BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian mengenai “Peran Director Of Photography Dalam Proses Produksi Film Gie”, penulis melakukan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi kasus (case study) yang bertujuan deskriptif (menggambarkan). Penelitian deskriptif ditujukan untuk mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada, mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlangsung.27 Penelitian deskriptif ditujukan untuk mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada, mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlangsung. 1. Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada. 2. Mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku. 3. Membuat perbandingan atau evaluasi. 4. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang. 27
Jalalludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, Universitas Terbuka Depdikbud 1995, hal 114
49
50
Dengan pendekatan kualitatif diharapkan dapat menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.28 Menurut Lofland , sumber utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain sebagainya. Selain itu, titik berat penelitian kualitatif pada latar dan individu secara holistic (utuh). Karenanya, penelitian ini tidak memperbolehkan adanya hipotesis ataupun variabel, melainkan pengisolasian individu atau organisasi harus dipandang sebagai bagian dari suatu keutuhan.29 3.2 Metode Penelitian Metode penelitian yang berkaitan dengan “Peran Director Of Photography Dalam Proses Produksi Film Gie, menggunakan penelitian studi kasus. Studi kasus adalah uraian dan penjelasan komprehensif mengenai berbagai aspek seorang individu, suatu kelompok, suatu organisasi (komunitas), suatu program atau situasi sosial.30 Studi kasus merupakan salah satu metode penelitian ilmu sosial yang lebih cocok bila pokok pertanyaan suatu penelitian berkenaan dengan “how” atau “why”, bila penelitian hanya memiliki sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa-peristiwa yang akan diselidiki dan bagaimana fokus penelitiannya.
28
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, PT Remaja Rosdakarya, bandung, 1989, hal 3
29
Opcit Lexy J, Moleong, Metode Penelitian Kualitatif , hal 3
30
Deddy Mulyana, Metode Penelitian Kualitatif, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung 2004, hal 201
51
terletak pada fenomena kontemporer (masa kini) di dalam konteks kehidupan nyata.31 Studi kasus mempunyai ciri-ciri seperti : 1. Partikularistik artinya studi kasus terfokus pada situasi, peristiwa, program atau fenomena tertentu. 2. Deskriptif artinya hasil metode ini adalah deskripsi detail dari topik yang di teliti. 3. Heuristik adalah metode studi kasus membantu khalayak memahami apa yang sedang diteliti. Interpretasi baru, perspektif baru, makna baru, merupakan tujuan dari studi kasus. 4. Induktif studi kasus merupakan fakta-fakta di lapangan, kemudian menyimpulkan ke dalam tatanan konsep atau teori. 3.3 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang akan digunakan penulis dalam penelitian tentang “Peran Director Of Photography Dalam Proses Produksi Film Gie”, yaitu teknik pengumpulan data sebagai berikut : 1. Data Premier Data premiere atau data utama menurut lofland dan loflard seperti yang dikutip Lexy J. Moeloeng sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah katakata dan tindakan. Kata-kata dan tindakan orang yang diamati atau diwawancarai merupakan sumber data utama. Sumber data utama dicatat melalui
31
Robert K Yin, Studi Kasus (desain dan metode), PT.Raja Grafindo, Jakarta. 1995, hal 1
52
catatan tertulis melalui perekananvideo/audio tape, pengambiln foto, atau film.32 2. Data Sekunder Data sekunder adalah yang dijadikan pelengkap dan dapat dijadikan sebagai penunjang data primer guna melancarkan proses penelitian. Data sekunder dilakukan melalui studi kepustakaan untuk mendapatkan data-data dari literature-literature dan observasi yang penulis lakukan, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan objek penelitian seperti makalah, buku-buku, artikel di internet, surat kabar, majalah, tabloid, kamus, dan lain sebagainya, ditambah dengan beberapa penghargaan
yang
telah
dicapai
dalam
film
ini.
Diantaranya
mendapatkan : Piala Citra - Film Bioskop Terbaik Piala Citra - Pemeran Utama Pria Terbaik (Nicholas Saputra) Piala Citra - Pengarah Sinematografi Terbaik Nominasi Piala Citra - Sutradara Nominasi Piala Citra - Pemeran Pembantu Pria (Lukman Sardi) Nominasi Piala Citra - Pemeran Pembantu Wanita (Wulan Guritno) Nominasi Piala Citra - Skenario Nominasi Piala Citra - Tata Artistik Nominasi Piala Citra - Penyunting Gambar Nominasi Piala Citra - Tata Suara
32
Ibid hal 157
53
3.4 Subjek Penelitian / Narasumber Menurut Lexy J. Moeloeng, informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberi informasi tentang situasi dan kondisi latar belakang penelitian.33 Dengan demikian narasumber adalah orang yang dianggap peneliti paling mampu dalam memberi informasi yang berkaitan dengan penelitian, yang berperan penting dan bertanggung jawab dalam penyelenggaraan kegiatan produksi serta berkaitan langsung dengan proses produksi film “Gie”, dan itu berarti narasumber haruslah memiliki kapabilitas dan kompetensi untuk memberikan informasi yang terkait. Sesuai dengan masalah penelitian ini, yang paling tepat untuk disebut narasumber adalah : 1. Produser, yaitu Mira Lesmana yang bertanggung jawab atas organisasi dan administrasi keseluruhan tim produksi. Yang mengawasi dan mengkoordinasikan bisnis manajemen dan mengatur kerja sama dengan pihak lain demi kelangsungan produksi film. 2. Director of Photography, yaitu Yudi Datau yang bertanggung jawab merancang tata cahaya dan tata kamera yang sesuai kemudian menyusun daftar seputar lampu yang akan dipakai, kamera yang dibutuhkan, jenis lensa, filter lensa, serta peralatan khusus lainnya. Daftar tersebut kemudian ia serahkan ke manajer produksi yang akan
33
Lexy J Moeloeng, Metode Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2004, hal 163
54
memenuhi kebutuhan tersebut. Bersama manajer produksi ia memastikan semua kebutuhan terpenuhi. 3.5 Definisi Konsep Untuk pelaksanaan penelitian ini, berbagai konsep dan istilah perlu diperjelas. Definisi konsepnya yaitu : 1. Executive Producer (Produser Pelaksana) Bertanggung jawaw atas pembuatan proposal dan penggalangan dana sponsor untuk kebutuhan produksi. Umumnya institusi ini memiliki wakil untuk menyandang predikat ini. 2. Produser
adalah
seseorang
yang
bertanggung
jawab
terhadap
perencanaan suatu program siaran dan harus mempunyai kemampuan berpikir dan menuangkan ide dalam suatu tulisan atau proposal untuk suatu produksi film yang baik dan sistematis, serta mempunyai kemampuan untuk memimpin dan bekerja sama dengan seluruh kerabat kerja dan unsur-unsur produksi terkait. 3. Sutradara Sutradara adalah orang yang memiliki peran sangat vital dalam sebuah produksi film, dialah yang mengcreate mengarahkan semua tim produksi bekerja sesuai bidangnya masing-masing dalam sebuah film berdasarkan apa yang ia inginkan, sutradara juga pemeran utama dalam pra produksi, produksi, pasca produksi, hingga pemasaran dan promosi film.
55
4.
Director of Photography (Penata Fotografi) Begitu story board disepakati, kini giliran penata fotografi (director of photography/DOP) yang bekerja, melalui diskusi dengan desainer produksi, sutradara, asisten sutradara, dan penata artistik, penata fotografi mendapat gambaran lengkap tentang apa saja yang berlangsung dalam set, bagaimana sebuah adegan berlangsung dan efek apa yang ingin dicapai. Kemudian ia merancang tata cahaya dan tata kamera yang sesuai kemudian menyusun daftar seputar lampu yang akan dipakai, kamera yang dibutuhkan, jenis film, lensa dan filter lensa, serta peralatan khusus lainnya.
3.6 Teknik Analisis Data Analisis data, menurut patton, adalah proses mengukur urutan data, mengorganisasikannya, ke suatu pola pada kategori dan satuan uraian dasar, yang membedakannya dengan penafsiran, yaitu memberikan arti yang signifikan terhadap analisis, menjelaskan pola uraian dan mencari hubungan antara dimensidimensi uraian. Dari rumusan tersebut diatas dapatlah kita menarik garis bahwa analisis data bermaksud mengorganisasikan data.34 Analisis data dapat dilakukan oleh peneliti untuk dapat menarik kesimpulankesimpulan. Analisis data dalam penelitian komunikasi kualitatif pada dasarnya dikembangkan dengan maksud hendak memberikan makna terhadap yang
34
Ibid, hal 103
56
kemudian mengarah pada temuan yang bernuansakan proposisi-proposisi ilmiah (thesis) yang akhirnya sampai pada kesimpulan-kesimpulan final.35 Selayaknya diingiat bahwa penelitian komunikasi kualitatif lebih bertujuan untuk mengemukakan gambaran atau memberikan pemahaman mengenai bagaimana dan mengapa sehubungan dengan realitas atau gejala komunikasi yang diteliti. Hal ini dikarenakan penelitian komunikasi kualitatif senantiasa dilakukan dalam setting yang bersifat alami. Artinya, peneliti tidak melakukan manipulasi atau kontrol terhadap variabel-variabel penelitian tertentu dan tidak juga mengisolasi variabel lain. Tetapi memperlakukan apa adanya dan memandangnya sebagai satu kesatuan yang utuh (holistic).36 3.7.1 Triangulasi Data Triangulasi data adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. teknik triangulasi yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya. Menurut Dwidjowinto (2009:9), ada beberapa macam triangulasi, yaitu :37 1. Triangulasi Sumber Membandingkan atau mengecek ulang derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dari sumber yang berbeda.
35 36
37
Pawito, Penelitan Komunikasi Kualitatif, LkiS, Yogyakarta, Juni 2007, hal 100-1001 Ibid
Rachmat Kriyanto, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2007, hal 71
57
2. Triangulasi Waktu Berkaitan dengan perubahan suatu proses dan prilaku manusia, karena perilaku manusia dapat berubah setiap waktu. 3. Triangulasi Teori Memanfaatkan dua teori atau lebih untuk di adu atau di padu. Untuk itu diperlukan rancangan riset, pengumpulan data, dan analisa data yang lengkap supaya hasilnya komprehensif.