32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam waktu 6 bulan mulai dari bulan Januari sampai dengan bulan Juni tahun 2014. 2. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN-6 Panarung Palangka Raya yang berlokasi di jalan Letkol Seth Adji No. 03 Pemilihan lokasi ini karena adanya permasalahan atau fenomena yang penting dan menarik untuk diteliti. B. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Sedangkan pengertian penelitian tindakan menurut Sangadji-Sopiah (2001:111-112) sebagai berikut: Penelitian adalah kegiatan yang mencermati suatu objek serta menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. Tindakan suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus kegiatan. Kelas adalah sekelompok peserta didik yang dalam waktu sama menerima pelajaran sama dari seorang guru. Jadi kesimpulannya adalah penelitian tindakan kelas
32
33
merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas. Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan tiga siklus yang direncanakan. Menurut Ahmad Sudrajat (dalam Dedi Irawan, 2012:28) PTK merupakan: Suatu penelitian yang dilakukan oleh pendidik yang sekaligus sebagai peneliti, sejak disusunnya suatu perencanaan sampai penilaian terhadap tindakan nyata di dalam kelas yang berupa kegiatan belajar mengajar, untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan. Sementara itu dilakukannya PTK di antaranya untuk meningkatkan kualitas pendidikan atau pengajaran yang diselenggarakan oleh pendidik atau peneliti itu sendiri, yang dampaknya diharapkan tidak ada lagi permasalahan yang mengganjal di kelas. Dalam buku Penelitian Tindakan Kelas Wina Sanjaya, (2010:49-54) menyebutkan ada beberapa model PTK yang sampai saat ini sering digunakan di dalam dunia pendidikan diantaranya yaitu (1) Model Kurt Lewin, (2) Model Ebbut, (3) Model Elliot, (4) Model Hopkins dan (5) Model Siklus. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model siklus dinamakan model siklus, karena model ini lebih menonjolkan kegiatan yang harus dilaksankan oleh peneliti. C. Kehadiran dan Peran Peneliti Kehadiran peneliti dalam PTK ini adalah peneliti setiap hari ke sekolah tidak hanya di saat peneliti mengajar atau melakukan penelitian
34
tetapi, selama kegiatan sekolah berlangsung dari pagi sampai siang, sehingga dalam pelaksanaanya menuntut kehadiran peneliti di lapangan. Dalam PTK ini peneliti bekerja sama dengan guru bidang studi di lapangan. Peran peneliti sebagai pelaksana tindakan. Sehingga, selain melakukan pengamatan, peneliti juga diamati ketika sedang melaksanakan tindakan dikelas dan peneliti secara langsung melaksanakan penelitian menggunakan metode mnemonik juga terlibat langsung dalam merencanakan tindakan, melakukan tindakan, observasi, refleksi, pengumpulan data dan menganalisis data. Peran guru di penelitian ini adalah sebagai observer. D. Subjek Penelitian Subjek penelitian merupakan kelompok yang mewakili individu siswa, yang hendak dikenai tindakan dalam konteks PTK yang diterapkan. Subjek dalam penelitian ini peserta didik kelas V dengan jumlah laki-laki 11 dan jumlah perempuan 11 dengan jumlah 22. Tabel 2 Subjek Penelitian Jenis Kelamin Jumlah Laki-laki Perempuan 1 V 11 11 22 Sumber Data: Guru dan Kepala Sekolah SDN-6 Panarung Palangkaraya No.
Kelas
E. Rancangan Penelitian Penelitian
ini
dimulai
dari
perencanaan
siklus
1
yang
di
implementasikan dalam rencana tindakan. Pelaksanaan tindakan tersebut diobservasi, hasil observasi direfleksi dan di interpretasikan. Jika pada siklus 1 tersebut telah mencapai indikator keberhasilan penelitian, maka peneliti dapat
35
dikatakan berhasil. Jika hasil penelitian dalam siklus 1 belum menunjukkan adanya indikator keberhasilan penelitian, atau bahkan gagal sama sekali, maka kemudian disusunlah rencana tindakan siklus 2 dan dilaksanakan tindakan siklus 2 jika masih kurang berhasil, maka direncanakan lagi perencanaan siklus 3 dan seterusnya. Perencanaan Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan Tindakan
Observasi Perencanaan
Refleksi
SIKLUS II
Pelaksanaan Tindakan
Observasi Berhasil
Berhenti Belum Berhasil
Siklus n Gambar 2 siklus Penelitian Tindakan Kelas (Sumber: Buku Pedoman Penulisan Skripsi Fkip Universitas Muhammadiyah Palangkaraya)
36
1. Siklus pertama Siklus pertama ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi a. Perencanaan (Planing) 1.
Peneliti menelaah kurikulum untuk mengetahui standar kompetensi dan kempetensi dasar serta indikator dari materi pelajaran Bahasa Indonesia yang akan dijadikan penelitian dalam PTK.
2.
Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) Bahasa Indonesia menggunakan metode mnemonik.
b. Pelaksanaan tindakan 1. Mengkondisikan kelas/mengelola kelas. 2. Melakukan pembelajaran setelah tercipta suasana suasana yang harmonis antar personal. 3. Pendidik akan meminta peserta didik untuk menyediakan lembaran. 4. Pendidik mulai memberikan item-item soal di papan tulis. 5. Peserta didik akan mencatat item-item tersebut kemudian akan dibuat cerita melalui gagasan dan pemikiran mereka masingmasing. 6. Pendidik akan meminta peserta didik untuk membacakan kembali isi ceritanya.
37
7. Pendidik akan meminta peserta didik untuk mengumpul cerita yang dibuat oleh semua peserta didik. c. Pengamatan (Observation) 1. Peneliti mengamati keaktifan peserta didik selama menuliskan sebuah cerita. 2. Observer (pengamat melakukan observasi terhadap guru). d. Refleksi (Evaluasi) Penelitian tindakan kelas ini dapat dikategorikan berhasil apabila 85% peserta didik dapat mencapai KKM yang akan dilihat pada siklus berikutnya yaitu siklus kedua. 2. Siklus kedua a. Perencanaan Peneliti membuat rencana berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama. b. Pelaksanaan tindakan 1. Mengkondisikan kelas/mengelola kelas. 2. Melakukan pembelajaran setelah tercipta suasana suasana yang harmonis antar personal. 3. Pendidik akan meminta peserta didik untuk menyediakan lembaran. 4. Pendidik mulai memberikan item-item soal di papan tulis.
38
5. Peserta didik akan mencatat item-item tersebut kemudian akan dibuat cerita melalui gagasan dan pemikiran mereka masingmasing. 6. Pendidik akan meminta peserta didik untuk membacakan kembali isi ceritanya. c. Pengamatan 1. Mengamati keaktifan peserta didik dalam menuliskan cerita. 2. Observer (pengamat) melakukan observasi terhadap guru d. Refleksi Siklus kedua ini merupakan penentu untuk mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik pada siklus pertama, jika pada siklus kedua sudah mencapai hasil yang di inginkan, maka tidak perlu dilakukan lagi proses pembelajaran PTK selanjutnya. F. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen 1. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang diperoleh pada penelitian ini adalah tes dan observasi, penelitian ini akan menggunakan data kuantitatif dan data kualitatif. a. Observasi (pengamatan) Untuk mengumpulkan data tentang hasil belajar peserta didik dilakukan dengan cara pengamatan langsung terhadap objek penelitian. Observasi dilakukan untuk menegtahui tentang aktivitas peserta didik dan pendidik untuk mengadakan pencatatan secara
39
sistematis mengenai tingkah laku selama pembelajaran menggunakan metode mnemonik. b. Tes Teknik tes hasil belajar digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar Bahasa Indonesia. Menurut Sudijono (2007:67) menyatakan bahwa: Tes adalah cara (yang dapat dipergunakan) atau prosedur (yang perlu ditempuh) dalam rangka pengukuran dan penilaian dibidang pendidikan, yang berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas (baik berupa pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab) oleh teste, sehingga (atas dasar data yang diperoleh dari hasil pengukuran tersebut) dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku atau prestasi teste; nilai yang mana dapat dibandingkan dengan nilai-nilai yang dicapai oleh teste lainnya, atau dibandingkan dengan nilai standar tertentu. Sedangkan menurut Sobry Suikno (2009:121) “tes adalah pengukuran yang berupa pertanyaan, perintah dan petunjuk yang ditunjukan kepada testee untuk mendapat respons sesuai dengan petunjuk.” Tes hasil belajar digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar peserta didik pada setiap tahapan dari setiap perlakuan yang telah diberikan kepada peserta didik melalui pretest yang merupakan hasil tes awal dan dilanjutkan dengan post-test yang merupakan hasil tes akhir. 2. Instrumen Instrumen dalam penelitian ini meliputi instrumen tes dan non-tes, instrumen dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik tes tertulis dalam
40
bentuk item-item yang kemudian akan dirangkai dan dibuat cerita berdasarkan metode mnemonik dan dilakukan peserta didik menjadi sebuah cerita menurut pemikiran masing-masing peserta didik, hasil tulisannya akan dikumpulkan kepada pendidik, kemudian pendidik akan menghapus item yang sudah dituliskan oleh pendidik di papan tulis. Sedangkan instrumen non-tes yang digunakan adalah observasi dan observasi yang digunakan adalah secara langsung, instrumen observasi digunakan untuk melihat aktivitas pendidik dan keaktifan peserta didik dalam proses belajar mengajar. a. Tes Menurut Suharsimi Arikunto (2010:193), tes adalah serenteta pertanyaan atau latihan serat alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Sedangkan menurut S. Margono (2010:170) “tes ialah seperangkat rangsangan (stimulasi) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapat jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka”. Tes yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data tentang hasil belajar peserta didik. Adapun kisi-kisi tes adalah sebagai berikut :
41
Tabel 3 Kisi-kisi soal Pre-test dan Post-test sebelum diuji Kompetensi Dasar Membuat sebuah cerita pendek
Indikator
Menuliskan cerita pendek karangannya berdasarkan item yang diberikan Menuliskan cerita pendek karangannya berdasarkan item yang diberikan Jumlah
Jumlah Soal 1
Nomor Soal 1
Keterangan
1
1
Post-test
1
1
Pre-test
Sumber: SDN-6 Panarung Palangkaraya (2013) Tabel 4 Kisi-kisi soal Pre-test dan Post-test Sesudah Diuji Kompetensi Jumlah Nomor Indikator Dasar Soal Soal Membuat sebuah Menuliskan cerita 1 1 pendek karangannya cerita pendek berdasarkan item yang diberikan 1 1 Menuliskan cerita pendek karangannya berdasarkan item yang diberikan Jumlah 1 1
Keterangan Pre-test
Post-test
Sumber: SDN-6 Panarung Palangkaraya (2013) b. Oservasi Observasi berfungsi untuk mendokumentasikan pengaruh tindakan terkait. Observasi berorientasi ke masa yang akan datang, memberikan dasar bagi refleksi sekarang. Nana Sudjana (2011:84) mengemukakan bahwa observasi atau pengamatan banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan.
42
Sedangkan menurut Kunandar (2008:73) “observasi dalam PTK adalah kegiatan pengumpulan data yang berupa proses perubahan kinerja PBM”. Berdasarkan pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang aktivitas belajar dan penerapan metode mnemonik oleh (guru). Tabel 5 Kisi-kisi Observasi Lembar Pengamatan Aktivitas Pendidik dan Peserta Didik dalam KBM No
Aktivitas Pendidik
Memberikan informasi tujuan yang ingin 1 dicapai Memberikan soal kepada peserta didik berupa 2 item-item Menjelaskan mengenai soal item yang akan 3 dibuat cerita oleh peserta didik Mengamati kegiatan peserta didik saat 4 membuat sebuah cerita Jumlah Skor
1 .....
Skor 2 3 ..... .....
4 .....
.....
.....
.....
.....
.....
.....
.....
.....
.....
.....
.....
.....
1 .....
Skor 2 3 ..... .....
4 .....
.....
.....
.....
.....
.....
.....
.....
.....
.....
.....
.....
.....
Rata-rata No
Aktivitas Peserta Pendidik
Mendengarkan dan memperhatikan 1 penjelasan pendidik di depan kelas Peserta didik membuat cerita berdasarkan 2 item yang diberikan di depan Peserta didik bertanya apabila kesulitan 3 dalam memahami penjelasan pendidik Peserta didik membacakan hasil ceritanya 4 masing-masing Jumlah Skor Rata-rata
43
G. Teknik Analisis Data Dalam menganalisis tingkat keterampilan (TK) disini keterampilan dasar yang ingin dicapai pada mata pelajaran Bahasa Indonesia ini adalah keterampilan menulis melalui item-item yang sudah disediakan kemudian akan dibuat cerita oleh anak sesuai dengan imajinasi pikiran anak itu sendiri dapat dilihat dari hasil tes kemampuan anak untuk menuliskan kembali itemitem yang sudah dibuat pada minggu sebelumnya sehingga akan ada saling keterhubungan antara keterampilan menulis anak dengan metode mnemonik yang akan dipakai oleh peneliti. Ketercapaian belajar peserta didik digunakan patokan dari SDN-6 Panarung Palangkaraya ketuntasan untuk hasil belajar individual 70 dengan ketuntasan klasikal dalam kelas dinyatakan tuntas jika mencapai 85%. Untuk mengetahui efektivitas proses pembelajaran dapat dilakukan dengan cara melihat hasil tes kemampuan peserta didik dalam menuliskan item yang sudah disampaikan pada pertemuan sebelumnya. Data yang diperoleh dikumpulkan dan diolah sedemikian rupa sehingga hasilnya dijadikan bahan untuk analisis. Data dalam penelitian ini memberikan gambaran mengenai hasil belajar anak untuk mengingat kembali pelajaran yang sudah diajarkan setelah mengikuti pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan metode mnemonik. Sugiyono (2007:335) Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis yang diperoleh dari hasil tes hasil belajar dan observasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam pola, memilih mana yang penting dan mana yang akan
44
dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Dalam penelitian ini menggunakan dua metode yaitu metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Menurut Cresswell (dalam Sirnayatin, 2013:49, 23 Juni 2014) “penelitian campuran merupakan pendekatan penelitian yang mengkombinasikan antara penelitian kuantitatif dan kualitatif.” Hal tersebut sesuai dengan ppendapat Sugiyono (Sirnayatin, 2013:49) yang mengatakan bahwa: Penelitian kombinasi (mixed methods) adalah suatu metode penelitian yang mengkombinasikan atau menggabungkan antara metode kuantitatif dan kualitatif untuk digunakan secara bersama-sama dalam kegiatan penelitian, sehingga diperoleh data yang lebih komprehensif, valid reliable, dan objektif. Berdasarkan kedua pendapat di atas, maka metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan gabungan metode kuantitatif dan kualitatif 1. Kuantitatif Data kuantitatif berasal dari pre-test yang dilakukan diawal pertemuan dan post-test yang dilakukan diakhir pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar memahami isi bacaa. Perhitungan data kuantitatif dalam penelitian ini meliputi: a. Menghitung nilai rata–rata kelas dengan rumus X
X n
Keterangan:
X
= Total nilai yang diperoleh siswa
n
= Jumlah peserta didik
X
= Nilai rata–rata kelas
45
b. Menghitung persentase ketuntasan belajar klasikal TB
S 70 x100% n
Keterangan:
S 70 =
Jumlah peserta didik yang mendapat nilai lebih atau sama dengan 70
n =
Jumlah peserta didik
TB = Ketuntasan belajar klasikal minimal 85% c. Menghitung peningkatan belajar dengan rumus Skor post test−Skor pre test
N – Gain = Skor Maksimum−Skor pre test Tabel 6 Nilai N – Gain Ternormalisasi dan Klasifikasi Rata-rata N – Gain Ternormalisasi Klasifikasi 0,7 < N – Gain Tinggi 0,3 ≤ N – Gain < 0,7 Sedang N – Gain < 0,3 Rendah Sumber: menurut Santyasa (2007:23)
2. Kualitatif Data kualitatif diperoleh dari lembar observasi yang dimaksudkan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pembelajaran yang dilakukan data kualitatif diperoleh dari aktivitas peserta didik dan guru dalam proses pembelajaran dengan menganalisis keaktifan menulis peserta didik dan keefektifan pembelajaran yang dikelola guru dengan menggunakan metode mnemonik.
46
Kurang baik
=
1 – 1,9
Cukup baik
=
2 – 2,9
Baik
=
3 – 3,9
Amat baik
=
4
H. Indikator Keberhasilan penelitian 1. Proses peningkatan aktivitas peserta didik dapat tercapai dilihat dari kriteria keberhasilan penelitian yang diterapkan yaitu jika aspek aktivitas peserta didik bisa mencapai klasikal minimal 85% dari peserta didik tuntas dalam belajar Bahasa Indonesia. Peningkatan keaktifan peserta didik diamati saat pembelajaran berlangsung, peserta didik aktif dalam menuliskan cerita pendek berdasarkan pemikirannya masing-masing, dan ketepatan waktu saat peserta didik menyelesaikan tugas. 2. Indikator yang digunakan untuk mengukur peningkatan hasil belajar peserta didik adalah adanya peningkatan hasil belajar peserta didik baik secara klasikal maupun individual. Secara individual, peserta didik dinyatakan tuntas belajar jika telah mendapat nilai lebih atau sama dengan 70 yang ditunjukkan dengan perolehan nilai tes formatif 70 atau lebih. Kriteria yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan perbaikan pembelajaran adalah jika ada peningkatan hasil belajar secara klasikal dan individual, serta minimal 85% dari peserta didik tuntas dalam belajar, maka intervensi yang dilakukan dikatakan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
47
I. Jadwal Penelitian Tabel 7 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Bulan Pelaksanaan Januari
Uraian Kegiatan
1 2 3
Februari 4 1 2
A. Tahap kegiatan 1 Observasi
√
2
Penyusunan Proposal
√ √ √ √
3
Pendaftaran Seminar
√
4
Seminar Proposal
√
5
Revisi Proposal
B. Pelaksanaan Penelitian 1 Pembimbingan 2
Penelitian Lapangan
3
Menganalisis Data
Maret
April
Mei
Juni
3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
√ √
√ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
C. Pelaporan Hasil Penelitian 1
Penyusunan Skripsi
2
Ujian Skripsi
3
Revisi Skripsi
√ √ √ √ √ √ √ √ √