27
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini membahas lebih rinci metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini, mulai dari persiapan penelitian sampai dengan pelaksanaan penelitian dan analisis data. Penelitian ini menggunakan metode historis yang meliputi pencarian dan pengumpulan data (heuristik), kritik, interpretasi dan historiografi, yang mengandung prosedur kerja penelaahan dokumen serta sumber-sumber informasi mengenai peristiwa dan peninggalan masa lampau. Louis Gottschalk (1985 : 32) mendefinisikan metode historis sebagai “…proses pengkajian, penjelasan dan menganalisa secara kritis rekaman serta peninggalan masa lalu”. Sementara itu dalam pengertian yang sama mengenai pengertian dari metode historis, John. W.Best yang diterjemahkan oleh Sanapiah Faisal (1984 : 41) menjelaskan : Penelitian historis adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan apa-apa yang telah terjadi. Proses terjadi dari penyelidikan, pencatatan, analisis, dan menginterpretasikan peristiwaperistiwa masa lampau dan juga masa kini, bahkan secara terbatas bisa digunakan untuk memprediksikan hal-hal yang akan datang.
Metode historis ini digunakan karena data dan fakta yang dibutuhkan dalam penelitian ini berasal dari masa lampau dan hanya dapat diperoleh dengan mempergunakan metode penelitian historis. Data dan fakta tersebut diperoleh peneliti melalui studi literatur, yaitu dari buku-buku maupun dalam koran, artikel, dan lain-lain yang relevan dengan pembahasan.
Jeri Nurdianto, 2012 Pekembangan Kawasan Wisata Sari Ater Resort dan Dampaknya Terhadap Kehidupan SosialEkonomi Penduduk Sekitar (1994-2008) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
28
Rekonstruksi dari masa lampau berdasarkan data yang diperoleh dengan menggunakan langkah tertentu lazim disebut dengan historiografi atau penulisan sejarah. Metode sejarah digunakan untuk dapat merekonstruksi sebanyakbanyaknya dari peristiwa masa lampau. Secara garis besar, peneliti melaksanakan langkah-langkah metode historis (metode sejarah) seperti dikemukakan oleh Ismaun (2005 : 64-71). Langkah-langkah tersebut meliputi hal-hal sebagai berikut: 1. Heuristik adalah proses mencari dan mengumpulkan jejak atau sumbersumber tertulis maupun lisan yang berhubungan dengan Perkembangan kawasan wisata Sari Ater Resort dan Dampaknya terhadap kehidupan sosial-ekonomi penduduk sekitar (1994-2008). Pada tahap ini, peneliti berusaha mencari dan mengumpulkan sumber-sumber tertulis dan lisan yang berhubungan dengan permasalahan yang penulis kaji, yaitu mengenai Perkembangan kawasan wisata Sari Ater Resort dan Dampaknya terhadap kehidupan sosial-ekonomi penduduk sekitar (1994-2008). 2. Kritik adalah proses analisis terhadap sumber yang telah diperoleh, apakah sesuai dengan masalah penelitian, baik tertulis maupun lisan. Pada tahap ini dilakukan penyeleksian, baik dengan kritik ekstern maupun intern sehingga mendapatkan fakta sejarah mengenai “Perkembangan kawasan wisata Sari Ater Resort dan Dampaknya terhadap kehidupan sosialekonomi penduduk sekitar (1994-2008)”, serta bagaimana keadaan masyarakat Desa Ciater Kecamatan Ciater Kabupaten Subang setelah
Jeri Nurdianto, 2012 Pekembangan Kawasan Wisata Sari Ater Resort dan Dampaknya Terhadap Kehidupan SosialEkonomi Penduduk Sekitar (1994-2008) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
29
adanya Peraturan Pemerintah no. 18 tahun 1994 tentang peraturan kepariwisataan. 3. Interpretasi merupakan tahap untuk menafsirkan fakta-fakta yang terkumpul dengan mengolah fakta yang telah dikritisi dengan merujuk beberapa referensi yang mendukung permasalahan yang menjadi kajian penulis yaitu “Perkembangan kawasan wisata Sari Ater Resort dan Dampaknya terhadap kehidupan sosial-ekonomi penduduk sekitar (19942008).” Pendekatan yang digunakan untuk menganalisis fakta yang diperoleh digunakan pendekatan interdisipliner, dengan menggunakan beberapa konsep Sosiologi-Antropologi yang berhubungan dengan permasalahan yang dikaji, seperti mobilitas dan perubahan sosial dan hubungan sosial. 4. Historiografi adalah proses penulisan yang utuh dan masuk akal atas interpretasi dan eksplanasi yang telah dilakukan berdasarkan hasil penelitian dan penemuannya yang dituangkan dalam bentuk skripsi (Ismaun, 2005: 125-131). Sementara itu menurut Helius Sjamsuddin (2007: 69) mengemukakan bahwa paling tidak ada enam tahap yang harus ditempuh dalam penelitian sejarah, yaitu : 1. Memilih suatu topik yang sesuai. 2. Mengusut semua evidensi (bukti) yang relevan dengan topik. 3. Membuat catatan tentang apa saja yang dianggap penting dan relevan. dengan topik yang ditemukan ketika penelitian sedang berlangsung.
Jeri Nurdianto, 2012 Pekembangan Kawasan Wisata Sari Ater Resort dan Dampaknya Terhadap Kehidupan SosialEkonomi Penduduk Sekitar (1994-2008) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
30
4. Mengevaluasi secara kritis semua evidensi yang telah dikumpulkan (kritik sumber). 5. Menyusun hasil-hasil penelitian kedalam suatu pola yang benar dan berarti yaitu sistematika tertentu yang telah disiapkan sebelumnya. 6. Menyajikan dalam suatu cara yang dapat menarik perhatian dan mengkomunikasikannya
kepada para pembaca sehingga dapat
dimengerti sejelas mungkin. Dari enam langkah tersebut di atas menurut Helius Sjamsuddin (2007: 65) bahwa memilih topik, menyusun semua evidensi dan membuat catatan termasuk pada langkah heuristik, sedangkan mengevaluasi semua evidensi termasuk tahap kritik dan terakhir menyusun hasil penulisan dan menyajikannya termasuk tahap historiografi. Teknik yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah teknik studi literatur atau metode kepustakaan dengan cara meneliti berbagai literatur yang mempunyai korelasi terhadap permasalahan yang dibahas serta melakukan observasi dan wawancara terhadap masyarakat di wilayah tersebut, yaitu masyarakat Desa Ciater Kecamatan Ciater Kabupaten Subang. Wawancara itu dimaksudkan untuk memperoleh informasi dari masyarakat mengenai bagaimana tanggapannya mereka dengan adanya keberadaan dan peranan objek wisata Sari Ater Resort bagi kehidupan sosial-ekonomi masyarakat setempat, dengan melihat langkah-langkah
dalam
melakukan
penelitian
sejarah
tersebut,
peneliti
menjabarkannya kedalam tiga bagian dalam penelitian ini yaitu; persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian, dan laporan penelitian.
Jeri Nurdianto, 2012 Pekembangan Kawasan Wisata Sari Ater Resort dan Dampaknya Terhadap Kehidupan SosialEkonomi Penduduk Sekitar (1994-2008) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
31
3.1
Persiapan Penelitian 3.1.1
Penentuan dan Pengajuan Tema Penelitian Tahap penelitian dan pengajuan tema penelitian merupakan awal
penelitian dengan mengajukan rancangan judul penelitian pada Tim Pertimbangan Penulisan Skripsi (TPPS). Rancangan penelitian tersebut dipresentasikan dalam seminar proposal pada hari jumat tanggal 7 Oktober 2011, di dalam seminar ini para calon dosen pembimbing mengarahkan dan memberikan masukan terhadap judul dan rancangan penelitian yang diajukan oleh peneliti. Rancangan penelitian berupa proposal setelah diperbaiki sesuai dengan saran dan masukan dari para calon dosen pembimbing serta dosen lainnya dalam seminar, kemudian judul dan rancangan penelitian disetujui, setelah itu hasil perbaikan proposal diperlihatkan kepada panitia TPPS yang kemudian judul dan rancangan penelitian tersebut di sahkan oleh Tim Pertimbangan Penulisan Skripsi yaitu Drs. Ayi Budi Santosa, M. Si selaku ketua TPPS serta Bapak Prof. Dr. H. Dadang Supardan, M. Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah. Pengesahan judul dan rancangan penelitian tersebut ditetapkan dengan surat keputusan dengan Nomor 048/ TPPS/ JPS/2011. 3.1.2
Menyusun Rancangan Penelitian Kuntowijoyo (2005: 93-94) mengatakan bahwa sebuah rencana
penelitian harus berisi : 1. Permasalahan, dalam tahap ini perlu dikemukakan subject matter yang akan diteliti, mengapa perlu diteliti sejarahnya, maksud dan tujuan
Jeri Nurdianto, 2012 Pekembangan Kawasan Wisata Sari Ater Resort dan Dampaknya Terhadap Kehidupan SosialEkonomi Penduduk Sekitar (1994-2008) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
32
penelitian, luas dan terbatas penelitian, teori dan konsep yang diperlukan. 2. Historiografi, dalam tahap ini perlu dikemukakan sejarah penulisan dalam bidang yang akan diteliti. 3. Sumber Sejarah, dalam tahap ini dikemukakan bagaimana mencari sumber sejarah dan dimana dicarinya sumber sejarah itu. 4. Garis Besar, dalam tahap ini dikemukakan bahwa lebih baik garis besar permasalahan itu terurai sehingga dengan mudah orang dapat membaca. Rancangan penelitian ini sebelum disusun, peneliti terlebih dahulu menyerahkan rancangan judul dan permasalahan yang akan ditulis kepada Tim Pertimbangan Penulisan Skripsi (TPPS), dan setelah adanya persetujuan judul serta permasalahan maka peneliti kemudian mengajukan proposal penyusunan skripsi untuk dipresentasikan dalam suatu seminar yang waktunya telah ditentukan. Rancangan proposal yang dipresentasikan dalam seminar, dikemukakan permasalahan yang akan diteliti yaitu “Perkembangan Kawasan Wisata Sari Ater Resort dan Dampaknya Terhadap Kehidupan SosialEkonomi Penduduk Sekitar (1994-2008)”, metode yang akan digunakan dalam mencari sumber yaitu studi kepustakaan dan wawancara, kemudian sumbersumber yang berhubungan dengan masalah yang akan digunakan dan terakhir uraian secara garis besar yang melatar belakangi masalah dalam proposal penelitian tersebut. Rancangan proposal setelah disetujui oleh TPPS maka pengesahan penelitian ini dikeluarkan melalui Surat Keputusan No.
Jeri Nurdianto, 2012 Pekembangan Kawasan Wisata Sari Ater Resort dan Dampaknya Terhadap Kehidupan SosialEkonomi Penduduk Sekitar (1994-2008) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
33
048/TPPS/2011 tertanggal 15 Oktober 2011 sekaligus menentukan Dra. Murdiyah Winarti, M.Hum sebagai pembimbing I dan Moch. Eryk Kamsori, S.Pd sebagai pembimbing II.
3.1.3
Mengurus Perizinan Rancangan proposal penelitian setelah disetujui oleh TPPS, langkah
selanjutnya adalah mengurus surat perijinan guna memperlancar peneliti dalam melaksanakan penelitian dan mempermudahkan peneliti dalam memperoleh informasi maupun data-data yang dibutuhkan peneliti dalam penelitian. Pada tahap ini, peneliti membuat surat perijinan dari Jurusan Pendidikan Sejarah yaitu surat permohonan untuk melakukan pra-penelitian dan penelitian yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan penelitian skripsi, kemudian dilanjutkan mengajukan ke Sub Bagian Mahasiswa (SUBAGMAWA) FPIPS UPI Bandung untuk ditandatangani oleh Pembantu Dekan bidang pendidikan dan kemahasiswaan. Surat-surat perijinan itu ditujukan kepada: 1. Kantor Kesatuan Bangsa (KesBang) Subang 2. Kantor Dinas Pariwisata, Kebudayaan, dan Olahraga (DISBUDPORA) Kabupaten Subang 3. Badan Pusat Stastistik Subang 4. Pimpinan Objek Wisata Sari Ater Resort 5. Kantor Kecamatan Ciater dan Jalancagak 6. Kantor Desa Ciater dan Palasari
Jeri Nurdianto, 2012 Pekembangan Kawasan Wisata Sari Ater Resort dan Dampaknya Terhadap Kehidupan SosialEkonomi Penduduk Sekitar (1994-2008) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
34
3.1.4
Menyiapkan Perlengkapan Penelitian Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik, terlebih dahulu peneliti
menyiapkan perlengkapan yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian, adapun perlengkapan penelitian yang perlu disiapkan sebelum melakukan penelitian antara lain: 1. Surat pengantar dari Jurusan Pendidikan Sejarah. 2. Surat ijin penelitian dari Dekan FPIPS UPI Bandung. 3. Surat izin dari Rektor Universitas Pendidikan Indonesia. 4. Instrumen wawancara. 5. Instrumen angket/kuisioner. 6. Alat perekam ataupun Kamera. 7. Alat tulis.
3.1.5
Proses Bimbingan Seminar setelah Pra-Rancangan Penulisan Skripsi dan judul diterima,
kemudian peneliti melakukan bimbingan guna mendapatkan pengarahan agar proses penyusunan skripsi dilaksanakan dengan tepat dan terarah. Bimbingan dilakukan dengan konsultasi, proses bimbingan ini sangat penting dilakukan sebagai upaya untuk berkonsultasi dan memberikan pengarahan dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi dalam penulisan skripsi. Pada awal bimbingan, peneliti menerima berbagai masukan dan arahan terhadap proses penulisan skripsi ini, baik dari segi teknis penulisan maupun isi dari skripsi ini, diantaranya peneliti menerima masukan dan arahan tentang
Jeri Nurdianto, 2012 Pekembangan Kawasan Wisata Sari Ater Resort dan Dampaknya Terhadap Kehidupan SosialEkonomi Penduduk Sekitar (1994-2008) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
35
permasalahan-permasalahan penting yang harus dikaji dalam skripsi ini, peneliti juga menerima masukan dari segi teknik penulisan karya ilmiah yang baik, sehingga proses bimbingan ini menurut peneliti sangat penting karena dirasakan sangat membantu dalam mempermudah proses penelitian dan penulisan skripsi, selain itu pada saat bimbingan peneliti juga disarankan untuk mengadakan perubahan pada judul penelitian, semula judul yang diajukan “Dampak Sosial Ekonomi Keberadaan Objek Wisata Sari Ater Resort Terhadap Kehidupan Masyarakat di Kecamatan Ciater Kabupaten Subang Tahun 1994-2008”, setelah mendapat berbagai masukan dari dosen pembimbing menjadi “Perkembangan Kawasan Wisata Sari Ater Resort dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial-Ekonomi Penduduk Sekitar (19942008).”
3.2
Pelaksanaan Penelitian 3.2.1
Pencarian dan Pengumpulan Sumber (Heuristik) Tahap ini merupakan langkah awal bagi peneliti dalam proses mencari
dan
mengumpulkan
bahan-bahan
informasi
yang
diperlukan
yang
berhubungan dengan masalah yang akan dibahas dalam penyusunan skripsi ini. Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan, maka informasi yang diperlukan dalam penelitian ini adalah seputar “Perkembangan Kawasan Wisata Sari Ater Resort di Desa Ciater Kecamatan Ciater Kabupaten Subang tahun 1994-2008 dan Dampaknya Terhadap Kondisi Sosial-Ekonomi Penduduk”, selain itu yang tercakup dalam permasalahan penelitian ini adalah
Jeri Nurdianto, 2012 Pekembangan Kawasan Wisata Sari Ater Resort dan Dampaknya Terhadap Kehidupan SosialEkonomi Penduduk Sekitar (1994-2008) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
36
mengenai Implementasi dari adanya PP No. 18 Tahun 1994 tentang kepariwisataan
dimana
disebutkan
bahwa
di
dalam
pengelolaan
kepariwisataan harus melibatkan masyarakat sekitar. Semua ini bisa didapat dengan menggunakan studi literatur maupun lisan. Pada
studi literatur,
peneliti mencari bahan pustaka sebagai sumber data, hal ini dilakukan karena peneliti beranggapan bahwa bahan atau sumber tertulis merupakan sesuatu yang paling umum dipakai sebagai bahan kajian sejarah, seperti dokumen, arsip, surat kabar, majalah, biografi, dan autobiografi. Pada sumber lisan peneliti melakukan wawancara dengan penduduk sekitar Kawasan Wisata Sari Ater Resort dan staf Sari Ater Resort guna mendapatkan informasi langsung dari subjek yang akan diteliti. Kegiatan awal yang dilakukan dalam tahap ini adalah menggunakan studi
kepustakaan. Studi kepustakaan adalah suatu cara yang dilakukan
dengan mencari dan mengumpulkan dokumen-dokumen masa lalu yang berkaitan dengan masalah yang dikaji, contohnya dengan mengunjungi berbagai perpustakaan, baik yang berlokasi di Kota Subang dan Bandung. Perpustakaan di Subang yang dikunjungi adalah perpustakaan Daerah Subang, sementara yang di Bandung yaitu Perpustakaan UPI, Perpustakaan UIN Sunan Gunung Jati, Perpustakaan Fakultas Sastra UNPAD dan Perpustakaan Provinsi Jawa Barat, selain itu peneliti juga mengunjungi pusat-pusat buku bekas seperti pusat buku Dewi Sartika dan Gramedia di Kota Bandung. Sumber kepustakaan yang diperoleh, setelah itu kemudian dibagi menjadi dua macam yaitu sumber primer dan sumber sekunder. Menurut John.
Jeri Nurdianto, 2012 Pekembangan Kawasan Wisata Sari Ater Resort dan Dampaknya Terhadap Kehidupan SosialEkonomi Penduduk Sekitar (1994-2008) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
37
W.Best yang diterjemahkan oleh Sanapiah Faisal (1982 : 391) menyatakan bahwa : Sumber primer adalah cerita atau penuturan atau catatan para saksi mata. Data tersebut dilaporkan oleh pelaku atau pengamat yang betul-betul menyaksikan suatu peristiwa. Sedangkan sumber sekunder adalah cerita atau penuturan atau catatan mengenai suatu peristiwa yang tidak disaksikan sendiri oleh pelopor. Pelopor (atau membaca laporan/cerita/catatan saksi mata), tetapi kesaksian pelapor itu tetap bukan kesaksian saksi mata tersebut.
Sejarawan menganggap bahwa sumber-sumber asli sebagai sumber pertama (primary sources), sedangkan apa yang telah ditulis oleh sejarawan sekarang atau sebelumnya berdasarkan sumber-sumber pertama disebut sumber kedua (secondary sources). Mengenai sumber primer dan sumber sekunder, Helius Sjamsuddin (2007: 80) mengemukakan bahwa perbedaan antara sumber pertama dan sumber kedua sebenarnya tidak begitu jelas atau sering dikaburkan karena setiap sejarawan mempunyai pendapat sendirisendiri, tetapi umumnya yang dimaksud dengan sumber asli (orisional) dan sumber pertama itu ialah evidensi (bukti) yang kontemporer (sejaman) dengan suatu peristiwa yang terjadi. Sementara itu Ismaun (2005: 127) menjelaskan bahwa sumber primer adalah sumber-sumber yang keterangannya diperoleh secara langsung oleh yang menyaksikan peristiwa itu dengan mata kepala sendiri dan sumber sekunder adalah sumber yang keterangannya diperoleh oleh pengarangnya dari orang lain atau sumber lain. Berdasarkan keterangan-keterangan tersebut maka pengumpulan sumber primer dilakukan terhadap tulisan-tulisan mengenai keadaan masyarakat sekitar kawasan wisata Sari Ater Resort, baik berupa buku atau Jeri Nurdianto, 2012 Pekembangan Kawasan Wisata Sari Ater Resort dan Dampaknya Terhadap Kehidupan SosialEkonomi Penduduk Sekitar (1994-2008) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
38
tulisan di majalah yang ditulis oleh Peneliti atau yang di keluarkan oleh LIPI. Sumber sekunder diharapkan diperoleh dengan mempelajari dan menelaah bahan pustaka yang ada kaitannya dengan masalah yang menjadi subjek penelitian skripsi ini yang telah ditulis oleh sejarawan atau para peneliti dari dalam atau luar negeri yang mempunyai keahlian dan minat mengenai keadaan masyarakat yang tinggal di sekitar daerah Sari Ater Resort. Sumber-sumber yang berkenaan dengan masalah itu setelah diperoleh dan dikumpulkan, kemudian dilakukan penelaahan serta pengklasifikasian terhadap sumber-sumber informasi yang ada sehingga benar-benar dapat diperoleh sumber yang relevan dengan masalah penelitian yang di bahas. 3.2.2
Kritik Sumber Dalam tahap ini data-data yang telah diperoleh berupa sumber tertulis
maupun sumber lisan dipilah untuk memulai dan menyelidiki kesesuaian sumber, keterkaitan dan keobjektifannya. Fungsi kritik sumber erat kaitannya dengan tujuan sejarawan itu dalam rangka mencari kebenaran (Sjamsudin, 2007: 118). Kritik ini akan memudahkan dalam penulisan karya ilmiah yang benar-benar objektif tanpa rekayasa sehingga dapat dipertanggung jawabkan secara keilmuan, adapun kritik yang dilakukan oleh peneliti dalam penulisan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut : 1. Kritik Eksternal Kritik eksternal merupakan suatu cara untuk melakukan pengujian terhadap aspek-aspek luar dari sumber sejarah yang digunakan, baik sumber tertulis maupun sumber lisan. Peneliti melakukan kritik eksternal
Jeri Nurdianto, 2012 Pekembangan Kawasan Wisata Sari Ater Resort dan Dampaknya Terhadap Kehidupan SosialEkonomi Penduduk Sekitar (1994-2008) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
39
terhadap sumber tertulis dengan cara memilih buku-buku yang ada kaitanya dengan permasalahan yang dikaji. Kritik eksternal dilakukan peneliti terhadap salah satu sumber pustaka yang dikarang oleh I Gde Pitana mengenai sosiologi pariwisata. Hal pertama yang dilakukan peneliti dalam melakukan kritik eksternal adalah dengan mempertimbangkan aspek penulis. I Gde Pitana adalah seorang ahli sosial-ekonomi dan kepariwisataan yang sudah menulis banyak buku mengenai pariwisata dan kemasyarakatan. Buku-bukunya telah beredar, beberapa diantaranya adalah buku yang berjudul Sosiologi Pariwisata, Dinamika dan Kebudayaan Masyarakat Bali dan sebagainya, karena itu peneliti berpendapat bahwa sumber tersebut adalah sumber tertulis yang layak digunakan dalam penelitian ini. Kritik yang dilakukan oleh peneliti terhadap sumber-sumber buku tidak dilakukan terlalu ketat dengan pertimbangan bahwa buku-buku yang peneliti pakai merupakan buku-buku hasil cetakan yang didalamnya memuat nama penulis, penerbit, tahun terbit, dan tempat dimana buku tersebut diterbitkan. Kriteria tersebut dapat dianggap sebagai suatu jenis pertanggung jawaban atas buku yang telah diterbitkan. Kritik eksternal terhadap sumber lisan dilakukan dengan cara mengidentifikasi narasumber apakah mengetahui, mengalami atau merasakan peristiwa yang menjadi objek kajian dalam penelitian. Faktorfaktor yang harus diperhatikan dari narasumber adalah mengenai usia, kesehatan baik mental maupun fisik, serta kejujuran narasumber.
Jeri Nurdianto, 2012 Pekembangan Kawasan Wisata Sari Ater Resort dan Dampaknya Terhadap Kehidupan SosialEkonomi Penduduk Sekitar (1994-2008) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
40
2. Kritik Internal Kritik internal merupakan suatu cara pengujian yang dilakukan terhadap aspek dalam yang berupa isi dan sumber. Peneliti melakukan kritik internal baik terhadap sumber-sumber tertulis maupun lisan, hal ini dilakukan untuk mengetahui isi sumber sejarah tersebut atau tingkat kredibilitas isi informasi yang didapat dari narasumber. Peneliti melakukan kritik internal dengan memperhatikan dua hal, pertama apakah pembuat kesaksian tersebut bisa memberikan informasi dari kesaksian yang berkaitan dengan kajian permasalahan, kedua apakah pemberi informasi mau memberikan informasi yang dibutuhkan dengan sebenar-benarnya tanpa ada yang dikurangi dan ditutupi, bahkan dilebih-lebihkan. Peneliti melakukan kritik internal terhadap sumber lisan dengan cara membandingkan hasil wawancara antara narasumber yang satu dan narasumber lainnya sehingga peneliti mendapatkan fakta mengenai keadaan dan kondisi masyarakat di Desa Ciater Kecamatan Ciater pada tahun 1994 sampai 2008. Misalnya, disini peneliti melakukan kritik internal terhadap pernyataan yang diberikan oleh Ibu Imas, Bapak Aan Mulyana, dan Bapak Dede Saepuloh dengan membandingkan ketiga informasi tersebut. Hal ini bertujuan untuk memperoleh kebenaran faktafakta yang didapat dari sumber lisan yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Peneliti
menanyakan
pertanyaan
yang sama
kepada
ketiga
narasumber tersebut mengenai keadaan masyarakat Desa Ciater pada saat itu. Ibu Imas mengatakan bahwa dengan adanya pengembangan kawasan
Jeri Nurdianto, 2012 Pekembangan Kawasan Wisata Sari Ater Resort dan Dampaknya Terhadap Kehidupan SosialEkonomi Penduduk Sekitar (1994-2008) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
41
wisata Sari Ater Resort keadaan masyarakat pada saat itu sudah mulai berubah, banyak warga sekitar yang mendapatkan kontribusi dari usaha lain disamping menjadi buruh tani, adapula yang melakukan usahanya dengan membuka usaha baru yang disesuaikan dengan keadaan saat itu. Setidaknya banyak warga yang merasa bahwa dengan mata pencaharian baru kebutuhan sehari-hari mereka dapat terpenuhi. Menurut bapak Aan Mulyana, dengan adanya kawasan wisata Ciater ini setidaknya beliau memiliki penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Menurut bapak Dede Saepuloh selaku tokoh masyarakat, beliau mengatakan bahwa masyarakat sangat antusias dengan adanya kawasan tersebut. Apalagi setelah pihak pengelola melibatkan masyarakat dalam pemeliharaannya, setidaknya mereka mendapatkan kesempatan untuk bekerja dan beraktifitas agar memiliki pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Peneliti kemudian membandingkan ketiga informasi tersebut, dapat dipahami bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan walaupun ketiga narasumber tersebut memiliki status yang berbeda, Ibu Imas sebagai pedagang, bapak Aan sebagai penduduk yang bekerja sebagai koordinator lapangan parkir, dan bapak Dede Saepuloh sebagai tokoh masyarakat yang pada saat itu merupakan salah satu anggota LSM yang ada di Ciater. Kritik internal ini dilakukan peneliti agar dapat memilah informasi-informasi yang di dapat dari narasumber, sehingga data-data yang didapatkan cukup
Jeri Nurdianto, 2012 Pekembangan Kawasan Wisata Sari Ater Resort dan Dampaknya Terhadap Kehidupan SosialEkonomi Penduduk Sekitar (1994-2008) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
42
akurat untuk merekonstruksi kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar kawasan objek wisata Ciater di Kabupaten Subang pada tahun 1994-2008. Kritik internal terhadap sumber-sumber tertulis yang telah diperoleh berupa buku-buku referensi juga dilakukan oleh peneliti dengan membandingkannya dengan sumber lain, namun terhadap sumber yang berupa arsip tidak dilakukan kritik dengan anggapan bahwa telah ada lembaga yang berwenang untuk melakukannya.
3.2.3
Interpretasi Interpretasi merupakan tahap pemberian makna terhadap fakta atau
informasi yang diperoleh. Fakta disusun sesuai dengan pokok permasalahan yang dikaji sehingga akan terlihat dengan jelas bahwa antara fakta satu dengan lainnya sebagai suatu rangkaian yang logis dan terbentuk rekonstruksi yang memuat tentang penjelasan terhadap pokok-pokok permasalahan penelitian sehingga peneliti menemukan sebuah kebenaran. Suatu fakta dihubungkan dengan fakta lainnya menjadi sebuah satu kesatuan yang dibantu dengan “historical thingking”, yaitu dengan cara peneliti memikirkan dan mencoba memposisikan diri seakan-akan menjadi pelaku pada peristiwa di masa lalu itu sehingga peneliti akan memperoleh gambaran mengenai permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini. Peneliti menggunakan pendekatan interdisipliner dalam penulisan skripsi ini agar mempermudah peneliti dalam merangkaikan fakta-fakta yang didapat. Pendekatan interdisipliner merupakan suatu pendekatan yang
Jeri Nurdianto, 2012 Pekembangan Kawasan Wisata Sari Ater Resort dan Dampaknya Terhadap Kehidupan SosialEkonomi Penduduk Sekitar (1994-2008) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
43
menggunakan sudut pandang disiplin ilmu satu rumpun yaitu ilmu sosial. Pendekatan interdisiplin atau multidimensional digunakan dalam menganalisis berbagai peristiwa atau fenomena masa lalu, sejarah menggunakan konsepkonsep dari berbagai ilmu sosial tertentu yang relevan dengan pokok kajiannya (Ismaun, 2005:198). Pendekatan sosiologi dan antropologi adalah pendekatan yang peneliti pergunakan sebagai penunjang dalam penulisan skripsi ini. Pendekatan sosiologi dapat dilihat dari aspek-aspek perubahan sosial pada tatanan masyarakat Desa Ciater yang awalnya merupakan masyarakat agraris beralih menjadi masyarakat industri, apakah terjadi konflik maupun kesenjangan sosial antara masyarakat pribumi dengan masyarakat pendatang, bagaimana strategi masyarakat agraris di kawasan wisata, sedangkan pendekatan antropologi dapat dilihat dari pola hidup masyarakatnya, sistem kepercayaan, adat istiadat dan lainnya. Selanjutnya adalah pendekatan ekonomi yang dapat dilihat pada kurun waktu 1994-2008 apakah terjadi peningkatan pengunjung ke kawasan Ciater, bagaimana kontribusi dan peranan objek wisata Sari Ater Resort terhadap kesejahteraan masyarakat Ciater antara tahun 1994-2008.
3.3
Laporan Penelitian Langkah terakhir yang peneliti lakukan untuk menyelesaikan penelitian ini
yaitu membuat laporan penelitian atau historiografi. Historiografi merupakan rangkaian terakhir dari keseluruhan rangkaian prosedur penelitian setelah melakukan heuristik, kritik sumber dan interpretasi pada metode historis. Hal
Jeri Nurdianto, 2012 Pekembangan Kawasan Wisata Sari Ater Resort dan Dampaknya Terhadap Kehidupan SosialEkonomi Penduduk Sekitar (1994-2008) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
44
tersebut senada dengan yang diungkapkan Helius Sjamsuddin yang menyatakan bahwa ”Historiografi merupakan langkah akhir dari keseluruhan prosedur penulisan karya ilmiah sejarah, yang merupakan kegiatan intelektual dan cara utama dalam memahami sejarah” (Helius Sjamsuddin, 2007: 153). Menurut Ismaun (2005: 28), “Historiografi berarti pelukisan sejarah, gambaran sejarah tentang peristiwa yang terjadi pada waktu yang telah lalu yang disebut sejarah”. Pada tahap ini peneliti menuliskan seluruh hasil penelitian ke dalam bentuk tulisan yang berupa skripsi. Laporan hasil penelitian ini disusun dalam bentuk tulisan yang dituangkan dalam gaya bahasa yang sederhana, ilmiah dan menggunakan tata bahasa penulisan yang baik dan benar. Sistematika yang digunakan dalam penulisan laporan ini disesuaikan dengan buku pedoman penulisan karya ilmiah yang dikeluarkan oleh UPI Bandung. Laporan tersebut disusun dalam lima bab terdiri dari pendahuluan, kajian pustaka, metode penelitian, perubahan sosial-ekonomi masyarakat kawasan wisata Sari Ater Resort Desa Ciater di Kecamatan Ciater Kabupaten Subang (1994-2008), dan kesimpulan. Tujuan dari laporan hasil penelitian ini untuk memenuhi kebutuhan studi akademis tingkat sarjana pada Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS UPI, selain itu hasil penelitian skripsi ini untuk menginformasikan dan memberi sumbangan ilmu kepada masyarakat umum. Laporan hasil penelitian dituangkan dalam bentuk karya ilmiah yaitu skripsi dengan judul “Perkembangan Kawasan Wisata Sari Ater Resort dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial-Ekonomi Penduduk Sekitar (1994-2008).”
Jeri Nurdianto, 2012 Pekembangan Kawasan Wisata Sari Ater Resort dan Dampaknya Terhadap Kehidupan SosialEkonomi Penduduk Sekitar (1994-2008) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu