BAB III
METODE PENELITIAN
III.1. Pendekatan Penelitian
Agar penelitian lebih terarah sesuai dengan tujuan yang diinginkan, penulis
menggunakan
Pendekatan/metode menggabungkan
pendekatan/metode
kombinasi antara
kombinasi
merupakan
metode
metode
kuantitatif
dan
(pragmatisme). penelitian
metode
yang kualitatif
(Sugiyono,2011:397). Metode kuantitatif digunakan untuk memperoleh data yang berupa angka atau data kualitatif di angkakan/scorring, yang diperoleh melalui kusioner, sedang metode kualitatif digunakan untuk memperoleh data dari hasil wawancara dari informan. Metode kombinasi ini digunakan untuk memperoleh data yang lebih komprehenshif, valid, reliable, dan objektif. III.2. Tipe Penelitian dan Dasar Penelitian III.2.1. Tipe Penelitian Tipe
penelitian
yang
digunakan
adalah
tipe
deskriptif
yang
dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara jelas mengenai masalah yang diteliti, menginterpretasikan serta menjelaskan data secara sistematis. III.2.2. Dasar Penelitian Dalam penelitian Ini penulis menggunakan dasar penelitian survai yaitu suatu dasar penelitian yang bertujuan untuk menerangakan fenomena atau peristiea sosial dengan menggunakan rasionalitas dan observasi terhadap faktafakta empirik.
36
III.3. Unit Analisa Unit analisis dalam penelitian ini adalah organisasi, dimana berfokus pada informasi kepegawaian yang dihasilkan oleh Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) pada Kantor Kopertis Wilayah IX Sulawesi. Unit analisis tersebut dipilih untuk mengetahui tingkat efektivitas Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) pada Kantor Kopertis Wilayah IX Sulawesi .
III.4. Lokasi Penelitian Adapun lokasi penelitian ini yakni pada Kantor Kopertis Wilayah IX Sulawesi yang secara administrasi berada dibawah naungan Diroktorat Perguruan Tinggi dan secara hukum/legal berada dibawah naungan Kementerian Pendidikan Nasional.
III.5. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2011:119). Yang merupakan populasi pada penelitian ini adalah para pegawai negeri sipil yang terdiri dari tenaga administrative maupun tenaga pengajar (dosen DPK) yang barada di bawah naungan Kantor Kopertis Wilayah IX Sulawesi. Adapun sampel yang diteliti dalam penelitian ini adalah bersifat “Purposive Sampling” atau sampel yang ditetapkan secara sengaja dan berdasarkan karakteristik yang diperlukan dalam pembahasan masalah ini. Adapun jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 33 orang.
37
III.6. Definisi Operasional 1. Efektivitas merupakan ukuran yang menyatakan seberapa jauh target yang dapat tercapai dengan memberikan hasil yang memuaskan tanpa mengabaikan mutu dan melibatkan seluruh komponen dengan tepat. 2. Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG)adalah sebuah sistem yang dirancang untuk proses penyimpanan dan pengolahan data kepegawaian untuk menghasilkan informasi yang cepat, lengkap dan akurat dalam rangka mendukung administrasi kepegawaian. 3. Ukuran-ukuran Efektivitas Sistem Informasi Manajemen Kegawaian (SIMPEG) : a. Kualitas artinya mutu dari informasi sebagai hasil dari sistem informasi manajemen kepegawaian (SIMPEG),yang dapat dilihat dari segi keakuratannya, relevansi serta kemudahan pemahaman informasi. b. Produktivitas artinya kemampuan untuk menghasilkan informasi kepegawaian yang memadai dan selalu mengalami peningkatan. c. Kesiagaan
artinya
kesiapsediaan/ketersediaan
informasi
kepegawaian yang dihasilkan oleh Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian . d. Efisiensi merupakan kriteria efektivitas mengacu pada ukuran penggunaan sumber daya yang langka (waktu dan biaya) untuk memperoleh informasi kepegawaian yang dihasilkan oleh Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG).
38
III.7. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif dan data kualitatif. Sedangkan sumber data yang digunakan yaitu : 1. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan atau data yang bersumber dari informan yang diperoleh melalui kuesioner dengan responden dan pengamatan langsung di lokasi penelitian sehubungan dengan permasalahan yang diteliti. 2. Data sekunder merupakan sumber data yang diperoleh melalui bukubuku, catatan dan dokumen atau literature, serta bacaan yang dijadikan teori dalam menganalisas data yang ditentukan. III.8 Instrument Pengumpulan Data Adapun instrument penelitian yang digunakan adalah : a. Kusioner
merupakan teknik
pengumpulan data dengan memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. b. Observasi merupakan pengamatan langsung terhadap objek penelitian. Usaha ini dilakukan untuk melihat secara langsung terhadap kenyataan yang sebenarnya terhadap objek penelitian. c. Wawacara yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara tanya jawab secara lisan. Metode ini digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh melalui kusioner.
39
III.9. Teknik Analisis Data Untuk menganalisa data yang telah terkumpul, digunakan teknik analisis dengan menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan tabel-tabel frekuensi
yaitu
menganalisis
data
dengan
cara
mendeskripsikan
atau
menggambarkan data yang telah terkumpul dan menyajikan dalam bentuk angka-angka tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum, hasilnya diuraikan secara deskriptif dengan memberikan gambaran mengenai Efektivitas Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) pada Kantor Kopertis Wilayah IX Sulawesi Terhadap data yang telah diperoleh melalui kuesioner, selanjutnya dipastikan jawaban responden berdasarkan total skor masing-masing jawaban. Dari data tersebut, dilakukan analisis deskriptif melalui perhitungan persentase dan sistem skor untuk mengetahui komposisi jawaban responden.Adapun analisis persentase dan rumus perhitungan skor untuk setiap item pertanyaan yaitu :
Σ (F.X) X =
x 100 %
N
100 %
Keterangan : P
= Persentase
X
= Rata-rata
F
= Frekuensi
40
∑ (F.X)
= Jumlah skor kategori jawaban
N
= Jumlah responden
Selain tabel frekuensi, analisa data juga dilakukan dengan menggunakan skala likert, yaitu pertanyaan yang diajukan kepada responden, dijawab dengan memberikan kode/skor pada setiap jawaban seperti contoh: 1. Sangat Setuju
=4
2. Setuju
=3
3. Kurang Setuju
=2
4. Tidak Setuju
=1
Selanjutnya untuk mengetahui efektif atau tidak Sistem Informasi manajemen Kepegawaian (SIMPEG) maka penulis membuat suatu ukuran yaitu sebagai berikut :
1. Sangat efektif
= 76% - 100%
2. Efektif
= 51% - 75%
3. Cukup efektif
= 26% - 50%
4. Tidak efektif
= 0% - 25 %
41
III.10 Operasional Konsep Variabel
Dimensi
Indikator
Skala Pengukuran
1. Informasi Kepegawaian yang akurat dan lengkap. 2. Informasi Kepegawaian yang Kualitas
tepat waktu
LIKERT
3. Informasi Kepegawaian yang relevan 4. Informasi Kepegawaian yang mudah dipahami 1. Jumlah Informasi yang Efektivitas
Produktivitas
memadai.
LIKERT
2. Adanya peningkatan kualitas
Sistem Informasi
dan kuantitas informasi
Manajemen
1. Informasi
Kepegawaian (SIMPEG)
selalu
tersedia
dengan baik khususnya pada Kesiagaan
LIKERT saat dibutuhkan. 2. Informasi selalu up to date 1. Informasi kepegawaian diperoleh dengan cepat
Efisiensi
2. Informasi diperoleh
kepegawaian dengan
LIKERT
biaya
minimal.
Tabel 1. Operasional Konsep
42