BAB III METODOLOGI
3.1 UMUM Metodologi penelitian ini menguraikan tahapan penelitian yang dilakukan dalam studi ini. Penggunaan metode yang tepat, terutama dalam tahapan pengumpulan dan pengolahan data, sangat diperlukan demi tercapainya tujuan studi ini, yaitu untuk mengembangkan model bangkitan dari masing-masing moda tranportasi berdasarkan parameter sosioekonomi tertentu di daerah pemukiman menengah ke bawah. Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai metodologi pelaksanaan studi yang meliputi, persiapan penelitian yaitu studi literatur mengenai topik- topik yang sekiranya berhubungan dengan arah tujuan studi ini, metode pengumpulan data yaitu dengan kuesioner dan pengambilan data dari instansi terkait, serta metode analisis data yang akan digunakan dalam studi ini. Terdapat faktor- faktor yang harus diperhitungkan dalam pelaksanaan metode ini, seperti keterbatasan biaya dan waktu. Namun keterbatasan tersebut diusahakan tidak mempengaruhi pencapaian tujuan studi ini.
3.2 METODOLOGI PENELITIAN Dalam studi ini metodologi penelitian secara garis besar dilakukan dalam tiga tahapan. Tahapan- tahapan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut: Tahap pertama yang dilakukan dalam melakukan studi ini adalah persiapan penelitian yang meliputi studi literatur, penentuan lokasi studi, pembuatan kuisioner, dan pelaksanaan pilot survey untuk menentukan jumlah sampel minimum yang harus diambil pada survei utama dan juga sebagai survei uji coba untuk mengetahui apakah kuesioner telah mencukupi untuk mendapatkan data- data yang diperlukan, sesuai dengan kondisi di lapangan. Jika kuesioner belum mencukupi untuk mendapatkan data- data yang dimaksud, maka perlu adanya perubahan pada kuesioner. Tahap kedua yang dilakukan adalah melakukan pengumpulan dan pengolahan data. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengisian kuisioner kepada sejumlah sampel yang telah ditetapkan (responden) dan pengambilan data- data sosio- ekonomi dan datadata lain yang sekiranya mendukung studi ini pada instansi- instansi terkait. Sedangkan
III - 1
Laporan Tugas Akhir BAB III METODOLOGI
pengolahan data tersebut dilakukan dengan mengacu pada metode yang ada di studi literatur. Tahap ketiga adalah melakukan analisis data yang telah diolah pada tahap sebelumnya. MULAI
PERSIAPAN PENELITIAN 2. 3.
Studi Literatur Penentuan Lokasi Studi
3. Kuisioner
4. Pilot Survey Kuesioner belum mencukupi
Untuk menentukan jumlah sample minimum dan pengujian kuesioner.
Kuesioner telah mencukupi
PENGUMPULAN DATA 1. 2.
Pengisian kuesioner oleh responden Pengambilan data- data dari instansi- instansi terkait
Data- data yang dikumpulkan yaitu: • Data Karakteristik Rumah Tangga - Data Karakteristik Keluarga (jumlah anggota keluarga, usia, status pekerjaan, luas lahan dan luas bangunan) - Data Pendapatan Keluarga - Data Pemilikan Kendaraan •
Data Karakteristik Perjalanan - Data jumlah perjalanan untuk bekerja, bersekolah/ kuliah, berbelanja, berekreasi dan kegiatan lainnya. - Data penggunaan sarana untuk setiap perjalanan dan waktu saat melakukan perjalanan.
•
Data tataguna lahan dan peta kelurahan Sekeloa
•
Data sosial- ekonomi kelurahan Sekeloa
A Gambar 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian
III - 2
Laporan Tugas Akhir BAB III METODOLOGI
A
PENGOLAHAN DATA 1. Pengolahan data dengan metode regresi linear berganda. 2. Pengolahan data dilakukan dengan cara coba-coba dengan mengkombinasikan variabel bebas berdasarkan koefisien korelasi. 3. Nilai uji statistik yang diperhitungkan dalam pengolahan data adalah : • Koefisien korelasi • Distribusi t – stat • Distribusi F – stat • Koefisien Determinasi (R2)
ANALISIS DATA 1. Analisis Pemilihan Model Terbaik. 2. Analisis bangkitan berdasarkan kepemilikan sepeda motor. 3. Analisis bangkitan berdasarkan maksud perjalanan dan moda yang digunakan.
SELESAI
Gambar 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian (lanjutan)
3.2.1 PERSIAPAN PENELITIAN 3.2.1.1 Studi Literatur Studi literatur dilakukan sebagai bahan referensi dari pembuatan tugas akhir ini. Bahan- bahan yang dijadikan referensi dalam studi ini mengandung topik mengenai, definisi pengertian tentang transportasi, perencanaan transportasi dan pemodelan transportasi; bangkitan pergerakan lalulintas; karakteristik rumah tangga dan karakteristik perjalanan; pengumpulan data; pengujian- pengujian data secara statistik; dan metode- metode pemodelan bangkitan pergerakan. 3.2.1.2 Penentuan Lokasi Studi Lokasi studi merupakan wilayah dengan tingkat pendapatan masyarakatnya menengah ke bawah, dengan tingkat hunian pemukiman tersebut minimal
III - 3
Laporan Tugas Akhir BAB III METODOLOGI
telah mencapai 90%. Pemukiman merupakan tipe hunian tetap, bukan nomaden. Berdasarkan kriteria tersebut maka dalam studi ini ditetapkan pemukiman dengan tingkat pendapatan menengah ke bawah di kelurahan Sekeloa, kecamatan Coblong, kota Bandung sebagai daerah studi. Kelurahan Sekeloa merupakan sebuah kelurahan yang terletak di wilayah Bandung Utara. Berikut gambaran umum mengenai kelurahan Sekeloa: Luas area Batas wilayah Utara Selatan Barat Timur Jumlah Rukun Warga Jumlah Rukun Tetangga Topografi :
: 117 Ha : Kelurahan Dago : Kelurahan Sadang Serang : Kelurahan Lebak Gede : Kelurahan Cigadung : 15 Rukun Warga : 87 Rukun Tetangga Dataran Tinggi ( ± 725 m di atas permukaan laut)
Kependudukan Jumlah Penduduk : 20015 jiwa Penduduk menurut kelompok usia: o 4 - 6 tahun : 1690 jiwa o 7 – 12 tahun : 2177 jiwa o 13 – 15 tahun : 1634 jiwa o 20 – 26 tahun : 4420 jiwa o 27 – 40 tahun : 4289 jiwa
Penduduk menurut mata pencaharian: o Karyawan : 3904 jiwa o Wiraswasta : 640 jiwa o Pertukangan : 435 jiwa o Pensiunan : 1101 jiwa o Jasa : 144 jiwa
Perumahan Jumlah rumah permanen : 3173 buah Jumlah rumah semi- permanen : 1287 buah
III - 4
Laporan Tugas Akhir BAB III METODOLOGI
Transportasi Jarak dari ibukota kab/kod dati II : Jarak dari ibukota prop dati I : Jalan : Jembatan : Sarana transportasi : Sarana umum Sarana Ibadah : Sarana Pendidikan o SMA : o SMP : o SD : o Madrasah : o Non- formal : Sarana olahraga :
2,6 Km 1,8 Km 1 buah 1 buah 2 jenis, yaitu kendaraan roda 4 dan kendaraan roda 2
43 buah 3 buah 1 buah 4 buah 3 buah 4 buah 4 buah
(sumber: kantor kelurahan Sekeloa) Sebagian besar wilayah Kelurahan Sekeloa digunakan untuk pemukiman penduduk dengan tingkat pendapatan menengah ke bawah. Di kelurahan ini, terdapat daerah pertanian seluas 0.7 Ha dan 4 buah usaha industri menengah. Selain itu letaknya berdekatan dengan pusat – pusat pendidikan, perkantoran dan perdagangan, sehingga wilayah pemukiman ini berpotensi menjadi wilayah pemukiman sementara (kos dan kontrakan) bagi para pendatang. Dalam wilayah kelurahan Sekeloa, hanya terdapat 9 Rukun Warga yang termasuk ke dalam wilayah pemukiman dengan tingkat perekonomian menengah ke bawah, Rukun Warga tersebut, yaitu: RW 001; RW 002; RW 003; RW 004; RW 005; RW 006; RW 013; RW 014 dan RW 015. Sedangkan sisanya merupakan wilayah pemukiman dengan tingkat perekonomian menengah ke atas. Sehingga pengambilan data untuk studi dilakukan hanya pada ke- sembilan RW tersebut secara acak. Sedangkan jarak yang harus ditempuh warga untuk mendapatkan layanan angkutan umum (angkot) yang berlokasi di Jalan Dipatiukur, berkisar antara 50 hingga 500 meter.
III - 5
Laporan Tugas Akhir BAB III METODOLOGI
Berikut adalah peta lokasi wilayah studi:
DAERAH STUDI
Gambar 3.2 Peta Wilayah Studi di Kelurahan Sekeloa
3.2.1.3 Pembuatan Kuisioner Dalam studi ini kuesioner merupakan alat pengumpul data. Kuesioner diisikan kepada unit- unit rumah tangga yang diasumsikan sebagai sampel di daerah studi. Dan dalam kuesioner ini secara garis besar diperuntukkan
III - 6
Laporan Tugas Akhir BAB III METODOLOGI
untuk mendapatkan data mengenai karakteristik rumah tangga dan karakteristik perjalanan yang ada di daerah studi. Karakteristik Rumah Tangga Jumlah Anggota Keluarga Pada suatu rumah tangga, biasanya terdiri atas ayah, ibu dan anakanak. Namun, selain ‘ unsur keluarga murni’ tersebut masih terdapat kemungkinan adanya orang luar yang ikut serta menetap secara tetap di rumah tangga tersebut, misalnya pembantu rumah tangga, saudara. Sedangkan penghuni kos/ kontrakan yang ikut menetap merupakan tipe penghuni sementara/ nomaden (hanya menetap dalam jangka waktu singkat). Sehingga dalam studi ini, anggota keluarga yang dimaksud adalah seluruh orang yang menetap dalam rumah tangga tersebut dalam jangka waktu yang lama. Misalnya, ayah, ibu, anak, pembantu, saudara/orang lain yang ikut menetap dalam jangka waktu yang lama. Sedangkan untuk orang yang tinggal dalam rumah tangga tersebut untuk jangka waktu yang singkat, tidak diperhitungkan. Hal ini dilakukan agar data yang diambil representatif dan dapat mewakili karakteristik rumah tangga.
Usia Anggota Keluarga Selain itu diperlukan informasi mengenai usia per anggota keluarga tersebut. Usia seseorang menentukan aktivitas yang dilakukannya. Aktivitas tersebut nantinya akan menentukan besarnya pergerakan yang ada. Untuk anak balita, pergerakannya tidak diperhitungkan karena ketergantungan pergerakan pada orang tuanya masih besar. Selain itu untuk usia sekolah, pergerakan sebagian besar terjadi untuk aktivitas sekolah. Dan untuk usia produktif, pergerakan sebagian besar terjadi untuk bekerja. Usia setiap anggota keluarga yang dibagi kedalam 6 kelompok umur (jiwa), yaitu: a. < 5 tahun Pergerakan perjalanan untuk anak balita masih bergantung kepada orang tuanya.
III - 7
Laporan Tugas Akhir BAB III METODOLOGI
b. 5– 12,99 tahun Kelompok usia ini biasanya merupakan kelompok pelajar tingkat Taman Kanak- kanak atau Sekolah Dasar c. 13- 18,99 tahun Kelompok usia ini biasanya merupakan kelompok pelajar tingkat SMP atau SMA d. 19-23,99 tahun Kelompok usia ini biasanya merupakan kelompok mahasiswa, pekerja maupun tidak bekerja e. 24-55 tahun Kelompok usia (usia produktif) ini biasanya merupakan kelompok pekerja maupun tidak bekerja f. >55 tahun Kelompok usia ini (usia tidak produktif) biasanya merupakan kelompok tidak bekerja maupun bekerja (sumber : Badan Pusat Statistik Kota Bandung)
Status Pekerjaan Anggota Rumah Tangga Status pekerjaan secara garis besar dibagi kedalam 3 status, yaitu: (jiwa) a. Pekerja b. Pelajar/ mahasiswa c. Tidak bekerja Merupakan anggota keluarga yang tidak melakukan perjalanan untuk bekerja atau bersekolah/kuliah. Misalnya ibu rumah tangga, pembantu rumah tangga, pensiunan, balita, pengangguran.
Luas Lantai Bangunan BPS telah menetapkan 14 (empat belas) kriteria keluarga miskin, seperti yang telah disosialisasikan oleh Departemen Komunikasi dan Informatika (2005), rumah tangga yang memiliki ciri rumah tangga miskin, diantaranya yaitu: 1. Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8 m2 per orang 2. Jenis lantai bangunan tempat tinggal terbuat dari tanah/bambu/kayu murahan.
III - 8
Laporan Tugas Akhir BAB III METODOLOGI
3. Jenis dinding tempat tinggal terbuat dari bambu/rumbia/kayu berkualitas rendah/tembok tanpa diplester. (sumber: Badan Pusat Statistik Indonesia)
Pendapatan keluarga Pendapatan keluarga merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap besarnya tingkat perjalanan yang ada. Semakin besar tingkat pendapatan keluarga maka kemampuan sebuah keluarga untuk melakukan perjalanan akan semakin besar. Dalam studi ini, pendapatan keluarga yang diperhitungkan adalah jumlah total pendapatan yang diterima sebuah rumah tangga per bulan. Dan jumlah total yang dimaksud adalah jumlah total penghasilan baik dari satu, dua atau lebih anggota keluarga. yang produktif (bekerja). BPS telah menetapkan 14 (empat belas) kriteria keluarga miskin, seperti yang telah disosialisasikan oleh Departemen Komunikasi dan Informatika (2005), rumah tangga yang memiliki ciri rumah tangga miskin, diantaranya yaitu: 1. Sumber penghasilan kepala rumah tangga adalah: petani dengan luas lahan 0,5 ha,buruh tani, nelayan, buruh bangunan, buruh perkebunan, atau pekerjaan lainnya dengan pendapatan di bawah Rp. 600.000 per bulan. 2. Tidak memiliki tabungan/barang yang mudah dijual dengan nilai Rp. 500.000, seperti: sepeda motor (kredit/non kredit), emas, ternak, kapal motor, atau barang modal lainnya. Sedangkan pendapatan keluarga dengan tingkat perekonomian menengah berada pada nilai Rp.600.000 hingga Rp.4.000.000 (sumber: Badan Pusat Statistik Indonesia)
Pemilikan Kendaraan Pemilikan kendaraan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap besarnya tingkat perjalanan yang ada. Semakin besar tingkat kepemilikan kendaraan maka tingkat pergerakan cenderung semakin besar. Hal ini karena kendaraan sebagai sarana transportasi memberikan kemudahan dalam melakukan pergerakan (aksesibilitas).
III - 9
Laporan Tugas Akhir BAB III METODOLOGI
Dalam studi ini kepemilikan kendaraan yang diperhitungkan adalah mobil, motor dan sepeda.
Karakteristik Perjalanan Dalam studi ini perjalanan yang ditinjau merupakan perjalanan berbasis rumah (Home- based trip), yaitu perjalanan dimana rumah merupakan titik asal, atau merupakan titik tujuan, ataupun merupakan titik asal dan juga titik tujuan dari suatu perjalanan (Ortuzar, 1994). Merupakan sebuah perjalanan yang memiliki akhir perjalanan di rumah. Jumlah perjalanan yang diperhitungan dalam studi ini merupakan jumlah besarnya bangkitan orang ke luar area studi. Sedangkan pergerakan orang didalam daerah studi tidak diperhitungkan. Perjalanan yang diperhitungkan pun merupakan perjalanan rutin yang yang biasanya bertujuan untuk, bekerja, bersekolah/kuliah, berbelanja, berekreasi dan kegiatan lainnya. Dan perjalanan juga dihitung berdasarkan moda yang digunakan. Jumlah bangkitan perjalanan berdasarkan tujuan ini pun di bagi ke dalam dua kelompok hari perjalanan, yaitu hari kerja/ weekday (hari senin-jumat) dan hari libur/ weekend (hari sabtu-minggu). Pembagian ini dilakukan karena bangkitan perjalanan antara hari kerja dan hari libur akan berbeda karakteristiknya. Perjalanan dengan tujuan bekerja dan bersekolah/ kuliah dibagi dalam dua kelompok perjalanan, yaitu: a. Bangkitan perjalanan per hari dalam weekday yaitu jumlah perjalanan seluruh anggota keluarga (orang), yang biasa dilakukan setiap harinya (hari senin hingga jumat) dan b. Bangkitan perjalanan per weekend yaitu jumlah perjalanan total seluruh anggota keluarga (orang), yang dilakukan dalam dua hari (hari sabtu dan minggu) Sedangkan perjalanan dengan tujuan berbelanja, berekreasi dan kegiatan lainnya juga dibagi kedalam dua kelompok perjalanan, yaitu: a. Bangkitan perjalanan per weekday yaitu jumlah perjalanan total seluruh anggota keluarga (orang), yang dilakukan dalam lima hari (hari senin hingga jumat) dan
III - 10
Laporan Tugas Akhir BAB III METODOLOGI
b. Bangkitan perjalanan per weekend yaitu jumlah perjalanan total seluruh anggota keluarga (orang), yang dilakukan dalam dua hari (hari sabtu dan minggu) Selain itu, moda yang digunakan dalam perjalanan itu juga merupakan salah satu faktor yang perlu diketahui. Baik menggunakan kendaraan pribadi, kendaraan umum maupun dengan berjalan kaki. Perhitungan jumlah perjalanan berdasarkan moda: a. Mobil pribadi, b. Motor c. Sepeda d. Kendaraan umum e. Jalan kaki Hal ini dihitung berdasarkan jumlah orang yang melakukan perjalanan dengan masing- masing moda tersebut per satuan waktu. Studi ini hanya memperhitungkan tahap 1 dan tahap 3 dalam pemodelan kebutuhan transportasi, yaitu trip generation dan modal split. Besarnya bangkitan perjalanan (trip generation) yang diperhitungkan merupakan jumlah perjalanan total yang dihasilkan di daerah studi (trip production). Sedangkan asal-tujuan perjalanan/ sebaran perjalanan (trip distribution) tidak diperhitungkan. Dan studi ini berakhir pada pemilihan moda untuk melakukan perjalanan (modal split). Sedangkan pembebanan perjalanan terhadap rute (trip assignment) tidak diperhitungkan.
3.2.1.4 Penentuan Jumlah Sampel Minimum Dalam proses pengumpulan data dilakukan dua buah survei, yaitu pilot survey dan survei utama. Pilot survey diantaranya bertujuan untuk menentukan jumlah sampel minimum. Jumlah sampel minimum ini nantinya akan dijadikan batas minimal jumlah sampel yang harus dipenuhi dalam survei utama. Dalam pilot survey, pertama- tama dilakukan penentuan (asumsi) jumlah sampel yang akan diambil datanya. Lalu dilakukan pengambilan data dengan cara pengisian kuesioner ke sejumlah sampel tersebut. Nantinya, berdasarkan data awal yang terkumpul tersebut akan dilakukan uji kecukupan data.
III - 11
Laporan Tugas Akhir BAB III METODOLOGI
Uji kecukupan data ini dilakukan untuk menentukan jumlah data minimum yang harus tersedia, baik untuk peubah bebas maupun peubah tidak bebas. Semakin tinggi tingkat akurasi yang diinginkan, semakin banyak data yang dibutuhkan. Jumlah data minimum dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut: (Tamin, 2000) N
=
CV * Zα2 (pers 3.1) E2
Dimana: CV = koefisien variansi E = tingkat akurasi Zα = nilai variansi untuk tingkat kepercayaan α yang diinginkan. Dalam uji kecukupan data tersebut, jumlah data minimum yang harus diambil pada survei utama didapatkan berdasarkan tingkat akurasi yang diinginkan (E) dan juga nilai variansi untuk tingkat kepercayaan α yang diinginkan (Zα). Sedangkan koefisien variansi (CV) dari data pilot survey diasumsikan sama untuk seluruh populasi sampel yang ada, karena sampelsampel tersebut diasumsikan berperilaku sama seperti keseluruhan populasi rumah tangga yang ada. Setelah didapatkan jumlah data minimum yang harus diambil pada survei utama, maka dilakukan pengambilan data kembali dengan cara pengisian kuesioner ke sejumlah sampel tersebut.
3.2.2 PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 3.2.2.1 Pengumpulan Data Proses pengumpulan data dilakukan dalam dua cara, yaitu sebagai berikut: 1. Pengisian kuesioner ke unit- unit rumah tangga (responden) di daerah pemukiman menengah- bawah di kelurahan Sekeloa dan proses pengumpulan data ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu pilot survey dan survei utama. 2. pengambilan data- data sekunder ke instansi terkait. Diantaranya kantor kecamatan Coblong dan Badan Pusat Statistik
III - 12
Laporan Tugas Akhir BAB III METODOLOGI
3.2.2.2 Pengolahan Data Diagram alir pengolahan data adalah sebagai berikut. Mulai
Data
Penentuan variabel: ¾ Variabel bebas (karakteristik rumaht tangga), 13 variabel yaitu: 1. 2.
Jumlah anggota keluarga (jiwa) Usia setiap anggota keluarga yang dibagi kedalam 5 kelompok umur, yaitu: (jiwa) a. 5 – 12,99 tahun b. 13 - 18,99 tahun c. 19 - 23,99 tahun d. 24 - 55 tahun e. >55 tahun Status pekerjaan yang dibagi kedalam 3 status, yaitu: (jiwa) a. Pekerja b. Pelajar/ mahasiswa c. Tidak bekerja (misal: ibu rumah tangga, pembantu rumah tangga, pensiunan, balita, pengangguran dsb) Pendapatan Keluarga (Rupiah/ bulan) Pemilikan Kendaraan (buah) a. Mobil b. Motor c. Sepeda
3.
4. 5.
¾ Variabel tidak bebas (karakteristik perjalanan), 3 variabel yaitu: 1. 2. 3.
Bangkitan perjalanan orang per minggu Bangkitan perjalanan orang per 5 hari (Senin – Jumat). Bangkitan perjalanan orang per 2 hari (weekend/Sabtu dan Minggu).
Pemodelan bangkitan perjalanan Pemodelan dilakukan dengan analisis regresi linear berganda dengan mengkombinasikan variabel bebas berdasarkan nilai koefisien korelasi. Sehingga didapat 3 model bangkitan perjalanan. A Gambar 3.3 Diagram Alir Pengolahan Data
III - 13
Laporan Tugas Akhir BAB III METODOLOGI
A
Model bangkitan perjalanan Komposisi bangkitan perjalanan berdasarkan moda yang digunakan (mobil, motor, sepeda, angkutan umum dan berjalan kaki) dan maksud perjalanan dalam 3 kelompok hari perjalanan yaitu total perjalanan per minggu, total perjalanan per weekday dan total perjalanan weekend.
Selesai
Gambar 3.3 Diagram Alir Pengolahan Data (lanjutan)
Dalam pengolahan data dilakukan penentuan variabel- variabel yang akan digunakan berdasarkan data- data dari hasil kuesioner sebagai berikut: ¾ Variabel bebas (karakteristik rumahtangga) yang terdiri atas 13 variabel yaitu: 1. Jumlah anggota keluarga (jiwa). 2. Usia setiap anggota keluarga yang dibagi kedalam 6 kelompok umur (jiwa), yaitu: a. < 5 tahun Pada proses pemodelan, variabel bebas kelompok umur < 5 tahun ini nantinya tidak akan diperhitungkan, karena pergerakan perjalanan untuk anak balita masih bergantung kepada orang tuanya. Sehingga dalam proses pemodelan hanya akan digunakan 15 variabel bebas saja. b. 5– 12,99 tahun c. 13- 18,99 tahun d. 19-23,99 tahun e. 24-55 tahun f. >55 tahun (sumber : Badan Pusat Statistik Kota Bandung)
III - 14
Laporan Tugas Akhir BAB III METODOLOGI
3. Status pekerjaan yang dibagi kedalam 3 status, yaitu: (jiwa) a. Pekerja b. Pelajar/ mahasiswa c. Tidak bekerja 4. Luas bangunan (m2) Pada proses pemodelan luas bangunan nantinya tidak akan diperhitungkan, karena tidak signifikan pengaruhnya terhadap pergerakan. Contohnya, rumah tangga yang memiliki luas bangunan yang besar belum tentu memiliki jumlah bangkitan (orang) yang besar pula. 5. Pendapatan Keluarga (Rupiah/ bulan) Pendapatan keluarga dengan tingkat perekonomian menengah berada pada nilai Rp.600,000 hingga Rp.4,000,000 sedangkan keluarga miskin memiliki pendapatan
¾ Variabel tidak bebas (karakteristik perjalanan) terdiri atas 3 variabel yaitu: 1. Bangkitan perjalanan orang per minggu. 2. Bangkitan perjalanan orang per weekday (per 5 hari). 3. Bangkitan perjalanan orang per weekend (per 2 hari). Setelah dilakukan penentuan variabel bebas (13 buah) dan variabel tidak bebas (3 buah) tersebut, maka selanjutnya dilakukan pemodelan dengan metode analisis regresi linear berganda dengan menggunakan pendekatan coba-coba. Sehingga nantinya akan didapat 3 buah model bangkitan lalulintas. Analisis pendekatan yang digunakan analisis regresi. Metode analisis ini secara otomatis memilih berbagai kombinasi dari variabel- variabel bebas. Dan hal ini memudahkan untuk menghubungkan variabel- variabel bebas yang potensial dengan variabel tidak bebas. Sehingga nantinya akan
III - 15
Laporan Tugas Akhir BAB III METODOLOGI
menghasilkan bentuk umum hubungan tersebut (Black, 1981). Proses pemodelan dengan metode ini akan dijelaskan selanjutnya. Metode Analisis Regresi Barganda Metode ini secara bertahap mengurang jumlah peubah bebas sehingga didapatkan model terbaik yang hanya terdiri dari beberapa peubah bebas. (Tamin, 2000) Berikut adalah tahapan- tahapan pengerjaannya: Tahap 1 Menentukan parameter sosio- ekonomi yang akan digunakan sebagai variabel bebas. Memilih parameter (variabel bebas) yang berdasarkan logika saja sudah mempunyai keterkaitan (korelasi) dengan variabel tidak bebas. Serta menentukan parameter tanda logis yang diharapkan yang merupakan tanda keterkaitan variabel bebas dengan variabel tidak bebasnya. Kemudian melakukan uji korelasi untuk mengabsahkan keterkaitannya dengan variabel tidak bebas (bangkitan atau tarikan pergerakan). Berikut adalah persamaan untuk menentukan besarnya korelasi. N
N r=
N
i i
i =1
i
i =1
2 ⎡ N ⎡N ⎤ ⎤ ⎢ N ( X i ) 2 − ⎢ ( X i )⎥ ⎥ ⎢ i =1 ⎣ i =1 ⎦ ⎥⎦ ⎣
∑
N
∑ ( X Y ) − ∑ ( X ) • ∑ (Y ) ∑
i
i =1
2 ⎡ N ⎡N ⎤ ⎤ 2 ⎢ • N (Yi ) − ⎢ (Yi )⎥ ⎥ ⎢ i =1 ⎦ ⎥⎦ ⎣ i =1 ⎣
∑
(pers 3.2)
∑
Dua persyaratan statistik utama yang harus dipenuhi dalam memilih variabel bebas adalah sebagai berikut: - variabel bebas harus mempunyai korelasi tinggi dengan variabel tidak bebas. - sesama variabel bebas tidak boleh saling berkorelasi. Jika terdapat dua variabel bebas yang saling berkorelasi kuat, maka dilakukan kombinasi analisis regresi berdasarkan kombinasi kedua variabel bebas tersebut, sehingga menghasilkan beberapa model kombinasi yang nantinya akan dipilih model terbaik dari kombinasi tersebut.
Tahap 2 Melakukan analisis regresi linear berganda (untuk masing- masing kombinasi pada tahap 1, jika ada) dengan tahapan sebagai berikut:
III - 16
Laporan Tugas Akhir BAB III METODOLOGI
1. Melakukan analisis regresi linier berganda dengan menggunakan semua variabel bebas terpilih, lalu melihat koefisien regresi variabel– variabel bebas hasil regresi. 2. Jika terdapat tanda dari koefisien regresi yang tidak sesuai dengan parameter tanda logis yang diharapkan, maka variabel bebas tersebut dieliminasi. Namun jika terdapat 2 atau lebih variabel bebas yang tanda logisnya tidak sesuai yang diharapkan, maka dilakukan kombinasi pengeliminasian terhadap 2 atau lebih variabel bebas tersebut. 3. Jika telah dilakukan pengkombinasian pengeliminasian tersebut maka untuk memilih satu kombinasi yang digunakan untuk perhitungan selanjutnya adalah sebagai berikut: a. Melakukan pengeliminasian kembali terhadap variabel bebas yang koefisien regresinya belum sesuai dengan parameter logis yang diharapkan. b. Jika semua parameter telah sesuai, maka dilakukan pengecekan terhadap nilai t-stat dan nilai F-stat, dengan membandingkannya dengan t-kritis dan F kritis yang didapat dari tabel probabilitas, dimana t-stat>t-kritis dan F-stat >F-kritis c. Jika masih terdapat t-stat yang tidak sesuai, maka pengeliminasian selanjutnya dilakukan berdasarkan variabel bebas yang memiliki t-stat menyimpang terjauh dari t-stat kritis. d. Hal ini berlangsung hingga nilai t-stat dan f-stat telah sesuai.
Tahap 3 Setelah dilakukan analisis regresi terhadap kombinasi- kombinasi yang ada berdasarkan korelasi pada tahap 1, maka pemilihan model terbaik didasarkan pada nilai koefisien determinasi yang terbesar Untuk mendapatkan nilai koefisien determinasi (R2) serta nilai konstanta dan koefisien regresinya. Berikut adalah persamaan untuk menentukan besarnya nilai koefisien determinasi (R2). R
2
∑ (Yˆ − Y ) = ∑ (Y − Y ) i
i
i
i
2
i
2
(pers 3.3)
i
Dimana nilai koefisien determinasi (R2) besar (semakin mendekati satu) maka model semakin baik. III - 17
Laporan Tugas Akhir BAB III METODOLOGI
3.3 ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA Setelah dilakukan pengolahan data maka dapat diketahui hubungan dan pengaruh dari karakteristik keluarga, pengaruh jumlah anggota keluarga, kondisi sosial ekonomi dan karakteristik dalam pola perjalanan, pada besarnya bangkitan yang terjadi. Dan interpretasi data ini dilakukan pada ketiga model bangkitan pergerakan yang didapat tersebut.
III - 18