BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 3.1.1
Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Singkat dan Profil PT. Delisari Nusantara PT. Delisari Nusantara semula bernama PT. Ustraco Persada, pemegang saham membeli sebuah Francise dari Delifrancs Food International pada tahun 1997. Maka dari itu untuk menyesuaikan dengan nama Francise yang baru dibeli, maka PT. Ustraco Persada diganti menjadi PT. Delisari Nusantara. PT. Delisari Nusantara yang semula difokuskan pada Restaurant & Cafe yang menjual masakan, roti, kue-kue dan pastry. Pada saat akan dimulai usaha ini terjadilah krisis ekonomi dan moneter pada tahun 1997, maka fisilibility study yang sudah dibuat tidak dapat digunakan lagi. Sejak saat itu PT. Delisari Nusantara, mati suri sampai dengan tahun 2001. Pada tahun 2001 PT. Delisari Nusantara mulai beroperasi lagi dengan fokus yang berbeda dari tujuan semula PT. Delisari Nusantara adalah perusahaan dagang yang khusus dan fokus menyediakan bahan baku bakery dan import makanan merupakan perusahaan swasta yang bergerak dibidang supplier dalam memasarkan produk makanan dan bahan baku, produk tersebut di import dari beberapa negara dan PT. Delisari Nusantara distributor tunggal dari barang-barang tersebut. Bakery. Kantor yang berlokasi di Komplek Perkantoran Puri Mutiara Blok A No. 23-25, Jl. Griya Utama, Sunter, Jakarta Utara, 14350. Dan 47
48
berkembang dengan memiliki 3 cabang yaitu: Bandung, Surabaya, Semarang. PT. Delisari Nusantara, lebih fokus untuk menjaring pelanggan, yaitu : food industry, hotel, cafe, restaurant, shops dan bakery.
3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan a. Visi Visi dari PT. Delisari Nusantara adalah: “Menjadi Distibutor Ingredient yang terbaik dan terpercaya oleh pelanggan dan konsumen di seluruh Indonesia”. b. Misi Misi dari PT. Delisari Nusantara adalah : 1. Memasarkan produk impor bahan baku bakery dan makanan dengan kualitas yang terbaik. 2. Merebut pangsa pasar di Indonesia pada bidang Food Industry, Bakery, Restaurant, Cafe dan Hotel. 3.1.3 Produk PT. Delisari Nusantara Produk yang ditawarkan oleh PT. Delisari Nusantara, antara lain : a. French Fries Adalah merupakan makanan ringan yang terbuat dari kentang dan diolah sedemikian rupa, bentuk dan rasa dan aman untuk dikonsumsi untuk semua umur.
49
b. Wheat Flour Adalah merupakan tepung terigu untuk roti, baik roti tawar, roti tawar tutup (kasino), roti manis dan segala macam jenis roti. Dan berguna untuk menghaluskan, mengembangkan dan melunakan daging roti agar menjadi sempurna. c. Egg Powder (telur bubuk) Adalah merupakan telur yang dikeringkan dan menjadi bubuk yang berguna untuk bahan dasar membuat roti dan kue. Selain itu juga mempunyai keuntungan sebagai berikut : hygienis, relatif bisa lebih murah dari telur segar, mutu constant, menghemat tempat penyimpanan dan tidak perlu disimpan dalam ruang dingin. d. Yeast Adalah merupakan ragi kering yang dijadikan bahan dasar membuat roti yang mengandung gula lebih dari 8% atau penggunaan lemak yang tinggi. e. Calcium Propionate Adalah
bahan
untuk
memperlambat
tumbuhnya
jamur.
Dan
dipergunakan untuk adonan beragi, juga dapat digunakan dalam kue pai, isi pai, tortilla dan lain-lainnya. f. Butter Oil Substitute Adalah merupakan bahan pengganti mentega yang mempunyai rasa asin dan penampilannya agak keruh. Dan dijadikan bahan dasar pembuat roti dan kue.
50
g. Evaporate Filled Milk (susu cair) Adalah merupakan susu krimmer evaporasi yang digunakan untuk campuran adonan roti untuk kue basah, pai, cookies, dan lain-lainnya. h. Bonigrasa (susu bubuk) Adalah produk yang berbentuk bubuk dengan bahan dasar susu/dairy dan disatukan dengan lemak nabati (minyak kelapa/coconut oil, minyak kelapa sawit/palm oil). 3.1.4 Rekanan Kerjasama dengan PT. Delisari Nusantara Beberapa merk (brand) yang bekerjasama dengan PT. Delisari Nusantara, yaitu : a. “Meaple Leaf“ dari Kanada (French Fries) b. “Manildra Flour Mils“ dari Australia (Wheat Flour) c. “Primera Food“ dari Amerika (Egg Powder) d. “Instant Success“ dari Perancis (Dry Yeast/Ragi Kering) e. “Mycoban“ dari Amerika (Calcium Propionate) f. “Blue Hat” dari Perancis (Butter Oil Subtitute) g. “Mari Gold“ DAWN “ dari Malaysia (Evaporate Filled Milk) h. “Bonilait Proteines“ dari Perancis (Bonigrasa) 3.1.5 Tugas dan Tanggung Jawab 1. Pimpinan a. Mengawasi jalannya perusahaan b. Mengetahui kondisi perusahaan secara detail
51
2. Administrasi dan keuangan : a. Mengontrol semua penerimaan dan pengeluaran b. Mengontrol semua pembayaran dari pelanggan c. Membuat invoce dan Faktur Pajak d. Mengatur collector untuk sbb : • Mengambil tanda tukar faktur yang sudah di jadwalkan dari pelanggan • Mengambil tagihan pembayaran dari pelanggan yang sudah di jadwalkan • Membuat kwitansi untuk tukar faktur dan tagihan e. Membuat laporan piutang setiap 2 minggu sekali f. Membuat incentive penjualan dan komisi untuk pelanggan 3. Marketing dan Staff Marketing : a. Membuat penawaran kepada customer b. Menjelaskan produk-produk yang ditawarkan baik melalui telepon atau datang langsung ke customer c. Bekerjasama dengan Test Baker untuk membuat roti, atau kue untuk demo dan presentase produk 4. Kepala Gudang dan Bagian Logistik: a. Membuat Dokumen import yang diperlukan b. Mengatur jadwal barang masuk ke gudang c. Mengeluarkan barang yang untuk dikirim dengan memakai Bukti Pengeluaran Barang (BPB)
52
d. Mengatur pengiriman barang untuk supir e. Mengontrol dan mencatat jumlah barang setiap barang masuk dan keluar f. Melakukan stock opname setiap akhir bulan
3.2
Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah
asosiatif kausal. Menurut Sugiyono (2009:56), desain asosiatif kausal berguna untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel yang lain. Penelitian ini adalah penelitian untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih variabel bebas (independent variable) terhadap variabel terikat (dependent variable) dengan memerlukan pengujian hipotesis dengan uji statistik. Dalam hal ini untuk mengetahui pengaruh motivasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan PT. Delisari Nusantara Jakarta, dengan pengujian statistik guna mengetahui apakah motivasi dan kepuasan kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan.
3.3
Skala Pengukuran Variabel Pengukuran masing-masing variabel dalam penelitian ini menggunakan
skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap pendapatan dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Biasanya likert menggunakan skala ordinal yaitu untuk mengurutkan data dari tingkat paling rendah ke tingkat paling tinggi atau sebaliknya dengan interval
53
yang tidak harus sama. Kemudian indikator tersebut dijadikan titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan, Sugiyono (2009:132). Skala likert menggunakan lima tingkatan jawaban dapat dilihat pada Tabel 3.1. Kemudian indikator tersebut dijadikan titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan, Sugiyono (2009:132). Skala likert menggunakan lima tingkatan jawaban dapat dilihat pada tabel 3.5. Tabel 3.1 Instrumen Skala Likert
Sumber: Sugiyono (2009:133) Setelah besarnya jawaban dari responden diberi nilai, selanjutnya dicari rata-rata dari setiap jawaban responden dan untuk memudahkan penilaian dari rata-rata banyaknya kelas interval sebanyak lima. Durianto (2001:43) memberikan rumus sebagai berikut: nilai tertinggi − nilai terendah banyak kelas Berdasarkan rumus diatas, maka panjang kelas interval adalah: Interval P =
5 −1 = 0,8 5 Setelah besarnya interval diketahui, kemudian dibuat rentang skala P=
sehingga dapat diketahui dimana letak rata-rata penilaian responden terhadap setiap unsur diferensiasinya dan sejauh mana variasinya. Rentang skala tersebut adalah:
54
3.4
1,00 - 1,79
= Sangat Tidak Setuju
1,80 - 2,59
= Tidak setuju
2,60 - 3,39
= Netral
3,40 - 4,19
= Setuju
4,20 - 5,00
= Sangat Setuju
Jenis Data
Adapun jenis data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber pertama. Dalam hal ini data primer penulis dapatkan melalui: Kuesioner, adalah suatu teknik pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan mereka akan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut. Dalam hal ini penulis akan memberikan kuesioner kepada para responden atau karyawan PT. Delisari Nusantara - Jakarta. 3.5
Metode Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data, teknik penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu dengan penelitian kepustakaan (Library research) dan/atau penelitian lapangan (field research), diantaranya : a.
Observasi, yaitu merupakan pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung terhadap aktivitas perusahaan yang sedang diteliti.
b. Wawancara, yaitu peneliti melakukan tanya jawab secara langsung dengan para karyawan di bidangnya masing-masing, misalnya Human Resources Development, Sales dan Marketing, Customer Support, Field Operation maupun Finance dan Accounting.
55
c.
Penyebaran Kuesioner, adalah merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti dengan cara membagi-bagi pertanyaan atau kuesioner kepada responden agar dapat mengisi kuesioner secara objektif.
3.6
Populasi dan Sampel
3.6.1. Populasi
Populasi adalah suatu kumpulan menyeluruh dari suatu obyek yang merupakan perhatian peneliti. Obyek penelitian ini dapat berupa mahkluk hidup, benda-benda, sistem dan prosedur, fenomena dan lain-lain (Kountur, 2003:137). Populasi dalam pengertian yang lain dikemukakan oleh Hasan (2002:98) adalah: “Populasi merupakan totalitas dari semua obyek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Delisari Nusantara - Jakarta, yaitu sebanyak 50 karyawan PT. Delisari Nusantara Jakarta.
3.6.2
Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas, lengkap yang dianggap dapat mewakili populasi (Hasan, 2002:98).
56
Sampel ini diperoleh berdasarkan
pendapat Soemantri (2006:63)
adalah : ”Sampel adalah bagian kecil dari anggota populasi yang diambil menurut produser tertentu sehingga dapat mewakili populasinya”. Menurut pendapat Gay dalam buku Husein Umar (2008:79) dijelaskan bahwa ukuran minimum sampel yang dapat diterima berdasarkan pada desain penelitian yang digunakan, untuk metode deskriptif-korelasional, minimal 30 subjek. Karena populasi penelitian ini jumlahnya tidak terlalu banyak yaitu jumlahnya 50 karyawan, maka sampel yang diambil dalam penelitian ini akan menggunakan semua polulasi yang ada yaitu sebanyak 50 karyawan juga sebagai responden.
3.7
Operasional Variabel
Definisi operasional variabel didalam penelitian ini adalah: a. Motivasi (X1) Motivasi sebagai suatu dorongan yang timbul pada atau di dalam seorang individu yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku, (Gibson,2001). b. Kepuasan Kerja (X2) Kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya (Handoko, 2008:70).
57
c. Kinerja Karyawan (Y). Kinerja adalah kualitas dan kuantitas dari suatu hasil kerja individu maupun kelompok dalam suatu aktivitas tertentu yang diakibatkan oleh kemampuan alami atau kemampuan yang diperoleh dari proses belajar serta keinginan untuk berprestasi. Menurut Hasibuan (2005:56), kinerja karyawan atau karyawan diukur dengan indikator: kesetiaan, prestasi kerja, kedisiplinan, kreativitas, kerja sama, kecakapan, tanggung jawab, serta efektivitas dan efisiensi. Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Variabel
Sub Variabel
Indikator
Motivasi
1. Tanggung jawab
(X1)
2. Prestasi yang diraih 2. Prestasi yang terbaik.
1. Tanggung jawab pekerjaan
3. Pengakuan orang
3. Pengakuan yang diberikan
lain
4. Pekerjaan memberikan
4. Pekerjaan itu sendiri 5. Kemungkinan pengembangan 6. Kemajuan 7. Gaji
semangat. 5. Pengembangan yang diberikan pimpinan. 6. Peluang untuk maju yang diberikan pimpinan.
8. Keamanan
7. Gaji yang layak dan adil.
9. Kondisi kerja
8. Keamanan dan keselamatan
10.Hubungan kerja
9. Kondisi kerja yang nyaman,
Skala Pengukuran
Skala Ordinal
58
Kepuasan 1. Bersemangat Kerja (X2)
(antusias)
1. Bersemangat (antusias) menjalankan pekerjaan.
2. Menikmati
2. Menikmati pekerjaannya.
3. Pekerjaan yang
3. Pekerjaan sekarang sudah
sudah nyaman
Skala Ordinal
nyaman.
4. Peluang berprestasi 4. Menyediakan peluang untuk 5. Pemenuhan kebutuhan 6. Sikap atasan 7. Kerjasama 8. Gaji Kinerja
5. Pemenuhan kebutuhan dalam pekerjaan. 6. Sikap atasan dalam memberikan bimbingan.
9. Peranan atasan
7. Kerja sama dengan rekan
1. Kesetiaan
1. Kesetiaan karyawan
Karyawan 2. Prestasi kerja (Y)
mencapai prestasi.
3. Kedisiplinan 4. Kreativitas 5. Kerja sama 6. Kecakapan 7. Tanggung jawab 8. Efektivitas dan efisiensi
terhadap tugas dan tanggung jawabnya. 2. Hasil prestasi kerja karyawan. 3. Kedisiplinan pegawai mematuhi peraturan. 4. Kemampuan karyawan mengembangkan kreativitas. 5. Kesediaan karyawan berpartisipasi dan bekerja sama. 6. Kecakapan karyawan 7. tanggung jawab karyawan 8. efektifitas dan efisiensi karyawan
Sumber : Gibson (2001) Handoko (2008) danHasibuan (2005)
Skala Ordinal
59
3.8
Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan oleh penulis dalam mengukur hasil penelitian ini adalah : a. Validitas dan Realibilitas
Validitas menurut Priyatno (2008,16) adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur. Uji Validitas menurut Nugroho (2005,67) digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam satu daftar (konstruk) pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Validitas suatu butir pertanyaan dapat dilihat pada hasil output SPSS pada tabel dengan item-total statistics. Menilai kevalidan masingmasing butir pertanyaan dapat dilihat dari nilai corrected item-total Correlation masing-masing butir pertanyaan. Suatu butir pertanyaan dikatakan valid jika nilai r-hitung yang merupakan nilai corrected itemtotal correlation > dari r-tabel . Uji validitas sebaiknya dilakukan secara terpisah pada lembar kerja yang berbeda antara satu konstruk variabel dengan konstruk variabel yang lain sehingga dapat diketahui butir-butir pertanyaan variabel mana yang paling banyak tidak valid. Uji realiabilitas menurut Priyatno (2008, 25) digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Sedangkan menurut Nugroho (2005, 72) Realibilitas (keandalan) merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dengan
60
konstruk-konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu suatu bentuk kuesioner. Penerapan uji realibilitas atau keandalan ini dimaksudkan bahwa setelah tingkat validitas ditentukan, maka dapat dilanjutkan realibilitas. Realibilitas suatu butir pertanyaan dapat dilihat dari hasil output SPSS pada tabel dengan judul Reliabillyty Statistics. Untuk menilai masingmasing butir pertanyaan reliabel dapat dilihat dari nilai cronbach’s alpha pada masing-masing butir pertanyaan. Suatu pertanyaan dikatakan reliabel menurut Priyatno (2008:26) bila nilai cronbach’s alpha lebih besar dari r kritis product moment. Uji reliabilitas dilakukan dengan menghitung besarnya cronbach alpha coefficient untuk masing-masing instrumen kuesioner yang akan diuji.
Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana hasil
pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran ulang terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama. b. Koefisien Korelasi
Koefisien
korelasi
adalah
analisis
yang
digunakan
untuk
mengetahui kuat atau lemahnya serta arah dan hubungan antara gaya kepemimpinan, lingkungan kerja dengan kinerja karyawan. Analisis ini menggunakan analisis korelasi Rank Spearman. Rumus : rs = 1 −
6∑ di 2 N3 − N
61
Keterangan : rs
= koefisien korelasi
di
= selisih rank x dengan rank y
N
= jumlah sampel
Nilai koefisien korelasi rs berkisar antara -1 sampai 1, dimana nilai rs tersebut mencerminkan tingkat korelasi antara variabel-variabel yang diteliti dengan ketentuan sebagai berikut : a. Terdapat korelasi yang kuat namun negatif antara variabel x dan variabel y jika rs = -1 atau mendekati -1 b. Tidak terdapat korelasi atau korelasi lemah antara kedua variabel jika nilai rs = 0 atau mendekati 0 c. Terdapat korelasi yang kuat dan positif antara kedua variabel yang diteliti jika nilai rs = 1 atau mendekati 1 Menurut Riduwan (2003:228), untuk dapat memberi interprestasi terhadap kuat lemahnya hubungan variabel x dan variabel y, maka dapat digunakan pedoman seperti yang tertera pada tabel 3.3 sebagai berikut : Tabel 3.3 Interprestasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0.00 – 0.199 Sangat Rendah 0.20 – 0.399 Rendah 0.40 – 0.599 Sedang 0.60 – 0.799 Kuat 0.80 – 1.000 Sangat kuat Sumber : Riduwan (2003:228) c. Koefisien Determinasi
Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh dari variabel bebas (independent variable) terhadap variabel terikat
62
(dependent variabel). Biasanya dinyatakan dalam presentase. Koefisien determinasi ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus : Kd = rs2 x 100% Keterangan : Kd
= Koefisien Determinasi
Rs
= Koefisien korelasi Rank Spearman
d. Analisis Persamaan Regresi Linier Berganda
Yaitu untuk mengetahui gambaran mengenai hubungan antara dua atau lebih variabel X sebagai variabel independen (bebas) dengan variabel Y sebagai variabel dependen (terikat). Analisis regresi bertujuan untuk: (i) mengetahui besarnya pengaruh secara kuantitatif dari perubahan X terhadap perubahan Y apakah positif atau negatif, dan (ii) memperkirakan atau meramalkan nilai Y bila variabel X yang berkorelasi dengan Y mengalami kenaikan atau penurunan, Priyatno (2008:73), sedangkan korelasi bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel X terhadap Y. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda. Persamaan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: Y = a + b1 X1 + b2 X2 +
ε
Keterangan: Y a
= Kinerja Karyawan = Konstanta
b1, ... b4 = Koefisien regresi masing-masing variabel X1
= Motivasi
X2
= Kepuasan Kerja
ε
= Error
63
e.
Uji Hipotesis
(1) Uji F (Uji simultan atau bersama) Menurut
Priyatno
(2008:81)
uji
ini
digunakan
untuk
mengetahui apakah variabel independen (bebas) secara bersamasama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (terikat). Cara pengambilan keputusan adalah : •
Jika probabilitas/signifikan > 0,05 , Ho diterima
•
Jika probabilitas/signifikan < 0,05 , Ho ditolak
Atau dengan cara melihat F hitung dengan F Tabel: •
Jika F hitung < F tabel, maka H0 diterima
•
Jika F hitung > F tabel, maka H0 ditolak
(2) Uji t (Uji parsial) Menurut Priyatno (2008:83), uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel independen (bebas) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (terikat). Cara pengambilan keputusan adalah : •
Jika probabilitas/signifikan > 0,05 , Ho diterima
•
Jika probabilitas/signifikan < 0,05 , Ho ditolak
Atau dengan cara melihat tabel t : •
Jika T hitung < T tabel, H0 diterima
•
Jika T hitung > T tabel, H0 ditolak
64
Untuk menghitung t-tabel digunakan ketentuan df = n-k-1 pada level of significant (α) sebesar 5% (tingkat kesalahan 5% atau 0,05) atau taraf keyakinan 95% atau 0,95, jadi apabila tingkat kesalahan suatu variabel lebih dari 5% berarti variabel itu tidak signifikan.