18
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1
Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu dalam penelitian ini seditail mungkin
dibahas dengan cara memaparkan atau menggambarkan. Analisis deskriptif menurut Natsir 1 (2003), adalah metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kilas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif, gambaran atau lukisan secara sistimatis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomenal yang diselidiki. Menurut Natsir 2 (2003), metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Metode deskriptif adalah metode penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, sehingga metode ini berkehendak mengadakan akumulasi hanya data dasar.Dalam mengumpulkan data digunakan teknik wawancara, dengan menggunakan panduan interview. 3.2
Metode Penelitian Penelitian ini membahas tentang Strategi promosi dengan menggunakan Social
Media yang dilakukan oleh PT. Eka Boga Inti dalam mempromosikan produkproduknya dibenak konsumen, metode yang digunakan peneliti adalah metode kualitatif.
1 2
Natsir. Metode Penelitian. Jakarta. 2003 hal 3 Natsir. Metode Penelitian. Jakarta. 2003 hal 3
19
Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pada pendekatan ini, peneliti membuat suatu gambaran kompleks, peneliti kata-kata, laporan terinci, dari pandangan responden dan melakukan studi pada situasi yang alami (Creswell 3,1998 : 15) Sedangkan Bogdan dan Taylor 4 ( Moleong, 2007 : 3 ) mengemukakan bahwa metodologi kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata – kata tertulis maupun lisan dari orang – orang yang perilakunya diamati. Hal tersebut, bisa dilihat dari sifat penelitian yang akan dijelaskan pada point selanjutkan yang menerangkan, bawasanya penelitian bersifat deskriptif. Dipilihnya penelitian kualitatif karena kemantapan peneliti berdasarkan pengalaman penelitiannya dan metode kualitatif dapat memberikan rincian yang lebih komplek tentang fenomena yang sulit diungkapkan oleh metode kualitatif. Didalam penelitian ini peneliti juga menggambarkan atau menceritakan atau memaparkan secara deskriptif mengenai hasil temuan peneliti. Studi kasus merupakan pengujian secara rinci terhadap satu latar atau satu orang subjek atau satu tempat penyimpanan dokumen atau satu peristiwa tertentu. Surachrnad 5 (1982) membatasi pendekatan studi kasus sebagai suatu pendekatan dengan memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan rinci. Sementara
3
Moleong. Penulisan Panduan Skripsi. Rosda. 2007 hal 26 Moleong. Penulisan Panduan Skripsi. Rosda. 2007 hal 3 5 Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi. Rosda. 2007 hal 287 4
20
Yin 6 (1987) memberikan batasan yang lebih bersifat teknis dengan penekanan pada ciri-cirinya. Berdasarkan batasan tersebut dapat dipahami bahwa batasan studi kasus meliputi : (1) sasaran penelitiannya dapat berupa manusia, peristiwa, latar, dan dokumen; (2) sasaran-sasaran tersebut di telaah secara mendalam sebagai suatu totalitas sesuai dengan latar atau konteksnya masing-masing. 3.3
Subjek Penelitian Pada Subjek penelitian ini, peneliti menjelskan subjek yang dianalisis yaitu
bagaimana PT. Eka Boga Inti menjalankan kegiatan Promosi melalui strategi media social untuk mem-push penjualan produknya. Dalam penelitian ini key informan dan informan berfungsi sebagai selain salah satu sumber informasi yang utama. Key Informan adalah mereka yang mengetahui dan memiliki
berbagai
informasi
pokok
yang
diperlukan
dalam
penelitian
(
Suyatno18,2005). Sedangkan defenisi dari Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberi informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Peneliti menentukan key informan dan informan yang sesuai dengan penelitian sebagai berikut : Key Informan 1. Nama Usia 6
: Pritta Amanda : 29 Tahun
Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi. Rosda. 2007 hal 245
21
Jabatan
: Staff Marketing Hoka Hoka Bento
Lama Jabatan
: 2 Tahun
Alasan
: Peneliti menentukan Ibu Pritta Amanda sebagai key Informan dari penelitian ini dikarenakan beliau merupakan orang yang bertanggung jawab dan yang mengatur dari program promosi. Untuk itu diharapkan beliau dapat banyak membantu dalam pengumpulan data-data yang diperlukan peneliti.
2. Nama
: Ria Maulida
Usia
: 26 Tahun
Jabatan
: Staff Marketing ( social media) Hoka Hoka Bento
Lama Jabatan
: 1 Tahun 5 Bulan
Alasan
:
Dikarenakan
beliaulah
yang
bertanggung
jawab
dalam
pelaksanaan promosi dalam social media yang dilakukan oleh PT. Eka Boga Inti.
Informan 1. Nama
: Gitta Amalia
Usia
: 25 Tahun
Jabatan
: Agent Call Center Hoka Hoka Bento
Alasan
: Salah satu agent yang melayani layanan pesan antar, dan mengerti proses delivery order.
22
2. Nama
: Elly W
Usia
: 24 Tahun
Jabatan
: Wakil Customer
Alasan
: Konsumen dari Hoka Hoka Bento serta menjadi salah satu Followers @Hokben.
3.4
Pengumpulan Data Beberapa metode pengumpulan data dalam kualitatif, yaitu melalui data primer
dan melalui dat sekunder. 3.4.1 Data Primer Sedangkan data primer adalah data yang hanya dapat kita peroleh dari sumber asli atau pertama. Data primer dapat hanya diperoleh secara langsung diambil dari sumber aslinya, melalui nara sumber yang tepat dan yang kita jadikan informan dalam penelitan kita. Ada beberapa teknik pengumpulan data dalam mengumpulkan data primer, teknik tersebut antara lain : a.
Wawancara Wawancara merupakan alat rechecking
buktian
terhadap informasi atau
keterangan yang diperoleh sebelumnya. Adapun teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian kualitatif
7
adalah wawancara mendalam. Bugin 7 (2007 : 115),
Bugin. Teknik Pengumpulan Data. Jakarta. 2007 hal 115
23
mengemukakan wawancara mendalam (in-depth interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman wawancara, dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan social yang relative lama. Jadi dapat disimpulkan teknik wawancara dalma pengumpulan data ini haruslah dilakukan secara langsung ( menyakan /mewawancarai) kepada nara sumber. Pada penelitian ini peneliti mewawancarai narasumber yang berkaitan labgsung pada objek penelitian. b. Observasi Beberpa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang (tempat), pelaku, kegiatan, obek, perbuatan , kejadian atau peristiwa, waktu dan perasaan. Alasan peneliti melakukan observasi adalah untuk menyajikan gambaran realistic atau kejadian untuk menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti perilaku manuasia, dan untuk evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu melakukan umpan balik terhadap pengukuran tersebut. Ada tiga jenis observasi yang pada umumnya digunakan yaitu ; (1) observasi partisipatif, peneliti mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang diucapkan da berpartisipasi dalam aktivasi yang diteliti; (2) observasi terus terang atau tersamar, peneliti berterus terang kepada narasumber bahwa ia sedang melakukan penelitian; (3) observasi tak berstruktur, dilakukan dengan tidak berstruktur karena fokus penelitian belum jelas.
24
Dalam penelitian ini peneliti lebih cenderung menggunakan observasi partisipatif, dimana selain peneliti mengamati serta mendengarkan penjelasan atau proses dari kegiatan promosi tersebut, penulis juga ikut serta dalam menjalankannya.
3.4.2 Data Sekunder a. Studi Pustaka Studi pustaka merupakan suatu teknik pengumpulan data sebagai referensi yang relevan untuk mencari informasi dan teori – teori yang diperlukan dalam menjelaskan variabel sesuai dengan masalah yang diteliti. Untuk studi pustaka yang digunakan peneliti sendiri berasal dari dokumen berbentuk buku company profile perusahaan dan melalui website perusahaan.
b. Dokumentasi Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi. Sebagian besar data yang tersedia adalah berbentuk surat – surat, catatan harian, cendramata, laporan, artefak, foto dan sebagainya. Sifat utama data ini tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga member peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal – hal yang pernah terjadi diwaktu silam. Dalam hal ini peneliti akan memita beberapa dokumen – dokumen atau arsip yang dapat membatu melengkapi data objek dari penelitian ini. Dokumen ini berasal dari dokumen berbentuk file foto kegiatan – kegiatan di Hoka Hoka Bento seperti kegiatan yang diadakan tim marketing ataupun kegiatan sosial yang dilakukan CRM ( Customer Relationship Management ).
25
3.5
Defenisi Konseptual dan Fokus Penelitian
3.5.1 Definisi Konseptual 3.5.1.1 Strategi Promosi Tujuan
promosi
penjualan
sangat
beragam.
Penjual
mungkin
menggunakan promosi konsumen untuk meningkatkan penjualan jangka pendek atau membantu menciptakan pangsa pasar untuk jangka panjang. Ada empat elemen dasar dalam Strategi pemasaran yaitu Advertising, Public Relations, Sales Promotion, dan Personal Selling. Ada beberapa tahapan dalam mengelola strategi promosi melalui sosial media yaitu: 1. Tahap perencanaan, yaitu tahap awal untuk merancang kegiatan yang akan dilaksanakan serta mengumpulkan apa saja yang akan dibutuhkan pada tahap selanjutnya. Adapun yang termasuk dalam tahap ini adalah pemilihan media yang akan digunakan, pembagian tugas masingmasing team dll. 2. Tahap pelaksanaan, yaitu merupakan proses mengaplikasian dari tahap perancanaan. 3. Tahap evaluasi, pada tahap ini kita akan mengevaluasi hasil dari upaya promosi tersebut. Melihat apa saja kendala yang dihadapi, perbaikan apa yang harus dilakukan serta apa yang akan dilakukan langkah kedepannya.
26
3.5.1.2 Sosial Media Sosial media merupakan media baru dalam memasarkan suatu produk, yang akhir–akhir ini mendapatkan perhatian lebih, khususnya bagi market disuatu perusahaan.media sosial yang lebih dikenal laggi dengan istilah jejaring sosial adalah media yang mengusung kombinasi antara ruang lingkup elemen dunia maya, dalam produk – produk layanan online seperti diantaranya chat room, email, website, dan juga kekuatan komunitas yang dibangun pada jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter. Seiring berkembangnya sosial media munculnyalah media – media yang sekarang ini kerap menjadi media promosi bagi hampir semua perusahaan khususnya di Indonesia, media tersebut adalah Facebook dan Twitter. Media – media tersebut
(Facebook dan Twitter) merupakan media inti bagi suatu
perusahaan dalam mempromosikan produknya. selain media – media tersebut merupakan media yang lagi mem- bomming dikalangan masyarakat luas, media – media ini juga merupakan media yang tidak perlu mengeluarkan biaya yang terlalu banyak. Sosial media ini merupakan suatu objek, suatu produk yang dibentuk dan bertujuan, dan pastinya memiliki karakteristik tersendiri yang membedakannya dengan media sosial tradisional lain, meskipun semuanya tetap saja menyerukan pemikiran dan gagasan. Pada Hoka Hoka Bento sendiri promosi engan menggunakan Facebook dan Twitter sudah cukup lama digunakan. Kedua media sosial tersebut tidak hanya digunakan sebagai promosi produknya tetapi juga digunakan sebagai brand image.
27
Peneliti sendiri ingin lebih mengetahui apakah sosial media Facebook dan Twitter tersebut bisa menjadi media dalam menjalankan strategi promosi perusahaan.
3.5.1.3 Produk Produk merupakan elemen yang sangat penting dalam pemasaran. Produk atau jasa sendiri merupakan produk yang dapat memberikan manfaat, memenuhi kebutuhan konsumen, dan dapat memuaskan konsumen. Sesungguhnya pelanggan tidak membeli barang atau jasa, tetapi membeli manfaat dan nilai dari sesuatu yang ditawarkan. Pengertian yang ditawarkan menunjukakan sejumlah manfaat yang didapat oleh konsumen, baik barang atau jasa atau kombinasinya (Hurriyanti 8, 2005:50-1). Karena produk merupakan apa yang sebenarnya yang dibuat oleh produsen dan yang dibutuhkan olek konsumen. Produk sendiri didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk mendapatkan perhatian, keahlian, kegunaan, atau konsumsi yang memuaskan keinginan atau kebutuhan ( Kotler 9, 2006:276). Adapun produk yang dijual oleh Hoka Hoka Bento adalah makan siap saji yang merupakan berbagai macam menu makanan dan minuman khas jepang. Menu- menu tersebut terdiri dari makanan utama seperti menu kering dan menu basah, snacks, sup, hidangan penutup seperti puding, dan berbagai macam minuman seperti jus dan minuman khas jepang. Makanan siap saji sendiri adalah merupakan makanan yang sangat populer diluar negeri khususnya di Eropa. Salah satu keunggulan dari makanan siap saji 8 9
Bernard T.Widjaja. Lifestyle Marketing. Gramedia Pustaka Utama. 2009 hal 77 Bernard T.Widjaja. Lifestyle Marketing. Gramedia Pustaka Utama. 2009 hal 77
28
adalah praktis. Seiring berkembangnya dunia kuliner di Indonesia, makanan siap saji juga menjadi salah satu sajian kuliner yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia. Hal tersebut terbukti dari menjamurnya berbagai gerai atau restorant yang menjual makanan siap saji. Salah satunya adalah Hoka Hoka bento. Walaupun khas makanan ini adalah makanan Jepang, restorant ini dapat bersaing dengan makanan siap saji dari asal Eropa. Produk makanan yang disajikan direstorant siap saji biasanya seperti Nuget, French Fries dan berbagai macam pasta. Tidak jauh jauh seperti produk yang ditawarkan oleh Hoka Hoka Bento, sebagian produknya juga menawarkan berbagai macam variasi Nuget. Akan tetapi seperti tidak ingin menghilangkan khas Jepangnya, Hoka Hoka Bento tidak lupa menjayikan makanan Jepang yang sudah tidak asing ditelinga masyarakat Indonesia, seperti menu basah yaitu Beef Yakiniku atau Teriyaki.
3.5.2 Fokus Penelitian Adapun fokus dari penelitian ini adalah penulis hanya akan membahas mengenai strategi promosi produk melalui Facebook dan Twitter. Hal tersebut mengacu pada beberapa pembahasan pokok yaitu, apasaja perencanaanya, bagaimana proses dari kegiatan promosi tersebut, hal apa yang memberikan ketertarikan sehingga menentukan Facebook dan Twitter sebagai medianya, serta hasil dari kegiatan ini. 1.
Perencanaan Fokus penelitian kali ini adalah fokus pada tahap perencanaan. Pada tahap perencanaan ini akan dibahas mengenai strategi promosi yang digunakan.
29
Setelah pemilihan media dan ditetapkan Facebook dan Twitter sebagai medianya, maka merencanakan apa yang akan disuguhkan dalam media tersebut. Seperti contoh apa yang nantinya selalu di update dan berapakali di update per harinya. 2.
Pelaksanaan Konsep dari strategi ini adalah memberikan informasi kepada customer mengenai produk terbaru, promosi produk, discount produk ataupun event company. Disini akan dijelaskan contoh up date setiap harinya, frekuensi up date-nya, hingga respon dari masyarat sendiri.
3.
Evaluasi Evaluasi disini merupakan tahap akhir, dimana tahap ini kita bisa mengetahui dan menyimpulkan hasil dari pelaksanaan strategi tersebut. Selain itu dengan adanya evaluasi kita dapat mengetahui apa saja kekurangan dan kelebihan dari strategi tersebut.
3.6
Pengukuran Keabsahan Data Keabsahan bentuk batasan berkaitan dengan suatu kepastian bahwa yang berukur
benar-benar merupakan variabel yang ingin diukur. Keabsahan ini juga dapat dicapai dengan proses pengumpulan data yang tepat. Salah satu caranya adalah dengan proses triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.
30
a.
Triangulasi Data Peliniti menggunakan menggunakan triangulasi sebagai teknik untuk
mengecek keabsahan data. Dimana dalam pengertiannya triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan hasil wawancara terhadap objek peneliti ( Moleong 10, 2004 ). Nasution 11,
menjalankan
triangulasi
data
dapat
dilakukan
dengan
menggunakan teknik yang berbeda yaitu : wawancara, observasi dan dokumen. Triangulasi ini selain digunakan untuk mengecek kebenaran data juga dilakukan untuk memperkaya data. Menurutnya selain itu triangulasi juga dapat berguna untuk menyelidiki validitas tafsiran peneliti terhadap data, karena itu triangulasi bersifat refleksi. Adapun Triangulasi Data dalam skripsi ini adalah menggunakan berbagai sumber data seperti dokumen, arsip, hasil wawancara, hasil observasi atau juga dengan mewawancarai lebih dari satu subjek yang dianggap memiliki sudut pandang yang berbeda.
b.
Triangulasi Pengamat Adanya pengamat diluar peneliti yang turut memeriksa hasil pengumpulan
data. Dalam penelitian ini, dosen pembimbing studi kasus bertindak sebagai pengamat (expert judgement) yang memberikan masukan terhadap hasil pengumpulan data.
10 11
Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi. Rosda. 2007 hal 325 Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi. Rosda. 2007 hal 322
31
c.
Triangulasi Teori Penggunaan berbagai teori yang berlainan untuk memastikan bahwa data
yang dikumpulkan sudah memasuki syarat. Pada penelitian ini, berbagai teori telah dijelaskan pada BAB II untuk dipergunakan dan menguji terkumpulnya data tersebut.
d.
Triangulasi Metode Penggunaan berbagai metode untuk meneliti suatu hal, seperti metode
wawancara dan metode observasi. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan metode wawancara yang ditunjang dengan metode observasi pada saat wawancara dilakukan.