BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Tipe/Sifat Penelitian Tipe penelitian dari penulisan skripsi “Persepsi Mahasiswa Mercu Buana
terhadap Keluarga Ideal dalam Iklan BKKBN program GenRe versi Jangan Buruburu” menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif. Dalam konteks metodologi pendekatan secara kuantitatif dilaksanakan melalui proses deduktif (umum ke kkhusus), dilaksanakan dengan proses generalisasi yang mengarah pada prediksi, eksplanasi dan pemahaman serta akurasi melalui validitas dan realibilitas. Dalam penelitian kuantitatif data yang diperoleh adalah melalui penggunaan teknik-teknik pengukuran yang objektif dan analisis. Pendekatan ini mendeskriptifkan fenomena tentang objek yang ada dalam iklan BKKBN, menurut persepsi Mahasiswa Mercu Buana. Penelitian mendeskripsikan
ini
berfokus
pada
mendeskripsikan
persepsi,
dan
proporsi (prosentase) kelompok masyarakat yang memiliki
persepsi tertentu. Secara garis besar penelitian ini hanya memaparkan tentang persepsi Mahasiswa Mercu Buana terhadap iklan televisi BKKBN, dan tidak mencari atau menjelaskan hubungan antar variabel yang berkaitan dengan persepsi tersebut. Sehingga jenis penelitian ini disebut deskriptif kuantitatif.
31
32
3.2
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode survey, disebut pengertian survey
yaitu penelitian survey yang berarti mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.43 Penelitian survey yang bersifat deskriptif bertujuan mencari data seluas mungkin dalam rangka mempelajari kondisi sosial dari salah satu kelompok manusia, hubungan diantara manusia, dan juga pola kelakuan manusia.44 Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif yaitu faktor besaran menjadi penentu, sehingga data yang akan disajikan bukan merupakan tanggapan perindividu, tetapi berdasarkan pada tanggapan kelompok.45
3.2
Populasi dan Sampel
3.2.1
Populasi Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individual yang memiliki
karaktersitik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti. Objek atau nilai yang akan diteliti dalam populasi tersebut unit analisi atau elemen populasi. Unit analisis dapat berupa orang, perusahaan, media dan sebagainya.46
43
M. Singaribun & S. Effendi, Metode Penelitian Survey, Jakarta, LP3S : 1986, hal. 3 J. Vredenbregt. Metode & Teknik Penelitian Masyarakat. Jakarta : Gramedia 1983. Hal. 45 45 Masri Singarimbun, Op. Cit Hal. 263 46 Burhan Nurgiantoro, Gunawan, Marzuki, Statistik Terpaan untuk Ilmu Sosial (Gadjah mada University Press, Yogyakarta, 2002, Hal. 58 44
33
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa reguler Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana yang masih aktif tahun 2008 - 2010. Alasan peneliti memilih pada sampel tersebut dikarenakan sesuai dengan bidang studinya sehingga dengan adanya penelitian ini akan terlihat bagaimana persepsi para mahasiswa reguler terhadap objek yang sedang diteliti, populasi juga sesuai dengan target iklan tersebut, yaitu berkisar usia 19 – 24 tahun.
Data Mahasiswa Aktif Fakultas Ilmu Komunikasi Kelas Reguler Tahun Akademik 2008 – 2011 Angkatan No
Program Studi
Jumlah 2008
2009
2010
1
Broadcasting
300
233
209
742
2
Public Relation
77
106
117
300
3
Marketing Komunikasi
63
82
78
223
4
Visual Komunikasi
47
69
82
198
Jumlah
1463
Sumber: SIA Reguler, per tanggal 20 September 13-10-2011
3.2.2
Sampel Penelitian ini menggunakan pengambilan sampel probabilitas. Yang
dimaksud sampel probabilitas yaitu sampel yang ditarik berdasarkan probabilitas di mana setiap unsur populasi mempunyai kemungkinan yang sama untuk dipilih
34
melalui perhitungan secara sistematis.47 Penelitian ini menggunakan rancangan sampling probabilitas dengan menggunakan metode sampling random sederhan, di sini setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Cara menentukan jumlah sampel yang diperlukan sesuai dengan tingkat kepercayaan 95% dan presisi yang diinginkan 10%, dihitung dengan menggunakan rumus yang dikeluarkan Yamane48: n=N Nd2 + 1 Keterangan : n = sampel N = Jumlah populasi d = nilai presisi yang diinginkan, dalam hal ini penulis akan mengambil 10%.49
Jumlah sampel yang akan digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: n = 1463 (1463x0.01)+ 1 = 93.60205
47
Husein umar, Metode Riset Komunikasi Organisasi, Jakarta, 2002 Jalaludi Rahmat, Op Cit, Hal. 78 49 Rachmat Kriyantono, S.sos., M.Si. Teknik Praktisi Riset Komunikasi, Kencana Prenada Media Grup. Hal. 160 48
35
Jumlah sampel yang diambil ialah sebanyak 93 responden. Jumlah tersebut dianggap representatif untuk mewakili keseluruhan populasi yang ada.
3.3
Definisi dan Operasional Konsep
3.3.1
Definisi Konsep Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dibuat bahwa konsep
penelitian ini, yaitu persepsi Mahasiswa Mercu Buana terhadap iklan BKKBN program GenRe versi Jangan buru-buru, definisi konsep tersebut adalah sebagai berikut 1. Persepsi adalah proses penafsiran informasi indrawi, persepsi didefinisikan sebagai interprestasi bermakna atas sensasi sebagai representatif objek eksternal, persepsi adalah pengetahuan yang tampak mengenai apa yang ada diluar sana. Faktor utama dalam periklanan adalah komunikasi, sedangkan arti dari komunikasi adalah persepsi dan inti dari persepsi adalah interprestasi. Interprestasi berkaitan dengan persoalan pemberian makna terhadap suatu objek atau stimuli. 2. Proses persepsi terdiri dari: a. Atensi/perhatian adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah. b. Interpretasi adalah suatu penafsiran, dalam tahap ini mengundang makna dan persepsi. Terjadi proses penyederhanaan, pengolahan, serta penyusunan.
36
c. Kognisi adalah aspek penting yang harus diketahui untuk membangun program komunikasi yang efektif dan berfungsi sebagai pengatur dalam menentukan arah dan langkah yang akan diambil untuk mencapai kepuasan dari kebutuhan-kebutuhannya. 3. Khalayak bisa di sebut dengan istilah Penerima, sasaran, Pembaca, Pendenga, Audience, Decoder dan Komunikan. 4. Iklan Sarana komunikasi yang digunakan komunikator dalam hal ini perusahaan atau produsen untuk menyampaikan informasi tentang barang atau jasa kepada publik, khususnya pelanggannya melalui suatu media massa 5. BKKBN Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN), mempunyai tugas pemerintahan dibidang keluarga berencana dan keluarga sejahtera sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BKKBN juga berfungsi dalam - pengkajian dan penysusunan kebijakan nasional dibidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera. - melakukan koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BKKBN. - Fasilitas dan pembinaan terhadap kegiatan instasi pemerintah, swasta, LSOM dan masyarakat dibidang keluarga berencana Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera.
37
- Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum dibidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum, persandian, perlengkapan, dan rumah tangga.50
3.4.2
Operasional Konsep Dalam penelitian ini yang akan diteliti adalah persepsi mahasiswa pada
iklan BKKBN program genre versi jangan buru-buru. Maka untuk mengetahui persepsi khalayak itu digunakan 3 dimensi persepsi sebagai berikut :
3.4.2.1 Atensi (Perhatian) pada iklan BKKBN program genre versi jangan buru-buru Pengukuran perhatian pada iklan BKKBN program genre versi jangan buru-buru hanya untuk mengetahui seberapa jauh responden memperhatikan iklan BKKBN program genre versi jangan buru-buru tersebut. Perhatian (Attention) diukur dengan indikator-indikator yang kurang lebih dapat memberi penjelasan umum. 1.
Perhatian terhadap Alur cerita pada iklan BKKB program GenRe versi ”Jangan buru-buru” di televisi.
2.
Perhatian terhadap Jingle pada
iklan BKKB program GenRe versi
”Jangan buru-buru” di televisi. 3.
Perhatian terhadap Script/pesan pada iklan BKKB program GenRe versi ”Jangan buru-buru” di televisi.
50
Bkkbn.go.id
38
4.
Perhatian terhadap Endoser (Artis) pada iklan BKKBN program GenRe versi “Jangan Buru-buru” di televisi.
5.
Perhatian terhadap Slogan pada iklan BKKBN program GenRe versi “Jangan Buru-buru”, di televisi.
6.
Perhatian terhadap Logo pada iklan BKKBN program GenRe versi “Jangan Buru-buru” di televisi.
3.4.2.2 Interpretasi pada iklan BKKBN program genre versi jangan buruburu. Dalam penelitian ini yang akan diukur adala persepsi responden, yaitu bagaimana penafsiran responden terhadap iklan BKKBN program genre versi jangan buru-buru. Deskripsinya antara lain : 1. Pendapat terhadap Alur cerita pada iklan BKKB program GenRe versi”Jangan buru-buru” di televisi. 2. Pendapat terhadap Jingle pada iklan BKKB program GenRe versi ”Jangan buru-buru” di televisi. 3. Pendapat terhadap Script/pesan pada iklan BKKB program GenRe versi ”Jangan buru-buru” di televisi. 4. Pendapat terhadap Endoser (Artis) pada iklan BKKBN program GenRe versi “Jangan Buru-buru” di televisi. 5. Pendapat terhadap Slogan pada iklan BKKBN program GenRe versi “Jangan Buru-buru”, di televisi.
39
6. Pendapat terhadap Logo pada iklan BKKBN program GenRe versi “Jangan Buru-buru” di televisi.
3.4.2.3 Kognisi (Pengetahuan) terhadap iklan BKKBN program genre versi jangan buru-buru. Penilaian terhadap pemahaman atau pengetahuan responden terhadap iklan BKKBN program genre versi jangan buru-buru yang ditayangkan di televisi. Dalam penelitian ini responden dinilai tingkat pengetahuannya terhadap iklan BKKBN program genre versi jangan buru-buru.Pendapat terhadap alur cerita pada iklan BKKB versi”Jangan buru-buru” di televisi. 1.
Pengetahuan terhadap Alur cerita pada iklan BKKB program GenRe versi ”Jangan buru-buru” di televisi.
2.
Pengetahuan terhadap jingle pada iklan BKKB program GenRe versi ”Jangan buru-buru” di televisi.
3.
Pengetahuan terhadap Script/pesan pada iklan BKKB program GenRe versi ”Jangan buru-buru” di televisi.
4.
Pengetahuan terhadap Endoser (Artis) pada iklan BKKBN program GenRe versi “Jangan Buru-buru” di televisi.
5.
Pengetahuan terhadap Slogan pada iklan BKKBN program GenRe versi “Jangan Buru-buru”, di televisi
6.
Pengetahuan terhadap Logo pada iklan BKKBN program GenRe versi “Jangan Buru-buru” di televisi.
40
Variabel
Dimensi
Stimulus
Terpaan media iklan
Indikator
Sering 1. Frekuensi dalam memilih iklan
BKKBN
BKKBN
program
jangan
genre versi
Pengukuran
program
genre
buru-buru
menonton
versi
(a)
yang
Jarang
ditayangkan melalui media televisi
jangan buru-
menonton (b)
buru. 2. Intensitas dalam melihat iklan BKKBN
program
genre
versi
jangan buru-buru melalui media televisi Persepsi
Atensi
Sampai selesai (a) Sekilas saja (b)
1. Perhatian terhadap Alur cerita pada iklan BKKB versi”Jangan buruburu” di televisi. Ya 2. Perhatian terhadap Jingle pada (a) iklan BKKB versi”Jangan buruburu” di televisi. Tidak 3. Perhatian
terhadap
Script/pesan (b)
pada iklan BKKB versi”Jangan buru-buru” di televisi.
41
4. Perhatian terhadap Endoser (Artis) pada iklan BKKBN versi “Jangan Buru-buru” di televisi. 5. Perhatian terrhadap Slogan pada iklan BKKBN versi “Jangan Buruburu”, di televisi. 6. Perhatian terhadap Logo pada iklan BKKBN versi “Jangan Buru-buru” di televisi. Interpretasi
1. Interpretasi terhadap Alur cerita pada iklan BKKB versi”Jangan buru-buru” di televisi. 2. Interpretasi terhadap Jingle pada Benar iklan BKKB versi”Jangan buru(a) buru” di televisi. 3. Interpretasi terhadap Script/pesan Salah pada iklan BKKB versi”Jangan (b) buru-buru” di televisi. 4. Interpretasi
terhadap
Endoser
(Artis) pada iklan BKKBN versi “Jangan Buru-buru” di televisi. 5. Interpretasi terhadap Slogan pada iklan BKKBN versi “Jangan Buru-
42
buru”, di televisi. 6. Interpretasi terhadap Logo pada iklan BKKBN versi “Jangan Buruburu” di televisi. Kognisi
1. Pengetahuan terhadap alur cerita pada iklan BKKB versi”Jangan buru-buru” di televisi. 2. Pengetahuan terhadap jingle pada iklan BKKB versi”Jangan buruburu” di televisi. 3. Pengetahuan terhadap Script/pesan pada iklan BKKB versi”Jangan
Ya
buru-buru” di televisi.
(a)
4. Pengetahuan
terhadap
Endoser
(Artis) pada iklan BKKBN versi “Jangan Buru-buru” di televisi. 5. Pengetahuan terhadap Slogan pada iklan BKKBN versi “Jangan Buruburu”, di televisi 6. Pengetahuan terhadap Logo pada iklan BKKBN versi “Jangan Buruburu” di televisi
Tidak (b)
43
3.5
Teknik Pengumpulan Data
3.5.1
Data Primer Penyebaran angket kepada Mahasiswa Mercu Buana Fakultas Ilmu
Komunikasi dimana mereka mengisi sendiri kuesioner, dengan demikian mereka dapat mengekspresikan pendapat mereka sendiri terhadap iklan BKKBN program GenRe versi Jangan Buru-Buru
3.5.2
Data Sekunder Studi kepustakaan, yaiutu mencari data-data penunjang dari buku-buku,
internet, webisite resmi Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan berbagai referensi yang berkaitan dengan permasalahn yang diteliti.
3.6
Teknik Analisa Data Analisa data merupakan proses penyederhanaan data ke dalam bentuk
yang lebih mudah untuk dibaca dan diinterpretasikan.51 Dalam penelitian ini, setelah seluruh data terkumpul, maka data yang masuk kemudian diolah secara manual yakni dengan menghitung jumlah jawaban untuk setiap kategori pertanyaan yang diajukan. Tahapan yang dilakukan pertama adalah dengan mengumpulkan data-data mentah melalui kuesioner lalu mengelompokkan dan mengolahnya, yang kedua yaitu menyederhanakan hasil tersebut ke dalam bentuk tabel yang terlebih dahulu dibuat coding book dan cooding sheet untuk
51
Masri singarimbun dan Sofyan Effendy, Opcit, Hal.263
44
memudahkan membuat tabel tunggal. Tahapan yang terakhir yaitu menganlisa data secara kuantitatif dengan melihat perolehan angka-angka yang menunjukkan frekuensi penyebaran data. Karena metode yang digunakan adalah metode deskriptif, artinya setelah semua data terhimpun dan disusun secara sistematis, cermat untuk kemudian dipelajari dan dianalisa secara deskriptif, yaitu hanya memaparkan situasi atau peristiswa dan tidak mencari atau menjelaskan hubungan serta tidak menguji hipotesa atau prediksi. Untuk pengukuran sikap, pendapat, respon, persepsi dan opini seseorang tentang suatu fenomena digunakan skala Guttman, Skala pengukuran dengan tipe ini, akan didapat jawaban yang tegas, yaitu “ya-tidak”; “benar-salah”; “pernahtidak pernah”; “positif-negatif”; dan lain-lain. Data yang diperoleh dapat berupa data interval ataau rasio dikotomi (dua alternatif). Penelitian menggunakan skala guttman dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan.52
52
Prof. Dr. Sugiyono, Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Alfabeta: Bandung, 2008