43
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PT BANK SYARIAH MANDIRI Tbk Krisis moneter dan ekonomi sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis politik nasional telah membawa dampak besar dalam perekonomian nasional. Krisis tersebut telah mengakibatkan perbankan Indonesia yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami kesulitan yang sangat parah. Keadaan tersebut menyebabkan pemerintah Indonesia terpaksa mengambil tindakan untuk merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia.
Lahirnya Undang-Undang No. 10 tahun 1998, tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan, pada bulan November 1998 telah memberi peluang yang sangat baik bagi tumbuhnya bank-bank syariah di Indonesia. Undang-Undang tersebut memungkinkan bank beroperasi sepenuhnya secara syariah atau dengan membuka cabang khusus syariah. PT. Bank Susila Bakti (PT. Bank Susila Bakti) yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT. Bank Dagang Negara dan PT. Mahkota Prestasi berupaya keluar dari krisis 1997 - 1999 dengan berbagai cara. Mulai dari langkah-langkah menuju merger sampai pada akhirnya memilih konversi menjadi bank syariah dengan suntikan modal dari pemilik. Dengan terjadinya merger empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim dan Bapindo) ke dalam PT. Bank Mandiri (Persero) pada
44
tanggal 31 Juli 1999, rencana perubahan PT. Bank Susila Bakti menjadi bank syariah (dengan nama Bank Syariah Sakinah) diambil alih oleh PT. Bank Mandiri (Persero). PT. Bank Mandiri (Persero) selaku pemilik baru mendukung sepenuhnya dan melanjutkan rencana perubahan PT. Bank Susila Bakti menjadi bank syariah, sejalan dengan keinginan PT. Bank Mandiri (Persero) untuk membentuk unit syariah. Langkah awal dengan merubah Anggaran Dasar tentang nama PT. Bank Susila Bakti menjadi PT. Bank Syariah Sakinah berdasarkan Akta Notaris : Ny. Machrani M.S. SH, No. 29 pada tanggal 19 Mei 1999. Kemudian melalui Akta No. 23 tanggal 8 September 1999 Notaris : Sutjipto, SH nama PT. Bank Syariah Sakinah Mandiri diubah menjadi PT. Bank Syariah Mandiri. Pada tanggal 25 Oktober 1999, Bank Indonesia melalui Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 1/24/KEP. BI/1999 telah memberikan ijin perubahan kegiatan usaha konvensional menjadi kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah kepada PT. Bank Susila Bakti. Selanjutnya dengan Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/1999 tanggal 25 Oktober 1999, Bank Indonesia telah menyetujui perubahaan nama PT. Bank Susila Bakti menjadi PT. Bank Syariah Mandiri. Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999 merupakan hari pertama beroperasinya PT. Bank Syariah Mandiri. Kelahiran Bank Syariah Mandiri merupakan buah usaha bersama dari para perintis bank syariah di PT. Bank Susila Bakti dan Manajemen PT. Bank Mandiri yang memandang pentingnya kehadiran bank syariah dilingkungan PT. Bank Mandiri (Persero).
45
PT. Bank Syariah Mandiri hadir sebagai bank yang mengkombinasikan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani yang melandasi operasinya. Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan PT. Bank Syariah Mandiri sebagai alternatif jasa perbankan di Indonesia. B. STRUKTUR ORGANISASI BANK SYARIAH MANDIRI Adapun struktur organiasasi Bank Syariah Mandiri menggunakan struktur organisasi garis dan staf, dimana pelimpahan, pendelegasian kekuasaannya tergambar lurus dari pimpinan perusahaan kepada pejabat yang berada yang dibawahnya. Struktur organisasi Bank Syariah Mandiri terdiri dari : 1. Dewan Komisaris Dewan komisaris ini terdiri dari satu orang komisaris utama, satu orang senior advisor komisaris, dan dua orang komisaris. 2. Dewan Pengawas Syariah Dewan pengawas syariah terdiri dari satu orang ketua, dan dua orang anggota. Adapun fungsi dewan pengawas syariah : 1). Mengawasi kegiatan usaha bank agar sesuai dengan ketentuan syariah. 2). Penasehat dan pemberi saran mengenai hal-hal yang terkait dengan aspek syariah. 3). Mediator antara bank dengan Dewan Syariah Nasional (DSN), terutama dalam hal kajian produk yang memerlukan kajian dan fatwa DSN.
3. Dewan Direksi
46
Dewan direksi terdiri dari satu orang direktur utama dan lima orang direktur yaitu: direktur pembiayaan korporasi dan komersial, direktur pembiayaan komersial dan consumer, direktur treasury dan jaringan, direktur kepatuhan dan manajemen resiko, serta direktur operasi dan pendukung.
SUSUNAN KOMISARIS BANK SYARIAH MANDIRI ¾ Komisaris Utama
:
A. Noor Ilham
¾ Senior Advisor Komisaris
:
Achmad Marzuki
¾ Komisaris
:
Zainul Arifin
¾ Komisaris
:
Djakfarudin Junus
SUSUNAN DEWAN PENGAWAS SYARIAH BANK SYARIAH MANDIRI
Ketua
:
Prof. KH. Ali Yafie
Anggota
:
Drs. H. Mohamad Hidayat, MBA
Anggota
:
Muhammad Syafi’I Antonio, MEc
SUSUNAN DEWAN DIREKSI BANK SYARIAH MANDIRI Direktur Utama
:
Yuslam Fauzi
Direktur pembiayaan korporasi dan komersial
:
Muh. Haryoko
Direktur pembiayaan komersial dan consumer
:
Hanawijaya
Direktur treasury dan jaringan
:
Srie
:
Amran
:
Zainal Fanani
Sulistyowati Direktur kepatuhan dan manajemen resiko Nasution Direktur operasi dan pendukung
47
C. KEGIATAN USAHA BANK SYARIAH MANDIRI Bank Syariah Mandiri sebagai bank yang beroperasi atas dasar prinsip syariah Islam menetapkan budaya perusahaan yang mengacu kepada sikap akhlaqul karimah (budi pekerti mulia). Adapun produk dan jasa yang disediakan oleh Bank Syariah Mandiri adalah sebagai berikut : 1.
Pendanaan Pendanaan ini terdiri dari : tabungan berencana BSM, tabungan simpatik, tabungan BSM, tabungan BSM dollar, tabungan mabrur, tabungan kurban BSM, tabungan BSM investa cendikia.
2.
Pembiayaan Gadai Emas BSM, merupakan produk pembiayaan atas dasar jaminan berupa emas sebagai salah satu alternatif memperoleh uang tunai dengan cepat.
3.
Jasa 9 Jasa Produk Adapun jasa produk yang disediakan oleh Bank Syariah Mandiri adalah : BSM Card, sentra bayar BSM, BSM SMS Banking, BSM Mobile banking GPRS, jual beli valas BSM, Bank garansi BSM, BSM electronic payroll, SKBDN BSM, BSM Letter of Credit, BSM SUH (Saudi Umrah & Haji Card). 9 Jasa Operasional
48
Jasa operasional yang disediakan adalah : layanan kiriman uang domestik dan luar negeri Western Union, Kliring BSM, Inkaso BSM, BSM Intercity Clearing, BSM RTGS (Real Time Gross Settlement), transfer dalam kota (LLG), transfer valas BSM, pajak online BSM, pajak import BSM, referensi bank BSM, BSM Standing Order. 9 Jasa Investasi Reksa dana BSM Investa Berimbang adalah reksadana Campuran (Mix Fund / Balanced Fund) berbasis instrument pasar uang, pasar obligasi dan pasar saham dengan ketentuan investasi sesuai Syariah. BSM Investa Berimbang juga dikelola, diadministrasikan, disimpan dan didistribusikan (dijual) oleh sinergi 3 (tiga) kekuatan besar, yaitu: Mandiri Investasi (sebagai manajer investasi dengan dana kelolaan terbesar di Indonesia), Deutsche Bank (sebagai bank kustodi reksa dana terbesar di Indonesia yang sudah berperan aktif sebagai kustodi reksa dana konvensional maupun Syariah) dan Bank Syariah Mandiri (sebagai agen penjual yang merupakan bank Syariah terbesar di Indonesia).
D. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penyusunan skripsi ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif dipilih karena penelitian ini bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat
49
mengenai analisis laporan keuangan dan mekanisme dalam pemberian kredit modal kerja pada PT Bank Syariah Mandiri cabang Thamrin.
E. METODE PENGUMPULAN DATA Metode pengumpulan data yang penulis lakukan dalam rangka penulisan skripsi ini adalah melalui riset kepustakaan dan riset lapangan. 1. Riset Kepustakaan (Library Research) Penulis melakukan dengan cara membaca dan memahami buku-buku, bahanbahan kuliah, serta bacaan lain yang berhubungan dengan materi skripsi sebagai landasan teoritisnya. 2. Riset Lapangan (Field Research) Penulis melakukan riset lapangan dengan cara meninjau langsung ke perusahaan yaitu PT Bank Syariah Mandiri kantor cabang Thamrin sebagai objek penelitian. Adapun data yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian ini adalah : Data Primer
: mendapatkan data tertulis langsung dari Bank Syariah
Mandiri cabang Thamrin bagian Account Officer mengenai pedoman pemberian kredit modal kerja yang dilakukan melalui wawancara. Data Sekunder
:
mempelajari buku-buku pedoman peraturan dan
keputusan direksi, sejarah berdirinya perusahaan, struktur organisasi, laporan dan formulir yang digunakan dalam pemberian kredit modal kerja.
50
F. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL Adapun variabel-variabel yang dideskripsikan penulis dalam penelitian ini adalah: 1. Mekanisme pemberian kredit Mekanisme pemberian kredit merupakan tahapan-tahapan/prosedur yang dilakukan oleh suatu badan usaha/lembaga pemberi pinjaman dalam rangka
pemberian kredit bagi calon nasabah yang
sudah ditetapkan
sebelumnya. 2. Analisis Laporan Keuangan Analisis laporan keuangan merupakan proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevaluasi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan utama untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang.
Adapun
metode
dan
tekhnik
analisis
laporan
keuangan
yang
dideskripsikan penulis adalah : a. Analisis Horizontal/Analisis Dinamis Analisis horizontal adalah analisis perbandingan data keuangan dan data operasi
perusahaan dari tahun ke tahun guna mengetahui
kekuatan atau kelemahan perusahaan yang bersangkutan. b. Analisis Rasio Keuangan 1). Rasio Likuiditas
51
Yang dimaksud dengan rasio likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. 2). Rasio Solvabilitas Rasio solvabilitas adalah rasio yang mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjangnya. 3). Rasio Aktivitas Rasio aktivitas adalah rasio yang mengukur sejauh mana efektivitas penggunaan asset dengan melihat tingkat aktivitas asset. 4). Rasio Profitabilitas Rasio profitabilitas adalah rasio yang melihat kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba (profitabilitas).
G. METODE ANALISIS DATA Metode analisis data adalah metode analisis temuan penelitian dalam rangka memperoleh jawaban perumusan masalah yang dibuat. Dalam hal ini penulis menggunakan metode : 1. Deskriptif kuantitatif, dimana penulis melakukan analisis laporan keuangan. 2. Deskriptif kualitatif, yaitu dengan membuat evaluasi mekanisme pemberian kredit modal kerja.