BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. PENGERTIAN Dalam melakukan penelitian, hendaknya mengetahui atau memahami metode penelitian. Hal ini supaya bisa memperoleh data yang sesuai dengan harapan. Metodologi berasal dari kata “Metode” dan “Logos”, “Metode” artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu. “Logos” artinya ilmu atau pengetahuan. Menurut Achmadi dan Narbuko (2009: 1): Metodologi artinya cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara seksama untuk mencapai suatu tujuan. penelitian adalah suatu kegiatan untuk mencari, mencatat, merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya. Dijelaskan juga oleh Sugiyono (2008: 2) bahwa “metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Setiap kegiatan penelitian memiliki tujuan masing-masing, baik bagi peneliti maupun orang lain. Secara umum ada beberapa tujuan yang diharapkan di antaranya yang pertama adalah bersifat penemuan, yakni data yang diperoleh merupakan data yang belum pernah diketahui dan data yang diperoleh benar-benar baru. Kedua adalah bersifat pembuktian, maksudnya data yang diperoleh ini menjawab atas keragu-raguan atau dapat membuktikan informasi tertentu. Ketiga adalah bersifat pengembangan, artinya data yang diperoleh peneliti dapat memperdalam serta memperluas atas informasi yang sudah ada. Prayitno,2013 KAJIAN BENTUK, MOTIF HIAS, DAN MAKNA SIMBOLIK PADA KERETA KENCANA SINGA BARONG KERATON KASEPUHAN CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu48
48
49
B. BENTUK PENELITIAN Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dijelaskan oleh Mardalis (2003: 26) bahwa “penelitian deskriptif adalah penelitian yang menginformasikan atau menceritakan kondisi obyek penelitian saat ini dengan mencatat dan menganalisisnya”. Hal ini dilakukan untuk memperoleh data yang sesuai dengan apa yang menjadi rumusan masalah. Menurut Sugiyono (2008: 9) menjelaskan bahwa: Penelitian kualitatif adalah obyek yang diteliti berkembang sesuai dengan fakta-fakta yang ditemukan di lapangan, kemudian dijadikan sebagai hipotesis atau teori. Dalam penelitian ini tidak dimanipulasi oleh peneliti, akan tetapi sumber data yang dihasilkan adalah data yang sebenarnya dengan mencari buku-buku sumber yang sesuai, bertanya kepada nara sumber, menganalisis, mendokumentasi dan meninjau langsung ke lapangan.
Penjelasan diatas dapat dijadikan pedoman oleh penulis, yang bertujuan untuk memperoleh data yang sebanyak-banyaknya. Pendekatan ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai bentuk, motif hias dan makna simbolik pada Kereta Kencana Singa Barong.
50
C. SKEMA PENELITIAN
Melestarikan
Kebudayaan
Mengenali, Menjaga dan Melestarikan Karya Seni Rupa Bersejarah di Cirebon
Rumusan Masalah
Bagaimana Bentuk dan Motif Hias Pada Kereta Kencana Singa Barong?
Bagaimana Makna Simbolik Yang Ada Pada Kereta Kencana Singa Barong?
KAJIAN BENTUK, MOTIF HIAS DAN MAKNA SIMBOLIK PADA
KERETA KENCANA SINGA BARONG KERATON KASEPUHAN
Obyek Penelitian Kencana Kencana Singa Barong
KESIMPULAN
SARAN
Keraton Kasepuhan Cirebon
51
Bagan 3.1 Skema Penelitian (Sumber: Dokumentasi Penulis, 2012)
D. DESAIN PENELITIAN
Tabel 3.1 Desain Penelitian Kajian Bentuk, Motif Hias dan Makna Simbolik Kereta Kencana Singa Barong NO 1.
Variabel Variabel Komplek Sederhana Bentuk - Gajah
- Naga
Value - Kepala
- Kepala
Parameter - Belalai - Gading
1b.
- Mulut
1c.
- Seluruh Bagian
1d.
kaki - Buraq
- Badan
Daftar Pertanyaan 1a.
- Seluruh bagian
1e. 1f.
- Sayap
badan, sayap dan
1g.
- Ekor
ekor
1h. 1i.
Motif
- Geometris
- Stilasi Benda Alam
- Tutul
- Kepala
1j.
- Ukel
- Badan
1k.
- Ekor
1l.
- Megamen dung - Wadasan
- Bagian tempat duduk - Bagian pinggiran kereta
- Stilasi
- Sulur
- Bagian bawah
52
Tumbuhan
kereta - Bunga Teratai - Pandan Wangi
- Stilasi
- Naga
Binatang 2
Makna
- Filosofis
- Bagian pinggiran tempat duduk - Bagian pinggiran kereta - Bagian sudut tempat duduk
- Bentuk
- Kepala
2a.
- Badan
2b.
- Sayap - Ekor - Motif
- Geometris - Stilasi Benda Alam - Stilasi Tumbuhan - Stilasi Binatang
- Simbolik
- Bentuk
- Kepala - Badan - Sayap - Ekor - Geometris
- Motif
- Stilasi Benda Alam
53
- Stilasi Tumbuhan - Stilasi Binatang Sumber: Dokumentasi Penulis, 2012
E. INSTRUMEN PENELITIAN Dalam melakukan penelitian dibutuhkan instrumen penelitian, instrumen penelitian merupakan alat yang berfungsi sebagai media dalam melakukan penelitian. Menurut Mardalis (2003: 60) “instrumen penelitian adalah alat ukur untuk menyatakan besaran atau presentase dalam mengumpulkan data”. Sehingga instrumen penelitian ini berguna sebagai alat, baik untuk mengumpulkan data maupun bagi pengukurannya. Dengan adanya instrumen penelitian ini penulis dapat melakukan proses penelitian dengan mudah. Hal ini dapat memudahkan memperoleh data objek penelitian yang akurat, mengenai kajian bentuk, motif dan makna simbolik pada Kereta Kencana Singa Barong Keraton Kasepuhan Cirebon. Berikut ini instrumen penelitian yang digunakan penulis: 1.
Pedoman Wawancara Instrumen ini berupa daftar pertanyaan yang digunakan penulis dalam
melakukan proses wawancara dengan narasumber. 2.
Media Elektronik Instrumen ini berupa media yang digunakan untuk memotret obyek penelitian
serta untuk merekam wawancara dengan narasumber supaya suatu saat bisa didengar kembali.
54
F. TEKNIK PENGUMPULAN DATA Mendapatkan data adalah tujuan yang paling utama dalam melakukan penelitian. Menurut Fathoni (2006: 104) “data artinya informasi yang didapat melalui pengukuran tertentu, untuk digunakan sebagai landasan dalam menyusun argumentasi logis menjadi fakta”. Sehingga peneliti harus mengetahui teknik dalam pengumpulan data, tanpa mengetahui teknik pengumpulan data penulis akan sulit untuk mendapatkan data yang baik. Untuk memudahkan memperoleh data, maka penulis melakukan teknik pengumpulan data untuk memperoleh data yang diinginkan. Teknik pengumpulan data tersebut di antaranya: 1.
Obsevasi Pengamatan atau observasi menurut Narbuko dan Achmadi (2009: 70) adalah
“alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki”. Sebelum melakukan observasi harus memiliki pengetahuan apa yang akan diobservasi terlebih dahulu. Sehingga bisa memudahkan penulis mengobservasi objek penelitian dengan akurat. Penulis melakukan observasi langsung ke tempat penelitian, yakni di Keraton Kasepuhan, Kelurahan Kasepuhan, Kecamatan Lemah Wungkuk, Kota Cirebon. Lebih tepatnya mengobservasi Kereta Kencana Singa Barong Keraton Kasepuhan mengenai bentuk, motif hias dan makna simbolik. Dalam melakukan kegiatan ini penulis didampingi oleh juru kuncen keraton. Untuk mendapatkan data observasi disini penulis memotret hal yang perlu dijadikan sebagai data.
55
2.
Wawancara Menurut Sugiyono (2008: 231) “wawancara adalah merupakan pertemuan dua
orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikosntruksikan makna dalam suatu topik tertentu”. Jadi wawancara adalah cara mengumpulkan data dengan melakukan interaksi langsung dengan orang yang dianggap sebagai narasumber yang ahli dibidangnya. Dalam melakukan wawancara penulis sebelumnya menyiapkan catatan atau rancangan pertanyaan yang akan ditanyakan narasumber. Penulis melakukan ini supaya pada saat proses wawancara
mendapatkan jawaban yang diinginkan.
Dalam kegiatan ini data yang dihasilkan berupa lisan, yang kemudian dicatat oleh penulis. Selain dicatat penulis merekamnya, sehingga data tersebut dapat didengar berulang-ulang. 3.
Dokumentasi atau Studi Pustaka Selain observasi dan wawancara, teknik pengumpulan data yang tidak kalah
pentingnya adalah dokumentasi atau studi pustaka. Menurut Arikunto (2010: 274) “metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti dan sebagainya”. Pendapat ini memberikan gambaran bagi penulis betapa pentingnya memperoleh data dengan cara dokumentasi ini. Yang diamati dalam proses dokumentasi adalah bukan benda hidup melainkan benda mati. Dalam proses dokumentasi, penulis mengumpulkan data dengan mempelajari buku, media elektronik (internet), karya tulis (skripsi) yang menunjang dan
56
berkaitan dengan apa yang diteliti oleh penulis. Dari hasil dokumentasi tersebut dijadikan data, kemudian data tersebut diolah oleh penulis sebagai sumber pengetahuan. Selain itu dapat memperdalam landasan teoritis dalam penyusunan skripsi, mengenai kajian bentuk, motif dan makna simbolik pada Kereta Kencana Singa Barong Keraton Kasepuhan Cirebon.
G. TEKNIK ANALISIS DATA
KOLEKSI DATA
ANALISIS
VERIFIKASI DATA
Bagan 3.2 Model Crossite Analisis (Sumber: Dokumentasi Penulis, 2012)
Dalam menganalisis data mengenai bentuk, motif hias dan makna simbolik pada Kereta Kencana Singa Barong penulis bersumber dari data yang terkumpul. Data yang terkumpul berasal dari kegiatan observasi, wawancara dan dokumentasi atau studi pustaka. Dari data yang sudah dikumpulkan, kemudian penulis memverifikasi atau mengelompokkan data sesuai dengan rumusan masalah penelitian. Setelah itu penulis menganalisisnya berdasarkan data yang diperoleh dengan pendekatan teori Makna Simbolik Motif Batik Keraton Cirebon (Irianto:
57
2009) dan teori Ornamen Nusantara (Sunaryo: 2009). Apabila dalam menganalisis terdapat data yang kurang, maka penulis kembali melihat di lokasi penelitian.