7
39
1
4,35
40
1
4,35
42
1
4,35
44
1
4,35
45
1
4,35
47
1
4,35
Jumlah
23
100
Sumber: data primer yang diolah 2016 65
Dari hasil data di BTPN KCP Karanganyar diatas menunjukkan bahwa karakteristik pegawai atau karyawan berdasarkan usia kategori yang paling dominan adalah 21-35 tahun dengan nilai sebesar 65,2% atau 15 orang dari total 23 orang. Sedangkan untuk kategori umur yang paling kecil dibanding yang lain yaitu 38-47 tahun sebesar 34,8% atau 8 orang dari total 23 pegawai. Usia karyawan pada bank BTPN sangat mempengaruhi dalam pelaksanaan pengembangan kualitas sumber daya manusia, karena kebanyakan dari mereka tidak dapat menerima perubahan baru yang dihadapi pada masa sekarang, terutama yang berusia 40 tahun keatas. Masa dimana fungsi tubuh yang dimiliki oleh manusia semakin menurun, maka makin menurun pula kinerja dan fisiknya. PT BTPN KCP Karanganyar melakukan strategi pengembangan kualitas SDM
dengan
cara
memberikan
jaminan
kesehatan
kepada
semua
karyawannya. Dengan menjadi peserta BPJS Kesehatan adalah salah satu caranya, untuk menjaga fisik dan kesehatan para karyawan BTPN KCP Karanganyar dan juga mengantipasi kedepan untuk para karyawan jika terjadi hal yang tidak terduga seperti sakit atau kecelakaan. Banyaknya pegawai di BTPN KCP Karangnyar yang berusia 38-47 tahun, oleh karena itu perusahaan melakukan strategi ini agar karyawan yang berusia tersebut bisa tetap mengembangkan dan meningkatkan kinerja mereka secara optimal. b. Lama bekerja di BTPN Karanganyar
66
Tabel 3.4: Lama Karyawan Bekerja di BTPN KCP Karanganyar
Lama bekerja (tahun) <1tahun
Frekuensi
Presentase (%)
4
17,4
1-10 tahun
14
60,87
11-20 tahun
5
21,7
Jumlah
23
100
Sumber: data yang diolah 2016 Berdasarkan hasil data dari BTPN KCP Karanganyar menunjukkan bahwa kategori lama bekerja yang paling dominan adalah 1-10 tahun sebesar 60,87% atau 14 orang dari total 23 orang. Sedangkan untuk kategori lama bekerja yang paling kecil dibandingkan yang lain adalah <1 tahun dan 11-20 tahun yaitu sebesar 17,4% atau 4 orang dan 21,7% atau 5 orang dari total 23 orang pegawai. Senioritas, pada bank BTPN masih sangat berpengaruh dalam pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia, karena karyawan yang baru bekerja masih sangat sungkan kepada senior/karyawan lama untuk mengeluarkan pendapat dan kreatifitas. Hal ini tentu saja menjadi kendala untuk meningkatkan atau mengembangkan kualitas kerja karyawan atau sumber daya manusia pada bank BTPN KCP Karanganyar. c. Jenjang pendidikan
67
Tabel 3.5: Jenjang Pendidikan Karyawan di BTPN KCP Karanganyar
Pendidikan
Frekuensi
Presentase (%)
SMA Sederajat
11
47,9
Diploma
0
0
S1
11
47,9
S2
1
4,2
Jumlah
23
100
Sumber: data yang diolah 2016 Berdasarkan hasil data diatas menunjukkan bahwa kategori pendidikan yang paling dominan adalah pendidikan SMA dan S1 (Sarjana) yang samasama keduanya berjumlah 11 orang atau 47,9% jika ditotal adalah sebesar 95,8% atau 22 orang dari total pegawai 23 orang. Sedangkan kategori pendidikan yang paling rendah adalah Diploma (DIII) dengan jumlah 0% atau tidak ada sama sekali. Kategori pendidikan Master atau SIII sebanyak 1 orang atau 4,2%. Pendidikan adalah salah satu faktor pembunuh matarantai kemiskinan didunia dan juga salah satu cara meningkatkan pengetahuan seseorang. Pendidikan yang dimiliki pegawai BTPN KCP Karanganyar sudah baik, ratarata dari mereka adalah SMA dan S1. Sebenarnya pendidikan SMA masih
68
rendah, strategi pengembangan kualitas SDM pada BTPN KCP Karanganyar harus ditingkatkan pada tingkat pendidikan karyawan dengan cara memberi beasiswa kepada karyawan yang terbaik untuk melanjutkan pendidikannya. Cara tersebut juga bisa termasuk penghargaan kepada karyawan yang bekerja optimal dan baik agar karyawan tersebut dapat mengembangkan dan meningkatkan kualitas kerjanya. 3. Bagaimana langkah-langkah yang ditempuh untuk mengatasi kendala dalam pelaksanaan pengembangan kualitas kerja karyawan pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) KCP Karanganyar? Dalam mengatasi kendala pelaksanaan pengembangan kualitas sumber daya manusia di Bank BTPN KCP Karanganyar, adapun langkah-langkah yang bisa ditempuh adalah sebagai berikut: a. Refreshment adalah langkah pertama yang dilakukan PT BTPN KCP Karanganyar yaitu dengan cara melakukan pelatihan ulang para karyawan yang telah melakukan pelatihan sebelumnya dan berhasil mencapai target perusahaan yang diinginkan, agar para karyawan selalu ingat apa saja pelatihan-pelatihan tersebut untuk meningkatkan kualitas kerja mereka. PT BTPN KCP Karanganyar melakukan refreshment pada waktu sebulan sekali, dengan mengadakan pelatihan ulang diharapkan semua karyawan serta karyawan yang berusia 40 tahun keatas mampu mengembangkan dan meningkatkan kinerjanya. Perusahaan mengharapkan usia bukanlah
69
penghalang atau kendala untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas kerja. b. Langkah kedua yaitu mengadakan pelatihan, pelatihan ini dilakukan pada waktu setahun sekali dan harus dilakukan oleh setiap atasan PT BTPN KCP Karanganyar kepada karyawan secara berkelanjutan. Bukan hanya melakukan pelatihan kepada karyawan yang bermasalah saja namun karyawan terbaik pun juga perlu pelatihan dari atasannya untuk mencapai dan mempertahankan kinerja terbaik. Pelatihan ini ditujukan untuk semua karyawan, karyawan baru/lama maupun karyawan tetap/kontrak. c. Langkah ketiga yaitu coaching. Coaching adalah bimbingan, jika para karyawan tidak bisa mencapai target perusahaan maka dilakukan bimbingan lanjutan khususnya untuk karyawan yang belum bisa meningkatkan kualitas kerjanya. PT BTPN KCP Karanganyar melakukan bimbingan lanjutan ini bisa setiap saat dilakukan khususnya untuk para karyawan yang belum bisa meningkatkan kinerja dan tidak mencapai target kerja pada bulan tersebut. Pada bimbingan ini memang dikhususkan untuk para karyawan yang gagal mencapai target dan belum bisa meningkatkan kinerjanya, untuk itu para karyawan tersebut perlu melakukan
bimbingan
dan
peninjauan
melaksanakan pekerjaannya.
70
serta
pemeriksaan
dalam