35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Tipe Penelitian Riset (penelitian) berarti “to search for, to find”. Dalam bahasa latin riset
berasal dari kata “re” yang artinya lagi dan “cercier” yang artinya mencari. Secara umum riset berarti “mencari informasi tentang sesuatu” (looking for information about something). Bisa juga diartikan sebagai sebuah usaha untuk menemukan sesuatu (an attempt to discover something).42 Selain itu penelitian ilmiah dapat didefinisikan sebagai “an organized, objective, controlled, qualitative or quamtitative empirical analysis of one or more variables” (analisis empiris yang terorganisir, objektif, terkontrol, bersifat kualitatif atau kuantitatif dari satu atau lebih variable)43 Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif,
adapun penelitian kuantitatif adalah sebuah metode riset yang
menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya tidak terlalu mementingkan kedalaman data atau analisis. Periset lebih mementingkan aspek keluasan data sehingga data atau hasil riset dianggap merupakan representasi dari seluruh populasi44
42
Rachmat Kriyantono, Teknik praktis riset komunikasi, Jakarta. Kencana Prenada Media Group, 2009, Hal. 1. 43 Morissan, Metode Penelitian Survei, Jakarta. Kencana Prenada Media Group, 2012, Hal. 3. 44 Rachmat, Op.cit. Hal. 55.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
Penelitian kuantitatif menggunakan akurasi statistika dalam mengukur sebuah peristiwa. Riset kuantitatif menuntut variabel yang diteliti dapat diukur. Bentuk riset semacam ini memberikan perhatian besar pada seberapa sering variabel muncul dan umunya mengguanakan angka untuk menyampaikan pesan45. Oleh karena itu jenis penelitian ini selalu melibatkan diri pada perhitungan, angka dan kuantitas dalam penelitiannya. Penelitian kuantitatif memiliki karakteristik sebagai berikut :46 a. Meneliti masalah yang bersifat kuantitas. b. Metode pengumpulan data yang digunakan dengan observasi, wawancara dan kuesioner. c. Metode kuantitatif berhubungan dengan eksperimen dan survey. d. Metode kuantitatif datanya bersifat ordinal, rasio atau interval. e. Penelitian kuantitatif melibatkan pengukuran tingkatan suatu ciri tertentu. f. Penelitian kuantitatif melibatkan diri pada “perhitungan” atau “angka” atau “kuantitas” atau “jumlah”. g. Berdasarkan
pardigma
penelitian,
metode
penelitian
kuantitatif
menggunakan paradigma klasik yaitu positivis, paradigma eksperimental, atau paradigma empiricist.
45 46
Morissan, Op. cit. Hal. 23. Silalahi, Ulber, Metode dan Metodologi Penelitian, Bandung, Bina Budaya, 1999, Hal. 58.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
37
Metodologi penelitian kuantitatif ini digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan data dari unit analisis (masyarakat) yang menonton tayangan iklan televisi “Oreo”. Penelitian ini mengkaji dan menguji efek iklan televisi kepada masyarakat yang telah melihatnya di televisi dan yang dimaksud dengan efek adalah segala jenis perubahan yang terjadi pada individu ketika individu tersebut menerima pesan dari sebuah sumber47. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksplanatif.
3.2
Metode Penelitian Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode
penelitian survei, metode penelitian ini banyak dan seringkali digunakan dalam melakukan pengamatan terhadap fenomena sosial48, metode ini dirancang untuk mengumpulkan data tentang aspek-aspek yang diteliti sebagaimana pada saat penelitian dilakukan. Dalam penelitian survei peneliti harus memilih sejumlah responden sebagai sampel dan memberikan mereka kuesioner yang sudah baku dan kuesioner ini merupakan instrument pengumpulan datanya. Tujuannya untuk memperoleh informasi dari responden sejumlah yang telah ditetapkan agar dapat mewakili populasi tertentu, dalam penelitian ini peneliti menggunakan software SPSS 20 dan Microsoft Excel 2010 sebagai alat bantu perhitungan statistik.
47 48
Wiryanto, Teori Komunikasi Massa, PT. Grasindo, 2002, hal. 62. Morissan, Op. cit hal. 165.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
38
3.3
Populasi dan Sampel Populasi adalah suatu kumpulan subjek, variabel, konsep atau fenomena49
sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang mewakili keseluruhan anggota populasi yang bersifat representatif. 50 3.3.1 Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah anak-anak yang bersekolah di MI. Fatahillah Jakarta Selatan. Jumlah anak yang bersekolah pada sekolah tersebut sebanyak 524 siswa-siswi dari kelas 1 sampai dengan kelas 6. Dalam penelitian ini, peneliti hanya meneliti siswa kelas 5 dan 6 saja yang berjumlah 158. Jumlah populasi dari penelitian berjumlah 158 anak yang di dalamnya terdiri dari siswa dan siswi Madrasah Ibtidayah (sederajat dengan Sekolah Dasar/SD) kelas 5 dan 6. 3.3.2 Sampel Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik sampel probabilitas dengan tipe penarikan sampel acak sederhana. Simple random sample atau yang biasa disebut dengan sampel acak sederhana adalah sampel random/acak yang dimana setiap individu (subjek), elemen, peristiwa atau unit dalam populasi memiliki peluang yang sama untuk terpilih sebagai anggota sampel. 51
49
Morissan, Op.Cit. Hal. 109. Morissan, Op Cit Hal. 109. 51 Morissan, Op Cit Hal. 121-122. 50
http://digilib.mercubuana.ac.id/
39
Dalam menentukan sampel dari populasi besar yang didapat dari dugaan proporsi populasi dapat digunakan Rumus Yamane :52 N n = __________ Nd2+1
158 _______________ = 113.26164874 158 x (0,05)2 + 1 n = 113.26164874
dibulatkan menjadi 114
Keterangan : n = Ukuran Sampel N = Populasi d = Tingkat Presisi
52
Kriyantono, Rachmat, Op Cit Hal. 164.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
40
3.4
Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua teknik pengumpulan
data yaitu data primer dan data sekunder, dengan penjelasan sebagai berikut :53 1. Data Primer. Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber data pertama atau tangan pertama di lapangan. Sumber data ini bisa responden atau subjek penelitian, dari hasil pengisian kuesioner, wawancara, observasi. 2. Data Sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder. Data ini juga dapat diperoleh dari data primer penelitian terdahulu yang telah diolah lebih lanjut menjadi bentukbentuk seperti tabel, grafik, diagram, gambar dan sebagainya sehingga menjadi informatif bagi pihak lain.
3.5
Definisi Konsep
3.5.1 Iklan Oreo Versi Animasi Sebuah komunikasi komersil dan nonpersonal yang dilakukan oleh produsen makanan “Oreo” tentang sebuah organisasi dan produkproduknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak target melalui media
53
Kriyantono, Rachmat, Op Cit Hal. 41-42.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
41
bersifat massal54, berupa tampilan audio visual yang terdiri dari susunan gambar tanpa manusia atau benda nyata lainnya yang disajikan melalui media televisi. Model komunikasi SOR menggambarkan stimulus yang diterima lalu diolah oleh diri audiens, sehingga menimbulkan respon terhadap stimulus yang telah didapat sebelumnya.
3.5.2 Minat Beli Minat beli adalah tahap kecenderungan responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan55. Dalam hal ini minat transaksional, minat referensial, minat preferensial dan minat eksploratif merupakan indikator dari minat beli.
3.6
Operasionalisasi Konsep Bagian ini menerangkan dan menampilkan bagan yang merupakan
operasionalisasi konsep dari penelitian “Pengaruh Tayangan Iklan Oreo Versi Animasi Terhadap Minat Beli Siswa dan Siswi MI. Fatahillah Jakarta Selatan”. Pada bagian ini penulis berusaha untuk menerangkan bagian-bagian dari setiap variabel beserta indikator-indikator dan ukurannya. 54
Monle Lee dan Carla Jonshon. Prinsip-prinsip Pokok Periklanan Dalam Prespektif Global: Prenada Media. 2004 Hal. 3 55 Thomas C. Kinnear and James R. Taylor. Marketing Research: An Applied Approach. New York: McGraw Hill. 1995 Hal. 10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
42
Berikut adalah operasionalisasi konsep dari penelitian “Pengaruh Tayangan Iklan Oreo Versi Animasi Terhadap Minat Beli Siswa dan Siswi MI. Fatahillah Jakarta Selatan” : Tabel 3.1 Operasionalisasi Konsep
Variabel
Dimensi
Sub-dimensi
Iklan Oreo Versi Animasi
Indikator Seberapa sering
Stimulus
Frekuensi
(X)
khalayak menyaksikan tayangan iklan oreo
Skala 5. Sering Sekali 4. Sering 3. Ragu-ragu 2. Jarang 1. Tidak Pernah
Seberapa Action Sequence
Memperhatikan
(Urutan Adegan)
adegan yang terjadi pada iklan oreo versi animasi
5. Sangat Memperhatikan 4. Memperhatikan 3. Ragu-ragu 2. Sedikit Memperhatikan 1.Tidak Memperhatikan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
43
Seberapa Setting
5.Sangat Menarik
menarikkah suasana 4. Menarik
(Layar
yang hadir pada
3. Ragu-ragu
Belakang).
iklan oreo versi
2.Sedikit Menarik
animasi
1. Tidak Menarik
Seberapa
5. Sangat Memperhatikan
Copy
memperhatikan
4. Memperhatikan
(Tulisan)
khalayak tentang
3. Ragu-ragu
kalimat yang
2. Sedikit
terucap dan tulisan
Memperhatikan
yang terdapat pada
1.Tidak Memperhatikan
oreo versi animasi
Seberapa Enakkah Music (Musik)
5.Sangat Enak
Jingle (Musik) yang 4. Enak ada pada iklan oreo versi animasi
3. Ragu-ragu 2. Sedikit Enak 1. Tidak Enak
http://digilib.mercubuana.ac.id/
44
Seberapa Organism
Evaluasi Kognitif
5.Sangat Mengetahui
mengetahui
4.Mengetahui
khalayak terhadap
3. Ragu-ragu
isi iklan oreo
2. Sedikit mengetahui 1. Tidak Mengetahui
Response
Penilaian Iklan
Seberapa baguskah
5.Sangat Bagus
tayangan iklan oreo
4.Bagus
menurut khalayak
3.Ragu-ragu 2.Sedikit bagus 1. Tidak bagus
Ketertarikan Minat Beli (Y)
Minat
Pembelian
khalayak untuk
Transaksional
Produk
membeli produk oreo
5. Sangat Tertarik 4. Tertarik 3. Ragu-ragu 2. Sedikit Tertarik 1. Tidak Tertarik
http://digilib.mercubuana.ac.id/
45
Ketertarikan khalayak umtuk
5. Sangat Tertarik 4. Tertarik
Minat
Mereferensikan
mengajak keluarga,
3. Ragu-ragu
Referensial
Produk
teman atau orang-
2. Sedikit Tertarik
orang terdekatnya
1. Tidak Tertarik
untuk membeli produk oreo
Keteguhan dalam
5. Sangat Setuju
Minat
Pengutamaan
memilih produk
Preferensial
produk
oreo diantara
3. Ragu-ragu
produk biskuit
2.Sedikit Setuju
lainnya.
1.Tidak Setuju
Keteguhan dalam memilih produk
4. Setuju
5. Sangat Setuju 4. Setuju
oreo diantara
3. Ragu-ragu
produk biskuit
2.Sedikit Setuju
lainnya yang mirip
1. Tidak Setuju
dengan oreo.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
46
Seberapa inginkah Minat
Pencarian
khalayak untuk
Eksploratif
Informasi
mencari tahu
5. Sangat Ingin 4. Ingin
bagaimana rasa oreo 3. Ragu-ragu 2. Sedikit Ingin 1. Tidak Ingin Seberapa inginkah khalayak untuk
5. Sangat Ingin
mencari tahu berapa 4. Ingin harga oreo
3. Ragu-ragu 2. Sedikit Ingin 1. Tidak Ingin
Seberapa inginkah khalayak untuk mencari tahu dimana membeli oreo
5. Sangat Ingin 4. Ingin 3. Ragu-ragu 2. Sedikit Ingin 1. Tidak Ingin
http://digilib.mercubuana.ac.id/
47
3.7
Teknik Analisa Data Untuk mengetahui hasil pendapat mengenai pengaruh tayangan iklan oreo
versi animasi terhadap minat beli, maka langkah-langkah analisis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
3.7.1 Skala Pengukuran Instrumen Dalam penelitian ini peneliti memberikan skor atas jawabanjawaban yang diberikan oleh para responden terhadap pernyataan yang ada dalam kuesioner, adapun alat yang digunakan yaitu dengan menggunakan skala likert. Skala likert atau method of summated ratings, yang berarti setiap jawaban atau tanggapan itu dijumlahkan sehingga mencapai nilai total, skala ini secara umum menggunakan peringkat angka penilaian. Setiap pilihan jawaban memiliki bobot yang berbeda dan seluruh jawaban responden dijumlahkan berdasarkan bobotnya sehingga menghasilkan suatu skor tunggal mengenai suatu topik tertentu56.
56
Morissan, Metode Penelitian Survei, Jakarta. Kencana Prenada Media Group, 2012, Hal. 88.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
48
3.7.2 Uji Validitas Validitas mengacu pada seberapa jauh suatu ukuran empiris cukup menggambarkan arti sebenarnya dari konsep yang tengah diteliti57 . Uji Validitas adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur benar-benar dapat mengukur apa yang ingin diukurnya58. Teknik analisis ini dengan cara mengkorelasikan masing-masing skor item dengan skor total. Skor total adalah penjumlahan dari keseluruhan item. Item-item pertanyaan yang berkorelasi signifikan dengan skor total menunjukan item-item tersebut mampu memberikan dukungan dalam mengungkap apa yang ingin diungkap.59 Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikansi 0,005. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut :60 1. Jika r hitung > r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau item-item
pertanyaan
berkorelasi
signifikan
terhadap
skor
total
(dinyatakan valid). 2. Jika r hitung < r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau item-item pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan tidak valid).
57
Ibid Hal. 103 Husein Umar. Metode Riset Komunikasi Organisasi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. 2002 Hal 99. 59 Dwi Priyatno. Mandiri Belajar SPSS. Jakarta: Mediakom. 2008. Hal 17. 60 Ibid Hal. 18 58
http://digilib.mercubuana.ac.id/
49
Tabel 3.2 Uji Validitas Tayangan Iklan Oreo Butir Soal Hasil uji validitas
Rtabel
Ket.
1
0,519
0,195
Valid
2
0,513
0,195
Valid
3
0,579
0,195
Valid
4
0,464
0,195
Valid
5
0,434
0,195
Valid
6
0,467
0,195
Valid
7
0,520
0,195
Valid
Sumber : Data diolah 2015 Tabel 3.3 Uji Validitas Tayangan Minat Beli Butir Soal Hasil uji validitas
Rtabel
Ket.
1
0,364
0,195
Valid
2
0,573
0,195
Valid
3
0,406
0,195
Valid
4
0,429
0,195
Valid
5
0,538
0,195
Valid
6
0,402
0,195
Valid
7
0,511
0,195
Valid
Sumber : Data diolah 2015
http://digilib.mercubuana.ac.id/
50
3.7.3
Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukan konsistensi suatu
alat pengukur dalam mengukur gejala yang sama. Setiap alat pengukur seharusnya memiliki kemampuan memberikan hasil pengukuran yang konsisten. Pada alat pengukur pada fenomena fisik seperti berat dan panjang badan, konsistensi hasil pengukuran bukanlah hal yang sulit dicapai. Akan tetapi untuk mengukur permasalahan bisnis yang mencakup fenomena sosial seperti sikap, opini, persepsi, pengukuran yang konsisten agak sulit dicapai.61 Uji Signifikansi dilakukan pada taraf signifikansi 0,05 artinya instrumen dapat dikatakan reliabel bila nilai alpha lebih besar dari r kritis product moment. Atau kita bisa menggunakan batasan tertentu seperti 0,6. Menurut Sekaran, reabilitaskurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik62.
Tabel 3.4 Uji Reliabilitas Variabel
Alpha Cronbach
Kriteria
Keterangan
Tayangan Iklan
0,773
> 0,6
Reliabel
Minat Beli
0,746
> 0,6
Reliabel
Sumber : Data diolah 2015
61 62
Husein Umar Op Cit Hal. 108. Dwi Priyatno. Mandiri Belajar SPSS. Jakarta: Mediakom. 2008. Hal 26.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
51
3.7.4
Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mngetahui apakah populasi
data berdistribusi normal atau tidak. Uji ini biasanya digunakan untuk mengukur data berskala ordinal, interval, ataupun rasio. Dalam penilitian ini peneliti menggunakan metode grafik63. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan plotting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika data menyebar disekitar garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal, maka model regresi tidak memnuhi asumsi normalitas
3.7.5
Uji Hipotesis Dalam menguji hipotesis, ada beberapa langkah yang harus dilalui,
yaitu64 : 1. Menemukan formulasi hipotesis. Ho : Tidak ada Pengaruh Tayangan Iklan Oreo Versi Animasi Terhadap Minat Beli Siswa dan Siswi MI. Fatahillah Jakarta Selatan.
63
Ibid Hal. 28 Hasan Iqbal. Pokok-pokok materi metodologi penelitian dan aplikasinya. Bogor: Ghalia. 2002. Hal 54. 64
http://digilib.mercubuana.ac.id/
52
Ha : Ada Pengaruh Tayangan Iklan Oreo Versi Animasi Terhadap Minat Beli Siswa dan Siswi MI. Fatahillah Jakarta Selatan. 2. Menentukan taraf nyata dan nilai tabel. Taraf nyata adalah batas toleransi dalam menerima kesalahan dari hasil hipotesis terhadap nilai parameter populasinya. Taraf nyata dilambangkan dengan α (alpha). Dalam hal ini menggunakan α = 5% = 0.05%. 3. Menentukan nilai kriteria pengujian. Kriteria pengujian adalah bentuk pembuatan keputusan dalam hal menerima atau menolak hipotesis nol dengan cara membandingkan nilai kritis (nilai α tabel dari distribusinya) dengan nilai uji statistika.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
53
3.7.6
Analisis Regresi Linear Sederhana Dwi Priyatno mengatakan bahwa regresi linear sederhana adalah
hubungan secara linear antara satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen apakah positif atau negatif.65 Dengan rumus umum regresi linear sederhana sebagai berikut66 : Y = a + bX Keterangan : Y:
Variabel Dependen
X:
Variabel Independen
a:
Konstanta (Nilai Y apabila X=0)
b:
Koefisien Regresi, yaitu angka peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, bila b (-) maka terjadi penurunan.
65 66
Dwi Priyatno. Mandiri Belajar SPSS. Jakarta: Mediakom. 2008. Hal 66. Ibid Hal. 66
http://digilib.mercubuana.ac.id/
54
3.7.7
Analisis Koefisien Korelasi Analisis korelasi sederhana digunakan untuk mengetahui keeratan
hubungan antara dua variabel dan untuk mengetahui arah hubungan yang terjadi, dengan menggunakan data berskala interval untuk rasio. Nilai korelasi (r) bekisar antara 1 sampai -1, nilai semkain mendekati -1 berarti hubungan antara dua variabel semakin lemah. Nilai positif menunjukkan hubungan searah (X naik, maka Y naik) dan nilai negative menunjukkan hubungan terbalik (X naik, maka Y turun). Pedoman untuk memberikan interpetasi koefisien korelasi sebagai berikut :
Tabel 3.5 Koefisien Korelasi Internal Koefisien (r hitung)
Tingkat Hubungan
0,00 s/d 0,199
Sangat Rendah
0,20 s/d 0,399
Rendah
0,40 s/d 5,99
Cukup Rendah
0,60 s/d 0,799
Kuat
0,80 s/d 1,00
Sangat Kuat
Sumber : Sarwono Jonathan. Analisis Data Penelitian (2006)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
55
Persons’s Correlation (Product Moment)67 atau dapat kita cari dengan menggunakan rumus sebagai berikut : n XY X Y
r n
2
2
X X n Y Y 2
2
Keterangan : r
: Koefisien korelasi
n
: jumlah individu dalam sampel
X
: angka mentah untuk variabel X
Y
: angka mentah untuk variabel Y
3.7.8
Uji Determinasi Analisa determinasi dalam regresi linear digunakan untuk
mengetahui persentase sumbangan pengaruh variabel independen (X) secara serentak terhadap variabel dependen68. Nilai koefisien determinasi yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas, nilai yang mendekati satu berarti variabel independen memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. 67
Kriyantono, Rachmat, Teknik praktis riset komunikasi, Jakarta. Kencana Prenada Media Group, 2009, Hal. 175-176. 68
Dwi Priyatno. Mandiri Belajar SPSS. Jakarta: Mediakom. 2008. Hal 79.
http://digilib.mercubuana.ac.id/