BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Gambaran Umum tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Karawang semula bernama Proyek Pengembangan Tambak Inti Rakyat (PPTIR) sesuai KEPPRES No. 18 Tahun 1984. Tujuan pembentukan PP-TIR adalah untuk mewujudkan kawasan percontohan usaha budidaya udang yang maju, ramah lingkungan dan berkelanjutan guna memandu pengembangan usaha budidaya udang nasional. Seiring dengan perkembangan waktu dan bergulirnya Reformasi 1998, manajemen Tambak Pandu TIR ikut mengalami imbas negatif yang mengakibatkan terhentinya kegiatan operasional. Memasuki masa-masa sulit tersebut terjadilah penjarahan aset dan pengkaplingan lahan. Pada tanggal 5 Juni 2002, PP-TIR diserahterimakan oleh Sekretariat Negara RI kepada Departemen Kelautan dan Perikanan sebagai Departemen Teknis dengan tujuan membentuk wadah percontohan dan pendampingan teknologi perikanan budidaya. Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya No. 11/DPB.0/I/2006, tentang penunjukkan Kepala Unit Tambak Pandu Karawang (TPK) dan eks PP-TIR berubah nama menjadi Satker Pengembangan Kawasan
45
46
Tambak Pandu Karawang (TPK). Dijelaskan tugas pokok TPK adalah melaksanakan sebagian tugas Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya dalam melaksanakan
pembinaan,
pengembangan
dan
pengendalian
sistem
pembudidayaan perikanan nasional yang dapat berperan sebagai ”Aquaculture Techno Park” sekaligus menjadi inkubator bisnis bagi kegiatan pembinaan perikanan nasional. Memasuki TA. 2009 Layanan
Usaha
Produksi
unit kerja ini telah ditetapkan menjadi Balai Perikanan
Budidaya
(BLUPPB)
Karawang
sebagaiUNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA. Berdasarkan Kepmen No. PER.07/MEN/2009 tanggal 13 Maret 2009.
3.1.2 Tugas dan fungsi BLUPPB Karawang Tugas BLUPPB Karawang (PERMEN No. : Per.07/MEN/2009) : “Melaksanakan Pengembangan Usaha Produksi Perikanan Budidaya Melalui Pola Pengembangan Etalase dan Inkubator Usaha Perikanan Budidaya” Fungsi : 1.
Penyusunan rencana, program dan evaluasi di bidang perekayasaan usaha produksi perikanan budidaya air tawar, budidaya air payau dan budidaya air laut.
2.
Perekayasaan segmentasi dan analisis kelayakan skala usaha pembenihan, pendederan, pembesaran usaha dan produksi perikanan budidaya.
47
3.
Percontohan usaha produksi dengan penerapan sertifikasi system mutu budidaya perikanan.
4.
Penerapan tata kelola kawasan usaha, analisis jenis dan tata guna faktorfaktor produksi.
5.
Rancang bangun dan analisis sarana mekanisasi usaha produksi perikanan budidaya.
6.
Pelayanan sarana produksi hasil produksi satuan kerja.
7.
Pelaksanaan rancang bangun kontruksi, peralatan dan mesin sarana budidaya, serta analisa laboratorium.
8.
Pelaksanaan diseminasi dan pendampingan usaha produksi budidaya.
9.
Pelayanan akses kemitraan usaha budidaya dan jasa informasi usaha/perpustakaan.
10.
Penyelenggaraan lembaga sertifikasi sistem mutu usaha produksi perikanan budidaya.
11.
Pelaksanaan tata usaha dan rumah tangga.
3.1.3 Visi dan Misi a. Visi “Mewujudkan Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Karawang sebagai kawasan percontohan dan pemandu usaha budidaya yang terkemuka di Indonesia”.
48
b. Misi “Meningkatkan produktivitas dan kualitas layanan usaha produksi perikanan budidaya berbasis IPTEK” 3.1.4 Struktur Organisasi STRUKTUR ORGANISASI
KEPALA
Sub.Bagian Tata usaha
Seksi Teknik Usaha Produksi
Seksi Sarana Teknik
Kelompok Jabatan Fungsional
Seksi Pelayanan Teknik
49
3.1.5 Fasilitas Perkantoran dan Layanan Masyarakat Gedung perkantoran terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu : (1) kantor utama berfungsi sebagai pusat kegiatan administrasi yang terdiri dari ruang pimpinan, ruang tata usaha, ruang bendahara dan ruang bagian rumah tangga; (2) kantor kepala seksi berfungsi sebagai ruang kerja para kepala seksi. 1.
Bangunan asrama, kapasitas 20 kamar dan 1 buah ruang makan lengkap dengan dapur dan ruang saji, asrama mampu menampung ± 40 orang.
2.
Bangunan mess instruktur atau guest house sebanyak 3 bangunan yang masing-masing terdiri dari dua kamar dengan kapasitas mampu menampung 10 orang.
3.
Ruang Pelatihan/Aula,berkapasitas ± 100 orang yang berfungsi sebagai (1) tempat pertemuan atau rapat-rapat koordinasi yang dilaksanakan, (2) tempat pelatihan dan (3) tempat menerima tamu berupa rombongan ataupun perorangan.
3.1.6 Sarana/Prasarana Budidaya Luas Kawasan BLUPPB Karawang ± 390Ha; Terdiri dariLahanBalai seluas 238 Ha, Tambak/Kolam Inti seluas 100 Ha, dan Lahan Plasma ± 152 Ha serta lainnya kawasan penyangga, fasilitas perumahan dan kantor. 1. Petakan tambak pada BLUPPB Karawang terbagi menjadi dua model, yaitu Tambak Tanah dan Tambak Plastik dengan rincian : a. Tandon
: 11 Ha
50
b. Tambak Produksi
: 53 Ha
c. Tambak non Produktif
: 36 Ha
2. Bak Pendederan, difokuskan untuk pengembangan ikan bersirip seperti nila, sidat dan lele yang meliputi : a. Bak Larva ikan
: 11 buah
b. Bak Induk ikan
: 10 (kecil)
c. Bak Penampungan air
: 3 buah
3. Sawah, diperuntukan untuk pengembangan usaha mina padi dengan luas area 10 Ha. Petakan-petakan sawah terbagi dalam beberapa luasan mulai dari 0,2 Ha – 1 Ha. Petakan sawah blok J. 4. Saluran Air Tawar dan Air Laut, Panjang saluran air tawar ± 1.400 meter dan saluran air laut sepanjang 900 meter. 3.1.7 Dukungan Sumber Daya Manusia (SDM) No
Status
Tingkat pendidikan S-3
S-2
S-1
SM/D3
SLTA
SLTP
SD
Total
1
PNS
-
3
18
-
39
2
11
73
2
CPNS
-
2
5
-
1
-
-
8
3
Tenaga Kontrak
-
-
4
3
16
2
11
36
5
27
3
56
4
22
117
Jumlah Sumber : Kepegawaian Tahun 2011
51
3.2 Obyek Penelitian Penelitian dilakukan di
Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan
Budidaya di daerah Karawang. Penelitian dilakukan selama 2 bulan. 3.3 Desain Penelitian Rancangan atau desain penelitian umumnya terbagi atas 2 (dua) bentuk, yaitu penelitian deskriptif (descriptive research) dan penelitian kausal. Penulis menggunakan jenis penelitian kausal yang dimana untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variable bebas (independent variable) terhadap variabel terikat (dependent variable). Dalam hal ini Pengaruh stres kerja (variabel bebas) terhadap produktivitas kerja (variabel terikat) PNS pada BLUPPB. Teknik analisa yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah analisa kuantitatif melalui pendekatan induktif berupa proses penyimpulan berdasarkan hasil analisa dengan menggunakan alat analisa. Untuk menganalisa data mengenai pengaruh stres kerja terhadap produktivitas kerja pegawai, penulis menggunakan metode analisis regresi sederhana.
3.4 Hipotesis Penelitian Berdasarkan masalah dan kerangka pemikiran di atas, maka
penelit i
beranggapan bahwa : Ha : Terdapat Pengaruh stres kerja terhadap produktivitas kerja pegawai. Ho : Tidak terdapat Pengaruh stres kerja terhadap produktivitas kerja pegawai.
52
3.5 Variabel dan Skala Pengukuran Penelitian Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel dalam penelitian terdiri atas : a. Variabel Independent (bebas) yaitu variabel yang mempengaruhi variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah stres kerja. b. Variabel Dependent (terikat) yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel ini adalah Poduktivitas kerja karyawan.
Untuk Skala pengukuran menggunakan skala Likert degan menggunakan 5 (lima) jenjang alternatif jawaban yaitu kategori sangat setuju (SS), setuju (S), Ragu-ragu (RR), Tidaksetuju (TS) dan sangat tidak setuju (STS). Jawaban setiap item instrumen mempunyai tingkatan dari sangat positif sampai sangat negatif. Yang berupa kata-kata dan dengan skor : a. Sangat Setuju Sekali (SST)
skor
5
b.
Setuju (ST)
skor
4
c.
Ragu-ragu (RR)
skor
3
d.
Tidak Setuju (TS)
skor
2
e.
Sangat Tidak Setuju (STS)
skor
1
53
Variabel yang digunakan dan diteliti dalam peneitian ini mempunyai indikator sebagai berikut : Tabel 3.1 Operasional variabel
Variabel
Dimensi
Indikator Kurangnya dukungan sosial dari rekan-rekan dan hubungan antar pribadi yang buruk membuat tidak nyaman dalam bekerja Atasan bertindak kurang adil dalam pembagian tugas
Tuntutan Antar Pribadi
Adanya rasa malas untuk mengembangkan potensi dan ketidaktertarikan untuk mengikuti kegiatan diluar kantor Merasa tersinggung apabila ditegur rekan kerja saat kita melakukan kesalahan Seringkali tidak dapat menyelesaikan pekerjaan dengan sempurna Pekerjaan tidak dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya Lingkungan dan rekan kerja cenderung membuat tidak nyaman dan cepat lelah Tidak sesuainya waktu penyelesaian suatu pekerjaan dengan waktu yang direncanakan
Stres kerja (X) Tuntutan Peran
Tuntutan tugas
Kelelahan kembali muncul saat bekerja Kurangnya koordinasi dalam hal pekerjaan pegawai Kerja keras yang dilakukan tidaksebanding dengan keuntungan yang diperoleh Penyelesaian suatu tugas yang berlebihan akibat luasnya cakupan desain pekerjaan kondisi kerja
Cara pemimpin yang memberlakukan karyawan terutama dalam penentuan promosi jabatan dapat menyebabkan stres Pimpinan tidak memberikan informasi secara berkala kepada karyawan tentang apa yang harus dikerjakan Sumber : Dwi Ratna, Judul : Pengaruh Stress Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Kepemimpin an dalam Organisasi
Negeri Sipil Pada Kantor Pusat Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (2010)
54
Variabel
Dimensi
Sikap kerja
Indikator Sikap seseorang dalam bekerja yang mencakup disiplin, etos kerja dan mental Diberi kesempatan untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan cara kita sendiri Atasan mendukung kegiatan operasional pekerjaan
Hubungan dengan atasan
Produktivitas pegawai (Y) Tingkat keterampilan
Atasan memberi pujian dan komentar positif ketika bawahan melakukan pekerjaan dengan baik Hubungan yang dijalin dengan atasan baik menyangkut urusan pekerjaan maupun pribadi Usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan kerja Tidak sesuainya tenaga yang dikeluarkan dengan penghasilan yang diperoleh Tingkat pengalaman pegawai selama bertugas Memiliki keterampilan dan kecakapan dalam menyelesaikan pekerjaan
Efektifitas dan efisiensi
Pegawai memiliki informasi yang actual mengenai kondisi perusahaan sehingga dapat memberikan kontribusi yang positif kepada Perusahaan
Kemampuan seseorang untuk meghasilkan ide kerja agar hasil pekerjaan menjadi efektif adan efisien Sumber : Noor Aneke Hidayati, Judul : Pengaruh stres kerja terhadap produktivitas karyawan di bagian resin produksi factory IV PT Sugity Creatives (2010)
3.6 Metode Pengumpulan Data a. Pengumpulan data primer dilakukan melalui kuesioner (angket). Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
55
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden yang dijawabnya. b. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan teknik pengumpulan penelusuran kepustakaan baik melalui media cetak maupun media internet untuk mendapatkan berbagai buku, artikel dan sumber referensi lain yang relevan dengan penelitian ini. 3.7 Jenis Data Sumber data terdiri dari : a. Data Primer : Data yang diperoleh berupa tanggapan respon melalui kuesioner yang didistribusikan langsung dari para pegawai BLUPPB yang menjadi responden. b. Data Sekunder : Data literatur atau dokumen-dokumen yang relevan dengan penelitian yang dilakukan (organisasi,fasilitas sejarah,dll). 3.8 Populasi dan Sampel a. Populasi adalah sekumpulan unsur atau elemen yang menjadi objek penelitian. Target populasi dari penelitian ini adalah pegawai negeri sipil di BLUPPB yang berjumlah 73 orang. b. Dari jumlah PNS sebanyak 73 orang tersebut yang diambil untuk menjadi sampel adalah sebanyak 50 orang yang seluruhnya merupakan PNS bagian produksi pada BLUPPB. Metode penarikan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan strategi pengambilan sampel non acak (non-probability
56
sampling) yaitu dimana semua subjek penelitian tidak memiliki peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Dan teknik sampel yang diambil adalah sampling insidental yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Mengingat penelitian ini merupakan studi kausal, maka besarnya sampel yang diambil dalam penelitian ini ditetapkan 50 orang, hal ini berdasarkan pendapat Kuncoro (2003:111) yang menyatakan untuk studi kausal, dibutuhkan minimal 30 sampel untuk menguji ada tidaknya hubungan. 3.9
Metode Analisis Data
3.9.1 Analisis Deskriptif Statisktik Dalam deskripsi statistik ini diuraikan gambaran atau deskripsi suatu data dari jawaban responden terhadap beberapa pernyataan dalam kuesioner skala likert dari sangat tidak setuju sampai dengan sangat setuju dalam bentuk presentase jawaban paling banyak. Adapun tujuan dalam statistik deskripsi ini adalah untuk memberikan gambaran data jawaban responden sehingga memudahkan penelitian terhadap jawaban kuesioner tersebut.
57
3.9.2 Analisis Regresi sederhana Analisa regresi digunakan untuk mengetahui bagaimana variable dependen (Y) diprediksi melalui variable independen (X) secara individual. Manfaat dari penggunaan analisa regresi dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah variable stress kerja berpengaruh terhadap produktivitas karyawan Rumus regresi : Y = a + bx Penjelasan : Y
= Nilai skor produktivitas pegawai (Nilai variabel tidak bebas yang diramalkan)
X
= Nilai skor stres kerja (Nilai variabel bebas yang digunakan untuk meramal)
a
= Nilai intercept (constant) yaitu nilai taksir Y pada saat X=0
b
= Koefisien arah regresi yang menunjukan angka peningkatan atau penurunan variable dependent yang didasarkan pada variable independent
Dimana nilai a secara matematis dapat dihitung dengan rumus : a = (∑Yi)( ∑ Xi2)(XiYi) n∑ Xi2 - ( ∑ Xi)2 dan nilai b secara matematis dapat dihitung dengan rumus: b = n∑XiYi - ∑XiYi n∑ Xi2 - ( ∑ Xi)2
58
3.9.3 Uji Hipotesis Kegunaan dari pengujian koefisien regresi adalah untuk mengetahui apakah nilai-nilai koefisien tersebut mempunyai pengaruh yang berarti atau tidak sehingga dapat diambil langkah efektif dengan menambah atau mengurangi variabel-variabel yang digunakan untuk model regresi yang dibuat. Hipotesis yang digunakan adalah Ha : β ≠ 0 (Stres kerja berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas pegawai) H0 : β = 0 (stres kerja tidak berpengaruh terhadap produktivitas pegawai)
Jika H0 : β = o tidak dapat ditolak, maka menunjukan bahwa variabel bebas x dihilangkan dari model tersebut dengan kata lain variabel tersebut tidak mempunyai pengaruh yang berarti dari model tersebut. Langkah-langkah uji hipotesis koefisien regresi : a. Menentukan formulasi hipotesis Ha : Variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat. H0 : Variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat b. Dasar pengambilan keputusan Jika t hitung > t tabel dengan tingkat kepercayaan 95% maka tolak H0 atau Ha diterima. Sebaliknya jika nilai t menerima hipotesis nol (H0).
hitung
tabel
maka keputusannya adalah
59
Atau dapat ditulis, tolak H0, jika : t0 > t α/2, n-2 atau t0 < t α/2, n-2
Atau jika : Nilai signifikansi > 0,05 maka H0 diterima Nilai signifikansi< 0,05 maka Ha diterima
Kurva Hipotesis
Ho diterima
Ha diterima
Ha diterima ½α
½α
Koefisien determinan atau koefisien penentu (Kd)
Dari kesimpulan ini, dapat diketahui bahwa menolak H0 dan menerima hipotesis alternatif (Ha). Artinya, secara statistik nilai b tidak sama dengan nol.