1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Balai Penelitian Tanaman Serealia (BALITSEREAL), Kabupa...
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Balai Penelitian Tanaman Serealia (BALITSEREAL), Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan dan dilaksanakan selama dua bulan yaitu dari bulan Maret sampai bulan Mei 2012 3.2 Bahan Dan Alat Bahan yang digunakan yaitu: 1.
Tanah, Pasir dan pupuk kandang sebagai media tanam
2.
Benih jagung sebagai bahan percobaan
3. Air untuk menyiram tanaman Alat yang digusnakan yaitu: 1. Polybag untuk tempat media tanam dan tempat penanaman tanaman jagung 2. Spidol untuk menulis label pada masing-masing polybag 3. Kantong plastik untuk mengisi sampel tanah yang akan diuji kadar air tanahnya 4. Cawan untuk tempat menyimpan sampel tanah yang akan dimasukan kedalam oven 5. Timbangan analitik untuk menimbang kadar air tanah 6. Oven untuk mengeringkan sampel tanah 7. Eksikator untuk mendinginkan sampel tanah setelah dikeluarkan dari oven 8. Label untuk mengetahui masing-masing kelompok tanaman
9. Mistar untuk mengukur tinggi, lebar, dan panjang daun serta panjang akar tanaman 10. BWD untuk mengukur warna daun 11. SPAD untuk mengukur jumlah klorofil 12. Kutex (cat kuku), lakban, kaca dan mikroskop untuk mengukur stomata pada daun tanaman. 13. Digital kaliper untuk mengukur diameter batang 3.3 Metode Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian, dirancang sebuah percobaan dengan 3 perlakuan cekaman kekeringan, yaitu cekaman 5 hari, cekaman 15 hari dan cekaman 20 hari. Bahan tanaman terdiri dari 9 tanaman contoh yang masingmasing dibagi dalam 3 kelompok, sehingga dalam setiap kelompok terdapat 3 tanaman. 3.4 Parameter Yang Diamati Adapun parameter yang diamati adalah 1. tinggi tanaman 2. panjang, lebar serta jumlah daun 3. diameter batang 4. panjang akar 5. jumlah klorofil pada daun 6. pengamatan terbuka dan menutupnya stomata 7. skor menggulung daun
3.5. Prosedur Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca dengan melakukan pengujian kadar air tanah pada 9 polybag yang berukuran 40 X 30 cm yang berisi tanah kering udara sebanyak 7 kg. Sebelumnya contoh tanah yang telah diisi dalam polybag diberi air terlebih dahulu sampai kapasitas lapang, sehari setelah pemberian air, tanah diambil dan ditimbang, dimasukan dalam oven dengan suhu 1050C selama 24 jam. Setelah itu ditimbang dan dihitung kadar air tanah. Kadar air tanah dapat dihitung dengan menggunakan rumus: Berat air
= (berat cawan dan tanah basah) - (berat cawan dan tanah kering)
Berat tanah kering
= (berat cawan dan tanah kering) - berat cawan berat air
Kadar air tanah
=
X 100 % Berat tanah kering
Dalam masing-masing polybag ditanamai 3 biji jagung varietas Bima 3 yang kemudian disisahkan satu tanaman sehat perpolybag setelah tanaman berumur 10 HST. Untuk menjaga tanaman agar tetap tumbuh normal setiap 2 hari sekali tanaman diberikan air, sampai umur 10 HST. Kemudian tanaman diberi perlakuan penyiraman sekali dalam 5 hari, sekali dalam 15 hari dan sekali dalam 20 hari. 3.6. Pengamatan Adapun pengamatan dilakukan degan cara: 1. Tinggi tanaman diukur dari pangkal batang sampai titik tumbuh tanaman (buku terakhir tanaman) dengan menggunakan mistar
2. Panjang daun diukur dari pangkal hingga ujung daun menggunakan mistar. Pengamatan dilakukan pada daun yang telah membuka sempurnah pada vase terakhir. 3. Lebar daun diukur pada bagian tengah daun menggunakan mistar. Pengamatan dilakukan pada daun yang telah membuka sempurnah pada vase terakhir. 4.
Jumlah daun dihitung pada semua daun yang telah membuka sempurnah
5. Diameter batang diukur menggunakan jangka sorong. Pengamatan dilakukan pada batang tanaman kira-kira 1,5 cm dari permukaan tanah. 6. Panjang akar diukur pada saat umur 40 HST dengan menggunakan mistar. 7. jumlah klorofil dihitung menggunakan SPAD sekali dalam 5 hari. 8. pengamatan terbuka dan menutupnya stomata dilakukan secara tidak langsung dengan teknik inprint yaitu mencetak stomata daun dengan menggunakan kuteks (cat kuku). Pengamatan dilakukan pada saat tanaman berumur 31 HST. Hasil imprint diletakan pada plat kaca objek haemocytometer dengan pembesaran 100 kali dilakukan pada proyeksi bidang obyek mikroskop. 9. skor
menggulung daun diamati setiap hari sampai 40 HST pengamatan
dilakukan pada jam 12- jam 2 siang. Skor menggulung daun yaitu 1 – 5: Skor 1
= daun tidak menggulung atau turgit
Skor 2
= daun mulai menggulung
Skor 3
= daun menggulung dengan bagian ujung daun berbentuk v
Skor 4
= daun menggulung menutupi lidah daun
Skor 5
= daun menggulung seperti daun bawang
Pengamatan dilakukan pada semua kelompok tanaman dan dilakukan 5 hari sekali terhadap tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, panjang daun, lebar daun dan jumlah klorofil, sedangkan presentase daun menggulung diamati setiap hari pada pukul 12.00 – 14.00 wita. Stomata diamati pada umur 35 HST dan panjang akar diamati pada umur 40 HST. 3.7. Analisis Data Data hasil pengamatan terhadap seluruh parameter pengamatan diolah dan dianalisis secara deskriptif.