BAB III :METODOLOGI PERANCANGAN
BAB III METODOLOGI PERENCANAAN
3.1 Keadaan Lokasi Penyelidikan Tanah Penyelidikan tanah terdiri dari pemboran di empat titik yang meliputi tapak rencana bangunan. Maksud dari penyelidikan ini adalah untuk mendapatkan data dari lapisan tanah dan menentukan jenis pondasi yang paling memadai untuk mendukung bangunan tersebut.
Gambar 3 1 Gambar situasi (vicinity Map) Google dari lokasi Hotel dan Office Tower di Cawang Lokasi tapak proyek ini berada di daerah Cawang Jl. MT Haryono, Cawang Jakarta Timur. Dapat dilihat pada gambar 3.1 pada saat dilakukan penyelidikan tanah, keadaan lapangan adalah datar dan sebagian digunakan sebagai lahan parkir dan bangunan lantai. Berikut adalah detail dan letak posisi dari titik tiang yang akan ditinjau :
III - 1
BAB III :METODOLOGI PERANCANGAN
Gambar 3 2 Titik Lokasi Penyelidikan Tanah Waskita Hotel & Office Tower
III - 2
BAB III :METODOLOGI PERANCANGAN
Gambar 3 3 Denah Rencana Pembangunan Kantor Tanah Abang III - 3
BAB III :METODOLOGI PERANCANGAN
Gambar 3 4 Ploting Data Tanah (Waskita Hotel & Office Tower), Dan Denah (Kantor Tanah Abang) III - 4
BAB III :METODOLOGI PERANCANGAN
Pada kesempatan ini penulis akan merencanakan dua data yang berbeda, dari lokasi penyelidikan tanah yang ada di daerah cawang Jakarta timur, dan data upper structure di proyek kantor tanah abang di daerah Jakarta pusat, untuk kemudian kedua data tersebut di plotkan dalam satu perencanaan. Sementara untuk memplotkan kedua data tersebut, skala data tanah akan diperbesar mengingat data upper structure lebih luas. Sehingga diharapkan untuk data pengujian di 4 titik yaitu titik B 1, DB 1, B 2, B 3 dapat menjadi acuan untuk perencanaan pondasi tiang selanjutnya. Pemboran dilakukan dengan dua unit bor mesin rotary yang menggunaan pembilasan dengan air / lumpur untuk mengeluarkan tanah pemboran keluar. Diameter lubang bor adalah 100 mm dan pada interval kedalaman 1.0 m dan 1.5 m dilakukan tes SPT (Standart Penetration Test) pada setiap interval 3 m direncanakan pengambilan contoh tanah tidak terganggu (undisturb sampling) dengan tabung thin wall sampler dalam tanah lempung lunak sampai sedang. 3.2 Cross Section Profile Hasil Dari pemboran di 4 titik dapat dilihat dalam profil bor dimana tiap lapisan tanah di deskripsi dilihat dari jenis tanah, kepadatan maupun konsistensi dalam nilai SPT, dan gambaran secara menyeluruh mengenai keadaan pelapisan tanah ditapak ini dapat dilihat dalam gambar penampang melintang (Cross Section Profile) seperti dapat dilihat pada gambar 3.5 dibawah
III - 5
BAB III :METODOLOGI PERANCANGAN
Gambar 3 5 Statigrafi Tanah Berdasrkan Titik Bor (Sofoco) Dapat dilihat terdapat tiga lapisan (strata) tanah spesifik, mulai dari permukaan tanah hingga kedalaman 40 m. III - 6
BAB III :METODOLOGI PERANCANGAN
Lapisan ke-1 adalah tanah lempung berlanau yang merupakan tanah alluvial (endapan) abu fulkanik yang terdiri dari sub lapisan 1a dan 1b. lapisan teratas 1a mulai dari permukaan tanah sampai kedalaman 8-9 m merupakan lempung yang mempunyai konsistensi lunak sampai sedang (soft to medium stiff) dan dengan nilai N-SPT = 2 – 9. Tanah yang lunak terutama yang berada dalam level fluktuasi ketinggian air tanah yang pada waktu pengeboran dilakukan, air tanah berada pada kedalaman antara 3 sampai 5 m dari muka air tanah Sub lapisan 1 b adalah jenis tanah lempung yang sama seperti lapisan 1a. tetapi telah mengalami sementasi atau oksidasi sehingga menjadi lebih keras dan diklasifikasikan sebagai tanah sedang sampai padat (medium stiff to very stiff clay) dan dengan nilai N-SPT = 12-35 pada umumnya uji sondir 2.5 Ton terhenti dalam sub lapisan 1b ini. Lapisan ke-2 merupakan endapan aluvasi sungai, dan juga terdiri dari dua sub lapisan tanah, yaitu pada bagian atas terdiri dari lanau keras yang telah tersementasi. Dan mempunyai konsistensi N-SPT = 15 – 60. Pada beberapa titik bor dimana tanah kurang tersementasi (di DB1 dan BH2) maka nilai N-SPT lebih kecil yaitu N-SPT 15-24, sub lapisan 2a ini dijumpai pada kedalaman antara 12 m hingga 20 m. Sub lapisan 2b merupakan tanah endapan sungai, tetapi terdiri dari pasir berlanau yang padat sampai sangat padat (dense to very dense sand) dan sebagaian tersementasi dan mempunyai konsistensi N-SPT = 25 – 60. Lapisan ini mempunyai tebal kurang lebih 10 m, dan terdapat mulai kedalaman 20 m sampai 30 m dari muka air tanah. III - 7
BAB III :METODOLOGI PERANCANGAN
Lapisan ke-3 terdiri dari alluvium sungai (lama) dan telah tersementasi sebagian dan terkonsolidasi berlebih, dan mempunyai konsentrasi dengan nilai NSPT = 20-45. Lapisan tanah ini mulai kedalaman 30 m hingga lebih dari 40 m. Pengujian ini dilakukan guna mendapatkan informasi keadaan tanah di bawah permukaan akan sifat keteknikannya. Dari hasil uji SPT didapat nilai N (banyaknya pukulan). Semakin tinggi nilai N maka tanah semakin keras.
3.3 Data Laboratorium Contoh tanah asli yang dapat diambil untuk pengujian di laboratorium adalah dalam tanah lempung yang terdapat sampai kedalaman 6-8 m. selebihnya merupakan tanah lanau yang padat yang mempunyai konsistensi relative besar (N> 15) Rangkuman dari hasil tes dapat dilihat dalam lampiran, sedang hasil detail dapat dilihat dalam lampiran laporan ini. Tabel 3 1 Parameter Tanah Untuk Lapisan Tanah Atas (1.0 m sampai 6.0 m) Parameter Tanah
Soft to Medium Stiff Silty Clay (CH)
Berat Volume (kN/m3) Kadar Air (%) Spesific Gravity Void Ratio Limit Plastis Limit Cair Index Plastisitas Undrained Shear Strength (kN/m2) - cu Internal Friction (0)
III - 8
15.4 - 16.3 47 - 64 2.64 - 2.66 1.34 - 1.82 34 - 41 67 - 88 32 - 41 8 - 24 11 - 17
BAB III :METODOLOGI PERANCANGAN
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa tanah bagian atas, merupakan tanah lempung sedang yang mempunyai plastisitas dan gaya geser (undrained shear strength) yang relative tinggi (abu volkanik) Untuk mengetahui sifat konsolidasi dari lapisan tanah dalam dibawah level rencana pondasi, yaitu kedalaman 30 m dan 50 m telah dilakukan uji konsolidasi di laboratorium dengan alat oedometer atau konsolidometer. 3.4 Data Pembebanan Data teknis beban /sruktur atas dari perencanaan struktur atas bangunan dilakukan oleh PT. Toyo Cahaya Konstruksi. Pembebanan yang diperlukan dalam analisa struktur pondasi adalah pembebanan struktur atas gedung. Data pembebanan dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3 2 Pembebanan Maksimum Pada Masing-masing Kolom No
nomor kolom
reaksi kolom (ton)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
499 500 501 502 540 541 539 503 504 537 538 535 110 468
25.78282 51.04802 61.29908 60.42646 48.0842 51.76493 49.76973 60.55014 64.40879 44.2044 57.97573 90.93446 248,0451 138,5258
III - 9
BAB III :METODOLOGI PERANCANGAN
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53
470 471 542 472 473 122 107 109 113 114 117 118 108 112 492 493 494 513 514 515 478 512 511 510 509 508 507 505 477 566 580 582 516 517 475 476 488 482 483
III - 10
119,0594 141,3763 100,8007 124,9461 120,3015 246,3771 233,176 451,6382 471,564 323,2113 482,662 314,4882 460,8907 518,3091 54,66796 49,57329 80,01295 29,62601 27,5443 49,93685 65,39856 37,59881 35,39679 26,6717 35,49751 67,82571 85,46581 70,74804 60,89763 48,012 68,35368 46,13908 55,00567 72,3473 144,39964 113,42421 374,71204 458,67999 518,35327
BAB III :METODOLOGI PERANCANGAN
54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 SS86 87 88
484 485 489 525 480 479 490 486 487 531 528 527 523 496 526 119 123 126 497 498 115 543 534 524 474 481 129 128 127 126 121 124 111 116 491
III - 11
554,3634 597,21502 519,20967 596,77933 467,79586 514,86753 720,557 628,2816 411,00363 29,96805 51,59997 55,27016 62,71106 80,73402 36,34171 289,0298 295,0718 246,377 104,7016 103,321 236,7274 142,1369 135,722 15,34492 122,5237 146,0644 290,7955 281,1809 299,7304 246,1063 557,956 538,053 409,8338 499,3036 303,9276
BAB III :METODOLOGI PERANCANGAN
Gambar 3 6 Reaksi Kolom
III - 12
BAB III :METODOLOGI PERANCANGAN
3.5 Prosedur Perencanaan Pondasi Prosedur Perencanaan pengerjaan Tugas Akhir ini adalah seperti yang terlihat pada diagram alir dibawah ini : START
Pengumpulan Data
Data Beban
Hasil Perhitungan Pembebanan
•
Data Lapangan Sondir
• •
NSPT Laboratorium
Menentukan Parameter Tanah
Desain Pondasi Tiang Dalam : 1.
Analisis tiang tunggal
2.
Analisis tiang kelompok
3.
Menghitung efisiensi kelompok tiang
4.
Menghitung penurunan pondasi
Periksa Penurunan
Perhitungan Pile Cap
FINISH
III - 13