BAB III DESAIN PENELITIAN
III.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder dalam penelitian ini berupa Ratio On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), dan Price to Book Value Ratio, dimana data-data tersebut bersumber dari laporan keuangan perusahaan sektor primer (sektor pertambangan dan sektor pertanian) yang terdapat di BEI periode 2008 dan 2009 dan IDX Data Centre maupun sumber-sumber lain seperti internet serta literatur yang berhubungan dengan penelitian. Tahun yang digunakan dianalisis secara terpisah dengan metode cross sectional. Hal ini dikarenakan untuk mengetahui seberapa besar kinerja keuangan perusahaan berpengaruh pada penilaian investor pada saat kondisi pasar menurun yaitu tahun 2008 dan sebaliknya ketika kondisi pasar meningkat yaitu pada tahun 2009.
III.2 Penentuan Jumlah Sampel Adapun yang menjadi populasi dari penelitian adalah seluruh emiten sektor primer (sektor pertambangan dan sektor pertanian) di BEI sepanjang tahun 2008 dan 2009. Berikut ini daftar dan sejarah singkat emiten sektor primer, yaitu sektor pertambangan dan sektor pertanian Bursa Efek Indonesia yang merupakan objek pada penelitian ini :
49
Tabel 3.1 Daftar Perusahaan Sektor Primer Sektor Pertanian
Sektor Pertambangan
1). Tanaman Pangan
1). Pertambangan Batubara
BISI International Tbk
Adaro Energy Tbk
2). Perkebunan
Bayan Resources Tbk
Astra Agro Lestari Tbk
Bumi Resources Tbk
Bakrie Sumatra Plantations Tbk
Darma Henwa Tbk
Bw Plantation Tbk
Indo Tambangraya Megah Tbk
Gozco Plantations Tbk
Perdana Karya Perkasa Tbk
PP London Sumatra Tbk
Petrosea Tbk
Sampoerna Agro Tbk
Resource Alam Indonesia Tbk
SMART Tbk
Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
Tunas Baru Lampung Tbk
2). Pertambangan Logam & Mineral Lainnya
3). Peternakan
Aneka Tambang (Persero) Tbk
Cipendawa Tbk.
Cita Mineral Investindo Tbk
Multibreeder Adirama Ind. Tbk
International Nickel Ind. Tbk
4). Perikanan
Timah Tbk
Central Proteinaprima Tbk
3). Pertambangan Minyak dan Gas
5). Lainnya
Elnusa Tbk
Bumi Teknoultra Unggul Tbk
Energi Mega Persada Tbk Medco Energi International Tbk Radiant Utama Interinsco Tbk Ratu Prabu Energi Tbk 4). Pertambangan Batu-Batuan Citatah Industri Marmer Tbk Mitra Investindo Tbk Exploitasi Energi Indonesia Tbk
50
Sejarah Singkat Masing-Masing Perusahaan Per Sektor : Sektor Pertanian 1. PT Astra Argo Lestari Tbk Perusahaan ini didirikan pada tahun 1989. Perusahaan ini bergerak di bidang pertanian dan menghasilkan berbagai macam-macam bahan perkebunan seperti kelapa sawit, karet, dan ubi kayu. Kegiatan utama saat ini adalah mengembangkan hasil perkebunan kelapa sawit menjadi minyak goreng.
2. PT Bakrie Sumatera Plat Tbk Perusahaan ini didirikan pada tahun 1986. Perusahaan ini bergerak di bidang pertanian. Selain menghasilkan bahan perkebunan karet, saat ini perusahaan mengembangkan bisnis usahanya pada perkebunan kelapa sawit. Tahun 1990, perusahaan ini tercatat sebagai anggota di Bursa Efek.
3. PT BISI International Tbk Merupakan produsen benih hibrida untuk jagung, beras, dan buah-buahan dan sayuran, produsen besar di Indonesia pestisida dan distributor pupuk Kantor pusat Perusahaan yang berlokasi di Sidoarjo, Jawa Timur, dengan pabrik yang berlokasi di Desa Sumber Agung, Kediri, Jawa Timur. Saat ini, BISI mempertahankan jejak operasional nasional untuk penelitian dan pengembangan, produksi, pemasaran, distribusi dan penjualan.
51
4. PT Bw Plantation Tbk Merupakan perusahaan yang didirikan pada tahun 1996. Perusahaan ini bergerak di bidang pertanian dan menghasilkan bahan perkebunan karet.
Perusahaan
sendiri maupun anak perusahaannya menjalankan perkebunan kelapa sawit di provinsi Kalimantan Barat, Tengah, dan Kalimantan Timur.
5. PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk Merupaka perusahaan Indonesia yang berbasis bioteknologi. Perusahaan terdiri dari tiga unit usaha. Unit Bioplant bergerak dalam bidang produksi berbagai jenis tanaman dengan memanfaatkan perkalian membran budaya dan teknik genetika rekonstruksi. Unit Bioflora mengembangkan dan tumbuh beberapa jenis tanaman tropis yang dapat digunakan sebagai tanaman indoor dan lansekap. Unit Biomedica dibuat sebagai unit penelitian dan pengembangan, yang bergerak dalam pengembangan produk-produk untuk industri farmasi.
6. PT Cipendawa Tbk Merupakan perusahaan yang berbasis agribisnis di Indonesia. Perusahaan ini bergerak dalam bidang pembibitan ayam, peternakan komersial, pengolahan ayam, industri pakan unggas, dan perdagangan umum produk unggas dan barang. Perusahaan beroperasi peternakan di Cipanas dan Mekarsari.
52
7. PT Gozco Plantations Tbk Merupakan produsen kelapa sawit di Indonesia . Perusahaan ini bergerak dalam bidang perdagangan dan pengolahan inti sawit, minyak kelapa dan minyak sawit mentah. Daerah perkebunan Perusahaan berlokasi di Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. Selama tahun yang berakhir 31 Desember 2009, Perusahaan memiliki total 27.085 hektar lahan yang ditanami.
8. PT Multibreeder Adirama Adirama Indonesia Tbk Merupakan perusahaan Indonesia yang berbasis agribisnis. Perusahaan bergerak di bidang pertanian, perikanan, manufaktur dan perdagangan umum. Perusahaan ini menghasilkan anak ayam berumur sehari (DOC), yang diklasifikasikan ke dalam ayam pedaging induk, lapisan anak ayam, ayam pedaging final stock, betina final stock layer dan laki-laki saham akhir lapisan.
9. PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Merupakan perusahaan perkebunan yang berkedudukan di Indonesia. Kegiatan bisnisnya meliputi penanaman dan pengembangan kelapa sawit, karet, kakao, kelapa, teh dan bibit. Perusahaan beroperasi perkebunan di Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan, dengan total luas tanaman 100.296 hektar. Selain itu, Perseroan mengembangkan perkebunan plasma atas nama petani kecil setempat.
53
10. PT Central Proteinaprima Tbk Merupakan perusahaan Indonesia yang berbasis agribisnis. Perusahaan ini bergerak dalam bidang pertambakan udang terpadu, produksi dan penjualan unggas, udang dan pakan ikan, dan penyertaan modal pada perusahaan lain.
11. PT Sampoerna Agro Tbk Merupakan produsen kelapa sawit Indonesia. Perusahaan ini bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit, produksi minyak sawit mentah (CPO), palm kernel (PK) dan biji berkecambah minyak sawit. Perusahaan mengoperasikan lima pabrik kelapa sawit dengan kapasitas pemrosesan total 395 tandan buah per jam.
12. PT Sinar Mas Agro Resources & Technology Tbk Merupakan perusahaan Indonesia yang bergerak di bidang pertanian, perdagangan, pengolahan hasil perkebunan, pengolahan produk kemasan, jasa manajemen dan jasa penelitian yang berhubungan dengan bisnis.
13. PT Tunas Baru Lampung Tbk Merupakan perusahaan yang berkedudukan di Indonesia yang terlibat dalam pembuatan dan pendistribusian produk konsumen berbasis pertanian. Perusahaan ini memproduksi minyak goreng sawit, minyak goreng kelapa, minyak kelapa mentah, minyak sawit mentah (CPO) dan sabun. Perusahaan juga bergerak di bidang perkebunan dan bisnis real estat.
54
Sektor Pertambangan 14. PT Adaro Energy Tbk Merupakan perusahaan tambang batubara Indonesia. Perusahaan, melalui anak perusahaannya, bergerak di bidang pertambangan batubara dan perdagangan dan jasa terkait lainnya, seperti infrastruktur dan logistik batubara.
15. PT Aneka Tambang Tbk Merupakan perusahaan pertambangan dan logam yang berkedudukan di Indonesia. Perusahaan ini bergerak di bidang pertambangan berbagai jenis bahan galian, industri, perdagangan, transportasi dan kegiatan terkait lainnya. Kegiatan usaha meliputi eksplorasi, penggalian, pengolahan untuk pemasaran bijih nikel, feronikel, emas, perak, bauksit dan pasir besi.
16. PT Bayan Resources Tbk Merupakan perusahaan tambang batubara di Indonesia. Perusahaan memiliki 13 langsung anak perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batubara, penanganan batubara, jasa kontraktor, vulkanisir, pengiriman dan investasi.
17. PT Bumi Resources Tbk Merupakan perusahaan Indonesia yang berbasis eksplorasi dan eksploitasi kandungan batubara, termasuk pertambangan batu bara, dan kegiatan eksplorasi minyak. Perusahaan memiliki empat segmen usaha: pertambangan batubara, yang terdiri dari eksplorasi dan eksploitasi kandungan batubara, termasuk 55
pertambangan dan penjualan batubara:jasa, yang meliputi jasa pemasaran dan manajemen; eksplorasi minyak, yang meliputi eksplorasi minyak dan gas, dan emas, yang meliputi eksplorasi emas.
18. PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk Merupakan sebuah perusahaan energi yang berkedudukan di Indonesia. Perusahaan bergerak sebagai pembangkit listrik tenaga uap dan pembangkit listrik tenaga uap budidaya (PLTU), serta pertambangan batubara, pengolahan batu bara, pelabuhan muat, dan perdagangan batubara.
19. PT Cita Mineral Investindo Tbk Merupaka perusahaan Indonesia yang terlibat dalam kegiatan penambangan bauksit. Perusahaan, melalui anak perusahaannya, PT Harita Prima Abadi, adalah operasi konsesi pertambangan di Kecamatan Kendawangan, Ketapang, Kalimantan Barat. Perusahaan memasarkan produknya di Republik Rakyat Cina.
20. Citatah Industri Marmer Tbk Merupakan sebuah perusahaan yang didirikan pada tahun 1974 dan berkantor pusat di Jakarta, Indonesia yang terlibat dalam pengolahan, ekstraksi dan distribusi bahan batu marmer dan lainnya. Perusahaan mengekspor produknya ke Asia Tenggara, Asia Pasifik, Amerika Serikat, Australia dan lain-lain.
56
21. PT Darma Henwa Tbk Merupakan perusahaan Indonesia yang bergerak di bidang jasa pertambangan dan energi. Kegiatan utama Perusahaan mencakup penyediaan jasa kontraktor pertambangan umum, pemeliharaan dan perbaikan peralatan pertambangan.
22. PT Elnusa Tbk Merupakan perusahaan Indonesia yang bergerak dibidang perusahaan minyak dan gas. Perusahaan ini yang meliputi jasa ilmu geofisika, jasa pengeboran dan jasa ladang minyak.
23. PT Energi Mega Persada Tbk Merupakan perusahaan pertambangan di Indonesia. Perusahaan bergerak dalam bidang jasa perdagangan, dan memberikan jasa manajemen dalam industri minyak dan gas.
24. PT Indo Tambangraya Megah Tbk Merupakan perusahaan tambang batubara di Indonesia. Perusahaan bergerak dalam kegiatan pertambangan, termasuk pengolahan batubara dan logistik, serta menyediakan jasa pemasaran, antara lain.
57
25. PT International Nickel Indonesia Tbk Perusahaan ini merupakan produsen nikel Indonesia. Kegiatan utama Perseroan adalah eksplorasi dan penambangan, pengolahan, penyimpanan, pengangkutan dan pemasaran produk-produk nikel dan terkait.
26. PT Medco Energi Internasional Tbk Merupakan perusahaan energi yang didirikan di Indonesia. Perusahaan ini bergerak dalam bidang eksplorasi minyak dan gas dan produksi, jasa pengeboran, produksi metanol dan industri pembangkit listrik.
27. PT Mitra Investindo Tbk Merupakan perusahaan pertambangan dan kontraktor di Indonesia. Beroperasi sebagai pertambangan granit. Tambang terletak di timur selatan Pulau Bintan, di Bukit Piatu, Pulau Bintan, di Dusun Gunung Kijang, Desa Galang Batang, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, dan Provinsi Kepulauan Riau.
28. PT Perdana Karya Perkasa Tbk Merupakan perusahaan yang berkedudukan di Indonesia yang bergerak di batubara, minyak pertambangan dan jasa pertambangan gas konstruksi, penyewaan alat berat, sektor pertanian, perdagangan, angkutan darat dan jasa bengkel.
58
29. PT Petrosea Tbk Merupakan perusahaan yang berkedudukan di Indonesia yang bergerak di bidang teknik, konstruksi dan pertambangan. Perusahaan terdiri dari tiga segmen bisnis: teknik dan konstruksi, pertambangan dan jasa.
30. PT Radiant Utama Interinsco Tbk Merupakan perusahaan yang berkedudukan di Indonesia yang bergerak di bidang industri minyak dan gas. Pada tanggal 31 Desember 2009, anak perusahaan RUIS adalah PT Supraco Indonesia, PT Radiant Tunas Interinsco, PT Supraco Lines, PT Supraco Deep Water dan PT Radiant Bukit Barisan E & P.
31. PT Ratu Prabu Energi Tbk Merupakan perusahaan energi yang berkedudukan di Indonesia. Perusahaan, melalui anak perusahaannya, bergerak dalam bidang minyak dan produksi gas dan penyediaan jasa pertambangan. Hal ini juga terlibat dalam pengembangan properti.
32. PT Resource Alam Indonesia Tbk Merupakan perusahaan yang berkedudukan di Indonesia. Perusahaan bergerak di bidang pertambangan batubara dan industri bertekanan tinggi laminasi (HPL). Tiga lokasi pertambangan batubara nya adalah lokasi tambang Simpang Pasir, Gunung Pinang tambang dan situs Purwajaya pertambangan.
59
33. PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk Merupakan perusahaan tambang batubara Indonesia. Perusahaan bergerak dalam bidang pertambangan batubara, termasuk penyelidikan umum, eksplorasi, eksploitasi,
pengolahan,
pemurnian,
pengangkutan
dan
perdagangan,
pemeliharaan fasilitas dermaga khusus batubara baik untuk kebutuhan internal dan eksternal, pengoperasian pembangkit listrik tenaga uap baik untuk keperluan internal dan eksternal serta menyediakan jasa konsultasi terkait dengan industri batubara dan produksi.
34. PT Timah Tbk Merupakan perusahaan pertambangan Indonesia. Perusahaan ini beroperasi dalam bidang pertambangan timah, termasuk eksplorasi, penambangan, peleburan dan pemasaran produknya kepada pelanggan luar negeri. Perusahaan juga bergerak di bidang pertambangan batubara dan eksplorasi aspal.
III.3 Metode Pengumpulan Sampel Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah metode sensus sampling yaitu semua anggota populasi disertakan dalam penelitian, dikarenakan sangat mungkin dilakukan agar hasil penelitian dapat benar-benar menjelaskan fenomena sesungguhnya yang terjadi di dalam populasi maupun masing-masing anggota populasi.
60
III.4 Metode Analisis Data Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu analisis ditujukan untuk melihat dan menggambarkan suatu set kondisi atau fenomena yang terjadi di dalam populasi berdasarkan fakta-fakta yang terjadi di dalam populasi. Dalam penelitian ini akan dilakukan analisis secara kuantitatif untuk menganalisis kinerja keuangan perusahaan berdasarkan laporan keuangan tahunan. Penulis juga akan melakukan pengukuran untuk mencari sejauh mana pengaruh antara variabel independen, dalam hal ini adalah Return On Equity yang dihitung berdasarkan DuPont Analysis dan Debt to Equity Ratio terhadap variabel dependennya, yaitu Price to Book Value Ratio. Analisis kuantitatif ini akan menggunakan metode statistik untuk mengetahui kuatnya hubungan antar variabel dan seberapa besar suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya. Perhitungan statistik akan dilakukan dengan menggunakan bantuan software Statistical Product and Service Solution (SPSS). Dalam penelitian ini penulis menganalisis pengaruh Return On Equity dan Debt to Equity Ratio terhadap Price to Book Value dengan menggunakan analisis korelasi, analisis regresi, koefisien determinasi, uji asumsi klasik dan pengujian hipotesis.
III.4.1 Analisis Korelasi III.4.1.1 Analisis Korelasi Linier Sederhana Analisis korelasi linier sederhana menggunakan korelasi Product Moment yang dikembangkan oleh Karl Pearson. Dalam penelitian ini korelasi Product Moment
61
d digunakan untuk u mengukur keeratan hubungaan Return On O Equity (X X1), dan Deebt to E Equity Ratio o (X2) secaraa parsial terhhadap Price to t Book Vallue (Y). Adap pun rumus korelasi Prooduct Momeent yang digunaka dalaam penelitiaan ini a adalah sebag gai berikut:
n (∑X XY)‐(∑X)(∑Y) r = [ n (∑X2) ‐ (∑X)2 ][ n (∑Y2) ‐ ((∑Y)2]
Untu uk mengetahhui tinggi atau rendahhnya tingkaat hubungann kedua varriabel b berdasarkan n nilai r (kooefisien koreelasi) digunnakan penafssiran atau innterprestasi yang d dilihat berdaasarkan angkka-angka. Suugiyono (20009: h250) meenyatakan seebagai berikkut: − Sangat S kuat jika j hasilnyaa 0,80-1,000 − Kuat K jika hassilnya 0,60-00,799 − Cukup C kuat jika j hasilnyaa 0,04-0,599 − Rendah R jika hasilnya h 0,22-0,300 − Sangat S Renddah jika hasillnya 0,00-1,9999
III.4.1.2 I Anaalisis Korelaasi Ganda Peng gujian selanjjutnya adalaah dengan menggunaka m an korelasi berganda. b F Fungsi k korelasi ini adalah a untukk mengukur keeratan huubungan Retuurn On Equiity (X1), dann Debt t Equity Ra to atio (X2) secara simultann terhadap Prrice to Bookk Value (Y). Menu urut Sugiyonno (2009: h2556), rumus yang y dapat digunakan: d Ry.x1x2
=
r2yx1+r2yx2 - 2ryx1.ryx2.rx r 1x2 1 – r 2 x1 x2 62
III.4.2 Analisis Regresi Setelah melakukan uji korelasi tahap selanjutnya adalah uji regresi. Dalam penelitian ini melakukan dua uji regresi, yaitu uji linier sederhana dan regresi linier ganda. Keduanya bertujuan untuk mengetahui pengaruh Return On Equity (X1), dan Debt to Equity Ratio (X2) terhadap Price to Book Value (Y) baik parsial maupun simultan.
III.4.2.1 Regresi Linier Sederhana Pada regresi linier sederhana digunakan untuk memprediksi hubungan antara dua variabel. Sehingga dalam penelitian ini bentuk regresi linier sederhana sebagai berikut: Y=α+βX Dimana: Y
= Variabel dependent
α
= Bilangan konstanta
β
= Koefisien parameter
X
= Variabel independen
III.4.2.2 Regresi Ganda Menurut Sugiyono (2009: h277), definisi regresi ganda dijelaskan sebagai berikut: “Regresi ganda adalah regresi dengan dua atau lebih variabel bebas (Misalnya X1 dan X2) dan satu variabel terikat (Y). Fungsi regresi linier ganda adalah untuk melihat persamaan garis regresi bagi masing-masing variabel bebas dapat dilakukan dengan cara perhitungan regresi linier ganda, yakni regresi Y atas X1 dan Regresi Y atas X2”. 63
Sehingga rumus yang dapat digunakan sebagai berikut: Y = α + β1X1 + β2X2 Dimana: Y
= Variabel dependent , untuk penelitian ini variabel dependen adalah Rasio Price to Book Value (PBV)
α
= Bilangan konstanta
β1, β2
= Koefisien parameter
X1
= Variabel bebas, pada penelitian ini yang menjadi variabel X1 adalah Return On Equity (ROE)
X2
= Variabel independent, pada penelitian ini yang menjadi variabel X2 adalah Debt to Equity Ratio (DER)
III.4.3 Analisis Koefisien Determinasi Analisis
koefisien
determinasi
adalah
analisis
yang
dilakukan
untuk
menunjukkan bagian dari keragaman total variabel Y yang dapat diterangkan atau diperhitungkan oleh keragaman variabel X. Jadi koefisien determinasi adalah kemampuan variabel X mempengaruhi variabel Y. Menurut Suhardi dan Purwanto (2004: h465), rumus yang digunakan untuk melakukan analisis koefisien determinasi adalah: [ n (∑XY) ‐ (∑X) (∑Y)2]
r2 =
[ n (∑X2) ‐ (∑X)2][n(∑Y2) ‐ (∑Y)2]
64
III.5 Uji Statistik Uji statistik yang digunakan dalam penelitian adalah uji statistik parametrik karena
statistika
parametrik
digunakan
untuk
mempertimbangkan
jenis
sebaran/distribusi data, yaitu apakah data menyebar normal atau tidak. Untuk melakukan pengujian statistik juga menggunakan bantuan software Statistical Product and Service Solution (SPSS) ver. 19.0 for windows.
III.6 Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi linear berganda yang berbasis Ordinary Least Square (OLS). Uji asumsi harus dilakukan dalam penelitian untuk menguji apakah data memenuhi asumsi. Adapun uji asumsi klasik
yang digunakan pada penelitian ini meliputi; Uji Normalitas, Uji
Multikolonieritas, Uji Heteroskedastisitas dan Uji Autokorelasi.
III.6.1 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independen keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk mengetahui apakah distribusi data normal atau tidak dalam penelitian ini dilakukan dengan cara menganalisis normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal.
65
Menurut Ghozali (2009: h149), dasar pengambilan keputusan : 1.
Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan / atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
III.6.2 Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabelvariabel tersebut tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variable bebas sama dengan nol. Menurut Ghozali (2009: h95), untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi adalah sebagai berikut : 1.
Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel bebas banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel terikat.
2.
Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel bebas. Jika antar variable bebas ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya di atas 0,90), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas.
3.
Melihat nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variable bebas yang terpilih yang tidak 66
dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/tolerance) dan menunjukkan adanya kolinieritas yang tinggi. Nilai yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10.
III.6.3 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variable dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Suatu model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat dari grafik Scatterplot antara nilai prediksi variabel, yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Menurut Ghozali (2009: h125), jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka terjadi heteroskedastisitas. Sebaliknya jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
III.6.4 Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t denga kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika ada korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas 67
dari autokorelasi. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi adalah dengan uji Durbin-Watson. Uji ini hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel lag di antara variabel independen. Menurut Ghozali (2009: h99), hipotesis yang diuji adalah: H0 : tidak ada autokorelasi (r=0) Ha : ada autokorerelasi (r ≠ 0)
III.7 Uji Koefisien Regresi dan Pengujian Hipotesis Uji koefisien regresi dan pengujian hipotesis adalah pengujian yang dilakukan untuk menentukan apakah sebaiknya menolak atau menerima hioptesis atas penelitian yang dilakukan oleh penulis.
III.7.1 Uji t Uji t dilakukan untuk menguji variabel independen mempengaruhi variabel dependent secara parsial. Uji t tergolong dalam uji perbandingan yang bertujuan untuk membandingkan atau membedakan apakah variabel-variabel tersebut memiliki rata-rata yang signifikan atau tidak. Fungsingya untuk menguji signifikan antara kedua variabel tersebut. Sehingga dalam penelitian ini uji t akan menguji apakah ROE dan DER mempunyai pengaruh signifikan terhadap PBV secara parsial. Rumus Uji t menurut Sugiyono (2009: h250), yang dapat digunakan adalah:
68
t =
r n ‐ 2
1 ‐ r2
D Dasar pengaambilan kepuutusan sebaggai berikut : • Jika thitung > ttabbel, atau jika -thitung < -ttabbel, maka H0 ditolak (Ha diterima), arrtinya varriabel indepeenden berpenngaruh terhaadap variabeel dependen secara s parsiaal. − Jika nilai Sig S < 0,05 maka m variabeel independenn mempunyyai pengaruh yang signifikan terhadap t varriabel dependden • Jik ka –ttabel < thiitung < ttabel,ddan maka H0 diterima (H Ha ditolak), artinya tidaak ada pen ngaruh antaara variabell independeen terhadapp variabel dependen secara s parrsial. − Jika nilai Sig S > 0,05 maka m variabeel independeen tidak siggnifikan terhhadap variabel deependen
Dalaam penelitiaan ini terdappat dua hipootesis yang pengujiannyya secara parsial p d dapat dijelasskan sebagaii berikut : 1. Return On O Equity berrpengaruh positif terhaddap Price to Book Valuee secara parssial di sektor peertanian dann pertambanngan saat kondisi k pasaar menurun tahun 20088 dan meningkaat tahun 2009. Ho : β1 = 0 Ha : β1 ≠ 0 Untu uk menguji hipotesis inni maka mennggunakan uji u statistik t dimana appabila n nilai statistik k t hasil perhhitungan lebbih tinggi dibbandingkan nilai t tabell, maka hipoostesis 69
alternatif yang artinya bahwa Return On Equity berpengaruh positif terhadap Price to Book Value secara parsial di sektor pertanian dan pertambangan saat kondisi pasar menurun tahun 2008 dan meningkat tahun 2009 dapat diterima.
2. Debt to Equity Ratio berpengaruh negatif terhadap Price to Book Value secara parsial di sektor pertanian dan pertambangan saat kondisi pasar menurun tahun 2008 dan meningkat tahun 2009. Ho : β2 = 0 Ha : β2 ≠ 0 Untuk menguji hipotesis ini maka menggunakan uji statistik t dimana apabila nilai statistik -t hasil perhitungan lebih rendah dibandingkan nilai –t tabel, maka hipostesis alternatif yang artinya bahwa Debt to Equity Ratio berpengaruh negatif terhadap Price to Book Value secara parsial di sektor pertanian dan pertambangan saat kondisi pasar menurun tahun 2008 dan meningkat tahun 2009 dapat diterima.
III.7.2 Uji f Pada uji F dilakukan dengan maksud akan menguji korelasi antara ketiga variabel yang ada yaitu Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Price to Book Value of Equity (PBV) secara simultan. Uji F ini digunakan untuk menguji besarnya pengaruh dari seluruh variabel dependen. Rumus yang dapat digunakan adalah:
Fh =
R2 / k (1-R2) / (n-k-1) 70
Dimana : R = koefisien korelasi ganda k = jumlah variable independen n = jumlah anggota sample Dasar pengambilan keputusan sebagai berikut : • Jika fhitung > ftabel,, atau jika -fhitung < -ftabel, maka H0 ditolak (Ha diterima), artinya variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen secara simultan. − Jika nilai Sig < 0,05 maka variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen • Jika –ftabel < fhitung < ftabel,dan maka H0 diterima (Ha ditolak), artinya tidak ada pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan. − Jika nilai Sig > 0,05 maka variabel independen tidak signifikan terhadap variabel dependen Dalam penelitian ini terdapat hipotesis yang pengujiannya secara simultan dapat dijelaskan sebagai berikut : Return On Equity dan Debt to Equity Ratio berpengaruh positif terhadap Price to Book Value secara simultan di sektor pertanian dan pertambangan saat kondisi pasar menurun tahun 2008 dan meningkat tahun 2009. Ho : β1 = β2 = 0 Ha : β1 ≠ β2 ≠ 0 Untuk menguji hipotesis ini maka menggunakan uji statistik f dimana apabila nilai statistik f hasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan nilai tabel, maka hipotesis 71
alternatif yang artinya bahwa Return On Equity dan Debt to Equity Ratio berpengaruh positif terhadap Price to Book Value secara simultan di sektor pertanian dan pertambangan saat kondisi pasar menurun tahun 2008 dan meningkat tahun 2009 dapat diterima.
III.8 Operasionalisasi Variabel Penelitian Menurut Sekaran (2006: p115), ”Variabel penelitian adalah apa pun yang dapat membedakan atau membawa variasi pada nilai. Nilai dapat berbeda pada berbagai waktu untuk objek atau orang yang berbeda” . Variable penelitian yang digunakan terdiri dari 2 variabel, yaitu : 1.
Variabel Independen (Variabel Bebas) •
Return On Equity—DuPont Analysis: diperoleh dari Net Profit Margin
(NPM) dikali dengan Total Asset Turnover (TAT) yang menghasilkan Return on Asset (ROA); yang selanjutnya dikalikan dengan Financial Leverage Multiplier (FLM) yang merupakan rasio antara Total Asset dengan Total Equity. •
Debt to Equity Ratio: diperoleh dari Total Debt dibagi dengan Total
Shareholder’s Equity. Perhitungan ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana ekuitas yang ada di dalam perusahaan dapat menutupi seluruh kewajibannya. 2. Variabel Dependen (Variabel Terikat) •
Price to Book Value: menunjukkan perbandingan antara Price (closing
price) tahun ke-n dibandingkan dengan Book Value selama tahun ke-n. Book Value diperoleh dari membagi nilai Common Stock Equity pada tahun ke-n dengan jumlah saham yang beredar pada tahun tersebut. 72
TABEL 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian Variabel
ROE
DER
Formula
ROA x FLM
Total Asset Turnover
Total Debt /
Financial Leverage Multiplyer Total Liabilites
Total Shareholder’s Equity PBV
Sub Variabel Net Profit Margin
P / BV
Ukuran
Skala data
% %
Rasio
X
%
Rasio
X
Rasio
Total Equity Price per Share Book Value
73