perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
15
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.
Desain Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam desain penelitian non eksperimental deskriptif analitik dengan metode survey. Data dikumpulkan secara concurrent sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah kuesioner yang bersifat tertutup. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Alasan penulis memilih skala Likert karena data kualitatif dapat dikuantitatifkan sehingga nilai variabel yang diukur dengan instrumen dapat dinyatakan dalam bentuk angka (Nita dkk., 2008). Skala Likert juga mempunyai reliabilitas yang relatif tinggi dan dapat memberikan keterangan yang lebih nyata tentang pendapat responden (Nasir dkk., 2011). B.
Subyek Penelitian
Populasi dari penelitian ini adalah pasien BPJS rawat jalan pada bulan Mei Juni 2014. Teknik sampling yang digunakan dalam pengambilan sampel pada penelitian ini adalah purposive sampling dengan kriteria inklusi yang ditetapkan peneliti yaitu: 1. Pasien BPJS rawat jalan dengan kunjungan ke-2 atau lebih di tahun 2014 2. 3. Pasien/konsumen bersedia mengisi kuesioner dan informed concent. Sedangkan kriteria eksklusi dari sampel pada penelitian ini adalah pasien/konsumen yang tidak bersedia mengisi kuesioner.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
16
Pada penelitian ini tidak diketahui secara pasti jumlah populasinya. Menurut Ferdinand (2006) untuk menghitung jumlah sampel yang tidak diketahui jumlah populasinya secara pasti dapat menggunakan rumus yaitu, jumlah sampel = jumlah indikator x(5-10). Berdasarkan rumus tersebut, indikator dalam penelitian ini ada 14 yaitu jumlah pertanyaan yang digunakan dalam kuesioner, sehingga jumlah sampel adalah 70
140. C.
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Apotek Rawat Jalan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta pada bulan Mei Juni 2014. D.
Jalannya Penelitian
1. Penyusunan proposal dan perijinan Tahap awal dari jalannya penelitian ini adalah menyusun proposal mengenai ide penelitian yang selanjutnya berguna untuk memperoleh perijinan dari instansi terkait. 2. Uji validitas dan reliabilitas kuesioner sebagai instrument penelitian. Sebelum kuesioner disebarkan kepada responden, kuesioner diuji validitas dan reliabilitasnya terlebih dahulu. Agar diperoleh distribusi nilai hasil pengukuran mendekati normal maka sebaiknya jumlah responden untuk uji coba paling sedikit 20 orang (Notoatmodjo, 2010). Pada penelitian ini digunakan jumlah responden sebanyak 23 orang dan telah memenuhi syarat minimal jumlah responden untuk uji validitas dan reliabilitas kuesioner. Setelah dilakukan pengujian dari 15 item hanya 14 item pernyataan yang dapat digunakan sebagai instrument ukur. Uji validitas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
17
digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pada penelitian ini digunakan analisa Bivariate Correlation untuk melakukan uji validitas instrumen penelitian. Kriterianya adalah jika koefisien korelasi (r hitung) > r tabel maka pernyataan tersebut valid dan jika sig (2-tailed) < 0,05 berarti pernyataan tersebut valid. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan Reliability Analysis. Suatu variabel atau konstruk dikatakan reliable jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,6 (Ghozali, 2006). 3. Pengumpulan data. Kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitas diberikan kepada konsumen yang memenuhi kriteria inklusi. Pada penelitian ini responden diminta
satu dari 3 alternatif jawaban yang telah disediakan pada tiap pernyataan dalam kolom tingkat harapan (yaitu, sangat penting, penting, tidak penting) dan tingkat kinerja (yaitu, sangat sesuai, sesuai, tidak sesuai). Setiap pilihan jawaban responden diberi skor nilai atau bobot yang disusun secara bertingkat berdasarkan skala Likert. Skor yang diberikan pada tiap-tiap pernyataan pada kolom tingkat harapan adalah sebagai berikut: a. nilai 1 untuk jawaban tidak penting b. nilai 2 untuk jawaban penting
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
18
c. nilai 3 untuk jawaban sangat penting Sedangkan skor yang diberikan pada tiap-tiap pernyataan pada kolom tingkat kinerja adalah sebagai berikut: a.
nilai 1 untuk jawaban tidak sesuai
b.
nilai 2 untuk jawaban sesuai
c.
nilai 3 untuk jawaban sangat sesuai
Pada penelitian ini kepuasan pasien BPJS di Apotek Rawat Jalan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta diukur dengan menggunakan model Service Quality dengan cara membuat penilaian kepuasan pelanggan secara komprehensif bagi pelayanan bidang barang dan jasa yang mengutamakan aspek pelayanan. Pada model ini analisa kepuasan pasien sebagai konsumen didasarkan pada lima dimensi yaitu reliability, responsible, assurance, empathy, dan tangible. Model ini digunakan karena merupakan model yang banyak digunakan untuk mengukur kepuasan
Data diolah dan dianalisa menggunakan bantuan skala Likert dimana data yang berbentuk kualitatif akan dikuantitatifkan kemudian dihitung skor pada tiap-tiap item. Skor yang diperoleh kemudian dibandingkan antara kinerja dengan harapan. Setelah data dianalisa akan diperoleh prosentase (%) tingkat kepuasan pasien pada tiap-tiap dimensi yaitu dimensi tangible, reliability, assurance, responsible dan empathy kemudian dideskripsikan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
19
E.
Teknik Pengolahan dan Analisa Data
Pengukuran tingkat kepuasan konsumen atas pelayanan farmasi di Apotek Rawat Jalan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta dilakukan dengan cara membandingkan antara skor harapan dengan skor kinerja (kenyataan) pelayanan yang diterima oleh konsumen. Dari hasil perbandingan tersebut akan diperoleh hasil yang dapat menggambarkan tingkat kepuasan konsumen. Menurut Supranto (2003), rumus yang dipakai untuk mengukur tingkat kepuasan konsumen adalah sebagai berikut :
100 %
TK :
Keterangan : TK : Tingkat Kepuasan K
: Kenyataan Kinerja
H
: Harapan Konsumen
Selain mengukur tingkat kepuasan pasien, perlu dilakukan pula uji beda antara harapan dan kenyataan yang telah diterima oleh pasien. Uji beda yang digunakan dalam penelitian ini adalah Paired t-Test. Uji ini digunakan untuk membandingkan apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara skor kinerja dan harapan dari konsumen apotek. Teknik statistik Paired t-Test dimaksudkan untuk menguji hipotesis penelitian. Pengujian hipotesis ini untuk mengetahui perbedaan antara kinerja dan harapan dari konsumen Apotek Rawat Jalan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta. Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut : 1. Menentukan formulasi Ho dan Ha.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
20
Ho = Tidak ada perbedaan yang signifikan antara kenyataan (kinerja) yang diterima oleh konsumen dengan harapan konsumen. Ha = Terdapat perbedaan yang signifikan antara kenyataan (kinerja) yang diterima oleh konsumen dengan harapan konsumen. 2. Menentukan tingkat kepercayaan Tingkat kepercayaan yang dipakai pada penelitia 3. Melakukan uji Normalitas untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal atau tidak. Syarat dilakukannya Paired t-Test adalah apabila data terdistribusi normal. 4. Menentukan kriteria pengambilan keputusan Jika nilai signifikan / P-value > 0,05 ; maka Ho diterima Jika nilai signifikan / P-value < 0,05 ; maka Ho ditolak. F.
Definisi Operasional
1. Pasien BPJS adalah pasien, baik lakitahun) dengan status keanggotaan pasien BPJS dan tengah melakukan kunjungan ke-2 atau lebih di tahun 2014 2. Kepuasan konsumen adalah perasaan seseorang setelah membandingkan kenyataan (kinerja) yang dirasakan dengan harapannya 3. Tingkat kepuasan pasien/konsumen adalah hasil dari perbandingan skor kinerja dengan skor harapan pasien/konsumen BPJS terhadap pelayanan farmasi di Apotek Rawat Jalan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta
commit to user