BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kawasan Cagar Alam Gunung Ambang subkawasan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur dengan ketinggian 700-1000 m dpl, 1000-1300 m dpl, 1300-1500 m dpl dan luas daerah 3.607.04 Ha. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan dari penyusunan proposal sampai penyusunan skripsi yakni dari bulan Mei - Juli 2013. 3.2 Obyek Penelitian Pada penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah jenis-jenis anggrek di kawasan Cagar Alam Gunung Ambang sub-kawasan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur 3.3. Metode Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data 3.3.1
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei eksploratif, dengan cara menjelajahi jalan setapak mulai dari bawah sampai ke atas bukit lokasi penelitian. 3.3.2
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dengan metode jelajah. Metode jelajah ini dilakukan dengan menjelajahi Cagar Alam Gunung Ambang berdasarkan ketinggian tempat yang terdapat tumbuhan anggrek. Adapun yang menjadi batas kawasan untuk pengambilan data adalah sub-kawasan Kabupaten Bolaang Mongondow Induk dan Minahasa Selatan.
17
You created this PDF from an application that is not licensed to print to novaPDF printer (http://www.novapdf.com)
3.4 Prosedur Penelitian Kegiatan awal yang dilakukan adalah observasi, kegiatan ini bertujuan untuk mengamati langsung kondisi lokasi, situasi dan kondisi lapangan yang dijadikan tempat penelitian.
Gambar 3.1 Jalur Pengamatan Pengambilan data dilakukan dengan cara menjelajah Cagar Alam Gunung Ambang berdasarkan ketinggian tempat yang berbeda, dengan interval ketinggian yaitu 700-1000 m dpl, 1000-1300 m dpl, 1300-1500 m dpl. Selanjutnya pengamatan terhadap anggrek dilakukan pada masing-masing interval ketinggian secara acak pada sisi kiri dan kanan dengan jalur pengamatan sepanjang 50-100 m. Setiap jenis yang dijumpai dilapangan dicatat data lapangan, yaitu habitat, jenis pohon inang, letak anggrek pada pohon inang (batang, cabang atau ranting), dan ketinggian anggrek pada pohon dari permukaan tanah (m), serangga yang ada disekitar anggrek, suhu, kelembaban udara dan titik koordinat di daerah
18
You created this PDF from an application that is not licensed to print to novaPDF printer (http://www.novapdf.com)
penelitian. Membuat dokumentasi dengan menggunakan kamera untuk setiap jenis yang ditemukan di lokasi. Mengambil setiap jenis anggrek yang ditemukan dan diidentifikasi, kemudian dihitung jumlah setiap anggrek dan dianalisis dengan menggunakan rumus keanekaragaman. Anggrek yang ditemukan selanjutnya dibuat
herbarium.
Fungsi
dari
herbarium
adalah
membantu
untuk
mengidentifikasi tumbuhan lainnya yang memiliki persamaan ciri-ciri morfologi. Pembuatan herbarium dibuat dari spesimen yang telah dewasa yang tidak rusak. Adapun
tahapan
pembuatan
herbarium
(Badan
Penelitian
dan
Pengembangan Kesehatan, 2012) adalah sebagai berikut : 1. Sampel tumbuhan termasuk etiket gantung yang menyertai dikeluarkan dari kantong plastik dan diletakkan di dalam kertas merang. 2. Posisi sampel diatur sedemikian rupa yang mepresentasikan keseluruhan bagian tumbuhan pada kondisi aslinya (keadaan saat tumbuhan tersebut hidup) dan menunjukkan semua bagian sampel untuk memaksimalkan informasi tumbuhan tersebut. 3. Penyusunan sampel saat dipres juga harus memperhatikan spesies sampel yang dikoleksi. Tumbuhan dengan organ tebal, kaku atau spesies tumbuhan sekulen oleh ketas karton disusun di bagian luar dekat dengan sasak pres, pada posisi tegak terkena panas lebih banyak dan mempercepat proses pengeringan. 4. Setiap 3-5 tumpukan kertas merang dibatasi oleh kertas karton, kemudian sejumlah maksimal 10 tumpukan karton tersebut diatur sedemikian rupa dijepit sasak pres. Kemudian diikat dan dikencangkan dengan sabuk sasak.
19
You created this PDF from an application that is not licensed to print to novaPDF printer (http://www.novapdf.com)
5. Sampel tumbuhan yang telah dipres kemudian dikeringkan. Pengeringan dapat dilakukan dengan menggunakan oven pada suhu 500 C. Proses pengeringan berkisar 2-3 hari tergantung pada spesies tumbuhan, kelembaban dan temperatur tempat yang digunakan. 6. Spesies yang telah dikeringkan kemudian di pindahkan secara hati-hati ke kertas herbarium. 7. Tempel spesimen menggunakan selotip. 8. Bagian tumbuhan yang mudah lepas atau rontok dari bagian lainnya misalnya bunga dan biji maka bagian tersebut disimpan di dalam emplop. Kemudian ditempelkan di kanan atas pada kertas herbarium. 9. Tempel label herbarium di bagian kanan bawah kertas herbarium menggunakan lem. 3.5 Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah peta atau sketsa lokasi penelitian, kompas (untuk menentukan arah jalur penelitian), parang (untuk membuat jalur penelitian), gunting stek (untuk mengambil sampel anggrek), alat tulis, buku Flora of Sulawesi. (untuk membantu identifikasi anggrek), kamera (untuk mengambil dokumentasi selama penelitian), Termohigro dan GPS (untuk mengukur suhu, kelembaban dan ketinggian tempat), etiket gantung, kertas merang, kertas karton, emplop, selotip, oven, dan sampel anggrek.
20
You created this PDF from an application that is not licensed to print to novaPDF printer (http://www.novapdf.com)
3.6 Teknik Analisis Data Data yang telah didapat pada hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Indeks Keanekaragaman (Diversitas) Keanekaragaman jenis yang terdapat dalam komunitas dapat diketahui dari indeks keanekaragaman (Diversity) dengan menggunakan persamaan ShannonWienner dengan rumus sebagai berikut: ′ = −∑
atau H’ = ∑ −
Dimana : H
= Indeks keragaman
ni
= Nilai tiap individu suatu jenis
N
= Total Individu seluruh Jenis
Pi
= Peluang kepentingan untuk tiap jenis Besarnya indeks keanekaragaman jenis menurut Facrul (2007) (dalam
Yahman, 2009) didefinisikan sebagai berikut: H < 1 = keanekaragaman rendah, H 1 s/d 3 = keanekaragaman sedang, H > 3 = keanekaragaman tinggi.
21
You created this PDF from an application that is not licensed to print to novaPDF printer (http://www.novapdf.com)