BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Tahapan Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas, yaitu penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran (Suhardjono dalam Arikunto 2009: 58). Oleh karena itu, yang layak untuk melakukan PTK adalah guru di kelasnya sendiri. Lebih rinci Arikunto (2009: 3) menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Maka dari itu, PTK dilaksanakan dengan penuh kesadaran dari seorang guru untuk memperbaiki kelasnya. Sedangkan Aqib, dkk (2010: 3) berpendapat bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat. Pelaksanaan penelitian ini mengikuti tahap-tahap penelitian tindakan kelas yang dalam pelaksanaan tindakannya terdiri atas beberapa siklus. Setiap siklus terdiri atas tahap perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting).
Tahapan penelitian tindakan kelas tersebut dapat dilihat melalui gambar sebagai berikut:
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS II
Pelaksanaan
Pengamatan
dst
d
Gambar 2.Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Diadopsi dari Arikunto 2009: 16).
B. Setting Penelitian
1.
Waktu penelitian Penelitian dilakukan mulai 15 Maret 2012 sampai dangan 15 Mei 2012 pada semester dua tahun pelajaran 2011/2012. Pemilihan waktu tersebut dikarenakan siswa akan segera menghadapi Ujian Akhir Semester genap pada bulan Juni 2012.
2.
Tempat penelitian Penelitian dilakukan di SDN 1 Panjang Utara yang terletak di Panjang Utara, Kecamatan Panjang, Kota Bandar Lampung.
C. Subjek Penelitian Subjek penelitiannya adalah siswa kelas V (lima) dengan jumlah siswa sebanyak 32 anak yang terdiri atas 15 laki-laki dan 17 perempuan.
D. Alat Pengumpulan Data Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini, peneliti menggunakan teknik tes tertulis dan chek list untuk mengumpulkan data mengenai aktivitas dan hasil belajar siswa sehingga alat pengumpulan data yang digunakan adalah butir soal dan lembar pengamatan (observasi) dan chek list. Selain itu, peneliti juga menggunakan kamera digital untuk mendokumentasikan aktivitas siswa dan guru saat proses pembelajaran.
E. Teknik Analisis Data
1.
Analisis kualitatif Analisis data kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan data dan memberikan makna tentang aktivitas siswa yang diperoleh melalui lembar observasi aktivitas siswa. Setiap aktivitas yang dilakukan masingmasing siswa, kemudian diberi tanda checklist yang diamati. Analisis yang dilakukan terhadap data aktivitas siswa adalah sebagai berikut: a.
Untuk menghitung persentase dari tiap-tiap indikator aktivitas yang dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
P=
x 100%
Keterangan: P : persentase indikator aktivitas yang diharapkan R : jumlah indikator aktivitas siswa yang dilakukan T : jumlah total maksimum indikator aktivitas (Sumber: Purwanto 2008: 132)
b.
Untuk menghitung nilai aktivitas siswa digunakan rumus sebagai berikut:
N=
x 100
Keterangan: N : nilai yang dicari R : skor mentah yang diperoleh siswa SM: skor maksimum ideal 100
: bilangan tetap
(Sumber: Purwanto 2008: 102) Tabel 1. Kategori aktivitas siswa berdasarkan perolehan nilai No
Rentang Nilai
Kategori
1
≥ 81
Sangat Aktif
2
61 - 80
Aktif
3
41 - 60
Cukup
4
21 - 40
Kurang
5
≤ 20
Pasif
(Sumber: Adaptasi dari Poerwanti, Endang 2008: 7-8) c.
Untuk menghitung persentase siswa aktif secara klasikal digunakan rumus: P=
∑
∑
x 100%
(Sumber: Aqip, dkk: 2009: 41) Tabel 2. Kategori aktivitas siswa secara klasikal No
Rentang Nilai
Kategori
1
≥ 81
Sangat Aktif
2
61 - 80
Aktif
3
41 - 60
Cukup
4
21 - 40
Kurang
5
≤ 20
Pasif
(Sumber: Adaptasi dari Poerwanti, Endang 2008: 7-8) Analisis kualitatif juga digunakan untuk mendeskripsikan data tentang kinerja guru. Data tersebut diperoleh dengan menggunakan lembar observasi tentang kinerja guru dalam menggunakan metode demonstrasi selama proses pembelajaran berlangsung. Nilai kinerja guru diperoleh dengan rumus:
N=
x 100
Keterangan: N : nilai yang dicari R : skor mentah yang diperoleh siswa SM: skor maksimum ideal 100
: bilangan tetap
(Sumber: Purwanto 2008: 102)
Tabel 3. Kategori kinerja guru berdasarkan perolehan nilai No
Rentang Nilai
Kategori
1
≥ 81
Sangat Baik
2
61 - 80
Baik
3
41 - 60
Cukup
4
21 - 40
Kurang
5
≤ 20
Sangat Kurang
(Sumber: Adaptasi dari Poerwanti, Endang 2008: 7-8) 2.
Analisis kuantitatif Analisis data kuantitatif digunakan untuk menganalisis hasil belajar siswa dengan menghitung ketuntasan individual, nilai rata-rata dan ketuntasan klasikal dengan rumus sebagai berikut:
a.
Nilai individual =
b.
Nilai rata-rata =
c.
Ketuntasan klasikal =
x 100
(Sumber: Adaptasi dari Aqip, dkk: 2009:41) Pada penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan analisis deskriptif komparatif, yaitu membandingkan data kuantitatif dari kondisi awal, siklus I, siklus II, dan siklus berikutnya.
F. Prosedur Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini mengikuti tahap-tahap penelitian tindakan kelas yang dalam pelaksanaan tindakannya terdiri atas beberapa siklus. Setiap siklus terdiri atas tahap perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Secara rinci pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini meliputi langkah-langkah sebagai berikut: 1.
Siklus I a.
Perencanaan Tahap perencanaan adalah persiapan yang dilakukan untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas, antara lain sebagai berikut: 1) Menentukan kelas yang akan diteliti dan menetapkan siklus tindakan kelas, yaitu kelas V (lima). 2) Menetapkan waktu dimulainya penelitian tindakan kelas, yaitu pada April 2012 semester genap. 3) Menetapkan materi pelajaran, yaitu materi IPA kelasV (lima) sesuai dengan kurikulum yang berlaku di SD Negeri 1 Panjang Utara
yaitu
KTSP
2006
(Kurikulum
Tingkat
Satuan
Pendidikan). 4) Menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP). 5) Melengkapi peralatan/media yang akan digunakan. 6) Menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS). 7) Menyusun alat tes, yaitu tes esay ataupun pilihan ganda untuk setiap siklus.
8) Menetapkan cara pengamatan terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan penerapan metode demonstrasi dengan menggunakan lembar observasi. 9) Menyusun lebar observasi baik untuk siswa maupun guru. 10) Menetapkan jenis data yang dikumpulkan yang sesusai dengan respon terhadap tindakan yang dilakukan, baik data kualitatif maupun data kuantitatif. 11) Menetapkan cara refleksi secara kolaboratif antara peneliti dan observer yang dilakukan secara bersama-sama dan dilakukan setiap akhir tindakan pada setiap siklusnya. b.
Pelaksanaan Tahap pelaksanaan tindakan adalah deskripsi tindakan yang akan dilakukan, skenario kerja tindakan perbaikan yang akan dikerjakan dan prosedur tindakan yang akan diterapkan. Tindakan dilakukan pada materi IPA kelasV (lima) yang dilaksanakan sesuai dengan kurikulum yang berlaku di SD Negeri 1 Panjang Utara yaitu KTSP 2006 (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan).
c.
Observasi Observasi atau pengamatan dilakukan secara bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Dalam pelaksanaanya, peneliti menggunakan observasi terstruktur untuk melihat pembelajaran IPA dengan penerapan metode demonstrasi dapat dilaksanakan dengan baik atau tidak.
Observasi dilakukan oleh peneliti dan pengamat dengan perekaman data cecklist observasi. Lembar observasi yang disiapkan meliputi tentang proses kegiatan siswa dan kinerja guru dalam pelaksanaan tindakan. Untuk memperkuat data pada setiap siklus, sesekali dilakukan perekaman gambar dengan photo kamera digital. d.
Refleksi Refleksi merupakan upaya untuk mengkaji hasil pengamatan yang berkaitan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan yang telah dilaksanakan. Refleksi juga berguna untuk menetapkan rencana tindakan pada siklus selanjutnya.
2.
Siklus II a.
Perencanaan Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus I.
b.
Pelaksanaan Peneliti
melaksanakan
pembelaran
berdasarkan
rencana
pembelajaran hasil refleksi pada siklus I.
c.
Observasi Melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran yang telah dilaksanakan.
d.
Refleksi Melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua dan menganalisis
serta
membuat
kesimpulan
atas
pelaksanaan
pembelajaran. Kesimpulan tersebut mengenai tindakan yang sudah dilakukan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas V (lima) pada mata pelajaran IPA atau tidak.
G. Indikator KeberhasilanTindakan Penelitian Tindakan Kelas yang membahas mengenai penerapan metode demonstrasi ini dikatakan berhasil apabila persentase aktivitas siswa % dan persentase jumlah siswa yang tuntas atau mencapai
(Adaptasi dari Mulyasa 2006: 208-209).