27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian Bursa Efek Indonesia (BEI) Lokasi penelitian yang dipilih oleh penulis dalam penelitian ini adalah Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM). PRPM ini berlokasi di Gedung Bursa Efek Indonesia (Jakarta Stock Exchange Building) menara II lantai I galeri Edukasi Bursa Efek Indonesia, jalan Jend. Sudirman Kav 52 – 53, Jakarta Selatan. B. Deskripsi Objek Penelitian 1. PT.Astra Internasional Tbk. Terdaftar di BEI sejak tahun 1990. operasi perusahaan telah lama berpusat di sekitar manufaktur otomotif inti dan bisnis distribusi, serta manufaktur eksklusif dan hak distribusi untuk sepeda motor Honda, merek sepeda motor terkemuka di negeri ini. 2. PT. Astra Autopart Tbk. Berdiri tahun 1976 sebagai PT Alfa Delta Motor, sebuah perusahaan yang bergerak di perdagangan otomotif, perakitan mesin, dan konstruksi. Pemilik dari perusahaan ini adalah William Soeryadjaja dan berubah nama menjadi astra pada tahun 1997. 3. PT.Aqua Golden Mississipi Tbk
27
28
PT Aqua Golden Mississippi Tbk adalah sebuah perusahaan air minum dalam kemasan yang berkedudukan di Indonesia. Perusahaan memasarkan produknya di Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Maladewa dan Taiwan dengan nama merek AQUA. Anak perusahaan, IBIC Sendirian Berhad, juga bergerak di bidang pembotolan air minum. Fasilitas produksi Perseroan adalah di Bekasi, Citeureup dan Mekarsari, Jawa Barat, Indonesia. Perusahaan adalah anggota dari Groupe Danone.
4. PT. Asia Plast Industri Tbk
Asiaplast Industries Tbk didirikan pada tahun 1992 dengan nama PT Akasa Pandukarya dan terlibat dalam perdagangan bahan baku untuk plastik dan polivinil klorida (PVC) lembar. Perusahaan impor bahan baku plastik dan lembaran PVC untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri untuk penggunaan industri.
5. PT. Barito Pacific Timber Tbk.
PT Barito Pacific Tbk didirikan pada tahun 1979 dengan nama PT Bumi Raya Pura Mas Kalimantan. Perseroan pada awalnya, dikenal sebagai perusahaan pengolah hasil hutan yang terintegrasi. Pada tahun 1996 berubah nama menjadi PT. Barito Timber Pacific Tbk.
6. PT. Bentoel Internasional Investama Tbk
29
Pada 17 Juni 2009 BAT International yang berpusat di London, melakukan akuisisi terhadap Bentoel. Proses transformasi ini selanjutnya meleburkan BAT Indonesia yang sebelumnya beroperasi di Cirebon dan Bentoel Group menjadi satu entity di Indonesia.
7. PT. Darya Varia Tbk.
PT. Darya Varia Laboratoria didirikan oleh Drs. Wim Kalona. Perusahaan ini sudah listing pada tanggal 11 November 1994.Perusahaan bergerak dalam bidang manufaktur, perdagangan, dan distribusi produk – produk farmasi, produk – produk kimia yang berhubungan dengan farmasi, dan perawatan kesehatan. Perusahaan mulai beroperasi secara komersil pada tahun 1976. PT.
8. PT. Fajar Surya Tbk.
PT Fajar Surya Wisesa Tbk (Fajar Surya) bergerak dalam bidang manufaktur dan penjualan kertas kemasan. portofolio produk tersebut termasuk sack kraft, coated duplex board, papan kraft liner, kertas corrugated medium dan karton liner. Produk-produk ini digunakan untuk kemasan semen, pupuk, pertanian.
9. PT. Goodyear Indonesia Tbk.
Di Indonesia, Goodyear telah hadir sejak 1935. Sebagai anak cabang The Goodyear Tire & Rubber Company, produsen ban pertama di Indonesia ini
30
tetap dikenal secara konsisten menghasilkan berbagai jenis ban yang berkualitas tinggi dari masa ke masa.
10. PT.Gudang Garam Tbk
pada tahun 1971, status perusahaan berubah menjadi Perseroan Terbatas (PT) dan mendapatkan fasilitas PMDN. Dengan status Perseroan Terbatas, PT. Perusahaan Rokok Tjap Gudang Garam semakin berkembang, baik dari segi kualitas produksi, menejemen maupun teknologi, sehingga pada tahun 1979 mulai memproduksi Sigaret Kretek Mesin (SKM).
11. PT. Gajah Tunggal Tbk
Gajah Tunggal didirikan untuk memproduksi ban sepeda dan ban dalam. Tahun 1991 menjadi sebuah produsen kain ban dan benang nilon.
12. PT. HM Sampoerna Tbk.
didirikan pada tahun 1930 oleh liem seeng tee. Sampoerna adalah perusahaan rokok terbesar kedua di Indonesia. Kantor pusatnya berada di Surabaya, Jawa timur.
13. PT. Indah KIat Pulp & paper Tbk
31
Perusahaan ini didirikan sebagai usaha patungan pada tahun 1976, dengan Sinar Mas Group mengakuisisi 67% dari total saham pada tahun 1986 dan terdaftar di Jakarta dan Surabaya bursa saham di pertengahan tahun 1990.
14. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.
Perseroan adalah produsen mi instan yang meliputi pembuatan mi dan pembuatan bumbu mi instan serta pengolahan gandum menjadi tepung terigu.
15. PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
adalah salah satu produsen semen terbesar di Indonesia yang memproduksi berbagai jenis semen bermutu, termasuk produk semen khusus yang dipasarkan dengan merek "Tiga Roda".Indocement didirikan pada tahun 1985
16. PT. Jaya Pari Steel Tbk.
Sebagai salah satu dari beberapa perusahaan keluarga Gunawan yang bergerak di industri baja, JPRS fokus di bidang produksi hot rolled steel plate (HR Plate), dengan sebagian besar hasil produksinya terjual di Jawa Timur dan DKI Jakarta.
17. PT.Jembo Cable Tbk.
32
PT. Jembo Cable Tbk. Adalah perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang pembuatan kabel konduktor dan komunikasi, yang termasuk customernya adalah PT. PLN, PT. Telkom dan lain – lainnya.
18. PT. Kimia Farma Tbk.
Kimia Farma merupakan pioner dalam industri farmasi Indonesia. Perusahaan ini bergerak dalam bidang pembuatan obat – obatan.
19. PT. Kalbe Farma Tbk.
didirikan th 1966. Grup Kalbe telah menangani portofolio yang luas dan kuat merek dalam obat resep, obat bebas, minuman energi dan nutrisi, yang dilengkapi dengan kemasan yang kuat dan distribusi yang menjangkau lebih dari 1 juta outlet.
20. PT. Mustika Ratu Tbk.
Awal pendirian Perseroan pada tahun 1975, dimulai dari garasi kediaman Ibu BRA. Mooryati Soedibyo. Perseroan ini awalnya hanya memproduksi jamu, lalu hingga sekarang berkembang sebagai perseroan yng memproduksi kosmetik tradisional.
21. PT. Multi Bintang Tbk.
33
didirikan tahun 1929. Setelah beberapa kali berganti nama. PT Multi Bintang Indonesia Tbk telah menjadi produsen bir terkemuka di Indonesia. Perseroan memproduksi dan memasarkan serangkaian produk-produk ternama seperti Bir Bintang, Heineken, Guinness, Bintang Zero, dan Green Sands.
22. PT. Siantar Top Tbk.
perusahaan industri makanan dan minuman berkualitas berskala nasional dengan pabrik pertama di Sidoarjo pada tahun 1987. Komitmen dan dedikasi tinggi terhadap konsumen diwujudkan dengan menghadirkan produk sehat seperti biskuit dan wafer di tahun 2008.
23. PT. Semen Gresik Tbk.
PT Semen Gresik Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri semen. Diresmikan di Gresik pada tanggal 7 agustus 1957 oleh Presiden RI pertama dengan kapasitas terpasang 250.000 ton semen per tahun. Pad atanggal 8 Juli 1991 Semen Gresik tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya serta merupakan BUMN pertama yang go public dengan menjual 40 juta lembar saham kepada masyarakat. Komposisi pemegang sahamnya adalah Negara RI 73% dan masyarakat 27%.
34
24. PT. Ultra Jaya Milk Tbk.
Perusahaan ini awalnya merupakan industri rumah tangga yang didirikan pada tahun 1958, kemudian menjadi suatu entitas perseroan terbatas pada tahun 1971. Perusahaan ini merupakan pioner di bidang industri minuman dalam kemasan di Indonesia, dan sekarang memiliki mesin pemroses minuman tercanggih se-Asia Tenggara.
25. PT. Unilever Indonesia Tbk.
PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever. tertanggal 22 Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia. Perusahaan bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin, minyak sayur dan makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan minuman dari teh dan produk-produk kosmetik.
26. PT. Kabelindo Murni Tbk.
PT. Wire & Cable Produsen, kawat terkemuka & industri kabel di Indonesia yang menelusuri akar untuk pendirian PT. Kabel Indonesia (KABELINDO), sebuah perusahaan milik asing sebagai salah satu kabel pertama manufaktur di Indonesia. In 1979, kepemilikan perusahaan dialihkan kepada bangsa Indonesia dan namanya berubah menjadi PT. Kabelindo Murni.
35
27. PT. Mayora Indah Tbk
PT Mayora Indah Tbk; pertama kali berdiri pada tahun 1977 dan sejak itu terus berkembang menjadi salah satu pelaku terbesar dalam industri makanan di Indonesia. Mayora kini dikenal sebagai sebuah kelompok usaha yang memproduksi dan memasarkan makanan dalam kemasan di beberapa negara di Asia Tengara dengan sasaran pangsa pasar global.
28. PT. Roda Vivatex Tbk.
Vivatex PT. Roda Tbk (perusahaan publik yang terdaftar) adalah salah satu manufaktur tekstil perusahaan terbesar yang memproduksi filamen poliester tenunan kain. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1980 dan mulai produksi komersial pada tahun 1983.
29. PT. Berlina Tbk.
PT Berlina Tbk, bersama-sama dengan anak perusahaan, bergerak dalam penyediaan solusi kemasan plastik di Indonesia dan internasional. Perusahaan memproduksi dan mendistribusikan tabung dan paket laminasi plastik, botol plastik, tutup plastik, dan sikat gigi dan cetakan. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1969 dan berkantor pusat di Jakarta, Indonesia.
30. PT. Sepatu Bata Tbk.
36
Pabrik perusahaan ini pertama kali berdiri pada tahun 1939, dan saat ini berada di dua tempat, yaitu di Kalibata itu dan di Medan. Keduanya menghasilkan 7 juta pasang alas kaki setahun, dan terdiri dari 400 model sepatu, sepatu sandal dan sandal, dari kulit, karet dan plastik.
C. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini berupa metode penelitian deskriftif dimana metode ini dalam melakukan penelitiannya yaitu dapat memberikan gambaran tentang keadaan objek yang diteliti dan kemudian dianalisa denganmenggunakan altman’s bankruptcy prediction mode (z-score), yang bertujuan untuk memprdiksi atau mendeteksi kebangkrutan perusahaan.
D. Definisi Operasional Variabel Penelitian Adapun definisi operasional yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Kebangkrutan adalah kegagalan perusahaan dalam menjalankan operasi perusahaan unuk menghasilkan laba, atau keadaan dimana perusahaan tidak mampu lagi unuk melunasi kewajibannya. b. Z-Score adalah suatu fomula untuk memprediksi kondisi keuangan suatu perusahaan dengan menggunakan gabungan dari analisisi brbagai rasio. 1. working capital to total assets adalah perbandingan modal kerja dan total aktiva. Working capital diperoleh dari selisih antara nilai aktiva lancar
37
dengan hutang lancar. Sedangkan total assets diperoleh dari jumlah aktiva lancar dan aktiva tetap. Rasio ini pada dasarnya merupakan rasio likuiditas yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. 2. Retained earning to total assets adalah perbandingan antara saldo laba dengan total aktiva yang digunakan untuk mengukur akumulasi laba selama perusahaan beroprasi. 3. Earning before interest and tax to total assets adalah perbandingan antara EBIT dan total aktiva. EBIT diperoleh dari laba sebelum dikurangi biaya bunga dan pajak. Rasio ini merupakan kontributor terbesar dalam analisis Altman. 4. Book value of equity to book value of debt adalah perbandingan antara nilai buku ekuitas dan nilai buku hutang. 5. Sales to total assets adalah perbandingan antara penjualan dengan total aktiva. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan penjualan dengan menggunakan aktiva perusahaan.
E. Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah merupakan data yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul atau oleh pihak lain misalnya dalam bentuk tabel – tabel atau diagram – diagram. Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah
38
penelitian kepustakaan (Library Research), penelitian kepustakaan yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara studi literatur yaitu membaca, mempelajari literatur – literatur, meneliti dan mengkaji serta mengumpulkan data tentang laporan keuangan dari 30 (tiga puluh) perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI 2007 – 2009.
F. Populasi dan Sample Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia). Sample dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode simple random sampling, jadi tidak semua populasi akan diteliti tetapi cukup mengambil sebagian dari populasi sebagai objek yang akan diteliti.
G. Metode Analisis Data Dalam penelitian ini metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriftif kualitatif dan kuantitatif. 1. Analisis deskriftif kuantitatif adalah analisis data dengan berdasarkan pada angka – angka, dimana peneliti melakukan tahap – tahap sebelum menganalisis potensi kebangkrutan dengan menggunakan Z-Score. a. Menghitung rasio – rasio keuangan yang akan menunjukan tingkat kemungkinan kebangkrutan perusahaan.
39
b. Menghitung skor Z-Score yang ditentukan dari hitungan standar dikalikan rasio – rasio keuangan yang akan menunjukan tingkat kemungkinan kebangkrutan perusahaan. 2. Analisis deskriftif kualitatif adalah analisis yang didasarkan pada pernyataan keadaan dan kuantitas interpretasi dari pembahasan dan analisis bab IV.