BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Waktu dan Tempat Penelitian Tempat yang dipilih sebagai objek penelitian adalah PT Komatsu
Indonesia yang merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri alat berat. PT Komatsu Indonesia berdiri di atas lahan seluas 20.26 hektar dan terdiri atas enam area kerja yaitu Main Office, Fabrication Plant, Foundry Plant 1, Foundry Plant 2, Hydraulic Plant dan Assembling Plant. Berdasarkan hal tersebut maka penulis membatasi penelitian hanya pada area kerja Main Office. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2014 β Desember 2014 (3 bulan) dengan subjek penelitian karyawan Main Office PT Komatsu Indonesia.
3.2
Desain Penelitian Desain penelitian merupakan semua proses yang diperlukan dalam
perencanaan dan pelaksanaan penelitian, yang membantu peneliti dalam pengumpulan dan menganalisis data. Jenis penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah penelitian Kausal. Sugiyono (2011:11) mendefinisikan penelitian kausal sebagai penelitian yang berusaha mencari hubungan sebab akibat antara satu variabel dengan variabel lain. Dari variabel tersebut, selanjutnya dicari seberapa besar pengaruh variabel independen sebagai sebab terhadap variabel dependen sebagai akibat.
29
3.3
Variabel dan Skala Pengukuran
3.3.1
Variabel Sugiyono (2011:38), menyatakan bahwa variabel penelitian adalah segala
sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh
informasi
tentang
hal
tersebut,
kemudian
ditarik
kesimpulannya. Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yang diidentifikasi, yaitu : 1. Variabel Independen Variabel ini sering disebut sebagai variabel bebas. Sugiyono (2011:39), menyatakan bahwa variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini, variabel bebasnya yaitu Budaya Organisasi (X1) dan Gaya Kepemimpinan Transformasional (X2). 2. Variabel Dependent Variabel ini sering disebut sebagai variabel terikat. Sugiyono (2011:39), menyatakan bahwa variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitan ini, variabel terikatnya adalah Kinerja Karyawan (Y).
3.3.2
Skala Pengukuran Pengukuran masing-masing variabel dalam penelitian ini menggunakan
skala Likert. Menurut Sugiyono (2011:93) skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
30
fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti yang selanjutnya disebut variabel penelitian. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun itemitem instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Untuk keperluan analisis kuantitatif, setiap pernyataan atau pertanyaan diberi skor dengan ketentuan sebagai berikut : Tabel 3.1 Skala Interval Indikator Variabel Penilaian Sangat Setuju (SS) Setuju (S)
4
Ragu-ragu (RG)
3
Tidak Setuju (TS)
2
Sangat Tidak Setuju (STS) Sumber : Sugiyono (2011:94)
3.4
Skor 5
1
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Dalam penelitian ini, variabel independen adalah Budaya Organisasi (X1)
dan Gaya Kepemimpinan Transformasional (X2), serta Kinerja Karyawan sebagai variabel dependen (Y). Operasional dari variabel-variabel yang diteliti dijelaskan pada Tabel 3.2 sampai dengan Tabel 3.4 sebagai berikut : Tabel 3.2 Operasional Variabel Budaya Organisasi Variabel
Dimensi
Indikator
Budaya Organisasi (X1)
Inisiatif Individual
1. Kebebasan mengemukakan pendapat 2. Kebebasan untuk berinisiatif
Skala Pengukuran Ordinal
31
Variabel
Dimensi
Toleransi terhadap tindakan beresiko Pengarahan
Indikator
Skala Pengukuran
dalam pekerjaan 1. Kesempatan untuk bertindak aktif dalam pekerjaan 2. Kebebasan dalam berinovatif
1. Kejelasan standar kerja pada organisasi 2. Kejelasan prestasi yang diharapkan Integrasi 1. Koordinasi antar unit organisasi 2. Tingkat kerjasama antar bagian dalam unit Dukungan 1. Komunikasi dengan atasan manajemen 2. Dukungan atasan Kontrol 1. Sistem pengawasan dalam perusahaan 2. Ketegasan peraturan dalam perusahaan Identitas 1. Kebanggaan terhadap organisasi dan bagiannya 2. Pengetahuan mengenai nilainilai budaya dalam organisasi Sistem 1. Kebijakan organisasi tentang imbalan sistem imbalan 2. Prestasi kerja karyawan Toleransi 1. Penyelesaian konflik yang ada terhadap dikantor konflik 2. Kebebasan menyampaikan kritik Pola 1. Hubungan komunikasi antar komunikasi bagian 2. Sosialisasi kebijakan kepada pegawai Sumber : Robbins (Pratama, 2012)
32
Tabel 3.3 Operasional Variabel Gaya Kepemimpinan Transformasional Variabel
Dimensi
Gaya Idealized Kepemimpinan Influence Transformasional (pengaruh ideal) (X2)
Inspirational Motivation (Motivasi inspirasional)
Intellectual Stimulation (Stimulasi intelektual)
Individualized Consideration (Pertimbangan individu)
Indikator 1. Pemimpim memberikan visi dan misi 2. Pemimpin memunculkan rasa bangga 3. Pemimpin mendapatkan respek dan kepercayaan bawahan 1. Pemimpin mampu mengkomunikasikan harapan yang tinggi 2. Pemimpin mampu menyampaikan visi secara menarik 3. Pemimpin menginspirasi bawahan untuk mencapai tujuan 1. Pemimpin mampu meningkatkan kecerdasan bawahan 2. Pemimpin mampu meningkatkan kreativitas dan inovasi bawahan 3. Pemimpin mampu meningkatkan rasionalitas dan pemecahan masalah secara cermat 1. Pemimpin memberikan perhatian pribadi 2. Pemimpin memperlakukan masingmasing bawahan secara individual 3. Pemimpin melatih dan memberikan saran
Skala Pengukuran Ordinal
Sumber : Robbins dan Judge (2008:91)
33
Tabel 3.4 Operasional Variabel Kinerja Karyawan Variabel
Dimensi
Kinerja Karyawan (Y)
Quality of work (kualitas kerja)
Indikator
1. Kemampuan pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan yang diberikan 2. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan prosedur Quantity of work 1. Melaksanakan pekerjaan (kuantitas kerja) tepat pada waktunya 2. Menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target yang ingin dicapai Job Knowledge 1. Tingkat pengetahuan (pengetahuan mengenai pekerjaan yang pekerjaan) dilakukan 2. Memiliki keterampilan yang dibutuhkan dalam menyelesaikan pekerjaan Creativeness 1. Gagasan-gagasan yang (kretivitas) dimiliki pegawai yang terkait dengan pekerjaan 2. Tindakan-tindakan creative untuk menyelesaikan persoalan yang ada Cooperative 1. Kemampuan untuk (kerjasama) bekerjasama dengan rekan kerja dalam menyelesaikan pekerjaan yang harus diselesaikan bersama 2. Kesediaan untuk menerima masukan atau pendapat dari rekan kerja Initiative 1. Inisiatif pegawai dalam (inisiatif) melaksanakan pekerjaan 2. Semangat untuk menyelesaikan tugas-tugas baru Dependability 1. Memiliki kesadaran (ketergantungan) kehadiran yang tinggi dalam perusahaan 2. Kemampuan dalam
Skala Pengukuran Ordinal
34
Variabel
Dimensi
Personal qualities (kualitas personal) Sumber : Gomez (Rahadi, 2010: 36)
Indikator
Skala Pengukuran
menjelaskan pekerjaan yang dilakukan 1. Tingkat kejujuran pegawai 2. Penampilan yang baik di kantor
3.5
Populasi dan Sampel Penelitian
3.5.1
Populasi Menurut Sugiyono (2011:80) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT Komatsu Indonesia yang berlokasi kerja di Main Office dengan jumlah karyawan 226 orang. Jumlah ini termasuk jajaran Board of Directors dan Managerial sebanyak 65 orang, sehingga jumlah karyawan non BOD dan non managerial sejumlah 161 orang yang ditetapkan sebagai populasi penelitian.
3.5.2
Sampel Menurut Sugiyono (2011:81) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling, adalah cara pengambilan sampel dari anggota populasi dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi tersebut. Pada prinsipnya, penggunaan rumus-rumus penarikan sampel
35
penelitian digunakan untuk mempermudah teknis penelitian. Salah satu metode yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel adalah menggunakan rumus slovin (Sevilla, 2007). Pada penelitian ini, pendekatan penarikan sampel yang digunakan adalah rumus slovin, sebagai berikut :
n=
π 1+ππ 2
Keterangan : n = jumlah sampel N = jumlah populasi e = batas toleransi kesalahan (error tolerance) Untuk menggunakan rumus ini, pertama ditentukan berapa batas toleransi kesalahan yang dinyatakan dengan presentase. Dalam penelitian ini, ditentukan batas toleransi kesalahan 5% yang berarti memiliki tingkat akurasi 95%. Dengan populasi sebanyak 161 orang, maka sampel yang diambil berdasarkan rumus slovin ini sebanyak : n = N/ (1 + N e2) = 161/ (1 + 161 x 0. 052 ) = 114,79 ~ 115 orang.
3.6
Data dan Teknik Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Menurut
Sugiyono (2011:137), data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber data kepada pengumpul data tanpa perantara. Data dimaksud dikumpulkan dengan menggunakan teknik survey dengan kuesioner sebagai alat. Menurut Sugiyono (2011:142) kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
36
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.
3.7
Pengujian Instrumen Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas hasil penelitian yaitu
kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data (Sugiyono, 2011:222). Kualitas instrumen penelitian berkenaan dengan validitas dan reliabilitas instrumen.
3.7.1
Uji Validitas Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek
penelitian dengan data yang dilaporkan oleh peneliti (Sugiyono, 2011:267). Dengan demikian, data yang valid adalah data yang tidak berbeda antar data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian. Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel (korelasi product moment) yang dinyatakan sebagai berikut :
r=
π π΅
πΏπβ
πΏ
πΏπ π΅
ππ β
π ππ
37
Keterangan : r
= Koefisien korelasi variabel bebas dan variabel terikat
n
= jumlah responden
X = skor tiap item Y = skor total responden Untuk mengetahui skor masing-masing item pertanyaan valid atau tidak, dapat disimpulkan berdasarkan kriteria statistik sebagai berikut : 1. Jika r hasil positif, serta r hasil > r tabel, maka data tersebut valid 2. Jika r hasil positif, serta r hasil < r table, maka data tersebut tidak valid
3.7.2
Uji Reliabilitas Reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau
temuan. Suatu data dinyatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam objek yang sama menghasilkan data yang sama, atau peneliti yang sama dalam waktu yang berbeda menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua menunjukkan data yang tidak berbeda (Sugiyono, 2011:268). Uji reliabilitas dalam penelitian ini akan dilakukan dengan alat bantu SPSS versi 20 untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistic Cronbach Alpha (a). Ghozali (Khoirusmadi, 2011), menyatakan bahwa suatu varibel atau konstruk dinyatakan reliabel jika mempunyai nilai Crobach Alpha > 0,60.
38
3.8
Metode Analisis Data Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode regresi linier
berganda. Duwi (2011) mendefinisikan bahwa analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen (X1, X2,β¦.Xn) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara Budaya Organisasi dan Gaya Kepemimpinan Transformasional (variabel independen) dengan Kinerja Karyawan (variabel independen). Apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Persamaan regresi linear berganda sebagai berikut: Yβ = a + b1X1+ b2X2+β¦..+ bnXn
Keterangan: Yβ = Variabel dependen (nilai yang diprediksikan) X1 dan X2 = Variabel independen a = Konstanta (nilai Yβ apabila X1, X2β¦..Xn = 0) b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)
3.8.1
Koefisien Korelasi Menurut Sugiyono (2011:182), Koefesien korelasi ialah pengukuran
statistik kovarian atau asosiasi antara dua variabel. Analisis korelasi digunakan untuk melihat kekuatan hubungan dari dua variabel. Kedua variabel tersebut
39
merupakan variabel pokok, yaitu variabel independen dan variabel dependen. Untuk menentukan keeratan hubungan atau korelasi antar variabel tersebut, berikut ini diberikan nilai-nilai Koefisien Korelasi (KK).
Tabel 3.5 Nilai Koefisien Korelasi dan Kekuatan Hubungan Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0.00 β 0.199 Sangat Rendah 0.20 β 0.399 Rendah 0.40 β 0.599 Sedang 0.60 β 0.799 Kuat 0.80 β 1.000 Sangat Kuat Sumber : Sugiyono (2011 : 184)
3.8.2 Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (π
2 ) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan regresi dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2006). Selain itu, koefisien determinasi juga dipergunakan untuk mengetahui presentase perubahan variabel tidak bebas (Y) yang disebabkan oleh variabel bebas (X). Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 (nol) dan 1 (satu). Nilai π
2 yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen terbatas, tapi jika nilai π
2 mendekati 1 (satu), maka variabel independen memberikan hamper semua informasi untuk memprediksi variabel dependen. Adapun rumus untuk Koefisien Determinasi sebagai berikut : πΉπ = ππ π πππ%
40
Keterangan : π
2 = Koefisien Determinasi r = Koefisien Korelasi
3.8.3
Uji Normalitas Hipotesis yang telah dirumuskan akan diuji dengan statistic parametris
antara lain dengan menggunakan t-test untuk satu sampel, korelasi dan regresi, analisis varian dan t-test untuk dua sampel. Penggunaan statistic parametris mensyaratkan bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis harus berdistribusi normal. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak (Sugiyono, 2011:172). Oleh karena itu sebelum pengujian hipotesis dilakukan, maka terlebih dahulu akan dilakukan pngujian normalitas data. Menurut Ghozali (2006), Dasar pengambilan keputusan untuk uji normalitas data adalah sebagai berikut : 1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya, menunjukkan distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram, tidak menunjukkan distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
41
3.8.4
Uji Hipotesis
3.8.4.1 Uji Signifikasi Parsial (Uji t) Menurut Ghozali (2006), uji t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat. Pengujian ini bertujuan untuk menguji variabel bebas (Budaya Organisasi dan Gaya Kepemimpinan Transformasional) terhadap variabel terikat (Kinerja Karyawan) secara terpisah atau parsial. Hipotesis yang akan diuji dalam pengujian ini adalah : 1. Hipotesis I π»0 : π½0 β 0, variabel bebas (Budaya Organisasi) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Kinerja Karyawan) π»1 : π½0 β 0, variabel bebas (Budaya Organisasi) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Kinerja Karyawan) 2. Hipotesis II π»0 : π½0 β 0, variabel bebas (Gaya Kepemimpinan Transformasional) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Kinerja Karyawan) π»0 : π½0 β 0, variabel bebas (Gaya Kepemimpinan Transformasional) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Kinerja Karyawan). Dasar pengambilan keputusan (Ghozali, 2006): 1. Dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel, Dengan tingkat signifikasi 95% (Ξ± = 5%)
42
Apabila t tabel > t hitung, maka π»0 diterima dan π»1 ditolak Apabila t tabel < t hitung, maka π»0 ditolak dan π»1 diterima 2. Dengan menggunakan angka probabilitas signifikasi Apabila angka probabilitas signifikasi > 0.05 maka π»0 diterima dan π»1 ditolak. Apabila angka probabilitas signifikasi < 0.05 maka π»0 ditolak dan π»1 diterima.
3.8.4.2 Uji Signifikasi Simultan (Uji F) Menurut Ghozali (2006), Uji F menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Pengujian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel bebas (Budaya Organisasi dan Gaya Kepemimpinan Transformasional) terhadap variabel terikat (Kinerja Karyawan) secara bersama-sama atau simultan. Hipotesis yang akan diuji dalam pengujian ini adalah : π»0 : π½0 β 0, variabel bebas (Budaya Organisasi dan Gaya Kepemimpinan Transformasional) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap variabel terikat (Kinerja Karyawan) π»0 : π½0 β 0, variabel bebas (Budaya Organisasi dan Gaya Kepemimpinan Transformasional) mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersamasama terhadap variabel terikat (Kinerja Karyawan). Dasar
pengambilan
keputusan
(Ghozali,
2006)
adalah
dengan
membandingkan nilai F hitung dengan F tabel : Apabila F tabel > F hitung, maka π»0 diterima dan π»1 ditolak
43
Apabila F tabel < F hitung, maka π»0 ditolak dan π»1 diterima
3.8.5
Uji Asumsi Klasik
3.8.5.1 Multikolinearitas Multikolinearitas dilakukan untuk menguji suatu model apakah terjadi hubungan yang sempurna atau hampir sempurna antara variabel bebas. Uji ini untuk menghindari kebiasan dalam proses pengambilan keputusan mengenai pengruh parsial masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Untuk mendeteksi multikolinearitas adalah dengan melihat nilai tolerance dan nilai Variance Inflation Factor (VIF). Menurut Priyanto (2009), variabel dikatakan mempunyai masalah multikolinearitas apabila nilai tolerance lebih kecil dari 0,1 atau nilai VIF lebih besar dari 10.
3.8.5.2 Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance tetap, maka disebut Homokedastisitas dan jika berbeda disebut Heterokedastisitas. Menurut Ghozali (2006), model regresi yang baik adalah yang Homokedastisitas atau tidak terjadi Heterokedastisitas.
44