BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan metode analisis framing dengan pendekatan deskriptif kualitatif, dimana penelitian ini berusaha melihat makna teks yang terdapat dalam film “Arisan! 2”. Menurut Bogdan dan Taylor bahwa metodologi kualitatif merupakan produser penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tetulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diminati.42 Tujuan dari penelitian dengan pendekatan deskriptif kualitatif menurut Bogdan dan Taylor adalah pendekatan ini diharapkan mampu menghasilkan suatu uraian mendalam tentang ucapan, tulisan, dan atau suatu organisasi tertentu dalam suatu setting konteks tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh, komprehensif dan holistik.43 Pendekatan ini tidak mengutamakan besarnya populasi atau semplingnya terbatas tetapi ke dalam penjelasan suatu fenomena. Jadi, yang ditekankan dalam
42 43
Lexy. J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, PT Remaja Rosda Karya, Bandung:2004, hal.3 Sukidin dan Mundir, Metode Penelitian : Membimbing dan Mengantar Kesuksesan Anda Dalam Dunia Penelitian, Insan Cendekia, 2005, hal.2
38
39
penelitian ini adalah persoalan ke dalam (kualitas) data bukan banyaknya (kuantitas) data.44
3.2 Metode Penelitian Metode penelitian ini menggunakan metode framing, untuk melihat bagaimana makna teks yang terdapat dalam film tersebut. Metode ini akan menganalisa teks dari film ini berdasarkan formula Gamson dan Modigliani. Dalam tahap ini analisa framing akan mengidentifikasi yang terdapat dalam isi film tersebut, lalu menentukan frame dan mencari tahu tendensi dari frame tersebut.
3.3 Teknik Pengumpulan Data 3.3.1 Data Primer Penulis memperoleh makna teks dan konstruksi media, dalam menganalisis framing terhadap film “Arisan! 2”. Penulis kemudian memilahnya hanya yang mengenai masalah makna teks.
44
Rachmat Kriyantono, Riset Media Komunikasi, Jakarta : Kencana, 2007, hal 58
40
3.3.2 Data Sekunder Data sekunder, data pendukung penulis dari bacaan-bacaan, internet dan media televisi itu sendiri yang digunakan untuk melengkapi data yang dibutuhkan dalam melakukan penelitian ini.
3.4 Unit Analisis Unit analisis dalam penelitian ini yaitu film Arisan! 2 lanjutan dari film Arisan! yang tayang pada tanggal 1 Desember 2011. Unit analisis pada penelitian ini adalah audio visual dari film Arisan! 2, audio yang berupa dialogue sedangkan visual yang berupa adegan atau akting. Dalam analisis ini, peneliti menganalisis makna pada teks tersebut. Yang nantinya akan di package (frame) dan di analisis.
3.5 Teknik Analisis Data Analisis data dalam penelitian menggunakan formula Gamson dan Modigliani. Penulis meneliti berdasarkan kategori-kategori yang telah dibuat, kemudian data yang dihasilkan dibuat tabulasi. Penulis dalam melakukan penelitian ini menggunakan metode analisis framing kualitatif terhadap teks yang mempunyai sisi makna dalam film Arisan! 2 yang ingin menyampaikan dalam bentuk pesan atau message kepada para
41
penonton atau para pemirsa nya. Secara teknik penulis menggunakan teknik framing, untuk memframing representasi teks dalam program film Arisan! 2. Perangkat analisis framing yang digunakan adalah Gamson dan Modigliani. Peneliti mengkategorikan sendiri mengenai data primer maupun data sekunder yang akan digunakan, bebas tidak ada ketentuan baku untuk mengumpulkan data bergantungan pada diri peneliti sebagai pengumpul data.45
3.5.1 Perangkat Framing Kemasan (package) tersebut, dibayangkan sebagai wadah atau struktur data yang mengorganisir sejumlah informasi yang menunjukkan posisi atau kecendrungan politik dan yang membantu komunikator untuk menjelaskan muatan-muatan di balik suatu isu atau peristiwa. Keberadaan dari suatu package dapat terlihat dari adanya gagasan sentral yang kemudian didukung oleh perangkat-perangkat wacana, seperti: kata, kalimat, pemakaian gambar atau grafik tertentu, proposisi dan sebagainya. Semua elemen dan struktur wacana tersebut mengarah pada ide tertentu dan mendukung ide sentral dari suatu berita.46 Perangkat framing yang dikemukakan oleh Gamson dan Modigliani dapat di gambarkan sebagai berikut:
45 46
Lexy. J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung : Remaja Rosda Karya, 2006, hal 6 William A. Gamson dan Andre Modigliani, Media Discourse and Public Opinion On Nuclear Power A Construction Approach “, American Journal Of Sociology, Vol 95, No 1, July 1989
42
Tabel 3.1 Perangkat Framing Frame Central organizing idea for making sense of relevant events, suggesting what is at issues (seperangkat gagasan atau ide sentral ketika seseorang atau media memahami dan memakai sesuatu) Framing Devices
Reasoning Devices
(Perangkat Framing)
(Perangkat Penalaran)
Methapors
Roots
Perumpamaan atau pengandaian. Analisis kasual atau sebab akibat. Catchaphrases
Appeals to Principle
Frase yang menarik, kontras, Premis datar, klaim-klaim moral. menonjol dalam suatu wacana. Ini umumnya berupa jargon atau slogan. Exemplaar Mengaitkan contoh
Consequences bingkai
uraian
(bisa
perbandingan)
dengan Efek
atau
konsekuensi
teori, didapat dari bingkai. yang
memperjelas bingkai. Depiction Penggambaran atau pelukisan
yang
43
suatu isu yang bersifat konotatif. Depiction ini umumnya berupa kosakata,
leksikon
untuk
membeli sesuatu. Visual Image Gambar,
grafik,
mendukung
citra
bingkai
yang secara
keseluruhan. Bisa berupa foto, kartun, ataupun grafik untuk menekankan
dan
mendukung
pesan yang ingin disampaikan.
Keterangan : 1. Frame
: Cara bercerita atau gugusan ide-ide yang terorganisir sedemikian rupa dan menghadirkan konstruksi makna peristiwaperistiwa yang berkaitan dengan objek suatu wacana.
2. Media Packages
: Gugusan ide-ide yangmengidentifikasikan tentang suatu isu apa yang dibicarakan dan peristiwa mana yang relevan dengan wacana tersebut.
44
3. Framing Devices
: Proses berfikir tentang suatu isu
4. Methapors
: Perumpamaan atau pengandaian
5. Catchpharases
: Frase yang menarik, kontras, menonjol dalam suatu wacana
6. Exemplaar
: Mengaitkan bingkai dengan contoh, teori atau pengalaman masa lalu
7. Depiction
: Penggambaran atau pelukisan suatu isu yang bersifat konotatif
8. Visual Images
: Gambar-gambar yang mendukung secara keseluruhan
9. Reasoning Devices
: Untuk memberikan pertimbangan tentang apa yang harus dilakukan berkaitan dengan isu tersebut
10. Roots
: Analisis kasual atau sebab akibat
11. Appeals to Principle
: Klaim moral
12. Consequences
: Efek yang didapat dari bingkai tersebut
Ada dua perangkat bagaimana ide sentral ini diterjemahkan dalam teks berita. Pertama, framing devices (perangkat framing) perangkat ini
45
berhubungan dengan berkaitan langsung dengan ide sentral atau bingkai yang ditekankan dalam teks berita. Perangkat framing ini ditandai dengan pemakaian kata, kalimat, grafik/gambar dan metafora. Kedua, reasoning devices (perangkat penalaran) kalau yang pertama berkaitan dengan pemakaian kata, kalimat, grafik/gambar dan metafora yang menunjukan pada gagasan tertentu, maka perangkat penalaran berkaitan dengan kohesi dan koherensi teks tersebut yang merujuk pada gagasan tersebut.
3.6 Definisi Konsep Rancangan atau ide atau pengertian yang diabstraksi dari peristiwa yang konkret, yang satu istilah dapat mengandung beberapa konsep yang berbeda. Adapun beberapa definisi konsep yang terdapat dalam film tersebut yaitu : a. Makna Pengertian dari kata “makna” itu sendiri sangat beragam dari berbagai pendapat yang berbeda, penulis mengambil inti pengertian kata “makna” sebagai berikut. Makna adalah arti, keuntungan, definisi, hikmah, signifikansi, membermaknakan. Bermakna adalah berpengaruh, penting, berjasa, bermanfaat, subtansial. Sedangkan Memaknakan adalah menjelaskan, mengartikan, menafsirkan, memaksudkan.47
47
http://susilo.adi.setyawan.student.fkip.uns.ac.id/2009/04/12/aspek-makna-dalam-semantik-danketerkaitannya-dengan-jenis-jenis-makna/ tgl,19 April 2012
46
b. Teks
Teks adalah apa yang terdapat di dalam naskah, yaitu isi naskah atau kandungan naskah, sedangkan naskah adalah wujud fisiknya, atau kumpulan kertasnya. Maka dari itu pengertian “teks” sangat berbeda dengan “naskah”. Teks memiliki kandungan makna yang lebih dalam tidak hanya sekedar tulisan atau lambang-lambang huruf yang tampak. Namun, teks juga dapat ditulis di luar naskah seperti prasasti. Sedangkan pengertian “teks” adalah isi yang ada dalam bentuk fisik itu yang umumnya berupa ide-ide atau gagasan yang disampaikan pengarang.48
c. Drama, Komedi Film Arisan! 2 yang bergenre drama, komedi ini menceritakan tentang kehidupan di Ibu Kota Jakarta seperti ada nya arisan, gay, soscialite, healer, bartender. Drama adalah suatu aksi atau perbuatan (bahasa yunani). Sedangkan dramatik adalah jenis karangan yang dipertunjukkan dalam suatu tingkah laku, mimik dan perbuatan. Orang yang memainkan drama disebut aktor atau lakon. Ada beberapa macam drama salah satunya yaitu, Drama Komedi adalah drama yang lucu dan menggelitik penuh keceriaan.49
48 49
www.ut.ac.id/html/suplemen tgl,04 April 2012 www.google.co.id organisasi.org tgl,30 Mei 2012