BAB III METODELOGI PENELITIAN
A. VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI VARIABEL 1. Variabel dependen (Y) Adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain. Variabel yang dijelaskan/dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dalam penelitian ini adalah aspek profitabilitas yang diukur dengan ROA.
2. Variable independen (X) Adalah variabel yang diduga sebagai sebab di variabel independen dalam penelitian ini adalah komponen pendapatan utama bank. Pendapatan utama terdiri dari pendapatan operasional dan pendapatan bunga. a. Komponen pendapatan terdiri dari : 1) Komponen pendapatan bunga terdiri dari : a) Kredit b) Obligasi pemerintah c) Efek-efek d) Pendapatan pada bank lain & BI e) Giro pada bank BI 2) Komponen pendapatan oprasional terdiri dari : a) Keuntungan selisih kurs b) Pendapatan lain-lain c) Penerimaan kembali asset yang tealh dihapus bukukan d) Laba dari penjualan efek.
b. Komponen biaya terdiri dari : 1) Biaya Bunga 2) Biaya tenaga kerja dan tunjangan 3) Biaya premi program penjaminan pemerintah 4) Biaya lain-lain
3. Variable kontrol Variable kontrol adalah variable kendali yang diusahakan untuk dinetralisasi oleh peneliti. Dalam penelitian ini varibel control yaitu: a. Kualitas aktiva produktif yang dipakai adalah Non Performing Loan (NPL). b. Efisiensi bank diukur dengan metode Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO). c. Aspek Likuiditas bank diukur dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) d. Aspek Manajemen bank diukur dengan Net Interest Margin (NIM).
B. LOKASI PENELITIAN Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian studi kasus yang dilalukan pada Bank BRI Unit Ledoksari. Bank BRI Unit Ledoksari adalah salah satu unit dari dua puluh dua unit Bank BRI Cabang Solo Riyadi, Kantor Wilayah Yogyakarta. Saat penelitian ini dilaksanakan BRI Unit Ledoksari terletak di JL. Kh. Abdul Muis No. 100 RT.01 RW.02 Kepatihan Kulon Jebres Surakarta. C. DEFINISI OPRASIONAL VARIABEL 1. Profitabilitas, Profitabilitas diukur dengan menggunakan ROA. Return On Assets (ROA) yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan.
π
ππ΄ =
πΏπππ π΅πππ πβ π₯ 100% πππ‘ππ π΄ππ‘ππ£π
2. Komponen pendapatan usaha bank (oprasional) adalah semua pendapatan yang merupakan hasil langsung dari kegiatan usaha bank. 3. Komponen biaya adalah komponen pengeluaran yang dilakukan untuk suatu proses produksi. 4. Non Performing Loan (NPL), Rasio ini menunjukkan bahwa kemampuan manajemen bank dalam mengelola kredit bermasalah yang diberikan oleh bank.
πππΏ =
πΎπππππ‘ π΅πππππ πππβ π₯ 100% πππ‘ππ πΎπππππ‘
5. Rasio Beban Operasional (BOPO), yaitu perbandingan antara beban operasional dengan pendapatan operasional. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi bank dalam melakukan kegiatan operasinya.(Ahmad Faisol, 2007).
π΅πππ =
π΅πππ¦π πππππ πππππ π₯ 100% ππππππππ‘ππ πππππ πππππ
6. Loan to Deposite Ratio (LDR), yaitu rasio antara jumlah seluruh kredit yang diberikan bank dengan dana pihak ketiga bank. Dana pihak ketiga terdiri dari tabungan, deposito dan giro.
πΏπ·π
=
π½π’πππβ πΎπππππ‘ π¦πππ π·ππππππππ π₯ 100% π·πππ ππβππ ππ 3
7. Net Interest Margin (NIM), yaitu rasio antara pendapatan bunga bersih dengan aktiva produktif suatu bank.
ππΌπ =
D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
ππππππππ‘ππ π΅π’πππ π₯ 100% π΄ππ‘ππ£π πππππ’ππ‘ππ
Metode penelitian ini berupa studi kasus pada Bank Rakyat Indonesia Unit Ledoksari Cabang Solo Slamet Riyadi. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa data keuangan perusahaan. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi, yaitu dengan cara mencatat atau mendokumentasikan data yang sudah ada. Pengumpulan data dimulai dengan melakukan studi kepustakaan dengan mempelajari buku, artikel, jurnal maupun situs-situs yang berhubungan dengan topik pembahasan dalam penelitian ini. Setelah itu dilakukan pengkajian data yang dibutuhkan, ketersediaan data, dan cara memperoleh data. Selanjutnya adalah mengumpulkan seluruh data yang dibutuhkan untuk menjawab dari rumusan masalah penelitian ini, memperbanyak literature untuk menunjang data kuantitatif yang diperlukan.
E. ANALISIS DATA Analisis data yang dilakukan adalah analisis kuantitatif yang dinyatakan dengan angka-angka dan perhitungannya menggunakan metode standart yang dibantu dengan program Statistical Package Social Sciences (SPSS) versi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi. Analisis regresi berganda digunakan untuk menguji pengaruh komponen pendapatan bunga dan komponen pendapatan operasional. Sebelum analisis regresi linier dilakukan, maka harus diuji dulu dengan uji asumsi klasik untuk memastikan apakah model regresi digunakan tidak terdapat masalah normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan autokolerasi. Jika terpenuhi maka model analisis layak untuk digunakan. 1. Uji Asumsi Klasik Pengukuran asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokolerasi. a. Uji normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel independent dan variabel dependent atau keduanya terdistribusikan secara normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk mendeteksi normalitas data dapat diuji dengan kolmogorof Smirnof.
b. Uji Multikolinearitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau tidak. Model yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi yang tinggi diantara variable bebas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas didalam model regresi dapat diketahui dari nilai toleransi dan nilai variance inflation factor (VIF). Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF=1/tolerance) dan menunjukkan adanya kolinearitas yang tinggi. Nilai cut off yang umum dipakai adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF diatas 10.
c. Uji Heteroskedastisitas Bertujuan
untuk
menguji
apakah
dalam
model
regresi
terjadi
ketidaksamaan variance dari residual pengamatan 1 ke pengamatan yang lain tetap. Hal seperti itu juga disebut sebagai homokedastisitas dan dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Salah satu cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas dalam suatu model regresi linier berganda adalah dengan melihat grafik scatterplot atau nilai prediksi variabel terikat yaitu SRESID dengan residual error yaitu ZPRED. Jika tidak ada pola
tertentu dan tidak menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
d. Uji Autokorelasi Bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier berganda terdapat korelasi antara residual pada periode t dengan residual periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.
2. Analisis Regresi Linier Berganda Regresi linier berganda yaitu suatu model linier regresi yang variable dependennya merupakan fungsi linier dari beberapa variabel bebas. Regresi linier berganda sangat bermanfaat untuk meneliti pengaruh beberapa variabel yang berkorelasi dengan variabel yang diuji. Teknik analisis ini sangat dibutuhkan dalam berbagai pengambilan keputusan baik dalam perumusan kebijakan manajemen maupun dalam telaah ilmiah. Hubungan fungsi antara satu variabel dependen dengan lebih dari satu variabel independen dapat dilakukan dengan analisis regresi linier berganda, dimana kinerja profitabilitas (ROA) sebagai variabel dependent sedangkan komponen pendapatan dan komponen biaya sebagai variabel independent dan NPL, LDR, BOPO, NIM sebagai variabel kontrol. Persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut :
π = ππ + π1 π₯1 + π2 π₯2 + π3 π₯3 + π4 π₯4 + π5 π₯5 + π6 π₯6 + π7 π₯7 + π Keterangan: Y
= Variabel dependent perbankan
b0
= Konstanta
b1-b7
= Koefisien regresi variabel independent
x1 β x7
= Variabel Independent
3. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan pengujian secara parsial (uji t) dan penyajian secara simultan (uji F). a. Pengujian secara parsial (Uji t) Menurut Ghozali (2006) uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Untuk melihat pengaruh secara parsial adalah dengan melihat nilai signifikansinya. Nilai signifikansi yang terbentuk dibawah 5% maka terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen secara parsial dengan variabel dependen. Sebaliknya bila signifikansi yang terbentuk diatas sama dengan 5% maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen secara parsial dengan variabel dependen. Untuk menilai t hitung digunakan rumus :
π‘ βππ‘π’ππ =
ππππππ πππ ππππππ π π1 π π‘πππππ πππ£πππ π π1
b. Pengujian secara simultan (uji F) Menurut Ghozali (2006) uji pengaruh simultan (Uji F statistik) digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel dependen. Uji F dilakukan dengan cara membandingkan nilai p-value dari F dengan tingkat signifikansi atau Ξ± yang
digunakan yaitu 5%. Bila nilai p-value dari F < Ξ± = 5% maka Ha = diterima, artinya secara simultan variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Sebaliknya jika nilai p-value dari F β₯ Ξ± = 5% maka Ha = ditolak, artinya secara simultan variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Penentuan besarnya Fhit menggunakan rumus :
π
2 /(π β 1) πΉ βππ‘π’ππ = (1 β π
2 )(π β π) Keterangan : R
= koefisien determinan
n
= jumlah observasi
k
= jumlah variabel