BAB III METODOLOGI 3.1
Desain Penelitian Desain penelitian adalah pedoman atau prosedur serta teknik dalam
perencanaan penelitian yang berguna sebagai panduan untuk membangun strategi yang menghasilkan model atau blue print penelitian. Proses penelitian kualitatif ini melibatkan upaya-upaya penting, seperti mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan prosedur-prosedur, mengumpulkan data yang spesifik dari para partisipan, menganalisis data secara induktif mulai dari tema-tema yang khusus ke tema-tema umum, dan menafsirkan makna data. Laporan akhir untuk penelitian ini memiliki struktur atau kerangka yang fleksibel (Creswell, 2010). Sependapat dengan penjelasan tersebut, Sugiyono (2010) juga menjelaskan bahwa: Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah. Metode kuantitatif menurut (Sugiyono, 2010) mengungkapkan bahwa “metode kuantitatif adalah pendekatan ilmiah yang memandang suatu realitas itu dapat diklasifikasikan, konkrit, teramati, dan terukur, hubungan variabelnya bersifat sebab akibat dimana data penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan statistik”. Kasiram (2008) dalam bukunya Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, mendifinisikan penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin diketahui.
47 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Filsafat
positivisme
memandang
realitas/gejala/fenomena
itu
dapat
diklasifikasikan, relatif tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab akibat. Penelitian pada umumnya dilakukan pada populasi atau sampel tertentu yang representatif. Proses penelitian bersifat deduktif, di mana untuk menjawab rumusan masalah digunakan konsep atau teori sehingga dapat dirumuskan hipotesis. Hipotesis tersebut selanjutnya diuji melalui pengumpulan dan lapangan. Untuk mengumpulkan data digunakan instrumen penelitian. Data yang
telah
terkumpul
selanjutnya
dianalisis
secara
kuantitatif
menggunakan statistik deskriptif sehingga dapat disimpulkan
dengan
hipotesis yang
dirumuskan terbukti atau tidak. Penelitian kuantitatif didasarkan pada asumsi sebagai berikut (Sudjana dan Ibrahim, 2001; dan Johnson, 2005). 1.
Bahwa realitas yang menjadi sasaran penelitian berdimensi tunggal, fragmental, dan cenderung bersifat tetap sehingga dapat diprediksi.
2.
Variabel dapat diidentifikasi dan diukur dengan alat-alat yang objektif dan baku. Karakteristik penelitian kuantitatif adalah sebagai berikut (Sudjana dan
Ibrahim, 2001; Arikunto, 2002; Johnson, 2005; dan Kasiram 2008) : 1.
Menggunakan pola berpikir deduktif (rasional empiris atau topdown), yang berusaha memahami suatu fenomena dengan cara menggunakan konsep-konsep yang umum untuk menjelaskan fenomena-fenomena yang bersifat khusus.
2.
Logika yang dipakai adalah logika positivistik dan menghundari halhal yang bersifat subjektif.
3.
Proses penelitian mengikuti prosedur yang telah direncanakan.
4.
Tujuan dari penelitian kuantitatif adalah untuk menyususun ilmu nomotetik yaitu ilmu yang berupaya membuat hokum-hukum dari generalisasinya.
48 http://digilib.mercubuana.ac.id/
5.
Subjek yang diteliti, data yang dikumpulkan, dan sumber data yang dibutuhkan, serta alat pengumpul data yang dipakai sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya.
6.
Pengumpulan data dilakukan melalui pengukuran dengan menggunakan alat yang objektif dan baku.
7.
Peneliti menempatkan diri secara terpisah dengan objek penelitian, dalam arti dirinya tidak terlibat secara emosional dengan subjek penelitian. h. Analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul.
8.
Hasil penelitian berupa generalisasi dan prediksi, lepas dari konteks waktu dan situasi.
Adapun prosedur penelitian kuantitatif terdiri dari tahapan-tahapan kegiatan sebagai berikut: 1.
Identifikasi permasalahan.
2.
Studi literatur.
3.
Pengembangan kerangka konsep.
4.
Identifikasi dan definisi variabel, hipotesis, dan pertanyaan penelitian.
5.
Pengembangan disain penelitian.
6.
Teknik sampling.
7.
Pengumpulan dan kuantifikasi data.
8.
Analisis data.
9.
Interpretasi dan komunikasi hasil penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Yang bersifat objektif, karena lebih terfokus dengan desain pengukuran dan
sampling, karena pendekatan deduktif menekankan pada detail perencanaan untuk mengumpulkan data dan analisis.
49 http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.2
Kebutuhan Data dan Informasi Pengelolaan sampah adalah semua kegiatan yang dilakukan dalam
menangani sampah sejak ditimbulkan sampai dengan pembuangan akhir. Secara garis besar, kegiatan di dalam pengelolaan sampah meliputi pengendalian timbulan sampah, pengumpulan sampah, transfer dan transport, pengolahan dan pembuangan akhir (Kartikawan, 2007) Datayang dibutuhkan untuk mensimulasikan sistem dinamik adalah: 1. Mengetahui jumlah penduduk per tahun. 2. Diasumsikan laju penduduk sebanyak 2,02%. 3. Menghitung volume rata-rata jumlah timbulan sampah (m3/hari). 4. Menghitung kapasitas Rata-rata Tiap Gerobak Perhari. 5. Menghitung sistem pengumpulan sampah dengan 2 Rit. 6. Menghitung sistem pengumpulan sampah dengan 3 Rit. 7. Mensimulasikan
model
menggunakan
powersim
dengan
sistem
pengumpulan sampah dengan 2 rit dan 3 rit. 3.3
Teknik Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data-data penelitian sebagiamana yang sudah
disebutkan diatas, peneliti menggunakan beberapa metode pengumpulan data sebagai berikut: 1. Wawancara Teknik Wawancara, Menurut Esterberg dalam Sugiyono (2013) wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara yang dilakukan di pulau tidung adalah tentang berapa Luas (Ha), jumlah penduduk, kepadatan penduduk, jumlah gerobak yang digunakan, dll. Yang diwawancari adalah staf kelurahan tata kelola
50 http://digilib.mercubuana.ac.id/
kebersihan di pulau tidung, 3 orang para pekerja, dan 10 orang ibu rumah tangga. 2. Studi pustaka Menurut Pohan dalam Prastowo (2012) kegiatan ini (penyusunan kajian pustaka) bertujuan mengumpulkan data dan informasi ilmiah, berupa teori-teori, metode, atau pendekatan yang pernah berkembang dan telah di dokumentasikan dalam bentuk buku, jurnal, naskah, catatan, rekaman sejarah, dokumen-dokumen, dan lain-lain yang terdapat di perpustakaan. Kajian ini dilakukan dengan tujuan menghindarkan terjadinya pengulangan, peniruan, plagiat, termasuk suaplagiat. Studi pustaka yang digunakan pada penelitian ini adalah berupa jurnal nasional dan internasional, internet, dan buku-buku tentang pulau seribu, buku-buku tentang sampah, dan buku-buku mengenai system dinamik. 3. Dokumentasi Menurut Arikunto (2006) “Dokumentasi adalah mencari dan mengumpulkan data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen, rapot, agenda dan sebagainya.” Menurut Sugiyono (2013) dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karyakarya monumental dari seorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), ceritera, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya, misalnya karya seni, yang dapat berupa: gambar, patung, film dan lainlain. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.
51 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Metode dokumentasi ini dimaksudkan untuk memperoleh data berdasarkan sumber data yang ada di pulau tidung, yaitu berupa : a. Profil pulau tidung, b. Struktur organisasi pulau seribu, c. Data jumlah penduduk. 3.4
Teknik Analisis Data Teknik analisis data pada laporan penelitian ini menggunakan teknik
analisis data inferensia. Teknik analisis data inferensia merupakan statistik yang dipakai untuk melakukan analisis data dengan cara membuat kesimpulan yang berlaku secara umum. Ciri dari analisi data inferensial yaitu digunakanya rumus statistik tertentu, lalu hasil perhitungan yang sudah dilakukan itulah yang nantinya akan menjadi dasar dari pembuatan generalisasi yang berasal dari samber bagi populasi. Dengan begitu statistik inferensial mempunyai
fungsi
untuk
mengeneralisasikan hasil dari penelitian sampel untuk populasi, sesuai dengan fungsi itulah maka statistik inferensial sangat berguna untuk penelitian sampel. Itulah penjelasan mengenai tekhnik analisis data inferensial. Berdasarkan pendekatan sebab-akibat, maka jumlah sampah di TPS dipengaruhi oleh banyaknya sampah yang masuk pada TPS tersebut dikurangi oleh sampah yang diambil oleh angkutan sampah yang akan dibuang ke container. Penyusunan model tersebut berdasarkan pada pendekatan konservasi bahan yang dapat dinyatakan bahwa: Akumulasi = Input – Output
52 http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.5
Langkah-langkah Penelitian Perumusan Masalah dan Tujuan Penelitian
Studi Pustaka
Pengumpulan Data
Data Sekunder
Data Primer
Identifikasi Pemodelan Sistem
Analisis dan Hasil Pemodelan Menggunakan Software Powersim
Kesimpulan dan Saran
Gambar 3. 1 Langkah-langkah Penelitian Sumber: Pengolahan Data, 2016 Langkah-langkah penelitian dalam penelitian yang dilakukan adalah: perumusan masalah dan tujuan penelitian, yang dilanjutkan studi pustaka, setelah itu data dikumpulkan dan dibagi menjadi 2 (dua) data diantaranya. Setelah dikumpulkan kemudian di identifikasi pemodelan system. Didapatkan analisis dan hasil pemodelan menggunakan software powersim. Kemudian didapatkan sempulan dan saran.
53 http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.6
Pengolahan Data Penyusunan model sistem dinamik tentang persampahan di pulau tidung
dimulai dari sistem yang sederhana, yaitu sistem pembuangan sampah sementara yang berada disekitar penduduk pada tingkat RW (Rukun Warga) atau RT (Rukun Tetangga). Sebagi objek kajian (dalam hal ini sebagai variable keadaan atau level) adalah jumlah sampah pada TPS yang dinyatakan dengan unit-satuan m3/hari. Dimana akumulasi merupakan perubahan dari variable keadaan atau variable yang dkaji, dalam hal ini jumlah sampah di TPS setiap saat. Apabila Input sama dengan Output, maka akumulasi sama dengan nol. Artinya tidak terjadi perubahan sebagai fungsi waktu atau system tersebut dikatakan stabil, tunak (steady state) atau statis (tidak dinamis). Hubungan jumlah sampah di TPS dengan laju aliran masuk dan keluar dimodelkan dengan powersim seperti pada Gambar 3.2 yang selanjutnya disebut dengan nama Model 1.
Gambar 3. 2 Gerobak Motor di Pulau Tidung Sumber: Pengolahan Data, 2016
54 http://digilib.mercubuana.ac.id/
? ?
?
Level_1
Rate_1
Rate_2
?
?
Constant_1
Constant_2
Gambar 3. 3 Struktur Model Di Bidang Kerja Powersim Dengan Tanda Tanya Sumber: Pengolahan Data, 2016 Struktur Model Di Bidang Kerja Powersim Dengan Auxiliary ( untuk menghitung timbulan sampah. Constant ( penduduk dan ritasi. Flow (
?
)
) menghitung pertumbuhan
) untuk menghitung banyaknya jumlah sampah
di TPS.
Gambar 3. 4 Menentukan Nilai Awal Level Timbulan Sampah Sumber: Lampiran Gambar 10
55 http://digilib.mercubuana.ac.id/
?
TPS Timbulan_Sampah
Sistem_Pengumpulan
Pertumbuhan_Penduduk
Ritasi
Gambar 3. 5 Ilustrasi Model Dinamis Pengelolaan Sampah Setelah Dihitung Tingkat RW/RT Di Pulau Tidung Sumber: Pengolahan Data, 2016
56 http://digilib.mercubuana.ac.id/