1
BAB III METODE PENELITIAN
A. Latar Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Menegah Pertama Negeri Lion yang beralamat di Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Penetapan lokasi penelitian ini didasarkan pada beberapa pertimbangan yakni:
objek
tersebut
dapat
memberikan
konstribusi
dalam
pelayanan
perpustakaan sekolah, objek tersebut dapat memberikan data dan informasi yang dibutuhkan sehubungan dengan masalah yang diteliti, serta ditinjau dari segi waktu, biaya dan tenaga memudahkan bagi peneliti untuk pengambilan data. Selanjutnya waktu penelitian dilakukan selama 4 bulan
dengan tahapan: (1)
Observasi awal, (2) penyusunan dan seminar proposal penelitian, (3) penyusunan instrumen dan pengumpulan data, (4) penulisan laporan dalam bentuk skripsi. Tabel 3.1. Data Keadaan Siswa di SMP Lion Kelas I
Kelas II
Kelas III
JLh
L
P
L
P
L
P
16
20
17
25
15
20
113
Tabel 3.2. Data Koleksi Perpustakaan No 1
Buku Pelajaran 113
Buku Umum 210
Buku Referensi 56
29
Majalah 48
AV/CD -
Jumlah 427
2
B.
Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
berdasarkan fenomologis. Mencoba mencari arti dari pengalaman kehidupan, peneliti menghimpun data berkenan dengan konsep, pendapat, pendirian, sikap, penilaian dan pemberiaan makna terhadap situasi atau pengalaman-pengalaman dalam kehidupan. Dengan demikian dalam penelitian ini lebih mengutamakan proses dari pada hasil, informasi dan data merupakan aspek yang terjadi pada kemampuan guru dalam peningkatan pelaksanaan pembelajaran. pendekatan dimana peneliti mendeskripsikan data temuan penelitian dari informan sesuai dengan kenyataan yang ada dalam bentuk uraian atau narasi. Untuk mendapatkan data penelitian, yang menjadi instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Penggunaan pendekatan kualitatif di dasarkan pada pertimbangan bahwa data yang diperoleh akan lebih lengkap, mendalam dan terpercaya. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif yang berupaya memahami secara alamiah. Sehingga peneliti dapat mendeskripsikan data temuan penelitian dalam bentuk kalimat-kalimat berupa keterangan atau pertanyaan dari responden sesuai kenyataan yang ada. Sedangkan untuk mendapatkan data penelitian penulis menggunakan tehnik partisipatoris, dimana penulis menjadi instrument untuk mendapatkan data penelitian. C. Kehadiran Peneliti Suatu penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif, kehadiran peneliti mutlak diperlukan. Kehadiran peneliti dimaksudkan untuk mengambil data penelitian secara langsung. Dalam pendekatan kualitatif, peneliti disamping
3
berfungsi sebagai pengumpul data, juga berfungsi sebagai instrumen, yakni sebagai pengamat. Kehadiran peneliti dilokasi diawali dengan penjajakan lokasi penelitian untuk mendapatkan data awal, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan berupa observasi dan kegiatan wawancara untuk mendapatkan data penelitian. Mencermati uraian tersebut, jelas bahwa kehadiran peneliti dilokasi penelitian mutlak diperlukan, sehingga pengambilan data penelitian dapat berjalan dengan optimal. Sebagaimana dijelaskan Sugiyono (2005:59) bahwa dalam penelitian kualitatif peneliti berfungsi sebagai pelaku utama dalam penelitian. D. Data dan Sumber Data Untuk memperoleh data yang benar-benar akurat dalam penelitian ini, maka data dalam peneliti merupakan informan kunci (key informant) dalam pengumpulan data. a.
Data yang dijaring dalam penelitian adalah sebagai berikut
Tabel 3.3. Data dalam penelitian No
Data
Keterangan Data
1
Pelayanan Peminjaman
Observasi dan wawancara
2
Pelayanan Referensi
Observasi dan wawancara
3
Pelayanan Membaca
Observasi dan wawancara
4
Pelayanan pengembalian
Observasi dan wawancara
4
b. Sumber data dalam penelitian adalah sebagai berikut Tabel 3.4. Data Keadaan Responden NO
Nama Informan
Kode
Jabatan
1
Dra. Hasna Adam
HA
Kepala Sekolah
2
Rabia H. Hadju
RH
Pengelolah Perpustakaan
3
Fitria Lemba SPd
FH
Guru
4
Meldayani Adjis SPd
MA
5
Sakila Amatri
SA
Siswa
6
Rostin Usman SPd
RU
Guru
Guru
Alasan pemilihan Informan Sebagai informan kunci memiliki pengetahuan khusus tentang informasi penggunaan perpustakaan Sebagai informan yang memiliki pengetahuan tentang keadaan perpustakaan Disarankan oleh informan sebelumnya karena memiliki pengetahuan tentang keberadaan perpustakaan Disarankan oleh informan sebelumnya karena memiliki informasi tentang focus yang diteliti Disarankan oleh informan sebelumnya karena memiliki informasi tentang focus yang diteliti terkait dengan jumlah keadaan yang ada diperpustakaan Disarankan oleh informan sebelumnya karena memiliki informasi tentang focus yang diteliti terkait dengan jumlah keadaan buku yang ada
5
7
Djafar Botutihe
Rahmatia DB
Siswa
diperpustakaan dan pengunjung perpustakaan Mengetahui kegiatan yang ada diperpustakaan
E. Prosedur Pengumpulan Data. Untuk mendapatkan data penelitian ini, maka penulis menggunakan langkah-langkah pengumpulan data sebagai berikut: 1. Wawancara Wawancara yaitu instrumen utama pengumpulan data dalam penelitian ini yang dilakukan dengan cara tanya jawab langsung sebagai sumber data yang utama dalam penelitian ini. Dalam kegiatan wawancara ini, penulis menggunakan panduan wawancara, dengan pengecekan data dengan trianggulasi sehingga dapat dilaksankan sesuai kebutuhan penelitian dan akan dilaksanakan secara berulangulang sampai diperoleh tentang data dapat terlaksana tentang apa yang diteliti. Adapun tahapan dalam wawancara ini yaitu. Tahap pertama, peneliti menentukan siapa orang yang akan diwawancarai sebagai informan kunci, informan kunci adalah orang-orang yang terlibat langsung dalam kegiatan wawancara seperti kepala sekolah, dan guru-guru yang terlibat dalam kemampuan guru dalam peningkatan pelaksanaan pembelajaran. Tahap kedua, peneliti mempersiapkan wawancara dengan daftar pertanyaan sementara yang memuat hal-hal pokok yang di sampaikan lewat wawancara berdasarkan fokus penelitian. Tahap ketiga, melakukan wawancara dan tetap memelihara suasana yang kondusif dan produktif. Pada tahap ini peneliti mengajukan berbagai pertanyaan yang
6
bersifat grand tour, yaitu pertanyaan yang bersifat umum dalam suasana santai, disamping memberikan informasi yang akuat, responden diberi kesempatan secara bebas dan terbuka untuk mengorganisasikan jalan pikiran sendiri, dan selanjutnya pertanyaan tersebut difokuskan ada hal-hal yang diungkap sesuai dengan fokus penelitian dengan berpodoman pada beberapa pertanyaan yang telah disampaikan. Tahap keempat menghentikan, menghentikan wawancara sementara setelah peneliti mendapatkan informasi. Pada akhir percakapan peneliti akan merangkum kembali dan mengecek kembali apakah yang telah disampaikan responden itu sudah benar atau belum. Wawancara dilakukan secara manual dengan menggunakan alat tulis dan di bantu dengan kamera digital, namun dari segi etikannya sebelum merekam peneliti memohon izin dengan menyampaikan yang diwawancarai tersebut akan direkam. Hal ini dimaksudkan agar wawancara dapat berlangsung dengan lancar dan informan dapat memberi informasi secara akurat, terbuka dan menyeluruh tanpa keraguan terhadap peneliti. 2.
Observasi, yaitu pengamatan dan pencatatan dengan sistematis fenomena-
fenomena yang diteliti (Sutrisno 1990:136). Dalam penelitian ini penulis melakukan pengamatan, yakni data yang dijaring melalui observasi. Sehingga untuk menjaring informasi yang diperlukan dalam penelitian ini dilaksanakan dengan teliti berarti apa yang dilakukan dan diamati telah disusun sebelumnya oleh peneliti dan mencatat langsung hasil pengamatan sesuai kondisi situasi yang ditemui dilokasi penelitian.
7
3.
Dokumentasi, yaitu teknik yang dilakukan untuk menjaring data-data berupa
rekaman wawancara, catatan-catatan, literatur-literatur serta dokumen lain seperti data yang erat kaitannya dengan masalah yang diteliti. Dengan kata lain penulis mengumpulkan data yang diperoleh dari dokumen. F. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif, yaitu proses analisisnya dimulai dengan menelaah dan mengkaji seluruh data yang diperoleh dari berbagai sumber yang terkait. Untuk penganalisaan data ditempuh melalui langkah-langkah sebagaimana yang dikemukakan oleh Spradley (Sugiyono 2005:102) yakni: 1.
Reduksi Data. Reduksi data yaitu status analisis untuk menajamkan, menggabungkan,
mengarahkan membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan data sedemikian rupa, sehingga nampak kompoen-komponen finalnya untuk dapat ditarik kesimpulan. Dengan demikian reduksi data bermaksud untuk merangkum dengan menonjolkan hal-hal pokok yang relevan dan fokus penelitian, proses ini dimulai dari menelah data yang ada. Analisis data dengan alur reduksi dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut: pertama-tama setiap selesai dilakukan beberapa kali pengumpulan data, semua catatan lapangan dibaca, dipahami, kemudian dibuat ringkasannya, ringkasan tersebut oleh Miles dan Huberman (1984) dalan (Sugiyono: 2009:343) disebut sebagai ringkasan kontak yaitu sumber kertas yang berisikan uraian singkat terhadap setiap rumusan masalah penelitian.
8
Selanjutnya, begitu data yang diperlukan telah selesai dikumpulkan, dan peneliti telah meninggalkan lapangan penelitian, semua catatan lapangan yang dibuat selama pengumpulan data dianalisis lebih lanjut secara intensif, penganalisaan yang demikian dapat disebut dengan analisis setelah pengumpulan data (Bodgan dan Biklen, 1982: 231). Langkah-langkah yang ditempuh dalam menganalisisnya adalah sebagai berikut: Pertama, pengembangan sistem kategori pengkodean, dalam rangka semua data yang berwujud catatan lapangan termasuk semua ringkasan wawancara sementara yang pernah dibuat selama pengumpulan data, dibaca dan ditelaah secara seksama, berdasarkan penelaah tersebut kemudian didefinisikan
topik-topik
liputan,
setiap
liputan
di
buat
kode
yang
menggambarkan topik tersebut, kode-kode tersebut nantinya dijadikan alat untuk mengorganisasikan satuan-satuan data, agar kode-kode berfungsi demikian, untuk setiap kode dibuatkan batasan operasional. Berikutnya sebagai langkah-langkah kedua adalah penyortiran data, istilah kode-kode tersebut di buat lengkap dengan batasan operasionalnya masingmasing semua catatan lapangan di baca kembali dan setiap satuan data yang tertera didalamnya di buat kode yang sesuai. 2.
Penyajian Data Penyajian data merupakan informasi yang tersusun dan memberikan
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan dengan maksud untuk memajangkan data tanpa kehilangan maknanya secara utuh, sehingga dengan cara ini peneliti dapat melihat dengan cepat apa yang terjadi dilokasi penelitian. Dengan demikian, penyajian data dilakukan dalam bentuk
9
tabel untuk menegathui keterkaitan antar unsur-unsur, kategori-kategori dari data penelitian. Demikian lain pula Miles dan Huberman (1984) dalam (Sugiyono 2009: 337) menegaskan bahwa penyajian data yang dimaksudkan untuk menemukan pola-pola yang bermakna serta memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian dalam penelitian ini juga dimaksudkan untuk menemukan suatu makna dari data-data yang diperoleh, kemudian disusun secara sistematis, dari bentuk informasi yang kompleks menjadi sederhana namun selekstif. Penyajian data akan disajikan dalam bentuk naratif, sesuai dengan fokus penelitian. 3.
Penarikan Kesimpulan Atau Verifikasi Penarikan kesimpulan dimaksudkan untuk memadukan semua data yang
diperoleh lalu dikumpulkan guna menarik kesimpulan dari berbagai hasil analisis yang baik melalui catatan lapangan, hasil observasi dan dokumen-dokumen. Pada
penarikan
atau
verifikasi
peneliti
berusaha
agar
dapat
menggambarkan kerepresentatifan suatu peristiwa kejadian atau objek (Miles dan Huberman, (1992) karena itu peneliti melakukan analisis data secara berkesinambungan selama dan sesudah pengumpulan data, sehingga dapat menemukan pola tentang peristiwa-peristiwa
yang terjadi, pengambilan
kesimpulan ini dilakukan peneliti sejak awal yaitu setiap pengumpulan data walaupun masih bersifat terbuka atau umum.
10
Kesimpulan ini bersifat umum dan terbuka sebelum mendapat verifikasi dari data yang tersedia. Sedangkan untuk kesimpulan akhirnya merupakan kesimpulan yang didapatkan setelah melakukan verifikasi dengan terakhir. G.
Pengecekan Keabsahan Data Keabsahan data merupakan konsep penting dalam jenis penelitian yang
menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Moleong (2006:178), pengecekan keabsahan data yang dapat digunakan oleh peneliti, yaitu: 1) Memberchek, 2) Triangulasi, 3) Perpanjangan keikutsertaan dalam penelitian. Adapun tehnik yang digunakan penulis untuk melakukan pengecekan keabsahan data mengacu pada pendapat diatas yakni: 1) Memberchek, yaitu mengkonfirmasikan kembali kepada responden yang pernah diwawancarai terhadap keterangan-keterangan atau data yang telah diberikan pada waktu lalu, 2) Triangulasi, yaitu peneliti mengecek keabsahan data yang sudah ada pada sumber atau responden lain dengan cara dan waktu yang berbeda, dan 3) Memperpanjang kehadiran peneliti dilokasi penelitian sehingga dapat mengamati dengan teliti seluruh kegiatan dilokasi penelitian H. Tahap-tahap Penelitian Tahap-tahap dalam penelitian ini, yang dilalui adalah sebagai berikut: 1.
Tahap Orientasi/Observasi
Pada tahap ini kegiatan-kegiatan yang mencakup: a.
Mengkaji, mengamati situasi, kondisi dan keadaan nyata pada objek lapangan
b.
Mengkaji dan menganalisis permasalahan umum dan spesifik pada lingkungan objek penelitian
11
c.
Membaca dan mencari literatur yang relevan dan menunjang masalah penelitian.
2.
Tahap Eksplorasi Terpusat Pada tahap ini kegiatan-kegiatan yang dilakukan mencakup:
a.
Mengadakan wawancara dengan responden sesuai dengan indikator penelitian dan pertanyaan penelitian.
b.
Mencatat dan memberikan informasi yang disampaikan informan dengan menggunakan alat bantu seperti buku catatan kecil dan tape recorder.
c.
Menganalisis
dan
menginterprestasikan
data
hasil
wawancara
atau
pengamatan d.
Membuat catatan sementara hasil penelitian, yang merupakan hasil konsultasi dengan dosen pembimbing
3.
Tahap Membercheck Pada tahap membercheck ini, kegiatan yang seyogyanya dilakukan oleh
penelitian adalah: a.
Merangkum hasil analisis data yang dibuat dalam bentuk laporan (draft)
b.
Memberi dan mengadakan serta memberikan laporan hasil analisis informan untuk dikaji kembali sesuai dengan data dan informasi yang diberikan
c.
Memperbaiki kembali mengenai kekeliruan hasil koreksi dari informan
d.
Hasil perbaikan tersebut dikonsultasikan kembali kepada dosen pembimbing sampai akhirnya mendapat pengarahan.