BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian eksplanasi kausal
kuantitatif dimana riset penelitian ini bertujuan untuk memperoleh
kejelasan atau menjelaskan suatu fenomena, menjelaskan hubungan, menguji pengaruh (hubungan sebab-akibat) antara variabel, melakukan evaluasi, dan mengetahui perbedaan atau komperasi satu atau lebih kelompok (yang dikenai perlakuan dengan yang tidak di kenai perlakuan) atau perbedaan kondisi satu atau lebih kelompok. Penelitian eksplanasi dapat dilakukan untuk menguji hipotesis dengan statisitikinfrensial (korelasi, regresi, regresi multi variate/path analisis) untuk generalisasi data sampel pada (respresentasi sampel dari populasi) populasi dengan menarik sampel random. Jenis penelitian yang dipakai oleh penulis adalah eksplanasi kausal yang menekankan pada pengaruh atau sebab akibat pencapaian program yang berupa sosialisasi.1 Disini penulis mengambil dua aspek sebagai kunci dari penelitian eksplanasi ini, yaitu Pengaruh Sosialisasi Kali Bersih Oleh Suku Dinas Kebersihan Jakarta Barat Terhadap Kesadaran Hidup Sehat pada Masyarakat Kel. Kedaung Kali Angke priode 2015-2016.
1
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV Alfabeta. 2007, hal 10
54
55
3.2. Metode Penelitian Metode Penelitian yang digunakan oleh penulis adalah Metode Penelitian Kuantitatif jenis metode survey yaitu metode penelitian yang pengumpulan datanya menggunakan kuesioner (questionnaire method) yaitu daftar pertanyaan tertulis yang diajukan pada sekelompok orang yang disebut sample2. Alasan penulis memakai metode ini adalah karena metode ini dibatasi pada penjaringan data yang dikumpulkan dari sample atas populasi untuk mewakili seluruh populasi. Dan metode survey ini juga membantu perolehan data secara kuantitatif mengenai Pengaruh Sosialisasi Kali Bersih Oleh Suku Dinas Kebersihan Jakarta Barat Terhadap Kesadaran Hidup Sehat pada Masyarakat Kel. Kedaung Kali Angke priode 2015-2016. 3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi Pengertian populasi menurut Sudjana dalam buku Metode Penelitian Bidang Sosial adalah totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung maupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif, daripada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan obyek yang lengkap dan jelas.3 Pada penelitian ini penulis memilih warga kali angke Jakarta Barat sebagai populasi penelitiannya, dengan mengambil level Rt 01 sampai dengan Rt 05. Alasan penulis memilih populasi ini adalah dikarenakan supaya penulis dapat melakukan pengukuran secara merata mulai dari level Rt 01 sampai Rt 05. 2
3
Bambang setiawan, Metode Penelitian Komunikasi I, Jakarta : Universitas Terbuka, 1995, hal.39
Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, 2003, hal 141
56
Populasi yang diambil oleh penulis untuk penelitian ini adalah sebanyak 150 Warga Kali Angke Jakarta Barat dengan detail sebagai berikut:4
Warga
Populasi
RT 01
25 Orang
RT 02
25 Orang
RT 03
25 Orang
RT 04
25 Orang
RT 05
50 Orang
Jumlah
150 Orang
3.3.2. Sample Sample adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apa yang dipelajari dari sample itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sample yang diambil dari populasi harus betul – betul representatif (mewakili).5 Saat menentukan ukuran sample , apabila makin besar jumlah sample mendekati populasi, maka peluang kesalahan generalisasi semakin kecil dan sebaliknya makin kecil jumlah sample menjauhi populasi, maka makin besar kesalahan generalisasi (diberlakukan umum). Selain itu tingkat kesalahan juga mempengaruhi dalam penentuan ukuran sample. Makin besar tingkat kesalahan maka akan semakin kecil jumlah sample yang diperlukan, dan sebaliknya, makin 4 5
Kelurahan Kali Angke Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Bandung : CV Alfabeta, 2007, hal 73
57
kecil tingkat kesalahan, maka akan semakin besar jumlah anggota sample yang diperlukan. Untuk menentukan ukuran sample, penulis melakukan perhitungan statistik dengan menggunakan rumus Slovin. Rumus slovin ini untuk menentukan ukuran sample dari populasi yang diketahui jumlahnya. Rumusnya adalah:6 n=
N 1 + Ne2
n=
150
1+ (150)(0,05)2
n=
150 1 + 0,375
=
150
= 109,090
1,375
n = 110 orang (dibulatkan dari jumlah 109,090) Ket:
n = ukuran sample N = ukuran sample E = kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sample yang dapat ditolerir, yaitu 5%
6
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, edisi pertama, cetakan kedua, Jakarta : Prenada Media Group, 2007, hal 160
58
Berdasarkan hasil perhitungan rumus diatas, maka jumlah sample yang diteliti dalam penelitian ini adalah berjumlah 110 orang. Jumlah ini menurut penulis dinilai sudah cukup representatif (mewakili) dari total populasi tersebut. Teknik sampling yang akan digunakan penulis dalam penelitian ini adalah teknik Probability Sampling jenis Proportionate Stratified Random Sampling yaitu merupakan teknik pengambilan sample anggota populasi yang dilakukan dengan memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut. Teknik sampling ini digunakan untuk menentukan jumlah sample, bila populasi berstrata secara proporsional. Teknik sampling ini digunakan untuk menentukan jumlah sample, bila populasi berstrata secara proporsional.7 Rumus Proporsional Stratified Random Sampling adalah:8 Ni = Ni x n N Ket:
Ni = Ukuran tiap strata sample Ni = Ukuran tiap strata populasi N = Ukuran (total) sample N = Ukuran (total) populasi
7 8
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Bandung : CV. Alfabeta, 2007, hal 75 Sugiarto, Teknik Sampling, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2001, hal. 73
59
Berikut teknik sample dengan Stratified random sampling: Contoh untuk level Rt 01: Ni = 25 Orang (Populasi Masyarakat Rt 01) n = 110 Orang (sample) N = 150 Orang (Jumlah seluruh Masyarakat Kel.Kali Angke) N = 25 x 110 = 18,333 dibulatkan menjadi 19 Orang 150 Table Proportionate Stratified Random Sampling: Level
Populasi
Ni
N sample
Proportionate Stratified Random Sampling
RT 01
25 Orang
150
110
19
RT 02
25 Orang
150
110
19
RT 03
25 Orang
150
110
19
RT 04
25 Orang
150
110
19
RT 05
50 Orang
150
110
37
Jumlah 150 Orang
113
60
3.4. Definisi dan Oprasionalisasi Konsep 3.4.1 Definisi Konsep a. Sosialisasi Berdasarkan pengertian sosialisasi atau batasan sosialisasi diatas dapat diambil beberapa poin penting yaitu: 1. Sosialisasi berjalan melalui proses belajar untuk memahami, menghayati, menyesuaikan dan melaksanakan tindakan sosial yang sesuai dengan pola perilaku masyarakatnya (behavioral patterns of society). 2. Sosialisasi berjalan bertahap dan berkesinambungan (kontinu), mulai dari sejak individu dilahirkan hingga dia mati. 3. Sosialisasi berhubungan erat dengan enkulturasi atau proses pembudayaan, yaitu proses belajar dari seorang individu untuk belajar, mengenal, menghayati, dan menyesuaikan alam pikiran serta cara dia bersikap terhadp sistem adat, bahasa, seni, norma, agama dan seluruh peraturan dan pendirian yang ada dalam lingkungan kebudayaan masyarakat Tingkat Kesadaran Hidup Sehat b. Tingkat Kesadaran Paradigma
pembangunan
berkelanjutan
diatas
akan
semakin
dibutuhkan seiring dengan perkembangan globalisasi, terutama ketika diterapkan ISO 9000 (standar kualitas barang) dan ISO 14000 (standar kualitas
lingkungan).
Secara
sederhana
dalam
ISO
14000
61
dipersyaratkan
audit
lingkungan,
label
lingkungan,
system
pengelolaan lingkungan dan analisis daur hidup. (Manik: 2009:2130). Bila ISO 14000 diberlakukan, suka atau tidak suka, para pengusaha harus menyesuaikan produk-produknya dengan kriteria lingkungan yang
dikehendaki
oleh
ISO
(international
Standardization
Organization). Di Indonesia, pembangunan berkelanjutan ditunjukan untuk mengurangi kemiskinan dan meminimumkan kerusakan sumber daya alam dan lingkungan. Secara implisit mengandung arti memaksimumkan keuntungan pembangunan dengan tetap menjaga kualitas sumber daya alam. Paradigm
pembangunan
berkelanjutan
diatas
menutut
diterapkannya strategi gerakan kurtural, yakini upaya membangun kelestarian lingkungan sejak tingkat sekala terkecil yaitu keluarga, lalu diharapkan mempunyai ekskalasi pemberdayaan yang melebar dan meluas. Sumber daya alam yang meliputi hutan, perairan, dan pertambangan serta segala yang terkandung di dalamnya harus dipahamkan sebagai anugrah Tuhan yang Maha Esa bagi manusia, sehingga dalam pemanfaatannya harus bijak dan tanpa mengurangi prospek generasi mendatang. Oleh karena itu, manusia sebagai makhluk yang terlibat menjadi subjek sekaligus objek dalam setiap tahapan
pembangunan
harus
mampu
mengambil
manfaat,
62
merencanakan dan melibatkan diri secara aktif dalam pelestarian sumber daya alam.9 c. Dampak Komunikasi Setiap aktivitas komunikasi pasti memiliki efek. Dalam konsep komunikasi
paradigmatis
disebutkan
bahwa
komunikasi
merupakan sebuah pola yang meliputi sesejumlah komponen (unsur) serta memiliki dampak-dampak tertentu. Adapun pola-pola komunikasi yang memiliki dampak, antara lain penyuluhan, penerangan,
propaganda,
kampanye,
pendidikan,
acara
radio/televise, pemutaran film/video, dan diplomasi. Pada dasarnya komunikasi memiliki 3 dampak, yaitu : 1. Memberikan informasi, meningkatkan pengetahuan, menambah wawasan, tujuan ini sering disebut tujuan yang kognitif. 2. Menumbuhkan perasaan tertentu, menyampaikan pikiran, ide atau pendapat. Tujuan ini sering disebut tujuan afektif. 3. Mengubah sikap, perilaku dan perbuatan. Tujuan ini sering disebut konatif atau psikomotorik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka diperlukan pola komunikasi yang sesuai dengan yang menjadi tujuan komunikasi seperti. Di jelaskan di berikut ini10.
9
Bambang Yuniarto, Membenagun kesadaran Warga Negara dalam Pelestarian Lingkungan,
Yogyakarta 2013, hal 10
63
NO
DAMPAK POLA KOMUNIKASI
01
Kognitif
FUNGSI
1. ceramah umum
Menjelaskan
2. Rapat
tentang suatu hal
3. Kuliah
agar sesuatu itu
4. Penerangan
dapat dimengerti dan dipahami.
02
Afektif
1. Media Massa
Menumbuhkan
2. Diplomasi
perasaan tertentu
3. Penataran
agar mudah dihayati.
03
Konatif
1. Forum Media
Menumbulkan
2. Periklanan
perubahan sikap,
3. Penyuluhan
agar berprilaku
4. Public Relations
sesuai dengan
5. Kampanye
yang diinginkan
6. Propaganda
oleh komunikator.
10
Tommy Suprapto. Pengantar Teori dan Manajemen Komunikasi, Yogyakarta: Media Pressindo,
2009 Hal 12
64
3.4.2 Operasional Konsep Variabel (x) Program
Dimensi Bentuk
Indikator -
Program
Sosialisasi
Skala
Saya
1.Tidak Setuju
Mendengar
2.Setuju
atau
3.Sangat Setuju
memperoleh
4.Ragu-ragu
informasi
5.Sangat Tidak
dengan
jelas Setuju
tentang
kali
berseih
dari
sudin kebersihan. Isi
-
Saya
1.Tidak Setuju
mendapat
2.Setuju
Pesan
bahwa 3.Sangat Setuju
Kali
Bersih 4.Ragu-ragu
bisa membuat 5.Sangat Tidak
Cara
-
Hidup Sehat.
Setuju
Saya
1.Tidak Setuju
mengetahui
2.Setuju
cara menjaga 3.Sangat Setuju kebersihan
4.Ragu-ragu
65
yang
baik 5.Sangat Tidak
setelah
Setuju
mendapatkan sosialisasi dari Sudin Kebersihan. Media
-
Sosialisasi
Saya
sangat 1.Tidak Setuju
terpengaruh
2.Setuju
dengan
3.Sangat Setuju
adanya media 4.Ragu-ragu yang
5.Sangat Tidak
digunakan
Setuju
oleh
Sudin
Jakarta Barat. Seperti meida Keluarga, Kelompok, lingkungan pendidikan, keagamaan, dan
media
massa. Partisipasi
-
Saya
merasa 1.Tidak Setuju
66
wajib
untuk 2.Setuju
mengikuti
3.Sangat Setuju
sosialisasi
4.Ragu-ragu
Kali
Bersih 5.Sangat Tidak
yang
sangat Setuju
penting untuk diri
sendiri
dan
orang
banyak Sosialisasi Partisipatif
1. Saya
1.Tidak Setuju
merasakan
2.Setuju
keuntungan
3.Sangat Setuju
setelah
4.Ragu-ragu
adanya
5.Sangat Tidak
Sosialisasi
Setuju
Kali
Bersih.
komunikan 2. Saya
1.Tidak Setuju
merasakan
2.Setuju
dengan
3.Sangat Setuju
adanya
4.Ragu-ragu
sosialisasi ini 5.Sangat Tidak masyarakat
Setuju
67
lebih tau akan pentingnya pola
hidup
sehat. (y)
Perasaan atau
1. Saya
1.Tidak Setuju
Kesadaran
Wajib
merasakan
Hidup Sehat
atau
penting untuk 3.Sangat Setuju
Pada
keharusan
memelihara
Masyarakat
untuk
pola
melakukan
sehat
tindakan
dilingkungan
bermoral
masyarakat. 2. Saya
2.Setuju
4.Ragu-ragu
hidup 5.Sangat Tidak Setuju
sadar 1.Tidak Setuju
untuk
2.Setuju
menjalankan
3.Sangat Setuju
pola
hidup 4.Ragu-ragu
sehat
itu 5.Sangat Tidak
penting untuk Setuju diri sendiri dan orang lain. Rasional
1. Saya sangat
1.Tidak Setuju
setuju dengan
2.Setuju
adanya sosialisasi
3.Sangat Setuju
68
kali bersih
4.Ragu-ragu 5.Sangat Tidak Setuju
2. Saya sangat
1.Tidak Setuju
mendukung akan
2.Setuju
perubahan untuk
3.Sangat Setuju
hidup sehat
4.Ragu-ragu 5.Sangat Tidak Setuju
Kebebasan
1. Dengan adanya
1.Tidak Setuju 2.Setuju
sosialisasi kali 3.Sangat Setuju bersih ini
4.Ragu-ragu
masyarakat
5.Sangat Tidak Setuju
wajib mentaati aturan yang ada. 2. Saya mentaati
1.Tidak Setuju
aturan yang di
2.Setuju
buat oleh
3.Sangat Setuju
pemerintah
4.Ragu-ragu
69
tentang
5.Sangat Tidak Setuju
sosialisasi kali bersih. Tanggung Jawab
1. Saya akan
1.Tidak Setuju
memeperbaiki
2.Setuju
lagi untuk
3.Sangat Setuju
membentuk
4.Ragu-ragu
pola hidup
5.Sangat Tidak Setuju
sehat. 2. Dengan adanya 1.Tidak Setuju sosialisasi Kali
2.Setuju
Bersih ini Saya
3.Sangat Setuju
akan terus
4.Ragu-ragu
merubah diri
5.Sangat Tidak Setuju
untuk selalu membentuk pola hidup sehat
70
3.5. Teknik Pengumpulan Data Teknik Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian. Dan dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan data primer dan data sekunder. 3.5.1. Data Primer Data primer adalah data lansung didapatkan dari objek penelitian. Pengumpulan data primier dalam penelitian ini adalah dengan cara menyebarkan kuesioner. Kuesioner adalah pengumpulan data dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden, dimana responden diminta untuk memilih satu dari alternatif jawaban yang tersedia atau mengisi suatu jawaban secara bebas. Pembentukan kuesioner ini biasanya ditentukan dengan melihat permasalahan dan tujuan penelitain. Pembagian kuesioner ini akan disebarkan kepada Masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai (DAS) ini yang akan menjadi sampel dalam penelitian ini. 3.5.2. Data Sekunder Data sekunder yang diambil oleh penulis dalam penelitian ini adalah dengan melakukan studi kepustakaan dari buku-buku refrensi yang berhubungan dengan objek penelitian, intranet, serta contoh-contoh skripsi yang ada hubungannya dengan hal-hal yang akan dibahas sesuai dengan judul penelitian ini.
71
3.6. Validitas dan Reliabilitas Dalam penelitian kuantitatif data yang dikumpulkan adalah berdasarkan pada instrument penelitian (kuesioner, pedoman observasi), yang disusun dari indicator, sedangkan indicator-indikator merupakan bagian dari dimensi, dan dimensi bagian dari variabel, dan variabel disusun berdasarkan hasil deduksi teori. Dengan demikian kualitas data sangat ditentukan oleh cara pencarian data dan kualitas instrument penelitian. Instrument yang berkualitas dapat diperoleh jika teori yang kita gunakan untuk mendekati masalah tepat dan lengkap11. 3.6.1 Validitas Menurut Azwar (1997:5) validitas berasal dari validity, yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi. Dalam penelitian ini penulis menggunakan Validitas Logik (Logig validity/sampling validity), karena instrument yang dapat diterima akal dan hanya item-item pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan atribut yang akan diukur, sedangkan atribut yang akan diukur berkaitan dengan obyek penelitian pada atribut sampel, sehingga sering disebut dengan sampling validity. Penulis secara langsung mengukur seberapa besar pengaruh masyarakat terhadap sosialisasi kali bersih yang di adakan oleh sudin kebersihan Jakarta barat.
11
Tri Atmodjo, Metode Penelitian Komunikasi (KBK), Jakarta : Universitas Mercubuana, Hal 26
72
3.6.2. Reliabilitas Menurut Azwar (1997:4) Reliabilitas mempunyai berbagai nama lain, seperti : keterpercayaan, keterandalan, keajekan, konsistensi, dsb, ide pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama diperoleh hasil yang relative sama, selama aspek yang diukur dalam diri subyek belum berubah, hal ini berkaitan dengan batas toleransi eror dalam pengukuran (error of measurement) 3.7. Teknik Analisa Data Analisa data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah untuk dibaca dan diinterpretasikan. Karena metode yang digunakan adalah metode penelitian eksplanasi kausal dengan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk mengkaji keberhasilan suatu program yang dilaksanakan, maka penulis menggunakan skala Likert untuk menganalisa datanya. Dalam penelitian ini penulis menggunakan skala Likert untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala Likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item – item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Penulis menggunakan skala likert untuk mengukur sikap atau presepsi responden berdasarkan jawaban-jawaban yang diberi skor 1-5 yang mempunyai
73
gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif dimana responden positif memiliki bobot atau skor tertinggi (skor angka 5) dan responden negatif memiliki bobot atau skor terendah (skor angka 1) Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan indikator yang telah disebutkan dalam operasionalisasi konsep diatas untuk mengukur Pengaruh Sosialisasi Kali Bersih Oleh Suku Dinas Kebersihan Jakarta Barat Terhadap Kesadaran Hidup Sehat Pada Masyarakat Kel. Kedaung Kali Angke Priode 20152016. Tabel Skala Likert sebgai berikut : Alternatif Jawaban
Bobot skor (+)
Bobot skor (-)
Sangat Setuju
5
1
Setuju
4
2
Ragu-ragu
3
3
Tidak Setuju
2
4
1
5
Sangat
Tidak
setuju
Adapun untuk mendapatkan hasil perhitungan akhir dalam bentuk presentase, maka dilakukan perhitungan sebagai berikut : Jumlah skor hasil pengumpulan data x 100% =
(skor tertinggi x jumlah pertanyaan x jumlah responden)
74
Maka hasil presentase dengan “Kriteria Intrepretasi Skor” yang akan didapatkan sebagai berikut : Angka 81% - 100%
:
Sangat Positif / Sangat Setuju
(skor 5)
Angka 61% - 80%
:
Positif / Setuju
(skor 4)
Angka 41% - 60%
:
Cukup / Ragu-ragu
(skor 3)
Angka 21% - 40%
:
Tidak Positif / Tidak Setuju
(skor 2)
Angka 0% - 20%
:
Sangat Tidak Positif / Sangat Tidak Setuju
(skor 1)
Alat yang dipakai untuk perhitungan dari jawaban responden ini penulis menggunakan sistem perhitungan SPSS 16, dimana data terkumpul terlebih dahulu dibuat di dalam list table jawaban kuesioner, kemudian di berikan kode nomor atau angka (karena SPSS hanya bisa membaca angka) setelah itu, baru diinput ke dalam sistem perhitungan SPSS untuk mendapatkan hasil jawaban dalam bentuk table. Sedangkan Singkatan dari SPSS sendiri adalah Statical Product and Solutions Service. Arti dari SPSS itu sendiri adalah suatu program komputer stastik yang mampu memproses data stastik secara cepat dan tepat. Menjadikan berbagai output yang dikehendaki para pengambil keputusan. Keuntungan utama menggunakan SPSS adalah akurasi hasil perhitungan yang kebih tinggi jika dibandingkan dengan perhitungan manual yang juga rentan terhadap kesalahan.